ai berikut:
Kerangka berpikir yaitu 36.022 pada tahun 2017 atau 0,9% dari penduduk Nusa Tenggara Timur dan
Data pengguna narkoba di NTT tahun 2013 - 2017
habilitasi narkoba yang Kota Kupang yang merupakan ibukota NTT berada di urutan pertama pengguna
litasi pengguna narkoba di narkoba terbanyak dari 22 kabupaten yang ada di NTT dengan 111 kasus
49.816
51.298 49.329
penyalahgunaan narkoba pada tahun 2016.
uar (eksterior) dan ruang 60000 36.022
empengaruhi psikologis dari 30.000
Tidak tersedia pusat rehabilitasi narkoba dan daya tampung 50000
fasilitas yang ada belum mampu
ntuk mendukung proses mewadahi proses penyembuhan korban penyalahgunaan narkoba dengan mempertimbangkan kondisi
40000
yang lebih efektif di NTT. prikis dan perilaku dari pengguna narkoba
30000
20000 Data
Tinjauan Pustaka
at rehabilitasi narkoba 10000
ehabilitasi pengguna Tinjauan mengenai narkoba Tinjauan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
0
BAB I
Tinjauan mengenai rehabilitasi korban Kota Kupang
Tinjauan mengenai2013 2014
kasus penyalahgunaan 2015 2016 2017
penyalahgunaan narkoba
ruang luar (eksterior) dan narkoba di Nusa Tenggara Timur
Tinjauan mengenai pendekatan
RSUD Soe
PENDAHULUAN
Tinjauan mengenai pusat rehabilitasi pengguna
pat mempengaruhi psikologi arsitektur narkoba RSUD Naibonat “Pengguna narkotika
serta terapis untuk Lapas Penfui Kupang
Studi Kasus : RSUD Kefamenanu berkewajiban untuk
pengguna narkoba di NTT. SPN Kupang
Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido RSUD Belu baik rehabilitasi
direhabilitasi
Balai Rehabilitasi BNN, Baddoka
BNNP NTT secaraWaingapu
RSUD medis maupun sosial
LSM melaluiRote
RSUD fasilitas
Ndao rehabilitasi”
u fasilitas berupa Pusat UU No 35 Tahun 2009 -
“Penempatan korban RSUD Sabu Raijua
a dengan desain yang Analisis
penyalahgunaan dan pecandu RSUD Waikabubak
arsitektur dalam narkotika ke RS dalam
Angkatan lembaga Laut
RSUD Alor
ribusi terhadap upaya rehabilitasiRS Angkatan
medis dan Udara
RSUD Larantuka
yalahgunaan narkoba Aspek fungsional rehabilitasiRS
Fungsi, sosial”
Wirasakti pengguna,
aktifitas, fasilitas, Kupang
Aspek kontekstual - Surat Edaran
kapasitas MA No 04 RSUD Lewoleba
RS S. K. Lerick Kupang
Aspek arsitektural
Tahun 2010 dan respons terhadap
Hubungan RSUD Bajawa
lam (interior) Aspek struktur RS Penyangga
lingkungan
Aspek utilitas perbatasan
Alur pelayanan Betun
Puskesmas Kota Kupang
dan kegiatan
pak bangunan RS Ruteng Puskesmas Sikumana
s ruang) Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba diOebobo
Puskesmas Kota Kupang
Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kota Kupang
Pengertian Narkoba: Sifat Narkoba
• Keinginan yang tak tertahankan (an over – powering desire) terhadap zat yang
Narkoba merupakan suatu zat yang jika dimasukkan ke dimaksud, dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya.
dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik dan/ atau • Kecenderungan untuk menambah takaran (dosis) sesuai dengan toleransi tubuh.
• Ketergantungan psikologis, yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan
psikologis (kecuali makanan, minuman, dan oksigen). menimbulkan gejala – gejala kejiwaan seperti kegelisahan, kecemasan, depresi
(World Health Organization, 1982) dan sejenisnya.
Klasifikasi Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
• Narkotika golongan I : ganja, morphine, putauw
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat
• Narkotika penurunan
menyebabkan golongan II : petidin
atau dankesadaran,
perubahan turunannya,hilangnya
benzetidin, betametadol.
Narkotika rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
• Narkotika ketergantungan.
menimbulkan golongan III : codein dan turunannya.
BAB II
• Psikotropika Golongan I : MDA, LCD,dan DOM, Ecstacy
TINJAUAN•YaituPUSTAKA
Psikotropika
zat atau Golongan II :alamiah
obat baik Ampetamin, Fenetilina,
maupun shabu-shabu,
sintetis, bukandan
PCP (halusinogen)
Psikotropika narkotika
pada
yang
• Psikotropika
susunan
Mogodan.
bersifatIIIpsiko-aktif
Golongan
syaraf pusat yang
melalui
: Amorabarbital,
menyebabkan
pengaruh
Brupronifina, selektif
Butalbital
perubahan
dan
khas
•pada aktifitas Golongan
Psikotropika mental dan perilaku.
IV : berbagai obat penenang ringan, seperti
Diazepoksida, Nitrazepam, dll
Zat adiktif adalah obat serta bahan – bahan aktif yang apabila
Golongan
•dikonsumsi dapatA;menyebabkan
kadar etanol 1%-15%
kerja biologi (bir)
serta menimbulkan
Zat Aditif lainnya Golongan B;
•ketergantungan kadar etanol 5%-20% (minuman
atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek anggur/wine)
ingin
Golongan C;secara
•menggunakannya kadar etanol
terus 20%-45%
– menerus (Whiskey,
yang jika Vodca,
dihentikan dapat TKW,
Manson
memberi efek House,
lelah luarJohny Walker,
biasa atau Kamput)
rasa sakit luar biasa, atau zat yang
bukan narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan.
Penyalahgunaan Narkoba
• Sangat sensitif dan cepat bosan • Malas dan sering melupakan tanggung
• Berat badan turun drastis
jawab/tugas rutinnya Menunjukkan
• Mata cekung dan merah, muka • Jika ditegur dan dimarahi malah
sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
pucat dan bibir kehitaman membangkang • Di rumah waktunya dihabiskan untuk
• Buang air besar dan buang air kecil • Mudah curiga dan selalu cemas menyendiri di kamar, toilet, gudang,
tidak lancer • Emosinya naik turun dan tidak kamar mandi, atau di ruang-ruang yang
• Tanda berbintik merah seperti ragu untuk memukul atau gelap
gigitan nyamuk dan ada bekas berbicara kasar pada orang • Nafsu makan tidak menentu
luka sayatan. disekitarnya, termasuk kepada • Takut air, jarang mandi
anggota keluarganya. Ada juga • Sering menguap
• Terdapat perubahan warna kulit di
• Sikapnya cenderung menjadi manipulatif
tempat bekas suntikan. yang berusaha menyakiti diri
dan tiba-tiba bersikap manis jika ada
• Sering batuk-pilek berkepanjangan sendiri. maunya, misalnya untuk membeli obat
• Mengeluarkan air mata yang • Sering bertemu dengan orang-orang
berlebihan yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa
• Mengeluarkan keringat yang pamit, dan pulang lewat tengah malam
berlebihan • Selalu kehabisan uang, dan barang-
• Kepala sering nyeri, persendian barang pribadinya pun hilang dijual
• Suka berbohong dan gampang ingkar
ngilu.
janji
• Sering mencuri, baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun pekerjaan
Rehabilitasi
Pengertian
Rehabilitasi dapat disebut sebagai tempat untuk mulai membebaskan diri dari Tahapan
ketergantungan narkoba (drug free) sebagai modal awal untuk bisa bertahan dan Rehabilitasi
bebas dari pengaruh keterkaitan pada keberadaan narkoba sebagai zat yang mempunyai
ketentuan hukum (crime free). Untuk selanjutnya dapat hidup produktif Rehabilitasi medis
(productivity) dengan pola hidup sehat (healthy life) di masyarakat setelah Rehabilitasi non medis
menjalani rehabilitasi. Tahap pembinaan lanjutan
Studi
Kasus
Terletak di Desa Wates Jaya, Kec. Cigombong, Terletak di Jl. Batara Bira No.IV Kompleks
Lido, Kab. Bogor. PU Baddoka, Kelurahan Bulurokeng,
Daya tampung: 375 residen/6 bulan Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar,
Pelayanan yang diberikan : Provinsi Sulawesi Selatan.
• Rehabilitasi medis (detoksifikasi, intiksifikasi, Daya tampung: 300 orang/tahun
rawat jalan, VTC, dll) Pelayanan yang diberikan:
• Rehabilitasi sosial (Berbasis Therapeutic • Rehabilitasi medis
Community) • Rehabilitasi sosial
• Kegiatan kerohanian • Peningkatan vokasional
• Peningkatan kemampuan • Terapi keluarga
• Terapi keluarga, psikologi dan rekreasi • Psikologi
Proses rehabilitasi selama : 6 bulan • Proses rehabilitasi selama: 6 bulan
Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Balai Rehabilitasi BNN Baddoka
Dokter umum ●
Pelaku Kegiatan Dokter spesialis ●
Dokter gigi ●
Psikolog ●
Konselor ●
• Kepala Balai Besar Rehabilitasi Konselor VCT ●
• Kepala dan staff bagian umum Konselor agama ●
• Kepala dan staff bidang Perawat ●
rehabilitasi medis Petugas rekam medis ●
• Kepala dan bisang rehabilitasi Apoteker ●
sosial Fisioterapis ●
• Residen/pasien/pengguna Nutrisionis ●
narkoba/rehabilitan Analis laboratorium ●
• Dokter Penata radiologi ●
• Psikolog Elektromedis ●
• Psikater Petugas kebersihan ●
• Konselor Petugas dapur ●
• Perawat Petugas keamanan ●
• Petugas kebersihan Tamu ●
• Petugas dapur Kepala Balai Besar Rehabilitasi ●
• Petugas keamanan Kepala dan staff bagian umum ●
• Tamu Kepala dan staff bidang rehabilitasi ●
medis
Kepala dan bidang rehabilitasi sosial ●
Residen/pasien/pengguna ●
narkoba/rehabilitan ●
Proses Rehabilitasi
Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Balai Rehabilitasi BNN Baddoka
Balai Besar Rehabilitasi BNN Balai Rehabilitasi BNN
Lido FASILITAS Baddoka
Gedung serbaguna
Gedung utama
Gereja
Green house Bangunan utama
Guest House Bangunan pria
Lapangan bulu tangkis Bangunan wanita
Lapangan sepak bola Work shop
Masjid Half way house
Mini market Mess karyawan
Mushola Rumah dinas
Peralatan medis Ruang serba guna
Ruang studio control Guest house
Ruang talkshow Masjid
Siaran radio Gereja
Vihara Pos jaga
Fitness
Metode Glass Box
3. Teknik 2. Teknik
Analisis Pengumpulan Data 1. Jenis Data Metode dan Teknik
Wawancara Pengumpulan Data
Kualitatif Observasi Data Primer
Kuantitatif Studi Pustaka Data Sekunder
K O TA K U PA N G
Kriteria Pemilihan Lokasi
BAB IV
J a u h d a r i p u s a tGAMBARAN OBJEK
K e s e s u a i a n dPERANCANGAN
7
L U A S W I L KAYA
esesuaian dengan
165,34 M
H
2
RTRW
2 Kepadatan
Penduduk Rendah 5 Te r d a p a t s a r a n a
pendukung 8
J U M L A H PT Ee rNd aDpUa tD jUa rKi n g a n
412.708 Jiwa
utilitas
3 Pencapaian mudah
6 Tidak berdekatan
dengan fasilitas Terdiri dari 6 kecamatan
rehabilitasi lainnya
dan 7 BWK
Fasilitas
Analisis Fungsi
Fungsi perancangan ini adalah sebagai sebuah pusat rehabilitasi
n a r k o b a d i K o t a K u p a n g d a n N u s a Te n g g a r a T i m u r. S e c a r a u m u m
pusat rehabilitasi narkoba memiliki tiga fungsi yaitu :
BAB V
F u n g s i U t a m a , m e r u p a k a n f u n g s i d aANALISIS
1 sar bagi bangunan, yaitu tempat rehabilitasi bagi
p e n g g u n a n a r k o b a d i N u s a Te n g g a r a T i m u r b a i k s e c a r a m e d i s m a u p u n s o s i a l
Fungsi Penunjang, yaitu fungsi yang timbul karena adanya kegiatan yang mendukung
2 kegiatan dalam fungsi utama. Fungsi penunjang meliputi fungsi pengelolaan pusat
rehabilitasi narkoba secara keseluruhan dan fungsi sosial dimana pengguna narkoba dapat
berkumpul dan bersosialisasi.
3 Fungsi Pelengkap, adalah fungsi yang melengkapi seluruh kegiatan di pusat rehabilitasi
narkoba. Fungsi pelengkap dalam hal ini merupakan fungsi servis.
Identifikasi Pelaku
Kepala Pusat Rehabilitasi Kepala dan bidang rehabilitasi sosial
Kepala dan staff bagian umum 1 Pengelola
Kepala dan staff bidang rehabilitasi medis
Residen/pasien/pengguna
narkoba/rehabilitan
Perawat Apoteker
Petugas rekam medis Fisioterapis
Dokter umum 2 Pasien/rehabilitan
Nutrisionis
Dokter spesialis Analis laboratorium
Dokter gigi Penata radiologi
Psikolog Elektromedis
Konselor 3 Pengunjung
Petugas kebersihan
Konselor VCT Petugas dapur
Konselor agama Petugas keamanan
Tamu
NO Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
1 Kepala Pusat Rehabilitasi Bekerja, menerima tamu, memimpin rapat, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
Ruang tamu
Analisis Aktifitas dan Ruang rapat
KM/WC
2 Kepala dan staff bagian umum
Kebutuhan Ruang
Bekerja, melakukan rapat, ke kamar mandi/wc Ruang kepala bagian
Ruang kerja staff
Ruang rapat
KM/WC
3 Kepala dan staff bidang rehabilitasi medis Bekerja, melakukan rapat, ke kamar mandi/wc Ruang kepala bagian
Ruang kerja staff
Ruang rapat
KM/WC
4 Kepala dan bidang rehabilitasi sosial Bekerja, melakukan rapat, ke kamar mandi/wc Ruang kepala bagian
Ruang kerja staff
Ruang rapat
KM/WC
5 Residen/pasien/ pengguna narkoba/ Mengikuti rehabilitasi medis, mengikuti rehabilitasi sosial, beribadah, menerima kunjungan, Fasilitas rehabilitasi medis
Primary unit
rehabilitan istirahat/tidur, makan, ke kakar mandi/wc, mengembangkan bakat
Tempat ibadah
Guest house
Kamar tidur
Ruang makan
KM/WC
Fasilitas penunjang
6 Dokter umum Memeriksa,menulis,menggunakan alat-alat pemeriksaan, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
KM/WC
7 Dokter spesialis Memeriksa,menulis,menggunakan alat-alat pemeriksaan, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
KM/WC
8 Dokter gigi Memeriksa,menulis,menggunakan alat-alat pemeriksaan, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
KM/WC
9 Psikolog Bekerja, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
KM/WC
10 Konselor Memberikan konseling, menulis, mengamati pasien, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
11 Konselor VCT Memeriksa, menulis, memberikan konseling, ke kamar madi/wc Ruang kerja
KM/WC
12 Konselor agama Memberikan konseling, ke kamar mandi/wc
13 Perawat Membantu dokter memeriksa, menulis, ke kamar mandi/wc Ruang perawat
KM/WC
14 Petugas rekam medis Melakukan perekaman medis, bekerja, ke kamar mandi/wc Ruang rekam medis
KM/WC
15 Apoteker Bertanggung jawab di dalam apotik, melayani pembelian obat, meracik obat, ke kamar mandi/wc Apotek
Ruang kerja
KM/WC
16 Fisioterapis Pengelompokan Fasilitas Sesuai Fungsi
Bekerja, ke kamar mandi/wc
Ruang fisioterapi
KM/WC
17 Nutrisionis Bekerja, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
KM/WC
18 No
Analis laboratorium Fungsi
Melakukan Golongan
uji laboratorium, menggunakan komputer, Fasilitas
ke kamar mandi/wc Fasilitas
Laboratorium
Ruang kerja
1. Fungsi Utama Fasilitas Utama Bangunan utama KM/WC
19 Penata radiologi Bekerja, ke kamar mandi/wc Ruang radiologi
Primary unit uang kerja
KM/WC
20 Elektromedis Bekerja, ke kamar mandi/wc Ruang kerja
2. Fungsi Penunjang Fasilitas Penunjang Fasilitas keagamaan
KM/WC
21 Petugas kebersihan Membersihkan pusat rehabilitasi, istirahat, ke kamar mandi/wc Gudang peralatan
Fasilitas penunjang
Mess karyawan
KM/WC
22 3.
Petugas dapur Fungsi Pelengkap Fasilitas
Memasak, menyediakan makanan, istirahat, Pelengkap
ke kamar mando/wc Gedung serba guna
Dapur
Mess karyawan
Ruang makan
KM/WC
23 Petugas keamanan Bekerja, istirahat, ke kamar mandi/wc Pos security
KM/WC
24 Tamu Berkunjung, ke kamar mandi/wc Guest house
KM/WC
Luasan Ruang
Dari kebutuhan ruang yang ada, dihitung luasan ruang
dan diperoleh total luasan ruang berdasarkan fungsi
sebagai berikut:
Fasilitas Penunjang
Analisis Fisik
Lokasi Perancangan
LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI 3
Lokasi 1 terletak di Jl. H. R. Lokasi 2 terletak di Kolhua, Lokasi 3 terletak di Jl. Fetor
Koroh, Sikumana, Kota Maulafa, Kota Kupang. Lokasi Funay, Kolhua, Maulafa, Kota
Kupang. Lokasi ini memiliki ini memiliki luas lahan 0,8 Ha. Kupang. Lokasi ini memiliki
luas lahan 4,1Ha. luas lahan 0,4 Ha.
Penilaian lokasi
Kriterian Penilaian Nilai
(3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
Jauh dari pusat kota 3 3 3
Kepadatan penduduk rendah 2 2 3
Pencapaian 3 1 1
Kesesuaian dengan konsidi pasien 3 3 3
Sarana pendukung 3 3 1
Tidak berdekatan dengan fasilitas rehabilitasi lain 3 3 3
RTRW 1 2 2
Jaringan listrik, telepon dan utilitas 3 3 3
Luas lahan 3 1 1
Total 25 21 20
Dari ketiga lokasi yang telah dianalisis, lokasi dengan nilai tertinggi adalah lokasi 1.
Intensitas Pemanfaatan Kawasan
Lokasi perancangan memiliki luas lahan 41.782 m2 dengan
batasan wilayah sebagai berikut:
• Utara : PT Kompas TV, GKIN Pondok Daud, lahan kosong
• Timur : Lahan kosong, permukiman
• Selatan : Permukiman, jalan lingkungan
• Barat : Jl. H. R. Koroh
Pada alternatif ini, jalur masuk dan keluar Jalur masuk dan keluar berada pada Jalan H. R. Jalan Lingkungan yanhg berada di sebelah site Pada alternatif ini dipisahkan antara jalur masuk-
kedalam site terletak pada satu jalur. Koroh memiliki keuntungan karena Jalan H. R. memiliki ukuran jalan 3 meter, kondisi jalan keluar utama dan jalur masuk-keluar alternatif.
Penggabungan jalur masuk-keluar, membuat Koroh memliki merupakan jalan dengan dua juga tidak baik, sehingga penempatan jalur Jalur masuk-keluar utama terletak pada Jalan H.
akses kedalam site menjadi berkurang, namun jalur kendaraan dengan ukuran masing-masing masuk dan keluar pada jalan ini akan R. Koroh kerena memiliki ukuran badan jalan
dapat menyebabkan terjadinya penumpukan badan jalan 6 meter. menimbulkan penumpukan kendaraan pada yang lebih lebar dibanding Jalan Lingkungan dan
kendaraan pada jalur masuk-keluar. Lokasi jalan lingkungan, karena ukuran badan jalan juga merupakan jalan dengan dua jalur
yang terletak pada jalan arteri sekunder akan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Jalan kendaraan, sehingga sirkulasi kendaraan pada
terjadi kemacetan apabila terjadi H. R. Koroh. jalur ini lebih lancar. Side entrance berada pada
penumpukan kendaraan pada salah satu Jalan Lingkungan sebagai jalur alternatif yang
Pedestrian
ditempatkan
di Jalan H.
R. Koroh
Sirkulasi Pejalan Kaki
lebar 2 Kendaraan
meter. yang terdapat
dalam
perancangan
ini adalah
Sirkulasi Kendaraan kendaraan
pegawai,
pengunjung,
Sirkulasi parkir
dan kendaraan
meliputi arah dan
pola parkir. Terdapat servis.
beberapa alternatif
yang dapat
diterapkan menurut
Neufert, 1996.
Sirkulasi Parkir
Analisis Arah Edar Matahari
Vegetasi Pengarah
Vegetasi pengarah berfungsi sebagai pengendali
penglihatan dan juga memiliki nilai estetis yang
tinggi. Vegetasi ini dapat ditanam terpisah
ataupun menerus sehingga juga dapat
menciptakan pembatas ruang. Vegetasi ini terdiri
dari tanamanyang tinggi, sedang maupun rendah.
Vegetasi Penutup Tanah
Tanaman juga dapat berfungsi sebagai penutup
permukaan tanah, sehingga mencegah terjadinya
pengikisan permukaan tanah. Selain hal tersebut,
juga dapat berfungsi untuk meredam panas pada
permukaan, memiliki daya serap yang tinggi serta
Analisis Sirkulasi Bangunan
1. Pola Pola ini sangat cocok digunakan pada ruangan yang bersifat formal. Pola ini memiliki
Linear kelebihan dalam kemudahan mengbagi ruang, namun memiliki kesan monoton.
2. Pola Pola radial memiliki keuntungan pada sirkulasi yang bersifat bebas kesegala arah
Radial sehingga dapat mempersingkat pancapaian, namun pada pola ini dapat terjadi
pemborosan ruang dikarenakan ruangan yang dibutuhkan disesuaikan dengan pola
sirkulasi.
3. Pola Spiral Pola ini dapat menciptakan kesan dinamis dan mengarahkan. Namun dibutuhkan jarak
tempuh yang panjang dan lama dalam pencapaian.
4. Pola Grid Pengaturan ruang sangat mudah jika menggunakan pola ini. Pola ini cocok digunkan
pada ruang-ruang yang terkesan formal karena keteraturannya, namun pola ini juga
menimbulkan kesan monoton dan cenderung membingungkan.
5. Pola Penggunaan pola ini akan menciptakan sirkulasi yang bebas dan tidak monoton.
Jaringan Namun, dalam penerapannya dapat menimbulkan kebingunggan.
6. Pola Sirkulasi dengan pola komposit merupakan sirkulasi yang fleksibel, atau disesuaikan
Analisis Penzoningan
Daerah yang ditandai dengan warna kuning
merupakan zona fasilitas utama, dimana
pada daerah ini terdapat fasilitas utama
yang dibutuhkan dalam pusat rehabilitasi
narkoba. Penetapan zonasi ini didasarkan
atas pertimbangan daerah ini merupakan
centra atau pusat dari site perancangan
yang mana menggungakan sistem sirkulasi
terpusat.
BAB V
Pusat PKONSEP
endekatan Konsep
Rehabilitasi Healing
Psikologi
Enviroment
Narkoba
Penataan Ruang Dalam
4. View Penciptaan view buatan pada ruang luar berupa elemen-elemen estetika, misalnya taman, air mancur, dsb.
Penataan masa menyesuaikan kontur, sehingga pada view terbaik yaitu daerah utara, massa dibuat lebih
rendah (1 lantai)
5. Akustik Kebisingan terbesar berada dari sebelah barat yang berupa jalan raya dan pemukiman penduduk. Vegetasi
sebagai barrier yang dapat mengurangi kebisingan dari luar tapak.
6. Privacy Vegetasi sebagai barrier pembatas tapak dan mempersempit view dari luar tapak ke dalam. Penataan
massa majemuk sebagai pembedaan fungsi dan tingkat privasi antar bangunan berdasarkan pengguna
bangunan.
Thank you