Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

ADPU 4500 - TAP

Nama : Fransiskus Adrianus


NIM : 022837934

1. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA BMP ADPU4230 Edisi 2

Administrasi Negara Sebagai Suatu Sistem


Administrasi adalah kegiatan atau aktivitas bersama dari sekelompok orang-orang dengan cara
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang di tetapkan. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam bisnis
maupun di bidang Pemerintahan . Secara khusus Administrasi di bidang Pemerintahan administrasi
dapat di jelaskan sebagai kegiatan fungsionaris Pemerintahan beserta seluruh jajaran apratur dalam
ikatan kerja sama yang terkoordinasi dan terkendali. Dari berbagai pengertian yang di kemukakan para
ahli sebagai ciri pokok dari kegiatan administrasi dapat di idntifikasi sebagai berikut :
1. Sekelompok orang melakukan kerja sama
2. Kerjasama dari orang-orang tersebut di dasarkan dari pembagian kerja yang terstruktur dan
rasional.
3. Kerja sama di lakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
4. Untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkanmenggunakan sumber daya organisasi
secara optimal.
Prinsip-prinsip Umum administrasi yang menjadi dasar pemikiran bagi perkembangan administrasi
adalah ;
1. Pembagian kerja (Division Of Work)
2. Wewenang dan tanggung jawab. (authority and responsibility).
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan Perintah ( Unity of Command )
5. Kesatuan arah dan tujuan ( Unit Of Direction)
6. Mendahulukan atau mengutamakan, dan menempatkan kepentingan organisasi di atas
kepentinga Pribadi ( subordination of Individual to general Interest)
7. Penggajian atau upah ( remuneration )
8. Sentralisasi ( Centralization )
9. Skala hierarki (scalar cain )
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (Equity)
12. Stabilitas Jabatan (Stability of tenure )
13. Prakarsa atau inisiatif ( Initiative )
14. Solidaritas kelompok kerja (la esprit de corps)
Di tinjau dari segi unsurnya yang pokok dalam kehadirannya sebagai disiplin dan sebagai sistem
lingkup perhatian adaministrasi Negara tersebut meliputi pokok-pokok sebagai berikut;
1. Tata nilai yang menjadi dasar dan tujuan serta acuan perilaku dari sistem dan proses
administrasi Negara.
2. Organisasi dan Managemen Pemerintahan Negara
3. Managemen Pemerintahan Negara
4. Sumber daya apratur Negara
5. Sistem dan proses kebijakan Negara.
6. Posisi, kondisi, dan peran masyarakat bangsa dalam bernegara.
7. Hukum administrasi Negara
8. Posisi, kondisi,dan peran masyarakat bangsa dalam bernegara.
9. Hukum administrasi Negara.
Manajemen Administrasi Negara Indonesia
Perencanaan mengandung pengertian sebagai suatu proses , keputusan dan fungsi Managemen.
Perencanaan yang baik dalam suatu kegiatan pemerintahan adalah yang memeperhatikan prinsip-
prinsip kepemerintahan yang baik. Perencanaan adalah kegiatan yang cukup penting dalam suatu
proses managemen karaena perencanaan sebagai suatu fungsi yang dalam urutan proses
managemen menempati posisi awal. Suatu perencanaan dapat dikatakan baik dan efektif adalah
apabila memenuhi ciri-ciri antara lain ; mempunyai tujuan yang jelas, tidak rumit, mudah di analisis.
bersifat fleksibel, dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang ada, realistis, serta mempunyai skala
prioritas. perencanaan yang baik dan efektif mempunyai tahapan-tahapan dalam pembuatannya, yaitu;
- Membuat perincian tujuan secara lengkap dan jelas
- Merumuskan kebijakan
- Melakukan analisis dan penetapan cara dan sarana.
- Melakukan, menunjuk pelakasana
- Menentukan sistem Pengendaliannya
Perencanaan di bedakan menjadi ;
- Perencanaan jangka pendek
- Perencanaan jangka Menengah
- Perencanaan jangka Panjang.

Strategi Penyempurnaan Administrasi Negara


Untuk mencapai tujuan Negara atau tujuan nasional, di perlukan suatu sistem administrasi Negara yang
dapat menata ulang , menyesuaikan, memperbaiki serta membangun sistem yang telah ada, baik di tingkat
pusat maupun Daerah, berdasarkan kebijakan dan arah pengembangan ke Depan. Selain sistem di
perlukan juga keterlibatan dari seluruh perangkat Negara yaitu, Lembaga eksekutif, Legislatif, Yudikatif,
maupun Lembaga lainnyayang ada menurut UUD 1945.
E-Government
Inpres No 3 tahun 2003 , Pemerintah telah menetapkan 6 ( strategi) yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan strategis e government yang secara berturut-turut yaitu;
- Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau masyarakat
luas.
- Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah secara holistic.
- Memanfaatkan Teknologi informasi secara optimal.
- Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industry telekomunikasi dan
teknologi informasi
- Mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia ( SDM ), baik pada pemerintah Pusat maupun
Daerah otonom, di sertai dengan meningkatkan e literacy masyarakat.
- Melaksanakan Pengembangan secara sistematik melalui tahapan realistis dan terukur.
Berdasarkan Inpres No 3 tahun 2003 di tunjuk beberapa instasi yang terkait dengan pelaksanaan
pengembangane-government seperti ;
1. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang komunikasi dan informasi, berkewajiban
mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, Peraturan Perundang-undangan, standarisasi dan
panduan yang di perlukan utnuk melandasi perencanaan serta pelaksanaan pengembangan
EGovernment.
2. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Apratur Negara, berkewajiban
untuk memfasilitasi perencanaan dan perubahan sistem managemen dan proses kerja instasi
Pemerintah Pusat dan daerah.
3. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan , berkewajiban untuk mendorong
partisipasi dunia usaha dalam pengembangan jaringan komunikasi dan informasi di wilayah
Negara.
4. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang Kementerian Riset dan Teknologi, berkewajiban
untuk mengkoordinasikan kemampuan Teknologi yang ada di lembaga penelitian dan
pengembangan dan perguruan tinggi untuk menyediakan dukungan teknologi.bagi keperluan
optimalisasi pemanfaatan teknologi.
5. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang Perencanaan pembangunan nasional dibidang
keuangan, berkewajiban untuk menganalisis kelayakan pembiayaan rencana strategis e-
government dari masing-masing pemerintah. Serta memfasilitasi dan mengintegrasikan rencana
tersebut ke dalam rencana Pengembangan E- Government secara menyeluruh.
6. Kementerian yang bertanggung jawab di bidang Pemertintahan Dalam Negeri, berkewajiban untuk
memfasilitasi koordinasi antar pemerintah dan Pemerintah daerah otonom.

KEBIJAKAN PUBLIK BMP ADPU4410 Edisi 2


Identifikasi dan Perumusan Masalah Kebijakan Publik
Masalah Kebijakan memiliki karakteristiknya yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini
harus di sadari oleh perumus kebijakan agar dapat merumuskan masalah kebijakan dengan baik dan
benar. Dunn menyebut 4 karakter masalah Kebijakan yaitu;
1) Saling ketergantungan masalah
2) Subyektif
3) Artifisia/buatan manusia
4) Dinamis
Keempat Karakteristik tersebut sifatnya tidak terpisah satu sama lain, tetapi saling terkait. Dari hal tersebut
Perumus Kebijakan perlu menyadari akan hal ini agar dapat dapat mendefinisikan masalah dengan baik
dan benar. Perumus kebijakan public agar mampu melaksanakan proses perumusan kebijakan public
dengan baik selain harus memahami dengan baik karakteristik masing-masing juga perlu memahami jenis
pendekatan yang tepat yang akan dipakai sebagaimanaa yang di anjurkan oleh Hgwood dan Gunn.
Wilayah dan ruang lingkup masalah kebijakan public sangat luas dan beragam. Di negara kita wilayah dan
ruang lingkup masalah kebijakan public sering muncul misalnya: di bidang Pendidikan, Kesehatan,
ketenagakerjaan, Pemilu/Pilkada, mafia peradilan, batas negara, Kerjasama ekonomi dan lain sebagainya.

Menyusun Agenda Kebijakan


Agenda di artikan sebagai A list or Program of things to be done (sebuah daftar hal-hal atau program yang
hendak di lakukan. Agenda kebijakan berisi tuntutan agar pemerintah memberikan perhatian yang aktif dan
serius terhadap masalah yang di hadapi masyarakat dan kemudian mengatasinya. Terdapat sejumlah
masalah besar di masyarakat ada yang mendapat perhatian serius dan aktif dari Pemerintah, kemudian di
Definisikan, di perjuangkan masuk menjadi agenda kebijakan dan selanjutnya di pakai auntuk mengatasi
masalah yang sudah di definisikan tadi. Akan tetapi ada pula masalah yang tidak mendapat perhatianyang
aktif dan serius dari pemerintah, tersisihkan dan kalah bersaing dengan masalah lain dan kemudian mati.
Cobb dan Elder mejelaskan ada 4 tingkat yaitu ;
- Agenda Universe adalah ; agenda mulai dari yang terbesar
- Agenda Sistematik
- Agenda Institusional
- Agenda Kebijakan yang sudah siap di pakai untuk mengatasi masalah.
Lester dan Stewart menjelaskan beberapa jenis isu yang berada pada agenda sistematik ataupu agenda
Institusional yaitu ;
- Isu subyek
- Isu Kebijakan
- Isu Proyek
- Isu baru
- Isu siklikal dan
- Isu muncul Kembali
Alasan mengapa beberapa isu atau masalah bisa masuk ke agenda kebijakan di kemukakan oleh Puentes
Markides, yaitu adanya
- Peristiwa kritis,
- Evaluasi dampak kebijakan yang negative,
- Demo protes dan Gerakan social,
- Sebaran masalah oleh media, dan
- Perubahan Politik.
Alasan masalah tidak masuk agenda kebijakan yaitu ;
- Adanya konflik dalam mendefinisikan masalah
- Terdesak oleh masalah lain
- Masalah tidak relevan
- Bukan urusan Negara dan
- Pemerintah tidak ingin membuat keputusan terhadap masalah tertentu. Pada intinya kebijakan
adalah proses mempertemukan perumusan masalah dengan benar dan penentuan alternatif
solusi pemecahan masalah yang juga benar sehingga menghasilkan agenda kebijakan yang akan
di pakai untuk mengatasi masalah yanga terjadi.
Menurut Cochran dan Malone ada 2 (dua) model penyusunan agenda kebijakan yakni ;
a. Model elitis yang lebih menekankan pada peran elit yang memiliki kekuasaan dalam Menyusun
agenda kebijakan
b. Model Pluralis, yang lebih melihat kekuasaan berada di tangan kelompok warga yang aktif dalam
poloitik terlibat dalam penyusunan agenda kebijakan .
Tahap atau fase agenda kebijakan yang di munculkan oleh Nelson meliputi;
- Fase rekognisi
- Fase Adopsi
- Fase Prioritasi
- Fase Pemeliharaan atau pertahanan

Memformulasi Kebijakan
Proses formulasi kebijakan mempunyai korelasi dan kaitan yang kuat dengan proses-proses kebijakan
yang lainnya. Inti kegiatan dari memformulasikan kebijakan public adalah proses memilah dan memilih
alternatif solusi masalah dari sekian banyak alternatif yang saling bersaing. Para pakar kebijakan publik
seperti Simon dan doktrin mengkategorikan 5 macam model perumusan kebijakan publik yaitu
- Model deskriptif, eksplanatori, normatif dan, evaluatif masing-masing memiliki karakteristik sendiri
ada pula faktor yang membagi model perumusan kebijakan publik hanya menjadi tiga macam
yaitu model rasional inkremental dan sistem ketiga model ini banyak diteliti dan dimanfaatkan oleh
para praktisi kebijakan publik
Perumusan kebijakan publik banyak melibatkan peran aktor kebijakan baik yang resmi atau tidak resmi
Banyak pakar yang percaya bahwa aktor kebijakan yang resmi dalam kurung pemerintah masih
memainkan peran yang dominan dalam proses perumusan kebijakan publik dan Kingdom misalnya melihat
bahwa proses penyusunan agenda kebijakan yaitu bertemunya arus problema dengan arus kebijakan dan
arus politik pada saat dan peluang yang sama berjalan atau berkonvergensi di lembaga pemerintah aktor
pemerintah sangat penting di tanah akan tetapi pakar lain banyak jumlahnya juga melihat bahwa aktor non
pemerintah aktor kebijakan yang tidak resmi telah lama menggeliat turut serta terlibat dalam proses
perumusan kebijakan publik Anderson contohnya dengan jelas mengklasifikasi aktor kebijakan menjadi
dua kategori yaitu aktor resmi dan aktor tidak resmi eksekutif sebagai aktor resmi kebijakan selain memiliki
kewenangan formal Ia juga difasilitasi dengan diskresi yang berada di luar kontrol legislatif untuk membuat
keputusan kebijakan jadi perannya yang kuat Selain itu aktor kebijakan tidak resmi seperti kelompok
kepentingan juga memiliki peran dan telah berperan sangat intensif dalam proses perumusan kebijakan
yang paling mengesankan adalah peran aktor media massa dalam ikut menyebarluaskan isu kebijakan
dalam proses perumusan kebijakan Mendesain kebijakan merupakan satu hal yang tidak bisa dilepaskan
dari proses perumusan kebijakan bahkan dapat dikatakan bahwa kebijakan sama artinya dengan membuat
cetak biru atau bagan arsitektur dari bangunan kebijakan yang hendak didirikan agar bangunan kebijakan
itu punya makna yang tinggi Maka desain nya harus didasarkan pada nilai tertentu utamanya nilai yang jadi
preferensi masyarakat yang akan terkena dampak dari kebijakan itu hal tersebut dimaksudkan agar desain
kebijakan dapat diadopsi dan legitimasi dari para pemangku kepentingan kebijakan utamanya oleh mereka
yang punya kekuasaan untuk membuat keputusan setiap kebijakan yang telah mendapatkan adopsi maka
ini berarti pula kebijakan itu sah legitimate secara formal legitimasi kebijakan adalah pemberian kekuatan
hukum pada keputusan kebijakan dan implementasinya hal ini sangat penting bagi pihak -pihak utamanya
pemerintah yang akan melaksanakan kebijakan tersebut karena pelaksanaan kebijakan yang sah akan
membawa sanksi baik berupa hukuman atau hadiah bagi warga atau kelompok yang menjadi sasaran dari
kebijakan tersebut

Mengimplementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan adalah salah satu bagian dari proses kebijakan setelah kebijakan berhasil
dirumuskan dengan baik ini adalah proses yang sulit dan kompleks Oleh karena itu kita perlu mengenali
karakteristik utama implementasi kebijakan model implementasi syarat-syarat implementasi yang efektif
instrumen kebijakan yang akan dipakai aktor pelaksana dan sebagainya green house dan cross di
mengidentifikasi empat karakteristik implementasi kebijakan ya tidak keluar banyak agensi yang terlibat
ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan dan kebijakan baru kekurangan anggaran model implementasi
yang diaplikasikan yaitu model kegagalan atas bawah bawah atas dan sinar atau
hingga 3 atau model lainnya seperti model komando atau model ekonomi politik jenis dan karakter serta
kualifikasi aktor pelaksana kebijakan juga sangat penting yaitu Apakah mereka memiliki komitmen yang
kuat keinginan dan profesionalisme yang memadai untuk sana kan kebijakan secara berhasil keberhasilan
implementasi kebijakan juga ikut ditentukan oleh pilihan instrumen kebijakan yang hendak dipakai untuk
mengimplementasikan kebijakan baik instrumen wajib sukarela ataupun instrumen campuran wajib dan
sukarela Anderson pernah menyatakan bahwa administrative regions is all the primary implementary of
public police pernyataan ini mempertegas sekali bahwa badan-badan pemerintahan adalah pelaksana
utama kebijakan publik secara legal badan-badan pemerintahan tersebut diberi kewenangan formal sesuai
dengan batas-batas yurisdiksinya masing-masing untuk yang sempurna sempurna dalam
kurungmelaksanakan kebijakan publik Bahkan mereka juga diberi diskresi administratif yaitu sebuah
keleluasaan membuat keputusan dalam rangka untuk melaksanakan kebijakan publik Semua pemangku
kepentingan kebijakan menginginkan implementasi kebijakan dapat
berjalan efektif dan dapat menghasilkan dampak positif sebagaimana diinginkannya implementasi
kebijakan yang efektif bukanlah pekerjaan gampang banyak variabel yang berpengaruh terhadap
keberhasilan melaksanakan kebijakan salah satunya adalah menetapkan instrumen kebijakan yang pas
dengan masalah dan tujuan kebijakan banyak model atau pendekatan yang bisa dipakai untuk
menetapkan jenis instrumen untuk mengimplementasikan kebijakan pandangan Howlett dan Ramesh
tentang model ekonomis ( yang lebih teknis dan rasional ) dan model politis (yang lebih disesuaikan
dengan lingkungan politik yang mempengaruhinya ) cukup penting untuk diperhatikan selain model model
yang lain Pilihan model implementasi kebijakan akan berpengaruh pada pilihan instrumen kebijakan dan
pada akhirnya ikut menentukan tingkat keberhasilan dalam implementasinya banyak teori yang
menjelaskan tentang prakondisi untuk implementasi kebijakan yang berhasil (sempurna) misalnya dari
Hogword dan Gunn yang perlu diperhatikan 10 hal, antara lain tiadanya rintangan dari lingkungan
eksternal; sumber-sumber yang dibutuhkan harus cukup tersedia; hanya ada satu agensi implementasi
tunggal; kesepakatan tujuan yang hendak dicapai dan seterusnya

Mengevaluasi Hasil dan Dampak Kebijakan


Evaluasi Kebijakan yaitu proses untuk menilai kinerja kebijakan adalah juga merupakan salah satu bagian
dari proses kebijakan yang sangat penting, selama melihat aktivitas menilai kebijakan hanya dilakukan
pada bagian akhir proses pelaksanaan kebijakan, tetapi kemudian pandangan tersebut berubah di mana
seluruh proses kebijakan formulasi implementasi dan evaluasi perlu juga dinilai untuk mengetahui
kinerjanya.
Banyak arti atau definisi evaluasi kebijakan yang telah diberikan oleh pakar mulai dari yang singkat atau
sederhana misalnya dari Dye evaluasi kebijakan adalah proses pembelajaran tentang konsekuensi
kebijakan publik sampai dengan panjang dan kompleks misalnya dari Weiss “evaluasi program atau
kebijakan adalah penilaian secara sistematis terhadap pelaksanaan atau dampak program kebijakan
dibandingkan dengan sejumlah standar penilaian baik yang eksplisit maupun implisit sebagai sarana untuk
meningkatkan mutu program atau kebijakan sehubungan dengan itu terdapat setidaknya tiga macam
pendekatan evaluasi kebijakan yaitu pendekatan deskriptif normatif dan dampak Selain itu ada 3 psikologi
kebijakan yaitu evaluasi formulasi implementasi dan dampak kebijakan semua jenis evaluasi Tujuannya
adalah untuk menilai kinerja proses kebijakan

PENGEMBANGAN ORGANISASI BMP ADPU4441 Edisi 3


Diagnosis Organisasi
Di dalam melakukan diagnosis terhadap permasalahan suatu organisasi dituntut suatu pendekatan yang
sistematis. Manfaat dari penggunaan model antara lain :
1. untuk lebih memahami persoalan dan organisasi itu sendiri
2. Sebagai penuntun dalam kegiatan pengumpulan data yang betul-betul relevan
3. Untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu persoalan dan
usaha pemecahannya
4. Berguna sebagai alat untuk melakukan eksperimentasi tanpa mengambil resiko yang terlalu
besar
5. Dalam keadaan tertentu dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pengujian terhadap
alternatif-alternatif pemecahan nya dan
6. Untuk menyusun langkah-langkah tindakan dalam melakukan perubahan organisasi
Model-model untuk melakukan diagnosis adalah
1. Model Analytical
2. Model kecenderungan perilaku kelompok
3. Model konsultasi manajemen
4. Model sosioteknikal
5. Model analisis bidang kekuatan

Proses Diagnosis
Dalam proses kegiatan diagnosis informasi diperlukan data yang akurat dan handal adalah informasi yang
diperoleh dalam proses diagnosis harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu yang melalui analisis data
kegiatan penganalisisan data ini akan melibatkan konsultan dan klien secara bersama-sama Analisis
terhadap data akan menghasilkan identifikasi terhadap permasalahan dan temuan terhadap hubungan
kausal yang bersifat kritis langkah-langkah dalam melakukan diagnosis adalah
- mengidentifikasi wilayah permasalahan sementara
- mengumpulkan data analisis data
- umpan balik data
- mengidentifikasi wilayah permasalahan yang dianggap menjadi sumber
- motivasi klien menyelesaikan masalah
- mendiagnosis permasalahan yang telah ditemukan dan mencarikan jalan keluar untuk
menentukan perubahan

Intervensi Organisasi
Kegiatan intervensi diharapkan dapat mewujudkan organisasi yang lebih baik dalam arti lebih adaptif lebih
produktif dan lebih efektif menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang timbul secara internal dalam
organisasi sendiri dan dalam lingkungan eksternal organisasi yang bersangkutan Dalam merencanakan
kegiatan intervensi yang perlu mendapat perhatian adalah kesiapan klien untuk melakukan perubahan
kepastian bahwa Perubahan tersebut masih dalam batas kekuasaan dan kewenangan organisasi
kesehatan sumber-sumber internal untuk membantu mengatur memonitor dan memelihara proses
perubahan Tiga pendekatan dalam proses intervensi adalah pendekatan yang bersifat struktural kekal dan
pendekatan yang bersifat perilaku atau yang terfokus pada aspek manusia
Perubahan dengan bentuk intervensi struktural tersebut mencakup :
1. Restrukturisasi organisasi atau reorganisasi
2. Penerapan sistem imbalan yang baru
3. Perubahan yang menyangkut kultur organisasi
Ada tiga aspek yang perlu mendapat perhatian sewaktu melakukan intervensi teknikal ini yaitu menyangkut
;
1. Rancang bangun ulang pekerjaan
2. Sistem Sosio teknikal
3. Program peningkatan mutu hidup kekaryaan
Ada empat macam teknik intervensi dalam mengelola perubahan di dalam suatu kelompok atau antar
kelompok dalam rangka pengembangan ke organisasian yaitu
1. Pembinaan tim ( team budding )
Tujuan pembinaan adalah dapat menciptakan tingkat dan intensitas Interaksi yang tinggi di antara
para anggota kelompok yang diikuti dengan terjaganya suasana saling mempercayai dan sifat
saling terbuka
2. Pengembangan hubungan antar kelompok Inter group training Salah satu pendekatan yang
digunakan dalam rangka pengembangan kerjasama kelompok adalah pendekatan pemecahan
masalah
3. Pertemuan konfrontasi keorganisasian (Organizational Confrontation) Pertemuan konfrontasi
organisasi merupakan salah satu teknik dalam pengembangan ke organisasian yang
menggabungkan dan menyatukan seluruh manajer dalam organisasi dengan tujuan membahas
masalah keefektifan tujuan organisasi yang telah direncanakan
4. Pencerminan organisasi (Organizational Mirroring) Pencerminan organisasi ini didisain untuk
memperbaiki efektivitas kelompok-kelompok interdependent

Teknologi dan struktur kerja


Teknologi adalah alat utama meminimalkan kerja tangan manusia (manual) meningkatkan produktivitas
para tenaga kerja dan dapat mendatangkan kemaslahatan hidup yang lebih berkualitas baik Konsekuensi
perubahan teknologi harus diakui terjadi pula terhadap ekologi sosiologi dan psikologi Koordinasi dilakukan
dalam organisasi dengan tujuan untuk membagi pekerjaan di antara seluruh peran dalam struktur
organisasi adanya hubungan peran-peran tersebut struktur peran yang berasal dari pekerjaan yang
dijalankan adaptasi struktur peran yang dinamis usaha untuk mempertahankan keseimbangan antar
bagian pekerjaan dan mobilitas individu dari satu peran ke peran yang lain. Dalam hubungannya dengan
koordinasi organisasi sebagai suatu sistem keseluruhan dikenal beberapa subsistem yaitu subsistem
sasaran dan nilai , subsistem teknis, Subsistem Psychosocial, subsistem struktur dan subsistem
manajerial.
Ada 5 itu yang dilakukan dalam melakukan fungsi koordinasi adalah
1. Melakukan penekanan pola manajemen yang kolaboratif dan integratif
2. Melakukan penekanan pada budaya kerja
3. Melakukan penekanan pada organisasi yang berbudaya sistem keseluruhan
4. Melakukan penekanan pada usaha yang berorientasi proses yang sedang berjalan
5. Melakukan penekanan pada substansi
Ada tiga bentuk koordinasi yaitu koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal

Struktur kerja
Diferensiasi pekerjaan anne-marie definisikan sebagai segmentasi sistem organisasi ke dalam berbagai
subsistem yang masing-masing sistem tersebut cenderung mengembangkan atributatribut tertentu karena
kebutuhan yang dikenakan oleh lingkungan luar yang relevan Differential terdiri atas diferensiasi vertikal
dan horizontal Sedangkan diferensiasi horizontal menentukan departementalisasi dasar seluruhnya
merupakan struktur formal dari organisasi. Dasar dari adanya diferensiasi kegiatan organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Manajemen organisasi adalah suatu upaya mendayagunakan sumber daya manusia, sumber daya alam,
Sumber daya modal, Maupun teknologi yang ada untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah diprogramkan
Manajemen berfungsi untuk menggerakkan berbagai kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan menata
kehidupan serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul kearah
yang sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian organisasi ah menurut garis dan staf (Line dan staf)
fungsi garis mempunyai wewenang komando langsung terhadap kegiatan organisasi dan berkenaan
dengan fungsi primer sebaliknya fungsi stock peranan penasehat dan berkenaan dengan kegiatan
penunjang atau pembantu Definisi struktur adalah pola yang Komponen-komponen dasar struktur
organisasi Menurut Child Ada 4 . Tiga Komponen pertama dari definisi merupakan elemen-elemen
dalam bersifat statis, komponen ke-4 elemen yang bersifat dinamis. ada dua bentuk/ model l.tru tour
organisasi yakni struktur fungsional dan struktur produk 2 bentuk dasar organisasi yaitu struktur fungsional
dan struktur produk kadang-kadang terpakai disesuaikan bentuknya karena tuntutan dari lingkungan.
Dikenal dua macam bentuk penyesuaian yaitu struktur geografis dan struktur campuran (hibrida) dengan
karakteristik masing-masing Pengertian staf selalu mengacu pada adanya beberapa orang pegawai yang
memiliki seperangkat aturan kerja dan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalaudah ada mengenai hubungan-hubungan antara berbagai komponen dan bagian dari organisasi akan
tetapi struktur suatu sistem sosial itu tidak tampak seperti sistem biologis atau sistem mekanis ia tidak
dapat dilihat tetapi dapat disimpulkan dari operasioperasi aktual dan dari perilaku organisasi

KONSEP TEKNOSTRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi adalah bentuk organisasi secara keseluruhan yang merupakan gambaran kesatuan dari
berbagai segmen organisasi ,Yang masing-masing dipengaruhi oleh salah satu dari faktor-faktor yang
tersebut di atas. Ada tiga pendekatan dalam strategi kerja /Perancangan kerja yakni pendekatan mekanik,
pendekatan faktor manusia, dan pendekatan motivasi adalah memisahkan secara tegas antara kerja fisik
(back work) dan kerja otak(brain work). Yang lebih menekankan pada gagasan bahwa pengumpulan dan
analisis data yang sistematis merupakan cara terbaik untuk mempelajari cara menyelesaikan suatu
pekerjaan seefisien mungkin Manager/pimpinan Semestinya mengetahui bagaimana agar organisasi
bergerak maju. pimpinan harus menyaring berbagai metode untuk pengukuran prestasi Berdasarkan studi
penelitian ditemukan bahwa pada organisasi yang besar, hubungan teknologi dengan struktur ternyata
bersifat terbatas, juga pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada bagian dari suatu organisasi
ataupun pada organisasi yang ukurannya kecil.

KEPEMIMPINAN BMP ADPU4334 Edisi 2


Peran Pemimpin
Pernyataan secara generatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk masa depan organisasi
pernyataan visi harus dapat menarik perhatian, tapi tidak menimbulkan salah pemikiran. pernyataan visi
organisasi haruslah jelas, tidak terlalu abstrak, dan mudah dimengerti. Dalam kaitan dengan visi ini,dapat
dikatakan bahwa Esensi dari kepemimpinan adalah visi, pemimpin mempunyai visi yang jelas temannya
para pengikutnya diarahkan. dengan kata lain, n'salads satu peran utama dari pemimpin adalah
merumuskan visi. para pemimpin merumuskan visi dengan berbagai cara.Pemimpin dapat melakukan dan
mengumpulkan Tim manajemen untuk merumuskan visi tersebut secara bersama-sama dan kemudian
mengumumkannya.
Tindakan manajemen para pemimpin organisasi dalam mengendalikan organisasi meliputi;
a. Mengelola harta milik atau aset organisasi.
b. Mengendalikan kualitas kepemimpinan dan kinerja organisasi
c. menumbuhkembangkan serta mengendalikan situasi maupun kondisi kondusif yang berkenaan
dengan keberadaan hubungan dalam organisasi.
Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah perasaan
membangkitkan semangat kerja. peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan
. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan intensif. Penghargaan adalah sbuah bentuk pujian
yang tidak berbentuk uang atau benda ada yang dapat kuantifikasi Pemberian insentif hendaknya
didasarkan pada aturan yang sudah disepakati bersama dan transparan. Peran lembaga bangkitkan
semangat kerja dalam bentuk dukungan, bisa dilakukan melalui kata-kata baik langsung maupun tidak
langsung, dalam kalimat-kalimat yang sugestif. Dalam perusahaan atau organisasi Orang yang
bertanggung jawab atas ancaman arus komunikasi adalah pimpinan. Dengan kata lain, pimpinan
bertanggung jawab atas Desain Komunikasi dalam organisasi atau perusahaannya Bagaimana bentuk
atau Desain Komunikasi ke bawah, ke atas, dan harus dilakukan, di tentukan oleh pimpinan.
Penyampaian atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga informasi benar-
benar sampai kepada komunikan yang dituju dan memberikan manfaat yang diharapkan.

Kekuasaan dan Konflik Dalam Kepemimpinan


istilah kekuasaan, seperti halnya istilah “ cinta” merupakan kata yang tidak pernah bosan -bosannya dipakai
dalam pembicaraan sehari-hari. secara intuitif mudah dipahami, Mi tetapi tidak mudah untuk di definisikan
dengan lengkap. Kekuasaan dapat didefinisikan juga sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang
pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas berbagai
sumber dan jenis kekuasaan dari beberapa teoretikus, seperti French dan Raven, Amitai Etzioni,Kenneth
W,Thomas,Organ dan Bateman, dan Stepen P Robbins Dikemukakan dalam kegiatan belajar ini.
Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang berupa yang berubah dan
tindakan-tindakan para pengikut. Pengaruh sebagai inti dari kepemimpinan merupakan kemampuan
seseorang untuk mengubah sikap, perilaku orang atau kelompok dengan cara-cara yang spesifik. seorang
pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki kekuasaan, tetap mengkaji proses-proses
mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan yang dipimpin Para teoretikus
Setelah Mengidentifikasi berbagai taktik mempengaruhi yang berbeda-beda,
seperti persuasi rasional, permintaan berinspirasi, pertukaran, Tekanan, permintaan pribadi, konsultasi,
koalisi, dan taktik mengesahkan.

Kepemimpinan Pemerintahan
Kepemerintahan pemerintahan berkaitan dengan bagaimana seharusnya kekuasaan di kelola, Bagaimana
kehandalan pemimpin dalam melayani masyarakat demi tegaknya keadilan. Kepemimpinan pemerintah
dapat dibedakan ke dalam kepemimpinan organisasional dan kepemimpinan sosial. fungsi pemimpin
pemerintah adalah mengidentifikasi dan menganalisis, menetap tujuan dan Merumuskan kebijakan,
bangun dan menggerakkan semangat. Kepemimpinan pemerintah antara lain memiliki karakteristik
membangun kesatuan tujuan, melakukan klasifikasi arah, dari transaksional ke transformasional, dan
membangun pusat kemampuan Pemimpin dalam birokrasi pemerintahan an-naba part dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu pemimpin politik dan pemimpin profesional.
Keberhasilan sesuatu pemerintahan mengemban tugas dan tanggung jawabnya ditentukan
oleh dua faktor; pertama, kemampuan para pemimpin dan pendukungnya Identifikasi berbagai kebutuhan
dan peluang yang yang terbuka bagi pencapaian tujuan. kedua, tingkat efektivitas dan efisiensi yang dapat
dicapai dalam membawakan peran-peran yang sudah disepakati .

ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BMP ADPU4533 Edisi 3


Etika Jabatan
Antara etika administrasi pemerintahan dan etika jabatan terkadang tumpang-tindih. Hal ini karena yang
melaksanakan perbuatan pemerintah dalam pernyataannya adalah para pejabat, yang mempunyai
kedudukan sebagai individu tertentu dengan segala sifat fisik dan Psikisnya Sendiri, dan sekaligus sebagai
warga masyarakat yang justru tidak terpisah dari anggota masyarakat lainnya Etika jabatan adalah
pedoman perbuatan atau tingkah laku pribadi di dan kewajiban moral pejabat dalam hubungannya dengan
bawahan, sejawat, sesama pegawai dan atau pejabat lainnya, atasan, masyarakat dengan tekanan pada
sifat baik dan buruk, patut dan tidak patut Menurut nigro dan nigro Ada 8 bentuk penyimpangan/ perbuatan
etis yang sering dilakukan oleh penyelenggara negara, yaitu ketidakjujuran (dishonesty), perilaku yang
buruk (unethical behaviour), mengabaikan hukum ( disregard of the law ), favoritisme Dalam menafsirkan
hukum, perlakuan yang tidak adil terhadap pegawai,inefisiensi bruto (gross inefficiency), menutupi
kesalahan, gagal menunjukkan inisiatif Alasan-alasan besar yang melatarbelakangi/ memotivasi Para
penyelenggara negara melakukan tindakan tidak etis antara lain; itikad baik, ketidaktahuan hukum, kode
etik, dan kebijakan prosedur, egoisme, keserakahan, kewenangan dan kekuasaan, persahabatan,
keuntungan pribadi dan keluarga, kebodohan, ikut arus dan hanya mengikuti perintah.
Masalah pengembangan etika administrasi pemerintahan
Setiap badan publik dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya wajib menerapkan asas transparasi
kepada masyarakat/ pengguna informasi pabrik. asas transpirasi yang dimaksud mencakup aspek
transparasi informasi, transparasi prosedur, transparansi proses pengambilan kebijakan dan pelaksanaan
Dalam rangka mewujudkan Good Government clean government pengawasan juga diperlukan untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta bersih
dan bebas praktek praktek KKN. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan tersebut dapat
dilakukan melalui pengawasan melekat, masyarakat, dan fungsional Whistleblowing ( Peniup peluit atau
pengadu masalah/ saksi pelapor) adalah tindakan pegawai pemerintah yang melaporkan perbuatan tidak
etis yang dilakukan oleh pegawai pemerintah lainnya. Ada empat pola umum ancaman yang biasanya
dilakukan terhadap para saksi atau pelapor yang mencoba membantu aparat untuk membongkar sebuah
tindakan pidana yaitu; kriminalisasi, kekerasan fisik, pemutusan hubungan kerja secara sepihak, dan teror
dan intimidasi secara psikologi terhadap para pelapor tindak pidana.

Aplikasi Kepemimpinan Dalam Organisasi


Ada tiga jenis perubahan yaitu perubahan protein, perubahan pengembangan, dan inovasi Mengelola
perubahan ada adalah yang sulit. Ukuran kapasitas kepemimpinan seseorang salah satu diantaranya
adalah kemampuannya dalam mengelola perubahan pemimpin dituntut untuk mampu menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan, kan bahkan mampu mempelopori perubahan lingkungan ada empat tahap
yang harus dilakukan agar pemimpin dapat mengelola perubahan lingkungan yaitu mengidentifikasi
perubahan; menilai posisi organisasi; merencanakan dan melaksanakan perubahan ; dan melakukan
evaluasi

Sumber Referensi : https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/rbv/fhisip/

Anda mungkin juga menyukai