Anda di halaman 1dari 5

[Type text]

Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang di


Indonesia
RENCANA TATA RUANG

Gambaran tentang produk perencanan tata ruang di Indonesia akan dijelaskan berdasarkan tiga
aturan utama tentang tata ruang di Indonesia. Berikut penjabaran tentang aturan tentang tata
ruang di Indonesia serta produk produk yang dimuatnya :

Produk Rencana Tata Ruang Berdasarkan Undang Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang

Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan UU No.26 Tahun 2007


Permendagri No. 8 Tahun 1998 tentang penyelenggaran penataan ruang di daerah
merupakan penjabaran dari Undang Undang No. 24 Tahun 1992. Produk perencanaan
berdasarkan peraturan ini masih merupakan produk rencana umum, karena wilayah yang
direncanakan mempunyai batas yang jelas dan habis terbagi sampai pada rencana teknik ruang.
Berikut gambaran produk rencana umum seperti yang disebutkan Permendgri No. 8 Tahun 1998
tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Dati I

2. RTRW Kota / Kabupaten Dati II

3. RDTRK kawasan Dati II

4. RTRK (rencana teknik ruang kawasan)


[Type text]

Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan Permendagri No.8 Tahun 1998
Produk Perencanaan Tata Ruang Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri
Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman
penyusunan Rencana tata Ruang Kawasan Perkotaan.
Kepmen Kimpraswil no 327/KPTS/M/2002 tentang penyusunan kawasan Perkotaan
merupakan salah satu dari enam lampiran yang disusun dan dikeluarkan oleh departemen
Kimpraswil. Produk produk yang dimuat oleh aturan ini mencakup :

1. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan


(RSTRKPM)

2. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP)

3. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP)

4. Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP)

Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan Kimpraswil 2002


[Type text]

Dari beberapa studi literatur permasalahan dari adanya perkembangan regulasi tata ruang di
Indonesia yang terjadi antara lain :
1. Permasalahan prosedur antara lain, Apakah Peraturan Menteri mempunyai
kekuatan hukum mengikat publik, karena hukum tata ruang operasionalnya adalah
setingkat menteri.
2. Permasalahan substansi antara lain, substansi peraturan daerah yang satu
rawan menimbulkan friksi dengan daerah lain.
3. Kerancuan, salah satunya Permendagri mengkategorikan produk rencana tata
rung terdiri dari : RTRW Prop. Dati I; RTRW Kab/Kota Dati II; RDTR Kota; dan RTR
sedangkan KepMen. PU mengkategorikan atas : RSTRKPM, RUTRKPM, RDTRKP, dan
RTRKP. Adapun Undang undang tata ruang yang sekarang terlihat lebih banyak dibagi
dalam rencana rinci.
4. Peraturan yang lama dan masih dipakai belum mengakomodasi perkembangan
mutakhir, sehingga di lapangan muncul berbagai penafsiran yang didasarkan pada
kepentingan daerah masing masing.
Berikut kajian perbandingan dari hierarki rencana tata ruang, hal ini diharapkan
dapat menjawab salah satu permasalahan yaitu kerancuan akan hukum hukum
tata ruang, agar tidak terjadi penafsiran yang tidak benar terhadap hierarki dan
muatan dari hukum tata ruang itu sendiri.

Klasifikasi Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan Administrasi

Berikut juga dapat dilihat perbandingan hierarki produk perencanaan berdasarkan rencana rinci
dan umum:
[Type text]

Dapat terlihat jelas pada beberapa diagram di atas, produk perencanaan di indonesia
mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. hubungan tersebut diharapkan dapat

menjadi satu pertimbangan dalam membuat produk perencanaan tata ruang selanjutnya.

Maka kesimpulannya, hukum yang mengikat tata ruang antara lain terdapat Undang Undang
No. 26 Tahun 2007, Peraturan Menteri dalam negeri no 8 tahun 1998 serta Keputusan Menteri
Kimpraswil No. 327 Tahun 2002.

Produk produk perencanaan berdasarkan ketiga hukum tersebut masing masing mempunyai
perbedaan berdasarkan hierarki maupun substansi. Untuk Undang Undang No. 26 Tahun 2007
sudah terbagi atas rencana umum dan rencana rinci yang merupakan penjabarannya. Undang
undang ini juga sudah dilengkapi dengan peraturan zonasi. Akan tetapi belum dijelaskan secara
terperinci untuk kedalaman skala pada pemetaannya, sehingga undang undang tersebut
masih perlu adanya penjabaran lebih lanjut.

Peraturan Permendagri No 8 Tahun 1998 yang merupakan penjabaran dari Undang Undang
No. 24 Tahun 1992, sudah menjelaskan tantang hirarki produk perencanaan tata ruang mulai
dari tingkat propinsi sampai rencana teknik ruang kawasan. Akan tetapi produk rencana tata
ruang seperti yang dijelaskan pada peraturan ini masih merupakan produk rencana tata ruang
[Type text]

yang bersifat umum, karena wilayah yang direncanakan mempunyai batas yang saling
melengkapi (mempunyai pembagian kawasan yang saling melengkapi) sampai pada rencana
teknik ruang. Serta aturan mengenai jangka waktu berlakunya rencana dan kedalaman skala
peta tidak di jelaskan sehingga peraturan ini di nilai memang sudah tidak layak dipakai.

Pada Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327 Tahun 2002,
produk perencanaan tata ruang sudah menjabarkan kedalaman masing masing produk
perencanaan kawasan perkotaan yang terkandung didalamnya. Akan tetapi belum mempunyai
produk yang mengakomodasi karakteristik perkotaan pada wilayah kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai