Anda di halaman 1dari 56

KERANGKA HUKUM

PERENCANAAN
DI INDONESIA
Sumber Hukum Utama
Perencanaan di Indonesia
“Bumi dan air dan
kekayaan alam yang
UUD 1945 pasal terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara
33 ayat (3) dan dipergunakan untuk
sebesar-besar
kemakmuran rakyat.”

UU No. 26/2007
UU No. 25/2004
tentang Penataan
tentang SPPN
Ruang
UU yang mengatur perencanaan di Indonesia: penataan ruang dan
perencanaan pembangunan
• Peraturan Perundang-undangan yang
Berkaitan dengan Perencanaan
• Kerangka Hukum dan Kelembagaan
Penataan Ruang
• Kerangka Hukum dan Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan
Peraturan Perundang-
Undangan yang
Berkaitan dengan
Perencanaan
Kaitan Pengaturan Penataan Ruang
UUD 1945

HUKUM PENATAAN RUANG

LINGKUNGAN HAK WARGA NEGARA PROSES


PERENC.

Dimensi Dimensi Dimensi HAK ATAS


WADAH S.D.Alam KEGIATAN RUANG
• PERAIRAN • SUMBER DAYA • JALAN • POKOK • SPPN
AIR • LL ANGKUTAN JALAN
• ZEE AGRARIA • PENYELENG-
• PERTAMBANGAN • PELAYARAN
• PENCABUTAN GARAAN
• KONVENSI • KEHUTANAN • PENERBANGAN
HUKUM LAUT HAK ATAS NEGARA
• MINERBA • TRANSMIGRASI BERSIH BEBAS
TANAH
• Pemerintahan • GEOTHERMAL • PERUMAHAN KKN
Daerah PERMUKIMAN • KEWARGA-
• MIGAS • PEMBENTUKAN
• RUMAH SUSUN NEGARAAN
• PERTAHANAN • KONSERVASI
SDA HAYATI • TELEKOMUNIKASI PERATURAN
• LANDAS • KEPENDU- PERUNDANG-
• IRIGASI
KONTINEN • PERIKANAN DUKAN UNDANGAN
• BANGUNAN GEDUNG
• TREATY • LINGK. HIDUP
• BENDA CAGAR BUDAYA
TAPAL BATAS • (RUU) PRUN ?
• PERLINDUNGAN (Andi Oetomo)
• Pengel. Pesisir & HUTAN
• (RUU) BATAS
Pulau-Pulau Kecil
WILAYAH
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
• UU Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif
• UU No.17/1985 tentang Pengesahan United Nations Convention On The
Law Of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hukum
Laut)
• UU Nomor 32 /2004 tentang Pemerintahan Daerah
• UU No.12/2008 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
• UU No. 3/2002 tentang Pertahanan
• UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
• UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
• UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
• UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertambangan
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
• UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
• UU Nomor 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
• UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan
• UU Nomor 38/2004 tentang Jalan
• UU Nomor 14/1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• UU No. 17/2008 tentang Pelayaran
• UU No. 15/1992 tentang Penerbangan
• UU No. 3/1972 tentang Transmigrasi
• UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman
• UU No. 16/1985 tentang Rumah Susun
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi
• PP No. 20/2006 tentang Irigasi
• UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
• UU No. 5/1992 tentang Benda Cagar Budaya
• UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria
• UU No. 20/1961 tentang Pencabutan Hak atas Tanah
dan Benda yang Ada di Atasnya
• UU No. 62/1958
• UU No. 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan
• UU No. 28 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Bersih dan Bebas KKN
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• PP No.10/2000 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan
Ruang Wilayah
• PP No. 26/2008 tentang RTRWN
• PP No. 36/2005 tentang Bangunan Gedung
• PP No. 10/1993 tentang Benda Cagar Budaya
• PP No. 45/2004 tentang Perlindungan Hutan
• PP No. 20/2006 tentang Irigasi
• PP No. 4/1988 tentang Rumah Susun
• PP No. 52/2000 tenang Penyelenggaraan Telekomunikasi
• PP No. 19/1999 tentang Pengendalian Pencamaran
dan/atau Perusakan Laut
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• PP No. 4/2001 tenang Pengendalian dan atau
Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan
Kebakaran Hutan dan atau Lahan
• Perpres 82/2007 tentang Bappenas
• Perpres 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
• Kepres 62/2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang
Nasional
Peraturan yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana
dalam Penanggulangan Bencana
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008
Tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana
dalam Penanggulangan Bencana
MUATAN PENTING
PERATURAN TERKAIT
DENGAN PERENCANAAN
UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia
• Pemanfaatan, pengelolaan, perlindungan dan
pelestarian perairan Indonesia
• Batas wilayah: kedaulatan NKRI meliputi
• Laut teritorial
• Perairan kepulauan
• Perairan pedalaman
• Dasar laut dan tanah di bawahnya termasuk sumber
kekayaan yang terkandung di dalamnya
• IMPLIKASI: batas wilayah dalam perencanaan,
pertimbangan sumber daya alam dalam pengembangan
wilayah
UU Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona
Ekonomi Eksklusif
• Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar dan
berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan
berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan
Indonesia yang meliputi dasarlaut, anah dibawahnya dan air
diatasnya dengan batas terluar 200 (duaratus) mil laut diukur dari
garis pangkal laut wilayah Indonesia.
• IMPLIKASI: Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi
dan eksploitasi, pengelolaan dan konservasi sumber
daya alam hayati dan nonhayati dari dasar laut dan
tanah di bawahnya serta air di atasnya dan kegiatan-
kegiatan lainnya untuk eksplorasi dan eksploitasi
ekonomis zona tersebut, seperti pembangkitan tenaga
dari air, arus dan angin.
UU No.17/1985 tentang Pengesahan United Nations
Convention On The Law Of The Sea (Konvensi
Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hukum Laut)

• Sebagian merupakan kodifikasi ketentuan-ketentuan


hukum laut yang sudah ada, misalnya kebebasan-
kebebasan di Laut Lepas dan hak lintas damai di Laut
Teritorial
• Sebagian merupakan pengembangan hukum laut yang
sudah ada, misalnya ketentuan mengenai lebar Laut
Teritorial menjadi maksimum 12 mil laut dan kriteria
Landas Kontinen
• IMPLIKASI: Batasan wilayah perencanaan
UU Nomor 32 /2004 tentang Pemerintahan
Daerah
• Pembentukan daerah dan kawasan khusus
• Pembagian urusan pemerintahan
• Penyelenggaraan pemerintahan
• Kepegawaian Daerah
• Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
• Perencanaan Pembangunan Daerah
• Keuangan Daerah
• Kerja sama dan Penyelesaian Perselisihan
• Kawasan Perkotaan
• Desa
• Pembinaan dan Pengawasan
• Pertimbangan dalam Kebijakan Otonomi Daerah
UU No.12/2008 tentang Perubahan Kedua UU
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
• Perubahan kebanyakan mengenai pemilihan kepala
daerah
UU No. 3/2002 tentang Pertahanan
• Pembinaan kemampuan pertahanan untuk
terselenggaranya sebuah sistem pertahanan dengan
mendayagunakan sumber daya nasional: SDM, SDA
dan buatan, nilai-nilai, teknologi dan dana
• Pendayagunaan SDA dan buatan harus memperhatikan
prinsip keberlanjutan, keragaman, dan produktivitas LH.
UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air
• Hak guna air yaitu hak untuk memperoleh dan memakai
atau mengusahakan air untuk berbagai keperluan. Hak
guna air dengan pengertian tersebut bukan merupakan
hak pemilikan atas air, tetapi hanya terbatas pada hak
untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan
sejumlah (kuota) air sesuai dengan alokasi yang
ditetapkan oleh pemerintah kepada pengguna air, baik
untuk yang wajib memperoleh izin maupun yang tidak
wajib izin.
• Sumber daya air dikelola berdasarkan asas kelestarian,
keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan
keserasian, keadilan, kemandirian, serta transparansi
dan akuntabilitas.
UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas Bumi
• Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis yang
terkandung di dalam Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia
merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara, dan
penyelenggaraannya dilakukan oleh Pemerintah sebagai pemegang
Kuasa Pertambangan pada Kegiatan Usaha Hulu. Sedangkan pada
Kegiatan Usaha Hilir dilaksanakan setelah mendapat Izin Usaha
dari Pemerintah.
• Kegiatan usaha minyak dan gas bumi: hak atas wilayah kerja tidak
meliputi hak atas permukaan bumi.
• Kegiatan usaha minyak dan gas bumi tidak dapat dilaksanakan
pada
• tempat pemakaman, tempat yang dianggap suci, tempat umum, sarana dan prasarana
umum, cagar alam, cagar budaya, serta tanah milik masyarakat adat;
• lapangan dan bangunan pertahanan negara serta tanah di sekitarnya;
• bangunan bersejarah dan simbol-simbol negara;
• bangunan, rumah tinggal, atau pabrik beserta tanah pekarangan sekitarnya, kecuali dengan
izin dari instansi Pemerintah, persetujuan masyarakat, dan perseorangan yang berkaitan
dengan hal tersebut.
UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
• Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang meliputi
daerah pertemuan antara pengaruh perairan dan
daratan, ke arah daratan mencakup wilayah administrasi
kecamatan dan ke arah perairan laut sejauh 12 (dua
belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas
dan/atau ke arah perairan kepulauan. Lingkup
pengaturan Undang-Undang ini secara garis besar
terdiri dari tiga bagian yaitu perencanaan, pengelolaan,
serta pengawasan dan pengendalian.
UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (lanjutan)
• Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil terdiri atas:
a. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil yang selanjutnya disebut RSWP-3-K;
• 20 tahun, ditetapkan Perda Kab/Kota
b. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil yang selanjutnya disebut RZWP-3-K;
• 20 tahun, ditetapkan Perda Kab/Kota
c. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RPWP-3-K; dan
• 5 tahun
d. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RAPWP-
3-K.
• 1-3 tahun
UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pertambangan
• Apabila telah didapat izin pertambangan atas sesuatu
daerah, atau wilayah menurut hukum yang berlaku, maka
kepada mereka yang berhak atas tanah diwajibkan
memperbolehkan pekerjaan pemegang kuasa
pertambangan atas tanah yang bersangkutan atas dasar
mufakat kepadanya:
• sebelum pekerjaan dimulai, dengan diperlihatkannya
surat kuasa pertambangan atau salinannya yang sah,
diberitahukan tentang maksud dan tempat pekerjaan-
pekerjaan itu akan dilakukan;
• diberi ganti kerugian atau jaminan ganti kerugian itu
terlebih dahulu.
UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan
Pasal 41
(1) Pemerintah menyelenggarakan dan membina pelabuhan perikanan.
(2) Menteri menetapkan:
a. rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional;
b. klasifikasi pelabuhan perikanan dan suatu tempat yang merupakan bagian
perairan dan daratan tertentu yang menjadi wilayah kerja dan pengoperasian
pelabuhan perikanan;
c. persyaratan dan/atau standar teknis dan akreditasi kompetensi dalam
perencanaan, pembangunan, operasional, pembinaan, dan pengawasan
pelabuhan perikanan;
d. wilayah kerja dan pengoperasian pelabuhan perikanan; dan
e. pelabuhan perikanan yang tidak dibangun oleh Pemerintah.
(3) Setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan harus
mendaratkan ikan tangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkan.
(4) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap
ikan dan/atau kapal pengangkut ikan yang tidak melakukan bongkar muat ikan
tangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dikenakan sanksi administratif berupa peringatan, pembekuan
izin, atau pencabutan izin.
UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
• 3 sasaran konservasi
• Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem
penyangga kehidupan bagi keberlangsungan pembangunan dan
kesejahteraan manusia (perlindungan sistem penyanga kehidupan)
• Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe
ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi yang memungkinkan pemenuhan
kebutuhan manusia yang menggunakan sumber daya ala hayati bagi
kesejahteraan (pengawetan sumber plasma nutfah).
• mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati
sehingga terjamin kelestariannya. Akibat sampingan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kurang bijaksana, belum harmonisnya penggunaan
dan peruntukan tanah serta belum berhasilnya sasaran konservasi
secara optimal, baik di darat maupun di perairan dapat mengakibatkan
timbulnya gejala erosi genetik, polusi, dan penurunan potensi sumber
daya alam hayati (pemanfaatan secara lestari).
UU Nomor 23/1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Memuat norma hukum lingkungan hidup
• Pemerintah menetapkan kebijakan nasional tentang
pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang
dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat. (pasal 9 ayat 1)
• Pengelolaan LH dilaksanakan terpadu oleh instansi
pemerintah serta pelaku pembangunan lain dengan
memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan nasional lingkungan hidup.
• Terpadu dengan: penataan ruang, perlidungan sumber
daya alam nonhayati, konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya, cagar budaya,
keanekarahaman hayati dan perubahan iklim.
UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan
• Pemanfaatan hutan dan kawasan hutan harus sesuai
dengan fungsinya: konservasi, lindung, dan produksi.
• Mengatur tentang hutan dan kehutanan, termasuk
konservasi SDAH dan ekosistemnya
UU Nomor 38/2004 tentang Jalan
• Lingkup pengaturan:
• Jalan umum yang meliputi pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan
• Jalan tol yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pengusahaan, dan pengawasan
• Jalan khusus
UU Nomor 14/1992 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
• Meningkatkan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan
jalan dalam keseluruhan moda transportasi secara
terpadu
• Menetapkan jaringan transportasi jalan yang
menghubungkan seluruh wilayah tanah air
• Didasarkan pada kebutuhan transportasi, fungsi,
peranan, kapasitas lalu lintas, dan kelas jalan.
UU No. 17/2008 tentang Pelayaran
• Semua kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan,
keselamatan dan keamanan, pelayaran, serta
perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia
• Semua kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia
• Semua kapal berbendera Indonesia yang berada di luar
perairan Indonesia
UU No. 15/1992 tentang Penerbangan
• Menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas,
sebagai pendorong, penggerak, dan penunjang
pembangunan nasional serta mempererat hubungan
antarbangsa.
UU No. 3/1972 tentang Transmigrasi
• Transmigrasi: usaha pemerataan penyebaran penduduk
karena pertambahan jumlah penduduk, jumlah lapangan
pekerjaan dan potensi kekayaan alam yang tidak merata
UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan
Permukiman
• Penataan perumahan meliputi kegiatan pembangunan
baru, pemugaran, perbaikan, peremajaan, perluasan,
pemeliharaan, dan pemanfaatannya.
UU No. 16/1985 tentang Rumah Susun
• Pembangunan perumahan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman terutama di daerah-daerah yang
berpenduduk padat tetapi hanya tersedia luas tanah
yang terbatas.
UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi
• Penyelenggaraan telekomunikasi memiliki arti strategis
dalam memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa,
memperlancar kegiatan pemerintahan, mendukung
terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya, serta meningkatkan hubungan antarbangsa.
PP No. 20/2006 tentang Irigasi
• Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang
pertanian.
UU No. 28/2002 tentang Bangunan
Gedung
• Bangunan gedung penting sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai
sasaran yang menunjang terwujudnya pembangunan
nasional.
UU No. 5/1992 tentang Benda Cagar
Budaya
• Benda cagar budaya wajib dilindungi dan dipelihara
• Definisi benda cagar budaya
• Benda buatan manusia, bergerak atau tidak
bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok
atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang
berumur sekurang-kurangnya 50 tahun serta
dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok
Agraria
• Pengaturan hak-hak atas tanah, air dan ruang angkasa
serta pendaftaran tanah
UU No. 20/1961 tentang Pencabutan Hak atas
Tanah dan Benda yang Ada di Atasnya
• Pencabutan hak atas tanah dan benda yang ada di
atasnya dilakukan untuk kepentingan umum, termasuk
kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan
bersama dari rakyat, sedemikian pula kepentingan
pembangunan.
UU No. 23/2006 tentang Administrasi
Kependudukan
• Hak dan kewajiban penduduk
UU No. 28 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Bersih dan Bebas KKN
• Mengatur penyelenggara negara, hak dan kewajiban,
bagaimana bila melakukan KKN
Kerangka Hukum dan
Kelembagaan Penataan
Ruang
Perda Kab
PP

Perda Prov

Perda
Sumber: Bahan Sosialisasi UU No. 26/2007
Perda Kota
Produk Rencana Tata Ruang dan Acuannya

PP RTRW Nasional RPJP Nasional

RTR Kaw.
RTR Pulau
PP Strategis Nas pedoman bidang
RTRW Provinsi
Perda Prov PR, RPJPD

RTRW Kaw. Strategis


pedoman dan
Perda Prov RTRW Kab/Kota juklak bidang PR,
Kab/Kota Perda Kab/Kota RPJPD

RTRW Kaw. Strategis


Kab/Kota RDTRK
Perda Kab/Kota Perda Kab/Kota

RTBL

RTRK
Siklus Penataan Ruang

Perencanaan
tata ruang

Pengendalian
Pemanfaatan
pemanfaatan
ruang
ruang
Hubungan Antar-UU yang Berkaitan dengan
Penataan Ruang
• UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
• UU Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif
• UU No.17/1985 tentang Pengesahan United Nations
Convention On The Law Of The Sea (Konvensi
Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hukum Laut)
• UU Nomor 32 /2004 tentang Pemerintahan Daerah
• UU No.12/2008 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU 26/2007
• UU No. 3/2002 tentang Pertahanan
• UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
• UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
• UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
• UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan
• UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
• UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya
• UU Nomor 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup PP/Perda
• UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan
• UU Nomor 38/2004 tentang Jalan
• UU Nomor 14/1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
• UU No. 17/2008 tentang Pelayaran
• UU No. 15/1992 tentang Penerbangan
• UU No. 3/1972 tentang Transmigrasi
• UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman
• UU No. 16/1985 tentang Rumah Susun
• UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi
• PP No. 20/2006 tentang Irigasi
• UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
• UU No. 5/1992 tentang Benda Cagar Budaya
• UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria
• UU No. 20/1961 tentang Pencabutan Hak atas Tanah dan
Benda yang Ada di Atasnya
• UU No. 62/1958
• UU No. 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan
• UU No. 28 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bersih
dan Bebas KKN
Keterkaitan Antara UUPR dengan PP,
Permen, dan Perda yang Berkaitan
dengan Penataan Ruang

UU No.26 Tahun 2007

PP 8/2013 tentang
PP 13/2017
Ketelitian Peta
tentang RTRWN
Rencana Tata
Ruang

Permen

Peraturan Daerah
tentang RTR
UU 26/2007 vs. UU 27/2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
• UU 27/2007
• Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil terdiri atas:
a. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RSWP-3-K;
• 20 tahun, ditetapkan Perda Kab/Kota
b. Dst.
• Renstra = 20 tahun?  tidak tepat
UU 5/1960 tentang Pokok-Pokok Agraria vs.
UU 25/2007 tentang Penanaman Modal
Hak atas tanah
UUPA UUPM
Hak guna usaha 25 thn (35 thn untuk yang 95 thn (60+35)
membutuhan lebih lama)
Hak guna bangunan 30 thn (+max. 20 thn) 80 thn (50+30)
Hak pakai Jangka waktu tertentu 70 thn (45+25)

UU Pokok Agraria vs. UU Penanaman Modal  tidak sinkron.


UU Penanaman Modal  lebih concern kepada peluang investasi dan
keuntungan.
UU Pokok Agraria  dasar tata guna lahan.
Jadi, penataan ruang harus mengikuti yang mana?
Proses Penetapan Dokumen Rencana
Menjadi Produk Hukum
Lembaga Formal
Persiapan Penyusunan Pemerintahan:
Bappeda
Dinas PU
Peninjauan Kembali Rencana Dinas Tata Ruang

Lembaga Fungsional:
Pengumpulan Data dan Informasi Tim Adhoc (lembaga
formal+BPN, BKPMD,
PT, dll.)
Analisis
Lembaga
Kemasyarakatan:
LSM, forum
Konsepsi/Perumusan Rencana
pemernhati. dll

Presentasi Terakhir di Hadapan Dewan

Sidang Paripurna Dewan


Kerangka Hukum
dan Kelembagaan
Perencanaan
Pembangunan
Peraturan yang secara langsung maupun tidak
berkaitan dengan perencanaan daerah:
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007
Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008
Tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan.
Peraturan yang secara langsung maupun tidak
berkaitan dengan perencanaan daerah:
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008
Tentang Kecamatan.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008
Tentang Pendanaan Dan Pengelolaan Bantuan Bencana.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 Tentang
Tatacara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota
Kepada Desa.
Peraturan yang secara langsung maupun tidak
berkaitan dengan perencanaan daerah:
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 Tentang
Kader Pemberdayaan Masyarakat.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang
Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa/Kelurahan.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana dalam
Penanggulangan Bencana.
Peraturan yang secara langsung maupun tidak
berkaitan dengan perencanaan daerah:
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 Tentang
Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2007 Tentang
Kerja Sama Pembangunan Perkotaan.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai