Anda di halaman 1dari 43

Akuntansi

Sektor Publik
Dosen Pengampu : Suji Abdullah Saleh
Kelompok 2
Aldelia Risnanda Sari

Reza Zulfa
Hi! I’m Reza! I wish you enjoy my presentation.

Virky Ramadhan
Tulis sesuatu ok
Bab 6
Perencanaan Publik
Perencanaan Publik

Teori Perencanaan Sistem Perencanaan Siklus Perencanaan Teknik Perencanaan Contoh Praktik
Publik Publik Publik Publik Perencanaan Publik

 Evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan penetapan


prosedur perencanaan - Pemerintah Pusat
 Organisasi pendukung perencanaan - Pemerintah Daerah
 Penetapan asumsi perencanaan - LSM
 Kriteria evaluasi hasil perencanaan (SPM) - Yayasan
 Penyusunan indikator program - Partai Politik
 Penyusunan kertas kerja perencanaan strategi dan program
 Partisipasi masyarakat dalam perencanaan (musrenbang)
 Penentuan usulan perencanaan strategik
 Penentuan draft skala prioritas dan plafon anggaran
 Penentuan usulan rencana program kerja
 Penyelesaian draft dokumen perencanaan
 Pembahasan draft dokumen perencanaan
 Penetapan dokumen perencanaan
Teori
Perencanaan
Publik
Pengertian Perencanaan
Proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, yaitu menentukan strategi
untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan
Coulter, 2002)

Aspek yang terkandung dalam perencanaan


Merupakan perumusan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.

Urgensi proses perencanaan


Proses perencanaan yang dilaksanakan akan menentukan aktivitas organisasi dan
fokus strategi organisasi. Proses perencanaan pun menentukan arah dan tujuan
organisasi.

Inti Perencanaan
Bagaimana mengantisipasi masa depan berdasarkan tujuan yang ditetapkan. Hal
ini dapat ditempuh dengan melakukan persiapan yang didasarkan pada data dan
informasi yang tersedia saat ini.
Sisi – Sisi Perencanaan.

Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu :

a) Sisi proses, fungsi perencanaan sebagai proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.

b) Sisi fungsi manajemen, fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh


dan wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan serta kegiatan
organisasi.

c) Sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputus


an jangka panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, kapan dan siapa yang akan melakukannya.
Pembedaan Perencanaan
1. Perencanaan Pembangunan Makro 2. Perencanaan Sektoral

Perencanaan pembangunan nasional Perencanaan : Perencanaan yang dilakukan dengan


dalam skala makro atau menyeluruh. Sektoral pendekatan sektor, yaitu kumpulan dari
Perencanaan makro ini dilakukan dengan kegiatan atau program yang mempunyai
Nasional/regional
melihat dan memperhitungkan secara persamaan karakteristik serta tujuan.
cermat keterkaitannya dengan Pendekatan ini berbeda karena bertumpu
perencanaan sektoral serta regional. Berdasarkan pada lokasi kegiatan.
dimensi
pendekatan dan
koordinasi :
Makro
3. Perencanaan dengan Pendekatan Sektoral 4. Perencanaan Mikro
Regional Regional
Mikro
Menitikberatkan pada aspek lokasi dimana Perencanaan skala terinci dalam
kegiatan dilakukan. Harus memadukan perencanaan tahunan merupakan
berbagai pendekatan dalam perencanaan penjabaran rencana makro, sektoral
pembangunan nasional. maupun regional ke dalam susunan proyek
dan kegiatan dengan berbagai dokumen
perencanaan serta penganggarannya.
Peran data pembangunan
dalam perencanaan
Penggunaan terpenting dari data adalah untuk menyediakan
target perencanaan

Pendapatan per kapita yang ingin dicapai oleh suatu daerah merupakan
tujuan yang dibidik dengan kemajuan pembangunan yang diinginkan.
Mekanisme Penyediaan Data Pembangunan

Bagi organisasi sektor publik non pemerintah, data pembangunan diperlukan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan organisasi, diharapkan keputusan organisasi tepat pada sasaran.
Fungsi Perencanaan
Kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan pembutan berbagai rencana untuk
mencapai tujuan.

Karakteristik perencanaan strategis untuk sektor publik :

RENCANA STRATEGIK 1. Dipisahkan antara rencana strategis dan


Memuat Visi,Misi, Isu-Isu Strategis rencana operasional.
dan Strategi
2. Penyusunan rencana strategik melibatkan
secara aktif semua stakeholders di masyara-
RENCANA OPERASIONAL kat.
Memuat Program dan Proyek/Rencana 3. Tidak semua isu atau masalah dipilih untuk
dan Tindakan
ditangani.
4. Kajian lingkungan internal dan eksternal
TINDAKAN/AKSI secara kontinu dilakukan agar pemilihan
strategi selalu diperbaharui.
Perubahan Perencanaan Pembangunan

Sebelum Era Desentralisasi Era Desentralisasi


Proses bottom up planning
Proses perencanaan
sudah mulai dilakukan secara
pembangunan bersifat
intensif. Diharapkan
sentralistis Implikasi lebih jauh
ketergantungan pemerintah
dari proses tersebut adalah
daerah terhadap pemerintah
ketergantungan pemerintah
pusat dapat berkurang dan
daerah yang semakin besar
dapat menumbuhkan
pada pemerintah pusat.
kemandirian.
Konsekuensi Besarnya Peran Pemerintah Daerah
Dalam Pelaksanaan Pembangunan

1. Dibutuhkan data dasar yang lebih lengkap lagi dalam pelaksanaan


pembangunan di daerah agar setiap tahapan pembangunan dapat
dilandasi oleh data yang lebih aktual.
2. Dibutuhkan sumber daya manusia yang lebih baik lagi dalam
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan.
3. Dibutuhkan partisipasi masyarakat dan swasta yang semakin besar
dalam proses pembangunan
4. Dibutuhkan kreativitas untuk mencari sumber pendapatan daerah
yang baru. Hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan pembangunan
daerah yang semakin pesat.
Sistem
Perencanaan
Publik
Proses perencanaan jangka panjang
Rencana yang sudah diformalkan dan digunakan
Strategik untuk merumuskan tujuan organisasi
serta cara menghadapinya.

Jenis Rencana
Rencana Sekali Pakai (Single use plan)
Disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan
dibubarkan setelah tujuan tercapai
Rencana
Operasional
Rencana Permanen (Standing plans)
Pendekatan yang sudah distandardisasi untuk
menghadapi situasi berulang dan dapat dira-
malkan sebelumnya.
Pendekatan dalam Sistem Perencanaan

1. Politik

2. Teknokratik

3. Partisipatif

4. Atas-Bawah (top-down)

5. Bawah-Atas (bottom-up)
TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Penyusunan Rencana
1) Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh
dan terukur.
2) Masing-masing unit organisasi menyiapkan rancangan rencana kerja dengan
1 berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
3) Melibatkan stakeholders dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan
masing-masing organisasi melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
4) Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.

Penetapan Rencana
2 Menetapkan rencana menjadi produk hukum, sehingga semua pihak terkait untuk
melaksanakannya.
TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengendalian Pelaksanaan Rencana


Agar tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam dokumen
perencanaan melalui kegiatan koreksi dan penyesuaian. Dilakukan oleh pimpinan unit
3
organisasi selama pelaksanaan perencanaan tersebut. Selanjutnya pimpinan unit
perencanaan menghiimpun dan menganalisis hasil pemantauan atas pelaksanaan
rencana pembangunan tiap unit kerja sesuai tugas dan kewenangannya.

Evaluasi Pelaksanaan Rencana


Mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan
4
sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan
sasaran kerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaar
(benefit), dan dampak (impact).
Siklus
Perencanaan
Publik
1. Evaluasi hasil pelak
sanaan tahun lalu dan
13. Penetapan dokumen penetapan prosedur per
perencanaan encanaan 2. Organisasi pendukung
perencanaan

12. Pembahasan draft


dokumen perencanaan 3. Penetapan asumsi
perencanaan

11. Penyelesaian draft 4. Kriteria evaluasi


dokumen perencanaan hasil perencanaan
(SPM)

10. Penentuan usulan 5. Penyusunan indikator


rencana program kerja program

9.Penentuan draft skala 6.Penyusunan kertas kerja


prioritas dan plafon ang perencanaan strategi dan
garan
program

7. Partisipasi masyarakat
8. Penentuan usulan
dalam perencaan (munsr
perencaan strategik enbang)
Evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan
penetapan prosedur perencanaan

→ Gambaran tentang pelaksaan dapat ditent


ukan mana yang telah berjalan baik atau
yang kurang optimal =-
→Setelah melakukan evaluasi, ditetapkan pro
sedur perencanaan

Organisasi Pendukung
Perencanaan
→ Strategi perancanaan dari hasil evaluasi dan prosedur
perencaan akan dapat dilaksanakan oleh organisasi
pendukung perencaan
→ Melalui organisasi ini langkah perencanaan akan dilakukan
Penetapan asumsi
perencanaan
Hasil evaluasi akan digunakan sebagai
dasar dalam pembuatan asumsi
perencanaan untuk tahun berjalan

Kriteria evaluasi hasil


perencanaan
Agar perencanaan dapat dijalankan sesuai
dengan prosedur dan hasil yang telah ditetapkan,
perlu disepakati dahulu berbagai kriteria evaluasi
hasil perencanaan

Penyusunan
indikator program Indikator program akan
mengkerangkai bagaimana input,
benefit, outcome, output, dan impact
suatu program harus dijalankan
Pembuatan kertas kerja
perencanaan strategi
dan program
Kertas kerja ini dibuat sebagai konsep awal
atau usulan-usulan yang terkait dengan
strategi yang hendak dilakukan

Partisipasi masyarakat
dalam perencanaaan Untuk menjaring berbagai aspirasi masyarakat
dan wadah masyarakat berpartisipasi dalam
menentukan program berdasarkan kebutuhan
riilnya

Penentuan usulan
perencanaan strategik
Dari hasil kertas kerja dan program yang dibuat dalam tim
musyawarah akan dihasilkan usulan perencanaan strategik
berdasarkan keputusan bersama. Ketentuan ini menjadi
dasar bagi proses selanjutnya, baik pada penentuan program
maupun yang terkait dengan anggaran
Penentuan draft skala prioritas
dan plafon anggaran
Skala prioritas dan plafon anggaran perlu disusun
dalam draft dokumen perencanaan. Skala prioritas
dan plafon anggaran perlu disusun dalam rangka
mengakomodir kepentingan dari yang paling
mendesak dan segera membutuhkan tindakan hingga
kepentingan yang paling ringan

Penentuan usulan
rencana program kerja Draft dokumen yang sudah disertai dengan skala
prioritas dan plafon anggaran akan dibahas oleh
legislatif dan eksekutif untuk mencapai kesepakat
an bersama tentang struktur draft usulan rencana
program kerja yang tepat, dan sesuai dengan
kondisi organisasi lingkungan

Penyelesaian draft
Usulan rencana program kerja yang
dokumen perencanaan telah ditentukan kemudian
dinyatakan ke dalam draft dokumen
perencaan, sebelum pembahasan
akhir dilakukan
Pembahasan draft
dokumen perencanaan
Draft dokumen yang telah dihasilkan
kemudian dibahas dalam rapat untuk
menghasilkan kesepakatan akhir
dokumen perencanaan

Penetapan dokumen
perencanaan
Melalui proses pembahasan dan kesepakan
bersama, draft dokumen tersebut ditetapkan dan
disahkan menjadi dokumen perencanaan, yang
berperan sebagai pedoman dan pelaksaan
kegiatan yang sudah direncanakan
Teknik
Perencanaan
Publik
Tahapan dalam proses perancanaan publik
Secara garis besar, ada 4 langkah dasar perencanaan yang dapat dipakai untuk semua kegiatan
perencanaan pada semua jenjang organisasi. Langkah –langkah tersebut adalah :

1. Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan memutuskan apa yang ingin dicapai organisasi. Tanpa sasaran
yang jelas , eksplorasi sumber daya yang dimiliki organisasi akan menyebar terlalu luas. Dengan
menetapkan prioritas dan merinci sasaran yang jelas, organisasi dapat mengarahkan pemanfaatan
sumber daya dengan lebih efektif

2. Merumuskan posisi organisasi pada saat ini


Jika sasaran telah ditetapkan, pimpinan harus mengetahui dimana saat ini organisasi berada dan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut, sumber daya apa yang dimiliki pada saat ini. Rencana
baru dapat disusun jika organisasi telah mengetahui posisinya pada saat ini

3. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran


Faktor-faktor internal mapun eksternal harus diperkirakan mana yang dapat membantu dan menghambar
organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

4. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran


Mengembangkan berbagai kemungkinan atau langkah alternatif yang akan diambil untuk mencapai sasar
an yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternatif, dan memilih mana yang dianggap paling baik, cocok,
serta memuaskan
Ragam tingkatan dalam praktek perencanaan pemerintah daerah

Perencanaan
kompeherensif Perencanaan
Sistem

Perencanaan Perencanaan di
tempat Tingkat Daerah

Perencanaan
subsistem
Perencanaan Perencanaan dalam lingkungan geografis
kompeherensif biasanya berupa wilayah organisasi secara
keseluruhan, skala waktunya biasanya jangka
panjang, dan unsurnya tertuju pada demografi,
pembangunan ekonomi, transportasi,
penggunaan lahan, fasilitas masyarakat,
kegunaan publik , karakteristik/ keterbatasan
lingkungan, dan peluang rekreasi

Perencanaan sistem Mengatur kebijakan dan program


untuk jaringan kerja khusus dari fasilitas
masyarakat

Perencanaan di
tingkat daerah Perencanaan daerah biasanya sesuai dengan subjek
dalam perencanaan kompeherensif. Dalam bentuk yang
lebih detail dan lingkup geografis yang terbatas,
perencanaan berfokus pada salah satu bagian dari
daerah bersangkutan
Perencanaan subsistem

Perencanaan yang secara teknis lebih


detail untuk subsistem dari fasilitas
komunitas secara luas

Perencanaan tempat

Perencanaan untuk
menentukan tempat atau
komponen khusus dari fasilitas
komunitas secara luas
Teknik yang terdapat dalam proses perencanaan publik
1. Survei
→Dibagi menjadi 2 teknik yaitu Cross Sectional Survey dan Longitudinal Survey
→Ukuran sampel survei tergantung pada populasi yang tengah disurvei, yang sangat krusial bagi akurasi survei
→Dasar sampel survei acak, yang juga krusial bagi tingkat akurasi survei
→Ada 3 jenis survei yang biasanya digunakan yaitu survei melalui pos, survei melalui telepon, dan survei per orang

2. Visioning
Teknik partisipasi publik yang digunakan untuk membangun cita-cita dan tujuan organisasi yang sering didasari pada tema
dalam literatur visioning

3. Focus Group
Merupakan teknik perencanaan partisipasi publik yang diilhami oleh kegunaannya dalam industri periklanan. Focus group
biasanya merupakan sample representatif dari konsumen yang berbentuk melalui pengaturan informal

→Karakteristik FGD dalam perencanaan


1) Karakter FGD adalah proyek kerja sama dan intensif
2) Karakter FGD melibatkan sekelompok kecil dari kalangan profesional maupun masyarakat yang bekerja pada sektor inform
al untuk menghasilkan produk
3) 5 hal yang biasa digunakan sebagai karakter FGD : Karakter rancangan profesional, karakter rancangan partisipasi, karakter
rancangan akademisi, karakter perencanaan keahlian khusus, karakter rancangan partisipasi profesional
4) A “design-in” pada perencana profesional
Kebijakan Delphis

1. Kebijakan Delphis digunakan untuk mengembangkan konsesus antara dua atau lebih kelompok
yang saling konflik
2. Pandangan masing-masing kelompok ditampilkan dengan perputaran argumen dan argumen
balasan. Perputaran ini secara bertahap akan mencapai konsensus. Dalam kelompok yang lebih luas
dapat digunakan kuisoner

Brainstorming
Teknik brainstorming klasik dapat digunakan untuk memformulasikan maksud dan tujuan,
mengidentifikasi isu, mengembangkan strategi. memilih alternatif, dan menyelesaikan konflik Teknik
ini secara garis besar berjalan sebagai berikut :
a. Pertanyaan dibuat dan diajukan kepada kelompok
b. Masing-masing anggota kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
c. Masing-masing anggota kelompok membaca jawabannya. Pengulangan jawaban di perbolehkan
namun diskusi tidak diperkenankan dalam hal ini.
d. Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan jawaban kelompok secara bergiliran.
e. Jawaban kelompok dihasilkan
Analisis Kekuatan di lapangan
1. Analisis Kekuatan dilapangan merupakan bentuk lain dari brainstorming yang dapat digunakan untuk menganalisis dan
memilih kebijakan dan program dari alternatif yang diketahui kelompok.
2. Analisis kekuatan di lapangan dalam secara garis besar, sebagai berikut:
a. Pilihan pertama langsung dipresentasikan.
b. Masing-masing anggota kelompok membuat daftar hal yang disukai dan yang tidak disukai terkait dengan
pilihan yang ada.
c. Daftar tersebut kemudian disusun oleh kelompok berdasarkan prioritasnya.
d. Angggota kelompok kemudian memberikan saran 'bagaimana mengatasi prioritas paling tinggi' dari
hal yang tidak disukai.
e. Kemudian, pilihan nomor dua dipresentasikan dan seterusnya.

Teknik Kelompok Nominal


Teknik kelompok nominal merupakan variasi dari brainstorming yang dapat digunakan untuk merumuskan maksud dan
tujuan, mengidentifkasi isu-isu, mengembangkan strategi, memilih alternatif, dan menyelesaikan konfik. Teknik kelompok
nominal secara garis besar terdiri dari:
a. Pertanyaan dirumuskan dan diajukan kepada kelompok.
b. Masing-masing anggota kelompok menjawab pertanyaan secara individu
c. Jawaban kelompok dicatat dan diprioritaskan oleh kelompok secara keseluruhan.
Contoh
Praktik
Perencanaan
Publik
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Lembaga Swadaya Masyarakat
4. Yayasan
5. Partai Politik
A. Pemerintah pusat
Tahapan dalam perencanaan nasional adalah :
a. Tahap Persiapan Perencanaan
b. Tahap Perencanaan dan Anggaran
c. Tahap Pelakasanaan Kegiatan Pembangunan dan Belanja Negara
d. Tahap Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Musrenbang Pusat dilakukan pada bulan Maret yang menghasilkan beberapa hal pokok yang antara lain :
a. Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
b. Rancangan Rencana Kerja Kementrian/ Lembaga (Renja-KL).
c. Pesertanya adalah seluruh Kementrian/ Lembaga Pemerintah Non-Departemen dan seluruh Gubernur sebagai peninjau.

Musrenbang Nasional (Musrenbangnas) dilaksanakan pada bulan April. Pada tahap ini, hasil Musrenbang Provinsi
disampaikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Gubernur dan Kepala nasional, prioritas pendanaan RAPBN, dan rancan
gan akhir RKP untuk disampaika dibahas dalam sidang kabinet
B. Pemerintah Daerah
Berikut ini adalah dokumen yang perencanaan daerah yang dihasilkan berdasarkan dimensi waktu :
a. Rencana pembangunan jangka panjang daerah, yang berjangka waktu 20 tahun yang ditetapkan dengan Perda
b. Rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang berjangka waktu 5 tahun yang ditetapkan denagn Perda
c. Rencana kerja pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan
mengacu pada rencana kerja Pemerintah Pusat.
Tahap perencanaan daerah ada 2, yaitu :
a. Penjaringan aspirasi masyarakat, melalui Musrenbang dari tingkat Desa/Kelurahan, sampai tingkat Kecamatan
b. Penentuan arah dan Kebijakan melalui forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari tingkat Kabupaten Kota sampai
tingkat provinsi
C. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Dalam organisasi LSM, perencanaan akan disusun pada semua kegiatan, Perencanaan adalah proses dasar dimana pengelola
organisasi memutuskan tujuan dan cara untuk mencapainya. Perencanan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan,
dan kreatif agar pengelola organisasi tidak hanya akan bereaksi pada lingkungannya, tetapi juga menjadi peserta akif di
dalam dunia usaha. Manfaat perencanaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sebagai berikut :
1. Membantu pengelola LSM untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
2. Membantu mengkristalisasi penyesuaian terhadap masalah utama
3. Memungkinkan pengelola LSM untuk memahami keseluruhan gambaran operasi secara lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih tepat
5. Menyajikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi LSM
7. membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami
8. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
9. menghemat waktu, usaha, serta dana
Kelemehan Perencanaan Lembaga Swadaya Masyarat (LSM)
Perencanaan juga memiliki beberapa kelemahan yang di antaranya, sebagai berikut :
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
2. perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. perencanaan mungkin terlalu membatasi pengelola LSM untuk berinisiatif dan berinovasi
4. kadang kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individiu dan penanganan setiap masalah pada
saat terjadi; dan
5. ada rencana yang dikuti deng cara-cara yang tidak konsisten. novas Meskipun perencanan mempunyai kelemahan dari per
encanaan jauh lebih banyak

Ada dua jenis dokumen perencanaan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) :
1. Dokumen Perencanan Program
Dokumen ini dibuat berdasarkan rancangan program yang ditentukan organisasi. Visi/misi LSM akan menjadi patokan
utama dari proses perancangan agenda program
2. Dokumen Perencanaan Keuangan
Dokumen ini dibuat berdasarkan anggaran yang dirancang organisasi. Proses anggaran harus diawali dengan penetapan
tujuan, target, dan kebijakan. Kesamaan persepsi tentang apa yang akan dicapai dan keterkaitn tujuan dengan berbagai
program sangatlah krusial bagi kesuksesan anggaran. Pada tahap ini, proses distribusi sumber daya LSM mulai dilakukan.
Pencapaian kesepakatan menyangkut alokasi sumber daya ini merupakan awal bagi pelaksanaan anggaran.
D. Yayasan

Yayasan sebagai organisasi nonprofit mengarahkan proses perencanaan dan sumber daya yang tersedia untuk
memaksimalkan manfaat perencanaan. Sumber daya utama yang diperlukan untuk perencanaan adalah waktu pengelola,
waktu pembina, dan uang (misalnya, penelitian pasar, para konsultan, dan sebagainya). Contoh spesifik sumber daya waktu
yang dipakai dalam proses perencanaan sebagai berikut :
(1) Pengumpulan dan analisis informasi lingkungan
(2) Penggunaan stakeholder kunci
(3) Pengumpulan sejarah informasi keuangan, proyeksi anggaran, dan arus kas
(4) Analisis konsekuensi dan pilihan untuk strategi program dan potensi yayasan
Bagi yayasan yang belum mempunyai pengalaman melakukan perencanaan, konsultan eksternal dapat memberikan jasa
sebagai berikut:
(1) Memfasilitasi pertemuan dan proses perencanaan. Penggunaan konsultan sebagai "polisi lalu lintas percakapan" merupa
kan metode untuk memastikan keutuhan ide, termasuk emosi, proses, dan kepribadian. Konsultan dapat bekerja dengan
meminimalkan hambatan perencanaan. Dalam hal ini, pengalaman konsultan merupakan salah satu sumber daya proses.
(2) Pelatihan menyangkut proses dan informasi perencanaan. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan
sebaiknya terlatih dalam menggunakan sarana perencanaan yang sama. Konsultan eksternal dapat memberikan masukan
melalui saluran arus informasi dan pelatihan.
(3) Sebagai pihak luar, konsultan dapat mempertanyakan tradisi, asumsi, dan rutinitas para pengelola serta dewan pembina.
Para perencana sering kali tidak merealisasikan jargon dan asumsi dalam kerangka perencanaan. Karena itu, yayasan
tetap berjalan dalam koridor yang benar.
(4) Konsultan memfasilitasi proses perencanaan strategik dengan informasi yang signifikan, sarana, dan proses secara baik.
E. Partai Politik

Pada dasarnya perencanaan dalam partai politik, perencanaan dalam Partai Politik tidak jauh berbeda dengan yang ada di
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai