Anda di halaman 1dari 16

BAB 14

PRAKSIS GOOD DAN CLEAN GOVERNANCE

This is where our presentation begins


Anggota
Kelompok 14
202114500363 Sri wulandari
202114500458 Sultan Muhammad Akbar
202114500403 Vivin Hanzayani
202114500486 Yola Apriliani
Bab 14
A. Good Governance

B. Clean Governance

C. Menuju Clean and Good Governance


A. Good Governance
Konsep Good Governance dalam good and clean governance banyak masyarakat merancukan dengan konsep
government. Konsep governance lebiih inklusif dari pada government. Konsep government menunjuk pada
suatu organisasi pengelolaan berdasarkan kewenangan tertinggi ( Negara dan pemerintah) .
Konsep governance melibatkan tidak sekedar pemerintah dan Negara , tetapi juga peran berbagai aktor di luar
pemerintah dan Negara sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas (Ganie Rochman,2000:141).
Good dalam good governance menurut lembaga administrasi Negara (2000:6) mengandung dua pengertian .
Pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapain tujuan nasional, kemandirian, pembangunan
berkelanjutandan berkeadilan social.
Kedua , aspek aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk
mencapai tujuan tujuan tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, LAN kemudian mengemukakan bahwagood governance berorientasi pada 2
(dua) hal, yaitu orientasi ideal Negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional dan pemerintahan
yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisisen dalam melakukan upaya mencapai tujuan
nasional.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan wujud good governance menurut LAN
(2000:8) adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggung
jawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga “kesinergisan” interaksi yang
Konstruktif di antara domain-domain negara,sektor swasta dan masyarakat (society).

Sistem pemerintahan yang baik adalah partisipası, yang menyatakan bahwa semua
anggota institusi governance memiliki suara dalam memengaruhi pembuatan
keputusan.

Institusi governance harus efisien dan efektif dalam melaksanakan fungsi-fungsinya,


responsif terhadap kebutuhan rakyat, memfasilitasi (fasilitative) dan memberi peluang
(enabling) ketimbang mengkontrol (controling), melaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan (the rule of law)
1. Karakteristik Good Governance
a. Participation e. Consensus orientation
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuat Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda
Keputusan, baik langsung maupun melalui intermediasi untuk memperoleh pilihan-pilihan terbaik bagi kepentingan yang
institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. lebih luas baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-
prosedur.
b. Rule of law
f. Equity
Kerangka hukum adil dan dilaksanakan tanpa pandang Semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan,
bulu,terutama hukum untuk hak asasi manusia. mem.punyai kesempatan untuk neningkatkan atau menjaga
kesejahteraanmereka.
c. Transparency
g. Effectiveness and efficiency
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi.
Proses-proses dan lembaga-lembaga sebaik mungkin
Proses-proses, lembaga-lembaga, dan informasi secara
menghasilkan sesuai dengan apa yang digariskan dengan
langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
menggunakan sumber-sumber yang tersedia.
Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.
h. Accountability
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektorswasta, dan
d. Responsiveness
masyarnkat (civil society) bertanggung jawah kepada puuhlikdan
lembaga-lembaga dan proses-proses harus mencoba untuk lembaga-lembaga "stakeholders"
melayani setiap"stakeholders". i. Strategc Vision
Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif good
2. Unsur-Unsur Utama Good Governance
a. Akuntabilitas (Accountabillity) c. Keterbukaan (Openness)
akuntabilitas di perlukan atau di harapkan untuk memberikan Keterbukaan (openness) mengacu kepada keterbukanya
penjelasan atas apa yang dilakukan . Jadi akuntabilitas Kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan kritik
merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban, terhadap pemerintah yang di nilainya tidak transparan.
menjawab, atau menerangkan kinerja atas tindakan seseorang Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang bersifat terbuka
atau badan hukum suatu organisasikepada pihak yang memiliki dan transparan dalam memberikan data dan informasi yang
hak atau wewenang untuk meminta keterangan atau memadai bagi masyarakat sebagai bahan untuk melakukan
pertanggun jawaban. penilaian atas jalannya pemerintahan.

b. Transparansi (Transparency) d. Kerangka Hukum (Rule Of Law)


Transparasi (transparency) lebih mengarah pada kejelasan jaminan kepastian hukum dan rasa Keadilan masyarakat
mekanisme formulasi dan implementasi kebijakan, program dan terhadap setiap kebijakan publik yang dibuat dan dilaksanakan.
proyek yang di buat dan di laksanakan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, setiap kebijakan publik dan peraturan
Pemerintahan yang baik adalah pemenintah yang Bersifat perundangan harus selalu dirumuskan,ditetapkan, dan
transparan terhadap rakyatnya, secara jelas dan tanpa ada yang dilaksanakan berdasarkan prosedur baku yang telah melembaga
di tutup tutupi tentang proses perumusan kebijaksanaan publik dan diketahui oleh masyarakat umum, serta publik memiliki
dan implementasinya. kesempatan untuk mengevaluasinya.
B. Clean governance
Pemerintahan yang bersih (Clean Goverment) merupakan pemerintahan yang prioritas
pembangunan lebih mengarah pada peningkatan kinerja, agar pemerintah mampu
menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan menekan
tingkat penyalahgunaan kewenangan di lingkungan aparatur pemerintah. Pemerintahan
yang bersih selalu berpedoman pada UU 1945 dan nilai-nilai Pancasila dan juga hukum.
Dengan pengembangan sistem pemerintahan yang baik, kegiatan pemerintahan menjadi
transparan dan akuntabel, karena pemerintahan mampu mengungkap feedback dan
meningkatkan peran serta masyarakat. Dalam konteks hukum, pemerintahan yang baik
merupakan suatu asas yang dikenal sebagai dasar-dasar umum pemerintahan yang baik
yang merupakan jembatan antara norma hukum dengan norma etika.
Thoha(1997:110) menegaskan upaya untuk menemukan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa sangat bergantung pada
hal hal berikut ini.

1. Pelaku – pelaku dan pemerintahan, dalam hal ini sangat


ditentukan oleh kualitas sumber daya aparaturnya
2. Kelembagaan yang di gunakan pelaku – pelaku pemerintahaan

Book
untuk mengaktualisasikan kinerjanya.
3. Perimbangan kekuasaan yang mencerminkan seberapa jauh
sistem pemerintahan itu harus diberlakukan
Title 4. Kepemimpinan dalam birokrasi publik yang berakhlak,
berwawasan, demokratis dan responsif
1. Sumber daya manusia 3. Perimbangan kekuasaan
supaya mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam
Perimbangan kekuasaan yang diharapkan lebih mengarah pada
pemerintahan aparatur negara, termasuk penempatan pengangkatan
check and balance ini ideal penerapannya tidak saja pada
jabatan harus memenuhi kriteria pokok :
tubuh birokrasi tetapi juga antara pemerintah(birokrasi)
1. bermoral dan berakhlak
dengan masyarakat. Perimbangan kekuasaan ini penting
2. berpengetahuan dan berkemampuan untuk melaksanakan tugas
adanya, mengingat makna mendasar pemerintah adalah
yang dibebankan kepadanya
pelayanan masyarakat, maka pemberian otonomi yang luas
3. menata jumlah dan struktur
dan bertanggung jawab harus diletakan pada pemerintah yang
4. penyelenggarakan pendidikan dan latihan (diklat)
deket dengan rakyat.
kriteria dalam pengangkatan aparatur negara tersebut, menjadi
penting adanya unruk menjadi perhatian mengingat perkembangan
masyarakat yang dinamis.

2. Kelembagaan pemerintah 4. Kepemimpinan visioner


Pemberdayaan kelembagaan pemerintah baik pusat maupun Kepemimpinan idealnya adalah kepemimpinan yang bersih,
daerah tidak lain berupaya untuk membuat mekanisme kerja dan berwawasan demokratis, reponsif, dan bertanggung jawab. Dalam
pelayanan. Adapun, orientasi kerja dan pelayanan terutama lebih penyelenggaraan kepermerintahan yang baik menghendaki adanya
langsung difokuskan pada rakyat. Dengan demikian, masyarakat akuntabilitas, transparansi, keterbukaan dan rule of law.
sebagai “target groups” akan mendapatkan kepuasan sehingga Pemerintahan yang bersih menuntuk keterbebasannya praktik yang
mau melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka. Untuk dapat menyimpang dan etika administrasi negara. Sedangkan pemerintah
melakukan ini maka perlu “reformasi kelembagaan dan yang berwibawa menuntut adanya ketundukan, ketaatan, dan
administrasi “ dalam pemberian layanan kepada pihak kepatuhan rakyat terhadap undang-undang pemerintah, dan
kebijakan pemerintah
C. . Menuju
Clean and Good
Governance
Langkah menuju Clean and Good Governance

Pertama Kedua
Pembangunan oleh dan untuk Pengedepanan aktivitas berbagai
masyarakat sumber daya
Manajemen pembangunan ini memandang Pengedepanan aktivitas berbagai sumber
sebagai produk dari prakarsa dan kreativitas daya terutama informasi dengan
masyarakat. Peran pemerintah adalah masyarakat. Langkah ini merupakan
menciptakan kondisi lingkungan yang pengejawatahan dari prinsip pemerintah
memungkinkan masyarakat untuk mobilisasi yang bersih, baik dan berwibawa.
sumber yang ada di tengah masyarakat guna
menyelesaikan permasalahan.
Langkah menuju Clean and Good Governance

Ketiga Keempat
Lembaga Legislatif perlu berbagi Birokrat harus menjalin kerja
Informasi sama dengan rakyat
Lembaga Legislatif perlu berbagi Informasi Yaitu membuat program-program yang
dengan masyarakat atas apa yang mereka sesuai dengan apa yang diinginkan
ketahui mengenai sumber daya potensial yang masyarakat agar masyarakat tidak
diperlukan birokrat kepada masyarakat. Seperti dihadapkan dengan berbagai tekanan.
keuangan, akses dengan pimpinan politik,
informasi dan kerjasama adalah sesuatu yang
bernilai bagi birokrat.
Langkah menuju Clean and Good Governance

Kelima Keenam
Membuka dialog dengan masyarakat Nilai manajemen strategis
Dengan dilakukannya dialog ini, akan Berupaya mengembangkan organisasi yang
memperkuat interaksi yang lebih besar antara mampu beradaptasi dengan lingkungannya,
birokrat dengan rakyat atau pejabat yang dipilih, menanggapi tuntunan, menguasai dan
juga mempermudah melakukan konversi sumber memprogram perilaku manusia. .
daya yang diperlukan dalam melakukan kontrol.
Disimpulkan
Desentralisasi, Demokrasi, dan People Centered
Development Paradigm dapat mewujudkan
manusia yang berkualitas dan manusia yang
berkualitas dapat mewujudkan pemerintahan
yang baik (Good Governance).
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai