DI SUSUN OLEH :
MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Ekonomi Regional, dengan judul : “ Aspek Spasial dalam
Pembangunan Ekonomi ” .
Sholawat bertangkaikan salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syafa’at Beliau di Yaumil Akhirat kelak.
Amin ya Robbal’alamin.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Regional, Ibu Reni Ria Armayani, M.E.I dan juga
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah dari awal hingga selesai.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, dan kami
juga sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca untuk bahan
pertimbangan perbaikan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Perkembangan keuangan yang mempengaruhi kemajuan (selisih) terjadi pada aspek gaji,
spasial dan sektoral. Yang kaya membuat yang kaya semakin malang, membuat kabupaten terus
berkembang pesat meninggalkan daerah yang belum matang, dan ada daerah penggerak yang
memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan, sehingga daerah yang tidak ditanami
terbengkalai (Mopangga, 2011). Salah satu tantangan utama bagi kemajuan wilayah publik saat
ini adalah besarnya kesenjangan antar wilayah, khususnya peningkatan antara Wilayah
Indonesia Barat (KBI) dan Wilayah Indonesia Timur (KTI). Ini salah satunya dari komitmen
PDRB terhadap PDB yang cukup lama (1983-2013), komitmen PDRB KBI sangat menonjol dan
tidak pernah turun dari 80% PDB. (lihat gambar 1.1)
Peningkatan keuangan provinsi adalah siklus di mana negara bagian dan jaringan
mereka mengawasi aset yang ada dan menyusun desain asosiasi antara legislatif terdekat
dan area swasta untuk membuat posisi baru dan mendorong latihan moneter
(pembangunan keuangan) di distrik tersebut.
Isu utama dalam pembangunan provinsi terletak pada penekanan pada pengaturan
kemajuan mengingat kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous turn of events)
dengan memanfaatkan kemampuan SDM, organisasi, dan aset aktual lokal (local). Arah
ini memandu kita untuk mendorong mulai dari kabupaten dalam siklus perbaikan untuk
menetapkan pintu terbuka posisi baru dan meningkatkan pergerakan moneter.
Perbaikan keuangan provinsi adalah sebuah siklus. Itu adalah siklus yang
menggabungkan pendirian yayasan baru, pengembangan perusahaan pilihan, peningkatan
kemampuan angkatan kerja saat ini untuk menciptakan barang dan administrasi yang
lebih baik, informasi tentang sektor bisnis baru, dan peningkatan perusahaan-perusahaan
baru. Setiap upaya peningkatan keuangan provinsi memiliki tujuan prinsip untuk
memperluas jumlah dan jenis lowongan pekerjaan untuk jaringan lingkungan. Dengan
tujuan akhir untuk mencapai tujuan ini. Administrasi negara tetangga dan jaringannya
harus bersama-sama melakukan upaya perbaikan teritorial.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tata cara pengembangan dan perbaikan moneter daerah sangat penting dan
dilaksanakan untuk memberdayakan pembangunan dan kemajuan ekonomi wilayah yang
bersangkutan. Oleh karena itu, tugas otoritas publik sangat penting untuk mendorong
perluasan batas kemajuan moneter suatu daerah berdasarkan kondisi dan kemungkinan
setiap distrik.
B. SARAN
Dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu
penyusun mengharapkan analisa dan ide untuk pengerjaan makalah ini nantinya.
DAFTAR PUSTAKA