Anda di halaman 1dari 5

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

ADE PANGESTU NUGROHO SETYADI (22186206121), RIRIN FATMAWATI


(22186206089), NADHIFA AULIYA SYAFIQ (22186206020)

KELAS 2-C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
2023

ABSTRAK: Pemerintahan sebagai suatu sistem harus dikelola dengan tata kelola yang baik.
Secara konsep, tata kelola memiliki kesamaan makna dengan konsep manajemen atau
governance. Tata kelola diartikan secara harfiah yakni: Menata dan Mengelola. Menata
diartikan sebagai menyusun sesuatu sesuatu dengan ketentuan yang ada sehingga menjadi
susunan yang baik, rapi, indah dan teratur. Sedangkan mengelola diartikan sebagai melakukan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendaya gunakan berbagai sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk
mengetahui proses terbentuknya iman, ciri orang beriman, hubungan antara keimanan dan
ketakwaan, tantangan di era modern, dan tantangan iman di era modern. Artikel ini
menggunakan studi pustaka. Melihat saat ini hampir semua memiliki keyakinan dan
keimanannya masing-masing. Proses terbentuknya iman dalam diri seseorang juga perlu
diamati dan dipelajari sebagi acuan seberapa besar keimanan yang terdapat dalam diri kita.
Keimanan dan ketaqwaan perlu dipelajari dan dipahami untuk menjaga kita dari pikiran,
perkataan, dan perbuatan yang dapat membuat kita melanggar ajaran-ajaran Allah SWT.
Kata Kunci: pemerintahan, keimanan, ketakwaan

ABSTRACT: Government as a system must be managed with good governance. Conceptually,


governance has the same meaning as the concept of management or governance. Governance
is interpreted literally, namely: Organize and Manage. Arranging is defined as compiling
something with existing conditions so that it becomes a good, neat, beautiful and orderly
arrangement. While managing is defined as carrying out activities that aim to utilize various
existing resources to achieve the goals that have been set. The purpose of this discussion is to
find out the process of forming faith, the characteristics of believers, the relationship between
faith and piety, challenges in the modern era, and challenges to faith in the modern era. This
article uses literature study. Looking at this time, almost everyone has their own beliefs and
faith. The process of forming faith in a person also needs to be observed and studied as a
reference for how much faith there is in us. Faith and piety need to be learned and understood
to protect us from thoughts, words and actions that can make us violate the teachings of Allah
SWT.
Keywords: government, faith, piety

PENDAHULUAN memahami mereka tentang good


Pemerintahan yang baik Good governance berbeda-beda ,namun
governance sudah lama menjadi mimpi setidaknya sebagian besar dari mereka
buruk banyak orang di Indonesia. Kendati membayangkan bahwa dengan good
governance mereka akan dapat memiliki Penyelenggaraan pemerintah
kualitas pemerintahan yang lebih baik. yang baik bersyarat agar
Banyak diantara mereka membayangkan pemerintah itu sendiri benar-benar
bahwa dengan memiliki peraktik good efektif dalam memerintah. Selama
governance yang lebih baik,maka kualitas pemerintah lemah serta tidak
pelayanan public menjadi semakin baik, efektif, kekuasaan pemerintah bisa
angka korupsi menjadi semakin rendah, menjadi bulan-bulanan dan akan
dan pemerintahan menjadi semakin peduli menjadi sebagao alat permainan
dengan kepentingan masyarakat. kepentingan kelompok tertentu
dengan mengorbankan pada
kepentingan rakyat yang banyak.
PEMBAHASAN 2) Penegak Hukum (rule of law)
A. Pengertian Guna menjamin terselenggara
Dalam terjemahan bahasa pemerintahan yang sangat baik,
Indonesia, good governance dapat pemerintah harus patuh terhadap
diartikan sebagai tata kelola aturan hukum yang berlaku. Hal
pemerintahan yang baik dan bersih. ini berarti bahwa setiap
Maksudnya baik yaitu pemerintahan penyelenggara pemerintah harus
negara yang berkaitan dengan sumber menjadi contoh yang baik dalam
sosial, budaya. Tata kelola mematuhi hukum. Tanpa ada
pemerintah yang baik adalah upaya kepatuhan terhadap hukum, tidak
untuk membangun pemerintah yang akan ada kepastian hukum, dan
lebih berdaya guna dalam melakukan selama tidak ada kepastian hukum
pembangunan nasional. tidak mungkin bisa dijamin ada
Tata kelola pemerintahan yang penyelenggaraan pemerintahan
baik dapat meningkatkan kepercayaan yang baik.
publik. Publik dalam hal ini dapat 3) Transparansi (transparancy)
berupa mitra pemerintah, baik sebagai Merupakan suatu keharusan
investor, pemasok, pelanggan, serta sebagai bentuk open governance
kreditor, maupun masyarakat umum. yang memudahkan bagi swasta
Bagi investor dan kreditor, penerapan dan masyarakat untuk mengakses
Good Governance adalah suatu hal berbagai informasi mengenai
yang mutlak untuk dijadikan sebagai perencanaan dan pelaksanaan
pertimbangan dalam pengambilan pembangunan. Kemudahan dalam
keputusan yang memiliki keterkaitan melakukan akses informasi yang
dengan pelepasan dana investasi memungkinkan swasta serta
maupun kreditnya. masyarakat dapat lebih baik dalam
penggunaan hak untuk berperan
B. Prinsip Tata Kelola Pemerintah serta dalam perencanaan dan
yang Baik dan Bersih pelaksanaan pembangunan.
Lembaga Administrasi Negara 4) Responsif (responsive)
telah merumuskan 9 asas fundamental Lembaga serta seluruh proses
untuk menjadi acuan dalam tata kelola pemerintahan harus berusaha
pemerintahan yang baik dan bersih melayani semua pihak yang
antara lain: berkepentingan. Dalam prinsip
1) Partisipasi (Participation) good governance pemerintahan
harus cepat tanggap di dalam lembaga yang punya kepentingan.
memecahkan persoalan dalam Sebagai Bentuk pertanggung
masyarakat. jawaban tersebut berbeda satu
5) Oreintasi kesepakatan (consensus dengan lainnya tergantung dari
orientation) jenis organisasi bersangkutan.
Bahwasanya tata pemerintah 9) Visi strategis (strategic vision)
yang baik menjadi jembatan pada Dimana para pemimpin dan
kepentingan-kepentingan yang masyarakat memiliki perspektif
berbeda demi membangun suatu yang luas dan jauh ke depan atas
consensus menyeluruh dalam hal tata pemerintahan yang baik dan
apa yang terbaik bagi kelompok pembangunan manusia, serta
masyarakat, dan bila mungkin, kepekaan akan apa saja yang
consensus dalam hal kebijakan- dibutuhkan untuk mewujudkan
kebijakan serta dalam prosedur- perkembangan tersebut. Selain itu
prosedur. mereka juga harus memiliki
6) Kesetaraan (equity) pemahaman atas kompleksitas
Semua warga masyarakat kesejarahan, budaya dan sosial
memiliki peluang memperbaiki yang menjadi dasar bagi perspektif
atau bertahan dalam kesejahteraan tersebut.
mereka. Prinsip ini bertujuan
untuk Pihak yang kurang mampu, C. Peran pemerintah dalam Good
seperti orang miskin dan lemah. Governance
Pelaksaaan pemerintah harus adil Kebijakan pemerintah di dalam
dalam pelayanan publik kepada mewujudkan tata pengelolaan
masyarakat tanpa memandang pemerintahan yang baik atau good
suku, ras, atau kelas sosial. governance, yaitu dengan melakukan
7) Efektivitas (effectiveness) dan otonomi daerah. Karena otonomi
efisiensi (efficiency) daerah merupakan pelimpahan tugas
Proses-proses pemerintahan dan wewenang dari pusat ke daerah.
dan lembaga membuahkan hasil Selanjutnya pemerintah harus
sesuai kebutuhan warga memperbaiki citra dan kinerja
masyarakat dengan penggunaan pemerintah dalam terselenggara
sumber-sumber daya yang ada pemerintahan. Dalam setiap kebijakan
seoptimal mungkin. Hal tersebut pemerintah harus selalu berdasarkan
didukung dengan mekanisme atas asas-asas umum pemerintahan
perekrutan staff yang profesional. yang baik, terlebih akuntabilitas,
Bertujuan menciptakan birokrasi transparansi, dan keadilan. Agar
yang bisa memenuhi kebutuhan prinsip good governance dapat kita
masyarakat dengan cepat, tepat, rasakan dan dapat terwujud.
dan efisien.
8) Akuntabilitas (accountability) D. Kinerja birokrasi dalam pelayanan
Para pengambil keputusan di publik
pemerintahan, sektor swasta dan Pelayanan publik terhadap
organisasi dalam masyarakat masyarakat bisa diberikan secara
bertanggung jawab baik kepada cuma-cuma atau dengan menggunakan
masyarakat maupun kepada pembayaran. Pelayanan publik yang
bersifat cuma-cuma sebenarnya adalah dari suatu kegiatan yang berupa
kompensasi dari pajak yang telah fisik ataupun nonfisik.
dibayar oleh masyarakat itu sendiri. c) Indikator produk, yaitu sesuatu
Adapun, pemberian pelayanan yang diharapkan langsung dicapai
publik yang disertai dengan penarikan dari suatu kegiatan yang berupa
bayaran, penentuan tarifnya didasarkan fisik ataupun nonfisik.
pada harga pasar ataupun didasarkan d) Indikator hasil adalah segala
menurut harga yang paling terjangkau sesuatu yang terkait dengan tujuan
bukan berdasarkan ketentuan sepihak akhir dari pelaksanaan kegiatan.
aparat atau instansi pemerintah. e) Indikator manfaat adalah sesuatu
Ada beberapa alasan mengapa yang terkait dengan tujuan akhir
pelayanan publik menjadi titik strategis dari pelaksanaan kegiatan
untuk memulai pengembangan dan f) Indikator dampak adalah pengaruh
penerapan good and clean governance yang ditimbulkan, baik positif
di Indonesia, yaitu: maupun negatif pada setiap
a) Pelayanan publik selama ini tingkatan indikator berdasarkan
menjadi area di mana negara yang asumsi yang telah ditetapkan.
diwakili pemerintah berinteraksi
dengan lembaga non pemerintah. E. Manfaat Good Governance
b) Pelayanan publik adalah wilayah di Penerapan Good Government
mana berbagai aspek good and Governance memiliki peran yang besar
clean governance bisa dan manfaat yang dapat membawa
diartikulasikan secara lebih mudah. perubahan positif baik pemerintahan
c) Pelayanan publik melibatkan daerah, pemerintah pusat maupun
kepentingan unsur governance, masyarakat umum, beberapa manfaat
yaitu pemerintah, maysarakat, dan yang akan diperoleh, antara lain yaitu:
mekanisme pasar. a) Meminimalkan agency cost
Kinerja birokrasi adalah ukuran Biaya-biaya yang timbul
kuantitatif dan kualitatif yang akibat pendelegasian wewenang.
menggambarkan tingkat pencapaian Biaya ini bisa berupa kerugian
sasaran atau tujuan yang ditetapkan yang timbul karena pemerintah
dengan memperhitungkan elemen- telah menggunakan sumber daya
elemen indikator sebagai berikut: yang ada untuk kepentingan
a) Indikator masukan adalah segala pribadi sehingga dapat timbul
sesuatu yang dibutuhkan agar kerugian.
birokrasi mampu menghasilkan
produknya, baik barang atau jasa,
yang meliputi sumber daya b) Meningkatkan kinerja pemerintah
manusia, informasi, kebijakan, dan Suatu pemerintahan yang
sebagainya. dikelola dengan baik dan dalam
b) Indikator proses, yaitu sesuatu kondisi pemerintahan yang sehat
yang berkaitan dengan proses akan menarik simpati masyarakat
pekerjaan memiliki keterkaitan untuk ikut serta mau ikut berperan
dengan kesesuaian anatar aktif dan berpartisipasi dalam
perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
yang diharapkan langsung dicapai c) Memperbaiki citra pemerintah
Citra pemerintah merupakan http://www.academia.edu/9966363/BAB_
faktor penting yang sangat erat 9_Tata_Kelola_Pemerintahan_yang_Baik_
kaitannya dengan kinerja dan dan_
keberadaan pemerintah dimata Bersih_good_and_clean_governance_
masyarakat dan lingkungannya. Diakses pada Minggu, 12 Februari 2023
Manfaat dari penerapan good Pkl. 14.30
governance tentu memiliki pengaruh WIB
bagi pemerintahan, dimana manfaat Ali, Zainuddin. (2011). Pendidikan Agama
good governance ini bukan hanya Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
untuk saat ini tetapi juga dalam jangka Bakhtiar, Nurhasanah. (2013). Pendidikan
panjang dapat menjadi pendukung Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.
kembangnya dalam pemerintahan saat Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
ini. Selain bermanfaat meningkatkan Darwis, (2015). Bimbingan Konseling Agama
citra pemerintahan di mata masyarakat, Untuk Masyarakat Modern. Jurnal
hal ini tentunya menjadi nilai tambah BimbinganKonseling Islam, Vol. 06 No. 02, 127-
pemerintah dalam meningkatkan 252.
kinerja pemerintah guna menghadapi Falach, Ghulam dkk. (2021). Peran Tasawuf
permasalahan yang terjadi dalam di Era Masyarakat Modern: Peluang dan
pemerintah. Tantangan. Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam,
Vol. 21 No. 12, 192-206.
PENUTUP Hasan, Hamsah. (2005). Buku Panduan
Tata kelola pemerintah yang baik dan Lengkap Agama Islam. Jakarta: Agromedia
bersih adalah segala tindakan atau tingkah Pustaka.
Irham, Mohammad. (2012). Etos Kerja dan
laku,yang mempengaruhi urusan
Korelasi Dengan Peluang dan Tantangan
publik.Dalam praktinya,pemerintah yang
Profesionalitas Masyarakat Muslim di Era
bersih adalah model pemerintahan yang
Modern. Jurnal Substansa, Vol.14 No.02,
efektif,efisien,jujur,transparan dan
186-199.
bertanggung jawab.Good governance
Lisnawati, Dewi. (2020). Problematika dan
bermanfaat meningkatkan citra
Tantangan Santri di Era Revolusi Industri
pemerintahan dimata masyarakat
4.0. Jurnal Studi Islam, Vol. 14 No. 1, 57-74.
Masyarakat adalah salah satu faktor
Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyidin Mitsu.
implementasi dalam tata kelola (2007). Al-Wafi terj Kitab Arba ‘in
pemerintahan yang baik dan AnNawawiyah. Jakarta Timur: Al-I’tishom
bersih.Meningkatnya tuntutan masyarakat Cahaya Umat.
terhadap good governance mendorong Qurrotul Ainiyah, Karsiyah. (2017). Konsep
pemerintah untuk mewujudkan Kesatuan Iman, Iptek dan Amal Menuju
pemerintahan yang baik dan bersih Terbentuknya Insan Kamil Dalam Perspektif
berdasarkan prinsip-prinsip good Pendidikan Islam. Jurnal pendidikan Islam, Vol.
governance 2 No. 2.
Wahyuddin, Achmad dkk. (2011). Pendidikan
DAFTAR RUJUKAN Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
Ramadhani,Yola. Tata Kelola Jakarta: Grasindo.
Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good
and Clean
Governance). Academia edu:

Anda mungkin juga menyukai