Anda di halaman 1dari 13

Kerangka Hukum Perencanaan dan Pendan

aan Program Pembangunan


Dosen Pengampu:

• Ir. Andi Oetomo,M.PI


• Helmia Adita Fitra,S.T.,M.T.
• Tetty Harahap,S.T.,M.Eng.
• Lutfi Setianingrum,S.T.,M.URP.

Kelompok:

• Fadlur Rahman Faiz (22117027)


• Pophy Marina (22117031)
• Fernanda Sucitra Murti (22117038)
• Cindy Vionanda (22117044)
Outline
1 Pengertian

2 Hirarki Peraturan

3 Asas dan Tujuan

4 Pemetaan Kerangka Hukum


Definisi Kerangka Hukum Dalam Perencanaan

Kerangka hukum dalam perencanaan merupakan dasar seorang perencana


untuk menyusun suatu rencana serta dapat juga digunakan untuk mengendalikan
dan mengevaluasi rencana yang telah disusun.

Dengan adanya kerangka hukum, rencana dapat disusun dengan terarah


sehingga hasilnya sejalan dengan hukum yang berlaku.
Hirarki Peraturan

Sumber: UU No. 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Perundang-undangan


Pengertian dan Peraturan terkait

• Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.

• Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata


cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
Pengertian dan Peraturan terkait

• Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juga


mengatur tata cara perencanaan pembangunan dan penganggaran di daerah.
Kesan yang muncul pada lahirnya undang-undang ini adalah bahwa undang-
undang ini mengatur sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang
diatur secara rinci dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Nasional dan pengelolaan keuangan atau penganggaran
daerah yang diatur dalam undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.
Asas
• Keterpaduan
• Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
• Keberlanjutan
• Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan
• Keterbukaan
• Kebersamaan dan kemitraan
• Perlindungan kepentingan umum
• Kepastian hukum dan keadilan
• Akuntabilitas
(Undang-undang No 26 Tahun 2007 Pasal 2)
Tujuan
Tujuan sistem perencanaan pembangunan nasional antara lain adalah:
(1) mendukung koordinasi antarperlaku pembangunan,
(2) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antar
ruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah
(3) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan,
(4) mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan
(5) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
(Undang-undang No 26 Tahun 2007 Pasal 2)
Peraturan Perundang-Undangan Dalam Perencanaan dan
Penganggaran

• UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara


• UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaa Pembangunan
Nasional
• UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
• UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
• Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah
• Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 Tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Kerangka Hukum Perencanaan di Indonesia

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945

Perencanaan Perencanaan
spasial aspasial

Perencanaan Perencanaan Perencanaan


tata ruang pembangunan Anggaran

UU no 26 Tahun UU no 25 UU no 17 Tahun
2007 Tahun 2004 2003
KONSEP PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PLATFORM PRESIDEN (VISI DAN MISI)

5 Tahun RPJM Renstra KL

1 Tahun RKP Ranc. Renja-KL

1 Tahun APBN RKA-KL

RPJM = Rencana Pembangunan Jangka Menengah KEPPRES RINCIAN DOK. PELAKSANAAN


RKP = Rencana Kerja Pemerintah APBN ANGGARAN
Hirarki Perencanaan Pembangunan
dan Penganggaran

Sumber : UU No 25 Tahun 2004


Thank you

Anda mungkin juga menyukai