Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH

I. BAB I PERENCANAAN

Karakteristik Good Governance


1. Transparan
Adanya kebebasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai bagi mereka yang memerlukan.
2. Akuntabel
Dimana semua pihak (baik pemerintah, swastas, dan masyarakat) harus mampu
memberikan pertanggungjawaban atas mandat yang diberikan kepadanya.
3. Adil
Terdapat jaminan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan kesempatan
yang sama dalam menjalankan kehidupan.
4. Wajar
Jaminan pemerintah terhadap pemenuhan kebutuha dasar masyarakat (standard)
5. Demokratis
Terdapat jaminan kebebasan bagi setiap individu untuk berpendapat /
mengeluarkan pendapat serta ikut dalam kegiatan pemilihan umum yang bebas,
langsung dan jujur.
6. Partisipatif
Terdapat jaminan kesamaan hak bagi setiap individu dalam pengambilan keputusan.
7. Tanggap/ peka / responsive
Bahwa dalam melaksanakan kepemerintahan semua institusi dan proses yang
dilaksanakan pemerintah harus melayani semua stakeholders secara tepat, baik dan
dalam waktu yang tepat.

Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang LAKIP merupakan wujud nyata
penerapan akuntabilitas di Indonesia. Inpres ini mendefenisikan AKIP sebagai
pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan visi dan misi instansi pemerintah
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui seperangkat
indikator kinerja.

Sistem AKIP harus dapat menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang


sebenarnya, secara jelas ( berdasar data yang tepat dan akurat, dan transparan
kepada public dan pihak- pihak yang berkepentingan / stake holders, mengenai
kemampuan setiap pimpinan instansi pemerintah/ unit kerja dalam melaksanakan
misi, tugas pokok, fungsi dan kewenangannnya diarahkan pada upaya untuk
mendorong :
a. Percepatan reformasi birokrasi
b. Penerapan prinsip- prinsip good governance dan fungsi- fungsi manajmen
kinerja secara taat asas
c. Pencegahan terjadinya KKN
d. Pengelolaan dana dan sumber daya lainnya agar efisien dan efektif
e. Pengukuran tingkat keberhasilan dan kegagalan setiap pimpinan instansi
pemerintah/ unit kerja dalam menjalankan misi, tujan dan sasaran ogansisasi
yang ditetapkan
f. Penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan public, sistem perencanaan dan
penganggaran, ketatalaksanaan, metoda dan prosedur pelayanan masyarakat.
g. Kreativitas, produktivitas, sensitivitas, disiplin dan tanggungjawab aparatur
Negara.

PERECANAAN JANGKA MENENGAH

Format Renstra meski variatif dalam praktiknya, setidaknya mengandung informasi tentang hal- hal
berikut :

1. Where do we want to be?


Merupakan arah masa depan organisasi yang ingin dituju ( visi, tujuan, sasaran strategis)
2. Where are we now
3. How do we get
4. How do we measure our progress

Terdapat 3 langkah penting dalam pembuatan pengarahan strategi, yaitu :

1. Pencermatan lingkungan strategis


Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan memahami peluang dan
tantangan eksternal organisasi sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan –
perubahan di masa yang akan dating.
2. Faktor- faktor kunci keberhasilan
Sebagai aspek- aspek tertentu yang dapat menunjukkan keberhasilan suatu organisasi.
3. Analisis untuk kepentingan penyusunan strategi
Sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi

Kriteria penyusunan tujuan pada Renstra

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasi visi dan misi


2. Pencapaian tujuan berkontribusi dalam mencapai visi dan misi
3. Tujuan sesuai dengan hasil analisis strategis dan isu- isu strategis yang berkembang
4. Tujuan secara esensial cenderung untuk tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran
lingkungan, atau dalam suatu tujuan yang strategis hasil yang dinginkan telah dicapai.
5. Tujuan biasanya relative berjangka panjang, yaitu sekurang- kurangnya tiga tahun atau lebih.
6. Tujuan harus dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat ini dengan yang
dinginkan
7. Tujuan menggambarkan hasil yang diiginkan ( kondisi yang diingikan )
8. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, tetapi belum menetapkan ukuran-
ukuran spesifik atau strategi.
9. Tujuan harus menantang, namun realistic dan dapat dicapai.

Kriteria Sasaran
1. Spesifik , spesifik karena merupakan panduan dlam organisasi dalam melaksanakan
tugasnya.
2. Measureble, sasaran harus dapat diukur
3. Aggressive and attainable, sasaran harus jelas, menantang, dan dapat dicapai
4. Result- oriented, sasaran harus mencerminkan dan mampu menyepesifikasikan hasil yang
ingin dicapai
5. Timebound, sasaran harus memiliki jangka waktu yang jelas dan jangka pendek.

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat guna mencapai sasaran tertentu.

Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 2004, dokumen rencana kerja pemerintah daerah (RKPD)
merupakan penjabaran dari RPJM daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dnegan mendorong partisipasi
masyarakat.

Penetapan kinerja / perjanjian kinerja ( kontrak kerja)

Tingkat capaian kinerja tertentu ini membutuhkan beberapa informasi, antara lain:

1) Sasaran strategis organisasi atau kondisi yang ingin diwujudkan organisasi


2) Output ( hasil kegiatan ) dan atau outcome ( hasil program)
3) Indikator kinerja output atau outcome
4) Perkiraan realistis tentang tingkat capaian.

Hubungan indikator kinerja utama dengan indikator kinerja kunci

Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang evaluasi pelaksanaan pemerintahan daeerah
menyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemerintahan di
daerah dengan menilai capaian seperangkat indikator kinerja kunci ( IKK) untuk setiap urusan yang
dibebankan kepada masing- masing daerah. Capaian setiap indikator kinerja kunci untuk setiap
urusan tersebut akan menunjukkan seberapa jauh suatu daerah mampu melaksanakan urusan yang
didelegasikan pusat kepada setiap daerah .

Anda mungkin juga menyukai