PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori perencanaan publik.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem perencanaan publik.
3. Untuk mengetahui seperti apakah siklus perencanaan publik.
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik perencanaan publik.
5. Untuk mengetahui apa saja contoh dari praktek perencanaan publik.
ISI
a. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan
untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan
dicapai.
b. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk menentukan atau
mengubah tujuan serta kegiatan organisasi.
c. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan
keputusan jangka panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan, dan siapa yang akan
melakukan.
a. Politik
b. Teknokratik
c. Partisipatif
d. Atas-bawah (top-down)
e. Bawah-atas (bottom-up)
a. Penyusunan rencana
b. Penetapan rencana
c. Pengendalian pelaksanaan rencana
d. Evaluasi pelaksansaan rencana
Namun secara garis besar, ada empat langkah dasar perencanaan yang
dapat dipakai untuk semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang
organisasi. Langkah-langkah tersebut adalah:
Survei
Visioning
Focus group
(1) Karakter FGD adalah proses kerja sama jangka pendek dan
intensif yang biasanya digunakan ketika merancang proyek,
perencanaan masyarakat, dan membangun consensus.
(2) Karakter FGD melibatkan sekelompok kecil dari kalangan
profesional maupun masyarakat yang bekerja pada sektor informal
untuk menghasilkan produk.
b. Pemerintah Daerah
Berikut adalah dokumen perencanaan daerah yang dihasilkan
berdasarkan dimensi waktu :
(1) Rencana pembangunan jangka panjang daerah, yang berjangka
waktu 20 tahun yang ditetapkan dengan Perda.
(2) Rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang berjangka
waktu 5 tahun yang ditetapkan denagn Perda.
(3) Rencana kerja pembangunan daerah yang merupakan penjabaran
dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu
pada rencana kerja Pemerintah Pusat.
Tahap perencanaan daerah ada dua, yaitu:
(1) Penjaringan aspirasi masyarakat.
(2) Penentuan arah dan kebijakan melalui forum Satuan LKerja
Perangkat Daerah.
c. LSM
Ada dua jenis dokumen perencanaan organisasi LSM, yakni
perencanaan program dan perencanaan keuangan.
(1) Dokumen perencanaan program
Dokumen perencanaan program LSM dibuat bedasarkan rancangan
program yang ditentukan organisasi. Secara garis besar berisi
keputusan organisasi tentang apa yang harus dilakukan.
(2) Dokumen perencanaan keuangan
d. Yayasan
Yayasan sebagai organisasi nonprofit mengarahkan proses
perencanaan dan sumber daya yang tersedia untuk memaksimalkan
manfaat perencanaan. Bagi yayasan yang belum mempunyai
pengalaman melakukan perencanaan, konsultan eksternal dapat
memberikan jasa sebagai berikut :
(1) Memfasilitasi pertemuan dan proses perencanaan.
(2) Pelatihan menyangkut proses dan informasi perencanaan.
(3) Sebagai pihak luar, konsultan dapat mempertanyakan tradisi, asumsi
dan rutinitas para pengelola serta dewan pembinaan.
(4) Konsultan memfasilitasi proses perencanaan strategik dengan
informasi yang signifikan, sarana dan proses secara baik.
e. Partai Politik
Dalam perencanaan pengelola parpol harus membuat rencana yang
akan memberikan tujuan dan arah organisasi dalam perencanaan,
pengelolaan parpol memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan
melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang
melakukannya.” Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana dan oleh siapa.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran
merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu
organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu
tolak ukur dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran)
ataupun pendapatan (penerimaan).
3.2 Saran
Adapun saran dari pembahasan ini adalah semoga penyusunan dari
anggaran menjadi lebih baik lagi sehingga anggaran yang dialokasikan ke
sektor-sektor tertentu dapat teralokasi dengan baik.
Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga,
Jakarta.