Anda di halaman 1dari 2

Nama: Deo Amanda Saputra

NIM: 1907155458
Prodi: Teknik Lingkungan - B
Mata Kuliah: Pancasila
Landasan Pendidikan Pancasila ada 4, diantaranya:
1. Landasan Historis
2. Landasan Kultural
3. Landasan Yuridis
4. Landasan Filosofis

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

1. Landasan Historis

Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai
sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan
hidup masyarakat.Setiap bangsa mempunyai ideology dan pandangan hidup berbeda-beda
yang diambil dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila
digali dari bangsa Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa
Indonesia. & Majapahit, pada masa ini nilai-nilai ketuhanan, seperti kepercayaan kepada
Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi juga telah lahir, begitupula nilai kemanusiaan
yang adil dan beradap dan sila lainnya.
2. Landasan Kultural

Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan
kegenerasi penerus. Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan,
bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara Indonesia secara
umum.Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup
adalah bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah
terombang ambing dari pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
Pancasila di sini memiliki sifat yang terbuka, sehingga bisa mengadaptasikan dirinya dengan
dan terhadap perkembangan zaman, di samping mempunyai dinamika internal secara selektif
dalam proses adaptasi yang dilakukan.
Dengan inilah, generasi penerus bangsa mampu memperkaya nilai-nilai Pancasila, sesuai
dengan tingkat perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam meraih
suatu bentuk keunggulan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tanpa harus kehilangan
jati dirinya.
Nilai-nilai kenegaraan dan nilai-nilai kemasyarakatan yang terkandung di dalam sila-sila
Pancasila bukan hanya menjadi suatu hasil konseptual seseorang saja, melainkan menjadi
suatu hasil karya yang besar milik bangsa Indonesia itu sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan melalui proses refleksi filosofis pada
pendiri negara seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri
negara yang lainnya.
Maka dari itu, generasi penerus atau generasi selanjutnya, terutama dalam kalangan
intelektual kampus ini sudah seharusnya bisa mendalami serta mengkaji karya besar itu
dalam upaya guna melestarikan secara dinamis dalam artian untuk mengembangkannya
sesuai dengan tuntutan zaman.
3. Landasan Yuridis

Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak
dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Didalam UU No. 2 Th 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan
tinggi, Pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa isi kurikulum pada setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan → Kurikulum Bersifat Nasioanal.
Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10
ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Sebagai pelaksanaan dari SK tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat
Keputusan No.38/DIKTI/Kep/2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK). Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok
mata kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK
Pancasila adalah terdiri atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan
bernegara serta etika politik. Pengembangan tersebut dengan harapan agarmahasiswa mampu
mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan
rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya
demi persatuan bangsa.
4. Landasan Filosofis

Pembahasan di dalam Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai
tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran
manusia berupa filsafat hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga
memberikan watak (kepribadian dan identitas) bangsa. Berdasarkan filosofis dan objektif,
nilai-nilai yang tertuang pada sila-sila Pancasila merupakan Filosofi bangsa Indonesia
sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia. Pancasila yang merupakan filsafat Negara
harus menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara Negara, menjadi jiwa dari
perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu
dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa yang memasuki globalisasi, bangsa
Indonesia harus tetap mempunyai nilai-nilai, yaitu Pancasila sebagai sumber nilai dalam
pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang politik,
ekonomi, social-budaya dan pertahanan serta keamanan.

Anda mungkin juga menyukai