Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ANALISA WILAYAH

Analisis Ekonomi Wilayah

Oleh:

1. Abelia Amanda (12111323130)


2. Ardiansyah
3. Attala Muhammad Ervan
4. Ramadani Nurwanda

KELAS 6C

Dosen Pengampu

Hendra Saputra,S.Pd.,M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang mana atas limpah dan rahmatnya lah kami dapat
menyusun makalah ini sedemikian rupa dari beberapa referensi seperti buku, dan jurnal yang
telah di pastikan kebenaran sumbernya, semua pokok-pokok yang mengenai Analisis
Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam telah kami susun kedalam bentuk makalah yang
akan menjadi penunjang pembelajaran mata kuliah Geografi Analisi Wilayah di Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.

kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang membantu dan dosen
Hendra Saputra, M.Pd yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini
baik pembinaan secara langsung maupun tidak langsung dan terimakasih kepada ibuk yang
telah memberikan kami judul makalah yang amat bermanfaat ini.

Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat dari berbagai sisinya dan kami selaku
penulis meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan dan kalimat yang ada dalam
makalah ini sekian terimakasih,

Waalaikumusallam warrahmatullahi wabarokatuh

Pekanbaru, 14 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam.............................................................3
B. Tata Cara Analisis Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam................................................4
C. Data Dan Peta Untuk Menganalisi Ekomoni Wilayah Dan Sumber Daya Alam.....................12
BAB III................................................................................................................................................22
PENUTUP...........................................................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis ekonomi wilayah merupakan sebuah kajian yang penting untuk
memahami kondisi dan potensi ekonomi suatu wilayah. Kajian ini dapat membantu
dalam merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan yang tepat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Analisis ekonomi wilayah menjadi sangat penting karena memberikan wawasan


mendalam tentang berbagai aspek yang memengaruhi kesejahteraan suatu wilayah.
Salah satu alasan utamanya adalah untuk memahami perbedaan tingkat kesejahteraan
antar wilayah. Di banyak negara, terdapat ketimpangan ekonomi yang jelas antara
berbagai daerah, dan analisis ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab perbedaan
tersebut serta merumuskan langkah-langkah untuk mengatasi ketimpangan tersebut.

Selain itu, persaingan antar wilayah dalam menarik investasi dan meningkatkan
daya saing juga menjadi alasan penting untuk melakukan analisis ekonomi wilayah.
Dengan memahami kekuatan dan kelemahan suatu wilayah, pemangku kepentingan
dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk memajukan wilayah
tersebut.Keterbatasan sumber daya alam dan manusia juga menjadi faktor penting
dalam analisis ekonomi wilayah. Analisis ini memungkinkan pengalokasian sumber
daya secara efisien dan optimal guna mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan.

Terakhir, perubahan lingkungan seperti perubahan iklim dan degradasi


lingkungan dapat mempengaruhi ekonomi wilayah secara signifikan. Analisis ekonomi
wilayah membantu merumuskan strategi adaptasi dan mitigasi terhadap dampak
perubahan lingkungan, memastikan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi wilayah dan sumber ekonomi wilayah
2. Bagaimana tata cara analisis wilayah dan sumber daya alam?
3. Bagaimana kebutuhan data dan peta-peta untuk analisis ekonomi wilayah dan
sumber daya alam?

iv
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ekonomi wilayah dan sumber daya alam

2. Untuk mengetahui tata cara analisis ekonomi wilayah dan sumber daya alam

3. Untuk mengetahui kebutuhan data dan peta-peta untuk analisis ekonomi wilayah dan
sumber daya alam

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam


1. Definisi ekonomi wilayah
Ekonomi wilayah adalah cabang ilmu yang mengembangkan ilmu ekonomi
terhadap aspek tertentu seperti lokasi dan tata ruang Sjafrizal (2012).Ekonomi
wilayah adalah ekonomi yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi.
Ilmu ekonomi wilayah merupakan gabungan antara ilmu ekonomi tradisional dengan
teori lokasi. Yang intinya membahas pada sektor sektor yang nantinya output dari
ekonomi wilayah yaitu pengclasteran antar sektor.
Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu ekonomi sosial dengan memusatkan
dengan cara pendekatan analitis suatu permasalahan khusus seperti perkotaan,
pedesaan dan regional. Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu yang sangat
penting dan perlu dipelajari bagi para perencanaa wilayah dan kota,karena perencana
wilayah wajib mengetahui keadaan ekonomi kawasan tersebut sebelum membangun
kota tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam ekonomi wilayah adalah beberapa bidang
penunjang ekonomi di kawasan tersebut seperti industri, pabrik , pertanian dan jasa ,
beberapa bidang tersebut dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi di kawasan
tersebut dan juga dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat disana,
ekonomi wilayah tidak lepas dari pembangunan berkelanjutan karena dalam
perencanaan wilayah dan kota hal tersebut menjadi dasar dalam melakukan suatu
rencana.
Tujuan dari pembangunan ekonomi wilayah tersebut tak luput dari pembangunan
kawasan tersebut antara lain mengurangi pengangguran yang ada, mendorong
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat ,menciptakan
pemerataan pembangunan dalam/ antar wilayah, menetapkan sektor unggulan
wilayah, menciptakan keterkaitan antar sektor dan pemenuhan kebutuhan pangan
wilayah yang tujuanya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ekonomi
wilayah tak luput dari aktivitas ekonomi yang dibedakan dalam sektor primer, sektor
sekunder dan sektor tersier.
2. Definisi Sumber Daya Alam

vi
Pengertian sumber daya alam adalah setiap komponen yang ada di permukaan
bumi yang ditemukan, dikelola, dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia untuk kelangsungan hidupnya (Zaman, et al., 2021). Sumber daya alam
(biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya
tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi
juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air,
dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta
revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan
manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara
seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah
memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai
contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya
alam ini sering kali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara
tersebut.

Ekonomi sumberdaya alam adalah aplikasi ilmuekonomi terhadap sumber daya


alam yaitu semua benda hidup atau mati yang ada secara alami yangsecara tradisional
dikaitkan kegunaanya bagi manusia.Kegunaan yang dimaksud di atas dilandasi
olehtingkat teknologi yang dikuasai oleh manusia maupun keadaan sosial ekonomi
yang berlaku. Padasaat ini pengertiannya yang lebih luas lagi mencakup pula sistem
lingkungan dan ekonomi.1

B. Tata Cara Analisis Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam


Dalam dunia perencanaan pembangunan wilayah dan perkotaan, teknik-teknik
yang digunakan untuk menganalisis keadaan perekonomian suatu daerah dapat
bermacam-macam. Namun, berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh
para perencana untuk mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya.

1http://repository.umpalembang.ac.id/id/eprint/331/1/Ekonomi%20Sumber%20Daya%20Alam
%20%26%20Lingkungan%20MMB.pdf

vii
Dalam dunia perencanaan pembangunan wilayah dan perkotaan, teknik-teknik
yang digunakan untuk menganalisis keadaan perekonomian suatu daerah dapat
bermacam-macam. Namun, berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh
para perencana untuk mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya

1. Produk Domestik Regional Bruto


Produk domestik regional bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu dalam kurun
waktu tertentu (satu tahun), atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah tertentu dalam
kurun waktu tertentu (satu tahun).Terdapat dua perhitungan produk domestik
regional bruto yakni berdasar harga berlaku (terdapat pengaruh inflasi) dan atas
dasar harga konstan tidak terdapat pengaruh inflasi).
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar harga
berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Sedangkan
harga konstan digunakan untuk mengetahui pertambahan ekonomi dari tahun ke
tahun.Data PDRB tiap daerah di Indonesia dapat diperoleh di dalam buka PDBD di
Badan Pusat Statistik daerah setempat maupun dapat di download melalui website
Badan Pusat Statistik sebagai data analisis ekonomi wilayah.
2. Kontribusi Sektoral dan Struktur Perekonomian
Dengan membandingkan kontribusi sektoral selama tahun pengamatan dapat
dilihat perubahan secara struktural komponen (sektor) penyusun PDRB daerah
sehingga dapat melihat kondisi ekonomi wilayah tersebut. Kontribusi sektoral
dihitung dengan membagi PDRB per sektor dengan total PDRB.

3. Pertumbuhan Ekonomi

viii
Pertumbuhan ekonomi, dapat didekati dengan menghitung pertumbuhan
PDRB atas dasar harga konstan.

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita


Salah satu cara untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk adalah dengan
melihat nilai PDRB Per Kapita. PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi
total PDRB dengan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang digunakan untuk
membagi adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Berdasarkan PDRB per
Kapita dapat diketahui besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk
di suatu daerah.

5. Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan dengan menggunakan pendekatan konsep kemiskinan yang
dikaitkan kebutuhan hidup minimal yang layak (basic needs) untuk
seseorang/rumah tangga. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan yang bersifat mendasar yaitu
pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.

Berdasarkan pendekatan dasar kebutuhan. maka dapat dihitung “garis


kemiskinan konsumsi” dan selanjutnya dapat dihitung persentase penduduk miskin
(head count indeks) yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan konsumsi. Garis kemiskinan konsumsi dihitung berdasarkan rata-rata
pengeluaran makanan dan bukan makanan perkapita pada kelompok penduduk
referensi, yaitu penduduk kelas marjinal yang hidupnya berada sedikit diatas garis
kemiskinan konsumsi (BPS, Pemerataan Pendapatan dan Pola Konsumsi Penduduk
Jawa Tengah). Garis kemiskinan konsumsi terdiri dari garis kemiskinan makanan
(batas kecukupan konsumsi makanan) dan garis kemiskinan non makanan (batas
kecukupan konsumsi non makanan).Batas kecukupan konsumsi makanan dihitung

ix
dari besarnya rupiah yang dikeluarkan untuk makanan yang memenuhi kebutuhan
minimum energy 2100 kalori per kapita per hari.

6. Garis Kemiskinan
Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK) adalah :

GK = GKM + GKNM

Keterangan:

GK : Garis Kemiskinan

GKM : Garis Kemiskinan Makanan

GKNM : Garis Kemiskinan Non-Makanan

Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan


minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita perhari.
Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan (BPS, Data dan Informasi
kemiskinan).

7. Analisis Tipologi Daerah


Alat analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang
pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi Klassen
pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama yaitu pertumbuhan
ekonomi pada sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan perkapita pada sumbu
horizontal. Berdasarkan kriteria tersebut daerah yang diamati dapat dibagi menjadi
empat kuadran wilayah, diantaranya:
a. Kuadran 1. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh yaitu daerah yang memiliki
tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi
dibanding rata-rata kabupaten/kota.
b. Kuadran 2. Daerah berkembang yaitu daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding
rata-rata kabupaten/kota.
c. Kuadran 3. Daerah Maju tapi tertekan, yaitu daerah yang memiliki pendapatan
perkapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah
dibanding dengan rata-rata kabupaten/kota.

x
d. Kuadran 4. Daerah relatif tertinggal yaitu daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan dan pendapatan perkapita yang lebih rendah dibanding dengan
rata-rata kabupaten/kota.

Hasil analisis tipologi Klassen dengan menggunakan data tahun 2011-2013


menunjukkan bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan daerah yang
memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih
rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan
dapat meoptimalisasi sektor unggulan agar dapat mendongkrak PDRB perkapita
daerah2

8. Analisis Shift Share


Analisis Shift Share adalah analisis yang bertujuan untuk menentukan kinerja
atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan
daerah yang lebih besar (regional atau nasional). Teknik analisis shift share ini
membagi pertumbuhan sebagai perubahan (D) suatu variabel wilayah, seperti tenaga
kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi
pengaruh-pengaruh : pertumbuhan nasional (N), industri mix/bauran industri (M),
dan keunggulan kompetitif ( C ). Bentuk umum persamaan dari analisis shift share
dan komponen-komponennya adalah :

D ij = N ij + M ij + C ij

Keterangan :

I = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti

j = Variabel wilayah yang diteliti Provinsi

n = Variabel wilayah Indonesia

D ij = Perubahan sektor i di daerah j (Provinsi)

N ij = Pertumbuhan nasional sektor i di daerah j (Provinsi)

M ij = Bauran industri sektor i di daerah j (Provinsi)

C ij = Keunggulan kompetitif sektor i di daerah j (Provinsi)

2 https://kobarkab.bps.go.id/news/2015/09/25/5/analisis-tipologi-klassen.html

xi
Dalam teknik analisis ekonomi wilayah tersebut, variabel yang digunakan adalah
Tenaga kerja dan PDRB yang dinotasikan sebagai (y). maka :

D ij = y* ij – y ij

N ij = y ij . r n

M ij = y ij ( r i n – r n)

C ij = y ij (r ij – r i n)

Keterangan :

y ij = Tenaga Kerja/PDRB sektor i di daerah j (Provinsi)

y*ij = Tenaga Kerja/PDRB sektor i di daerah j akhir tahun analisis (Provinsi)

r ij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j (Provinsi)

r in = Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (indonesia)

r n = Rata-rata Laju pertumbuhan Tenaga Kerja/GNP di daerah n (indonesia)

Untuk suatu daerah, pertumbuhan nasional / regional, bauran industri dan


keunggulan kompetitif dapat dijumlahkan untuk semua sektor sebagai keseluruhan
daerah, sehingga persamaan shift share untuk sektor I di wilayah j adalah:

D ij = y ij . r n + y ij (r i n – r n ) + y ij (r ij – r in )

9. Metode Location Quotient


Analisis ekonomi wilayah ini digunakan untuk menentukan subsektor
unggulan atau ekonomi basis suatu perekonomian wilayah. Subsektor unggulan
yang berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan daerah secara optimal.

xii
10. Indeks Williamson

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perkembangan


masing-masing daerah dari segi pemerataan pembangunan, dapat diamati dengan
menggunakan indeks ketimpangan pembangunan antar daerah yang semula
dipergunakan oleh Jeffrey G. Wlliamson. Perhitungan indeks Wlliamson
didasarkan pada data PDRB masing-masing daerah digunakan rumus sebagai
berikut:

11. Indeks Gini


Indeks Gini mengukur pencapaian tingkat pemerataan pendapatan adalah dengan
nilai koefisien atau rasio gini yang berada dalam selang 0 sampai dengan 1.Rasio
gini sama dengan 0 menunjukkan adanya kemerataan yang sempurna (setiap
orang mendapatkan porsi yang sama). Sedangkan angka 1 menunjukkan adanya
ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan.

IG < 0,4 artinya tingkat ketimpangan rendah

xiii
0,4 <IG < 0,5 artinya tingkat ketimpangan moderat

IG > 0,5 artinya tingkat ketimpangan tinggi

Indeks Gini dapat diketahui melalui formula berikut:

di mana:

IG = Indeks Gini

Yi* = proporsi secara kumulatif dari jumlah pendapatan rumah tangga sampai
kelas i

fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i

kc = jumlah kelas

12. Model Gravitasi

Teknik analisis ekonomi wilayah ini digunakan untuk mencari wilayah mana
di sekitar daerah perencanaan yang berpotensi kuat dalam pertumbuhannya.
Adanya interaksi antara desa-kota menunjukkan eratnya hubungan antara wilayah
1 dengan wilayah 2 sebagai konsekuensi interaksi kota-desa dalam teori pusat
pertumbuhan.Adapun rumus untuk menghitung interaksi dalam hubungan desa-
kota adalah:

Keterangan :

I1,2 : Interaksi dalam wilayah 1 dan 2

W1 : pendapatan perkapita wilayah 1

W2 : pendapatan perkapita wilayah 2

P1 : Jumlah penduduk wilayah 1

P2 : Jumlah penduduk wilayah 2

J1,2 : jarak antara wilayah 1 dan 2 (dalam meter)

a : konstanta yang nilainya 1

xiv
b : konstanta yang nilainya 2.3

C. Data Dan Peta Untuk Menganalisi Ekomoni Wilayah Dan Sumber Daya Alam
1. Data untuk analisis wilayah
Untuk melakukan analisis ekonomi di suatu wilayah, terdapat beberapa jenis data
ekonomi yang perlu diperhatikan, seperti:
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau Gross Regional Domestic
Product (GRDP): ini adalah data yang mengukur jumlah total nilai barang dan
jasa yang dihasilkan dalam wilayah tertentu selama periode waktu tertentu.

Tabel 1. PDRB Negara Indonesia

Perubahan (%) PDB (Milyar) Perubahan (%)


Tahun PDB (Milyar) Kiri Kiri Kanan Kanan
2023 12,301.39 5.05 20,892.38 6.66
2022 11,710.25 5.31 19,588.09 15.38
2021 11,120.06 3.7 16,976.75 9.93
2020 10,723.00 -2.07 15,443.35 -2.46
2019 10,949.16 5.02 15,832.66 6.7
2018 10,425.85 5.17 14,838.76 9.19
2017 9,912.93 5.07 13,589.83 9.58
2016 9,434.61 5.03 12,401.73 7.59
2015 8,982.52 4.88 11,526.33 9.05
2014 8,564.87 5.01 10,569.71 10.72
2013 8,156.50 5.56 9,546.13 10.8
2012 7,727.08 6.03 8,615.70 10.01
2011 7,287.64 6.17 7,831.73 14.1
2010 6,864.13 0 6,864.13 0

b. Inflasi : berkaitan dengan kenaikan harga barang dan jasa disuati wilayah.

3 http://www.radarplanologi.com/2015/10/cara-menganalisis-kondisi-ekonomi-wilayah.html?m=1

xv
c. Pendapatan perkaipita : berkaitan dengan rata-rata pendapatan yang di terima
oleh penduduk di suatu wilayah tertentu

Tabel perdapatan perkapira kota sumatera

xvi
2. Data analisi sumber daya alam
Untuk menganalisis sumber daya alam suatu wilayah, ada berbagai jenis data, yakni
sebagai berikut :
a. Cadangan dan produksi : perihal ini berkaitan dengan data tentang jumlah dan
lokasi cadangan serta produksi sumber daya alam seperti minyak, gas, batubara,
bijih logam, dan mineral lainnya.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan produksi batubara dari jenis
perusahaan PKP2B dan IUP di Kecamatan Batu Bara, Sumatera Utara, serta total
produksi batubara per tahun:

Perusahaan PKP2B Jumlah Produksi Batubara


Tahun (Ton) Perusahaan IUP (Ton) (Ton)
2019 147.345.965,01 95.807.903,93 243.153.868,94
2020 121.447.164,00 84.583.158,65 206.030.322,65
2021 73.959.294,46 220.293.507,22 294.252.801,68

b. Penggunaan Lahan Negara IndonesiaPenggunaan LahanLaporan Penggunaan


Lahan Bukan Sawah (Hektar)

Jenis Lahan 2021 2022 2023


Lahan Pertanian Bukan Sawah 80.105 80.103 79.716
Tegal / Kebun 12.189 12.519 11.559
Ladang 7.713 7.655 8.125
Perkebunan 15.766 15.785 16.549

xvii
Jenis Lahan 2021 2022 2023
Ditanami Pohon 35.687 35.684 35.684
Tambak - - -
Kolam / Empang 657 657 417
Padang Gembalaan 5.184 5.106 4.099
Sementara Tidak Diusahakan 2.909 2.697 3.283
Lainnya - - -
Lahan Bukan Pertanian 8.722 8.724 9.098
Jumlah 88.827 88.827 88.814

Tabel ini menunjukkan jenis-jenis lahan pertanian dan bukan pertanian serta
jumlah lahan yang terkait dengan masing-masing jenis untuk tahun 2021, 2022,
dan 2023.

c. Penggunaan air: perihal ini berkaitan dengan informasi tentang penggunaan air
untuk pertanian, industri, dan konsumsi manusia di wilayah tersebut, serta
ketersediaan air bersih dan potensi konflik terkait.

Provinsi 2020 2021 2022


ACEH 211,554 218,367 231,301
RIAU 89,403 89,508 92,944
JAMBI 959,991 974,113 960,149
BENGKULU 90,049 90,696 92,278
LAMPUNG 86,220 85,970 91,277
DKI JAKARTA 896,782 918,369 969,512
JAWA BARAT 1,878,845 2,005,845 2,034,772
JAWA TENGAH 1,804,587 1,867,464 1,941,552
JAWA TIMUR 2,203,955 2,377,295 2,422,452
Tabel ini menunjukkan jumlah pelanggan perusahaan air bersih di berbagai
provinsi Indonesia selama tahun 2020 hingga 2022.

3. Peta Untuk Analisis Wilayah


Untuk menganalisis ekonomi wilayah dengan bantuan peta, maka dapat
menggunakan
berbagai jenis peta, termasuk:
a. Peta Tingkat Pengangguran : Peta ini menunjukkan tingkat pengangguran di
berbagai wilayah, memungkinkan juga untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah
dengan masalah ketenagakerjaan dan potensi kekurangan tenaga kerja.

xviii
Gambar 1 Peta Tingkat Pengangguran

b. Peta Infrastruktur: Peta ini menunjukkan infrastruktur fisik seperti jalan,


pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api di suatu wilayah. Peta ini berguna untuk
memahami konektivitas wilayah serta potensi pengembangan ekonomi
berdasarkan infrastruktur yang tersedia.

xix
Gambar 2 Peta Infrastruktur Riau

c. Peta Industri : Peta ini menunjukkan lokasi industri-industri utama di wilayah


tersebut, seperti pabrik, pertambangan, dan pusat distribusi. Hal ini membantu
dalam mengidentifikasi klaster industri dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Gambar 3 Peta Persebaran Industri Di Indonesia

xx
d. Peta Demografi : Peta ini menampilkan distribusi penduduk, struktur usia, dan
keragaman etnis di wilayah tersebut. Hal ini membantu dalam memahami pasar
tenaga kerja dan potensi konsumen di berbagai wilayah.

Gambar 4 Peta Persebaran Penduduk Pekanbaru


e. Peta Perubahan Iklim : Peta ini menunjukkan pola perubahan iklim di wilayah
tersebut, seperti peningkatan suhu, penurunan curah hujan, dan risiko bencana
alam terkait iklim. Hal ini membantu dalam memahami dampak potensial
perubahan iklim terhadap ekonomi wilayah.

xxi
Gambar 5 Peta Perubahan Iklim Indonesia

4. Peta Untuk Analisis Sumber Daya Alam


Untuk menganalisis sumber daya alam dengan bantuan peta, maka dapat
menggunakan berbagai jenis peta, termasuk:
a. Peta Geologi : Peta ini menampilkan informasi tentang struktur geologi, jenis
batuan, dan formasi geologis di wilayah tersebut. Hal ini membantu dalam
memahami distribusi dan potensi sumber daya mineral seperti tambang logam
dan non-logam.

xxii
Gambar 6 Peta Geologi Bantarrujeg

b. Peta Sumber Daya Mineral : Peta ini menunjukkan lokasi dan jenis sumber daya
mineral yang ada di wilayah tersebut, seperti bijih besi, tembaga, timah, dan lain-
lain. Hal ini membantu dalam memahami potensi ekonomi dari industri
pertambangan di wilayah tersebut.

xxiii
Gambar 7 Peta SDM Indonesia

c. Peta Sumber Daya Air : Peta ini menampilkan sistem sungai, danau, dan
akumulasi air lainnya di wilayah tersebut. Hal ini membantu dalam memahami
distribusi dan ketersediaan air bersih, serta potensi untuk penggunaan irigasi
pertanian dan pembangkit listrik tenaga air.

Gambar 8 Peta Sumber Air

xxiv
d. Peta Lahan dan Penggunaan Lahan: Peta ini menggambarkan penggunaan lahan
di suatu wilayah, termasuk lahan pertanian, hutan, pertambangan, dan area
konservasi. Peta ini memberikan pemahaman tentang interaksi antara penggunaan
lahan dengan sumber daya alam yang tersedia.

Gambar 9 Peta Tata Ruang Pekanbaru

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu ekonomi sosial dengan memusatkan
dengan cara pendekatan analitis suatu permasalahan khusus seperti perkotaan, pedesaan
dan regional. Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dan
perlu dipelajari bagi para perencanaa wilayah dan kota,karena perencana wilayah wajib
mengetahui keadaan ekonomi kawasan tersebut sebelum membangun kota tersebut.

Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh para perencana untuk
mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya; Produk Domestik
Regional Bruto, kontribusi sectoral dan struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi,
produk domestic regional bruto (PDRB) perkapita, tingkat kemiskinan, garis
kemiskinan, analisis tipologi daerah, analisi shift share, metode location quotient,
indeks Williamsons, indek gini, model gravitas

xxv
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan juga, semoga
makalah ini dapat sebagai pembanding dari buku-buku yang lain serta bermanfaat
untuk pembaca pada umumnya dan khususnya untuk penulis sendiri.

xxvi
DAFTAR PUSTAKA

Sjafrizal. (2012). Dasar-dasar ilmu ekonomi wilayah dan kota. Pekanbaru: Universitas Riau.

januarta, P. b. (2024, 4 16). Retrieved from kompasiana.com:


https://www.kompasiana.com/artagara/5dc7c900097f3624337f3832/apa-itu-ekonomi-
wilayah#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16181389230592&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fartagara%2F5dc7c900097f3624337f3832%2Fapa-itu-

Tariyah, L. (2020). ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM (SDA) DAN


SUMBERDAYA MANUSIA(SDM) ERHADAP

Ahmad Heryawan, Akhmad Fauzi, Aceng Hidayat, Analisis Ekonomi Dan Kebijakan Sumber
Daya Alam Provinsi Jawa Barat, Journal Of Agriculture, Resource, And
Environmental Economics, 2014

hendytamara. Cara Melakukan Analisis Ekonomi Wilayah. Scribd. Published 2019. Accessed
March 10, 2024. https://www.scribd.com/document/361840803/Cara-Melakukan-
Analisis-Ekonomi-Wilayah

Adystia Azizah. SDA Di Jawa Barat. Scribd. https://www.scribd.com/doc/48078462/SDA-


Di-Jawa-Barat (accessed 2024-03-10).

xxvii

Anda mungkin juga menyukai