Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
Praksis Good dan Clean Governance
REFERENSI

• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan – Ani Sri Rahayu


• Materi Pembelajaran dan Sumber Online Lainnya

https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/g87sRg7S1PKqNuWVKv3yT4KJxh8=/1200x900/smart/
filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2245657/original/027340200_1528668242-2016-05-12-19-30-02-
book.jpg
GOOD GOVERNANCE

• Konsep governance lebih inklusif daripada government.


• Konsep government menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan
kewenangan tertinggi (negara dan pemerintah).
• Konsep governance melibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara, tetapi juga peran
berbagai aktor di luar pemerintah dan negara sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat
luas (Ganie Rochman, 2000 : 141).
• Good dalam governance menurut Lembaga Administrasi Negara (2000 : 6) mengandung 2
pengertian :
1. Nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional, kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan sosial.
2. Aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
• LAN kemudian mengemukakan bahwa good
governance berorientasi pada 2 hal yaitu : Orientasi
ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan
nasional dan pemerintahan yang berfungsi secara
ideal, yaitu secara efektif dan efisien dalam
melakukan upaya tujuan nasional.
• Orientasi ini mengacu pada demokratisasi dalam
kehidupan bernegara dengan elemen-elemen
konstituennya, seperti legitimacy (apakah pemerintah
dipilih dan mendapat kepercayaan dari rakyatnya),
accountability (akuntabilitas), securing of human
right, autonomy and devolution of power, dan
assurance of civilian control.
https://journal.uir.ac.id/public/journals/31/article_4998_cover_en_US.jpg
• Sedangkan orientasi kedua, tergantung pada sejauh
mana pemerintahan mempunyai kompetensi dan
struktur, serta mekanisme politik dan administrasi
berfungsi secara efektif dan efisien.
• Good Governance (LAN, 2000 : 8) :
Penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid
dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif,
dengan menjaga kesinergisan interaksi yang
konstruktif di antara domain-domain negara, sektor
swasta dan masyarakat (society).
• Good governance (Workshop, UNDP) : Sistem
pemerintahan yang baik ada partisipasi, yang
menyatakan bahwa semua anggota institusi
governance memiliki suara dalam memengaruhi
pembuatan keputusan.
• Hal ini merupakan fondasi legitimasi dalam sistem
demokrasi. Prosedur dan metode pembuatan
keputusan harus transparan agar memungkinkan
terjadinya partisipasi efektif. https://www.managementexcellence.in/wp-content/uploads/2023/01/
Good-Governance-Leadership-Influential-Skills-Masterclass.jpg
• Institusi governance harus efisien dan efektif dalam
melaksanakan fungsi-fungsinya, responsif terhadap
kebutuhan rakyat, memfasilitasi dan memberi
peluang ketimbang mengkontrol, melaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan
KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE

• Karakteristik Good Governance (United Nations Development Programme) (LAN,


2000:7) :

Consensus
Participation Rule of Law Transparency Responsiveness
Orientation

Effectiveness Strategic
Equity Accountability
and Efficiency Vision
UNSUR-UNSUR UTAMA GOOD
GOVERNANCE

• Bhatta (1997:119) menyebutkan 4 unsur governance :

Akuntabilitas (Accountability) : Transparansi (Transparency) :


Kewajiban seseorang atau unit organisasi Transparansi lebih mengarah pada
untuk mempertanggungjawabkan kejelasan mekanisme formulasi dan
pengelolaan dan pengendalian sumber implementasi kebijakan, program, dan
daya, serta pelaksanaan kebijakan yang proyek yang dibuat dan dilaksanakan
dipercayakan kepadanya dalam rangka pemerintah. Pemerintah yang baik adalah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pemerintah yang bersifat transparan
melalui media pertanggungjawaban terhadap rakyatnya, baik di tingkat pusat
secara periodik dan daerah
UNSUR-UNSUR UTAMA GOOD
GOVERNANCE

• Bhatta (1997:119) menyebutkan 4 unsur governance :

Kerangka Hukum (Rule of Law):


Keterbukaan (Openess) : Prinsip rule of law diartikan good governance mempunyai
karakteristik berupa jaminan kepastian hukum dan rasa
Keterbukaan mengacu kepada terbukanya keadilan masyarakat terhadap setiap kebijakan publik yang
kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan dibuat dan dilaksanakan. Pemerintah yang baik dalam
tanggapan dan kritik terhadap pemerintah prinsip ini dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang
yang dinilainya tidak transparan. Pemerintah mampu mempertanggungjawabkan segala sikap, perilaku,
yang baik adalah pemerintah yang bersifat dan kebijakan yang dibuat secara politik, hukum, maupun
terbuka dan transparan dalam memberikan ekonomi dan diinformasikan secara terbuka kepada publik,
data dan informasi yang memadai bagi serta membuka kesempatan publik untuk melakukan
masyarakat sebagai bahan untuk melakukan pengawasan (control). Jika dalam praktiknya merugikan
kepentingan rakyat, dengan demikian harus mampu
penilaian atas jalannya pemerintahan mempertanggungjawabkan dan menerima tuntutan hukum
atas tindakan tersebut.
CLEAN GOVERNANCE

• Pemerintahan yang bersih (clean governance) terkait erat dengan akuntabilitas


administrasi publik dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya.
• Aktor dalam pemerintahan yang bersih dalam menjalankan tugas, fungsi, dan
wewenang yang diberikan kepadanya tidak melakukan tindakan yang menyimpang
dari etika administrasi publik (maladministration)
• Wujud konkret tindakan administrasi publik yang menyimpang dari etika administrasi
publik (maladministration) adalah melakukan tindakan korupsi, kolusi, nepotisme, dan
sejenisnya.
Thoha (1997 : 110) menegaskan bahwa upaya untuk
menemukan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
sangat bergantung kepada hal-hal berikut ini:
1. Pelaku-pelaku dari pemerintahan, dalam hal ini
sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya Sumber Daya Manusia
aparaturnya
2. Kelembagaan yang digunakan oleh pelaku-pelaku
pemerintahan untuk mengaktualisasikan Kelembagaan Pemerintah
kinerjanya.
3. Perimbangan kekuasaan yang mencerminkan
seberapa jauh sistem pemerintahan itu harus Perimbangan Kekuasaan
diberlakukan
4. Kepemimpinan dalam birokrasi publik yang
berakhlak, berwawasan (visionary), demokratis, Kepemimpinan Visioner
dan responsif
MENUJU CLEAN AND GOOD
GOVERNANCE

• Karakteristik clean and good governance dapat diwujudkan dengan cara melakukan
pembangunan kualitas manusia sebagai pelaku good governance.
• Pembangunan kualitas manusia dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
people centered development paradigm. Artinya dengan pendekatan manusia yang
berkualitas dimungkinkan akan mampu mewujudkan kepemerintahan yang baik
(good governance).
• Perwujudan pokok pikiran tersebut dapat digambarkan sbb :
1. Pembangunan oleh dan untuk masyarakat. Manajemen pembangunan ini
memandang sebagai produk dari prakarsa dan kreativitas masyarakat.
2. Pengedepanan aktivitas berbagi sumber daya terutama informasi dengan
masyarakat. Langkah ini merupakan pengejawatahan dari prinsip pemerintahan
yang bersih, baik, dan berwibawa, yaitu prinsip akuntabilitas, transparansi, dan
keterbukaan.
3. Lembaga legislatif perlu berbagi informasi dengan masyarakat atas apa yang
mereka ketahui mengenai sumber daya potensial yang diperlukan birokrat kepada
masyarakat, seperti keuangan, akses dengan pimpinan politik, informasi, dan kerja
sama adalah sesuatu yang bernilai bagi birokrat. Semua sumber daya tersebut
dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap birokrasi.
4. Birokrat harus menjalin kerja sama dengan rakyat, yaitu dengan membuat program-
programnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mereka agar mereka tidak
diharapkan pada berbagai macam tekanan.
5. Birokrasi membuka dialog dengan masyarakat. Dengan dilakukannya dialog ini akan
memperkuat interaksi yang lebih besar antara birokrat dengan rakyat atau pejabat
yang dipilih dan dengan cara ini mempermudah melakukan konversi sumber daya
yang diperlukan dalam melakukan kontrol.
6. Nilai manajemen strategis (strategic management) berupaya untuk mengembangkan
organisasi yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya, menanggapi tuntunan,
menguasai, dan memprogram perilaku manusia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai