NIM : 1606090080
Definisi Mix Use Building
Mixed Use Building adalah suatu kawasan bisnis multifungsi bagian dari wilayah
kota yang menampung beberapa kegiatan yang berbeda di dalamnya, masing-
masing kegiatan saling melengkapi dan berkaitan erat serta saling berinteraksi,
pengembangnya harus memiliki peranan yang jelas dan akurat dari masing-masing
fungsi kegiatan. (Buku “Office Development Hand Book, ULI-The Urban Land
Institude, 1985).
besar di tengah kota mulai dibangun setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kota-kota di Amerika Serikat umumnya ditata oleh
jaringan jalan berbentuk Grid. Petak-petak lahan itu kemudian disebut blok. Bangunan besar yang dibangun meliputi beberapa
blok untuk mewadahi berbagai fungsi dan aktivitas itu kemudian disebut sebagai superblok. Bangunan multi fungsi (mixed-use
building) di dunia sudah banyak dikembangkan di kota-kota besar maupun di daerah strategis pariwisata contohnya di Dubai dan
Amerika serikat. Perkembangan bangunan multifungsi (mixed-use building) di dunia mulai dikembangkan sejak tahun 1950-an.
Tujuan dikembangkan bangunan multifungsi di Negara tersebut umumnya adalah untuk kemajuan sektor ekonomi dan
kepariwisataan dunia. Di Indonesia telah berkembang bangunan multifungsi (mixed-use building) sajak tahun 1960. Perkembangan
bangunan multi fungsi di Indonesia dipengaruhi oleh kesembrawutan tata ruang sehingga memerlukan alternatif untuk
memperbaiki tata ruang yaitu dikembangkannya bangunan yang berkonsep mixed-use development.
Ciri-ciri Mix Use Building
1. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian
hotel dan entertaintment;
2. Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional;
3. Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di dalamnya;
4. Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya;
5. Peningkatan kualitas fisik lingkungan.
Manfaat Mix Use
1. Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan
kemudahan bagi pengunjunguya;
2. Peningkatan kualitas fisik lingkungan;
3. Efisiensi pergerakan;
4. Vitalitas dan generator pertumbuhan;
5. Penghematan pendanaan pembangunan;
6. Integrasi sistem-sistem;
7. Menghambat perluasan kota.
Ciputra World merupakan kota pengembangan serba guna. Desain proyek ini
sangat memperhatikan ukuran, skala, massa bangunan, sirkulasi, dan ruang publik
yang menjadi wilayah perkotaan kontemporer.
STUDI KASUS Menggunakan aspek arsitektur berkelanjutan yang dimasukkan ke dalam desain
CIPUTRA WORLD
yang memperhatikan: kaca terisolasi, pengolahan dan reklamasi air di tiap
SURABAYA
bangunan, sistem mekanis efisiensi tinggi kontrol pencahayaan dan kenyamanan
termal.
FUNGSI CIPUTRA WORLD
a. Publik (mall)
b. Hiburan (ruang terbuka)
c. Perkantoran
d. Apartemen
DATA SITE
LOKASI : JL. PIET A. TALLO JUMLAH LANTAI :
KLB : KDB
LUAS SITE : 50.000 m2 250.000 : 30.000 m2
8,3 ~ 8
KDB : JADI, JUMLAH LANTAI
60 % X 50.000 m2 YAITU 8.
30.000 m2
JUMLAH LUAS LANTAI
KLB :
BANGUNAN :
5 x 50.000 m2
JUMLAH LANTAI X KDB
250.000
8 X 30.000 m2
240.000 m2
VEGETASI
RUMPUT LIAR
POHON LONTAR
KEBISINGAN
: KEBISINGAN TINGGI
(berasal dari kendaran pada
jalan utama)
: KEBISINGAN MENENGAH
(berasal dari jalan
lingkungan dan rumah
warga)
: KEBISINGAN RENDAH
(berasal dari gudang
yang berada tepat
disamping site)
KLIMATOLOGI
Suhu tertinggi yaitu 33°C pada bulan Penyinaran matahari tertinggi pada Jumlah hari hujan tertinggi di Kupang
Oktober – November. bulan Agustus – September dengan pada bulan januari yaitu sekitar 300 mm
Suhu terendah yaitu 22°C pada bulan jumlah 300 jam. dan terendah pada bulan agustus dan
Juni – September. Penyinaran matahari terendah pada September.
bulan Januari – Februari.
BAGIAN BARAT
BATAS-BATAS SITE
BAGIAN UTARA
BERBATASAN DENGAN
BERBATASAN DENGAN
HOTEL AMARIS
JALAN LINGKUNGAN
B
T
SARANA
HYPERMART
YAITU BERKONTUR.
JARINGAN LISTRIK
UTILITAS
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
Mempertahankan pohon
Menghilangkan semua vegetasi dan ditanam yang baru
lontar dan menghilangkan
seperti tumbuhan cemara india, palem, tabebuia dan
rumput liar.
ketapang
Konsep Vegetasi
3. Angkutan Umum
2. Mobil
Konsep Aksesibilitas
Dari analisa di atas akan diterapkan alternatif ke-3 karena dengan pertimbangan sirkulasi
ME (in dan out dipisahkan) dan SE juga dipisahkan sehingga tidak terjadi crossing akses ke
dalam site.
Selain itu akses ME Berada di barat site, letak pada posisi ini dinilai tepat karena aksesnya mudah
dijangkau, ramai dan strategis. Sedangkan SE berada di timur karena terletak di jalan yang tidak
terlalu padat sehingga cocok juga untuk service entrance dan private entrance agar tidak
mengganggu pengunjung.
ORIENTASI
Alternatif 1 : Mengarah ke arah utara (+)
Konsep Orientasi
Dari analisa di atas maka akan diterapkan alternatif
ke 1 yakni ke arah utara karena mengarah ke jalan
utama dan mudah diakses oleh para pengunjung.
ANALISA TOPOGRAFI
a. Alternatif 1 b. Alternatif 2
Melakukan cut and fill Pemanfaatan kontur yang ada pada
Kelebihan : bisa dimanfaatkan untuk lokasi site
perataan lahan. Kelebihan : tidak perlu banyak waktu
dan dapat menghemat biaya dalam Konsep Topografi
Kekurangan : memerlukan biaya yang Dari kedua alternatif
lebih mahal pengerjaan awal.
makan akan dipilih
Kekurangan : pengolahan yang sulit alternatif 1 karena ketika
terhadap garis kontur lahan yang ada akan
dicut and fill maka akan
semakin luas dan dapat
memanfaatkan lahan
secara baik.
Analisa Matahari
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Memanfaatkan Dilakukan dengan penggunaan elemen-elemen Menggunakan material
kemiringam posisi site yang dapat membertikan pembayangan tahan panas seperti sun
dari tegak lurus sinar matahari pada site untuk melindungi screen dan
matahari sehingga pengunjung dari panas matahari seperti memanfaatkan sebagai
menjadikan bangunan membuat selasar pada penghubung antar area hijau agar dapat
tidak terlalu banyak bangunan. menyejukkan suasana
terkena sinar matahari pada bangunan.
dan penambahan
vegetasi dengan
demikian hanya sedikit
permukaan bangunan
yang akan menerima
panasnya matahari.
Konsep
Dari ketiga alternatif di atas maka akan
menggabungkan alternatif ke-2 dan ke-3, karena
selasar dapat melindungi orang-orang pada saat
beraktivitas ke luar bangunan disiang hari dan
menggunakan sun screen ditambah dengan area hijau
untuk menghalangi panasnya matahari dan dapat
menyejukkan bangunan.
ANALISA UTILITAS
1. Sistem Penyediaan Air Bersih
Pada lokasi site sumber air berasal dari PDAM. Sistem distribusi air yang digunakan
adalah sistem downfeed (air masuk ke tandon bawah dan dipompa ke tandon atas
kemudian disalurkan melewati pipa).
BAK MESIN
PENAMPUNG POMPA
2. Sistem Persampahan
Sistem pembuangan sampah dari lokasi site dibuang ke TPS.
DIANGKUT
UNIT
TPS OLEH DINAS
SAMPAH
KEBERSIHAN
SPINKLER
5. Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal yang digunakan yaitu sistem sangkar faraday (menggunakan kawat sebagai penerima petir dan
diletakkan di puncak bangunan yang paling tinggi lalu dihubungkan dengan tanah (ground).
PENANGKAL PETIR
KAWAT PENGHANTAR
BANGUNAN
GROUND
ANALISA POLA PARKIR
2. Pola Parkir 90 ⁰
1. Pola Parkir 45⁰
Keuntungan:
Keuntungan: Daya tampung kendaraan untuk parkir lebih banyak
Pengemudi lebih nyaman untuk Kerugian:
masuk dan keluar ke ruangan parkir Pengemudi lebih susah untuk masuk dan keluar ke
Kerugian: ruangan parkir
Daya tampung kendaraan untuk
parkir lebih sedikit Konsep Pola Parkir
Dari kedua alternatif maka yang akan diterapkan dalam
perancangan yaitu alternatif ke 2 (pola parkir 90⁰) dengan
pertimbangan untuk suatu kawasan mix use dengan memiliki
banyak pengunjung yang akan berdatangan dan membutuhkan
suatu ruang parkir yang cukup untuk memarkir kendaraan
tersebut.
ANALISA RUANG
1. PERKANTORAN
Bangunan Kantor : Kantor Sewa
Pengguna Kantor : Sewa Penyewa/ konsumen kantor sewa, Pengunjung bangunan/ tamu dan Pengelola bangunan
Sumber :
Neufert Architec Data
2. Mall (Pusat Perbelanjaan)
Bentuk Mall : Enclosed Mall
Pengguna Mall : Pengunjung, Pengelola Mall dan Pegawai Mall
a. Retail
Ruang Unit Standar Analisa
Retail Tipe A 26 0,5 𝑚2 / orang 0,5 x 64 x 26 = 832 𝑚2
Retail Tipe B 22 20 𝑚2 / unit 20 x 22 = 440 𝑚2
Retail Tipe C 9 64 𝑚2 / unit 64 x 9 = 576 𝑚2
Hall Serbaguna 1 512 16 x 32 = 768 𝑚2
Jumlah 2.616 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
b. Ruang Umum (Publik)
Sumber :
Neufert Architec Data
c. Supermarket
Ruang Unit Kapasitas Standar Analisa
Area Penjualan 1 800 1,5 𝑚2 / orang 1,5 x 800 = 1200 𝑚2
Kasir 10 2 5 𝑚2 / orang 5 x 2 x 10 = 100 𝑚2
Ruang Penitipan 1 40 0,6 𝑚2 / orang 0,6 x 40 x 1 = 24 𝑚2
Ruang Keranjang 1 200 0,02 𝑚2 / orang 0,02 x 200 x 1 = 4 𝑚2
Ruang Pengelola 1 5 2,4 𝑚2 / orang 2,4 x 5 x 1 = 12 𝑚2
Ruang Karyawan 1 20 2,4 𝑚2 / orang 2,4 x 20 x 1 = 48 𝑚2
Gudang 1 - 10 𝑚2 / orang 10 x 1 = 10 𝑚2
Toilet 2 5 1,2 𝑚2 / orang 1,2 x 5 x 2 = 12 𝑚2
Jumlah 1410 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
d.Departemen Store
Ruang Unit Kapasitas Standar Analisa
Area Penjualan 1 800 1,5 𝑚2 / orang 1,5 x 800 x 1 = 1200 𝑚2
Kasir 4 2 5 𝑚2 / orang 5 x 2 x 4 = 40 𝑚2
Kamar Pas 15 2 1 𝑚2 / orang 15 x 2 x 1 = 30 𝑚2
Ruang Pengelola 1 5 2,4 𝑚2 / orang 2,4 x 5 x 1 = 12 𝑚2
Ruang Karyawan 1 25 2,4 𝑚2 / orang 2,4 x 25 x 1 = 60 𝑚2
Gudang 1 - 10 𝑚2 / orang 10 x 1 = 10 𝑚2
Toilet 2 6 1,2 𝑚2 / orang 1,2 x 6 x 2 = 12 𝑚2
Jumlah 1364 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
e. Toko Buku
Kasir 2 3 5 𝑚2 / orang 5 x 2 x 3 = 30 𝑚2
Jumlah 704,8 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
JUMLAH TOTAL LUASAN RUANG UNTUK FASILITAS
PERBELANJAAN SETELAH DITAMBAH DENGAN SIRKULASI
20 % ADALAH :
Jenis Ruang Ukuran
Retail 2616 𝑚2
Supermarket 1410 𝑚2
Total 7531,2 𝑚2
Sirkulasi 20% 1.506,24 𝑚2
Jumlah Keseluruhan 9.037,44 𝑚2
3. APARTEMEN
Pengguna Apartemen : Penghuni Apartemen, Pengunjung Apartemen dan Pengelola Apartemen
Sumber :
Neufert Architec Data
Ruang Kapasitas Standar Unit Analisa
Restoran
a. Kasir 3 1,9 𝑚2 / orang 2 3 x 2 = 6 𝑚2
b. Ruang Makan 50 4 𝑚2 / orang 2 50 x 2 = 100 𝑚2
c. Dapur 3 30 𝑚2 2 3 x 30 = 6 𝑚2
d. Toilet 2 2,15 𝑚2 2 2 x 2,15 = 4,5 𝑚2
Supermarket 1 300 𝑚2 / orang 1 1 x 300 = 300 𝑚2
a. Kasir 3 1,9 𝑚2 / orang 1 3 x 1,9 = 6 𝑚2
Klinik
a. Ruang Periksa 4 2 𝑚2 / orang 1 4 x 2 = 8 𝑚2
b. Ruang Tinggi 15 3,7 𝑚2 / orang 1 15 x 1,7 = 𝑚2
c. Ruang Dokter 4 2 𝑚2 / orang 1 4 x 2 = 8 𝑚2
d. Apotek 5 1,2 𝑚2 / orang 1 5 x 1,2 = 6 𝑚2
Loundry
a. Ruang Cuci Mesin - 1 25 𝑚2
b. Ruang Finishing - - 1 18 𝑚2
c. Ruang Pajang - - 1 20 𝑚2
d. Kasir 2 𝑚2 1 3,8 𝑚2
e. Ruang Tunggu 7 𝑚2 1 26, 25 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
Ruang Kapasitas Standar Unit Analisa
Ruang Conference
a. Ballroom 150 2 𝑚2 / orang 1 150 x 2 = 300 𝑚2
b. Lobby 100 2 𝑚2 / orang 1 100 x 2 = 200 𝑚2
c. R. Conference 1 40 3 𝑚2 / orang 1 40 x 3 = 120 𝑚2
d. R. Conference 2 40 3 𝑚2 / orang 1 40 x 3 = 120 𝑚2
e. R. Conference 3 70 3 𝑚2 / orang 1 70 x 3 = 210 𝑚2
Ruang Olahraga
a. Ruang GYM - - 1 243 𝑚2
b. Ruang Ganti Pria - - 1 131 𝑚2
c. Ruang Ganti Wanita - - 1 131 𝑚2
Sumber :
d. R. Aerobik - - 1 67 𝑚2
Neufert Architec Data
Ruang SPA
a. Ruang Konsuling - 9 𝑚2 / orang 1 18 𝑚2
b. Ruang SPA single - 8 𝑚2 / orang 1 56 𝑚2
c. Ruang SPA Double - 19 𝑚2 / orang 1 57 𝑚2
d. Ruang Loker Pria - 24 𝑚2 / orang 1 24 𝑚2
e. Ruang Loker Wanita - 38 𝑚2 / orang 1 38 𝑚2
f. Ruang Sauna Pria - 24 𝑚2 / orang 1 24 𝑚2
g. Ruang Sauna Wanita - 38 𝑚2 / orang 1 38 𝑚2
h. Kasir
i. Ruang Tunggu - 1,9 𝑚2 / orang 1 3,8 𝑚2
- 3,75 𝑚2 / orang 1 26,25 𝑚2
Ruang Kapasitas Standar Unit Analisa
Ruang Karoeke
a. Kasir 3 1,9 𝑚2 / orang 1 6 𝑚2
b. Ruang Tunggu 1 3,75 𝑚2 / orang 1 56,25 𝑚2
c. Ruang Standar 1 0,6 𝑚2 / orang 1 6 𝑚2
d. Ruang Executif 1 0,6 𝑚2 / orang 1 9 𝑚2 Sumber :
e. Toilet Pria 6 8,5 𝑚2 / orang 1 8,5 𝑚2 Neufert Architec Data
f. Toilet Wanita 6 8,5 𝑚2 / orang 1 8,5 𝑚2
g. Gudang - - 1 7,5 𝑚2
Kolam Renang
a. Kolam Anak 60 - 1 180 𝑚2
b. Kolam Dewasa 60 - 1 180 𝑚2
c. Toilet Pria 6 - 1 24 𝑚2
d. Toilet Wanita 6 - 1 24 𝑚2
Retail 15 2 𝑚2 / orang 10 15 x 2 = 30 𝑚2
Hunian Type 1
(±21 𝑚2 )
a. Ruang Serbaguna 1 8 𝑚2 1 8 𝑚2
b. Ruang Duduk 3 2 𝑚2 1 6 𝑚2
c. Kamar Mandi 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
Hunian Type 2
(± 42 𝑚2 )
a. Ruang Tidur 1 1 7 𝑚2 1 7 𝑚2
b. Ruang Tidur 2 1 7 𝑚2 1 7 𝑚2
c. Ruang Duduk 3 3 𝑚2 1 9 𝑚2
d. Dapur 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
e. Ruang Makan 1 3 𝑚2 1 3 𝑚2
f. Balkon 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
g. Kamar Mandi 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
Hunian Type 3 (± 84 𝑚2 )
a. Ruang Tidur 1 1 7 𝑚2 1 7 𝑚2
b. Ruang Tidur 2 1 7 𝑚2 1 7 𝑚2
c. Ruang Tidur 3 1 7 𝑚2 1 7 𝑚2
d. Ruang Keluarga 4 4 𝑚2 1 16 𝑚2
e. Ruang Duduk 4 4 𝑚2 1 16 𝑚2
f. Dapur 1 4 𝑚2 1 4 𝑚2
g. Ruang Makan 1 4 𝑚2 1 4 𝑚2
h. Balkon 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
i. Kamar Mandi 1 2 𝑚2 1 2 𝑚2
Sumber :
Neufert Architec Data
4. RUANG SERVIS, RUANG MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN GUDANG
Melayani kebutuhan sanitasi, pelayanan kesehatan, sebagai tempat utilitas (panel kontrol, ganset) dan
digunakan sebagai tempat menyimpan barang dan peralengkapan dari kantor.
Sumber :
Neufert Architec Data
LUASAN RUANG
AREA LUASAN
1-8 lantai
2
Perkantoran 9.037,44 𝑚
Luasan maksimal
30.000 𝑚2
Mall 14.841,74 𝑚2
Apartemen 4.731,57 𝑚2
Service 495,46 𝑚2
Total 29.106,21 𝑚2
KONSEP BENTUKAN
Keuntungan :
Dari bentuk geometri tersebut sehingga • Bentuknya lebih sederhana
Bentukan bangunan di ambil dari dipadukan menjadi bentuk bangunan • Menyatu dengan site
bentuk geometri yaitu persegi persegi panjang yang disusun horizontal • Efesiensi terhadap ruang
panjang. maupun vertikal dan dipisahkan menurut • Mudah dibangun karna bentuknya
zona masing masing, tetapi tetap tidak rumit
dihubungkan dengan zona mall agar lebih • Area hijaunya cukup sebagai penyejuk
memudahkan pengguna kantor dan di dalam maupun luar bangunan.
apartemen dalam mangakses ketika ingin Kekurangan :
berbelanja. Bentuknya monoton
PENZONINGAN
Sirkulasi
Area untuk
menurunkan
penumpang
THANKYOU