Anda di halaman 1dari 28

Definisi Akuntansi Internasional

Universal

Weirich, Avery, and Anderson


(1971) menyajikan sebuah
pandangan dari tiga cara yang Comparative
berbeda tentang pengertian
akuntansi internasional Akuntansi
perusahaan-
pusat asing
Penjelasan Perbedaan atas Penerapan Praktek-
Praktek Akuntansi di Beberapa Negara

Alasan-alasan Perbedaan Akuntansi Internasional


pada setiap negara
Kepemilikan bisnis atau sistem keuangan Sistem yang legal

Warisan kolonial Budaya

Penyerbuan Sejarah

Perpajakan Geografi

Inflasi Bahasa

Tingkat pendidikan Pengaruh dari teori

Umur dan jumlah dari akuntan Sistem politik, keadaan (iklim) sosial

Perkembangan tingkat ekonomi Agama


KETERKAITAN AKUNTANSI DAN BUDAYA

Akuntansi adalah sebuah institusi sosial yang dibentuk oleh budaya-


budaya untuk melaporkan dan menjelaskan fenomena sosial tertentu
yang terjadi dalam transaksi ekonomi. Sebagai sebuah institusi sosial,
akuntansi telah menyatukan kebudayaan adat dan elemen-elemen
tertentu di dalam paksaan dari aturan-aturan budaya. Akuntansi tidak
bisa dipisahkan dan di analisa sebagai sebuah komponen yang bebas dari
sebuah budaya. Seperti umat manusia dan institusi sosial lainnya, sebuah
produk dari budaya dan memberikan perubahan pada kebudayaan yang
menerapkannya. Karena akuntansi ditetapkan secara budaya, adat
istiadat, kepercayaan, dan instisusi mempengaruhinya.
Empat Dimensi Nilai Sosial menurut Hofstede

Individualisme melawan Kolektifisme

Besar melawan Kecil, Jangkauan Jarak

Kuat melawan Lemah, Pengalihan Ketidakpastian

Sifat Maskulin melawan Sifat Feminim


Empat Nilai Akuntansi Menurut Grays

Profesionalisme melawan Pengawasan Perundangan

Keseragaman melawan Kebebasan

Konserfatisme melawan optimism

Kerahasiaan melawan Keterbukaan


Pelaksanaan Perhitungan/Pembandingan

Nilai Kemasyarakatan Nilai Akuntansi Praktek Akuntansi

Pengalihan Ketidakpastian Profesionalisme Kekuasaan

Individualism Keseragaman Dorongan

Jangkauan Usaha Konservatisme Ukuran

Maskulinitas Kerahasiaan Keterbukaan


Agama

Hasil yang bagus dari penelitian berbasis budaya, faktanya berbasis


terhadap kerja Hofstede dan Gray yang memimpin Negara untuk menjadi
kelompok bersama dalam waktunya diantara komunitas dan sub-budaya
akuntansi. Ini menyediakan pedoman dalam pengharmonisasian proses
dan istimewanya, untuk mengidentifikasi batas.
Lanjutan..

Dalam penelitian berikutnya, Hamid, Craig dan Clarke


(1993) mempertimbangkan dampak dari satu faktor budaya,
agama dalam praktik akuntansi. Melebihi batasan dalam budaya.
Mereka mempertimbangkan bagaimana budaya Islam, yang eksis
di banyak Negara telah gagal untuk merangkul praktik akuntansi
Western dan mereka merefleksikan bagaimana isu agama
menempati tempat yang minimal dalam literature akuntansi.
Kepemilikan Bisnis Dan Sistem
Pembiayaan

Dalam system outsider, pemegang saham eksternal (yaitu,


mereka yang tidak terlibat dalam manajemen perusahaan)
adalah sumber signifikan pembiayaan untuk kegiatan usaha.
Pemegang saham eksternal ini tidak akan terlibat dalam
pengelolaan rinci perusahaan, dan karena itu tidak akan memiliki
akses informasi akuntansi manajemen perusahaan secara rinci,
sehingga mereka perlu diberikan informasi akuntansi keuangan
yang terpisah untuk membantu mereka membuat keputusan
investasi.
Kepemilikan Bisnis Dan Sistem
Pembiayaan

Faktor institusi utama yang didemonstrasikan dampak bentuk


praktek akuntansi suatu negara adalah kepemilikan bisnis dan
sistem pembiayaan. Mirip dengan sistem hukum, faktor ini
secara luas dapat dibagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu
insider dan outsider.
Lanjutan..

Untuk membantu memastikan keefektifan dan efisien alokasi pendanaa


untuk perusahaan yang berbeda dengan tipe pembiayaan yang sama yaitu
outsider, penting bagi investor eksternal (dan calon investor) untuk diberikan
informasi akuntansi keuangan yang mencerminkan kinerja ekonomi yang
mendasari bisnis secara adil, seimbang dan tidak bias.
Dengan demikian, mengingat pentingnya keuangan yang berasal dari
outsider, akuntansi keuangan akan mengembangkan informasi historis dengan
tujuan utama menyediakan informasi yang adil, seimbang, dan objektif (tidak
bias) kepada para pemegang saham eksternal - "sebuah proses yang
membutuhkan pertimbangan lebih luas mengenai pertimbangan profesional
(Nobes, 1998), misalnya untuk menangani perkembangan reguler atau inovasi
dalam praktek bisnis yang tidak dapat secara mudah diramalkan saat menulis
kode akuntansi atau undang-undang.
Lembaga Internasional dan Dampaknya pada
Praktek-Praktek Akuntansi
Komisi Standar Akuntansi Internasional
(IASC)
IASC adalah sebuah sector prifasi yang bebas didirikan pada tahun 1973
berdasarkan keputusan yang telah dibuat badan akuntansi internasional
dari Australia, kanada, prancis, jerman, irlandia dan amerika serikat. Sejak
tahun 1983, anggota IASC adalah semua badan akuntansi internasional
dan juga anggota dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). Pada
tanggal 1November 1998, IASC and IFAC 143anggota di 103 negara.
IASC bermarkas di London. Sejak didirikannya badan ini lebih dari 30
Standar Akuntansi Internasional (IASs) mengcover isu wide-cross-section
dan telah dilaksanakan pada kerangka kerja konseptual yang berjudul
Framework for the preparation dan presentasi of financial statements.
Lembaga atau Organisasi Lainnya

IASC memberikan pengaruh yang sangat dominan dalam praktek


akuntansi di ruang lingkup internasional. Organisation for
Economic Cooperation and Development (OECD) telah berupaya
menyelaraskan akuntansi. The European Union (EU) pun telah
melakukan perubahan untuk praktek akuntansi di level
internasional, misalnya mendefinisikan ulang konsep akuntansi,
peraturan, dan metodologi akuntansi yang berdampak pada
pasar
The International Organization of Securities Commissions
(IOSCO) telah mempublikasikan harmonisasi kebijakan
internasional dan perdagangan di bursa efek. Organisasi
internasional yang juga menyediakan masukan terhadap
akuntansi pada level internasional, misalnya OECD
(Organisation for Economic Cooperation and Development),
EEC (European Economic Community), IOSCO (International
Organization of Securities Commissions).
Manfaat Harmonisasi Akuntansi menurut Deegan (2009)

1. Lebih murah untuk mengembangkan negara-negara dalam


membentuk sistem akuntansi (namun bagaimanapun juga kita harus
menyesuaikan dengan relevansi budaya).
2. Bisa mengurangi biaya untuk perusahaan yang listing di bursa saham
internasional- (biaya yang dimaksud adalah biaya untuk menyajikan
kembali laporan keuangan ke dalam standar akuntansi yang diterima
umum).
3. Meningkatkan komparabilitas antara perusahaan yang beroperasi di
negara yang berbeda (karena perbandingan merupakan karakteristik
kualitatif sebagai salah satu indikasi beberapa kerangka konseptual).
4. Memungkinkan perusahaan multinasional yang berlokasi di negara yang
berbeda untuk mengkoordinasikan usaha mereka lebih efisien dan
mengijinkan konsolidasi atas laporan keuangan entitas asing untuk bisa
dilakukan pada biaya yang lebih rendah.
REVIEW ARTIKEL

GRAY, S.J.
Towards A Theory Of Cultural Influence On The Development Of
Accounting Systems Internationally
Latar Belakang

selama ini perkembangan akuntansi tidak mengakui adanya perbedaan budaya di


mana sistem akuntansi tersebut diterapkan, sehingga paper ini mengajukan atau
mengusulkan kerangka kerja yang ingin menyandingkan faktor lingkungan dan
budaya lokal dengan perkembangan sistem akuntansi internasional.

Makalah ini membahas sejauh mana perbedaan dalam akuntansi internasional,


dengan referensi khusus untuk sistem pelaporan keuangan perusahaan, dapat
dijelaskan dan diprediksi oleh perbedaan faktor budaya.
Klasifikasi Internasional dan Faktor Budaya

Mueller (1967) mengungkapkan 4 pendekatan yang dilakukan oleh negara barat dalam pengembangan
akuntansinya yang berbasis pada sistem ekonomi pasar:

1. Pola Makroekonomi, akuntansi bisnis berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi nasional.
2. Pola makroekonomi, akuntansi dianggap sebagai salah satu cabang dalam ekonomi bisnis.
3. Pendekatan independen, akuntansi dianggap sebagai jasa dan merupakan turunan dari praktik bisnis.
4. Pendekatan keseragaman akuntansi, akuntansi dianggap sebagai administrasi dan pengendalian.

Sedangkan pada penelitian menggunakan pendekatan induktif yang dilakukan oleh Nair dan Frank
(1980) menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis:

1. Variabel budaya dan ekonomi berhubungan dengan praktik pengungkapan, dan


2. Variabel perdagangan berhubungan dengan praktik pengukuran.
Dimensi Budaya

Budaya merupakan hal yang mempengaruhi dan dapat menjelaskan perilaku pada sistem sosial.
Berdasarkan Hofstede (1980), budaya merupakan sistem pemrograman pikiran yang membedakan
antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.

Hofstede mengklasifikasikan dimensi budaya menjadi

1. Individualisme, merupakan suatu kondisi sosial di mana individu hanya bertujuan untuk mengurus
dirinya sendiri dan keluarga dekatnya saja.
2. Power Distance, merupakan kemampuan dari anggota masyarakat untuk menerima hierarki
kekuasaan.
3. Uncertainty Avoidance, ukuran di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman atau adanya
kekhawatiran mengenai ketidakpastian atas apa yang akan dihadapi.
4. Masculinitas, penilaian masyarakat didasarkan kepada penghargaan, kepahlawanan, ketegasan, dan
kesuksesan secara material.
Budaya, Nilai Sosial Dan Subkultur Akuntansi

Penelitian Hofstede's (1980,1983) bertujuan untuk mendeteksi elemen struktur budaya dan
pengaruh perilaku dalam situasi kerja organisasi dan lembaga.
Hipotesis

H1 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal individualisme dan semakin rendah peringkat dalam hal menghindari
ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal profesionalisme.

H2 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal menghindari ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan dan nilai yang
lebih rendah peringkat dalam hal individualisme maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal
keseragaman.

H3 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan semakin rendah peringkat dalam hal
individualisme dan maskulinitas maka peringkat tinggi dalam hal konservatisme.

H4 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan jangkauan dan peringkat nilai yang lebih
rendah dalam hal individualisme dan maskulinitas maka semakin besar kemungkinan peringkat tinggi dalam hal kerahasiaan.
Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Area Budaya

Setelah merumuskan hipotesis yang menghubungkan nilai-nilai sosial dengan nilai-nilai akuntansi secara
internasional, terbukti bahwa nilai-nilai masyarakat yang paling penting pada tingkat subkultur akuntansi tampaknya
merupakan penghindaran ketidakpastian dan individualisme.

Sementara jarak kekuatan dan maskulinitas juga signifikan sampai batas tertentu, maskulinitas tampaknya agak
kurang penting dalam sistem nilai akuntansi.
Nilai akuntansi yang paling relevan dengan otoritas profesional atau undang-undang untuk sistem akuntansi dan
penegakannya nampaknya merupakan dimensi profesionalisme dan keseragaman yang mereka hadapi terkait dengan
peraturan dan tingkat penegakan atau kesesuaian. Dengan demikian, ini dapat digabungkan dan klasifikasi area budaya
dihipotesiskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN BUDAYA

Oleh
Kelompok 5

1, Haisyah
2. Muh Dinul Khayad
3. Wa Ode Irma Sari
LOGO
Nilai akuntansi yang paling relevan dengan praktik pengukuran yang digunakan dan sejauh mana informasi yang
diungkapkan adalah dimensi konservatisme dan kerahasiaan. Dengan demikian, ini dapat digabungkan dan klasifikasi
area budaya dihipotesiskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini:
Kesimpulan

penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada pola yang berbeda dari akuntansi dan
bahwa pengembangan sistem nasional pelaporan keuangan perusahaan berkaitan dengan
faktor lingkungan, identifikasi pola dan faktor-faktor yang terlibat berpengaruh masih
kontroversial

kerangka kerja untuk menganalisa dampak budaya pada pengembangan sistem akuntansi
internasional telah diusulkan. dimensi nilai pada tingkat subkultur akuntansi ini telah
diidentifikasi, yaitu profesionalisme, keseragaman, konservatisme dan kerahasiaan
Kesimpulan

Penelitian empiris sekarang perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana sebenarnya ada
pertandingan antara :

nilai-nilai sosial dan nilai-nilai akuntansi


klasifikasi diusulkan pengelompokan negara berdasarkan pengaruh budaya, dan kelompok yang
berasal dari analisis praktek akuntansi yang berhubungan dengan dimensi nilai subkultur
akuntansi

Anda mungkin juga menyukai