Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERENCANAAN DAN ANGGARAN


ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan yang multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang
secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian
dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengaluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah
sesuai dengan dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan
tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan
dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat
dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut
adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan baru yang sering
dikenal dengan pendekatan New Public Management.

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Teori Perencanaan Publik?
2. Bagaimana Sistem Perencanaan Publik?
3. Seperti apa Siklus Perencanaan Publik?
4. Apa saja Teknik Perencanaan Publik?
5. Bagaimana Praktek Perencanaan Publik?
6. Apa yang dimaksud dengan Teori Penganggaran Publik?
7. Apa saja Teknik Penganggaran publik?
BAB II
PEMBAHASAN

PERENCANAAN PUBLIK
I. Teori Perencanaan Publik
Perencanaan secara konvensional didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk masa mendatang yang lebih baik dengan memperhatikan keadaan sekarang maupun
sebelumnya. Perencanaan (planning) adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi yaitu menentukan strategi.
Untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasi seluruh
pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan organisasi (robin dancoulter,2002).
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu :
a. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
b. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan
serta kegiatan organisasi.
c. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
jangka panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan, dan siapa yang akan melakukan.
Perencanaan dibedakan menjadidua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan
nasional/regional.bedasarkandimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan
pembangunan terdiri dari :
1. Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunan nasional dalam
skala makro atau menyeluruh
2. Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatansektor,
yaitu kumpulan dari kegiatan atau program yang mempunyai persamaan karakteristik
serta tujuan
3. Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan padaaspek lokasi
dimana kegiatan dilakukan
4. Perencanaan mikro adalah perencanaan skala terinci dalam perencanaantahunan, yaitu
penjabaran rencana makro, sektoral, maupun regionalkedalam susunan proyek dan
kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan serta penganggarannya.
Fungsi perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan
pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
II. Sistem Perencanaan Publik
Ada dua jenis rencana, yaitu :
a. Rencana strategic atau perencanaan jangka panjang ( long range planning), yaitu
proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi,
kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk
mencapai tujuan.
b. Rencana operasional, terdiri dari :
1. Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu dan segera dibubarkan setelah tujuan tercapai
2. Rencana permanen ( standing plans), yakni pendekatan yang sudah distandarisasi
untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya
Sistem perencanaan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan,
yaitu :
1. Politik
2. Teknokratik
3. Partisipatif
4. Atas-bawah
5. Bawah-atas
III. Siklus Perencanaan Publik
Unsur pengambilan keputusan yang sangat penting dalam perencanaan adalah proses
mengembangkan dan memilih langkah-langkah yang akan diambil untukmenghadapi
masalah yang dialami organisasi sektor public. Dalam mencapai perencanaan yang efektif,
ada banyak hal yang sering sekali menjadi halangan seperti :
1. Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang diterapkan di sekitararea
organisasi
2. Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinankurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan
3. Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen
Siklus perencanaan mengikutsertakan semua aspek perencanaan kedalam satu proses
yang terpadu. Siklus perencanaan akan mengawal perjalanan rencana tersebut dengan
matang, terfokus dengan baik, ulet, hemat biaya, dan praktis.
Siklus Perencanaan Publik
1. Evaluasi hasil
pelaksanaan
tahun lalu dan
penetapan
13. Penetapan prosedur 2. Organisasi
dokumen perencanaan pendukung
perencanaan perencanaan

12. Pembahasan 3. Penutupan


draft dokumen asumsi
perencana perencanaan

4. Kriteria
11. Penyelesaian
evaluasi hasil
draft dokumen
perencanaan
perencanaan
(SPM)

10. Penentuan 5. Penyusunan


usulan rencana indikator
program kerja program

6. Penyusunan
9. Penentuan
kertas kerja
draft skala
perencanaan
prioritas dan
strategi dan
plafon anggaran
program
8. Penentuan 7. Partisipasi
usulan masyarakat
perencanaan dalam
strategik perencanaan

IV. Teknik Perencanaan Publik


Dalam buku The Practice of Local Goverment Planning (So, Frank S., and Judith
Getzels, 1988) disebutkan mengenai lima langkah utama dalam proses perencanaan,
terutama tingkat perencanaan dan manajemen secara umum, yakni :
1. Tujuan dasar, menetapkan tujuan dasar pemerintah daerah
2. Studi dan analisis, studi tentang penggunaan lahan, demografi, transpotasi,
karakteristik ekonomi, dan kecendrungan yang ada pada pemerintah daerah
bersangkutan.
3. Rencana atau persiapan kebijakan, membangun sebuah rencana atau pernyataan
kebijakan yang menyebutkan bagaimana, di mana, dan kapan suatu organisasi akan
dibangun.
4. Implementasi dan pengaruh, menggunakan alat
5. Pemantauan dan umpan balik, memantau pencapaian rencana.
Ada lima ragam tingkat perencanaan, yaitu :
a. Perencanaan komprehensif
Perencanaan komprehensif dalam lingkup geografis biasanya berupa wilayah
organisasi secara keseluruhan, skala waktunya biasanya jangka panjang, dan unsurnya
tertuju pada demografi, pembangunan ekonomi, transportasi, penggunaan lahan,
fasilitas masyarakat, kegunaan publik, karakteristik/keterbatasan lingkupan, dan
peluang rekreasi.
b. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem mengukur kebijakan dan program untuk jaringan kerja khusus
dari fasilitas masyarakat, seperti sistem pembuangan limbah.
c. Perencanaan di tingkat daerah
Perencanaan daerah biasanya sesuai dengan subjek dalam perencanaan
komprehensif. Dalam bentuk yang lebih detail dan lingkup geografis yang terbatas,
perencanaan berfokus pada salah satu bagian dari daerah bersangkutan.
d. Perencanaan subsistem
Merupakan perencanaan yang secara teknis lebih detail untuk subsistem dari
fasilitas komunitas secara luas.
e. Perencanaan tempat
Merupakan perencanaan untuk menentukan tempat atau komponen khusus dari
fasilitas komunitas secara luas, seperti perawatan tumbuhan atau perpustakaan.
V. Praktek Perencanaan Publik
a. Pemerintah Pusat
Untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Pusat berfungsi sebagai dokumen
perencanaan tahunan nasional, pemerintah perlu menyelenggarakan Musrenbang
Pusat, Musrenbang Provinsi, dan Musrenbang Nasional.
Tahapan dalam sistem perencanaan nasional :
1. Tahap persiapan perencanaan
2. Tahap perencanaan dan anggaran
3. Tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan dan belanja negara
4. Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban
Musrenbang Pusat dilakukan pada bulan Maret yang menghasilkan beberapa hal
pokok yang antara lain :
1. Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
2. Rancangan Rencana Kerja Kementrian/ Lembaga (Renja-KL).
3. Pesertanya adalah seluruh Kementrian/ Lembaga Pemerintah Non-Departemen
dan seluruh Gubernur sebagai peninjau.
b. Pemerintah Daerah
Berikut adalah dokumen perencanaan daerah yang dihasilkan berdasarkan dimensi
waktu :
1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah, yang berjangka waktu 20 tahun
yang ditetapkan dengan Perda
2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang berjangka waktu 5 tahun
yang ditetapkan denagn Perda
3. Rencana kerja pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari RPJM
daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja
Pemerintah Pusat.
Tahap perencanaan daerah ada 2, yaitu :
1. Penjaringan aspirasi masyarakat
2. Penentuan arah dan Kebijakan melalui forum Satuan Kerja Perangkat Daerah
c. LSM
Ada dua jenis dokumen perencanaan organisasi LSM yakni perencanaan program dan
perencanaan keuangan:
1. Dokumen perencanaan program
Dokumen perencanaan program LSM dibuat berdasarkan rancangan program
yang ditentukan organisasi. Secara garis besar berisi keputusan organisasi tentang
apa yang harus dilakukan.
2. Dokumen perencanaan keuangan
Dokumen perencanaan keuangan dibuat berdasarkan anggaran yang dirancang
organisasi. Proses anggaran haru s diawali dengan penetapan tujuan, target, dan
kebijakan.
d. Yayasan
Yayasan sebagai organisasi nonprofit mengarahkan proses perencanaan dan sumber
daya yang tersedia untuk memaksimalkan manfaat perencanaan. Bagi yayasan yang
belum mempunyai pengalaman melakukan perencanaan, konsultan dapat memberikan
jasa sebagai berikut:
1. Memfasilitasi pertemuan dan proses perencanaan
2. Pelatihan menyangkut proses dan informasi perencanaan
3. Sebagai pihak luar, konsultan dapat mempertanyakan tradisi, asumsi dan rutinitas
para pengelola serta dewan pembinaan
4. Konsultan memfasilitasi proses perencanaan stategik dengan informasi yang
signifikan, sarana, dan proses secara baik.
c. Partai politik
Dalam perencanaan pengelola parpol harus membuat rencana yang akan memberikan
tujuan dan arah organisasi dalam perencanaan, pengelolaan parpol memutuskan “apa
yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa
yang melakukannya.” Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa.

PENGANGGARAN PUBLIK

I. Teori Anggaran Publik


Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi
keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget
tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja
diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa
pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh
manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama
kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekwensi yang ada. Anggaran
dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Dalam anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa
lalu.Pengertian Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan
melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran. Anggaran
sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain: merefleksikan perubahan
prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan penerimaan dan
pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau pemerintah daerah.
Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini
Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai
berikut:
“…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan,
dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu
tertentu.”
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga
jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis
disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian
aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang.
Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen
akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam
berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
penganggaran organisasi.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain agar
terjamin secara layak. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.Kebanyakan
organisasi sector publik membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta
tambahan pendapatan dan pengeluaran. Hal itu akan berdampak pada pemisahan
penyusunan anggaran tahunan dan anggaran modal tahunan.
Contoh jenis anggaran publik antara lain :
a. Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD (Budget of State)
b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu anggaran usaha setiap
BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan publik-privat.
II. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Anggaran berfungsi sebagai berikut :
a. Anggaran merupakan hal akhir dari proses penyusunan rencana kerja.
b. Anggran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
c. Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai unit kerja
dan mekanisme kerja antaratasan serta bawahan.
d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang efektif serta efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
f. Anggaran merupakan instrument politik.
g. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiskal.
III. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik
Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah untuk
mengarahkan perkembangan social dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Untuk mencapai tujuan organisasi,
penganggaran mutlak diperlukan. Anggaran sector publik dibuat untuk merencanakan
tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan
berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif organisasi. Konflik
yang terjadi dalam penetuan anggarn sangat berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif
organisasi untuk mengendalikan pengeluaran. Pada prakteknya, pihak eksekutif akan
menggunakan daftar tahunan tentang pengeluaran dan pendapatan berserta tujuan
aktivitasnya. Jadi, karakter anggaran adalah keseragaman, keseluruhan tarnsaksi
organisasi, keteraturan penyerahan rancangan anggaran per tahunnya, akurasi prakiraan
pendapatan serta pengeluaran yang didasri oleh persetujuan/consensus, dan terpublikasi.
IV. Karakteristik Anggaran Publik

Karakteristik anggaran publik terdiri dari :

a. Anggaran yang di nyatakan dalam satuan dan satuan keuangan.


b. Anggaran yang umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau beberapa
tahun.
c. Anggaran yang berisi komitmen atau kesanggupan manejemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
d. Usulan anggaran yang ditelaah dan di setujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi
dari penyusun anggaran.
e. Anggaran yang telah disusun hanya dapat di ubah dalam kondisi tertentu.
V. Prinsip-Prinsip Anggaran publik
Secara tradisional, prinsip penggangaran yang sangat terkenal adalah apa yang di
kenal dengan “the three Es”, yaitu Ekonomis, Efesien, Efektif (jones dan
pendlebury,1998). Jones menjelaskan bahwa ekonomis hanya berkaitan dengan input;
efektivitas hanya berkaitan dengan output; sedangkan efesien adalah kaitan antara output
dengan input. Dengan demikian, prinsip penggangaran terlihat sangat terkait dengan
prinsip akuntasi sector public.
Dalam implementasinya prinsip-prinsip didalam anggaran sektor publik meliputi:

 Otorisasi oleh legislatif.


Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
 Komprehensif.
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh
karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran
yang bersifatkomprehensif.
 Keutuhan anggaran.
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.
 Nondiscretionary Appropriation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien dan efektif.
 Periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi
tahunan.
 Akurat.
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang
dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta
dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate
pengeluaran.
 Jelas.
Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak
membingungkan.
 Diketahui publik.
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

VI. Teknik Penganggaran Publik


1. Pendekatan Fungsional
Kerangka berpikir dari system of national account, telah merekomendasi pandangan
pembatasan karekter anggaran berikut:
a) Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik
b) Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran untuk
kesejahteraan masyarakat

Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu


entitas mandiri.kepentingan hukum merupakan pemberi makana yang solid bagi
anggaran sutu entitas tertentu. Sebagai produk hukum, kepatuhan dalam
melaksanakan anggaran dapat dijamin.

Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila bisa menyeimbangkan berbagai


permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi sektor swasta maupun sektor publik,
dan strategi pencapaian tujuan (visi) yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan Pengambilan Keputusan


Ditinjau dari aspek ekonomi penyusunan dan analisis anggaran, informasi dan
komunikasi harus disaring dalam bersaran ekonomi yang diartikan sebagai wujud
kesejahteraan masyarakat. Dalam prakteknya, anggaran merupakan proses
pengambilan keputusan tentang kehidupan dan tujuan organisasi.
Proses anggaran biasanya mempunyai standar prosedur, sementara pengambilan
keputusan merupakan proses gabunagn dari unsur-unsur disiplin ilmu ekonomi,
politik, psikologi, dan administrasi publik.
3. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran publik
yang sangat baik untuk dilakukan. Psikologi/motivasi bukan saja merupakan ilmu
yang membahas tentang kejiwaan manusia saja, namun secara lebih luas ilmu ini juga
mempelajari perekrutan dan penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja pegawai,
pelatihan pegawai, kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja, psikologi organisasi,
kondisi pekerjaan,keselamatan dan kesehatan pegawai, tekanan di tempat kerja,
psikologi industri, ataupun psikologi konsumen/masyarakat.
4. Pendekatan Lingkungan yang Berkesinambungan
Menurut Soraya A. Afif, manajer program ekosistem Wahana Lingkungan Hidup
(WALHI), setidaknya ada empat jenis biaya dari dampak pencemaran terhadap
lingkungan yang ditanggung oleh masyarakat, yaitu:
1) Damage cost, yaitu biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah,
seperti meningkatnya barbagai penyakit, matinya bita air, dan terganggunya
reproduksi makhluk hidup.
2) Avoidance cost, yaitu biaya ekonomi dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai
upaya untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.
3) Abatenent cost, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi
tingkat pencemaran, seperti memasang peralatan pengolah limbah atau
penggunaan teknologi barsih lingkungan.
4) Transaction cost, yaitu biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan
penelitian, perencaan, pengelolaan, dan pemantauan pencemaran.

Sementara itu, pengelempokan biaya lingkungan dikemukan juga oleh white and
savage (1995), yakni:

a. Conventional company cocts


b. Less tangible items
c. External costs
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Dan anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana
suatu organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur
dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan).
DAFTAR PUSTAKA

Deddi Nordiawan, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai