1. Instalasi listrik
adalah jaringan yang tersusun secara terkordinasi mulai dari sumber pembangkit atau titik
sambungan suplai daya listrik sampai titik beban akhir sesuai maksud dan tujuan
pengguanaannya.
2. Perlengkapan listrik
adalah sarana yang diperlukan dalam rangkaian instalasi listrik, misalnya pengendali, fiting,
saklar dan sejenisnya.
3. Peralatan listrik – adalah semua jenis alat, pesawat, mesin dan sejenisnya yang di gerakan
dengan tenaga listrik atau sebagai pengguna listrik contoh: lift, eskalator, mesin lass, lemari es,
setrika dan sejenisnya adalah termasuk peralatan listrik.
4. Besaran listrik
Besaran-besaran listrik yang harus dipahami antara lain tegangan (volt), arus (ampere), frekwensi ( hertz), daya
(watt), resistor (ohm).
a. Sistem klasifikasi
b. Tegangan domistik c. Suplay daya kepada pelanggan
tegangan :
• Teganngan extra tinggi • Tegangan domistik • Setiap pelanggan dicatu dengan
(TET) > adalah tegangan suplay jumlah daya tertentu dengan
• Tegangan tinggi (TT ) > kepada pelanggan 220 dipasang pembatas arus (circuit
35 Kv volt – 380 volt, yang breaker) yang tidak dapat di
• Tegangan menengah artinya adalah nilai lampaui.
(TM) > 1Kv – 35 Kv tegangan antar fase • Contoh :
• Tegangan rendah (TR) < dengan netral 220 volt • Pelanggan listrik dengan daya
1Kv dan antara fase dengan 450 VA, oleh PLN dipasang
• Tegangan extra rendah < fase 380 volt. pembatas arus 2 ampere maka
50 Volt pembatas arus akan jatuh.
• Pelanggan diharuskan membayar
listrik( berapa ampere jam) yang
tercatat pada alat meter pencatat
otomatis.
5. Cara perhitungan arus kerja
A. Lampu 100 watt, 220 volt
B. Menghitung arus listrik yang di butuh kan untuk pompa listrik 1 pase
220 volt, 450 watt
C. Menghitung arus listrik yang dibutuhkan pada mesin pendingin (3 pase 220/380
v.1,5 kw cos α0,9)
D. Bahaya sentuhan listrik
Bahaya sentuhan listrik – adalah sentuhan yang dapat membahayakan manusia. Nilai
tegangan dan arus listrik yang dpat mengakibatkan kematian sebagai berikut :
5. Bahaya sentuhan langsung
Bahaya sentuhan langsung adalah menyentuh pada bagian konduktif yang
secara normal bertegangan.
Pengaturan sistem pengaman lift antara lain : Jenis – jenis bahaya yang mungkin akan terjadi:
- Apabila sangkar berjalan melampaoi kecepatan - Apabila tali baja putus dan rem tidak
tertentu, rem akan bekerja otomatik
berpungsi dll.
B. Dasar Hukum
Listrik, lift maupun petir adalah bentuk dari sumber bahaya yang perlu dikendalikan sebagaimana
diamanatkan dalam UU No 1 tahun 1970. Pasal-pasal dalam undang-undang no 1 tahun 1970 yang
berkaitan dengan batasan ruang lingkup, tujuan, metoda pengawasan masalah K3 listrik perlu
dipahami secara baik. Standard teknik perencanaan, pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan dan
pemeriksaan/pengujian instalasi listrik, mengikuti perkembangan penerbitan peraturan umum instalasi
listrik (PUIL). Edisi PUIL yang terbaru adalah “PUIL 2000” sebagai generasi ke lima.
Ketentuan secara lebih teknis lift dan proteksi bahaya sambaran petir mmasing – masing diatur dalam
peraturan tersendiri yaitu :
1. Permenaker No Per 02/Men/1989, mengatur parsyaratan mengenai instalasi penyalur petir
3. Kepmenaker No kep 407/M/BW/1999, mengatur lebih lanjut tentang kompetensi teknisi lift.
2. Memperhatikan pasal 3 ayat (1) hurup q UU 1/70 tertulis : dengan peraturan perundangan ditetapkan
K3 untuk mencegah terkena aliran listrik berbahaya.
3. Menurut ketentuan PUIL 2000 listrik yg bahaya adalah listrik yang bertegangan lebih dr 25vol di tempat
yg lembab atau 50 volt di tempat yg normal.
4. Ruang lingkup obyek pengawasan sistem proteksi petirsesuai permenaker no per – 02/men /1989
adalah yang di pasang di setiap tempat kerja, hanya untuk konvensional dan system elektro statik dan
hanya mengatur perlindungan sambaran langsung.
POTENSI BAHAYA LISTRIK
Kecelakaan akibat listrikk dapat mengakibatkan:
1. Kecelakaan pada manusia.
• Arus listrik antara 15-30 mA sudah dapat mengakibatkan kematian.
• Tegangan yang dianggap aman juga adakaitanya dengan tahanan kulit manusia. Untuk kulit kering
tahanan ini berkisar antara 100-500 k ohm.
• Tetapi kulit basah, misalnya karena keringat dapat memiliki tahanan serendah1k ohm.
• juga luas permukaan yang menyentuhikut mempengaruhi. Klau benda bertegangan dipegang penuh
dengan tangan pada arus kurang lebih 10mA akan sulit sekali dilepaskannya.
2. Kerusakan instalasi serta kelengkapanya
• Kerusakan instalasi beserta kelengkapanya (kabel terbakar, panel terbakar, kerusakan isolsi dan
peralatan)
• Terjadinya kebakaran bangunan serta isisnya.
3. Kerugian
• Kerugian materi (dalam rupiah)akibat rusaknya instalasi, bangunan serta isinya.
• Terhentinya proses produksi.
• Mengurangi kenyamanan misalnya lampu padam, AC mati, suplay air terganggu dan lain lain.
Bahaya sentuh langsung :
sentuh langsung pada bagian aktif
perlengkapan instalasi listrik.
umumnya bertegangan atau di aliri
bahaya listrik listrik
yang menimpa
manusia di
sebabkan oleh:
Bahaya sentuh tidak lansung :
sentuh pada BKT perlengkapan atau intalasi listrik
yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.
Simple Presentation
Bahaya sentuh langsung dapat diatasi dengan cara:
a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif
Bagian aktif harus seluruhnya tertutup dengan isolasi yang dapat merusaknya.
Untuk perlengkapan buatan pabrik isolasi harus dengan standar yang relepan untuk
perlengkapan listrik tersebut
Untuk perlenkapan lainya, proteksi harus dilengkapi dengan isolasi yang mampu menahan
stres yang mampu mengenainnya dalam pelayanan seprti pengaruh mekanik, kimia listrik dan
termal.
Jika tempat kabel masuk kedalam perlengkapan listrik berada dalam jangkauan maka lapisan
isolasi dalam selubung kabel masuk kedalam kotak hubung atau dalam hal tanpa kotak lubang
ke dalam perlengkapan tersebut. Lapisan logam pelindung kabel tidak boleh masuk kedalam
kotak hubung, tetapi kedalam mof ujung kabelatau mof sambungan kabel.
b. Proteksi dengan penghalang selungkup
Proteksi yang di berikan oleh selungkupterhadap sentuh langsung kebagian berbahaya adalah
proteksi manusia terhadap:
- Sentuh dengan bagian aktif tegangan rendah yang berbahaya
- Sentuh dengan bagian mekanik yang berbahaya.
- Mendekati bagian aktif tegangan tinggi yang berbahaya di bawah jarak yang memadai di
dalam selungkup.
Bahaya sentuh langsung dapat diatasi dengan cara:
c. Proteksi dengan rintangan
Yang di maksud dengan rintangan di sini adalah untuk mencegah sentuh tidak sengaja dengan
bagian aktif. Rintangan harus dapat mencegah:
• Mendekatnya badan dengan tidak sengajake bagian aktif atau
• Sentuh tidak sengaja dengan bagian aktif selama opersi dari perlengkapan aktif dalam
pelayanan normal.
d. Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan.
• Proteksi dengan penempatan d luar jangkauan hanya dimaksudkan untuk mencegah sentuh
yang tidak d sengaja dengan bagian aktif.
• Bagian berbeda potensial yang dapat d jangkau secara simultan harus berada di luar
jangkauan tangan. (Dua bagiaan dapat di jangkau secara ssimultan jika berjarak tidak lebih
dari 2,5 meterterhadap lainya)
e. Proteksi tambahan dengan Gawai Gengaman Arus Sisa (GPAS)
GPAS adalah gawai yang menggunakan pemutus yang peka terhadap arus sisa, yang dapat
memutus sirkit termasuk penghantar netral nya secara otomatis dalam waktu tertentu.apabila
terjadi karena kegagalan isolasi melebihi nilai tertentu, sehingga tercegahlah bertahanya
tegangan sentuhyang terlalu tinggi.
• Penggunaan GPAS disini hanya di maksudkan untuk menambah tindakan proteksi lain
terhadap kejut listrik dalam pelayanan normal.
Proteksi dari sentuh tidak langsung (dalam kondisi
gangguan) dapat dengan cara:
3. Perlengkapan kelas II
Yaitu perlengkapan yang proteksinya dari kejut listrik tidak hanya mengandalkan isolasi
dasarnya,tetapi juga diberikan tindakan pencegahan keselamatan tambahan seperti isolasi ganda
atau isolasi diperkuat , maka tidak ada ketentuan untuk pembumian proteksi atau ketergantungan
dengan kondisi instalasi.
4. Perlengkapan kelas III
Yaitu perlengkapan yang proteksinya dari kejut listrik mengandalkan pada suplay tegangan ektra
rendah (SELV) dan tegangan yang lebih tinggi dari SELV tidak dibangkitkan. Persyaratan dari protek
sidengan menggunakan perlengkapan kelas Iiatau isolasi ekwivalen harus dilengkapi:
Perlengkapan listrik yang mempunyai isolasi ganda atau diperkuat (perlengkapan kelas II)
Rakitan perlengkapan listrik buatan pabrik yang mempunyai isolasi total dengan lambang R (IEC
439).
Proteksi dari sentuh tidak langsung (dalam kondisi
gangguan) dapat dengan cara:
Kelompok 2E
Lift
BAHAYA SAMBARAN PETIR
Petir adalah pelepasan muatan listrik dari awan ke
awan atau dari awan ke bumi. Sasaran sambaran petir
adalah obyek yang paling tinggi. Obyek yang 1. Kilat yang menyambar gedung atau
tersambar petir akan merasakan adanya arus petir pohon dapat mengambil jalan paralel
sebesar 5000-10000 ampere dan panas mencapai melalui orang yang berdiri dekat dengan
30.000°C. Sehingga dampak yang terjadi pada obyek objek yang tersambar.
yang tersambar akan terjadi kerusakan mekanis, 2. Kuat medan listrik dari sambaran kilat
terbakar, atau kerusakan karena fluktuasi arus dan yang dekat dengan seseorang dapat
tegangan petir. menginduksikan arus didalam badannya
yang dapat menyebabkan kematiannya.
3. Kilat yang sedang berhubungan engan
Bahaya yang terbesar bagi tanah dapat menimbulkan gradien
manusia dan binatang kebanyakan potensial pada seluruh permukaan tanah di
disebabkan oleh sambaran kilat sekitarnya dengan arah melalui titik
sambaran, kalau ada orang yang berdiri
tidak langsung. dengan kedua kaki yang terpisah (dengan
arah radial) maa orang tersebut akan
merasakan beda potensial yang dapat
membahayakan.
H. SISTEM PROTEKSI BAHAYA PETIR
Sistem proteksi eksternal adalah sistem proteksi terhadap sambaran langsung dengan cara memasang
konduktor dibagian atas obyek yang dilindungi disebut dengan instalasi penyalur petir.
arester tersebut harus dibumikan melalui penghantar Elektroda bumi yang sudah ada, misalnya instalasi
pembumi yang sependek-pendeknya, dan dengan pengangkal petir dan jaringan pipa air minum dari
resistans pembumian sekecil mungkin untuk logam yang ditanam yang masih digunakan dan
mendapatkan efek proteksi yang baik dari arester, memenuhi syarat, dapat dipakai untuk pembumian
arester.
Diagram garis
tunggal
02
03 • Lay out perlengkapkan
dan peralatan listrik
• Rangkaian peralatan dan
Gambar rinci
pengendaliannya
• Spesifikasi & cara pasang
• Cara menguji
Perhitungan
beban 04
• adwal waktu
05 Tabel bahan
Ukuran teknis
06
07
Pegawai pengawas memeriksa dan menghitung ulang, apabila terdapat ketidaksesuaian terhadao
PUIL 2000, maka dibuat pembetulan sebagaimana mestinya koreksi langsung pada gambar rencana
dengan warna merah.
Koreksi atau rekomendasi pegawai pengawas bersifat mengikat wajib dilaksanakan, karena itu
harus seteliti mungkin.
1 Pemeriksaan kelengkapan dokumen
terutama gambar purna bangun apakah
ada penyimpangan dari gambar yang telah
disahkan. Semua hasil pemerikasaan dan
pengujian dicatat dan
Test 2 Bila ya, - lakukan visual kesesuaian
doumen dengan pelaksanaannya
dianalisis, sehingga dapat
disimpulkan memenuhi syarat
commissioning
(verifikasi terhadap spesifikasi atau tidak. Terutama hal-hal
perlengkapan listrik). yang menyimpang harus
adalah pemeriksaan dan disyaratkan dan dituangkan
3 Pemeriksaan visual meliputi cara
pemasangan, penandaan sirkit, polaritas,
secara tertulis.
pengujian setelah pekerjaan
kesesuaian tipe perlengkapan listrik dll) Kondaktor bertanggung jawab
pemasangan instalasi listrik
atas semua syarat dan hal-hal
selesai dilaksanakan sebelum 4 Pengukuran resistan pembumian; yang harus diperbaiki.
diserah terimakan kepada
5 Pengukuran resistan isolasi; Apabila terjadi gangguan atau
pemberi kerja kerusakan, kontraktor
6 Pengukuran resistan isolasi lantai kerja; bertanggung jawab selama
satu tahun.
7 Pengukuran susut tegangan dan susut
arus;
8 Percobaan pembebanan
PENGENDALIAN K3 LIFT Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Menteri Tenaga
Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa pesawat lift dinilai
mempunyai potensi bahaya tinggi