Universal
Penyerbuan Sejarah
Perpajakan Geografi
Inflasi Bahasa
Umur dan jumlah dari akuntan Sistem politik, keadaan (iklim) sosial
GRAY, S.J.
Towards A Theory Of Cultural Influence On The Development Of
Accounting Systems Internationally
Latar Belakang
Mueller (1967) mengungkapkan 4 pendekatan yang dilakukan oleh negara barat dalam pengembangan
akuntansinya yang berbasis pada sistem ekonomi pasar:
1. Pola Makroekonomi, akuntansi bisnis berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi nasional.
2. Pola makroekonomi, akuntansi dianggap sebagai salah satu cabang dalam ekonomi bisnis.
3. Pendekatan independen, akuntansi dianggap sebagai jasa dan merupakan turunan dari praktik bisnis.
4. Pendekatan keseragaman akuntansi, akuntansi dianggap sebagai administrasi dan pengendalian.
Sedangkan pada penelitian menggunakan pendekatan induktif yang dilakukan oleh Nair dan Frank
(1980) menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis:
Budaya merupakan hal yang mempengaruhi dan dapat menjelaskan perilaku pada sistem sosial.
Berdasarkan Hofstede (1980), budaya merupakan sistem pemrograman pikiran yang membedakan
antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
1. Individualisme, merupakan suatu kondisi sosial di mana individu hanya bertujuan untuk mengurus
dirinya sendiri dan keluarga dekatnya saja.
2. Power Distance, merupakan kemampuan dari anggota masyarakat untuk menerima hierarki
kekuasaan.
3. Uncertainty Avoidance, ukuran di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman atau adanya
kekhawatiran mengenai ketidakpastian atas apa yang akan dihadapi.
4. Masculinitas, penilaian masyarakat didasarkan kepada penghargaan, kepahlawanan, ketegasan, dan
kesuksesan secara material.
Budaya, Nilai Sosial Dan Subkultur Akuntansi
Penelitian Hofstede's (1980,1983) bertujuan untuk mendeteksi elemen struktur budaya dan
pengaruh perilaku dalam situasi kerja organisasi dan lembaga.
Hipotesis
H1 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal individualisme dan semakin rendah peringkat dalam hal menghindari
ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal profesionalisme.
H2 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal menghindari ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan dan nilai yang
lebih rendah peringkat dalam hal individualisme maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal
keseragaman.
H3 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan semakin rendah peringkat dalam hal
individualisme dan maskulinitas maka peringkat tinggi dalam hal konservatisme.
H4 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan jangkauan dan peringkat nilai yang lebih
rendah dalam hal individualisme dan maskulinitas maka semakin besar kemungkinan peringkat tinggi dalam hal kerahasiaan.
Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Area Budaya
Setelah merumuskan hipotesis yang menghubungkan nilai-nilai sosial dengan nilai-nilai akuntansi secara
internasional, terbukti bahwa nilai-nilai masyarakat yang paling penting pada tingkat subkultur akuntansi tampaknya
merupakan penghindaran ketidakpastian dan individualisme.
Sementara jarak kekuatan dan maskulinitas juga signifikan sampai batas tertentu, maskulinitas tampaknya agak
kurang penting dalam sistem nilai akuntansi.
Nilai akuntansi yang paling relevan dengan otoritas profesional atau undang-undang untuk sistem akuntansi dan
penegakannya nampaknya merupakan dimensi profesionalisme dan keseragaman yang mereka hadapi terkait dengan
peraturan dan tingkat penegakan atau kesesuaian. Dengan demikian, ini dapat digabungkan dan klasifikasi area budaya
dihipotesiskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN BUDAYA
Oleh
Kelompok 5
1, Haisyah
2. Muh Dinul Khayad
3. Wa Ode Irma Sari
LOGO
Nilai akuntansi yang paling relevan dengan praktik pengukuran yang digunakan dan sejauh mana informasi yang
diungkapkan adalah dimensi konservatisme dan kerahasiaan. Dengan demikian, ini dapat digabungkan dan klasifikasi
area budaya dihipotesiskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini:
Kesimpulan
penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada pola yang berbeda dari akuntansi dan
bahwa pengembangan sistem nasional pelaporan keuangan perusahaan berkaitan dengan
faktor lingkungan, identifikasi pola dan faktor-faktor yang terlibat berpengaruh masih
kontroversial
kerangka kerja untuk menganalisa dampak budaya pada pengembangan sistem akuntansi
internasional telah diusulkan. dimensi nilai pada tingkat subkultur akuntansi ini telah
diidentifikasi, yaitu profesionalisme, keseragaman, konservatisme dan kerahasiaan
Kesimpulan
Penelitian empiris sekarang perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana sebenarnya ada
pertandingan antara :