OLEH:
THEO FIDELIS (17 0406 134)
DOROTHY S.A.R. SINURAT (17 0406 120)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan studi literatur Sejarah dan Teori
Arsitektur-2.
Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang membantu saya dalam
membuat laporan ini, khususnya Bapak Prof.,Ir.,M.Nawawiy Loebis, M.Phil, Ph.D dan Bapak
Wahyu Abdillah ST., MT selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur I.
Sehingga saya dapat menyelesaikan studi literatur dengan judul “ Tokoh Arsitek Post-Modern
(Frank O. Gehry) Dan Modern (Zaha Hadid)”.
Demikian dalam penulisan laporan ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar tugas ini dapat
lebih baik lagi, semoga laporan ini bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I FRANK OWEN GEHRY ..................................................................................... 1
1.1. Biografi Frank O. Gehry.................................................................................. 2
1.2. Frank O. Gehry Sebagai Arsitek Post-Modern................................................ 4
1.3. Analisa Frank O. Gehry Sebagai Arsitek Post-Modern ................................. 7
1.4. Karya – karya Frank O. Gehry ....................................................................... 13
1.5. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20
BAB II ZAHA HADID ..................................................................................................... 21
2.1 Biografi Zaha Hadid ......................................................................................... 22
2.2. Zaha Hadid Sebagai Arsitek Wanita Modern .................................................. 25
2.3. Analisa Zaha Hadid Sebagai Arsitek Wanita Modern..................................... 28
2.4. Karya Zaha Hadid........................................................................................... 30
2.4.1. Lois and Richard Rosenthal Center For Contemporary Art ................... 30
2.4.2. Vitra Fire Station .................................................................................... 34
2.4.3. Heydar Aliyev Center ............................................................................. 37
2.5. Kesimpulan ...................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 41
ii
BAB 1
(Sumber : https://id.pinterest.com/pin/342062534176424469/?lp=true )
1
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
1.1 Biografi Frank O. Gehry
Pekerjaan : Arsitek
Karya : Guggenheim Museum, Art Gallery of Ontario, Walt Disney Concert Hall, Gehry
Residence, Stata Center, Weisman Art Museum, Dancing House, Fish Dance,
Paviliun Pritzker
(Sumber : https://himaartra.wordpress.com/category/frank‐o‐gehry/)
2
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Frank owen gehry adalah seorang arsitek kelahiran Toronto, Kanada pada 28 Februari
1929. Gehry lahir dengan nama Ephraim Owen Goldberg, ia memiliki kewarganegaraan ganda
yaitu kewarganegaraan Amerika dan Kanada. Gehry dilahirkan ditengah keluarga Yahudi di
Toronto. Sewaktu kecil dia diajak neneknya membangun kotak-kotak kecil dari potongan kayu
bekas. Neneknya yang bernama Caplan, sangat memengaruhi pembentukan pribadinya, kebiasaan
neneknya memasukkan ikan mas hidup kedalam bak mandi yang penuh berisi air sebelum dimasak
sering diamati oleh Gehry. Gerakan-gerakan dan bentuk-bentuk ikan sangat senang
diperhatikannya dan hal tersebut yang menjadi cikal bakal beberapa tema desain yang dirancang
oleh Frank O. Gehry.
Awalnya, atau tepatnya pada tahun tahun 1947, Gehry pindah ke California dan bekerja
sebagai sopir truk barang. Pekerjaan itu ia lakukan sambil kuliah. Ia mengenyam pendidikan
sarjana di University of Southern California School of Architecture. Setelah lulus pada tahun 1954,
Gehry tidak langsung bekerja pada bidang ilmu arsitektur, melainkan bekerja pada beberapa
tempat yang sama sekali tidak berkaitan dengan ilmu arsitektur bahkan sempat menjadi anggota
militer Amerika Serikat. Gehry sempat belajar tata kkota di Harvard Graduate School of Design,
namun tidak selesai dan akhirnya memutuskan menikahi seorang wanita bernama Anita Snyder
dan sejak saat itu dia mengganti namanya dari Frank Goldberg menjadi Frank O. Gehry. Setelah
bercerai dengan Anita Snyder, Gehry menikah lagi dengan Berta sampai sekarang.
Dia mendapat gelar Doktor kehormatan di bidang arsitektur dari beberapa institusi, dan
diangkat menjadi profesor oleh Yale University. Beberapa penghargaan internasional atas
prestasinya di bidang arsitektur , antara lain Pritzker Prize Award tahun 1989 dan Imperiale Award
in Architecture tahun 1992, sedangkan perhatiannya terhadap bidang seni mendapat penghargaan
juga dari Lilian Gish Award for Lifetime Contribution to the Arts. Frank Gehry kemudian bekerja
di Wdton and Associates (1957-1958) dan Victor Gruen (1958-1961) di Los Angeles. Frank Gehry
juga bekerja bagi Andre Remondent di Paris (1961). Pada tahun 1962, Frank Gehry mendirikan
firma arsitekturnya sendiri dan terlibat di berbagai project residential (Hillcrest Apartements-1962,
Bixby Green-1969), project komersial (Kay Jewelers Stores-1963-1965, Joseph Magnin Stores-
1968).
Selama periode tahun 1960an, Frank Gehry mulai mengarahkan desain arsitekturnya
dengan menggabungkan arsitektur dan elemen vernakular Jepang, dipengaruhi juga oleh para
pelukis dan pematung, melalui metode manipulasi perspektif yang canggih, masa sculpture yang
dilipat oleh cahaya, dan bangunan yang mengungkapkan strukturnya sendiri. Strategi desainnya
ini, berhasil dicapai pertama kali melalui desain arsitektur untuk Malibu House (1972), yang
3
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
merupakan rumah tinggal temannya sendiri, seorang pelukis bernama Ron Davis, dan
dikembangkan melalui serangkaian project rumah tinggal kecil..
Gehry adalah seorang arsitek yang jarang mengeluarkan idenya dengan menulis, tetapi ia
seringkali mengaplikasikan gagasannya langsung ke dalam bentuk desain. Pada awal tahun 70-an
ia memulai mengaplikasikan gagasannya dengan mengeksplorasi kekuatan utama dari konstruksi
yang belum terselesaikan, dengan materialisasi yang murah, tetapi penyelesaian dengan teknologi
modern. Gagasannya tersebut ia aplikasikan pada desain rumahnya sendiri di Santa Monica, 1978
yang memberikan kontribusi pada perkembangan gaya regional di Los Angeles, kota tempat ia
bekerja sejak 1962.
Konsep desainnya banyak dipengaruhi oleh seni patung dan lukis, baginya seni dan
arsitektur merupakan hal yang datang dari sumber yang sama. Sehingga perwujudan bentuk-
bentuk arsitektur menurutnya tidak bisa terlepas dari pengaruh-pengaruh seni tersebut. Bagi
Gehry, pekerjaan seniman maupun arsitek bukanlah hal yang sangat berbeda, dia selalu merasa
bahwa pekerjaan seniman lukis yang bekerja dengan koas dan kanvas memberikan “kebenaran”
yang tepat untuk seorang arsitek untuk menentukan bagaimana penggunaan warna, ukuran dan
komposisi dalam desainnya. Pendekatan seni dalam penyelesaian karya arsitekturnya merupakan
proses dari pencarian dia terhadap makna seni yang kemudian mengilhami gagasan-gagasannya.
Ungkapannya antara lain:“I search out the work of artists, and use art as a means of inspiration. I
try rid myself....of the burden of culture and look for new ways to approsch the work. I want to be
open-ended. There are no rules, no right or wrong. I’m confused as to what’s ugly and what’s
pretty”(Jencks, 1991:111). Dari pernyataannya tersebut mengindikasikan bahwa seni memberikan
insprirasi pada karya-karyanya, dia ingin membuka pandangan baru terhadap pendekatan dalam
mendesain karya-karya arsitektur. Dalam pekerjaan desainnya dia lebih mengedepankan pengaruh
seni patung/sculptural dan aspek komposisi daripada fungsi atau program kebutuhan.
Desainnya memperlihatkan kemampuan dia dalam menyeimbangkan antara daya imajinasi
dan profesionalisme, dan Gehry memberikan kontribusi terhadap perkembangan arsitektur
kontemporer. Dari beberapa wawancaranya dengan majalah arsitektur, Gehry juga menyebutkan
bahwa konsep arsitekturnya merupakan salah satu konsep metafora. Hal ini diperkuat oleh
beberapa pengamat arsitektur seperti Brian Nank, Scott Cantlell dan Dennis, yang secara eksplisit
mengidentifikasi ide metaforik pada karya-karya Gehry, khususnya Guggenheim Museum di
Bilbao, spanyol. Konsep metafora pada bangunannya memiliki konsep awal sebagai metafor
simbolik karena desain-desainnya tersebut memuat karakteristik konsep-konsep yang dapat
4
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
menimbulkan persepsi berbeda dan bermakna konotatif disamping fungsi dari bangunannya itu
sendiri. Konsep metaforanya juga mengandung makna yang dapat diidentifikasi, dapat
didefinisikan secara logis, dari ide awal ke dalam hasil akhir akspresi karya arsitekturnya. Selain
itu dia juga menyukai pluralitas, baginya konsep pluralisme merupakan sesuatu yang indah, seperti
pernyataannya: “ I think pluralism is wonderful. That is the American way. Individual expression.
It hasn’n hurt us in painting and sculpture. It hasn’t hurt us in literature. And it won’t hurt us in
architecture”(Jencks, 1991:120). Sementara namanya saat ini sering dikaitkan dengan
dekonstruksivisme dikarenakan definisi formal yang meng-karakteri karyanya, Frank Gehry
secara sengaja tidak mencari hubungan tersebut. Dia malah berkreaksi dengan karya-karyanya
sebagai suatu media yang sensitif terhadap keadaan disekitarnya, yang bersifat temporal, terpisah-
pisah, dan yang menjalani perubahan yang konstan. Sebagai seorang bapak yang sangat diakui di
“Los Angeles School‟, Gehry merupakan yang pertama dari kelompok itu yang merefleksikan
“pemberontakan” terhadap segala hal yang individual, uniform, tapi konsep pluarlismenya, dia
mengakui keberadaan individu yang berbeda-beda.
Desainnya menjadi suatu perwakilan yang sangat akurat dari kondisi urban modern yang
bukan hanya dari kota ia sendiri, tapi juga termasuk kota lainnya di dunia. Contoh karyanya tentang
urban desain misalnya adalah Layola Law School, Los Angeles, California. Konsep desain yang
dia keluarkan seringkali hanya dibuat dengan beberapa sketsa sederhana saja, kemudian untuk
mewujudkan imajinasinya tersebut, Gehry bersama para ahli di kantornya menggunakan program
CATIA , suatu program sofwere komputer yang aslinya dikembangkan di Perancis yang
digunakan di industri pesawat yang berfungsi untuk menterjemahkan bentuk yang eksentrik dalam
perencanaannya ke dalam persamaan polynomial. Penggunaan program komputer memberikan
kontribusi yang besar terhadap perwujudan desain Gehry, yang tidak bisa dengan mudah
diselesaikan dengan cara-cara penggambaran manual. Imajinasi yang dia aplikasikan dalam
desainnya merupakan desain yang dinamis, hidup, dan energik baik pada bentuk, warna, ruang
maupun tekstur dari karya-karyanya. Inspirasi gerakan ikan yang dia sukai sejak kecil itulah yang
banyak mempengaruhi imajinasinya, didukung dengan intelektualitas serta profesionalisme dia
dalam arsitektur. Pandangannya yang jauh ke depan, serta pemahaman dia yang tajam terhadap
konsep pluralitas, membuat dia menganggap bahwa arsitektur harus memikirkan masa depan
generasi (anak-anak) kita dan harus berguna bagi kehidupan mereka dengan menghadirkan sesuatu
yang baru sesuai perkembangan jaman.
Dia tidak terpaku pada sesuatu yang distandarkan, karya yang dia hadirkan benar-benar
memberikan kebebasan kepada orang untuk mengapresiasi atau mempresepsi secara berbeda
tergantung pada pemahaman masing-masing orang yang mengamati (tidak ada pemahanan
5
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
tunggal). Gehry mensikapi perkembangan jaman dengan ekspresi latar belakang budayanya, yang
menurutnya bahwa dunia ini semakin sibuk, waktu terasa makin cepat dan memburu sehingga
karya arsitekturnya dengan konsep suasana “sibuk”, dinamis dan hiruk pikuk tersebut dianggap
sebagai kontekstualitas terhadap kondisi masyarakat pada saat ini. Tidak heran jika karya-karya
arsitekturnya penuh dengan imajinasi yang mencerminkan gerakan yang dinamis. Hal ini berarti
gehry memutuskan untuk meninggalkan kultur yang ada pada aliran modern yang terkenal dengan
istilah form follow function, menjadi function follow form atau form follow fun sesuai dengan
pengertian dekonstruksi yakni merupakan suatu gerakan yang ingin melepaskan diri dari
ketergantungan pada arsitektur modern, yang menjadi deskontruksi menjadi salah satu langgam
yang ada pada arsitektur post-modern.
Frank O. Gehry tidak memiliki pedoman atau kiblat pada arsitek manapun dalam
menciptakan identitas atau karakteristik/stylenya sendiri pada karya-karyanya. Masa kecilnya lah
yang mendominasi dan memberikan inspirasi pada karya-karyanya, dia menciptakan stylenya
sendiri. Hal ini menggambarkan karakteristik dari arsitektur post-modern, yang dimana post-
modern adalah pandangan dunia yang menyangkal semua pandangan dunia, contohnya dalam
arsitektur adalah tidak ada kiblat dalam perancangan. Karena konsep desainnya banyak
dipengaruhi oleh seni, gehry ingin membuka pandangan baru terhadap pendekatan dalam
mendesain karya-karya arsitektur yakni, melalui pendekatan seni.
Adalah seorang seniman yang mendorong Gehry untuk menciptakan karya arsitekturnya.
Menurut dia, melukis dapat melatih mata untuk melihat lebih detail dan
memvisualisasikannya dengan baik. Lalu dimana letak kesamaan antara seniman dan
arsitek? Frank Gehry menjelaskan bahwa kesamaannya terdapat pada bagaimana cara para
seniman membuat komposisi pada kanvas mereka. Hal itu yang harus dipelajari seorang
arsitek untuk menemukan komposisi yang baik dalam menciptakan karya arsitektur.
6
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2. Saya Benci Bangunan yang Menyerupai Kuil Yunani
Ketika diinterview, Frank Gehry menyatakan dirinya sangat marah ketika melihat seorang
arsitek mendesain bangunan dengan gaya klasik. Menurutnya, hal tersebut seperti
menyatakan suatu penolakkan terhadap perkembangan zaman. Frank Gehry lebih
menyukai yang bersifat fluid karena wujud tersebut menyatakan bentuk yang continuous
dan dapat bertahan walaupun teknologi semakin berkembang.
Pluralisme adalah gaya orang Amerika. Menurut Frank Gehry, pluralisme adalah hal yang
hebat, di mana orang dapat menyatakan ekspresi dirinya masing-masing dalam desain.
Pada awalnya post modern merupakan suatu pemikiran tentang ideologi, tentang
pemahaman, tentang keyakinan seseorang untuk dapat melakukan perubahan. Dalam sudut
pandang filosofi, post-modern adalah suatu perlawanan terhadap pemikiran modern yang
berkembang di negara maju, terutama eropa. Gerakan ini dimulai sekitar abad ke 16-17 sampai
dengan pertengahan abad ke 20 masehi. tentunya pemikiran ini tidak dapat ditolak begitu saja
karena sudah banyak propaganda yang bergerak memberi pemahaman tersebut, pada masanya di
kenal sebagai “enlightenment” ( masa pencerahan), sekitar abad ke 18. Pemikiran ini berdasar
pada :
1. Terdapat suatu kondisi, dimana manusia memiliki eksistensi dan properti yang di gunakan
untuk buah pemikirannya, untuk kondisi sosialnyadan lingkungannya , untuk praktek-
praktek dalam kehidupan. Post-modern melihat dalam pemikiran lain, bahwa hal tersebut
adalah suatu kondisi naif dari manusia dan harus di hilangkan. Dengan kondisi yang
demikian post modern merubah konsep berfikir yang telah dipahami sekian lama dengan
merubah bahasa, ide, pemikiran, tata cara dan sebagainya.
7
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2. Deskripsi dan penjelasan dari ilmu dan sejarah yang secara prinsip melihat dengan cara
salah dan benar. post modern menolak pemikiran ini, mereka melihat bahwa tidak ada
kebenaran yang hakiki atau absolut dari hasil pemikiran dan sejarah manusia.
3. Berdasar dari alasan dan logika, dan semakin berkembangnya perangkat ilmu pengetahuan
dan teknologi, manusia selalu memiliki kecenderungan untuk memperbaiki kwalitas
hidupnya. tujuannya adalah agar kehidupan manusia lebih humanis, lebih cerah, dan lebih
makmur dari kondisi sebelumnya. post modern tidak sependapat dengan pemikiran ini,
keyakinan perkembangan manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi lebih banyak
membawa dampak buruk pada perspektif lainnya. seperti pengetahuan tentang
persenjataan yang bertujuan melindungi diri, malah menimbulkan peperangan.
pembangungan malah menghancurkan ekosistem. jadi perspektif tentang kemajuan suatu
sosial akan lebih tergantung pada moral sosial itu sendiri, bagaimana mereka menggunakan
dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Alasan dan logika secara universal dapat di benarkan, hukum yang sama, persamaan hak,
dan persamaan pengetahuan. bagi post moderenis alasan dan logika hanya merupakan
gagasan konseptual, dimana hal tersebut hanya dapat di terima pada tradisi dan intelektual
yang sama.
5. Hal natural yang berkaitan dengan sifat manusia dikenal sebagai bawaan lahir mereka,
seperti bakat, kepandaian, prilaku dan sebagainya. post modern menolak pernyataan
tersebut, mereka berpendapat bahwa hal-hal yang berhubungan dengan manusia hampir
sepenuhnya adalah buah pembelajaran dari lingkungan sosial mereka, bagaimana mereka
hidup dan belajar dalam lingkungan sosial itu adalah sifat dari kondisi seorang manusia.
6. Bahasa atau suatu kata “menunjuk atau menjelaskan” pada suatu hal tertentu sesuai dengan
“makna” atau “artinya”. post modern melihat bahwa “bahasa” tidak selalu menjelaskan
“maknanya”. bahasa dapat menjadi bahasi itu sendiri tanpa mengartikan makna lainnya.
“arti” bukanlah sesuatu yang statis atau sebuah ide melainkan suatu jangkauan terhadap
persepsi lain, karena hal ini adalah “rasa”, pemahaman lain dapat mengartikannya berbeda.
post modern melihat bahasa dalam kacamata pemikiran seorang filsuf prancis jacques
derrida.
7. Manusia berfikir bahwa memiliki ilmu dan menguji kebenarannya. post moderen menolak
pemikiran ini, mereka perpendapat bahwa sejak kita berfikir kita telah memiliki ilmu. “saya
berfikir, maka saya ada” (rene deskartes)
8. Untuk membangun sebuah teori diperlukan berbagai aspek, penjelasan mengenai sejarah
dan sosial dari berbagai sumber. dalam teori seharusnya terdapat suatu tujuan yang
siantifik, walaupun teori tersebut tidak pernah digunakan dalam prakteknya. post modern
8
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
menolak pernyataan ini mereka melihat buah pemikiran seperti ini hanya sebagai suatu
mimpi, pemikiran tersebut hanya akan menutup pendapat-pendapat lain tentang hal-hal
yang telah di anggap benar sebelumnya tanpa melihat berbagai kemungkinan lainnya pada
masa mendatang.
Post-modern melihat lebih banyak kemungkinan dan relativitas pada suatu kejadian, mereka
membuka berbagai kemungkinan yang ada, tergantung dari pemahaman atau kondisi suatu
masyarakat tertentu. Post-modern melihat bahwa manusia tidak dapat memiliki pemikiran yang
hakiki atau absolut. Post-modern selalu melihat adanya alternatif pada suatu kejadian dan mereka
memahaminya sebagai pencerahan rasionalitas (Enlightenment ).
Arsitektur Post-modern adalah arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan
Technology, Internasional dan lokal yang merupakan hasil perkembangan sumber daya manusia
terhadap arsitektur modern.
1. Tidak ada muatan yang kaya/luas, miskin akan makna, memiskinkan bahasa arsitektur
pada bentuk dan pada level konten/isi. Tidak mampu berkomunikasi efektif dengan
penggunanya.
2. Tidak memiliki memori, dan tidak memiliki hubungan yang efektif dengan kota dan
sejarah. Terlalu logis dan rasional. Kurang memperhatikan nilai-nilai masyarakat, faktor
lingkungan dan emosi manusia.Bertentangan dengan tradisi/anti klasik. Menolak ornamen
dan dekorasi.
3. Tidak diketahui keberadaan/ciri khusus suatu bangunan atau tidak berkonteks.
Menciptakan kota tanpa karakter, karena kemonotonan warna putih dan bentuk yang
kotak.
9
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
TELAAH KONSEP RANCANGAN FRANK GEHRY
Dalam melakukan kajian dan telaah konsep rancangan arsitektur Frank O Gehry dalam
menghasilkan karya-karya besar arsitekturnya, dilakukan dengan pendekatan kajian tipologi
berdasarkan beberapa karya yang menjadi studi kasus dan dikaitkan dengan beberapa pernyataan
pernyataan arsitektural tentang desain yang dia rancang.
“As soon as I understand the scale of the building and the relationship to the site
and the relationship to the client, as it becomes more and more clear to me, I start
doing sketches".
“Sebagai langkah awal dalam membuat suatu desain frank gehry
melakukan/membuat sketsa-sketsa, hal tersebut dilakukan agar cepat memahami skala
dari bangunan dan hubungan itu kepada lokasi dan hubungan itu kepada klien”.
Penggabungan bentuk-bentuk yang tidak beraturan melalui sketsa-sketsa, dengan
menempatkan bangunan (sebuah obyek seni ukir) ditengah-tengah kota yang mana
bangunan berdiri kokoh secara vertikal, sehingga sangat nampak perbedaan. Walt
Disney Concert Hall Guggenheim Museum Gehry House Loyola Law School.
Pada rancangan Walt Disney Concert Hall, nampak perbedaan penampilan bangunan,
diantara gedung yang didesain secara vertikal yang dibangun berdasarkan rancangan
komposisi yang seimbang. Pada Guggenheim Museum Bilbao yang berlokasi ditepi
sungai yang dihubungkan oleh sebuah jembatan, serta pada bagian timur terdapat menara
sehingga terkesan bangunan tersebut terlihat sangat komposisi. Dalam mendesain
rumahnya, penggunaan material sangat disesuaikan kondisi lingkungan, Frank Gehry
10
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
pada saat merehab rumah tinggalnya/memperluas dan mempercantik dengan
membungkus dengan bahan metal (slipcover), kayu lapis, kaca dan seng yang dijadikan
pagar. Rumah tersebut mempertahankan bentuk minimalist. Sedangkan pada Loyola
University Law School, rancangannya ini menyeimbangkan arsitektur pada abad 19
yang merupakan arsitektur murni dan yang berkelanjutan sampai abad 20.
“This masterpiece is a kind of urban sculpture that gives people the impression
of being a ship in the Nervión River, or even a metallic flower, from an aerial view.”
“This sculptural building is composed by different volumes with different uses
apart from the exhibition rooms: an auditorium, a library, offices, a café and a
restaurant.”
Pada konsep ini, Gehry berpendapat bahwa sebuah karya monumental dapat
membuat orang-orang terkesan dan mempunyai pengaruh terhadapat kota seperti sebuah
kapal yang disungai nervion ataupun bungan metalic dari suatu kawasan. Bangunan
scluptural mempunyai volume yang berbeda yang dikomposisikan secara terpisah-pisah.
Bentuk-bentuk yang tidak beraturan merupakan prinsip frank o gehry dalam setiap
rancangannya permainan massa Bangunan yang geometris.
11
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
dan batu Alam . Warna Eksterior Bangunan , Gehry tetap mempertahankan warna asli
bahan tersebut apa adanya agar kelihatan tetap kontras,
Untuk Interior, Gehry cenderung menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu,
susunan marmer/ batu alam dan beberapa bahan lain sebagai aksentuasi. Untuk Warna
interior kecenderungan karya Gehry, menggunakan warna alami bahan, Putih dan coklat.
12
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
bentuk dan penghadiran komposisi dari bentuk tersebut. Pemakaian bahan bangunan
yang terkesan semaunya dan sangat kontras dengan penggunaan bahan-bahan bangunan
yang digunakan oleh beberapa arsitek ternama lainnya seperti Frank Llyod Wright.
Komposisi bentuk yang saling menabrak dan penggunaan bahan bangunan yang tidak
lazim merupakan tipologi yang lainnya dari karya Gehry. Penjelajahan terhadap bentuk
dari tipologi geometri Frank O. Gerhy memperlihatkan lebih menekankan bentuk pada
olahan non-Euclidean Geometry.
1.4 Karya-karya Frank O. Gehry
Perwujudan manifesto dari Frank Gehry dapat diamati melalui analisa terhadap beberapa
karya arsitektur buatannya yang terkenal fenomenal, sebagai berikut :
a. Walt Disney Concert Hall (California, Amerika Serikat)
Merupakan suatu karya yang luar biasa yang mencerminkan dan menjadi icon
Los Angeles. The Walt Disney Concert Hall yang terletak di 111 South Grand
Avenue diDowntown Los Angeles, California adalah ruang keempat dari Los
AngelesMusic Center. Dibatasi oleh Hope Street, Grand Avenue, 1 dan 2 Streets
berkapasitas 2.265 orang. Gedung Walt Disney Concert Hall mulai dibangun pada
tahun pada tahun 1992, berawal ketika Lillian Disney , janda Walt Disney , menjadi
penyandang dana dengan menyumbangkan kurang lebih 50 juta dolar. Frank Gehry
meyelesaikan rancangan desain pada tahun 1991 dan memulai pembangunan dari
area parkir bawah tanah dan selesai pada tahun 1996. Pembangunan gedung concert
tersebut sempat mengalami kemacetan pada tahun 1994-1996 disebabkan
kekurangan dana. Selesai dibangun pada 23 Oktober 2013 , seluruh permukaan
facadenya menggunakan Metalic Surfaces yang merupakan ciri khas dari Frank
Gehry.
(Sumber : https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/)
(Sumber : https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/)
Dalam merancang, Frank Gehry bekerja sama dengan seorang ahli akustik,
Yasuhisa Toyota dalam pengujian kualitas akustik. Mereka menggunakan model
berskala 1:10 dengan memperlihatkan plafon yang membentuk ombak sebagai
bagian dari sistem akustik. Eksteriornya adalah komposisi bentuk bergelombang
dan siku, yang dikembangkan melalui model dan sketsa, yang merupakan
karakteristik proses Gehry. Bentuk lengkung dieskterior menuntut penggunaan
baja, yang dapat dilihat melalui material tembus pandang di ruang pra-konser.
Permukaan facade Stainless Steel memberi kilauan yang indah di siang hari dan di
malam hari material tersebut secara indah merefleksi cahaya kota. Pada awalnya
bangunan ini ingin dibuat menggunakan material batu, tetapi dibatalkan karena
memerlukan material yang mudah dibentuk. Retakan kaca di façade membawa
cahaya ke lobi dan ruang pra-konser.
14
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
b. Dancing House (Prague, Republik Ceko)
(Sumber : https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/)
The Dancing House berdiri di pusat kota, di pinggir Sungai Vlatava (Miklosko)
dan merupakan sebuah simbol dari kebangkitan arsitektur, ekonomi, dan politik
kota Prague, Republik Ceko. Memiliki konsep berupa tarian yang dilakukan oleh
Fred and Ginger, yang lalu diimplementasikan menjadi sebuah bangunan.
Bangunan ini juga sekaligus mencerminkan konsep maskulin dan feminine.
(Sumber : https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/)
15
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
(Sumber : https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/)
Saat ini, Dancing House menjadi salah satu bangunan dengan style
dekonstruksi yang popular. Namnun di balik semua itu, desain dari bangunan ini
sangat kontoversial dan tidak disukai oleh warga lokal yang mengatakan bahwa
desain tersebut sangat kontras dengan bangunan bergaya Baroque dan Gotic yang
ada disekitarnya. Pada akhirnya, harapan bangunan ini untuk menjadi Cultural
Center harus pupus dan saat ini hanya berfungsi sebagai kantor dan restoran.
16
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
(Sumber : https://www.nybooks.com/articles/2016/03/24/frank-gehry-story/)
17
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
(Sumber : https://docplayer.info/31743213-Telaah-konsep-frank-o-gehry-dalam-rancangan-arsitektur.html)
1.5 Kesimpulan
18
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Meskipun dalam beberapa pandangan kritikus dan pendapat beberapa arsitektur tentang
rancangan Frank O Gehry, dapat diambil kesimpulan dari beberapa pendapat tentang
bagaimana tipologi dan konsep rancangan tokoh arsitek Frak O Gehry berdasarkan kajian dan
telaah pandangan Frank O Gehry. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari telaah ini yaitu :
a. Desain Karya Gehry menggunakan bentuk abstrak , nyentrik serta berkesan Ekstrim dalam
mengekspos bentuk-bentuk tertentu.
b. Karya – Karya Arsitek Frank O Gehry dapat dikatakan adalah karya yang tidak mau terikat
pada satu aturan tertentu, Ia cendrung mengesampingkan aturan-aturan modern yang kaku.
c. Dalam desainnya Gehry mempunyai prinsip “ There isi no Rule “, namun ia tidak
meninggalkan firmilitas dan utilitas dari Trilogi Vitruvius
d. Dalam Upaya meng-kontraskan diri, fasade pada karya Frank O Gehry menggunakan bahan-
bahan tertentu yang diekspos seperti batu merah yang diekspos sangat kontras dengan langit
yang transparan dan atap semi silinder pada beberapa bangunan publik seperti kantor.
19
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/197110221998022-
LILIS_WIDANINGSIH/Gehry_artikel.pdf
https://www.academia.edu/9852114/Frank_O._Gehry_Tokoh_Arsitektur_Post_Modern
https://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/sejarah-arsitektur/tipologi-arsitektur/arsitektur-post-
modern/
https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry/
https://docplayer.info/31743213-Telaah-konsep-frank-o-gehry-dalam-rancangan-arsitektur.html
20
DOROTHY S. A. R. S. | 17 0406 120 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
BAB II
ZAHA HADID
1956 - 2016
21
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.1. Biografi Zaha Hadid
Kebangsaan : Irak-Britania
Pekerjaan : Arsitek
Website : www.zaha-hadid.com
22
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Terlahir dengan nama Dame Zaha Mohammad Hadid atau dikenal dengan nama Zaha
Hadid lahir di Baghdad, Iraq pada tanggal 31 Oktober 1950 dan meninggal pada tanggal 31
Maret 2016 dengan penyebab kematian serangan jantung. Dikenal sebagai seorang arsitek
berkelahiran Irak yang dikenal dengan desain radikal dekonstruksinya, pada tahun 2004 ia
menjadi arsitek wanita pertama yang mendapat penghargaan Architecture Pritzker Prize. Zaha
Hadid memulai studi awalnya di Universitas Amerika, Bairut, Lebanon dan menerima gelar
sarjana matematikanya di sana. Pada tahun 1972 , Zaha belajar arsitektur di Asosiasi Arsitektur,
pusat utama pemikiran arsitektur progresif yang berpusat di London selama tahun 1970-an. Di
sana ia bertemu dengan arsitek Elia Zenghelis dan Rem Koolhaas, yang nantinya akan menjadi
mitranya di Kantor Arsitektur Metropolitan. Pada tahun 1979, Zaha Hadid mendirikan
perusahaannya sendiri yang berlokasi di London, Zaha Hadid Architects (ZHA).
Proyek besar pertama Zaha Hadid adalah Stasiun Pemadam Kebakaran Vitra (1989-1993)
yang berlokasi di Weil am Rhein, Jerman. Terdiri dari serangkaian pesawat bersudut tajam,
strukturnya menyerupai burung yang sedang terbang. Karyanya yang dibangun lainnya dari
periode ini termasuk proyek perumahan untuk IBA Housing (1989-1993) di Berlin, ruang
pameran Zona Mind (1999) di Millenium Dome di Greenwich, London, dan ruang pameran
Land Formation One (1997-1999) ) di Weil am Rhein. Dalam semua proyek ini, Hadid lebih
lanjut mengeksplorasi minatnya dalam menciptakan ruang yang saling berhubungan dan bentuk
arsitektur yang dinamis.
23
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Selain menjadi seorang arsitek Zaha Hadid juga menjadi perancang furnitur, perancang
busana dan staff pengajar. Ia pernah mengajar di Universitas Harvard, Asosiasi Arsitektur,
Universitas Chicago, dan Unversitas Yale. Selama berkarier di dunia arsitektur, Zaha telah
mendapatkan banyak penghargaan arsitektur yang membuat namanya semakin diakui dan
dihormati oleh lembaga-lembaga terhormat arsitektur. Penghargaan arsitektur yang didapatnya
salah satunya melalui karya arsitektur Zaha pada tahun 1999 Bergisel Ski Jump yang berlokasi di
Insbruck, Austraria mendapat predikat penghargaan Austrian State Architecture Prize dan
Tyrolean Architecture Award, Hoenheim- Nord Terminus and car Park (1998-2001) mendapat
penghargaan AIA UK Chapter Award dan Red Dot Award, yang kemudian penghargaan ini
didapatkan nya pada tahun 2002.
24
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.2. Zaha Hadid Sebagai Arsitek Wanita Modern
Secara garis besar, Zaha Hadid memandang pentingnya seorang arsitek untuk
menyelesaikan persoalan arsitektur dalam satu gerakan atau satu solusi yang mana satu solusi ini
dapat secara simultan menyelesaikan persoalan yang lainnya. Solusi tersebut hendaknya perlu
melibatkan respon terhadap program bangunan, lahan bangunan tersebut berada dan konteks
lingkungan secara global. Manipulasi ruang ataupun pembuatan ruang juga menjadi salah satu
perhatian
Zaha Hadid dalam menyelesaikan persoalan arsitektur pada karyanya. Ia menilai bahwa
dalam menyelesaikan persoalan tersebut tidak dapat hanya menggunakan sebuah teori arsitektur
tetapi ia lebih memfokuskan terhadap bagaimana membuat sebuah ruang dan memanipulasi
ruang tersebut entah itu di lapis, dikecilkan ataupun dibesarkan dan bagaimana kita dapat
menghuni dan menggunakan ruang tersebut. Yang pada akhirnya kembali kepada respon
terhadap program melebihi dari apapun
Zaha Hadid telah menyebutkan bahwa pembuatan ruang telah menjadi salah satu fokus
perhatiannya. Dalam wawancaranya, Zaha menyebutkan pada pembuatan stasiun pemadam
kebakaran Vitra bahwa membuat ruang yang saling terjalin, transparan dan mencapai isu
keringanan dan pergerakan saat anda melewati bangunan tersebut bukan lah hal yang mudah.
Tetapi tulah yang membuat stasiun pemadam kebakaran Vitra bagi Zaha sangatlah menarik.
Melalui manipulasi terhadap ruang, ia berhasil menggapai isu keringanan dan pergerakan
melalui penggunaan beton yang mana material beton tampaknya terkesan solid tetapi Zaha
memanipulasi penggunaan beton ini dengan pembuatan ruang- ruang di dalamnya yang mengalir
satu sama lain membuat orang yang melewati bangunan tersebut merasakan ruang luar yang
seakan menjadi bagian dari ruang dalam.
25
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Interior Vitra Fire Station,
Jerman
(sumber: google)
Pada stasiun pemadam kebakaran Vitra, Zaha kembali menekankan bahwa yang terpenting
baginya adalah pembuatan ruang seperti apa yang sebenarnya ingin dicapai dan bagaimana anda
menempatkan diri anda di ruangan dan bagaimana ruang tersebut menarik anda dan efeknya
terhadap anda.
Selain itu, pada karyanya Cardiff Opera House, Zaha kembali menekankan bagaimana
respon terhadap kondisi program, lahan dan global sangat berperan pada karyanya. Ia
menyebutkan bagaimana Opera House yang mempunyai notabene sebagai massa yang besar bisa
dimanipulasi dengan permainan massa bangunan. Kemudian bagaimana Zaha meletakkan
Cardiff Opera House sehingga memiliki dampak terhadap lingkungan secara global dan orang-
orang yang menanggapi Cardiff Opera House sebagai gedung opera baru dan bagaimana ia
menyatukan tipologi gedung opera dengan tipologi kota tersebut. Zaha juga ingin membuat
gedung tersebut seakan timbul dari tanah dan terlihat transparan. Di sini Zaha kembali
menggunakan ide transparan yang mana dimaksudkan agar kondisi bangunan ini dan di
sekitarnya bisa melebur dan terkesan menyatu.
Secara garis besar Zaha memandang dalam pembuatan karya arsitekturnya sumber
terpenting ialah suatu solusi yang bisa merespon terhadap program, terhadap lahan dan terhadap
kondisi global. Sehingga penting untuk menemukan satu solusi yang bisa turut menyelesaikan
permasalahan lainnya. Selain itu Zaha juga menekankan terhadap pembuatan ruang. Pembuatan
26
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
ruang yang seperti apa yang sebenarnya ingin dicapai dan bagaimana kita menempatkan diri
pada ruangan tersebut dan bagaimana ruang tersebut dapat menarik kita dan efeknya terhadap
kita. Sedangkan pada beberapa karya arsitektur yang sempat ia sebutkan pada wawancaranya
yaitu Vitra Fire Station, Cardiff Opera House, dan proyek di Hamburgh dan di Dusseldorf
merupakan bangunan yang masuk kategori bangunan publik. Pada semua karya tersebut, terdapat
pernyataan yang menyebutkan bagaimana karya tersebut ia desain walaupun hanya karya stasiun
pemadam kebakaran Vitra yang terbukti terbangun akan tetapi penulis mendapatkan kesimpulan
bahwa bangunan tersebut memiliki beberapa persamaan pada pemikiran ide. Pemikiran
mengenai transparansi yang terus tertuang pada karya Vitra Fire Station, Cardiff Opera House,
dan proyek di Hamburgh dan di Dusseldorf, ruang yang saling terjalin dan pergerakan pada
karya Vitra Fire Station dan proyek di Hamburgh dan di Dusseldorf, serta keringanan pada karya
Vitra Fire Station
27
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.3. Analisa Zaha Hadid Sebagai Arsitek Wanita Modern
Dalam perancangannya Zaha Hadid lebih memandang terhadap solusi yang bisa merespon
terhadap program, lahan dan kondisi global. Selain itu Zaha Hadid lebih menekankan pembuatan
ruang, seperti bagaimana ruang tersebut dapat menarik terhadap kita.
Dalam perancangannya Zaha Hadid juga banyak menggunakan kaca sebagai material
untuk membuat area terbuka dan menarik perhatian pengunjung dan penggunaan beton.
Penggunaan material kaca juga mmebuat suasana baru dalam perancangan Zaha Hadid dan lebih
mengedepankan fungsi bangunan kearah fungsi publik yaitu yaitu fungsi olahraga, fungsi
transportasi, fungsi pameran dan kebudayaan Contohnya bangunan Center for Contemporary
Art
Menurut Tietz (1999), terminologi Arsitektur Modern adalah sebuah gaya arsitektur yang
muncul pada awal abad ke-20 dan menjadi populer setelah Perang Dunia II. Arsitektur Modern
yang berbasiskan penggunaan teknologi untuk konstruksi bangunan, terutama penggunaan
material kaca, baja, beton bertulang dan komposit (baja dibalut beton), muncul sebagai
penolakan terhadap gaya Neoklasik dan gaya Beaux-Art (ragam hias atau ornament) yang
populer di abad ke-19 atau dengan kata lain arsitektur modern
meninggalkan/melupakan/membuang kearifan lokalnya sendiri.
Arsitektur modern muncul pada akhir abad ke-19 dari revolusi teknologi, teknik dan bahan
bangunan, dan dari keinginan untuk melepaskan diri terhadap gaya arsitektur historis dan untuk
menciptakan sesuatu yang murni fungsional dan baru yang ditegaskan oleh Ludwig Mies van der
Rohe dalam Johnson (1947): “Less is more”.
28
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Oleh karena lebih mengutamakan fungsional daripada bentuk maka denah dan bentuk
bangunan akan cenderung persegi (Sullivan, 1896: form follow function) dan menjadikan
material bangunan modular demi kecepatan produksi dan pembangunan serta biaya yang rendah
karena produksi massal.
29
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.4. Karya Zaha Hadid
Pada awalnya pusat yang didirikan pada tahun 1939 adalah salah satu institusi seni visual
kontemporer pertama di Amerika Serikat.Sejak tahun 1960-an, galeri CAC ditempatkan di lantai
dua dari sebuah pengembangan komersial di pusat kota Cincinnati. Hal ini dianggap luar biasa
karena saat itu sebagian besar fasilitas seni kontemporer terletak di pinggiran kota Amerika.
Sayangnya, terlepas dari lokasi pusatnya, CAC hampir tidak terlihat dari jalan. Diskusi tentang
bangunan baru yang didedikasikan untuk pusat ini dimulai pada akhir tahun 1980-an, yang
akhirnya mengarah ke kompetisi desain pada tahun 1997.
Dari 97 pengajuan awal pada kompetisi desain, CAC mempersempit pilihan mereka
menjadi 12 semi finalis, dan akhirnya menjadi tiga finalis yaitu Daniel Libeskind, Bernard
Tschumi, dan Zaha Hadid. Setiap finalis diminta untuk menghasilkan pendekatan konseptual
yang akan mereka ambil. Hadid mengusulkan pengorganisasian museum ke dalam sejumlah
volume galeri independen, semua tergantung dari bidang beton yang melengkung. Elemen-
elemen fungsional ini tidak hanya menginformasikan massa museum baru, tetapi juga
penampilan luarnya. Proposal itu cukup menarik sehingga pada 4 Maret 1998, CAC secara resmi
menyatakan Zaha Hadid menang.
30
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Keyakinan bahwa sebuah bangunan dapat berbaur dan menonjol pada saat yang sama
diwujudkan oleh Pusat Seni Kontemporer (CAC) Lois dan Richard Rosenthal ini. Meskipun
massa atau volumenya yang berat membuatnya tampak sebagai elemen yang independen dan
tidak dapat ditembus, Rosenthal Center sebenarnya dirancang untuk menarik kota, melewati
temboknya dan ke atas, ke arah langit. Dinamisme yang melekat ini sangat cocok untuk galeri
yang tidak memiliki koleksi permanen, dan terletak di jantung kota Midwestern yang
berkembang. Kota Cincinnati juga merupakan kota yang kaya akan tradisi dan kebudayaan.
Pembangunan Contemporary Art Center memegang peran penting sebagai kunci perkembangan
kebudayaan di Kota Cincinnati hingga saat ini.
Lokasi lahan CAC berada pada sudut jalan yang padat di jantung pusat kota Cincinnati.
Itu terletak di sepanjang jalur pejalan kaki yang membentang dari Fountain Square di dekatnya
ke Aronoff Centre for the Arts di seberang jalan, memastikan aliran orang yang konstan.
Dinamisme pejalan kaki inilah yang mendorong Hadid untuk mengembangkan "Urban Carpet,"
salah satu dari dua gerakan desain yang terdefinisi di CAC.
"Urban Carpet" adalah metode Zaha Hadid untuk membawa susunan kota di dalam
dinding museum. Lobi di lantai dasar sepenuhnya tertutup kaca dan terbuka untuk jalan keluar
umum, mengundang pejalan kaki untuk memperlakukan ruang tersebut sebagai area publik
tertutup; ini berfungsi untuk menempatkan Rosenthal Center di jaringan ruang publik dan jalur
yang ada, yang memungkinkannya untuk beroperasi sebagai simpul perkotaan yang vital dan
secara efektif menyelesaikan masalah visibilitas yang dihadapi oleh fasilitas galeri sebelumnya.
Lantai beton lobi terhubung ke dinding belakang museum dengan kurva ke atas, mengubah
keduanya menjadi permukaan yang terus menerus yang secara konseptual menarik susunan
perkotaan dari lobi dan ke ruang galeri yang tergantung di atas.
31
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Secara visual berbeda seperti "Urban Carpet" dan "Jigsaw Puzzle", sirkulasi yang
menghubungkan keduanya harus sama dramatisnya. Sarana utama jalan keluar vertikal adalah
serangkaian tangga-tangga yang berjalan bolak-balik di sepanjang dinding belakang museum,
jalur tangga zig-zag membentang dari lantai dasar ke lantai paling atas bangunan. Setiap tangga,
terbuat dari baja dan dicat hitam dengan beratnya 15 ton, berat maksimum yang bisa diangkat
oleh crane untuk konstruksi. Seluruh ruang tangga diterangi oleh skylight di atap sehingga
cahaya menembus sampai ke permukaan tanah.
Hadid memilih untuk tidak menyembunyikan strategi desain nya, tetapi untuk
menampilkannya secara terbuka. Hasilnya adalah dua fasad yang berbeda, yang masing-masing
mengungkapkan aspek berbeda dari interior CAC. Fasad selatan, terdiri dari wajahwajah yang
lebih panjang dari volume galeri, mengekspresikan program pembangunan melalui tiga pilihan
material yaitu kaca, beton, dan panel logam hitam. Fasad timur tidak bergantung pada material,
tetapi pada massa, dengan topografi wajah-wajah konkret nya mengungkapkan susunan rumit
volume galeri di dalam CAC.
Ketika CAC dibuka untuk umum pada tahun 2003, itu bukan sekadar menjadi ruang
pameran baru bagi Pusat Seni Kontemporer. Dengan pembukaan CAC, Zaha Hadid menjadi
wanita pertama yang merancang museum seni Amerika. Rosenthal Center sendiri adalah salah
satu galeri seni kontemporer terbesar dan paling dinamis di Amerika Serikat, rumah yang cocok
untuk salah satu lembaga negara yang paling terkenal di bidang ini.
Interior Lois and Richard Rosenthal Center for ContemporaryArt
(sumber: google)
32
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Tampak Timur (kiri) dan Selatan (kanan) Lois and Richard Rosenthal Center for
ContemporaryArt
(sumber: google)
33
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.4.2. Vitra Fire Station
Vitra Fire Station
merupakan karya
arsitektur Zaha Hadid
yang berlokasi di Weil am
Rhein, Germany.
Didirikan pada tahun 1990
hingga 1994 dengan luas
area 852 m2 . Awal mula
berdirinya Vitra Fire
Station dikarenakan
kebakaran yang melanda
Eksterior Vitra Fire Station kampus Vitra pada tahun 1981. Kampus Vitra
Proyek Vitra Fire Station merupakan karya Zaha Hadid yang pertama kali direalisasikan
dan juga menjadi bukti bahwa karya Zaha Hadid dapat direalisasikan melalui lukisan dan
sketsanya sebagai mediator dalam menemukan hubungan spasial dan bentuk. Pembangunan
Vitra fire Station diawali dengan studi mengenai Vitra Factory yang ada pada area tersebut.
Bangunan Vitra Fire Station tergambarkan sebagai elemen utama dalam zona lansekap yang
linier, penambahan pola linier buatan yang berdampingan dengan ladang kebun anggur. Vitra
didesain sebagai objek yang terhubung dengan sekitarnya dibandingkan dengan objek yang
hanya diletakkan begitu saja untuk mengisi ruang.
Hadid awalnya ditugaskan hanya untuk merancang stasiun pemadam kebakaran. Akan
tetapi pada akhirnya proyek ini diperluas hingga mencakup dinding batas, ruang latihan, dan
gudang sepeda. Elemen-elemen ini diletakkan ditikungan di jalan utama yang melintasi
sepanjang Kampus Vitra.
Bangunan ini tergambarkan sebagai bangunan yang panjang, linier dan sempit. Timbul dari
penempatan bidang yang miring dan dinding yang menembus antara tiap elemen yang mengisi
ruang. Hanya bisa terlihat melalui sudut pandang yang tegak lurus. Bangunan ini menandakan
pergerakan yang seakan dibekukan, ekspresi gerak yang hidup dan jelas dari ketegangan yang
diperlukan tapi tetap siaga, yang siap untuk bertindak jika dibutuhkan. Dinding pada Vitra yang
34
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
terlihat seakan meluncur dari satu dinding ke dinding lain dan penggunaan pintu geser utama
yang membentuk suatu gambaran dinding yang bergerak.
Seluruh konstruksi bangunan Vitra Fire Station dibuat terekspos, penggunaan material
beton in situ, ditandai dengan sudut yang tajam dan ketidakhadiran penambahan layer massa
bangunan sehingga tetap mempertahankan kemurnian dari volume prisma. Selain itu
ketidakhadiran detail juga menyiratkan selayaknya kaca tanpa bingkai dan penataan lampu pada
ruang interior yang langsung dan tepat. Dengan menekankan kesederhanaan estetika, Hadid
bermaksud menyoroti sifat desain yang sangat konseptual. Detail yang berlebihan akan
mengurangi abstraksi volume beton prismatik bangunan, mengurangi dampak konsep itu sendiri.
35
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Tampak Atas Vitra Fire Station
(sumber: google)
(sumber: skyscrappercity.com) pada tahun 2003 dan pengerjaan kontruksi dimulai pada
tahun 2007.
Desain yang diangkat oleh Hadid adalah kurva raksasa yang saling menyambung satu
sama lain, polanya berbentuk kurva sebagai bidang aerodinamis untuk menahan hembusan angin
yang kuat di kota Baku ini. Bangunan ini memiliki tiga ruang berbeda, di sayap barat terdapat
museum, sayap timur adalah gedung opera dan ruang konferensi, di bagian utara yang menjulang
adalah perpustakaan dan ruang-ruang multifungsi. Saat pengerjaan konstruksinya, bangunan ini
37
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
dinobatkan sebagai bangunan berstruktur ekstrim di dunia pada tayangan film dokumenter
Discovery Channel.
Setelah diresmikan, HACC menjadi salah satu sorotan media dunia. Selain karena
bangunan ini unik, pesona yang ditawarkan tak kalah menarik dengan pemandangan dari luar.
Untuk interior, Hadid tetap menggunakan dominasi warna putih, dan garis-garis kurva yang
terbentuk mengikuti pola bagian fasadnya.
Di dalamnya terlihat pemandangan kota Baku yang luas dari balutan kaca besar
mengikuti bentuk kurva bagian dalam. Sementara di bagian ruang konferensi, struktur kayu
mendominasi seluruh sudut ruang yang berkapasitas 1.200 orang, bentuknya melengkung, tidak
menimbulkan banyak dekorasi lain, selain warna kayu dan pantulan cahaya lampu kuning. Pada
sayap utara, terdapat ruang serbaguna yang berdinding susunan kaca besar, sementara di
sampingnya menjulang tinggi perpustakaan dengan 9 lantai dan memiliki luas lantai yang
berbeda dengan ketinggian 74 meter.
38
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
Bangunan ini dianugerahi beberapa nominasi dalam perhelatan penghargaan arsitektur
tingkat dunia seperti RIBA Sterling Awards 2011 dan World Architecture Festival 2012. HACC
dengan cepat dapat diterima semua rakyat Azerbaijan dan maju sebagai ikon pariwisata,
pendidikan dan kebudayaan kota Baku, khususnya Azerbaijan.
39
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
2.5. Kesimpulan
Zaha Hadid dalam perancangannya lebih mengutamakan fungsional tetapi dalam bentuk
ia menunjukkan ke ciri khasannya yaitu lekukan – lekukan pada designnya. Arsitektur Modern
Arsitektur Modern yang berbasiskan penggunaan teknologi untuk konstruksi bangunan, terutama
penggunaan material kaca, baja, beton bertulang dan komposit (baja dibalut beton). Dalam
desainnya Zaha Hadid juga menggunakan material kaca, baja dna beton. Penggunaan kaca yang
digunakan Zaha Hadid untuk permainan rasa antar ruang yang membuat pengunjung atau orang
– orang sekitar untuk masuk kedalam. Hadid memilih untuk tidak menyembunyikan strategi
desainnya, tetapi untuk menampilkannya secara terbuka. Hadid juga menekankan kesederhanaan
estetika, Hadid bermaksud menyoroti sifat desain yang sangat konseptual. Detail yang berlebihan
akan mengurangi abstraksi volume beton prismatik bangunan, mengurangi dampak konsep itu
sendiri.
40
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40205477/Paradigma_Pemikiran_Zaha_Hadid
https://en.wikipedia.org/wiki/Zaha_Hadid
Abdillah Wahyu. 2018. Kisho Kurokawa Kajian Arsitektur. Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara Medan
41
THEO FIDELIS | 17 0406 134 | SEJARAH ARSITEKTUR - 2