PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dengan daya dukung lahan permukiman sesuai dengan aktivitas diatasnya. Dalam
1
kegiatan perencanaan, aspek fisik lahan memiliki pengaruh yang besar dalam
mendukung pemanfaatan ruang diatasnya (Arief, 2018).
Seiring dengan berkembangnya beragam aktivitas perkotaan dan
meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan lahan dan penyediaan fasilitas
perkotaan semakin meningkat. Faktor penduduk menjadi salah satu kontribusi
terbesar bagi terbentuknya aktivitas perkotaan, dan untuk menampung aktivitas
penduduk membutuhkan lahan yang tidak sedikit sehingga pada akhirnya terjadi
persaingan lahan kota yang luasannya terbatas.
Kota Palu adalah salah satu kota yang terus mengalami perkembangan, di
sisi lain Kota Palu merupakan daerah yang rawan bencana sehingga dalam
penentuan kawasan permukiman harus memperhatikan potensi bencana di daerah
tersebut. Kota palu merupakan wilayah administratif dengan memiliki 8
kecamatan dan 46 kelurahan dengan luas Kota Palu yaitu 39.506 ha dengan jumlah
penduduk kota palu pada tahun 2021 yaitu 373.218 jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk per tahun yaitu 1,05 %. (Badan Pusat Statistik Kota Palu, 2021).
Pada tanggal 28 September 2018, Kota Palu dilanda bencana yang sangat
dahsyat yang mengakibatkan sebagian wilayah di Kota Palu mengalami kerusakan
yang sangat parah. Kecamatan Taweli menjadi salah satu kecamatan yang terkena
dampak dari bencana yang terjadi, bencana gempa dan tsunami yang melanda
pesisir pantai Kelurahan Panau, Kelurahan Lambara, Kelurahan Baiya, Kelurahan
Pantoloan, dan Kelurahan Pantoloan Boya menghancurkan Kawasan permukiman
2
yang berada di pesisir pantai Kecamatan Tawaeli.
Permukiman yang dibangun pada lahan yang tidak sesuai dengan yang
seharusnya dapat memunculkan permasalahan terkait keseimbangan antara
kebutuhan dan ketersediaan lahan. Lahan yang terbatas tidak dapat mengimbangi
kebutuhan akan pembangunan fisik seperti perumahan, perkantoran, dan kegiatan
komersial.
Dampak yang di akibatkan dari bencana tersebut menyebabkan daya
dukung lahan untuk permukiman di Kecamatan Tawaeli berkurang, dan lahan
permukiman yang ditempati masyarakat juga masih ada yang berada dalam zona
rawan bencana. Karena itu dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengangkat judul
penelitian yaitu “Evaluasi Daya Dukung & Daya Tampung Lahan
Permukiman Di Kecamatan Tawaeli Pasca Bencana”
Mengacu pada latar belakang pada penelitian ini yang telah diuraikan
sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa luas lahan yang sesuai untuk dijadikan sebagai lahan permukiman
di Kecamatan Tawaeli pasca bencana?
Tujuan dari penelitian mengenai daya dukung dan daya tampung untuk
lahan permukiman di Kecamatan Tawaeli Pasca Bencana yaitu :
1.4.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan penelitian, sasaran penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan analisis peta kesesuaian lahan di Kecamatan
Tawaeli.
Adapun ruang lingkup substansi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dari rumusan masalah di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
4
ini adalah hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk
pemerintah maupun masyarakat dalam melakukan perencanaan pembangunan
permukiman, sekaligus mengetahui daya dukung serta daya tampung lahan untuk
permukiman pasca bencana di Kecamatan Tawaeli.