Anda di halaman 1dari 90

PSAK 72:

Pendapatan dari Kontrak


1
dengan Pelanggan
Oleh: Sri Yanto

PSAK 72/SY
2
Perjalanan IFRS 15 PSAK 72 mengadopsi
IFRS 15 setelah
Joint IASB/FASB TRG
FASB melanjutkan TRG amandemen dan tdk
Discussion
Discussion (US-only) mengakomodir IFRS 16
sampai Nov 2015

Transisi modified retrospective


IFRS 15 terbit Clarifications to IFRS 15 (tidak ada penyajian kembali)
Mei 2014 April 2016 1 Januari 2018

IFIS 13
Conm,ru w11h
RtYtrwfrom
C11>wmm

1 Januari 2016 1 Januari 2017


Penerbitan IFRS 16 Transisi full
Leases retrospective Tanggal efektif PSAK 72,
(1 tahun komparatif) 1 Januari 2020

PSAK 72/SY
Pihak yang berkontrak dengan
entitas untuk memperoleh
3 Tujuan barang atau jasa yang
merupakan output dari aktivitas
normal entitas dalam
pertukaran dengan imbalan.

menetapkan prinsip yang diterapkan entitas untuk


melaporkan informasi yang berguna kepada pengguna
laporan keuangan yang timbul dari kontrak dengan
pelanggan.

ketidakpastian
sifat jumlah waktu pendapatan arus kas

PSAK 72/SY
4 PSAK dan ISAK Terdampak

• PSAK 34: Kontrak Konstruksi (IAS 11 Construction


PSAK Contracts);
• PSAK 23: Pendapatan (IAS 18 Revenue);

Dicabut
• ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan (IFRIC 13 dengan
Customers Loyalty Programmes);
PSAK 72
• ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat (IFRIC 15
ISAK Agreements for the Construction of Real Estate);
• ISAK 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan (IFRIC 18
Transfers of Assets from Customers);

PPSAK 7:
PSAK 44: • Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Pencabutan
PSAK 44 *

*) PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat


PSAK 72/SY
berlaku efektif bersamaan dengan tanggal efektif PSAK 72
5 Ruang Lingkup

PSAK 72 diterapkan untuk seluruh kontrak pelanggan, kecuali:

• kontrak dalam ruang lingkup sewa (PSAK 30);

• kontrak asuransi (PSAK 62);


• instrumen keuangan dan hak atau kewajiban kontraktual lain(PSAK 71; PSAK 65; PSAK
66; PSAK 15; PSAK 4);
• pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi
penjualan pelanggan atau pelanggan potensial.
Contoh:
Kontrak antara dua perusahaan pupuk untuk saling melakukan
PSAK 72/SY pertukaran pupuk dalam memenuhi permintaan pupuk dilokasi
yang berbeda selama jangka waktu tertentu.
6 5 Steps Model
Pengakuan Pendapatan

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5

•Identifikasi •Identifikasi •Menetukan •Alokasikan •Pengakuan


kontrak kewajiban (PO) harga transaksi harga ke setiap pendapatan
•Tertulis/lisan? •Janji •Tetap/variable PO •Pada waktu
•Modifikasi •Apakah dapat •Komponen •Stand-alone tertentu
kontrak? dibedakan? pembiayaan selling price •Sepanjang
•Non cash (SASP) waktu
•Utang imbalan •Kec: diskon
ke pelanggan dan
pembayaran
variabel

PSAK 72/SY
Ilustrasi Penerapan 5 Tahap
7
Pengakuan Pendapatan

PSAK 72/SY
8 Ilustrasi

 PT Telekomunikasi mengikat kontrak jasa telekomunikasi dengan


pelanggan pada 1 Juli 2017. Pelanggan yang berlangganan untuk
kontrak selama 12 bulan dan akan mendapatkan handphone dari
PT Telekomunikasi. Pelanggan akan membayar Rp200, 00 setiap
bulan sesuai kontrak dan menerima handphone segera setelah
kontrak disetujui. PT Telekomunikasi menjual handphone yang sama
dengan harga Rp700,00 dan kontrak jasa telekomunikasi yang
identik (tanpa gratis handphone) dengan harga Rp140,00 per
bulan. PT Telekomunikasi memiliki tahun buku yang berakhir pada
31 Desember 2017.
 Tentukan pengakuan pendapatan yang harus diterapkan sesuai
dengan ketentuan PSAK 72?
PSAK 72/SY
9 Implementasi 5 Steps Model

Tahap 2: PO
• Kontrak • Rp200 x 12=
berlangganan Rp2.400,00
jasa • Handphone
telekomunikasi • 12 bulan jasa
12 bulan telekomunikasi

Tahap 1: Tahap 3:
Kontrak Harga

PSAK 72/SY
10 Implementasi 5 Steps Model

PO SASP TP
•SASP:
•Rp140 x 12 = Rp 1680 Jaringan 1.680 1694
Tahap 4: •Rp700
Handphone 700 706
Alokasi Harga •Jumlah: Rp2.380
ke PO 2.380 2.400

•Db. Kontrak aset 706


•Kr. Pendapatan 706 Db. Piutang 200
•Db. HPP xx Kr. Pendapatan 141
Tahap 5: •Kr. Persediaan xx
Pengakuan Kr. Kontrak aset 59
Pendapatan

PSAK 72/SY
11
Tahap 1: Identifikasi Kontrak

PSAK 72/SY
12 1. Mengidentifikasi Kontrak dengan
Pelanggan (par 9)

Suatu kontrak (tertulis atau


lisan) ada jika…
hak setiap pihak
Para pihak telah
atas barang atau kemungkinan
menyetujui dan memiliki
Dapat jasa yang akan besar bahwa
berkomitmen substansi
dipaksakan… dialihkan dan entitas dapat
melaksanakan komersial
imbalan dapat menagih imbalan
kewajiban
diidentifikasi

PSAK 72/SY..
13 Contoh1: Kontrak Lisan
 IT Support Co. provides online technology support for customers remotely via the internet.
For a flat fee, IT Support Co. will scan a customer’s personal computer (PC) for viruses,
optimise the PC’s performance and solve any connectivity problems. When a customer
calls to obtain the scan services, IT Support Co. describes the services it can provide and
states the price for those services. When the customer agrees to the terms stated by the
representative, payment is made over the telephone. IT Support Co. then gives the
customer the information it needs to obtain the scan services (e.g., an access code for the
website). It provides the services when the customer connects to the internet and logs
onto the entity’s website (which may be that day or a future date).
 In this example, IT Support Co. and its customer are entering into an oral agreement, which
is legally enforceable in this jurisdiction, for IT Support Co. to repair the customer’s PC and
for the customer to provide consideration by transmitting a valid credit card number and
authorisation over the telephone. The required criteria for a contract with a customer
(discussed further in the extract below) are all met. As such, this agreement would be
within the scope of IFRS 15 at the time of the telephone conversation, even if the entity has
not yet performed the scanning services.
PSAK 72/SY
14 Contoh 2: Kolektibilitas Imbalan
RealEstat, sekaligus jadi agunan
(harga jual Rp1 juta; cost Rp 600 ribu)

Entitas Pelanggan

Syarat kontrak kolektibilitas


tidak terpenuhi. Kas: Rp50.000,00, sisanya hutang jangka panjang
bersifat non-recourse.
Jurnal: Usaha restoran (tingkat persaingan tinggi,
pengalaman sedikit
Db, Kas…50.000
Kr. Liabilitas deposit ….50.000.

PSAK 72/SY
15 Contoh 3: Imbalan bukan Harga Tertulis
(Konsesi Harga Implisit)
1000 resep obat, harga jual Rp 1 juta. Penjualan
pertama di daerah yang sedang kesulitan ekonomi
signifikan diharapkan pulih 2-3 tahun mendatang. Pelanggan
Entitas Entitas memperkirakan untuk memberikan konsesi
dan menerima imbalan harga lebih rendah
menjadi Rp400 ribu.

Syarat kontrak kolektibilitas


terpenuhi dengan nilai sebesar
konsesi harga Rp400 ribu.

Pencatatan dilanjutkan sesuai


PSAK 72.

PSAK 72/SY
16 Contoh 4: Konsesi Harga Implisit
Layanan jasa medis, tarif standar untuk jasa layanan
yang sudah diberikan Rp10.000,00.
Reviu kemampuan membayar memasukan pasien
Entitas Pelanggan
pada kelompok pelanggan berisiko. Sehingga
imbalan bersifat variable.
Data historis kelompok serupa memiliki kemapuan
bayar sebesar Rp1.000,00.

Syarat kontrak kolektibilitas


terpenuhi dengan nilai sebesar
konsesi harga Rp1.000,00 ribu.

Pencatatan dilanjutkan sesuai


PSAK 72.

PSAK 72/SY
17 Contoh 5: Penilaian Kembali Kriteria
dan Mengidentifikasi Kontrak
Entitas melisensikan paten
Pendapatan kepada pelanggan dengan
Pada saat mulai, syarat
dicatat sesuai PSAK
72, pengakuan
membebankan royalti
kriteria terpenuhi.
pendapatan sesuai
penggunaan.
berbasis pemakaian selama 4
tahun.

Tahun kedua, kondisi


Entitas melakukan
keuangan pelanggan
penurunan nilai atas
menurun. Pembayaran
piutang sesuai PSAK
sebesar nominal
71.
tertentu.

Tahun ketiga,
pelanggan kehilangan
akses terhadap kredit Menilai kembali Tidak lagi mengakui melakukan
dan pelanggan kriteria (tidak pendapatan masa penurunan nilai atas
utamanya. Kemapuan terpenuhi) depan piutang
membayar menurun
signifikan.

PSAK 72/SY
18

Jika kontrak dengan pelanggan tidak memenuhi par 09 dan entitas


menerima imbalan dari pelanggan, maka entitas mengakui imbalan
sebagai pendapatan jika:

• Entitas tidak memiliki sisa


kewajiban untuk
mengalihkan barang/jasa • Kontrak telah berakhir dan
dan ATAU imbalan yang diterima entitas
seluruh imbalan telah tidak dapat dikembalikan
diterima entitas dan tidak
dapat dikembalikan
19 Kombinasi Kontrak

Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang disepakati pada waktu yang sama atau
berdekatan dengan pelanggan yang sama (atau pihak berelasi dari pelanggan) dan mencatat
kontrak tersebut sebagai kontrak tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:

barang atau jasa yang


dijanjikan dalam kontrak
jumlah imbalan yang
kontrak yang dinegosiasikan (atau beberapa barang
dibayarkan dalam satu
sebagai suatu paket atau jasa yang dijanjikan
kontrak bergantung pada
dengan tujuan komersial dalam setiap kontrak)
harga atau pelaksanaan
tunggal; sebagai kewajiban
dari kontrak lain; atau
pelaksanaan tunggal sesuai
dengan paragraf 22-30

PSAK 72/SY
20 Contoh 7: Kombinasi Kontrak

 Perusahaan A mengadakan kontrak untuk memberikan jasa pengelolaan


atas penggunaan perangkat lunak kepada Perusahaan B.
 Tiga hari sebelumnya, Perusahaan A juga telah mengadakan kontrak
terpisah dengan Perusahaan B untuk menyesuaikan perangkat lunak agar
dapat digunakan di Perusahaan B. Perusahaan B belum dapat
menggunakan perangkat lunak untuk kepentingan sebelum penyesuaian
kondisi selesai dilakukan.
 Perusahaan A menetapkan bahwa kedua kontrak tersebut digabungkan
menjadi satu untuk tujuan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 72.

PSAK 72/SY
21
Modifikasi Kontrak
• Entitas mencatat modifikasi kontrak sebagai kontrak terpisah jika
terdapat kedua kondisi berikut:
• ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau
jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai dengan
paragraf 26-30); dan
• harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan
harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas
penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang
tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu
22 Contoh 8: Modifikasi Kontrak Penjualan
Barang

Setelah mengalihkan 60
produk, kontrak dimodifikasi
Jual 120 produk sebesar
untuk menyerahkan 30 produk
Rp12.000 (Rp100/produk).
tambahan (total 150 produk
Jangka waktu pengalihan 6
identik) kepada pelanggan.
bulan.
Tambahan 30 produk tidak
termasuk dalam kontrak awal.

PSAK 72/SY
23 Contoh 8.a.: Produk Tambahan dengan Harga
yang Mecerminkan Harga Jual Berdiri Sendiri

Harga tambahan 30 produk sebesar Rp2.850 atau


Rp95/produk. Penetapan harga produk tambahan
mecerminkan harga jual berdiri sendiri produk saat
modifikasi kontrak dan produk tambahan bersifat dapat
dibedakan.

• Kontrak tambahan merupakan kontrak baru dan terpisah


untuk produk masa depan yang tidak mempengaruhi
pencatatan kontrak yang ada.
• Entitas mengakui pendapatan sebesar Rp100/produk
untuk 120 produk kontrak awal dan Rp95/produk untuk 30
produk dalam kontrak baru

PSAK 72/SY
24 Contoh 8.b.: Produk Tambahan dengan Harga
yang Tidak Mecerminkan Harga Jual Berdiri Sendiri

Harga produk tambahan Rp80 /produk. Pelanggan menemukan cacat kecil pada 60 produk
awal yang telah diserahkan. Entitas menjanjikan kompensasi pengurangan parsial sebesar
Rp15 /produk. Entitas dan pelanggan setuju memasukkan kompensasi Rp900 (Rp15 x 60
produk) ke dalam harga tambahan 30 produk tersebut.
Sebagai akibatnya, modifikasi kontrak menjelaskan bahwa harga tambahan 30 produk
adalah Rp1.500 atau Rp50 /produk. Harga tersebut terdiri dari harga awal yang disetujui
untuk 30 produk sebesar Rp2.400 (Rp80/produk), dikurangi kompensasi sebesar Rp900.

Karena produk
Harga negosiasi sebesar Harga campuran
Entitas mengakui Rp900 tambahan bersifat
Rp80 per produk (untuk sebesar Rp93,33 {[(Rp100
sebagai pengurang dapat dibedakan dari
30 produk tambahan) x 60 produk kontrak
harga transaksi dan produk yang telah
tidak mecerminkan awal) + (Rp80 x 30
pendapatan dari 60 dialihkan maka: terminasi
harga jual berdiri sendiri produk modifikasi
produk awal yang kontrak awal dan
sehingga tidak dicatat kontrak)] ÷ 90 sisa
dialihkan pembuatan kontrak
sebagai kontrak terpisah. produk}.
baru.

PSAK 72/SY
25 Contoh 9: Perubahan Harga Transaksi
Setelah Modifikasi Kontrak

Sebelum
1 Juli 20X0 30 Nov. 20X0 31 Mar. 20X1 30 Juni 20X1
pengiriman

•Jual X (awal •Tambah Z •Revisi •Pengalihan Y •Pengalihan Z


kontrak) dan sebagai imbalan ke ke
Y (31 Maret pengganti variable pelanggan pelanggan
20X1). sebagian Y, menjadi
•Imbalan kenaikan Rp240
Rp1.000 harga
(tetap) dan kontrak
Rp200 Rp300 (tidak
(variabel). merepre-
•SASP x dan Y sentasikan
sama. SASP Z).
•Penyerahan •SASP X, Y
PO X. dan Z sama.

PSAK 72/SY
26 Contoh 9: Perlakuan akuntansi

Sebelum
1 Juli 20X0 30 Nov. 20X0 31 Mar. 20X1 30 Juni 20X1
pengiriman
•Pendapatan •Terminasi •Kenaikan 40 •Pengakuan •Pengakuan
dialokasikan ke kontrak yang dialokasikan ke pendapatan PO pendapatan PO
PO X dan PO Y ada dan PO X Rp20 dan Y Rp460. Z Rp460.
secara merata. pembuatan PO Y dan Z
•Imbalan kontrak baru Rp20.
variable (karena sisa •Pengakuan
dialokasikan Produk Y dan Z pendapatan 20
kepada 2 PO. dapat untuk PO X yang
•Pengakuan dibedakan sudah selesai.
Pendapatan X dengan X dan •Harga kontrak
Rp600. imbalan tak PO Y Rp460 dan
sesuai SASP). PO Z Rp460.
•Harga kontrak
modifikasian
Rp900 dan
dialokasikan
secara merata
ke PO Y (Rp450)
PSAK 72/SY dan PO Z
(Rp450).
27 Contoh 10: Modifikasi Kontrak Jasa

Kontrak jasa kebersihan Pada akhir tahun ke-2

Tahun 1

Tahun 2
3 tahun. dimodifikasi:
Imbalan • Imbalan tahun ke-3: Rp80.000.
Rp100.000/tahun • Jangka waktu ditambah 3
tahun, imbalan Rp200.000.
Masa kontrak tersisa
menjadi 4 tahun,
imbalan Rp280.000.
SASP jasa
Rp80.000/tahun atau
total Rp320.000.

PSAK 72/SY
28 Contoh 10: Perlakuan Akuntansi

Pengakuan pendapatan Jasa bersifat dapat dibedakan

Tahun 1-2

Tahun 3
sebesar Rp 100.000/ tahun pada tetapi, jumlah sisa imbalan
dua tahun pertama penyediaan (Rp280.000) tidak mecerminkan
jasa. SASP jasa (Rp 320.000).
Walaupun jasa dapat Terminasi kontrak awal dan
dibedakan, tetapi secara pembuatan kontrak baru
substansial sama dan memiliki dengan imbalan Rp280.000
pola pengalihan yang sama untuk empat tahun jasa
kepada pelanggan (berbasis kebersihan.
waktu) sehingga dicatat PO Pengakuan pendapatan
tunggal. Rp70.000/tahun (Rp 280.000 : 4
tahun) sebagai jasa yang
disediakan dalam empat tahun
sisa berikutnya.

PSAK 72/SY
29 Contoh 11: Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian
Catch Up Kumulatif Terhadap Pendapatan

Kontrak konstruksi bangunan di TW 2 dimodifikasi mengubah

Tahun 1

Tahun 2
atas tanah milik pelanggan, denah.Peningkatan imbalan
imbalan Rp1 juta dan bonus Rp150.000 dan biya Rp120.000.
Rp200.000 jika selesai 24 bulan. Bonus dapat diperoleh jika
PO tunggal karena pelanggan selesai 30 bulan.
mengendalikan bangunan Berdasarkan pengelaman
selama konstruksi. pengerjaan bonus menjadi
Bonus dikeluarkan dari probable diperoleh.
perhitungan karena asumsi Sisa barang dan jasa tidak
tidak probable. dapat dibedakan dengan
Progres akhir tahun 1 sebesar kontrak awal.
TP 1.000.000
Cost 700.000 60%; ukuran input biaya
Profit (30%) 300.000
Rp420.000.

PSAK 72/SY
30 Contoh 11: Perlakuan Akuntansi
TP (baru) 1.350.000
Cost (baru) 820.000
Profit (39%) 530.000

Pada akhir tahun 1, profit Modifikasi tidak dicatat

Tahun 1

Tahun 2
diakui 60% sesuai progress sebagai kontrak terpisah
Rp180.000 karena tak bisa dibedakan.
Progress diperbarui 51,2% dari
PO (Rp420.000 : Rp820.000).
Pengakuan pendapatan
tambahan Rp91.200 [(51,2% x
Rp1.350.000) – Rp600.000]
pada tanggal modifikasi
sebagai penyesuaian
kumulatif catch up
TP 600.000
Cost 420.000 (cumulative catch-up
Profit (30%) 180.000 adjustment).

PSAK 72/SY
31 Contoh 12: Perubahan dalam Ruang
Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui

Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk membangun


bangunan di tanah milik pelanggan. Kontrak menyatakan pelanggan
dapat memberikan entitas akses ke tanah tersebut dalam jangka waktu 30
hari setelah kontrak dimulai. Namun, entitas tidak diberikan akses hingga 120
hari setelah awal kontrak karena kerusakan yang diakibatkan oleh badai
terjadi setelah awal kontrak.
Kontrak tersebut secara khusus mengidentifikasikan segala keterlambatan
(termasuk force majeur) dalam akses entitas ke tanah milik pelanggan
sebagai sebuah kejadian yang memberikan entitas hak atas kompensasi
yang setara dengan biaya yang timbul sebagai akibat langsung dari
keterlambatan.
•Klaim dicatat sebagai modifikasi kontrak yang tidak mengakibatkan penambahan barang dan
jasa apapun yang disediakan kepada pelanggan.

PSAK 72/SY
32
Tahap 2: Identifikasi Kewajiban

PSAK 72/SY
33
2. Mengindentifikasi Kewajiban Pelaksanaan Terdapat dalam Kontrak
(Paragraf 22)

Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan
dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai
kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan kepada
pelanggan baik:
suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang
bersifat dapat dibedakan (distinct); atau
serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan
dan memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan
(lihat paragraf 23).

PSAK 72/SY
34
Barang atau Jasa yang Bersifat Dapat Dibedakan
(Distinct)
• Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat
dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi:
• pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang
atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap
tersedia kepada pelanggan (yaitu barang atau jasa yang bersifat
dapat dibedakan); dan
• janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan
dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak (yaitu
janji untuk mengalihkan barang atau jasa yang bersifat dapat
dibedakan dalam konteks kontrak tersebut).
35 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Jasa integrasi yang signifikan


 Kontraktor, menyepakati kontrak untuk membangun rumah sakit bagi
pelanggan. Entitas bertanggung jawab atas seluruh manajemen
proyek dan mengidentifikasi berbagai barang dan jasa yang dijanjikan,
termasuk keahlian teknik, pembersihan lahan, pembuatan pondasi,
pengadaan, struktur konstruksi, instalasi pipa dan kabel, instalasi
peralatan serta penyelesaian.
 Kriteria 1: Barang dan jasa yang dijanjikan dapat dapat dibedakan,
karena:
 fakta bahwa entitas atau pesaing entitas secara rutin menjual banyak
barang dan jasa tersebut secara terpisah kepada pelanggan lain.
 pelanggan dapat menghasilkan manfaat ekonomik dari barang dan jasa
secara individu dengan menggunakan, mengonsumsi, menjual atau
PSAK 72/SY menyimpan barang atau jasa tersebut
36 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Jasa integrasi yang signifikan


 Kriteria 2: Janji untuk mengalihkan barang dan jasa tidak dapat
diidentifikasi secara terpisah, karena:
 fakta bahwa entitas menyediakan jasa signifikan untuk mengintegrasikan
barang dan jasa (input) ke rumah sakit (output gabungan) di mana
pelanggan terkontrak.
 Simpulan:
 Barang dan jasa tidak bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat
kumulatif tak terpenuhi.
 Entitas mencatat seluruh barang dan jasa di dalam kontrak sebagai
kewajiban pelaksanaan tunggal.

PSAK 72/SY
37 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B– Jasa integrasi yang signifikan


 Entitas menyepakati kontrak pengiriman beragam unit peralatan yang
sangat kompleks dan terspesialisasi.
 Persyaratan kontrak mensyaratkan entitas untuk menetapkan proses
manufaktur untuk memproduksi unit dalam kontrak.
 Spesifikasi bersifat unik untuk pelanggan, berdasarkan rancangan khusus
yang dimiliki oleh pelanggan dan yang dikembangkan di bawah
persyaratan kontrak tersendiri.
 Entitas bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen kontrak, yang
mensyaratan pelaksanaan dan integrasi berbagai aktivitas termasuk
pengadaan bahan baku, mengidentifikasi dan mengelola subkontraktor,
dan melakukan manufaktur, instalasi dan pengujian.

PSAK 72/SY
38 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B– Jasa integrasi yang signifikan


 Kriteria 1: Peralatan yang dikirimkan dapat dapat dibedakan, karena:
 pelanggan dapat memperoleh manfaat dari setiap alat secara tersendiri.
 setiap unit dapat berfungsi secara independen dengan unit lainnya.
 Kriteria 2: Peralatan dan berbagai barang dan jasa dijanjikan yang
inheren dalam menghasilkan peralatan tidak dapat diidentifikasi
secara terpisah, karena:
 proses manufaktur yang disediakan oleh entitas bersifat spesifik terhadap
kontraknya dengan pelanggan.

PSAK 72/SY
39 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B– Jasa integrasi yang signifikan


 Kriteria 2: (lanjutan)
 sifat pelaksanaan entitas, dan secara khusus, jasa integrasi signifikan dari
berbagai aktivitas berarti bahwa perubahan dalam satu aktivitas entitas
untuk menyediakan peralatan memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas
lain yang disyaratkan untuk menghasilkan peralatan yang sangat kompleks,
terspesialisasi sehingga aktivitas entitas sangat saling tergantung dan sangat
saling berkaitan.
 Simpulan:
 Barang dan jasa tidak bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat
kumulatif tak terpenuhi.
 Entitas mencatat seluruh barang dan jasa di dalam kontrak sebagai
kewajiban pelaksanaan tunggal.
PSAK 72/SY
40 Contoh 13:
Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B – Jasa integrasi yang signifikan


 Kriteria 2: Janji untuk mengalihkan barang dan jasa tidak dapat
diidentifikasi secara terpisah, karena:
 fakta bahwa entitas menyediakan jasa signifikan untuk mengintegrasikan
barang dan jasa (input) ke rumah sakit (output gabungan) di mana
pelanggan terkontrak.
 Simpulan:
 Barang dan jasa tidak bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat
kumulatif tak terpenuhi.
 Entitas mencatat seluruh barang dan jasa di dalam kontrak sebagai
kewajiban pelaksanaan tunggal.

PSAK 72/SY
41 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang
atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan


 Entitas, pengembang perangkat lunak, menyepakati kontrak dengan
pelanggan untuk mengalihkan lisensi perangkat lunak, menyediakan jasa
instalasi dan menyediakan pembaharuan perangkat lunak yang tidak
dispesifikasi serta memberikan dukungan teknis (secara online maupun melalui
telepon) dalam jangka waktu dua tahun.
 Entitas menjual lisensi, jasa instalasi dan dukungan teknis secara terpisah.
 Jasa instalasi meliputi mengubah web screen untuk setiap jenis pengguna
(sebagai contoh, pemasaran, manajemen persediaan dan teknologi informasi).
Jasa instalasi dilakukan secara rutin oleh entitas lainnya dan tidak secara
signifikan memodifikasi perangkat lunak tersebut.
 Perangkat lunak tetap dapat digunakan tanpa pembaharuan atau dukungan
teknis.

PSAK 72/SY
42 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan


 Kriteria 1: Barang dan jasa yang dijanjikan dapat dapat dibedakan,
karena:
 perangkat lunak dikirimkan sebelum barang dan jasa lainnya dan tetap
dapat berfungsi tanpa adanya pembaharuan maupun dukungan teknis.
 pelanggan mendapatkan manfaat dari pembaharuan bersamaan dengan
lisensi perangkat lunak yang dialihkan pada saat kontrak dimulai.

PSAK 72/SY
43 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan


 Kriteria 2: Janji untuk mengalihkan setiap barang dan jasa kepada
pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari setiap janji lainnya ,
karena:
 Walaupun entitas mengintegrasikan perangkat lunak ke dalam sistem
pelanggan, jasa instalasi tidak mempengaruhi kemampuan pelanggan
untuk menggunakan dan menerima manfaat dari lisensi perangkat lunak
secara signifikan karena jasa instalasi bersifat rutin dan dapat diperoleh dari
penyedia lainnya.
 Pembaharuan perangkat lunak tidak secara signifikan mempengaruhi
kemampuan pelanggan untuk menggunakan dan menerima manfaat dari
lisensi perangkat lunak selama periode lisensi.

PSAK 72/SY
44 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan


 Kriteria 2: (lanjutan)
 Tidak ada barang atau jasa yang dijanjikan memodifikasi atau
menyesuaikan (customise) secara signifikan satu dengan yang lainnya,
maupun entitas menyediakan jasa signifikan atas integrasi perangkat lunak
dan jasa untuk output gabungan.
 Entitas menyimpulkan bahwa perangkat lunak dan jasa tidak dapat secara
signifikan mempengaruhi satu dengan yang lain dan, oleh karena itu, tidak
saling tergantung atau sangat berkaitan, karena entitas dapat memenuhi
janjinya untuk mengalihkan lisensi perangkat lunak awal secara independen
dari janjinya untuk menyediakan jasa instalasi, pembaharuan perangkat
lunak atau dukungan teknis secara subsekuen.

PSAK 72/SY
45 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus A – Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan


 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi empat kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 lisensi perangkat lunak;
 jasa instalasi;
 pembaharuan perangkat lunak; dan
 dukungan teknis.

PSAK 72/SY
46 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang
atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B – Penyesuaian yang signifikan


 Barang dan jasa yang dijanjikan sama dengan Kasus A, kecuali kontrak
menspesifikasikan bahwa sebagai bagian dari jasa instalasi, perangkat lunak
dapat disesuaikan secara substansial untuk menambah fungsi baru yang
signifikan untuk memungkinkan perangkat lunak terhubung dengan aplikasi
perangkat lunak lainnya yang telah disesuaikan yang digunakan oleh
pelanggan.
 Jasa instalasi yang telah disesuaikan dapat disediakan oleh entitas lainnya

PSAK 72/SY
47 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus B – Penyesuaian yang signifikan


 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi tiga kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 penyesuaian perangkat lunak (yang terdiri dari lisensi perangkat lunak dan jasa
instalasi yang disesuaikan)
 pembaharuan perangkat lunak; dan
 dukungan teknis.

PSAK 72/SY
48 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus C – Janji yang dapat diidentifikasi secara terpisah (instalasi)


 Kontrak entitas dengan pelanggan untuk menjual bagian peralatan dan jasa
instalasi.
 Peralatan beroperasi tanpa adanya penyesuaian atau modifikasi.
 Instalasi tersebut disyaratkan tidak bersifat kompleks dan dapat dilaksanakan
dengan beberapa alternatif penyedia jasa.

PSAK 72/SY
49 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus C – Janji yang dapat diidentifikasi secara terpisah (instalasi)


 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 Peralatan
 Jasa instalasi

PSAK 72/SY
50 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus D – Janji yang dapat diidentifikasi secara terpisah


(pembatasan kontraktual)
 Asumsikan fakta-fakta yang sama sebagaimana dalam kasus C, kecuali bahwa
pelanggan secara kontraktual disyaratkan untuk menggunakan jasa instalasi
entitas.
 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 Peralatan
 Jasa instalasi

PSAK 72/SY
51 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus E – Janji yang dapat diidentifikasi secara terpisah (bahan


habis pakai)
 Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk menyediakan sebuah
peralatan off-the-shelf (yaitu peralatan operasional tanpa penyesuaian atau
modifikasi signifikan) dan untuk menyediakan bahan habis pakai terspesialisasi
untuk digunakan dalam peralatan pada interval yang telah ditentukan
sebelumnya selama tiga tahun berikutnya.
 Bahan habis pakai diproduksi hanya oleh entitas, tetapi dijual secara terpisah
oleh entitas.

PSAK 72/SY
52 Contoh 14: Menentukan Apakah Barang atau
Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

 Kasus E – Janji yang dapat diidentifikasi secara terpisah (bahan


habis pakai)
 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 Peralatan
 bahan habis pakai

PSAK 72/SY
53 Contoh 15:
Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak

 Kasus A – Janji eksplisit atas jasa


 Entitas, perusahaan manufaktur, menjual produk kepada distributor (yaitu
pelanggannya) yang akan menjual kembali kepada pelanggan akhir.
 Dalam kontraknya dengan distributor, entitas berjanji untuk menyediakan jasa
pemeliharaan tanpa imbalan tambahan (yaitu “gratis”) kepada pihak manapun
(yaitu pelanggan akhir) yang membeli produk dari distributor.
 Entitas mengalihdayakan pelaksanaan jasa pemeliharaan kepada distributor
dan membayar distributor dengan jumlah yang telah disetujui untuk
menyediakan jasa tersebut sebagai perwakilan entitas.
 Jika pelanggan akhir tidak menggunakan jasa pemeliharaan, entitas tidak
diwajibkan untuk membayar distributor.

PSAK 72/SY
54 Contoh 15:
Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak

 Kasus A – Janji eksplisit atas jasa


 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk
barang dan jasa berikut ini:
 Produk, dan
 Jasa pemeliharaan

PSAK 72/SY
55 Contoh 15:
Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak
 Kasus B – Janji implisit atas jasa
 Entitas secara historis telah menyediakan jasa pemeliharaan tanpa imbalan
tambahan (yaitu “gratis”) kepada pelanggan akhir yang membeli produk entitas dari
distributor.
 Entitas tidak secara eksplisit menjanjikan jasa pemeliharaan pada saat negosiasi
dengan distributor dan kontrak akhir antara entitas dan distributor juga tidak
menspesifikasikan syarat atau ketentuan jasa tersebut.
 Simpulan:
 Barang dan jasa bersifat dapat dibedakan karena kedua syarat kumulatif
terpenuhi.
 Entitas mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak untuk barang
dan jasa berikut ini:
 Produk, dan
 Jasa pemeliharaan

PSAK 72/SY
56 Contoh 15:
Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak

 Kasus C – Jasa yang bukan merupakan jasa terjanji


 Dalam kontraknya dengan distributor, entitas tidak berjanji untuk menyediakan
jasa pemeliharaan apapun.
 Entitas tidak secara khusus menyediakan jasa pemeliharaan, dan oleh karena itu
praktik bisnis pada umumnya entitas, peraturan yang telah dipublikasi dan
pernyataan spesifik saat menyepakati kontrak tidak menciptakan janji implisit
untuk menyediakan barang atau jasa kepada pelanggannya.
 Entitas mengalihkan pengendalian atas produk kepada distributor dan, oleh
karena itu, kontrak telah terpenuhi.
 Akan tetapi, sebelum penjualan kepada pelanggan akhir, entitas mengajukan
permohonan untuk menyediakan jasa pemeliharaan kepada entitas manapun
yang membeli produk dari distributor tanpa imbalan yang dijanjikan tambahan.

PSAK 72/SY
57 Contoh 15:
Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak

 Kasus C – Jasa yang bukan merupakan jasa terjanji


 Simpulan:
 Entitas mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak hanya untuk
produk.
 Kewajiban untuk menyediakan jasa pemeliharaan dicatat sesuai dengan
PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.

PSAK 72/SY
Tahap 3:
58
Menentukan Harga Transaksi

PSAK 72/SY
59
3. Menentukan Harga Transaksi (paragraf 48)
Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak
dari seluruh hal berikut:
• imbalan variabel (variable consideration) paragraf 50-55 dan 59;
• pembatasan estimasi imbalan variabel (constraining estimates of
variable consideration) - paragraf 56-58;
• keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak (the
existance of significant financing component) - paragraf 60-65;
• imbalan nonkas (non cash consideration) - paragraf 66-69); dan
• utang imbalan kepada pelanggan (consideration payable to customer) -
paragraf 70-72.
60 Imbalan variabel

 Contoh: Denda Menyebabkan Kenaikan Imbalan Variabel


 Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk membangun
aset sebesar Rp1 juta. Sebagai tambahan, syarat kontrak meliputi
denda sebesar Rp100.000 jika konstruksi tidak diselesaikan dalam
jangka waktu tiga bulan dari tanggal yang ditentukan dalam kontrak.
 Entitas menyimpulkan bahwa imbalan yang dijanjikan dalam kontrak
meliputi jumlah tetap sebesar Rp900.000 dan jumlah variabel sebesar
Rp100.000 (sebagai akibat dari denda).

PSAK 72/SY
61 Pembatasan estimasi Imbalan variabel

 Contoh: Hak Pengembalian (Right of Return)


 Entitas meyepakati 100 kontrak dengan pelanggan. Setiap kontrak meliputi
penjualan satu produk sebesar Rp100 (100 total produk x Rp100 = Rp10.000 total
imbalan). Kas diterima ketika pengendalian produk dialihkan. Praktik bisnis
entitas pada umumnya memungkinkan pelanggan untuk mengembalikan
produk tidak terpakai dalam jangka waktu 30 hari dan menerima pengembalian
penuh. Biaya setiap produk entitas adalah Rp60.
 Jumlah variabel estimasian adalah Rp9.700 (Rp100 x 97 produk yang tidak
diekspektasikan untuk dikembalikan) dapat dimasukkan ke dalam harga
transaksi.

PSAK 72/SY
62 Pembatasan estimasi Imbalan variabel

 Contoh: Hak Pengembalian (Right of Return)


 Pada saat pengalihan pengendalian 100 produk, entitas tidak mengakui
pendapatan untuk tiga produk yang diekspektasikan untuk dikembalikan.
 Entitas mengakui hal berikut ini:
 pendapatan sebesar Rp9.700 (Rp100 x 97 produk tidak diekspektasikan untuk
dikembalikan);
 liabilitas pengembalian sebesar Rp300 (Rp100 pengembalian x 3 produk yang
diekspektasikan untuk dikembalikan); dan
 aset sebesar Rp180 (Rp60 x 3 produk atas haknya untuk mendapatkan kembali produk
dari pelanggan dalam menyelesaikan kewajiban pengembalian)

PSAK 72/SY
63 Keberadaan komponen keuangan
dalam kontrak

 Contoh: Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian


 Entitas menjual produk kepada pelanggan seharga Rp121 yang jatuh
tempo 24 bulan setelah pengiriman. Pelanggan memperoleh
pengendalian atas produk pada awal kontrak. Kontrak mengizinkan
pelanggan untuk mengembalikan produk dalam jangka waktu 90 hari.
Produk tersebut adalah baru dan entitas tidak memiliki bukti historis
mengenai pengembalian produk atau bukti yang tersedia di pasar
lainnya.
 Harga jual kas atas produk tersebut adalah Rp100, yang mewakili
jumlah di mana pelanggan akan membayar pada saat pengiriman
produk yang sama yang terjual dengan persyaratan dan ketentuan
yang identik dengan kontrak awal. Biaya entitas atas produk tersebut
adalah Rp80.

PSAK 72/SY
64 Keberadaan komponen keuangan
dalam kontrak

 Contoh: Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian


 Analisis:
 Pendapatan diakui tiga bulan setelah hilangnya hak pengembalian.
 Kontrak memiliki komponen keuangan karena jumlah imbalan yang
dijanjikan sebesar Rp121 dan harga jual kas sebesar Rp100 pada tanggal
barang dialihkan kepada pelanggan (implisit rate: 10%))
 Jurnal:
 Pada saat pengalihan asset
Db. Aset atas atas produk yang akan dikembalikan Rp 80
Kr. Persediaan Rp 80

PSAK 72/SY
65 Keberadaan komponen keuangan
dalam kontrak

 Contoh: Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian


 Jurnal:
 Selama tiga bulan periode hak pengembalian, tidak ada bunga yang diakui
karena tidak ada aset kontrak atau piutang yang telah diakui.
 Pada saat hilangnya hak pengembalian (produk tidak dikembalikan)
Db. Piutang Rp 100
Kr. Pendapatan Rp 100
Db. Beban pokok penjualan Rp 80
Kr. Aset atas produk yang akan dikembalikan Rp 80

PSAK 72/SY
66 Imbalan Nonkas

 Contoh: Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas


 Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk menyediakan jasa mingguan
selama satu tahun. Kontrak ditandatangani pada 1 Jauari 20X1 dan pengerjaannya
dimulai dengan segera. Entitas menyimpulkan bahwa jasa tersebut merupakan
kewajiban pelaksanaan tunggal.
 Jasa dialihan kepada pelanggan sepanjang waktu dan menggunakan metote yang
sama untuk mengukur kemajuan – yaitu pengukuran kemajuan berbasis waktu).
 Dalam pertukaran dengan jasa, pelanggan menjanjikan 100 lembar saham biasa per
minggu atas jasa (total 5.200 lembar saham untuk kontrak tersebut). Syarat dalam
kontrak mensyaratkan saham harus dibayar atas penyelesaian yang suskses atas jasa
setiap minggu.
 Entitas mengukur nilai wajar 100 lembar saham yang diterima atas jasa yang diberikan
setiap minggunya. Entitas tidak mecerminkan perubahan berikutnya dalam nilai wajar
saham yang diterima (atau piutang) dalam pendapatan.

PSAK 72/SY
67 Utang imbalan kepada pelanggan

 Contoh:
 Entitas yang memproduksi consumer goods menyepakati kontrak satu
tahun untuk menjual barang kepada pelanggan yang merupakan
jaringan toko eceran global. Pelanggan berkomitmen untuk membeli
minimal Rp15 juta produk selama tahun berjalan.
 Kontrak tersebut juga mensyaratkan entitas untuk melakukan
pembayaran yang tidak dapat dikembalikan sebesar Rp1,5 juta
kepada pelanggan pada awal kontrak. Pembayaran Rp1,5 juta akan
mengompensasikan pelanggan atas perubahan yang dibutuhkan
untuk menyimpan produk entitas.

PSAK 72/SY
68 Utang imbalan kepada pelanggan

 Contoh:
 Analisis:
 Pembayaran sebesar Rp1,5 juta merupakan pengurangan dari harga
transaksi.
 Seiring dengan entitas mengalihkan barang kepada pelanggan, entitas
mengurangi harga transaksi untuk setiap barang sebesar 10% (1,5 juta ÷ Rp
15 juta).
 Oleh karena itu, dalam bulan pertama di mana entitas mengalihkan barang
kepada pelanggan, entitas mengakui pendapatan sebesar Rp 1,8 juta (Rp2
juta yang ditagihkan dikurangi Rp 200 ribu utang imbalan kepada
pelanggan).

PSAK 72/SY
Tahap 4:
69
Mengalokasikan Harga Transaksi

PSAK 72/SY
70
4. Mengalokasikan Harga Transaksi ke Kewajiban Pelaksanaan
dalam Kontrak (Paragraf 74)
• Mengalokasikan harga transaksi kepada kewajiban pelaksanaan secara
terpisah berdasarkan relative stand alone selling price (harga jual berdiri
sendiri relatif).
• Jika harga jual berdiri sendiri tidak secara langsung dapat diobservasi,
maka entitas mengestimasi harga jual berdiri sendiri pada jumlah yang
akan menghasilkan alokasi harga transaksi yang memenuhi tujuan
alokasi dalam paragraf 73.
• Diskon (Paragraf 82) dan imbalan variabel (Pargaraf 85) dialokasikan
sepenuhnya untuk masing-masing kewajiban pelaksanaan jika kriteria
yang ditentukan telah terpenuhi.
71 Metodologi Alokasi

 Contoh:
 Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk menjual Produk
A, B, dan C sebagai pertukaran dengan Rp 100.
 Entitas akan memenuhi kewajiban pelaksanaan untuk setiap produk
pada titik waktu yang berbeda.
 Entitas secara rutin menjual produk A secara terpisah dan oleh karena
itu harga jual berdiri sendiri dapat diamati secara langsung. Harga jual
berdiri sendiri Produk B dan C tidak dapat diamati secara langsung.

PSAK 72/SY
72 Metodologi Alokasi

Produk Harga jual berdiri Metode


sendiri (Rp)
Produk A 50 Dapat diamati secara langsung
Produk B 25 Pendekatan penilaian pasar sesuaian
Produk C 75 Pendekatan biaya ekspektasian ditambah
marjin
Total 150

PSAK 72/SY
73 Metodologi Alokasi

Produk Alokasi Harga Keterangan


Transaksi
Produk A 33 (Rp50 ÷ Rp150 × Rp100)
Produk B 17 (Rp25 ÷ Rp150 × Rp100)
Produk C 50 (Rp75 ÷ Rp150 × Rp100)
Total 100

PSAK 72/SY
74 Biaya kontrak

Biaya inkremental atas Biaya pemenuhan


perolehan kontrak kontrak

Biaya kontrak

Amortisasi penurunan nilai

PSAK 72/SY
75 Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak

 Contoh:
 Entitas, penyedia jasa konsultasi, memenangkan tawaran
kompetitif untuk menyediakan jasa konsultasi kepada
pelanggan baru. Biaya berikut ini dikeluarkan oleh entitas dalam
mendapatkan kontrak:
 Fees hukum eksternal untuk due diligence Rp15.000
 Biaya perjalanan untuk menyerahkan proposal Rp25.000
 Komisi kepada pegawai penjualan Rp10.000
 Total biaya yang timbul Rp50.000

PSAK 72/SY
76 Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak

 Contoh:
 Analisis:
 Entitas mengakui aset atas Rp10.000 biaya inkremental dalam
memperoleh kontrak yang muncul dari komisi pegawai penjualan
karena entitas berharap untuk memulihkan biaya tersebut melalui fees
masa depan untuk jasa konsultasi.
 Entitas tidak mengakui aset atas bonus yang dibayarkan kepada
pengawas penjualan karena bonus bukan inkremental untuk
mendapatkan kontrak.
 Fees hukum eksternal dan biaya perjalanan dapat timbul terlepas dari
apakah kontrak diperoleh karena biaya tersebut diakui sebagai beban
ketika timbul.

PSAK 72/SY
77 Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset

 Contoh:
 Entitas menyepakati kontrak jasa untuk mengatur sentral data teknologi
informasi pelanggan selama lima tahun. Kontrak dapat diperbaharui
untuk periode satu tahun selanjutnya. Jangka waktu pelanggan rata-
rata adalah tujuh tahun.
 Entitas membayar pelanggan Rp10.000 komisi penjualan kepada
pelanggan yang menandatangani kontrak.
 Sebelum menyediakan jasa, entitas merancang dan membangun
platform teknologi untuk penggunaan internal entitas yang terhubung
dengan sistem pelanggan. Platform tersebut tidak dialihkan kepada
pelanggan, namun akan digunakan untuk menyerahkan jasa kepada
pelanggan.

PSAK 72/SY
78 Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset

 Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak


 Entitas mengakui aset atas Rp10.000 biaya inkremental dalam
memperoleh kontrak untuk komisi penjualan karena entitas
mengharapkan untuk memulihkan biaya tersebut melalui fees masa
depan atas jasa yang disediakan.
 Entitas mengamortisasi aset selama tujuh tahun

PSAK 72/SY
79 Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset

 Biaya untuk Memenuhi Kontrak


 Biaya awal yang timbul untuk membangun platform teknologi adalah
sebagai berikut:
 Jasa rancangan Rp 40.000
 Perangkat keras Rp120.000
 Perangkat lunak Rp 90.000
 Migrasi dan pengujian pusat data Rp100.000
 Total biaya Rp350.000

PSAK 72/SY
80 Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset

 Biaya untuk Memenuhi Kontrak


 Entitas mencatat biaya pengaturan awal sebagai berikut:
 biaya perangkat keras – dicatat sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap
 biaya perangkat lunak – dicatat sesuai dengan PSAK 19: Aset
Takberwujud
 biaya perancangan, migrasi, dan pengujian pusat data:
 dinilai apakah aset dapat diakui berdasarkan biaya untuk memenuhi
kontrak.
 hasil aset apapun akan diamortisasi secara sistematis selama periode
tujuh tahun (yaitu jangka kontrak lima tahun dan dua periode
antisipasian pembaharuan satu tahunan) yang entitas harapkan untuk
menyediakan jasa terkait pusat data.
PSAK 72/SY
Tahap 5:
81
Pengakuan Pendapatan

PSAK 72/SY
5. Mengakui pendapatan ketika (atau selama)
82 entitas Menyelesaikan Kewajiban Pelaksanaan
(paragraph 31)
Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas memenuhi kewajiban
kinerja dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada
pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh
pengendalian atas aset

Pendapatan diakui pada Pendapatan diakui


waktu tertentu (at a point in time) sepanjang waktu (over time)

Jika tidak memenuhi kriteria over time,


pendapatan diakui pada saat pengalihan
pengendalian
83 Kriteria Pendapatan Diakui Secara Over Time
• pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang
disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban
pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
• kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh,
pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang
diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraf PP05); atau
• kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan
alternatif terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki hak
yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang diselesaikan
sampai suatu tanggal tertentu (lihat paragraf 37).
84 Contoh:
Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat
Secara Simultan
 Entitas menyepakati kontrak untuk menyediakan jasa pengelolaan gaji
bulanan kepada pelanggan selama satu tahun.
 Jasa pengelolaan gaji bulanan dicatat sebagai kewajiban pelaksanaan
tunggal
 Penjelasan:
 Pelanggan menerima dan mengonsumsi manfaat secara simultan dari
pelaksanaan kewajiban entitas dalam memproses setiap transaksi gaji yang
dilakukan pada saat dan ketika setiap transaksi diproses.
 Fakta bahwa entitas lain tidak perlu menyediakan kembali jasa pemrosesan gaji
dari jasa yang disediakan oleh entitas hingga saat ini.
 Entitas mengakui pendapatan sepanjang waktu dengan mengukur
kemajuan penyelesaian kewajiban pelaksanaan

PSAK 72/SY
85 Contoh: Menilai Penggunaan Alternatif dan
Hak atas Pembayaran

 Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk menyediakan jasa


konsultasi yang mengakibatkan entitas menyediakan opini profesional
kepada pelanggan. Opini profesional tersebut terkait dengan fakta dan
kondisi yang spesifik kepada pelanggan.
 Jika pelanggan mengakhiri kontrak konsultasi dengan alasan selain dari
kegagalan entitas untuk menjalankan sesuai dengan yang dijanjikan,
maka kontrak mensyaratkan pelanggan untuk memberikan kompensasi
kepada entitas atas biaya yang timbul ditambah dengan 15% marjin. Lima
belas persen margin tersebut mendekati marjin laba yang diterima entitas
dari kontrak serupa.

PSAK 72/SY
86 Contoh: Menilai Penggunaan Alternatif dan
Hak atas Pembayaran

 Syarat pelanggan menerima dan mengonsumsi manfaat atas


pelaksanaan entitas secara simultan tidak terpenuhi.
 Tetapi dua factor terpenuhi:
 ada keterbatasan praktis bagi kemampuan entitas untuk mengalihkan aset
secara langsung kepada pelanggan lainnya (opini profesional didasarkan pada
fakta dan kondisi tertentu pelanggan)
 entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan atas pembayaran pelaksanaan
yang diselesaikan sampai saat ini untuk biaya ditambah dengan marjin
sewajarnya.
 Simpulan:
 entitas mengakui pendapatan sepanjang waktu dengan mengukur kemajuan
terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh

PSAK 72/SY
87
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu
Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time)
• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu
sesuai dengan paragraf 35-37, maka entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan pada waktu tertentu. Untuk menentukan waktu tertentu
di mana pelanggan memperoleh pengendalian atas aset yang
dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan, entitas
mempertimbangkan persyaratan pengendalian dalam paragraf 31-34.
• Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan
pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal
berikut:
• Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
• Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset
• Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
• Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset
• Pelanggan telah menerima aset
88
Penyajian dan Pengungkapan
• Entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset
kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja
entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat
terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.
• Entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang
seluruh hal berikut:
• kontrak dengan pelanggan (lihat paragraf 113-122);
• pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, dibuat
dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut (lihat
paragraf 123-126); dan
• aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi
kontrak dengan pelanggan sesuai dengan paragraf 91 atau 95 (lihat
paragraf 127-128).
89
Pedoman Penerapan (Lampiran B)
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 72.
• Pedoman Penerapan membahas 14 topik:

• (a) kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu


• (b) metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban
• pelaksanaan secara penuh
• (c) penjualan dengan hak retur
• (d) garansi
• (e) imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen
• (f) opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa
• (g) hak pelanggan yang tidak dilaksanakan
(h) biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan beberapa biaya
• terkait)
• (i) lisensi
• (j) perjanjian pembelian kembali
• (k) pengaturan konsinyasi
• (l) pengaturan bill-and-hold
• (m) penerimaan pelanggan; dan
(n) pengungkapan pemisahan pendapatan.
90
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan PSAK 72 untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas
menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut.
Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu dari dua metode
berikut:
• secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan sajian sebelumnya
sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan tunduk pada panduan (expedients) dalam
paragraf C05; atau
• secara retrospektif dengan dampak kumulatif atas penerapan secara
awal Pernyataan ini diakui pada tanggal penerapan awal sesuai dengan
paragraf C07-C08.

Anda mungkin juga menyukai