Anda di halaman 1dari 56

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN 5

SISTEM PEMBEBANAN PADA BANGUNAN TINGGI SERTA PERiLAKUANNYA

NAMA KELOMPOK : PETRUS M U ATAWOLO (1606090016)


MARIA S M BANAMTUAN (1606090021)
VALENTINO A SENDA (1606090039)
BERTOLDUS M ARABOLI (1606090047)
PIERE ERLANI (1606090063)
ESRA S B PANGGABEAN (1606090064)
DOMINGGUS ANANDUA (1606090065)
JOSHUA U S JURUMANA (1606090026)
MONIKA S C DALANDIZ (1606090034)
MARIA R W RATO (1606090045)
GABRIEL STEVAN SERAN (1606090058)
PETRUS MAU (1606090070)
DEDY R LEO LODO (1606090076)
ARISTHA TITIEN BOBO (1606090078)
PENGERTIAN PEMBEBANAN
Beban adalah sekelompok gaya yang akan bekerja pada suatu luasan struktur.
yang setiap strukturnya direncanakan dan telah ditentukan oleh kode-kode
pembebanan yang telah ditetapkan berupa standar nasional Indonesia (SNI)
Pembebanan pada gedung terdiri atas:
1. Beban mati
2. Beban hidup
3. Beban konstruksi
4. Beban salju,hujan dan es
5. Beban angin
6. Topografi sebagai penentu tekanan angin
7. Beban seisemik
8. Beban tekanan air dan tanah
9. Beban yang diakibatkan oleh perubahan volume
10.Beban suhu
11.Beban dampak dan dinamik
12.Beban ledakan
1. BEBAN MATI
a. Beban mati (dead load)  adalah beban-beban yang bekerja vertikal ke bawah yang
mempunyai karakteristik bangunan. Beban mati berasal dari struktur bangunan itu
sendiri seperti misalnya penutup lantai, alat mekanis, dan partisi termasuk segala
beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut. 
b. Untuk keperluan analisis dan desain struktur bangunan, besarnya beban mati
harus ditaksir atau ditentukan terlebih dahulu dengan meninjau berat satuan
material tersebut berdasarkan volume elemen.
Sumber : SNI 1727-2013 (Beban Minimum Untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lain) Pasal 3.1.1  Definisi Hal. 15
Beban mati yang di perhitungkan terdiri dari :

a. Berat kolom sendiri


b. Berat sendiri balok induk, balok sloof,  balok anak,
balok ring.
c. Berat dinding precast
d. Berat pelat lantai
e. Berat penutup lantai

Perlakuan terhadap beban mati


dapat dilakukan berupa rangka
bangunan yang difungsikan untuk
menerima dan menahan beban vertikal
serta penempatan kolom portal yang
menerus sehingga beban dapat
disalurkan dari atas ke bawah tanah.
 Burj Al Arab
Jumeirah St - Dubai - Uni Emirat Arab

Burj Al Arab memiliki konstruksi Triangular Truss yang


merupakan beban mati bangunan tersebut
Perlakuan terhadap beban mati yang dihasilkan ialah dengan
menyusun triangular truss membentuk segitiga-segitiga

Beban dan gaya yang dihasilkan


Ga e r a
k
ya ng
di ka
te la
ru in
sk
an

Apabila kedua gaya dipertemukan


maka momen kedua gaya tersebut

Contoh
adalah nol
John Hancock Building
North Michigan Avenue, Streeterville, Chicago,
Illinois, Amerika
Cladding Serikat
pada John Hancock Building merupakan beban
mati yang dapat menekan struktur dibawahnya
Perlakuan terhadap beban mati ini dengan penggunaan
struktur X brached frame untuk menghindari lendutan dari
beban kaca pada bangunan tersebut

Beban dan gaya yang


dihasilkan

Beban disalurkan melalui


x brached frame
2. BEBAN HIDUP

a) Beban hidup terjadinya tidak hanya sepanjang waktu, tetapi juga sebagai
fungsi tempat.beban ini bisa berjangka pendek maupun panjang.
b) Beban penghunian mencakup beban peluang untuk berat manusia,
perabot, partisi yang dapat dipindahkan, lemari besi, buku, lemari arsip,
perlengkapan mekanis (seperti computer, business mahines), kendaraan
bermotor, perlengkapan industry, dan semua beban semi permanen atau
beban sementara
c) Beban terpusat menunjukan kemungkinan adanya aksi beban tunggal
pada tempat-tempat kritis seperti pada tangga, langit-langit , garasi
(misalnya dongkrak untuk mengganti ban), dan daerah bahya lainnya.
d) Semakin kecil luas lantai, semakin besar intetitas beban potensialnya
e) Peraturan factor keamanan minimum harus menjamin keadaan yang tak
terduga seperti, upacara ,latihan kebakaran, atau kelbihan pada bagian-
bagian bangunan.
BANGUNAN YANG GAGAL
Perpustakaan W.E.B Du Bois, Amerika
Serikat

Dibangun pada tahun 1974. bangunan ini


tergolong kedalam bangunan yang gagal
karena sang perancang tidak
memperkirakan beban hidup (buku) pada
bangunan, dimana pada tahun 1979
sebanyak 60 ribu buku dipindahkan dan
beberapa ruangan ditutup. bangunan ini
kemudian direnovasi namun karena
kesalahan dari awal maka bangunan
tersebut perlahan mulai amblas kedalam
tanah.
BAKRIE TOWER

Bangunan yang menerapkabn struktur


putar/twisting ini memiliki 47 lantai
dan dilengkapi dengan 22 lift, Bakrie
Tower adalah gedung perkantoran
Grade A yang terletak di jantung
Central Business District Jakarta.
Dengan total luas bangunan 59.404
m2.
3. BEBAN KONSTRUKSI
a) unsur struktur dirancang untuk beban mati dan beban hidup, tetapi unsur
tersebut dapat dibebani oleh beban yang jauh lebih besar dari beban
rencana, ketika bangunan didirikan.
b) Menumpuk perlengkapan dan materi yang berat di suatu yang berat di
suatu tempat yang tidak luas pada struktur.hal ini menyebabkan beban-
beban terpusat yang jauh lebih besar dari pada beban rencana untuk
struktur tersebut.
c) Beton yang belum menyampai kematangan untuk digunakan pada
bangunan, dipaksa untuk digunakan , oleh karna waktu yang sudah
ditentukan sangatlah tenggang, maka digunakan beton yang belum
mencapai kematangan diakibatkan konstruksi pada bangunan sering
mengalami keruntuhan, karena tidak dapat memikul beban yang ada.
d) Balok yang dirancang untuk berlaku secara komposit dengan plat beton,
dengan anggapan tidak ada penopang sementara yang digunakan pada
proses konstruksi.
e) Beton parcetak , ketika mengangkat unsur panel yang berat dari
perancanganya, gaya –gaya benturan dan tekanan harus diperhitungkan.
NAMA : BURJ KHALIFA
LOKASI : DUBAI, UNI EMIRAT ARAB
DI BANGUN TAHUN : 2004
DIBUKA TAHUN : 4 -1-2010
KETINGGIAN : 828 M
LANTAI TERATAS 6.213 M
JUMLAH LANTAI : 160 LANTAI
ARSITEK : ADRIAN SMITH DAN BILL BAKER
Desain Burj Khalifa berasal dari pola
sistem yang terkandung dalam
arsitektur Islam. Menurut insinyur
struktur, Bill Baker dari SOM, desain
bangunan menggabungkan unsur
budaya dan sejarah tertentu ke
wilayah tersebut.
KONSTRUKSI

Sistem struktur utama Burj Khalifa


adalah betonbertulang. Lebih dari
45.000 m3 (58.900 cu yd) daribeton,
beratnya lebih dari 110.000 ton
(120.000 ST ;110.000 LT ) digunakan
untuk membangun pondasibeton dan
baja, yang memiliki 192 tiang,
dengantiang masing-masing
berdiameter 1,5 meter x 43meter
panjangnya terkubur lebih dari 50 m
(164kaki) dalam. Konstruksi Burj
Khalifa digunakan330.000
m3(431.600 cu yd) dari beton dan
55.000ton baja, dan seluruh
konstruksi mengambil 22
juta jam kerja, kepadatan tinggi , beto
n permeabilitas
sebuah sistem proteksi katodik di
bawah tanahdigunakan untuk
meminimalkan efek yangmerugikan
dari bahan kimia korosif dalam air
tanahsetempat. Pada bulan Mei 2008
beton dipompakeatas konstruksi ke
ketinggian 606 m (1988 ft)sampai
lantai 156 sehingga mencetak rekor
dunia,.Struktur yang tersisa di atas
dibangun dari bajaringan.
13 TAHAPAN PROSES KONSTRKSI
1. PROSES PERTAMA
 Pondasi Raksasa Menara ini
akan berhenti diatas pondasi
frame-tebal 3,7 juta
segitigadidukung oleh 192
tumpukan baja bulat
ataudukungan silinder
mengukur diameter 1.5mdan
memperluas 50m (164 ft) di
bawah tanah.
2. PROSES KEDUA
 Kekuatan tinggi beton
digunakan untukmembantu
mencapai stabilitas di
strukturultra-tinggi. Burj Dubai
dirancang untukmenahan
gempa berukuran sampai
denganenam pada skala
Richter. Ini juga akan
terusstabil selama angin parah
hingga 55m per detik
3. PROSES KETIGA (MATA DILANGIT)
 Untuk memastikan stabilitas strukturaldari Burj Dubai
selama konstruksi,gerakan menara vertikal dan
lateraldilacak dengan bantuan sistempenentuan
posisi berbasis satelit global.Selama konstruksi, setiap
perubahandalam distribusi beban bangunan
eratdimonitor secara real time melaluipenggunaan
lebih dari 700
Sensor tertanam dalam strukturnya.

4. Proses keempat (persiapan)


 Sebagian besar jadwal konstruksi 47-
bulanuntuk Menara Burj dasarnya
adalahpengulangan dari suatu jadwal produksi
tiga hariyang melibatkan instalasi bala
bantuan baja,menuang beton, dan sebagainya.
Di sini,segmen baja telah berkumpul di
areapementasan di tanah sebelum diangkat
kedaerah memperbaiki di langit saat
konstruksi berlangsung
5. Proses kelima (mendapatkan beton)
 Pada hari kedua dari siklus konstruksi
tigahari, bentuk yang menciptakan
strukturinterior di lantai tertentu diatur ke
posisisementara pintu bukaan dan
dukunganbalok baja terpasang juga. Beton
hariberikutnya akan dituangkan ke
dalambentuk – dan kemudian, pada ke lantai
berikutnya. 

5. Proses keenam (berat yang


diangkat)
 Bahkan sebelum lantai tertentu
selesai,insinyur konstruksi posisi bentuk
dan bahanbangunan di berikutnya
dengan jack hidrolik berkapasitas 2.300
ton.
7. Proses ketujuh (Super Cranes)
 Di paling atas selesai lantai di Burj
Dubai,tiga crane tower raksasa telah
dipasanguntuk mengangkat sejumlah
besar bahanbangunan dengan cepat di
mana mereka dibutuhkan.

8. Proses kedelapan
Empat Pekerja menempatkan
beton,atau distributor, telah didirikan
di lokasipembangunan Menara Burj
sehingga betonyang dapat dicampur
dan cor diangkut dengan cepat dan
efisien
9. Proses kesembilan (Power Pompa)
 beton sampai dengan awak
kerjakonstruksi di ketinggian belum
pernahterjadi sebelumnya.
Tantangannya adalahuntuk mengirim beton
kekuatan tinggisampai dengan ketinggian
570m tanpakehilangan daya tahan dasar
atau konssistensi.

10. Proses kesepuluh (Hoist


Away!)
 Pekerja keras lainnya adalah hoist
titanic,seorang aneh yang mengangkat
bahan-bahanberat dan pekerja
konstruksi. Sebanyak 14kerekan
sementara kecepatan tinggi terus-
menerus berjalan naik dan turun
menara
11. Proses kesebelaas (Perasaan akan
tenggelam)
 Sebuah bangunan ukuran ini (ingat,struktur ini
berbobot 500.000 ton)memiliki kecenderungan
untuktenggelam, jika yang sedikit. Jadi
setiaplantai dibangun rata-rata 4mm lebih tinggi
dari ketinggian lantai yang ditunjuk.

12. Proses kedua belas (Lindung Nilai


Kontrak)
 Untuk memastikan Burj Dubai adalah
yangtertinggi di planet ini, menara ini
atasnyadengan struktur spiral yang
memanjang daritanda 700 meter. Untuk
mendapatkan itu disana, blok untuk dasar
spiral sebenarnyaberkumpul di dalam
gedung. Kemudian, pipapuncak menara
diangkat oleh jack hidrolik dengan bantuan
kabel baja.
13. Proses ketiga belas (Pelindung Dari Badai)
 Burj Dubai dirancang dengan empattempat penampungan pengungsiansetiap 30
lantai dalam keadaan daruratseperti kebakaran atau serangan teroris.Juga, di
samping 54 lift kecepatan tinggi,lift darurat terpisah tengah dipasangdengan cepat
dan aman mengevakuasipenghuni terletak pada tingkat lebih tinggi.
4. BEBAN SALJU ,HUJAN DAN ES

a) Menurut biro cuaca amerika serikat (usweater bureau), beban salju


minimum di berbagai daerah dinyatakan dalam poin perkaki persegi
(psf).berkisar dari 5 psf di bagian selatan hingga 80 psf di bagian timur
laut Amerika Serikat.
b) satu inchi salju memiliki berat sebesar 0.5 hingga 0.7 psf.Hal itu
bergantung dengan kerapatannya.
c) Beban salju perlu dipertimbangkan hanya untuk atap dan pada daerah
lain yang bangunannya mengumpulkan salju di perataran terbuka,
balkon dan juga teras
d) Beban hujan tidak sebesar beban salju, tetapi dengan adanya
pengumpulan air yang memiliki berat jenis 62,4 lb/ft sehingga akan
menghasilkan beban yang cukup besar.
John Hancock Building
North Michigan Avenue, Streeterville, Chicago,
Illinois, Amerika
Cladding Serikat
pada John Hancock Building merupakan beban
mati yang dapat menekan struktur dibawahnya
Perlakuan terhadap beban mati ini dengan penggunaan
struktur X brached frame untuk menghindari lendutan dari
beban kaca pada bangunan tersebut

Beban dan gaya yang


dihasilkan

Beban disalurkan melalui


x brached frame
5. BEBAN ANGIN
a) TEKANAN ANGIN
Tekanan angin berdasarkan dua komponen yaitu kecepatan rata-rata dan
kecepatan embusan. Karena kecepatan statis rata-rata dibuat dalam jangka
waktu yang panjang. Maka tekanan angin yang terjadi juga merupakan
tekanan rata-rata dan menghasilkan lendutan yang kuat pada bangunan.

b) ARAH ANGIN
Semua gerak bangunan sesuai dengan arah angin bertiup.Apabila massa udara yang
bergerak ke arah tertentu membentuk permukaan bangunan , maka terjadilah gaya
guling.Gaya guling adalah tekanan angin, dan bisa menjadi semakin besar oleh adanya
peningkatan kecepatan angin atau oleh pertambahan luas permukaan penghalangnya
c) Turbelensi
Apabila massa bangunan bergerak menemui hambatan, seperti bangunan
maka ia akan berlaku seperti cairan dengan bergerak ke sisi-sisinya, lalu
mengikuti kembali aliran udarah utama. Kecepatan angin bertambah dengan
bergeraknya massa udara yang lebih besar melalui daerah yang luasnya
konstan pada waktu bersamaan, dan terjadilah aliran udarah turbulen.

d) Toleransi Manusia Terhadap Aksi Angin


Ayunan lateral berlebih yang dapat dipikul oleh system
struktur bangunan masih harus dikurangi hinggah batas
yang memadai untuk penggunaan bangunan oleh
manusia. Seperti beberapa pengguna bangunan
merasakan gerakan dan mengalami puntiran pada
bangunan, kerusakan perabot dan peralatan, suara-
suara berderik dari ruang lift dan kebocoran udara
sekitar jendela dll.
Burj Al Arab
1. Beban AnginStruktur yang berada pada lintasan angin
akan menyebabkan angin berbelok atau dapat berhenti.
Sebagai akibatnya, energi kinetik angin akan berubah
bentuk menjadi energi potensial yang berupa tekanan
atau isapan pada struktur.Pergerakkan angin di sekitar
bangunanBeban angin dapat menyebabkan bangunan
mengalami lendukkan secara horizontal
(ketidakstabilan)Mengakibatkan ketidak stabilan pada
susunan plat dan dindingBeban angin menyerang
bangunan
2. Penggunaan X-Brace Frame untuk menyalurkan beban
anginPenyaluran beban berbentuk segitiga, sehingga
diberi truss atau X-Brace FramePenggunaan
trussPertemuan 2 buah gaya akan menghasilkan momen
nol, karena Faksi = Freaksi
3. Penyaluran beban angin pada Burj Al ArabDibagi menjadi
dua untuk mendapatkan bentuk segitigaBeban
angindatangBentukkan Burj Al Arab dibuat aerodynamic,
sesuai dengan arah datangnya anginApabila bangunan
mengikuti gaya dorong angin, maka reinforced concrete
spine akan menahan bangunan tersebutReinforced
Concrete SpineBeban angin menyerang bangunan
6. TOPOGRAFI SEBAGAI PENENTU TEKANAN ANGIN
a) Dalam sebuah study yang melibakan bangunan MIT center, penentuan
tekanan angin dapat dilihat pada tinggi bangunan , tidak menentukan tekanan
angin terutama pada puncak bangunan.
b) Tekanan angin terbesar adalah bagian tengah bangunan, dikarenakan arah
posisi datangnya angin akan menuju ke tengah.
c) Setelah itu jikalau pada tengah bangunan tidak terdapat bukaan maka angina
akan berhembus ke arah tertinggi bangunan dan ke bawah dengan tekanan
yang lebih kecil, dari pada bagian tengah yang merupakan tempat datangnya
angin.
7. BEBAN SEISEMIK
Bagian kerak bumi bersifat tidak statis, selalu
bergerak konstan.menurut teori geologi
permukaan bumi terdiri dari beberapa
lapisan/lempengan batuan tebal yang
mengapung diatas permukaan mantel bumi yang
bersifat cair.patahan lempengan kerak bumi
menimbulkan energy dalam bentuk gelombang
yang dipancarkan keseluruh bagian
disekitarnya.gerakan penyebaran gelombang
inilah yang disebut dengan gempa, yang paling
berperan pertama kali terhadap beban gempa
adalah bagian pondasi bangunan.getaran pada
bagian pondasi banguan akan diteruskan pada
bagian badan bangunan. Pada tingkatan
tertentu, semua bangunan adalah fleksibel. Akan
tetapi, struktur yang sangat fleksibel, yang
mempunyai waktu getar alamiah yang
mendekati waktu getar gelombang permukaan,
dapat mengalami gaya yang jauh lebih besar
yang ditimbulkan oleh gerak permukaan yang
berulang-ulang.
ARK HILLS SENGOKUYAMA MORI TOWER

Bangunan multi fungsi yang berada di Tokyo


ini juga menggunakan teknologi peredam oil
damper yang banyak ditemui di bangunan
pencakar langit di Jepang. Namun selain
menggunakan peredam getar, bangunan ini
juga diperkuat dengan pelat baja yang
dipasang setiap lantainya. Pelat ini
terpasang pada dongga dinding atas
sedangkan pada bagian bawah dinding
terpasang peredam getar.

Selain itu juga terdapat struktur kolom


berbentuk V yang terpasang pada lantai
bangunannya sehingga beban bangunan yang
masuk tersalurkan ke segala arah, tidak
langsung ke bagian bawah
8. BEBAN TEKANAN AIR DAN TANAH
Struktur di bawah permukaan tanah cenderung mendapatkan beban
berbeda dengan beban di atas tanah. Substruktur sebuah bangunan
harus memikul tekanan lateral yang disebabkan oleh tanah dan air
tanah. Gaya-gaya ini berkerja tegak lurus pada dinding dan lantai
substruktur.

Tekanan dinding lateral tambahan dapat disebabkan oleh beban


surcharge pada permukaan tanah (yaitu jalan) atau oleh pembengkakan
(rangkak) dari jenis tanah tertentu ( misalnya tanah lempung) atau dapat
dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh salju apabila muka air
tanah berada di atas garis beku. Gaya-gaya lateral akan ditingkatkan
ketika terjadi gempa yang menggetarkan tanah.
GEDUNG BARU KAMPUS 1UNIVERSITAS TEKNOLOGI di
yogyakarta

Gedung Baru Kampus I Universitas Teknologi


Yogyakarta terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai
basement, dengan fungsi utama gedung sebagai
gedung perkuliahan Fakultas Bisnis dan Teknologi
Informasi. Pembangunan gedung ini dimulai pada
bulan November 2010 dan selesai tahun 2014.
a. Balok 1) Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada
muka kolom tidak boleh lebih kecil dari sepertiga kuat lentur
negatifnya pada muka tersebut. Baik kuat lentur negatif
maupun kuat lentur positif pada setiap irisan penampang di
sepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima kuat
lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka-
muka kolom di kedua ujung komponen struktur tersebut.
b. b. Kolom 1) Spasi maksimum sengkang ikat yang dipasang
pada rentang lo dari muka hubungan balok-kolom adalah
So. Spasi So tersebut tidak boleh melebihi : delapan kali
diameter tulangan longitudinal terkecil, 24 kali diameter
sengkang ikat, setengah dimensi penampang terkecil
komponen struktur, dan 300 mm
9. BEBAN YANG DIAKIBATKAN OLEH VOLUME
Perubahan volume bahan ditimbulkan oleh pengaruh sudut, rangka,dan
suhu. Apabila perubahan alamiah suatu unsur bangunan terkekang pada
bagian ujung atau batas, terjadilah beban.Hal inilah yang mempengaruhi
suatu system struktur.
Dinding Terkekang (Confined Masonry)
Dinding memiliki berbagai jenis berdasarkan
bahan penyusunnya, antara lain adalah
dinding beton, dinding bata, dinding batako,
dinding kayu, dan dinding batu alam.
Sedangkan berdasarkan strukturnya
terdapat dua jenis struktur dinding yaitu
struktur dinding pengisi rangka beton
bertulang (infill wall) dan struktur dinding
terkekang (confined masonry). Dinding
terkekang merupakan sistem struktur yang
material dasarnya sama dengan struktur
dinding pengisi rangka beton bertulang, tapi
cara dan urutan pengerjaannya berbeda.
Pada dinding terkekang, dinding pasangan
bata dikekang oleh balok dan kolom beton
bertulang pada keempat sisinya.
RUMAH SEDERHANA

Tinggal dari Dinding Rumah Tinggal dari Rumah Tinggal


Pasangan Tanpa Dinding Pasangan dengan Tradisional Berbasis
Pengekang Pengekang Kayu
Perbedaan struktur dinding pengisi rangka beton
bertulang dan struktur dinding terkekang
Peraturan Perancangan Struktur Bangunan Dinding Terkekang
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain bangunan dengan
dinding terkekang agar memiliki ketahanan gempa yang baik.

hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain


bangunan dinding terkekang adalah sebagai
berikut.

1. Bentuk bangunan yang sederhana merupakan


salah satu syarat utama dalam merencanakan
struktur bangunan dinding terkekang yang
dapat menahan gempa. Bangunan sebaiknya
memiliki bentuk yang beraturan
2. Bangunan tidak boleh terlalu panjang,
sebaiknya panjang bangunan tidak lebih dari 4
kali lebar bangunan

3. Denah dinding harus dibuat simetris untuk


meminimalisir kerusakan akibat adanya puntir
4. Pada struktur bangunan dinding
terkekang bergantung pada ketahanan
geser dinding dalam menerima gaya
gempa, karena itu banyaknya dinding
dan total panjang dinding dalam
segala arah sangat berpengaruh untuk
menghindari puntir akibat gaya
gempa

5. Dinding harus selalu dibangun sejajar


menerus dari bagian bawah hingga
atas

6. Bukaan (pintu dan jendela) pada


bangunan harus dibuat dengan posisi
yang sama pada setiap tingkat
Material Struktur Bangunan Dinding
Terkekang
Berdasarkan Seismic Design Guide for
Low-Rise Confined Masonry Buildings
(EERI, 2011), jenis bata yang
diperbolehkan untuk digunakan dalam
struktur bangunan dinding bata
terkekang adalah:
•Blok beton padat
•Blok beton berongga
•Batu bata tanah liat padat
•Blok atau ubin tanah liat berongga
Bata diperbolehkan memiliki rongga
dengan luas bersih setidaknya 50% dari
luas kotor dan ketebalan bagian luarnya
tidak kurang dari 15 mm. Untuk bata
yang memiliki rongga lebih dari 7
rongga, ketebalan jaring tidak kurang
dari 7 mm.
Ketahanan Dinding Terkekang terhadap Kekuatan Seismik
Perilaku seismik pada dinding terkekang dapat dijelaskan dengan reaksi
komposit (monolitik) antara dinding bata dan elemen pengekang beton bertulang
yang berdekatan. Reaksi komposit terjadi karena adanya ikatan antara dinding
dengan kolom praktis. Gambar 2.12 memperlihatkan hasil percobaan terhadap
panel dinding terkekang dengan pembebanan siklik lateral bolak-balik (Pérez-
Gavilán, 2009 dalam EERI, 2011). Pada spesimen percobaan dapat terlihat pola
keruntuhan yang terjadi, yaitu keruntuhan diagonal. Keruntuhan terjadi secara
diagonal melalui dinding dan kolom praktis. Mekanisme keruntuhan ini bisa terjadi
pada bangunan dengan ukuran kolom praktis beton bertulang yang kecil, dimana
tinggi penampang kolom praktis tidak mencapai 1,5 kali tebal dinding.
Perlu diingat kapasitas geser kolom praktis dapat dicapai
hanya saat setelah pasangan bata retak parah dan kapasitas
gesernya menurun secara signifikan. Dapat dilihat pada Gambar
2.13, kekakuan dan kekuatan panel dinding terkekang menurun
mengikuti arah retak diagonal pada dinding. Namun, kapasitas
penahan beban dipertahankan sampai daerah kritis dari elemen
pengekang mengalami retak yang signifikan. Hal ini menunjukan
deformasi lateral dan daktilitas secara signifikan dapat tercapai
sebelum kegagalan panel dinding terkekang dibangun dengan
benar.
10. BEBAN SUHU
beban suhu merupakan beban yang ditimbulkan dari
adanya perbedaan suhu pada lingkungan yang menyebabkan
bangunan tersebut mengalami penyusutan pada saat suhu
menurun,dan mengembang pada saat suhu meningkat.
a) Jenis Eksposur Kolom
Tingkat eksposur pada kolom eksterior adalah kritis
terhadap gerak termal potensial yang diakibatkan oleh efek
suhu.suhu pada ruangan pada umumnya tetap, sedangkan
suhu luar biasanya berubah secara dinamis.kolom semakin
diekspos ke uadara luar , kemungkinan terjadinya gerak
termal kritis juga meningkat.
tiga jenis cladding utama untuk kolom
1.Cladding Sederhana
insulasi kolom ini ntidak efektif karena udara yang mengelilingi kolom
bereaksi langsung terhadap suhu cladding logam yang sangat retan
terhadap pengaruh suhu luar insulasi kolom ini tidak dapat digunakan
bangunan setinggi 10 lantai.
2. Cladding Eksterior
kolom yang dilindungi oleh beton dan juga tercipta kulit tanpa klem
komposit yang selain memberikan insulasi juga meningkatkan kekauan
struktur.

3. Cladding Diberikan Insulasi


mengendalikan perahlian suhu dari luar ke kolom.selanjutnya akan tercipta
ruang udara yang terbawa antara cladding dengan kolom sehingga
memberikan insulasi yang baik untuk kolom.
1.Lentur Kolom 3. Perbedaan Gerak Antara Kolom Luar

2. Perbedaan Gerak Antar Kolom


Luar Dan Kolom Dalam

4. Retak Lantai
STUDY KASUS BEBAN SUHU

NAMA : BURJ KHALIFA


LOKASI : DUBAI, UNI EMIRAT ARAB
DI BANGUN TAHUN : 2004
DIBUKA TAHUN : 4 -1-2010
KETINGGIAN : 828 M
LANTAI TERATAS 6.213 M
JUMLAH LANTAI : 160 LANTAI
ARSITEK : Adrian Smith dan Bill
Baker
KONSEP DESAIN

Desain Burj Khalifa berasal dari pola


sistem yang terkandung dalam
arsitektur Islam. Menurut insinyur
struktur, Bill Baker dari SOM, desain
bangunan menggabungkan unsur
budaya dan sejarah tertentu ke
wilayah tersebut.
Sambungan Baut Dubai memiliki
suhu cuaca yang cukup
ekstreme. Cuaca panas ini dapat
menyebabkan baja pada struktur
memuai, sehingga
mengakibatkan pergeseran
sambungan. Maka para insinyur
menemukan solusi, dengan
membuat sambungan baut
dengan penahan ditengahnya
yang berbentuk lingkaran
sehingga apabila mengalami
pemuaian, sambungan tidak
akan bergeser.
NAMA BANGUNAN : GEDUNG FINANSIAL INTERNASIONAL TAIPEI
LOKASI : DISTRIK XINYI, TAIPEI, TAIWAN
DI RESMIKAN TAHUN : 31DESEMBER 2004
TINGGI BANGUNAN : 509 METER
SISTEM KOLOM

1. kolom memiliki fungsi untuk


menghantarkan beban bangunan baik
struktur, perabot, maupun manusia
menuju ke pondasi. Dalam core Taipei 101
sendiri terdapat enam belas kolom yang
terletak pada titik-titik persimpangan
empat baris bracing di setiap arah.
Kolomkolom tersebut didalamnya memiliki
bagian kotak yang terbuat dari plat baja
yang diisi dengan beton untuk menambah
kekakuan dan kekuatan dimana kolom ini
dipergunakan hingga lantai 62.
2. Pada keliling bangunan dari lantai dasar
hingga lantai 26 di setiap sisi bangunan
dilengkapi dengan dua buah super kolom
dan dua sub-super kolom juga dua buah
kolom sudut. Super kolom dan sub-super
kolom tadi merupakan bagian kotakbaja
yang diisi beton dengan kekuatan 10.000
psi hal ini dilakukan untuk kekuatan dan
kekakuan bangunan.
11. BEBAN DAMPAK DAN DINAMIK
a) Beban dianggap statis apabila beban tersebut berubah relative lambat
terhadap periode alamiah strukturnya (beban penghunian).
b) Beban-beban bangunan tertentu harus dianggap dinamik relative terhadap
periode alami bangunan tipikal.
c) Beban-beban ini bisa timbul dari dalam bangunan maupun dari luar
banguna.misalnya lift, escalator, mesin yang bergetar, peralatan mekanis,
kendaraan bermotor, dan kran.
d) Sumber-sumber dari luar gedung adalah gatya angin dan gempa.
e) Selain unsur static kekauan analisis dinamik memperlihatkan pila aspek
dinamisnya.
f) Perancangan bangunan harus dapat mengendalikan gaya-gaya getar tidak
hanya dengan memenuhi kekuatan batang yang diperlukan, tetapi juga
dengan mengisolasi struktur atau meredam geraknya.
g) Analisis dinamikpada dasarnya berupaya mencari variasi waktu dari
lendutan dan tegangan yang terkait langsung.
h) Dibagian yang menerima beban dampak dan dinamik.unsur struktur dapat
mengalami kelelahan.persyaratan bangunan memperhitungkan
pengurangan kekuatan karena terjadinya tegangan balik (reversal stress)
NAMA BANGUNAN : GEDUNG
FINANSIAL INTERNASIONAL TAIPEI
LOKASI : DISTRIK XINYI, TAIPEI,
TAIWAN
DI RESMIKAN TAHUN : 31DESEMBER
2004
TINGGI BANGUNAN : 509 METER
Taipei 101 menggunakan 800 ton TMD
yang menempati 5 lantai (87-91). Bola
dipasang di situs di lapisan pelat baja
12,5 cm-tebal. Hal ini dilas ke cradle baja
ditangguhkan dari tingkat 92 dengan 3
"kabel, dalam 4 set 2 masing-masing.
Delapan piston hidrolik utama, masing-
masing sekitar 2 m, pegangan dudukan
untuk mengusir energi dinamis sebagai
panas. Sebuah pin sekitar 60-cm-dia
memproyeksikan dari bawah bola
membatasi gerakannya sekitar 1 m
bahkan selama masa gaya lateral
terkuat. menara setinggi 60 meter di
bagian atas memiliki 2 peredam untuk
mendukungnya.
12. BEBAN LEDAKAN
a) Pengertian Ledakan
Menurut Ngo et al (2007), sebuah ledakan didefenisikan sebagai pelepasan
energy yang terjadi secara tiba-tiba, cepat, dan dalam skala yang
besar, pelepasan energy secara tiba-tiba menghasilkan gelombang tekanan
dalam medium sekitarnya yang dikenal sebagai gelombang kejut yang
menghasilkan tekanan.
b) Gelombang ledakan
Rajendran dan lee (2009) menyebutkan bahwa gelombang ledakan
memiliki Kecepatan rampat melebihi kecepatan suara (supersonic),yaitu
sekitar 4-25 kali lebih cepat.besarnya gelombang ledakan yang dihasilkan
bergantung terhadap massa bahan peledak yang digunakan dan jarak
sumber ledakan terhadap bangunan.
 
c) Bahan peledak (explosion)
Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk cair, padat, gas, atau
campuran yang apabila diberikan suatu aksi berupa panas, benturan.gesekan
akan berubah searah kimiawi menjadi zat-zat lain yang lebih stabil, yang
sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut
berlangsung dalam waktu yang singkat.
d) Jarak antara (stand-off distance)
Semua parameter dari ledakan tergantung paa massa beban ledakan yang
menghasilkan energy untuk dilepaskan dan jarak antara sasaran yang akan
diledakan dari sumber ledakan.
e) Kerusakan struktur akibat beban ledakan
gelombang ledakan yang merupakan gelombang kejut adalah penyebab utama
kerusakan dalam peristiwa ledakan.tekanan dalam gelombang ledakan tersebut
diberikan pada permukaan bangunan yang biasa saja beberapa kali lipat lebih
besar dari beban yang telah ditentuntukan dalam merancang bangunan
tersebut.gelombang ledakan yang pertama kali akan menyerap titik terlemah
bangunan, yaitu sisi paling dekat dengan sumber ledakan, yaitu eksterior
bangunan yang berupa dinding dan jendela.
Makasar mall
1. Beton dengan kuat tekan tinggi dan tulangan
baja dengan kuat tarik tinggi. Nilai kuat tekan
beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat
tariknya.
2. Beton merupakan bahan bangunan yang
memiliki daya tahan terhadap api yang relatif
lebih baik dibandingkan dengan material lain
seperti baja, terlebih lagi kayu. Hal ini
disebabkan karena beton merupakan material
dengan daya hantar panas yang rendah,
sehingga dapat menghalangi rembetan panas ke
bagian dalam struktur beton tersebut.

Bangunan setelah terjadi beban leakakan


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai