Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. BUPATI SARMI
Perihal : Permohonan Bantuan Dana Survey Di –
Terkait Bidang Penataan Ruang
Kota Baru Petam
Dengan Hormat,
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sarmi, membangun
Sarmi yang Mandiri dan Bermartabat melalui Pengembangan Wilayah Tata Ruang dan berdasarkan
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun
2010 tentang Penyelengaraan Penataan Ruang dan Peraturan Bupati Sarmi Nomor 10 Tahun 2017
tentang Susunan Organisasi Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, maka Bidang Penataan Ruang dan Bina Konstruksi telah melakukan
survei Pendataan kebutuhan Infrastruktur berupa rumah, jalan, jembatan, air bersih di beberapa
Distrik yakni Distrik Pantai Barat, Distrik Verkam, Distrik Apawer Hulu, dan Distrik Sarmi Selatan Dan
Selanjutnya akan melakukan Survei Pendataan kawasan kumuh dan Pendataan Infrastruktur
lanjutan di beberapa Distrik lainnya, yaitu Distrik Bonggo Timur, Bonggo Barat, Pantai Timur,
Pantai Barat, Tor Atas dan sebagainya yang dimana sangat tergantung pada Data Real di lapangan,
namun terkendala oleh Anggaran dan Peralatan Survei atau Penunjang, Sehingga Hasil Data
tersebut Belum bisa di wujudkan dalam bentuk data yang Akurat.
Bersama ini kami ajukan Permintaan / Permohonan Bantuan dana guna menujang Kegiatan di
maksud dengan besaran Rencana Anggaran Rp. 1.500.000.000,- (Terbilang : Satu Milyar Lima Ratus
Juta Rupiah) . Adapun rincian kebutuhan biaya dan lainnya terlampir.
JUNUS KAMUYEN, ST
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19631122 198803 1 006
I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN SARMI
Kabupaten Sarmi merupakan salah wilayah administrasi baru di Provinsi Papua yang
merupakan hasil pemekaran dari wilayah administrasi kabupaten Jayapura dengan didasarkan pada
Undang-Undang No 26 Tahun 2002. Berdasarakan Undang-Undang tersebut wilayah administrasi
Kabupaten Sarmi terdiri dari Distrik Memberamo Hilir, Distrik Memberamo Tengah, Distrik
Memberamo Hulu, Distrik Pantai Barat, Distrik Sarmi, Distrik Tor Atas, Distrik Pantai Timur dan
Distrik Bonggo. Namun pada tahun 2006, jumlah Distrik yang terdapat di Kabupaten Sarmi
bertambah yaitu Distrik Memeberamo Tengah Timur, Distrik Apawer Hulu, dan Distrik Roufer,
sehingga jumlah Distrik yang ada di Kabupaten Sarmi menjadi sebanyak 11 Distrik.
Pada tahun 2007 dengan adanya aspirasi politik yang berkembang dalam masyarakat untuk
memacu perkembangan dan kemajuan Provinsi Papua pada umumnya dan Kabupaten Sarmi pada
khususnya terutama dalam rangka untuk peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi
daerah, maka Berdasar pada Undangundang Nomor 17 Tahun 2007 wilayah Distrik Mamberamo
Hilir, Distrik Mamberamo Tengah, Distrik Mamberamo Hulu dan Distrik Roufer dipisahkan dari
administrasi Kabupaten Sarmi menjadi wilayah administrasi baru yaitu Kabupaten Mamberamo
Raya.
Berdasar pada perkembangan baru tersebut, maka luas wilayah Kabupaten Sarmi saat ini
berkisar 18.034 km2, dengan batas-batas administrasi wilayah sebagai berikut:
Berdasar pada Peraturan Daerah Kabupaten Sarmi Nomor 6 Tahun 2006, secara wilayah
administrasi Kabupaten Sarmi terbagi menjadi 10 distrik, 84 kampung serta 2 kelurahan. Terdapat
beberapa distrik di Kabupaten Sarmi yang mengalami pemekaran yaitu Distrik Pantai Barat yang
dalam perkembangannya dimekarkan menjadi Distrik Pantai Barat dan Distrik Pantai Timur Barat,
kemudian Distrik Bonggo yang dalam perkembangannya dimekarkan menjadi Distrik Bonggo dan
Distrik Bonggo Timur, serta Distrik Sarmi yang dimekarkan menjadi Distrik Sarmi, Distrik Sarmi
Timur dan Distrik Sarmi Selatan, Distrik Pantai Timur. Selengkapnya pembagian distrik dan
kampung pada wilayah Kabupaten Sarmi dapat dilihat pada Tabel 1.1.1 dan Peta 1.1.2 Peta batas
admnistrasi Kabupaten Sarmi.
Tabel 1.1.1. Pembagian Distrik Dan Kampung Kabupaten Sarmi
NO DISTRIK KAMPUNG
- Arare
- Dabe II
- Ampera/Wakde
- Fitow
- Timron/Keder
1 Pantai Timur Barat - Nengke II
- Dabe 1
- Keder II
- Nengke
- Tabrawar
- Vinyabor/Takar
- Janber/Yanber/Beneraf
- Betaf - Ansubi/Ansubu
2 Pantai Timur
- Komra - Sunum Ansudu II
- Betaf II
- Mawewares - UPT-SP4/Rimser Sari
- Anus - Rorea
3 Bonggo - UPT-SP1/Kiren - Krim
- UPT-SP1/Bebon Jaya - Taronta
- UPT-SP3/Tetom - Armopa
- UPT-SP4/Gwin Jaya
- Tarawasih
- UPT-SP5/Taman Sari
4 Bonggo Timur - Mawesday
- UPT-SP6/Mawesmukti
- Kapitiau
-
- Bora-bora - Omte/Kwepte
- Togonfo/Terminabo - Denander
5 Tor Atas
- Samanente - Waaf
- Konderjan - Sakrom Tane
- Sarmo
- Bagaisewar
- Sarmi Kota
6 Sarmi - Liki
- Mararena
- Armo
- Sawar
- Sewan - Binyar
7 Sarmi Timur - Holmafen - Bagaisewar II
- Waskey - Ebram
- Manukania
- Kasukwe
8 Sarmi Selatan - Amsira
- Wapo/Wapomania
- Siaratesa
- Kamenawari - Aruswar
- Sarmokena - Nisro
- Kapeso - Martewar
- Subu - Wari
9 Pantai Barat
- Masep - Durgena
- Karfasia - Niwerawar
- Waim - Siantoa
- Arbais - Webro
- Sasawapece - Airoram
- Wamariri - Syurimania
10 Apawer Hulu - Auriri - Maniwa
- Tamaja - Kwapitania
- Murara - Pina
Sumber: PSDP Kabupaten Sarmi, 2008
Kondisi topografi atau kemiringan lereng pada wilayah Kabupaten Sarmi relatif
beragam mulai dari wilayah pesisir yang datar sampai dengan pegunungan dengan kemiringan
lereng yang curam. Berdasarkan hasil perhitungan pada citra peta kabupaten, dapat diketahui
bahwa sebagian besar (sekitar 52,16%) wilayah Kabupaten Sarmi memiliki kondisi topografi
yang cukup curam dengan tingkat kemiringan lereng lebih dari 40%. Kemudian untuk
wilayah kabupaten dengan kemiringan lereng lahannya berkisar antara 0 sampai 8% memiliki
proporsi luasan wilayah sebesar 37,39%. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa wilayah
Kabupaten Sarmi yang datar terutama pada kawasan pesisir cukup rentan terhadap terjadinya
banjir dan genangan air. Lebih jelasnya terkait dengan kondisi topografi/kemiringan lereng
pada wilayah Kabupaten Sarmi dapat dilihat pada Tabel 1.2.1 dan Peta 1.2.2 Peta Kelerengan
Kabupaten Sarmi.
Tabel 1.2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Sarmi
Tabel 1.2.2. Peta Topografi Kabupaten Sarmi
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BIDANG PENATAAN RUANG DAN BINA KONSTRUKSI
1. Bidang Penataan Ruang dan Bina Konstruksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.
2. Kepala Bidang Penataan Ruang dan Bina Konstruksi , mempunyai Tugas Pokok membantu sebagian
tugas Kepala Dinas memimpin, mengkordinasikan dan Mengendalikan tugas Dibidang penataan
ruang dan bina Konstruksi;
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (2) pasal ini, Kepala Bidang Penataan
Ruang dan Bina Konstruksi, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan Rencana dan Program kerja;
b. Penyiapan bahan perumusan dan Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Pengaturan penataan
ruang;
c. Penyiapan bahan perumusan dan Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Pengaturan tata ruang;
d. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan pemamfaatan ruang;
e. Penyiapan bahan Perumusan dan Pelaksanaan Pembinaan Penataan ruang;
f. Penyiapan bahan dan fasilitas kerja sama penataan ruang ;
g. Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan di bidang Pembinaan dan jasa konstruksi sesuai
dengan Ketentuan Perundang – undangan.
SEKSI PENERTIBAN