Anda di halaman 1dari 62

MIX USE BUILDING DESIGN

DATA, ANALISA, DAN


KONSEP PERANCANGAN
ARIENCY K. A. MANU, ST., MT.

ESRA S. B. PANGGABEAN
1606090064
DEFENISI MIX USE BUILDING MENURUT PARA TOKOH :

Mixed Use Building adalah penggabungan dua masa bangunan atau


lebih ke dalam satu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling
terkait satu sama lain seperti: kantor, tempat perbelanjaan, hotel, atau
perumahan (R. Michael Hampton,"One Dozen Apartments &
Townhomes: A Cos Analysis", NAHB Builder's Show l997)

STUDI Mixed Use Building adalah penggunaan campuran berbagai tata guna
lahan atau fungsi dalam bangunan. (dimitri procos,mixed land from
PUSTAKA revival too innovation,stroud’s burg, pennsylvania: dowdin
hutchinson & ross.inc, 1976,piX)
Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai
fungsi kegiatan termasuk hotel, apartment dan perumahan, perkantoran,
pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya.(dydley H.william,
Encyclopedia of america, USA : Mc. Graw Hill)
KARAKTERISTIK MIX USE BUILDING :
Kawasan mixed use memiliki karakteristik point-point berikut ini (SCHWANKE ET AL,
2003:4 ) :
1. Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut.
2. Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-fungsi yang
terdapat didalamnya.
3. Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan

STUDI hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.

PUSTAKA 4. Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.

CIRI-CIRI MIXED USE BUILDING :


1. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih misalnya terdiri dari retail, perkantoran,
hunian, hotel, dan rekreasi.
2. Terjadi integrasi dan sinergi fungsional.
3. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan
yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
KELEBIHAN MIX USE BUILDINGS :

1. Mendorong tumbuhnya kegiatan yang beragam secara terpadu dalam


suatu wadah secara memadai
2. Menghasilkan sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien dan
ekonomis

STUDI 3. Memberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan bangunan


dan lingkungan
PUSTAKA 4. Pengkonsentrasian kegiatan penyediaan fasilitas dan infrastruktur
kota efisien karena terpusat dalam satu kawasan
5. Pendistribusian servis dan barang lebih merata kepada masyarakat
6. Vitalitas sosial - ekonomi naik.
DEFENISI PUSAT PERBELANJAAN
Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh,
definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari
beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba
ada,toko grosir dan tempat parkir (1991 : 121).
DEFINISI KANTOR :

STUDI Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk
tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang
PUSTAKA dijalankan secara rutin.
Menurut (Poerwodarminta 176) : Balai/gedung tempat menulis atau
mengurus suatu pekerjaan.
Menurut Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu badan usaha
dimana dilaksanakan pekerjaan administratif (tata usaha) yang dapat
dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang Gie 105)
STUDI KASUS
Grand Indonesia, Indonesia

Location: Jalan M. H. Thamrin


no. 1, Jakarta Pusat
Size: 7.1 Hektar
Arsitek: Callison RKTL, USA
Pengembang: PT. Grand
Indonesia
STUDI KASUS

Merupakan salah satu premium Mixed Use Building yang terdapat di kota
jakarta. Grand Indonesia memiliki empat fungsi utama yaitu:
1. Shopping Mall ( Grand Indonesia Shopping Town)
2. Hotel (Hotel Indonesia Kempinski )
3. Apartment (Kempinski Private Residence )
4. Kantor ( Menara Bca )
STUDI KASUS
SHOPPING CENTER (GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN)

Shopping Center atau pusat perbelanjaan pada Grand


Indonesia mengusung konsep Grand Indonesia Shopping Town
yang ingin mewujudkan pengalaman berbelanja kelas
internasional kepada pengunjungnya. Bangunan pusat
perbelanjaan ini terbagi atas dua buah bangunan yaitu west mall
dan east mall yang terkoneksi langsung dengan skybridge yang
membentang di atas jalan Teluk Betung. Selain itu, pusat
perbelanjaan ini juga terkoneksi langsung dengan kantor sewa,
hotel, dan apartemen.
STUDI KASUS
HOTEL (HOTEL INDONESIA KEMPINSKI)

Hotel pada Grand Indonesia merupakan hotel berbintang 5


yang berkelas international. Hal tersebut dapat dilihat dari
pengelola hotel tersebut.
Hotel Kempinski Indonesia memiliki 289 kamar mewah
dengan dekorasi karya seni bertema lokal kontemporer. 289
kamar tersebut terdiri dari 1 unit presidential suite, 4 unit
diplomatic suites, 6 unit salon suites, 60 unit executive junior
suites, 98 unit grand deluxe room, 59 unit executive deluxe room,
dan 61 unit kamar deluxe. Selain itu, hotel ini juga dilengkapi
dengan 5 restoran dan lounge, 1 grandballroom, 1 ballroom, dan
12 functionroom.
STUDI KASUS
PREMIUM GRADE OFFICE
(MENARA BCA)

Kantor sewa pada Grand Indonesia


mengangkat konsep premium grade office
dimana kantor sewa ini akan memberikan
“image” yang sangat baik bagi para
penyewanya. Memiliki total 56 lantai
dengan lantai atap berfungsi sebagai
restoran yang mewah dan menawarkan
pemandangan yang sangat indah terutama
saat sunset.
STUDI KASUS
APARTEMEN (KEMPINSKI PRIVATE
RESIDENCE)

Apartemen yang terdapat pada Grand


Indonesia mengusung konsep gaya hidup
mewah bagi para penghuni. Memiliki 261 unit
kamar yang memiliki luas tiap unitnya antara 123
hingga 750 m2 dengan tinggi bangunan
mencapai 58 lantai membuat apartemen ini
menjadi hunian tertinggi di Indonesia.
U
 SITE PLAN

RETAIL
MINI ANCHOR
MALL
OFFICE
HOTEL
PARKIRAN
MIX USE
BUILDING Data Analisa Konsep
DESIGN
Tapak

DATA
Lokasi perancangan
terletak di Jl. Bundaran
PU, Kel. Tuak Daun
Merah, Kec. Oebobo, Kota
Kupang, NTT.
Jl. Pulau Indah
Pencapaian & Sirkulasi
Menuju Kelapa Lima

Jl. Piet A. Tallo


Menuju Walikota

Menuju Penfui

Jl. Frans Seda

Jl. Bundaran PU

Menuju Oebufu

Untuk menuju ke site kita dapat melewati


empat arah yaitu dari arah Jl. Frans Seda,
arah Jl. Pulau Indah, arah Jl. Piet A. Tallo,
dan dari arah Jl Bundaran PU .
Dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Kupang:
• Kawasan perumahan dengan
kepadatan tinggi:  Luas lantai dasar yang boleh
KDB : 70% dibangun:
KLB : 3 = KDB x Luas lahan
GSB : ½ rumija = 70% x 50.000 m2= 35.000
• Kawasan perumahan dengan m2
kepadatan sedang:
KDB : 60%  Luas total lantai yang boleh
KLB : 1,2 dibangun:
GSB : ½ rumija = KLB x luas lahan
• Kawasan perumahan dengan = 3 x 50.000 m2 = 150.000 m2
kepadatan rendah:  Ketinggian yang diperbolehkan:
KDB : 40% = Luas total lantai /Luas lantai
KLB : 0,8 dasar
GSB : ½ rumija = 150.000 m2 / 35.000 m2
Karena Lokasi berada di jalan = 4, 28 = 5 lantai
utama dan daerah kepadatan
tinggi, maka:  GSB = ½ x 8 m Lokasi berada di wilayah berwana
 Luas total lahan: 50.000 m2 =4m kuning yang merupakan daerah
kepadatan yang tinggi.
Batas – batas Tapak
Luas Lahan : 50.000 m²

Jl. Piet A. Tallo

Jl. Lingkungan
Jl. Bundaran PU

Permukiman warga
Nilai Investasi Tapak

 Jl. Piet A. Tallo merupakan jalan lintas kota Kupang - Atambua


dan lintas negara Timor Leste.
 Lokasi tapak dekat dengan Bandara El Tari dan padat penduduk,
sehingga memiliki nilai investasi yang tinggi jika dibangun mix
use building seperti shopping mall, perkantoran, dan apartemen.
Tingkat Kebisingan
pada Tapak

Tingkat Kebisingan Tinggi

Tingkat Kebisingan Sedang

Tingkat Kebisingan Rendah


Topologi pada Tapak

Tapak berbentuk persegi Panjang yang tidak


beraturan dan terdapat tiga garis kontur dengan
interval ketinggian 5 meter disetiap garisnya.

Jenis tanah pada tapak ialah tanah litosol


yang merupakan tanah mineral dengan sedikit
perkembangan diatas batuan kukuh, dengan
kedalaman profil kurang dari 50 cm. Jenis tanah ini
mempunyai hambatan kedangkalan profil disertai
kadang-kadang kurangnya air, kemungkinan
digunakan sebagai lahan pertanian sangat
terbatas.
Hidrologi pada Tapak

Pada kondisi eksisting tapak terdapat saluran pembuangan air kotor


yang berada di sebelah barat tapak. Saluran air kotor tersebut berada
di bawah trotoar disekitar tapak. Bentuknya dapat dilihat pada
gambar di bwah ini.

Saluran Drainase
Vegetasi pada Tapak

Rumput Liar

Pohon Lontar

Pohon Duri
Arah Angin pada Tapak Keadaan Matahari pada Tapak

Penyinaran matahari tertinggi pada bulan Agustus –


September dengan jumlah 300 jam.
Penyinaran matahari terendah pada bulan Januari
– Februari.

Angin berhembus dari arah timur


dengan kecepatan 7 – 10 km/jam.
Klimatologi pada Tapak

Suhu tertinggi yaitu 33°C pada bulan Oktober – November. Jumlah hari hujan tertinggi di Kupang pada bulan januari yaitu
Suhu terendah yaitu 22°C pada bulan Juni – September. sekitar 300 mm dan terendah pada bulan agustus dan September.

Suhu air yang tinggi/besar pada bulan November dan Desember


yaitu 29°C.
Kelembaban yang rendah pada bulan juli dan Agustus yaitu 25°C .
Sarana dan Prasarana pada Tapak
• Sarana pada Tapak
Penginapan Perbelanjaan Pelayanan Umum

Pendidikan
• Prasarana pada Tapak

Saluran Drainase Gardu Listrik Tiang Telepon Pipa PDAM


ANALISA
& KONSEP
Pendekatan
Perancangan
Pendekatan yang digunakan
adalah arsitektur tropis. Arsitektur
tropis merupakan salah satu
pendekatan yang mengadaptasi
bentuk bangunan terhadap pengaruh
iklim tropis yang memiliki karakter
kusus dipengaruhi oleh panas
matahari, kelembapan yang cukup
tinggi, curah hujan, pergerakan
angin, dan sebagainya.
Fungsi

Analisis & Konsep

Primer Sekunder Tersier


Fungsi dalam perencanaan • Apartemen • Olahraga • Ruang Servis
mixed use building di bagi • Berinteraksi • Tempat Ibadah
Sosial • Tempat Parkir
menjadi 3 fungsi yaitu :
• Pengelola
1. Primer • ATM Center
2. Sekunder • Shopping Mall • Hiburan
• Pameran
3. Tersier • Food Court
• Restaurant
• Kantor • Retail
Aktivitas Shopping Mall Analisis & Konsep
Klasifikasi Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Perilaku Aktivitas
Pengunjung dan Menjual, membeli produk
Primer Tempat perniagaan Rutin publik
penjual perdangangan
Pengunjung dan Bersantai, bermain dan
Tempat rekreasi Rutin publik
penyedia wahana menikmati taman
Memajang produk pameran,
Promosi pameran produk Pelaku dan
Sekunder Tidak rutin, publik melihat produk
perdagangan dan evend pengunjung
pementasan band dll
Menonton bioskop, bermain di
Hiburan Pengunjung Rutin publik
area permainan
Menjual, membeli dan
Kuliner Pengunjung Rutin,publik
memakan
Pengunjung dan
Tersier Memarkir Kendaraan Tidak Rutin, Publik Memarkir Kendaraan
Pengelolah
Mengelolah Pusat Mengatur dan Mengelolah
Pengelolah Rutin, Privat
Perbelanjaan Pusat Perbelanjaan
Pengelolah dan Wudhu (umat muslim),
Beribadah Tidak Rutin, Publik
Pengunjung Beribadah
Beristirahan dan Pengelolah dan
Tidak Rutin, Publik Duduk dan Beristirahat
Menunggu Pengunjung
Pengelolah dan
Buang air Tidak Rutin, Publik Buang Air (besar/kecil)
pengunjung
Pengelolah dan Transfer / Mengambil Uang
Transfer Tidak Rutin, Publik
pengunjung Tunai
Pengelolah, dan
Merokok Tidak Rutin, Publik Merokok
Pengunjung
Aktivitas Apartemen Analisis & Konsep
Klasifikasi Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Perilaku Aktivitas
Membuka selimut, duduk,
Primer Bangun tidur Penghuni unit apartemen Privat
berdoa
MCK Privat Pergi ke km/wc
mencuci bahan makan,
memasak, menyajikan
Memasak Semi privat
makanan, menyimpan
makanan
Mengambil buku, duduk,
Membaca buku Semi privat membaca Buku,
mengemil/minum teh/kopi
Ganti baju, berdandan,
Bersiap-siap Privat Menyiapkan perlengkapan
sekolah/Kuliah/kerja,berangkat
Mengambil makanan, berdoa,
Makan Semi privat minum, Cuci piring, merapikan
meja makan
Berkumpul dengan keluarga
Ngobrol dan diskusi Privat Mendiskusikan sesuatu
Menonton tv, karaoke bersama
Beribadah Privat Aktivitas beribadah
Duduk, membaca,
Belajar Privat mengerjakan tugas
Merapikan meja belajar
Klasifikasi Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Perilaku Aktivitas
Tidur Privat Membuka selimut,berdoa, tidur
Berdiskusi bersama,
Sekunder Berinteraksi sosial Penghuni unit apartemen Publik mengadakan pertemuan
Pengajian bersama
Pemanasan, berenang, lari
ringan,
Olahraga Publik
Olahraga dengan alat,
pendinginan
Bermain, berkumpul
Refresing Publik bersamakeluarga
Dan teman, pesta bbq
Ceo, direktur, manajer
Penunjang Pengelolah Privat Bekerja, istirahat,pengawasan
Marketing, karyawan
Menjaga kawasan, mengecek
Security Satpam Privat
pengunjung
Melayani pertanyaan
Resepsionis, publik
Pelayanan Publik pengunjung menyewa unit
relation
Kebutuhan Ruang
Analisa & Konsep Besaran Ruang Mall

Luas Ruang Ukuran Jumlah


No. Kebutuhan Ruang Ruang (m) Total (m²)
(m²) Ruang

1 Toko Tipe 1 40 5x8 5 200

2 Toko Tipe 2 60 7,5 x 8 40 2.400

3 Toko Tipe 3 160 8 x 20 2 320

4 Lavatory 80 8 x 10 7 560

5 Ruang Duduk 12 3x4 5 60

6 Teater Bioskop 192 12 x 16 2 384

7 Cafetaria Bioskop 125 10 x 12,5 1 125

8 Lobby Bioskop 120 10 x 12 1


120
9 Tiket Box Bioskop 10 2x5 1
10
10 Ruang Staff Bioskop 15 3x5 1 15
Luas Ruang Ukuran Jumlah
No. Kebutuhan Ruang Ruang (m) Total (m²)
(m²) Ruang

11 Ruang Operator Bioskop 16 4x4 6 96

12 Panggung 144 8 x 18 1 144

13 Elevator 3,8 1,6 x 2,4 5 14

14 Elevator Barang 3 1,5 x 2 4 12

15 Ruang Staff Mall 20 4x5 1 20

16 Tangga Darurat 12 3x4 4 48

17 Ruang Keamanan 3 1,5 x 2 2 6

18 Ruang Kebersihan 9 3x3 4 36

19 Gudang 50 10 x 5 3 150

20 Musholla 40 8x5 2 80

21 Lobby Mall 30 5x6 1 30

22 Drop Off Barang 20 4x5 1 20

23 ATM Centre 35 5x7 1 35

24 Ruang Administrasi 12 3x4 1 12


Luas Ruang Ukuran Jumlah
No. Kebutuhan Ruang Ruang (m) Total (m²)
(m²) Ruang

25 Plaza 48 6x8 1 48

26 Ruang MEE 315 17,5 x 18 1 315

27 Ruang Panel Distribusi 18 4 x 4,5 1 18

28 Ruang Server 9 3x3 1 9

Jumlah (m²) 5.287

Sirkulasi (50%) 2.643,5

Total (m²) 7.930,5


Besaran Ruang Fasilitas Parkir Mall

Kebutuhan Standar Dalam Standar Luar


No. Kapasitas
Ruang Bangunan (m²) Bangunan (m²)
1 Parkir Mobil 300  27
18
2 Parkir Motor 800  2,5
2

 Parkir dalam bangunan :


1. Mobil : 50 mobil x 18 m² = 900 m²
2. Motor : 150 motor x 2 m² = 300 m²
3. Flow (100%) : (900 + 300) x 100% = 1.200 m²

 Parkir luar bangunan :

1. Mobil : 250 mobil x 27 m² = 6.750 m²


2. Motor : 650 motor x 2,5 m² = 1.625 m²
3. Flow (100%) : (6750 + 1625) x 100% = 8.375 m²
Besaran Ruang Kantor

Luas Ruang Ukuran Jumlah


No. Kebutuhan Ruang Ruang (m) Total (m²)
(m²) Ruang

1 Small Office 60 6 x 10 20 1.200

2 Medium Office 96 8 x 12 21 2.016

3 Large Office 190 10 x 19 9 1.710

4 Ruang Direktur 30 5x6 1 30

5 Ruang Wakil Direktur 20 4x5 1 20

6 Ruang Pimpinan 15 3x5 1 15

7 Ruang Kepala Dept. 8,7 3 x 2.9 1 8,7

8 Sekretaris 6 2x3 2 12

9 Ruang Karyawan 150 10 x 15 2 300

10 Ruang Tunggu 10 2,5 x 4 1 10

11 Ruang Keamanan 3 1,7 x 1,75 1 3

12 Ruang Arsip 12 3x4 6 72

13 Gudang 50 5 x 10 1 50

14 Ruang Informasi 20 4x5 1 20


Ukuran Jumlah
No. Kebutuhan Ruang Luas Ruang (m²) Ruang (m) Total (m²)
Ruang
1,6 / orang
15 Lobby 10 x 20 1 200
(125 orang)
16 Food Court 80 10 x 8 1 80
17 ATM Centre 10 2x5 1 10
18 Ruang Rapat A 160 10 x 16 1 160
19 Ruang Rapat B 120 10 x 12 1 120
20 Musholla 15 3x5 2 30
21 Ruang Panel Distribusi 18 4 x 4,5 1 18
22 Ruang Server 9 3x3 1 9
23 Lavatory 56 7x8 3 168
24 Pantry 12 3x4 3 36
25 Ruang OB 12 3x4 3 36
26 Ruang Kebersihan 9 3x3 4 36
Luas Ukuran Jumlah
No. Kebutuhan Ruang Ruang (m) Total (m²)
Ruang (m²) Ruang

27 Elevator 3,8 1,6 x 2,4 2 7,6

28 Elevator Barang 3 1,5 x 2 1 3

Jumlah (m²) 6.380,3

Sirkulasi (30%) 1.914,09

Total (m²) 8.294,39

 Parkir dalam bangunan :


1. Mobil : 10 mobil x 18 m² = 180 m²
2. Motor : 25 motor x 2 m² = 50 m²
3. Flow (100%) : (180 + 50) x 100% = 230 m²

 Parkir luar bangunan :

1. Mobil : 25 mobil x 27 m² = 675 m²


2. Motor : 75 motor x 2,5 m² = 187,5 m²
3. Flow (100%) : (675 + 187,5) x 100% = 862,5 m²
Besaran Ruang Apartemen
Jumlah Luas total Unit hunian Luas(m2) Jumlah Luas total
No. Kebutuhan Ruang Luas (m2)
(unit) (m2) (unit) (m2)
1 Pos jaga (4 org) 6 2 12 Tipe satu kamar 40 90 3.600
2 Resepsionis (3 org) 20 1 20 (2-3 org)

3 Loby (20 0rg) 32 1 32 Tipe dua kamar (3- 90 45 4.050


4 org)
4 ATM Center 20 1 20
Tipe tiga kamar (5- 105 15 1.575
5 Ballroom/R.
264 1 264 6 org)
Pertemuan (100 org)
6 Parkiran (370 org) 1.863 1 1.863 Jumlah (m²) 9.225

7 Playground (30 org) 300 1 300 Sirkulasi (20%) 1.845


8 Laundry (10 org) 60 1 60 Total (m²) 11.070
9 Ruang pengelola 1.533 1 1.533
 Parkir dalam bangunan :
10 Fitness (20 org) 156 1 156
1. Mobil : 100 mobil x 18 m² = 1.800 m²
11 Mushola (10 org) 30 1 30
2. Motor : 150 motor x 2 m² = 300 m²
12 Ruang servis (20 org) 1.010 1 1.010 3. Flow (100%) : (1.800 + 300) x 100% = 2.100 m²
Jumlah (m²) 5.312
Sirkulasi (20%) 1.062,4  Parkir luar bangunan :
Total (m²) 6.374,4 1. Mobil : 25 mobil x 27 m² = 675 m²
2. Motor : 75 motor x 2,5 m² = 187,5 m²
3. Flow (100%) : (675 + 187,5) x 100% = 862,5 m²
Penzoningan
Analisis & Konsep
Zona Publik berada di depan jalan, karena
zona publik merupakan zona yang dapat di
masuki oleh semua orang.
Zona Semi Publik berada di antara zona publik Semi Publik
dan zona privat karena lokasi ini akan dijadikan
area perkantoran. Publik
Zona Private berada di tengah tapak
dikarenakan kebisingan di area tengah tapak Privat
lebih rendah, selain itu berada pada jalur terbit
matahari.
Bentukan Massa Bangunan
Analisis & Konsep
Penambahan
setengah
Transformasi lingkaran

Bentuk Dasar Tabung

Konsep bentukan dasar yang menjadi pertimbangan


dasar perancangan mengambil bentuk tabung, serta
bentuk dasar kombinasi antara balok dan tabung yang
di transformasikan seperti gambar di atas.
Orientasi & View Bangunan
a. Mengarahkan view terbaik kearah Jl. Bundaran
Analisa & Konsep View PU atau arah barat dan Jl. Piet A. Tallo atau
terbaik
arah utara.
b. Mengalihkan pemandangan yang kurang baik
1 View
dengan penataan pepohonan yang baik.
terbaik
c. Membuka lebar view terbaik yang dapat
2 dinikmati.
View d. Orietasi bangunan menghadap kearah jalan
4 terbaik
utama yaitu Jl. Bundaran PU atau kearah barat
sehingga bangunan akan terlihat dari jalan
View tidak utama saat orang melewati jalan utama.
3 baik e. Orientasi banguanan diusahakan tidak dihalangi
dari berbagai hal.
2 1

3 4
Pencapaian & Sirkulasi
Alternatif 1 Alternatif 2
Analisa
 Lokasi tapak mudah dijangkau oleh
transportasi umum maupun kendaraan
pribadi.
 Dapat ditempuh dari Jl. Frans Seda, arah Jl.
Pulau Indah, arah Jl. Piet A. Tallo, dan dari
arah Jl Bundaran PU.
 Letak site berada di dekat persimpangan
jalan yang dapat menjadi rawan kemacetan.
 Membuat sirkulas bagi pejalan kaki seperti
jembatan penyebrangan.
Konsep
Pencapaian dan Sirkulasi yang akan dipakai adalah
alternatif 2 :
 Main entrance diletakkan jauh dari persimpangan
jalan untuk menghindari rawan kemacetan.
 Jalur main entrance dibuat 2 (IN-OUT) agar
memudahkan pencapaian ke dalam dan luar site
yang terletak pada bagian barat site.
 Pemisahan area sirkulasi bagi pengunjung dan
jalur servis.
 Pemisahan area sirkulasi untuk fungsi mall dan
office.
 Pengunaan selasar untuk mempermudah jalur
sirkulasi antara gedung yang berbeda.
Sirkulasi PolaTempat Parkir Analisa
Alternatif 1 Alternatif 2
Alternatif 1
Keuntungan : Pola tempat parkir dengan Pola tempat parkir dengan
• Kebutuhan akan luasan lahan untuk sudut 45° sudut 90°
tempat parkir lebih kecil.
• Dapat menghemat lahan dalam
tapak.
Kerugian :
• Kendaraan akan sulit keluar dan
masuk dalam tempat parkir yang ada.

Alternatif 2
Keuntungan:
• Kendaraan lebih mudah keluar dan
masuk dari tiap tempat parkir yang ada.
• Pengontrolan sistem parkir yang ada
dapat terorganisir dengan baik
Kerugian:
• Membutuhkan tempat / luasan parkiran
yang besar
• Membutuhkan sistem pengontrolan
yang baik
Konsep

Sirkulasi pola tempat parkir


yang akan dipakai adalah
alternative 2, karena untuk
perancangan mix use building
dibutuhkan sirkulasi kendaraan
yang mudah untuk keluar masuk
tempat parkir, selain itu mudah
dikontrol.
Vegetasi
Analisa
Alternatif 1 yaitu Vegetasi yang terdapat di lokasi
dihilangkan dan ditanam yang baru, seperti : Pohon Ketapang Kencana
• Pohon Palem
• Pohon Tabe Buya
• Rumput Jepang
• Pohon Ketapang Kencana
Alternatif 2 yaitu vegetasi yang ada dipertahankan seperti
semak, pohon kelapa, pohon pepaya, dan pohon kersen.
Alternatif 3 yaitu vegetasi yang sudah ada pertahankan
seperti pohon kelapa dan menambahkan vegetasi yang baru.

Konsep Pohon Tabebuya

 Pada sisi terluar tapak akan ditambahkan pepohonan


dengan daun yang rapat, karena akan difungsikan sebagai
peneduh dan menyaring polusi akibat asap kendaraan. Pada
bagian dalam site akan diberikan pohon ketapang sebagai
peneduh kawasan (Alternatif 1).
 Alas tapak tidak menggunakan paving block melainkan
terdapat pemberian groundcover serta penggunaan grass
block agar terlihat sejuk dan segar. American Holly
 Tidak hanya diterapkan di dalam site, namun vegetasi dapat Pohon Palem
diterapkan juga pada bangunan yaitu dengan menerapkan Pohon Kiara Payung
konsep roof garden.
Kebisingan Penambahan vegetasi pada
sekeliling tapak untuk
mengurangi tingkat
Analisa dan konsep kebisingan.

Sumber utama kebisingan terletak di Jl. Piet A. Tallo


dan Jl. Bundaran PU merupakan jalan dengan Penambahan pagar
kepadatan yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, pembatas untuk
dalam perancangan perlu ditambahkan vegetasi dan mengurangi
pemberian ruang terbuka pada sumber kebisingan kebisingan.
tersebut.
Utilitas

Analisa ALTERNATIF KEUNTUNGAN KELEMAHAN


1. SUMUR Distribusi air relatif
 Biayanya relatif mahal karena
BOR lancar
perlu dilakukan pengeboran dan
perlu proses pengolahan
menjadi air bersih.
Pendistribusian
Air Bersih  Kualitas air kurang terjamin.

2. AIR PDAM Harus memakai sistem distribusi air.


 Distribusi air
relatif lancar
 Kualitas air
terjamin
 Hemat biaya

3. Distribusi air relatif


 Kualitas air kurang terjamin.
KENDARAAN lancar
TANKI AIR  Biaya relatif mahal.
Konsep

Distribusi air bersih yang dipakai


adalah alternatif 2. Kebutuhan airnya akan di
suplai dari jaringan PDAM ke lokasi site,
dengan sistem dua reservoir dengan
dengan sistem distribusi air yaitu sistem
tangka atap. Skema distribusinya dapat
dilihat pada gambar.
Konsep

Pendistribusian
Air Kotor
Konsep

Pendistribusian
Air Splinker
Alternatif 1

Analisa

Shaft sampah Gerobak sampah Bak sampah Truk sampah

Pendistribusian Alternatif 2
Sampah

Tempat sampah Bak sampah Truk sampah


Konsep

Pendistribusian sampah
memakai alternatif 1, karena
apartemen memiliki aktivitas dalam
bangunan yang rutin. Jadi, dalam
perancangan ini di hadirkan saft
sampah di tiap unit ruang, tiap lantai
kemudian di angkut menggunakan
gerobak sampah lalu di angkut ke
TPS kota. Sedangkan pada
shopping mall dan kantor memakai
alternatif 2.
Analisa & Konsep

Pendistribusian
Air Hujan

Air hujan di yang di tampung


sebagian di salurkan ke sumur
resapan dan sebagian lagi di olah
kembali dan di jadikan air kosumsi
untuk mencuci, flush toilet dan lain
sebaginya.
Analisa & Konsep

Pendistribusian
Hydrant Gedung

Pasokan air hydrant


Gedung dari PDAM dan
sumur dalam. Hydrant juga
mendapati pasokan air
cadangan dari hydrant kota.
Analisa & Konsep

Jaringan Listrik

Pasokan listrik utama dari


PLN. Untuk menghindari padamnya
lampu menggunakan
listrik cadangan dengan
mengunakan genset agar
bangunan tetap beroperasi
serta kegiatan / aktivitas
didalamnya tidak terhenti.
Analisa & Konsep

Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi dari


telkom kemudian di kontrol di
ruang kontrol PABX dan kemudian
di salurkan ke MDF di setiap lantai
dan TBT di setiap unit terdapat
TBE.
Analisa & Konsep

Sistem Pengkondisian Udara


Bangunan ini menggunakan
sistem pengondisian udara water
cooled dengan peralatan sebagai
berikut:
CH: Chiler
CT: Colling tower
RA: Reservoar atas
AHU: Air handling unit
Pb: Pompa boster
Ph: Pompa hydroph
Analisa & Konsep

Jaringan Tata Suara


Ruang-ruang yang akan
dilengkapi sistem komunikasi pada
RETAIL ini adalah:
·Ruang informasi
·Ruang keamanan dan CCTV
·Ruang Staff
·R. manager
·R.Multimedia
Terhubung dengan jaringan seluruh
kawasan perbelanjaan dan office.
Analisa & Konsep

Sistem Pengkondisian Udara

Transportasi vertikal pada


bangunan ini mengunakan lift, lift
penumpang dan lift barang. Selain
itu ditambah tangga kebakaran
untuk evakuasi.

Anda mungkin juga menyukai