KEWARGANEGARAAN
Praksis Good dan Clean Governance
REFERENSI
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/g87sRg7S1PKqNuWVKv3yT4KJxh8=/1200x900/smart/
filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2245657/original/027340200_1528668242-2016-05-12-19-30-02-
book.jpg
GOOD GOVERNANCE
Consensus
Participation Rule of Law Transparency Responsiveness
Orientation
Effectiveness Strategic
Equity Accountability
and Efficiency Vision
UNSUR-UNSUR UTAMA GOOD
GOVERNANCE
• Karakteristik clean and good governance dapat diwujudkan dengan cara melakukan
pembangunan kualitas manusia sebagai pelaku good governance.
• Pembangunan kualitas manusia dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
people centered development paradigm. Artinya dengan pendekatan manusia yang
berkualitas dimungkinkan akan mampu mewujudkan kepemerintahan yang baik
(good governance).
• Perwujudan pokok pikiran tersebut dapat digambarkan sbb :
1. Pembangunan oleh dan untuk masyarakat. Manajemen pembangunan ini
memandang sebagai produk dari prakarsa dan kreativitas masyarakat.
2. Pengedepanan aktivitas berbagi sumber daya terutama informasi dengan
masyarakat. Langkah ini merupakan pengejawatahan dari prinsip pemerintahan
yang bersih, baik, dan berwibawa, yaitu prinsip akuntabilitas, transparansi, dan
keterbukaan.
3. Lembaga legislatif perlu berbagi informasi dengan masyarakat atas apa yang
mereka ketahui mengenai sumber daya potensial yang diperlukan birokrat kepada
masyarakat, seperti keuangan, akses dengan pimpinan politik, informasi, dan kerja
sama adalah sesuatu yang bernilai bagi birokrat. Semua sumber daya tersebut
dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap birokrasi.
4. Birokrat harus menjalin kerja sama dengan rakyat, yaitu dengan membuat program-
programnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mereka agar mereka tidak
diharapkan pada berbagai macam tekanan.
5. Birokrasi membuka dialog dengan masyarakat. Dengan dilakukannya dialog ini akan
memperkuat interaksi yang lebih besar antara birokrat dengan rakyat atau pejabat
yang dipilih dan dengan cara ini mempermudah melakukan konversi sumber daya
yang diperlukan dalam melakukan kontrol.
6. Nilai manajemen strategis (strategic management) berupaya untuk mengembangkan
organisasi yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya, menanggapi tuntunan,
menguasai, dan memprogram perilaku manusia
TERIMA KASIH