Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGHANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Duri, 7 Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Penghantar…………………………………………………………....................................1
Daftar Isi……………………………………………………………….........................................2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………......................................3
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………………………….4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah……………………….....................................4
BAB II Pembahasan
2.1 Peluncuran Kereta Api Soetta…………………………….............................................5
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………………......................................9
3.1 Saran……………………………………………………………………………………9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….10

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima kedatangan perdana satu rangkaian KA Bandara
Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Kereta tersebut kini ditempatkan di Balai Yasa,
Manggarai, Jakarta Selatan.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, KA Bandara Soetta ini dalam satu
rangkaian memiliki enam gerbong. Secara bertahap, rangkaian KA Bandara ini akan datang
hingga Oktober 2017.

"Nanti mulai September akan berdatangan lagi, harapannya semua akan tiba pada Oktober,
semuanya 10 train sett," kata Edi Sukmoro di Balai Yasa, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa
(15/8/2017).

Memiliki warna dasar putih dengan corak oranye dan biru, KA ini memasang logo Railink di
bagian depan dengan warna emas. Nantinya, PT Railink yang menjadi anak usaha KAI akan
mengoperasikan KA Bandara ini.

Rencananya, KA Bandara ini akan dilakukan uji beban dalam satu minggu ke depan. Uji beban
ini akan dilakukan dengan kecepatan maksimal ke arah Bekasi atau Tangerang, karena baru rute
itu yang memiliki aliran listrik, karena KA Bandara ini akan dioperasikan menggunakan listrik.

Pembuatannya, KA Bandara ini dilakukan di markas PT INKA (Persero) di Madiun.


1.2. Perumusan Masalah

Didalam pembuatan makalah ini ada permasalah yang akan


ditinjau dan dijadikan bahan penerangan dalam makalah ini, terdari dari :

a. Apakah Kereta Api ini dapat berjalan dengan baik ?


b. Apakah Kereta Api ini dapat memudahkan pera Penggunanya ?
c. Apakah Pembuatan Kereta Api Sangatlah lama ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah yang kami tulis, dalam pembuatan makalah
yang berjudul Kereta Api Soetta sesuai dengan perumusan masalah di atas adalah :

a. Mengetahui pembuatan Kereta Api ini


b. Mengetahui penggunaan Kereta Api ini
c. Mengetahui Pro dan Kontra dalam pembuataan Kereta Api ini

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peluncuran Kereta Api Soetta

Beberapa hari setelah dibuka untuk umum, Stasiun Sudirman Baru diramaikan calon
penumpang. Kebanyakan dari mereka berkumpul di ruang tunggu, sebagian duduk-duduk di
lantai. Mereka ingin mencoba layanan kereta bandara Soekarno-Hatta yang baru saja dibuka.

Terletak sekitar 100 meter dari stasiun Sudirman, stasiun yang juga disebut BNI City ini
merupakan salah satu stasiun pertama yang melayani kereta bandara. Stasiun lainnya ialah
Stasiun Batu Ceper di Tangerang.

Ke depannya, kereta bandara akan beroperasi dengan rute Stasiun Manggarai - Stasiun Sudirman
Baru- Stasiun Duri- Stasiun Batu Ceper - Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.

Layanan ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan dengan menyediakan
alternatif transportasi bagi masyarakat.
 Seberapa canggih kereta kapsul LRT Bandung buatan dalam negeri?
 Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tertunda, izin 'belum lengkap'
 Ada ‘ketergesa-gesaan’ dalam proyek infrastruktur Indonesia

Sebagai titik keberangkatan kereta bandara, Stasiun Sudirman Baru memiliki tampilan yang
terkesan mewah. Di lantai dua disediakan ruang selesa atau loungetempat para calon penumpang
menanti waktu keberangkatan. Tersedia pula gerai-gerai makanan dan minimarket. Fasilitas
lainnya yaitu toilet, musala, klinik, dan mesin check-in penerbangan mandiri.

Pengelola kereta api bandara, PT Railink, tengah menyiapkan akses bagi penumpang di Stasiun
Sudirman ke Stasiun Sudirman Baru sehingga nantinya para penumpang KRL yang ingin
melanjutkan perjalanan ke bandara tak perlu keluar stasiun.

Di sisi lain, PT Transjakarta telah mengoperasikan dua rute baru yakni Stasiun Sudirman Baru
(BNI City) - Hotel Indonesia - Sarinah -Bank Indonesia- Gambir - Istana Negara- Monas; dan
Stasiun Sudirman Baru (BNI City) - Hotel Indonesia- Tosari - Dukuh Atas - Karet - Semanggi -
Kuningan - Rasuna Said- Menteng.

Stasiun Sudirman Baru juga dapat diakses penumpang bus Transjakarta koridor 1 dengan
berhenti di terminal Tosari ICBC atau Dukuh Atas 1 kemudian turun ke Jalan Blora.
Meski demikian beberapa penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi atau ojek masih
mengeluhkan akses ke stasiun tersebut.

"[Jalannya] satu jalur. Terus depannya itu GI, jadi macet," kata Indy, penumpang berusia 18
tahun, yang hendak mencoba layanan kereta api bandara.

Jam keberangkatan paling awal kereta api bandara dari Sudirman Baru adalah pukul 03:51 dan
paling akhir 21:51. Berbeda dari moda transportasi pada umumnya, transaksi tiket kereta api
bandara tidak menerima pembayaran tunai. Tiket dapat dibeli dengan tiga cara, yaitu melalui
laman web PT Railink, aplikasi ponsel, atau mesin tiket di stasiun.

Mesin tiket, yang terletak di lantai dua, hanya melayani transaksi dengan kartu debit atau kartu
kredit. Beberapa petugas stasiun berjaga di dekat mesin dan siap memberikan bantuan.

Bagi masyarakat 'zaman now' yang melek teknologi, cara transaksi dengan mesin tiket ini cukup
mudah dipelajari. Bagaimanapun, beberapa calon penumpang tampak kebingungan - layanan
yang sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris pun sepertinya tidak membantu.

Salah seorang penumpang, Dwi, mengeluhkan sistem transaksi tiket yang menurutnya kurang
praktis.

"Mereka (penumpang) pikir mereka datang, mereka pesan, mereka bisa langsung berangkat.
Ternyata masih nanti malam. Itu satu. Kedua, keretanya di bawah kenapa pesan tiketnya di atas?
Harusnya kalau penumpang yang sepuh dikasih prioritas," tuturnya.

Bagi perempuan berusia 30-an tahun itu, kereta bandara jadi transportasi alternatif ke Tangerang
pada saat jam sibuk. Ia berencana turun di Stasiun Batu Ceper.
"Karena kalau dari sini ke Tangerang itu transit. Di Duri itu kan kalau
jamseginicrowded (penuh). Saya mau cari cepatnya aja biar cepat nyampe," tuturnya.

Terlepas dari kebingungan beberapa calon penumpang, Humas PT Railink, Diah Suryandari,
mengatakan sistem pembayaran justru dirancang untuk mempermudah masyarakat, mengingat
PT Railink tidak mengeluarkan kartu sendiri.
"Istilahnya begini, berapa persen sih orang yang menggunakan pesawat tidak punya kartu kredit,
debit, maupun prepaid ... Karena semua kartu bisa dipakai kok," kata Diah.

Namun Dwi mengaku tetap menemukan kesulitan. "Sudah masuk kartu, masuk PIN, kok enggak
mau transaksi. Saya diminta pakai kartu lain ... Tadi saya mau coba pake kartu yang buat

1
commuter line (e-money), saya pikir bisa itu kan banyak bank ya, ternyata [yang bisa] hanya
baru satu bank, bank pemerintah punya," tuturnya.

Selama masa percobaan, yakni 26 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018, penumpang dikenakan
tarif promo Rp30.000. Setelah itu dikenakan tarif biasa Rp70.000. Harga tersebut ditetapkan oleh
Presiden Joko Widodo. Namun demikian, menurut Diah, tarif Rp70.000 belum sepenuhnya
menutupi biaya operasional.

"Kalau dari tarif komersial kami seharusnya Rp100.000... Hanya sesuai dengan arahan presiden,
Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, kami diminta melakukan sosialisasi terlebih
dahulu dengan harga promo," ungkapnya.

Kereta api bandara Soekarno-Hatta dibuat oleh PT INKA, dengan mesin buatan Swedia dan
interior dari Cina. Melaju dengan kecepatan 80 km/jam, kereta ini diharapkan dapat
mengantarkan penumpang ke bandara dalam waktu kurang dari satu jam. Satu rangkaian kereta
terdiri dari enam gerbong atau car dengan kapasitas 272 penumpang per rangkaian.

Tampilan interior kereta api bandara Soekarno-Hatta bisa dibilang gabungan dari gerbong
eksekutif kereta api antar provinsi dan pesawat terbang.

Di setiap gerbong terdapat empat layar LCD yang berfungsi untuk hiburan dan memberikan
informasi tentang posisi kereta. Toilet gerbong sangat mirip dengan toilet pesawat terbang,
dengan fasilitas antara lain flush jet dan meja khusus untuk mengganti pakaian bayi.

Tidak ada nomor kursi jadi penumpang dipersilakan duduk di mana saja. Kursi penumpang
memiliki sandaran yang bisa direbahkan dan cukup ruang untuk berselonjor. Di antara kursi
tersedia porta pengisian daya.
Kompartemen di atas (overhead compartment) agak sempit, tapi disediakan rak untuk koper di
dekat pintu masuk. Pada setiap gerbong juga dipasang pendingin ruangan, kamera pengawas, dan
detektor asap.

Perjalanan dari Stasiun Sudirman Baru (SDB) ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta International
Airport (BST) diperkirakan menempuh waktu kurang dari satu jam. Ketika dihitung
dengan stopwatch, ternyata waktu perjalanannya lebih sedikit yaitu 1 jam 48 detik. Agaknya itu
karena, walaupun tidak mengalami macet, kereta sempat berhenti beberapa menit karena berbagi
rel dengan KRL.
"Enggaknyangka sih ya," kata Rosa, salah satu penumpang yang ditemui BBC Indonesia di
gerbong kereta. "Enggak sesuai ekspektasi. Dikira bakal lancar-lancar aja karena jalur kereta
bandara sama KRL bakal beda."
Sesampainya di Stasiun Soekarno-Hatta, penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan
pesawat bisa langsung naik eskalator ke peron Kalayang aliasskytrain untuk menuju gerbang
pemberangkatan.

Jadi apakah ke depannya para penumpang akan menggunakan kereta bandara? Bagi Rosa, yang
hendak naik pesawat ke kampung halamannya di Jambi, harga tiket yang mahal mungkin
membuatnya berpikir dua kali.
"Ke depannya dia dikenakan tarif normal Rp70.000. Itu selisih cukup jauh lah dengan (bus)
Damri. Kalau mepet waktunya saya akan pilih kereta bandara. Tapi kalau waktunya senggang,
lebih milih pakai Damri sih kayaknya," tutur Rosa.

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam Pembuatan Kereta Api ini dapat disimpulkan bahwa di Negara kita pasti di butuhkan
Transportasi yang dapat memudahkan penggunanya, dan sekaligus dapat membuat Negara kita
maju akan Masa Modern sekarang.
Namun di hal ini masih terdapat Pro dan Kontra nya sehingga pembuatan Kereta api ini masih
belum di anggap sempurna oleh para Penggunanya di karenakan banyaknya berbagai kendala
yang di Alami pada Kereta Api tersebut, dan Mereka masih memilih Transportasi Umum
Lainnya.
Untuk itu semuanya di butuhkan Proses yang dapat meningkatkan semuanya yang terdapat
dalam Kereta Api Soetta ini.

3.2 Saran

Dari uraian di atas dapat disarankan beberapa hal, diantaranya:

1. Perlunya Penanganan Cepat Agar Para Penumpang Tidak Perlu Menunggu Lama.

2. Dibutuhkan Cabang Cabang Untuk Kota Lainnya, Sehingga Dikota Lain Pun Dapat
Merasakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Kai Kenalkan KA Bandara Soetta


http://bisnis.liputan6.com/read/3058770/kai-kenalkan-ka-bandara-soekarno-hatta-ini-
penampakannya Diakses: 11 Januari 2018

Menjajal Kereta Api Soetta


http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42532676 Diakses: 11 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai