TATAP MUKA - 9
2
Pengertian Tata Ruang
1. Suatu Proses Rekayasa Lokasi Benda, Kegiatan, dan
Perubahan di Dalam Ruang (Soenarjono Danudjo,1987)
2. Suatu Wujud Tata Guna Bumi, Angkasa, Air, Yang
Ketiganya Disebut Tata Ruang (Soenarjono
Danudjo,1987)
3. Suatu Proses Transformasi Ekonomi, Sosial-budaya, dan
Lingkungan Fisik di Dalam Ruang (T. Wiranto,2004)
4. Suatu Proses Pengarahan Mekanisme Pasar, Politik,
Keswadayaan, atau Gabungannya dalam Dimensi
Tatanan Ruang (Spatial Arrangement). (T.Wiranto,2004).
3
Pengertian Tata Ruang
5. Tata ruang terbentuk dari aliran kegiatan dan
pemanfaatan ruang daratan, perairan, dan
angkasa oleh masyarakat (flow of activity and
space utilization by the people).
6. Tata ruang adalah wujud struktural pemanfaatan
ruang merespon keputusan publik, tindakan
kolektif, dan aliran kegiatan sosial-ekonomi di
dalam ruang.
7. Tata ruang memproduk struktur wilayah dan
permukiman untuk mewadahi kehidupan manusia
(human settlement).
4
Penataan Ruang
1. COMPONENT
1. Human & Society (Manusia & Masyarakat)
2. Nature (Alami)
3. Shells (Kehidupan)
4. Flow (Aliran)
5. Networks (Jaringan) Struktur Ruang
6. Space (Ruang) Pola ruang
2. SCOPE
1. Cultivated And Non Cultivated Space (Ruang Budi
Daya dan Bukan Budidaya)
2. Region And Area (Wilayah dan Kawasan)
3. Neighborhood (Lingkungan Hunian)
5
Penataan Ruang
3. SUBSTANCE
1. Spatial planning (perencanaan tata ruang)
Normative
Policy guidance
Design concept
General/structural plan
Detail technical plan
2. Spatial utilization (pemanfaatan tata ruang)
3. Spatial controlling (pengendalian tata ruang)
6
7
EVALUATION/
REVIEW
Spatial Plan Clasification
1. National Spatial Plan (Strategic Policies For
Regional Development)
2. Regional Spatial Plan (Strategic Planning For
Regional And Human Settlements Development)
3. Local Spatial Plan (Technical Planning For Human
Settlements Development)
Institutional Arrangement
1. Central Government
2. Provincial Government
3. Local Government
4. Private And Community Organization
9
Kebutuhan Penataan Ruang
1. New Housing Area Development
2. Housing Area Improvement
3. Local Infrastructure Services
4. Urban Area Expantion And Renewal
5. New Town Development
6. Natural Resources And Land Utilization
7. Regional Infrastructure Development
8. Tourism Area Development
9. Hard Corp Area Development
10. River Basin Development
11. Coastal And Marine Area Development
12. Mining Area Development
13. Security Area Development
14. Boarder Area Development,
15. Etc
10
11
12
13
Masalah Penataan Ruang
1. FAILURE IN PLANNING PROCESS
Wrong Problem Identification
Wrong Prediction In Macro/Global Trend
Wrong Assesment Of Local Needs And Market
Wrong Paradigm And Technical Input
No Political Negosiation
No Resource Identification
No Public Participation
14
Permasalahan Penataan Ruang
1. Penyelenggaraan Penataan Ruang Yang
Tidak Konsisten Melahirkan Rasa Frustasi
2. Masalah Pembangunan Bukan Semakin
Berkurang, bahkan Semakin Bertambah.
Misal :
– Konflik antara pemanfaatan kawasan lindung dan
budidaya
– Konflik antar kawasan budidaya
– Konflik antar daerah yang saling berbatasan
– Degradasi kualitas lingkungan
– Banjir, longsor, kekeringan dan pencemaran
– Krisis kesehatan, krisis pangan dan krisis energi
15
3. Jumlah Penduduk Terus Bertambah.
4. Peningkatan Angka Urbanisasi.
5. Ketidakpastian Kebijakan
Mengyebabkan Berkurangnya Minat
Investasi, yang dapat
mengkhawatirkan dan mengancam
Keberlanjutan Pembangunan
Nasional.
DIKAITKAN DENGAN
MIGRASI 16
Faktor Berpengaruh Pada
Penataan Ruang
1. NEW APPROACH IN PLANNING PROCESS
Macro-micro or Local-global Perspective
Public-private Participation
Multi-resource Mobilization
Multi-actors Coordination
Partnership In Decision Making, Technical
Solution,and Collective Action
2. NEW APPROACH IN SPATIAL PLANNING PROCESS
Linking Structural Plan With Behaviour Plan
Linking The Spatial Plan With Colective Action
Linking The Spatial Plan With Investment
Linking The Methodology And Procedure With
Institutional Capacity
Linking Spatial Plan With Governing Processes
17
3. SYSTEM
Technocratic
Public Intervention
Political Negosiations
Advocacy
Participatory
Lobbying
4. SUBSTANCE
Policy Guidance
Structural Plan (Land Use, environmental, public
Infrastructure & Utilities, zoning)
Technical Plan And Guideline
Action Plan And Invesment
18
19
Classification Of Planner
1. Strategic Development Planner
2. Regional Economic Planner
3. Urban And Regional Planner
4. Environmental Planner
5. Estate Development Planner
6. Infrastructure Development Planner
7. Community And Neighborhood Planner
Planning Institutions
1. Public Organization
2. Private Consultant Company
3. Non Government Organization
4. Community Based Organization
5. Individual Expert
20
Paradigm In Spatial Planning
1. Planning As Political Process
2. Planning As Public Policy And Societal Guidance
3. Planning As Social Transformation And Collective Action
4. Spatial Planing As A Tool Of Governing The Market
5. Spatial Planning As A Tool Of Collective Action
6. Spatial Planning As A Tool Of Regional And Human Settlements
Development
21
The Future Scenario Of Spatial
Development
1. Regional And Human Settlement Development
2. Urban Development And Infrastructure
3. Zoning Area Development
4. Urban Design And Building Architecture
5. Landscape Development
24
PENGATURAN RUANG
SEBAGAI KEBIJAKAN PUBLIK
Rencana Tata Ruang diperlukan karena
pelaku pembangunan cenderung bertindak
mengoptimalisasi kepentingan individu :
Mementingkan diri sendiri (rent seeking)
Keterbatasan informasi (asimetric information)
Kekurang mampuan mencerna informasi
Atau …. Kegagalan Pemerintah !!!
Rencana Tata Ruang merupakan bentuk
kesepakatan publik atau keputusan kolektif
25
PENGATURAN RUANG
SEBAGAI KEBIJAKAN PUBLIK
TATA RUANG
Pada dasarnya berupa alokasi, letak, luas
dan atribut lainnya ( mis: jenis dan intensi-
tas kegiatan) pada suatu wilayah / kota
Rencana Tata Ruang merupakan syarat :
Meminimalkan konflik antar kegiatan
Menjamin keberlanjutan usaha
Efisiensi yang lebih tinggi
Menjamin kepastian investasi
26
Paradigma baru
pembangunan kota
Peningkatan kapasitas
Manajemen Pemerintah
DESENTRALISASI Kota
Peningkatan pelayanan
Berbasis pertumbuhan
lokal
27
Paradigma baru
pembangunan kota
Pembangunan partisipatif
Tumbuhnya FORUM/
DEMOKRATISASI ASOSIASI Kota
Pemberdayaan masyarakat
Good governance
SISTEM Transparansi kebijakan
PEMERINTAHAN Enabler & fasilitator
Control dari stakeholder
& DPRD
28
MASALAH PEMANFAATAN RUANG
DI WILAYAH PERKOTAAN
1. Kesalahan dalam menetapkan lokasi
investasi pembangunan akan berdampak
pada berubahnya tatanan lingkungan
Berubahnya pergerakan penduduk (traffic jam)
Menurunnya mutu lingkungan (pencemaran,
banjir, polusi)
2. Kesalahan dalam pengaturan ruang sulit
untuk dikembalikan seperti semula
Kesalahan yang terus menerus berdampak pada
penderitaan masyarakat dan bertambahnya beban
pemerintah
29
MASALAH PEMANFAATAN RUANG
DI WILAYAH PERKOTAAN
30
MASALAH PEMANFAATAN RUANG
DI WILAYAH PERKOTAAN
31
Kesimpulan
32
Daftar Pustaka
33
Pertanyaan umpan-balik untuk tugas individu, yang
dikemas dalam suatu tulisan berisi 4 bab, yakni :
Bab I. PENDAHULUAN;
Bab II. PERMASALAHAN;
Bab III. DISKUSI DAN PEMBAHASAN serta
Bab IV. PENUTUP (Kesimpulan dan Rekomendasi.
Pengertian tata ruang!
Fungsi penataan ruang!
Komponen-komponen penataan ruang!
Permasalahan yang dihadapi di dalam
penataan ruang!
Beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah penataan ruang.
Tampilan produk :
1. Huruf Arial font 12 (kecuali untuk Judul atau judul bab)
2. Ukuran kuarto, termasuk covernya.
3. Warna cover dominasi biru, dijilid hard cover, dan dikumpulkan per ..............2018
35