ESRA S. B. PANGGABEAN
1606090064
DEFENISI MIX USE BUILDING MENURUT PARA TOKOH :
STUDI Mixed Use Building adalah penggunaan campuran berbagai tata guna
lahan atau fungsi dalam bangunan. (dimitri procos,mixed land from
PUSTAKA revival too innovation,stroud’s burg, pennsylvania: dowdin
hutchinson & ross.inc, 1976,piX)
Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai
fungsi kegiatan termasuk hotel, apartment dan perumahan, perkantoran,
pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya.(dydley H.william,
Encyclopedia of america, USA : Mc. Graw Hill)
KARAKTERISTIK MIX USE BUILDING :
Kawasan mixed use memiliki karakteristik point-point berikut ini (SCHWANKE ET AL,
2003:4 ) :
1. Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut.
2. Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-fungsi yang
terdapat didalamnya.
3. Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan
STUDI Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk
tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang
PUSTAKA dijalankan secara rutin.
Menurut (Poerwodarminta 176) : Balai/gedung tempat menulis atau
mengurus suatu pekerjaan.
Menurut Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu badan usaha
dimana dilaksanakan pekerjaan administratif (tata usaha) yang dapat
dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang Gie 105)
STUDI KASUS
Grand Indonesia, Indonesia
Merupakan salah satu premium Mixed Use Building yang terdapat di kota
jakarta. Grand Indonesia memiliki empat fungsi utama yaitu:
1. Shopping Mall ( Grand Indonesia Shopping Town)
2. Hotel (Hotel Indonesia Kempinski )
3. Apartment (Kempinski Private Residence )
4. Kantor ( Menara Bca )
STUDI KASUS
SHOPPING CENTER (GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN)
RETAIL
MINI ANCHOR
MALL
OFFICE
HOTEL
PARKIRAN
MIX USE
BUILDING Data Analisa Konsep
DESIGN
Tapak
DATA
Lokasi perancangan
terletak di Jl. Bundaran
PU, Kel. Tuak Daun
Merah, Kec. Oebobo, Kota
Kupang, NTT.
Jl. Pulau Indah
Pencapaian & Sirkulasi
Menuju Kelapa Lima
Menuju Penfui
Jl. Bundaran PU
Menuju Oebufu
Jl. Lingkungan
Jl. Bundaran PU
Permukiman warga
Nilai Investasi Tapak
Saluran Drainase
Vegetasi pada Tapak
Rumput Liar
Pohon Lontar
Pohon Duri
Arah Angin pada Tapak Keadaan Matahari pada Tapak
Suhu tertinggi yaitu 33°C pada bulan Oktober – November. Jumlah hari hujan tertinggi di Kupang pada bulan januari yaitu
Suhu terendah yaitu 22°C pada bulan Juni – September. sekitar 300 mm dan terendah pada bulan agustus dan September.
Pendidikan
• Prasarana pada Tapak
4 Lavatory 80 8 x 10 7 560
19 Gudang 50 10 x 5 3 150
20 Musholla 40 8x5 2 80
25 Plaza 48 6x8 1 48
8 Sekretaris 6 2x3 2 12
13 Gudang 50 5 x 10 1 50
3 4
Pencapaian & Sirkulasi
Alternatif 1 Alternatif 2
Analisa
Lokasi tapak mudah dijangkau oleh
transportasi umum maupun kendaraan
pribadi.
Dapat ditempuh dari Jl. Frans Seda, arah Jl.
Pulau Indah, arah Jl. Piet A. Tallo, dan dari
arah Jl Bundaran PU.
Letak site berada di dekat persimpangan
jalan yang dapat menjadi rawan kemacetan.
Membuat sirkulas bagi pejalan kaki seperti
jembatan penyebrangan.
Konsep
Pencapaian dan Sirkulasi yang akan dipakai adalah
alternatif 2 :
Main entrance diletakkan jauh dari persimpangan
jalan untuk menghindari rawan kemacetan.
Jalur main entrance dibuat 2 (IN-OUT) agar
memudahkan pencapaian ke dalam dan luar site
yang terletak pada bagian barat site.
Pemisahan area sirkulasi bagi pengunjung dan
jalur servis.
Pemisahan area sirkulasi untuk fungsi mall dan
office.
Pengunaan selasar untuk mempermudah jalur
sirkulasi antara gedung yang berbeda.
Sirkulasi PolaTempat Parkir Analisa
Alternatif 1 Alternatif 2
Alternatif 1
Keuntungan : Pola tempat parkir dengan Pola tempat parkir dengan
• Kebutuhan akan luasan lahan untuk sudut 45° sudut 90°
tempat parkir lebih kecil.
• Dapat menghemat lahan dalam
tapak.
Kerugian :
• Kendaraan akan sulit keluar dan
masuk dalam tempat parkir yang ada.
Alternatif 2
Keuntungan:
• Kendaraan lebih mudah keluar dan
masuk dari tiap tempat parkir yang ada.
• Pengontrolan sistem parkir yang ada
dapat terorganisir dengan baik
Kerugian:
• Membutuhkan tempat / luasan parkiran
yang besar
• Membutuhkan sistem pengontrolan
yang baik
Konsep
Pendistribusian
Air Kotor
Konsep
Pendistribusian
Air Splinker
Alternatif 1
Analisa
Pendistribusian Alternatif 2
Sampah
Pendistribusian sampah
memakai alternatif 1, karena
apartemen memiliki aktivitas dalam
bangunan yang rutin. Jadi, dalam
perancangan ini di hadirkan saft
sampah di tiap unit ruang, tiap lantai
kemudian di angkut menggunakan
gerobak sampah lalu di angkut ke
TPS kota. Sedangkan pada
shopping mall dan kantor memakai
alternatif 2.
Analisa & Konsep
Pendistribusian
Air Hujan
Pendistribusian
Hydrant Gedung
Jaringan Listrik
Jaringan Komunikasi