I. Latar Belakang
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan yang multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang
secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian
dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengaluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah
sesuai dengan dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan
tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan
dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat
dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut
adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan baru yang sering
dikenal dengan pendekatan New Public Management.
PERENCANAAN PUBLIK
I. Teori Perencanaan Publik
Perencanaan secara konvensional didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk masa mendatang yang lebih baik dengan memperhatikan keadaan sekarang maupun
sebelumnya. Perencanaan (planning) adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi yaitu menentukan strategi.
Untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasi seluruh
pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan organisasi (robin dancoulter,2002).
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu :
a. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
b. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan
serta kegiatan organisasi.
c. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
jangka panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan, dan siapa yang akan melakukan.
Perencanaan dibedakan menjadidua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan
nasional/regional.bedasarkandimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan
pembangunan terdiri dari :
1. Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunan nasional dalam
skala makro atau menyeluruh
2. Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatansektor,
yaitu kumpulan dari kegiatan atau program yang mempunyai persamaan karakteristik
serta tujuan
3. Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan padaaspek lokasi
dimana kegiatan dilakukan
4. Perencanaan mikro adalah perencanaan skala terinci dalam perencanaantahunan, yaitu
penjabaran rencana makro, sektoral, maupun regionalkedalam susunan proyek dan
kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan serta penganggarannya.
Fungsi perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan
pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
II. Sistem Perencanaan Publik
Ada dua jenis rencana, yaitu :
a. Rencana strategic atau perencanaan jangka panjang ( long range planning), yaitu
proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi,
kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk
mencapai tujuan.
b. Rencana operasional, terdiri dari :
1. Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu dan segera dibubarkan setelah tujuan tercapai
2. Rencana permanen ( standing plans), yakni pendekatan yang sudah distandarisasi
untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya
Sistem perencanaan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan,
yaitu :
1. Politik
2. Teknokratik
3. Partisipatif
4. Atas-bawah
5. Bawah-atas
III. Siklus Perencanaan Publik
Unsur pengambilan keputusan yang sangat penting dalam perencanaan adalah proses
mengembangkan dan memilih langkah-langkah yang akan diambil untukmenghadapi
masalah yang dialami organisasi sektor public. Dalam mencapai perencanaan yang efektif,
ada banyak hal yang sering sekali menjadi halangan seperti :
1. Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang diterapkan di sekitararea
organisasi
2. Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinankurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan
3. Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen
Siklus perencanaan mengikutsertakan semua aspek perencanaan kedalam satu proses
yang terpadu. Siklus perencanaan akan mengawal perjalanan rencana tersebut dengan
matang, terfokus dengan baik, ulet, hemat biaya, dan praktis.
Siklus Perencanaan Publik
1. Evaluasi hasil
pelaksanaan
tahun lalu dan
penetapan
13. Penetapan prosedur 2. Organisasi
dokumen perencanaan pendukung
perencanaan perencanaan
4. Kriteria
11. Penyelesaian
evaluasi hasil
draft dokumen
perencanaan
perencanaan
(SPM)
6. Penyusunan
9. Penentuan
kertas kerja
draft skala
perencanaan
prioritas dan
strategi dan
plafon anggaran
program
8. Penentuan 7. Partisipasi
usulan masyarakat
perencanaan dalam
strategik perencanaan
PENGANGGARAN PUBLIK
Sementara itu, pengelempokan biaya lingkungan dikemukan juga oleh white and
savage (1995), yakni:
Kesimpulan
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Dan anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana
suatu organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur
dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan).
DAFTAR PUSTAKA
Deddi Nordiawan, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.