Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN SUATU WILAYAH :


A. LOCATION QUOTIENT B. SHARE SHIFT ANALYSIS

Dosen Pengampu :
Irawaty Masloman,SE, MSi

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Andre Alvani Gantare 220611010001


Indira Salasa 220611010005
Preyer KalvinTalumewo 220611010014
Nadia Krisanta Lumiu 220611010021
Najwa Tiara Tumatar 220611010022
Anzari Hidayat Kuemba 220611010030
Astika Intan Kader 220611010031
Rivana Mokodompit 220611010036

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
MARET 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi TUHAN YANG MAHA ESA yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan utama menyelesaikan tugas mata


kuliah Ekonomi Regional dan Perkotaan. Kami mengucapkan terimakasih banyak
kepada dosen yang telah memberikan tugas ini yaitu agar menambah wawasan
kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki


masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan sehingga penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Namun kami tetap bersyukur karena dengan bimbingan
dan bantuan semua pihak, makalah ini dapat diselesaikan. Kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu guna mencapai
hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kami kelompok 5 juga bagi para pembaca.

Manado, 6 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1,1 Latar Belakang .............................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

2.1 Location Quotient.......................................................................................... 5

A. Apa itu Location Quotient .......................................................................... 5

B. Cara Menghitung Location Quotient .......................................................... 6

C. Contoh Penerapan Location Quotient ........................................................ 6

2.2 Shift Share Analysis ...................................................................................... 8

A. Apa Itu Shift Share Analysis ...................................................................... 8

B. Komponen Shift Share ............................................................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 11

3.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSAKA ............................................................................................... iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1,1 Latar Belakang


Dalam konteks kompleksitas perekonomian suatu wilayah, pemahaman
yang mendalam mengenai potensi relatifnya menjadi penting. Dua alat analisis
utama, yaitu Location Quotient (LQ) dan Share Shift Analysis, memberikan
wawasan kritis terhadap keunggulan komparatif sektor-sektor ekonomi dan
pergeseran kontribusi sektor dari waktu ke waktu.

Dalam era ketidakpastian global dan tantangan ekonomi lokal, penelitian ini
bertujuan untuk menerapkan LQ dan Share Shift Analysis guna merinci struktur
ekonomi wilayah. Fokus tidak hanya pada identifikasi sektor-sektor unggulan,
tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan untuk merancang kebijakan
pengembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, penelitian ini diarahkan untuk memberikan pandangan


komprehensif yang mendukung perencanaan dan kebijakan pembangunan,
memastikan wilayah ini dapat mengatasi tantangan dan mengoptimalkan
potensinya dalam konteks ekonomi global yang berubah secara dinamis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan juga dengan adanya fenomena atau isu yang
berkaitan dengan Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah, dapat kami
rumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Location Quotient ?


2. Apa yang dimaksud dengan Shift Share Analysis ?
3. Bagaimana Location Quotient dan Shift Share Analysis memengaruhi
suatu perekonomian ?

3
1.3 Tujuan Penulisan
Berkenaan dengan judul makalah ini yaitu tentang Analisis Potensi Relatif
Perekonomian Wilayah maka tujuan kami membuat makalah ini antara lain :

1. Menjelaskan apa itu Location Quotient.


2. Menjelaskan apa itu Shift Share Analysis.
3. Menjelaskan bagaimana Location Quotient dan Shift Share Analysis
memengaruhi suatu perekonomian.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Location Quotient

A. Apa itu Location Quotient


Location Quotient adalah alat penting yang memungkinkan Kita
mengevaluasi kekuatan dan ukuran industri tertentu di suatu wilayah. Location
Quotient adalah cara untuk mengukur seberapa terkonsentrasi suatu industri atau
bahkan kelompok demografi tertentu di suatu wilayah dibandingkan dengan
negara secara keseluruhan. Memanfaatkan hasil bagi lokasi adalah cara ampuh
untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan dan keunggulan komparatif
regional. Mengevaluasi pertumbuhan industri tertentu yang ditargetkan sebagai
penyewa real estate komersial merupakan komponen kunci untuk memprediksi
karakteristik penawaran dan permintaan suatu wilayah. Mengukur kepentingan
relatif suatu industri terhadap perekonomian regional juga dapat membantu
memprediksi dampak pertumbuhan atau penurunan suatu industri terhadap
kesehatan perekonomian regional.

Pemerintah daerah dan perencana juga menggunakan penghitungan hasil


bagi lokasi untuk menentukan industri mana yang dianggap sebagai sumber
kegiatan impor dan ekspor bersih di wilayah tersebut. Kegiatan impor adalah
kegiatan yang proporsi lapangan kerjanya kurang dari rata-rata nasional sehingga
tidak cukup tinggi untuk menopang permintaan perekonomian suatu wilayah.
Kegiatan ekspor merupakan sumber keunggulan kompetitif regional karena
produktivitas lapangan kerja melebihi kebutuhan pasar lokal. Kelebihan pasokan
produktivitas industri kemudian dapat diekspor ke daerah lain. Perencana dan
pengembang kota dapat mengidentifikasi industri-industri tersebut dan
menciptakan insentif bagi pasar-pasar tersebut untuk terus berkembang di wilayah
tersebut. Memelihara keunggulan kompetitif regional ini dapat menarik lebih
banyak perusahaan dan lapangan kerja baru ke wilayah tersebut, sehingga
semakin memperkuat perekonomian lokal.

5
B. Cara Menghitung Location Quotient
Langkah pertama dalam menghitung LQ adalah memperoleh data tenaga
kerja di suatu sektor ekonomi di wilayah tertentu dan wilayah lainnya. Data ini
bisa diperoleh dari BPS atau lembaga terkait lainnya. Setelah itu, kita dapat
menghitung LQ dengan rumus berikut:

LQ = (persentase tenaga kerja di sektor ekonomi di wilayah tertentu / persentase


tenaga kerja di sektor ekonomi di wilayah lain)

Jika LQ > 1, artinya wilayah tertentu memiliki spesialisasi di sektor ekonomi


tersebut.

Jika LQ = 1, artinya wilayah tertentu memiliki proporsi tenaga kerja di sektor


ekonomi sama dengan wilayah lainnya.

Sedangkan jika LQ < 1, artinya wilayah tertentu memiliki spesialisasi yang


rendah di sektor ekonomi tersebut.

C. Contoh Penerapan Location Quotient


Langkah pertama dalam menghitung Location Quotient adalah mencari
proporsi keseluruhan perekonomian yang digunakan oleh industri tertentu. Jadi,
bagilah rata-rata lapangan kerja untuk industri tersebut di Indonesia dengan rata-
rata total lapangan kerja di Indonesia pada tahun tersebut. Ini mewakili
konsentrasi industri nasional.

Langkah kedua dalam menghitung Location Quotient adalah menghitung rasio


serupa di tingkat lokal. Jadi, bagilah rata-rata lapangan kerja untuk industri
tersebut di pasar regional dengan rata-rata keseluruhan lapangan kerja untuk pasar
regional. Ini mewakili konsentrasi industri regional.

Location Quotient = Konsentrasi Industri Daerah / Konsentrasi Industri Nasional

Terakhir, bagi konsentrasi industri regional dengan konsentrasi industri nasional.


Hasilnya adalah Location Quotient untuk industri tertentu. Apa yang dimaksud
dengan hasil bagi lokasi? Location Quotient yang sama dengan satu menunjukkan
bahwa lapangan kerja regional sesuai dengan proporsi lapangan kerja nasional di

6
industri tersebut. Location Quotient yang kurang dari satu menunjukkan bahwa
lapangan kerja regional pada suatu industri tertentu lebih rendah dibandingkan
rata-rata nasional. Nilai Location Quotient yang lebih besar dari satu
menunjukkan bahwa pasar regional memiliki konsentrasi lapangan kerja yang
lebih tinggi pada suatu industri tertentu dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Misalnya, kita ingin menganalisis spesialisasi sektor perikanan di Provinsi


A dan Provinsi B. Data yang kita dapatkan menunjukkan bahwa persentase tenaga
kerja di sektor perikanan di Provinsi A sebesar 10%, sedangkan di Provinsi B
hanya 5%. Persentase tenaga kerja di sektor lain di kedua provinsi sama-sama
90%.

Maka, untuk menghitung LQ sektor perikanan di Provinsi A, kita dapat


memasukkan nilai sebagai berikut:

LQ = (10% / 5%) = 2

Artinya, Provinsi A memiliki spesialisasi yang tinggi di sektor perikanan. Jika LQ


diambil dari Provinsi B, maka hasilnya akan menjadi 0,5, yang menunjukkan
Provinsi B memiliki spesialisasi yang rendah di sektor perikanan.

7
2.2 Shift Share Analysis

A. Apa Itu Shift Share Analysis


Shift-share adalah model standar analisis regional yang berupaya menentukan
seberapa besar pertumbuhan suatu wilayah dapat dikaitkan dengan tren pertumbuhan
ekonomi nasional dan seberapa besar dapat dikaitkan dengan faktor-faktor
pertumbuhan regional yang unik. Tujuan dari analisis shift-share adalah untuk
memisahkan komponen ekonomi tingkat nasional dari dampak industri dan ekonomi
regional. Intinya, analisis shift-share menjelaskan mengapa kondisi perekonomian
regional mungkin berbeda dengan tren di tingkat nasional.

Model shift share mengasumsikan bahwa pertumbuhan lapangan kerja selama periode
waktu tertentu untuk komunitas tertentu dapat dijelaskan oleh tiga hal:

• Pertumbuhan nasional dalam kurun waktu yang sama


• Campuran industri suatu masyarakat
• Pekerjaan berpindah ke dalam atau ke luar komunitas
Hal ini diringkas dengan rumus shift share:

Pertumbuhan Aktual = Pertumbuhan Nasional + Bauran Industri + Pergeseran


Regional

8
B. Komponen Shift Share
Efek Pertumbuhan Nasional

Efek pertumbuhan nasional menjelaskan seberapa besar pertumbuhan


ekonomi suatu daerah dapat dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian
nasional secara keseluruhan. Semua hal dianggap sama, jika perekonomian nasional
tumbuh pada tingkat 3%, secara umum pertumbuhan tersebut harus didistribusikan ke
seluruh negara. Rata-rata, suatu daerah juga bisa mengharapkan pertumbuhan
ekonomi sekitar 3%.

Efek Pertumbuhan Sektoral (Industrial Mix atau Proportionally Shift)

Efek bauran industri mewakili porsi pertumbuhan suatu wilayah yang dapat
dikaitkan dengan pertumbuhan industri tersebut di tingkat nasional. Bauran industri
membantu membedakan wilayah dengan pertumbuhan tinggi dan wilayah dengan
pertumbuhan rendah berdasarkan tingkat pertumbuhan industri terbesar di wilayah
tersebut. Untuk menghitung efek bauran industri, kita perlu mengurangi tingkat
pertumbuhan ekonomi nasional dari tingkat pertumbuhan nasional suatu industri
tertentu. Kemudian, terapkan perbedaan tersebut pada proporsi aktivitas ekonomi
industri tertentu di wilayah tersebut.

Misalnya, tingkat pertumbuhan nasional suatu industri tertentu adalah 8%, dan
tingkat pertumbuhan ekonomi nasional adalah 3%. Artinya, 5% pertumbuhan dapat
diatribusikan pada industri di luar tingkat pertumbuhan nasional yang lebih besar.
Jika industri ini mencakup 10% aktivitas ekonomi di suatu wilayah, maka industri
tersebut harus menciptakan pertumbuhan 0,5% di wilayah tersebut. Total tingkat
perubahan yang diharapkan dalam perekonomian suatu wilayah hanyalah
penjumlahan dari dampak nasional dan efek bauran industri.

9
Efek Kompetitif Regional

Dampak persaingan regional mungkin merupakan komponen yang paling


menarik dan berguna dalam analisis shift share. Efek kompetitif regional mewakili
keunggulan unik yang dimiliki suatu wilayah tertentu dalam industri tertentu.
Terkadang pertumbuhan industri tertentu di suatu wilayah melampaui tren
pertumbuhan ekonomi nasional dan tren pertumbuhan industri di tingkat nasional.
Perilaku tersebut menunjukkan adanya keunikan pada suatu daerah sehingga
menyebabkan mengalami efek persaingan regional pada industri tersebut. Dampak
persaingan regional dapat dihasilkan oleh faktor-faktor seperti geografi, undang-
undang atau peraturan, karakteristik populasi, atau sumber daya alam.

Industri di suatu wilayah yang pertumbuhannya lebih tinggi dari rata-rata nasional
industri tersebut disebut industri unggulan. Sebaliknya, industri di suatu wilayah yang
pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan rata-rata nasional industri tersebut
disebut industri tertinggal. Para profesional pembangunan dan perencanaan ekonomi
serta pengembang real estat harus memberikan perhatian yang cermat terhadap
dampak persaingan regional ini dan faktor-faktor apa yang dapat dikaitkan dengan
keberhasilan atau kegagalannya. Secara umum, merupakan praktik terbaik untuk
memfokuskan dana pembangunan di masa depan pada industri yang memiliki potensi
pertumbuhan tinggi karena keunggulan kompetitif regional.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Location Quotients adalah cara yang relatif cepat dan mudah untuk
mengumpulkan informasi tentang ukuran relatif dan pentingnya industri lokal.
Memahami bauran industri regional penting untuk memperkirakan pendorong
permintaan jenis real estat tertentu di masa depan. Selain itu, perlu dilakukan
peramalan pola pertumbuhan ekonomi daerah.

Analisis shift share adalah metode statistik untuk memahami bagaimana


sektor atau wilayah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini memecah
pertumbuhan menjadi tiga komponen: pertumbuhan dasar (kondisi ekonomi umum),
internal shift (perubahan struktural internal), dan external shift (pengaruh faktor
eksternal). Analisis ini membantu mengidentifikasi sektor atau wilayah yang
memiliki kinerja lebih baik atau lebih buruk dan mengapa hal itu terjadi,
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi

3.2 Saran
Dengan adanya materi tentang Analisis Potensi Relatif Perekonomian kami
berharap bisa menambah wawasan bagi para membaca dan tentunya materi yang
kami telah paparkan masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kami meminta saran dan kritik yang membangun bagi pembaca guna
mencapai hasil yang lebih baik lagi

11
DAFTAR PUSAKA
“How the Location Quotient Works”. Propertymetrics.com. January 2, 2023. Maret 6,
2024. https://propertymetrics.com/blog/location-quotient/

“How Shift Share Analysis Works”. Propertymetrics.com. February 15, 2018. Maret
6, 2024. https://propertymetrics.com/blog/shift-share-analysis/

iv

Anda mungkin juga menyukai