Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akhir
ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Studio
Perancangan dan Pembangunan Kota.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, baik
yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam pembuatan
Laporan akhir ini. Dalam penyusunan laporan akhir ini, tim penyusun sadar bahwa
masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Akhir kata, kami
berharap agar laporan akhir ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kami serta
bagi para pembaca.
Tim penyusun
Kelompok
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
Dari segi perekonomian Desa Sentral Timur merupakan salah satu salah satu
daerah sentra pangan yang ada di Kecamatan Toili, dan juga Desa Sentral Timur
memiliki lumbung pangan, dimana lumbung pangan ini berfungsi sebagai media
penyimpanan pangan, dan juga berperan sebagai penunjang apabila petani di Desa
Sentral Timur mengalami gagal panen akibat dampak yang ditimbulkan akibat
bencana banjir yang melanda Desa Sentral timur.
1.3.2 Sasaran
1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada pada kawasan perancangan
5. Menyusun site plan berdasarkan zoning kawasan hasil analisis yang dihasilkan di
kawasan perancangan
2.2 Agrowisata
Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yakni
agrotourism, dimana agro berarti pertanian dan tourism diartikan sebagai
pariwisata/kepariwisataan. Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No.
319/KPTS/KP.150/6/2003 agrowisata merupakan suatu objek wisata yang
memanfaatkan usaha pertanian yang terdiri dari perkebunan, petemakan,
perikanan, kemudian dimanfaatkan baik lahan, hasil pertanian, ataupun pemandangan
pada lokasi pertanian tersebut tanpa merusak ekosistem, gunamengembangkan
sektor pertanian dalam ekonomi wilayah.
2.2.1 Definisi Agrowisata
Agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang obyek wisata utamanya
adalah lansekap pertanian, maka dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan
wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian. Agrowisata juga merupakan
kegiatan wisata yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem pertanian dan
pemanfaatan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata, seperti teknologi pertanian
maupun komoditi pertanian (Anonim, 1990).
Dalam aspek finansial menurut Adler (2008) tujuan dari analisis finansial
adalah apakah suatu proyek secara finansial mampu untuk hidup, apakah mampu
untuk memenuhi kewajiban kewajiban finansialnya dan bisa menghasilkan imbalan
yang layak atau modal yang diinvestasikan dapat kembali. ubahan waktu. Secara
analisis finansial cash flow adalah anggaran kas (cash budget). Arus uang yang
masuk dan yang keluar menandakan adanya suatu kegiatan. Arus uang yang masuk
dan keluar harus selalu diupayakan keseimbangannya. Bila salah satu berhenti, maka
kegiatannya juga akan berhenti atau bisa saja berhenti. Sementara yang tertunda baik
disengaja maupun tidak disengaja dalam batas – batas kemampuan pihak–pihak yang
terlibat. Cash Flow adalah alat pengendali likuiditas yang selalu mengupayakan agar
kondisi keuangan tidak defisit atau walaupun menurut program kerja harus defisit
diupayakan sekecil mungkin dan dapat segera diatasi untuk berubah menjadi surplus
(Suharto, 1995).
2.6 Best Practice Konsep Agrowisata Kampung Flory Kampung Flory
1. Tohiti Sari 3 3 - 1 - - 7
2. Piondo 1 1 1 1 - - 4
No. Desa/Kelurahan TK SD SMP MTS SMA SMK Jumlah
3 Bukit Jaya 1 1 - - - - 2
4. Tolisu 1 1 - - 1 - 3
5. Tirta Kencana 1 1 - - - - 2
6. Tirta sari 2 1 - - - - 3
7. Sentral Sari - 1 - 1 - 1 3
8. Cendana Putra 4 2 1 - - - 7
9. Singkoyo 2 2 1 - - - 5
10. Rusa Kencana 1 3 1 - - - 5
11. Benteng 2 1 1 - - - 4
12. Samalaroe 1 1 - - - - 2
13. Uemea 2 1 1 - - - 4
14. Sindang Baru 1 1 1 - - - 3
15. Mansahang - 2 - - 1 - 3
16. Saribuana 1 1 1 - - - 3
17. Mekar Kencana 2 1 1 - - - 4
18. Marga Kencana 2 - - - - - 2
19. Sentral Timur - 1 - - - 1 2
20. Cendana 2 - 1 1 - - 4
21. Jaya Kencana 1 1 - 1 1 1 5
22. Tana Abang 1 1 1 - - - 3
23. Mulya Sari 1 1 1 - - - 3
24. Tirta Jaya 1 - - - - - 1
25. Sido Mukti 1 - - - - - 1
Sumber : BPS Kecamatan Toili Dalam Angka 2020
Gambar 3. 4 Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Toili
Sumber : Dokumentasi Lapangan kelompok 12, 2021
4. Tolisu - - - - 1 - 1
Rumah Puskesma
Ruma Puskesma
No Desa/ Sakit Poliklini s Tanpa Apote Jumla
h s rawat
. Kelurahan Bersali k Rawat k h
Sakit Inap
n Inap
5. Tirta Kencana - - - - - 2 2
6. Tirta sari - - 1 - - - 1
7. Sentral Sari - - - - - - -
8. Cendana Putra - - - - - - -
9. Singkoyo - - - - - 1 1
10. Rusa Kencana - - - - - - -
11. Benteng - - - - - - -
12. Samalaroe - - - - - - -
13. Uemea - - - - - - -
14. Sindang Baru - - - - - - -
15. Mansahang - - - - - - -
16. Saribuana - - - - - - -
17. Mekar Kencana - - - - - - -
18. Marga Kencana - - - 1 1 - 2
19. Sentral Timur - - - - - - -
20. Cendana - - - - - - -
21. Jaya Kencana - - - - - - -
22. Tana Abang - - - - - - -
23. Mulya Sari - - - - - 1 1
24. Tirta Jaya - - 1 - - 1 2
25. Sido Mukti - - - - - - -
Jumlah - - 2 1 1 5 9
Sumber : BPS Kecamatan Toili Dalam Angka 2020
3.1.3.10 Fasilitas Peribadatan
Dari tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa terdapat tujuh (7) tempat
beribadah di Desa/Kelurahan di Kecamatan Toili berupa masjid, musholah,
surau/langgar, gereja katolik, gereja kristen, pura serta vihara. Yang terbanyak
terdapat pada Desa Tohiti sari yaitu satu (1) masjid, tujuh (7) Musholah, satu (1)
gereja katolik, satu (1) gereja Kristen dan tiga (3) pura.
Transportasi, komunikasi,
10,73 11,60 17,35 4,57 -15,24
rekreasi dan budaya
Perubahan inventori - - - - -
Kondisi sosial budaya pada Kecamatan Toili memiliki beragam agama dan suku.
Tidak jarang pelaku budaya berupa masyarakatnya itu sendiri mencari jalan tengah
dengan melakukan akulturasi. Cara ini dianggap ampuh dalam menyatukan
perbedaan-perbedaan yang dibawah oleh masing-masing suku atau etnis dari
masyarakat di Kecamatan Toili. Akulturasi yang terjadi di masyarakat Kecamatan
Toili tidak menghilangkan unsur asli dari budaya yang dimiliki suku atau etnis yang
bersangkutan, namun justru menghasilkan budaya baru yang sama-sama dapat
diterima oleh masyarakat, dan dianggap sesuai dengan lingkungan sosial. Tradisi
lainnya yang ada di Kecamatan Toili yaitu tradisi basiara.
Kemudian berdasarkan data tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa penduduk yang
tidak/belum pernah bersekolah menurut umur 7-12 yaitu 0,00. Sedangkan untuk
perempuan menurut umur 7-24 yang tidak/belum bersekolah yaitu 0,00.
Tabel 3. 7 kondisi sosial budaya Kecamatan Toili
Jenis kelamin dan Tidak/Belum pernah Masih sekolah Tidak sekolah lagi
kelompok umur sekolah
sekolah
Laki-laki
Perempuan
1. TK 1
2. SD 1
3. SMP 1
Total 3
Sumber : Data Profil Desa Sentral Timur
3. pemilihan lokasi
5. karakteristik agroindustri
1. Attraction
2. Accesibility
Dalam menunjang kegiatan yang ada pada kawasan Agrowisata tentunya akses
munuju lokasi perlu di perhatikan, dengan mempermudah akses masuk ke lokasi
wisata, antara lain dengan menyediakan jalan yang baik yang dapat di lalui
kendaraan baik roda dua, maupun roda empat hingga kendaraan besar sepeti bus.
Pada kawasan perancangan akan menyediakan fasilitas pendestrian atau trotoar
dengan di lengkapi pepehonan hal ini mempermudah wisatawan bermobilisasi dari
tempat yang satu ke tampat lainnya dengan aman dan nyaman. Dengan adanya
akses demikian maka kenyamanan dan kemudahan wsiatawan untuk berkunjung
atau beraktifitas tidak mengalami kesulitan.
3. Amenitties
Fasilitas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kawsan wisata. Dimana
fasilitas ini dapat memberikan kenyamanandan keamanan bagi pengunjung.
Dengan menggunakan konsep wisata berbasis pertanian maka perlu adanya toko,
sovenir, kios, wc, kamar ganti, penginapan, fasilitas ibadah dan fasilitas kesehatan
dan ruang terbuka hijau serta jalur pedestrian dan jalur evakuasi. Dalam hal ini
peranan masyarakat sekitar perlu diikut sertakan sabagai penggerak ekonomi
masyarakat.
Setelah mengetahui potensi dan permasalahan yang telah diuraikan pada tabel
diatas, maka diperlukan strategi untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Selanjutnya strategi yang akan disusun dapat ditentukan dari analisis SWOT
(strength, Weakness, Opportunities, Threats pada kawasan perancangan. Maka hasil
analisis tersebut dapat dilihat pada matriks berikut :
Sehingga berdasarkan hasil analisis matriks SWOT diatas, maka dapat didapatkan
beberapa strategi melalui potensi dan masalah yang ada pada kawasan perancangan.
Adapun strategi yang akan dilakukan dalam mewujudkan kawasan agrowisata di
Desa Sentral Timur yaitu sebagai berikut :
a. Strategi I : Melakukan kerjasama antar pemerintah dan masyarakat dalam
mengembangkan potensi kawasan perancangan. Langkah pencapaiannya yaitu
bagaimana kerja sama antara pemerintah dan masyarakat para petani untuk
mengelola dan berkontribusi dengan masyrakat dan pemerintah agar kawasan
yang memiliki potensi wisata tersebut dapat diminati oleh daerah di
Kecamatan Toili, khususnya Desa Sentral Timur bahkan diluar dari
Kecamatan tersebut.
b. Strategi II : Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kerjasama
pemerintah. Langkah pencapaian ini bertujuan sebagai penguatan kelompok
masyarakat dengan melakukan pembinaan dan pembelajaran dilapangan, serta
menyediakan fasilitas pendukung pelatihan tentang agrowisata guna
memberikan pengetahuan tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan pengawasan serta pengendalian guna untuk menunjang
kelangsungan kegiatan wisata yang ada di Desa Sentral Timur.
c. Strategi III : Mengembangkan sumber daya manusia dalam mengelola potensi
daerah tersebut. Langkah ini dimana memberikan sosialisasi kepada
masyarakat untuk bagaimana sebenarnya menjadi seorang pengelola wisata
yang baik dan juga memberikan fasilitas agar kemauan masyarakat terbangun
dengan baik maka diberikannya fasilitas penunjang guna berjalannya
pengelolaan kawasan wisata tersebut. Tidak hanya itu adapun juga arahan dari
lembaga-lembaga swasta dan pemangku pemerintah guna untuk menjalin
kesatuan dalam mengelola kawasan wisata Desa Sentral Timur, yang bisa
lebih berkembang dan juga atas adanya kemitraan tersebut maka masyarakat
dapat meminta modal kepada pihak terkait guna untuk menjalankan kegiatan
wisata masyarakat yang ada.
d. Strategi IV : Peningkatan dan pengelolaan sarana prasarana serta infrastruktur
dalam kawasan perancangan. Adapun langkah pencapainnya yaitu petani
perkebunan yang berada di Desa Sentral Timur dapat memberikan
permohonan kepada pihak terkait untuk dapat memperbaiki infrastruktur yang
ada serta mengembangkan sarana yang diperlukan. Dengan adanya
infrastruktur yang baik maka aktivitas wisata pun akan lancar, serta dengan
adanya sarana penunjang dan pelayanan maka ekonomi masyarakat dapat
meningkat.
e. Strategi V : Pengembangan sarana berupa sarana penunjang yaitu kantor
pengelola, lembaga masyarakat, tempat beristrahat, perniagaan, pos
keamanan, sirkulasi parkir, peribatan, dan temapta peribdatan
SKENARIO
Adapun selain strategi, dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai juga dapat
dilakukan dengan mengacu pada skenario perancangan kawasan. Untuk itu,
berikut skenario pengembangan kawasan perancangan:
Fungsi Utama
1. Aktivitas wisata merupakan segala kegiatan
yang menyenangkan hati dan pikiran serta
menjadi daya tarik pada suatu kawasan
1. Wisata wisata. Pada aktivitas berwisata terdapat
2. Pendidikan aktivitas yang bisa dilakukan oleh
wisatawan yaitu, memancaing, dan
wisatawa dapat melihat pemandangan
sekitar pertanian.
2. Aktivitas pendidikan (edukasi) adalah
aktivitas belajar yang didapatkan oleh
wisatawan, dengan kegiatan dari para
kelompok tani dan ruang pembibitan
sebagai edukasi bagi wisatawan dibidang
pertanian.
2. Fungsi Penunjang
Fungsi Pelayanan
Pengelolaan atau
Administrasi 1. Aktivitas pengelolaan pengendalian, dan
Kesehatan pengawasan jalannya kegiatan yang terjadi
dalam kawasan agrowisata.
Persampahan
2. Aktivitas kesehatan Meliputi kegiatan
mengobati maupun merawat, baik itu
pengunjung ataupun pengelola.
3. Aktivitas persampahan yaitu aktivitas yang
menampung sampah dari hasil makanan,
minuman, atau sisa makanan. Terdapat 1
titik tps pada wisata ini.
5.1.2 Analisis Jenis Aktivitas dan Calon Pengguna Kawasan Waterfont city
Analisis aktivitas pada objek perancangan Wisata Agrowisata di Desa Sentral
Timur ini dibedakan dalam tiga fungsi, yaitu: fungsi Utama, fungsi Penunjang dan
fungsi Pelayanan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai analisis aktifitas pada
perancangan Wisata Agro di Desa Sentral Timur :
Tabel 5. 1 Analisis Aktivitas
Peribadatan
Beribadah Mushollah
No Tahun Wisatawan
1 2011 24.941
2 2012 30.911
3 2013 40.277
4 2014 61.069
5 2015 60.454
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai
Tn = t (1 + i)^n
n = Proyeksi jumlah wisatawan pada tahun ke –n
T20 =
Erat
-------- Tidak erat
Adapun analisis hubungan antar ruang dalam kawasan perancangan sebagai berikut :
Kondisi jalan dari Kota Palu menuju kawasan perancangan terbilang sudah
baik dan memadai, hanya saja masih ada beberapa jalan yang berlubang akibat dari
perbaikan jalan sehingga dan jalan rusak akibat sering dilaului sehingga sedikit
mengganggu pengendara yang melintas. Disepanjang jalan menuju kawasan
perancangan selain permukiman warga akan lebih banyak terlihat tanah kosong,
perkebunan dan pertanian seperti sawah. Saat memasuki Desa Sentral Timur.
Kondisi fisik jalan menuju kawasan perancangan sudah baik dan memadai,
sebagian besar terbuat dari aspal.
Dalam perancangan kawasan ini perlu dilakukan upaya perbaikan terhadap
jalan-jalan lokal dan lingkungan dengan pengaspalan ataupun beton, agar masyrakat
di di Desa tersebut dapat mengakses baik dari luar kedalam untuk lebih baik.
Perbaikan jalan akan membantu agar masyarakat tertarik dan merasa nyaman untuk
masyarakat yang bermukim. Bukan hanya dengan kenyamanan masyarakat
setempat, dengan adanya perbaikan jalan untuk merencanakan sebuah wisata dengan
akses jalan yang sudah memadai akan memberikan kenyamanan juga kepada
wisatawan yang akan berkunjung karena akan lebih mudah dan lancar untuk
menempuh tempat wisata yang berada di Desa Sentral Timur. Selain upaya
perbaikan jalan, kawasan ini juga memerlukan perencanaan pendestrian agar
masyarakat dapat lebih nyaman dan aman untuk berjalan kaki.
5.6.8 Preservasi
Menurut KBBI Preservasi /pre·ser·va·si/ /présérvasi/ n merupakan
pengawetan, pemeliharaan, penjagaan, ataupun perlindungan. Sedangkan pada
kawasan perancangan di Desa Sentral Timur tidak terdapat preservasi.
5.8.2 Simetri
Simetris merupakan prinsip penyusunan tata massa bangunan yang seimbang,
yakni sama antara bangunan di kanan maupun di kiri sumbu. Persamaan ini termasuk
ukuran maupun bentuk bangunan. Bangunan simetris biasa ditemui pada kawasan
yang memiliki kegiatan formal, seperti kantor, pusat pemerintahan, rumah sakit, dan
militer. Ada dua jenis simetris, simetris bilateral dan simetris radial. Bangunan
simetris akan terlihat sama jika ditarik garis lurus terhadap hasil pembagiannya.
Namun simetri tidak hanya berlaku pada bangunan tetapi juga bisa berupa pohon-
pohon atau pun lampu sebagai batas pembagi garis lurus. Pada kawasan perancangan
di Desa Sentral Timur kondisi bangunan yang ada belum simetris, bangunan yang ada
disisi kiri dan kanan jalan masih terlihat berbeda-beda. Untuk aspek perancangan
yang direncanakan adalah penyusunan dan pembentukan bangunan yang bentuk dan
massanya akan diseimbangkan baik dikiri maupun dikanan jalan selain itu akan
ditambahkan juga beberapa lampu jalan dan pepohonaan baik disisi kiri maupun
kanan pada kawasan perancangan.
5.8.3 Hirarki
Hirarki adalah penyusunan tata massa bangunan yang menunjukkan derajat
kepentingan dari bentuk dan ruang serta peran-peran fungsional, formal, dan
simbolis. Hirarki dapat ditunjukkan melalui perbedaan ukuran, betuk bangunan,
maupun lokasi yang strategis. Perancangan hirarki bertujuan agar pengunjung di
suatu kawasan dapat mengenali posisi mereka dengan jelas karena adanya bentuk
atau massa bangunan yang mencolok dibandingkan bangunan lain.
Hirarki bangunan di Desa Sentral Timur jika dilihat dari segi arsitertur maka
jelas memiliki perbedaan rumah yang satu dan lainnya. Dikawasan perancangan Desa
Sentral Timur bangunan yang ada beragam ada yang memakai konstruksi kayu dan
juga beton. Untuk rencana hirarki bangunannya ditempatkan pada lokasi yang
strategis, guna menunjang sebuah lokasi untuk penempatan lokasi bangunan baru.
5.8.4 Irama
Irama terbentuk berdasarkan pengulangan bentuk, wujud, dan ukuran secara
teratur. ataupun memiliki bentuk bersejarah yang dapat memberikan kesan pada
bangunan dan pada kawasan tersebut. Irama akan ditemukan pada perancangan RTH
pasif yang akan diletakkan disepanjang jalan dengan bentuk dan wujud yang sama.
Hal ini bertujuan untuk menambah keteraturan, peneduh dan menambah nilai estetika
dikoridor kawasan perancangan.
Perencanaan yang akan dilakukan yaitu memindahkan kawasan perumahan
kedalam satu zona serta mengatur irama bangunan perumahan dengan merancang
bangunan rumah yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga dapat terlihat
pengulangan bentuk dan ukuran pada kawasan. Begitu juga dengan pengulangan
bentuk dan ukuran pada fasilitas umum di kawasan perancangan. Pengulangan ukuran
pada bangunan perdagangan jasa juga akan tetap dipertahankan.
5.8.5 Skala
Skala umum merupakan perbandingan unsur-unsur bangunan terhadap
bentuk-bentuk lain di dalam lingkupnya. Skala umum biasanya dilihat dari ukuran
suatu bangunan. Perbedaan ukuran bangunan menunjukkan perbedaan fungsi dari
bangunan tersebut. Kemudian skala manusia merupakan suatu penataan bangunan
yang seharusnya dapat sesuai dengan proporsi tubuh manusia. Dalam hal ini seluruh
bangunan yang akan dirancang disesuaikan dengan proporsti tubuh masyarakat
sebagaimana mereka merupakan pengguna bagi bangunan tersebut. Skala bangunan
adalah skala manusia dimana ketinggian bangunan pada kawasan ini ialah 4 meter
untuk bangunan berlantai 1, 8 meter untuk bangunan berlantai 2, 12 meter untuk
bangunan berlantai 3. Skala yang digunakan ialah skala manusia untuk memberi rasa
nyaman. Dari kondisi eksisting rata-rata ketinggian bangunan yang ada di Desa
Sentral Timur memiliki ketinggian bangunan sekitar 4 meter atau bangunan lantai 1.
Dominan bangunan yang ada di Desa Sentral Timur memiliki bangunan berlantai 1.
5.8.6 Proporsi
Proporsi adalah suatu perbandingan antara bentuk bangunan dengan ruang.
Proporsi ini melibatkan banyak aspek di mana harus sesuai dengan manusia dan
sangat bergantung pada fungsi dan aktivitas yang terjadi. Dalam perancangan suatu
bangunan atau kawasan disesuaikan dengan objek perancangan/pemakai. Pertanian
dan perkebunan memiliki proporsi paling besar dalam kawasan perancangan karena
luas lahan untuk kegiatan ini paling besar serta merupakan aktivitas utama. Proporsi
ruang terbuka juga masih cukup besar di kawasan perancangan. Proporsi untuk
permukiman dikawasan ini tidak begitu besar meskipun aktivitasnya juga cukup
besar.
Perencanaan proporsi kawasan disesuaikan pada fungsi lahan yang ada, sesuai
dengan eksisting yang ada proporsi kawasan lebih didominasi pertanian serta ruang
terbuka, oleh karenanya rencana yang akan dilakukan adalah dengan
mengembangkan kawasan agrowisata dengan cara mempertahankan proporsi
pertanian serta mengembangkan ruang terbuka hijau sesuai dengan pengembangan
kawasan RTH dan pengendalian konvensi lahan agar tidak mengubah penggunaan
lahan untuk pertanian
5.8.7 Konteks
5.8.8 Kontras