Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PERENCANAAN & PEMBANGUNAN WILAYAH

MAKALAH
“ANALISIS LQ & ANALISIS SHIFT SHARE KABUPATEN GARUT”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Perencanaan & Pembangunan Wilayah
Dosen : Dr. Tuti Guantini, Ir., MP.

Disusun Oleh :
Kelompok II
FENY SITI SOLEHAH NPM 4122.1.16.12.0002
IRFAN NAWAWI NPM 4122.1.16.12.0003
CAHYADI NPM 4122.1.16.12.0015
HIKMAT PRANA NPM 4122.1.16.12.0019
ILMI FAUZI NPM 4122.1.16.12.0020

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ANALISIS LQ
& ANALISIS SHIFT SHARE KABUPATEN GARUT” .
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Analisis Perencanaan & Pembangunan Wilayah Semoga apa yang kami ketengahkan ini
menjadi sumbangsih pemikiran bagi seluruh pembaca khususnya para rekan-rekan
pendidik demi untuk memajukan pendidikan dihari-hari yang akan datang.
Kami juga tak lupa menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya berkat
dukungan dari berbagai kalangan kami dapat menyelesaikan makalah “ANALISIS LQ &
ANALISIS SHIFT SHARE KABUPATEN GARUT” ini tak lepas dari dukungan
berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dra. Tuti Guantini, Ir., MP.. selaku dosen mata kuliah Analisis Perencanaan &
Pembangunan Wilayah
2. Orang tua yang membantu baik moril maupun materil
3. Teman-teman seperjuangan
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu umumnya untuk
masyarakat dan khusus nya untuk kami selaku mahasiswa yang sedang menimba ilmu.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan kami.

Tanjungsari, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Location quotient (LQ) ............................................................................................... 6
2.2 Hasil Analisis LQ Kabupaten Garut ............................................................................................. 8
2.3 Pengertian Analisis Shift Share................................................................................................... 13
2.4 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Garut ............................................................................... 16
BAB III ....................................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN & SARAN ........................................................................................................................ 18
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 18
3.2 SARAN .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang
beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal
dari atau dimiliki oleh penduduk dareha tersebut, merupakan produk domestik daerah yang
bersangkutan. Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut
merupakan pendapatan domestik. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor
produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain
atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimilki oleh penduduk
daerah tersebut ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri. Hal ini
menyebabkan nilai produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan
pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan yang
mengalir antar daerah ini (termasuk juga dari da ke luar negeri) yang pada umumnya
berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan maka timbul perbedaan antara produk
domestik dan produk regional.
Produk regional merupakan produk domestik ditambah dengan pendapatan dari
faktor produksi yang diterima dari luar daerah/negeri dikurangi dengan pendapatan dari
faktor produksi yang dibayarkan ke luar daerah/negeri. Jadi produk regional merupakan
produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh residen.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat data
ekonomi yang dapat di gunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu
wilayah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah. Nilai PDRB
dapat merepresentasikan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Sebagai salah satu contoh
pada pembahasan ini, dilakukan penghitungan dan analisis terhadap PDRB Kabupaten
Garut dari tahun 2010 hingga 2016 yang mengalami peningkatan pada setiap tahunnya.
Peningkatan nilai PDRB Kabupaten Garut mengindikasikan bahwa adanya peningkatan
pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi bagian penting yang tidak
terpisahkan dari tercapainya pembangunan ekonomi.
Oleh sebab itu, diperlukan analisis terhadap kawasan yang menjadi andalan sektor
unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut. Sehingga
perencanaan pembangunan ekonomi dapat direalisasikan secara terstruktur berdasarkan
potensi sektoralnya. Jika ditinjau dari nilai sektor PDRB wilayah, sektor pertanian
memiliki peran besar dalam peningkatan PDRB Kabupaten Garut. Meskipun demikian,
belum dapat dipastikan bahwa sektor pertanian merupakan basis dari Kabupaten Garut,
karena diperlukan perbandingan dengan wilayah yang lebih luas. Dalam hal ini, Provinsi
Jawa Barat menjadi pembanding nilai sektor PDRB Kabupaten Garut. Penghitungan nilai
Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share dibutuhkan untuk mengetahui sektor basis
dan non-basis dan untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah
dengan membandingkannya dengan wilayah yang lebih luas (wilayah referensi), sehingga
dapat menentukan posisi- baik itu berupa kelemahan atau kekuatan- dari sector/industry di
daerah dibandingkan dengan wilayah referensinya yang dimiliki oleh Kabupaten Garut.
1.2 Rumusan Masalah
Pada pembuatan makalah tentang “Analisis Location Quotient pada sector ekonomi
di kabupaten Garut” ada beberapa rumusan masalah yang kami cari, diantaranya sebagai
berikut :
1. Sector ekonomi apa saja yang menjadi sector basis di Kabupaten Garut dengan
menggunakan metode LQ?
2. Sector ekonomi apa saja yang menjadi sector non basis di Kabupaten Garut dengan
menggunakan metode LQ?
3. Analisis Shift Share kab. Garut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembauatan makalah yang berjudul Analisis Location Quotient
pada sector ekonomi di kabupaten Garut sebagai berikut :
1. Mengetahui sector-sector ekonomi basis di Kabupaten Garut.
2. Mengetahui sector-sector ekonomi non basis di Kabupaten Garut.
3. Mengetahui hasil analisis shift share
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Location quotient (LQ)
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang
memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Location quotient menghitung perbandingan
share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor
unggulan disini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila dieksploitasi oleh
pemerintah wilayah. Menurut Hood (1998 dalam Hendayana 2003), menyatakan bahwa
location quotient adalah suatu alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan
segala kelebihan dan keterbatasannya.
Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model
ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu
pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi
melalui pendekatan perbandingan. Teknik LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian, mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri. Dasar
pembahasannya sering difokuskan pada aspek tenaga kerja dan pendapatan.
Teknik LQ belum bisa memberikan kesimpulan akhir dari sektor-sektor yang teridentifikasi
sebagai sektor strategis. Namun untuk tahap pertama sudah cukup memberi gambaran akan
kemampuan suatu wilayah dalam sektor yang teridentifikasi. Rumus matematika yang
digunakan untuk membandingkan kemampuan sektor-sektor dari wilayah tersebut adalah
(Daryanto dan Hafizrianda, 2010:21):
Vi(s)
𝐿𝑄 = 𝑉𝑠
𝑉𝑖(r)
𝑉𝑟
Keterangan :
Vi(s) : jumlah PDRB suatu Sektor kabupaten / kota.
Vs : Jumlah PDRB Total kabupaten / Kota
Vi(r) : Jumlah PDRB suatu sektor provinsi
Vr : Jumlah total PDRB Provinsi
Jika hasil perhitungan di formulasi di atas menghasilkan:
 LQ > 1 artinya, sektor itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan.
Komoditas memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
 LQ = 1 sektor itu tergolong non-basis, tida memiliki keunggulan komparatif.
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor.
 LQ < 1 sektor ini juga termasuk non-basis. Produksi komoditas di suatu wilayah tidak
dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.
Setiap metode analisis memiliki kelebihan dan keterbatasan, demikian halnya dengan metode
LQ. Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi komoditas unggulan antara lain:
1. LQ merupakan suatu alat analisis yang digunakan dengan mudah dan sederhana, serta
cepat penggunaannya.
2. LQ dapat digunakan sebagai analisis awal untuk suatu wilayah, kemudian dapat
dilanjutkan dengan alat analisis lainnya.
3. Perubahan tingkat spesialisasi dari setiap sektor dapat pula diketahui dengan
membandingkan LQ dari tahun ke tahun.
4. Penerapannya tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Penyelesaian
analisis cukup dengan spread sheet dari Excel atau program Lotus jika datanya tidak
terlalu banyak.
Dari segi keterbatasannya, metode LQ terbatas dalam:
1. Karena kesederhanaan pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi data.
Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak manfaatnya jika data yang
digunakan tidak valid.
2. Pengumpulan data yang sangat valid sangat sulit dilakukan di lapangan sehingga
mempersulit pengumpulan data.
3. Deliniasi wilayah kajian. Untuk menetapkan batasan wilayah yang dikaji dan ruang
lingkup aktivitas, acuannya sering tidak jelas. Akibatnya hasil hitungan LQ terkadang
aneh, tidak sama dengan apa yang kita duga.
4. Perlu diketahui bahwa nilai LQ dipengaruhi oleh berbagai faktor. Nilai hasil perhitungannya bias, karena tingkat
disagregasi peubah spesialisasi, pemilihan peubah acuan, pemilihan entity yang diperbandingkan, pemilihan tahun dan
kualitas data.
2.2 Hasil Analisis LQ Kabupaten Garut
Tabel 1. PDRB Kabupaten Garut Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016
PDRB Kabupaten Garut Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016
Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 10,274,621.53 11,139,939.55 11,781,702.65 13,118,170.86 14,504,538.16 15,833,975.54 17,267,206.69
B Pertambangan dan Penggalian 924,494.43 980,076.95 882,684.89 917,632.68 929,397.14 719,167.01 728,771.18
C Industri Pengolahan 1,890,139.87 2,063,039.77 2,204,903.74 2,438,999.91 2,723,905.02 3,087,593.03 3,430,876.34
D Pengadaan Listrik dan Gas 15,797.62 16,216.34 16,771.23 15,003.51 17,844.04 22,001.51 26,479.66
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
11,784.75 12,975.74 14,271.85 15,990.05 16,908.52 18,457.92 21,128.11
dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,356,154.84 1,547,329.87 1,739,077.58 1,958,534.01 2,157,687.58 2,398,963.25 2,630,860.85
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
5,045,739.28 5,636,722.58 6,268,097.81 7,028,266.52 7,569,557.83 8,187,964.92 8,802,819.37
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 880,384.35 933,792.91 1,000,534.58 1,128,396.83 1,294,335.85 1,578,799.53 1,740,600.46
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 813,285.04 907,481.82 1,018,104.09 1,114,880.82 1,219,424.30 1,327,358.67 1,482,676.45
J Informasi dan Komunikasi 508,230.90 574,561.37 583,577.26 637,000.66 708,271.15 807,730.37 913,063.06
K Jasa Keuangan dan Asuransi 593,571.63 666,040.23 766,434.90 881,338.74 1,007,840.66 1,146,515.16 1,309,890.22
L Real Estate 386,664.77 441,614.78 491,543.59 553,676.44 607,887.45 661,148.05 715,597.24
M,N Jasa Perusahaan 126,707.31 135,706.13 147,160.64 161,894.95 176,781.83 198,392.32 219,690.19
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan
981,613.56 1,118,827.90 1,266,682.31 1,286,500.24 1,399,802.77 1,524,683.04 1,609,520.89
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 815,008.56 979,424.58 1,152,410.16 1,303,486.09 1,518,429.05 1,767,657.35 1,946,235.14
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 158,375.85 177,192.57 189,541.28 196,419.91 214,854.94 263,042.26 300,510.12
R,S,T,U Jasa Lainnya 682,647.61 777,489.54 840,972.26 931,318.31 1,017,077.94 1,139,908.56 1,303,401.20
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 25,465,221.91 28,108,432.64 30,364,470.83 33,687,510.52 37,084,544.22 40,683,358.46 44,449,327.17
Tabel 2. PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016
PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 89,088,260.22 95,452,144.82 100,784,620.88 114,042,321.72 120,787,231.51 132,497,853.52 147,068,412.83

B Pertambangan dan Penggalian 30,126,931.68 38,830,411.69 36,863,496.46 34,829,948.32 33,622,738.03 26,025,115.03 25,347,017.32

C Industri Pengolahan 403,571,246.62 448,520,831.83 487,760,807.98 544,183,777.95 604,759,573.10 656,140,108.33 702,139,263.54

D Pengadaan Listrik dan Gas 5,334,624.23 6,451,063.46 7,775,965.21 8,783,322.22 11,008,528.47 11,437,568.85 11,920,087.37
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E 702,596.06 772,141.33 837,626.98 955,503.33 1,019,667.62 1,160,269.63 1,343,138.14
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 63,087,799.08 73,882,820.54 88,024,137.61 99,103,612.36 112,073,459.77 125,923,144.03 134,113,402.00
Perdagangan Besar dan Eceran,
G 139,681,171.23 157,954,971.19 179,461,165.06 199,720,305.33 211,469,531.52 232,322,870.97 250,299,838.61
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 37,337,711.07 42,390,067.56 47,419,993.47 56,700,883.10 66,392,631.77 83,856,721.14 94,606,045.15
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 21,672,463.05 23,712,902.29 26,494,966.94 30,027,380.08 33,722,152.82 38,098,816.06 43,001,252.59
Minum
J Informasi dan Komunikasi 20,785,122.27 25,260,046.59 27,876,566.27 30,268,188.40 34,152,993.35 39,711,997.08 45,461,350.23

K Jasa Keuangan dan Asuransi 20,242,188.19 22,775,042.74 27,317,166.59 32,408,455.16 35,512,837.54 39,872,157.12 46,186,436.58

L Real Estate 9,855,884.05 11,322,065.39 12,456,778.96 13,739,946.85 14,438,750.06 15,578,023.58 16,813,545.79

M,N Jasa Perusahaan 3,218,249.86 3,874,381.80 4,350,495.41 4,873,091.87 5,438,669.01 6,076,874.35 6,645,607.08
Administrasi Pemerintah, Pertahanan
O 23,605,341.20 25,339,973.56 28,794,165.75 30,242,182.04 32,191,980.00 36,673,940.87 38,653,630.72
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 17,961,874.21 21,199,765.60 25,557,787.64 29,595,982.53 35,314,726.19 40,563,279.30 44,676,514.82

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,327,117.96 5,955,589.94 6,628,823.89 7,194,042.84 8,700,874.00 10,614,557.10 12,106,082.06

R,S,T,U Jasa Lainnya 15,087,179.42 17,934,377.03 19,841,119.52 22,320,384.69 25,218,731.73 28,278,904.59 32,207,818.33
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
906,685,760.40 1,021,628,597.37 1,128,245,684.62 1,258,989,328.78 1,385,825,076.49 1,524,832,201.52 1,652,589,443.18
BRUTO
Tabel. 3. Jumlah PDRB Suatu sector di bagi jumlah PDRB total Kabupaten/Kota

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0.403476615 0.39632 0.388009 0.389408 0.391121 0.3892 0.388469
B Pertambangan dan Penggalian 0.036304197 0.034868 0.02907 0.02724 0.025062 0.017677 0.016396
C Industri Pengolahan 0.074224363 0.073396 0.072615 0.072401 0.073451 0.075893 0.077186
D Pengadaan Listrik dan Gas 0.000620361 0.000577 0.000552 0.000445 0.000481 0.000541 0.000596
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.000462778 0.000462 0.00047 0.000475 0.000456 0.000454 0.000475
F Konstruksi 0.053255175 0.055049 0.057273 0.058138 0.058183 0.058967 0.059188
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.198142364 0.200535 0.206429 0.208631 0.204116 0.201261 0.198042
H Transportasi dan Pergudangan 0.034572028 0.033221 0.032951 0.033496 0.034902 0.038807 0.039159
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.031937088 0.032285 0.033529 0.033095 0.032882 0.032627 0.033357
J Informasi dan Komunikasi 0.019957843 0.020441 0.019219 0.018909 0.019099 0.019854 0.020542
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0.023309109 0.023695 0.025241 0.026162 0.027177 0.028181 0.029469
L Real Estate 0.015184033 0.015711 0.016188 0.016436 0.016392 0.016251 0.016099
M,N Jasa Perusahaan 0.0049757 0.004828 0.004846 0.004806 0.004767 0.004876 0.004942
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.038547222 0.039804 0.041716 0.038189 0.037746 0.037477 0.03621
P Jasa Pendidikan 0.03200477 0.034845 0.037953 0.038693 0.040945 0.043449 0.043785
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.0062193 0.006304 0.006242 0.005831 0.005794 0.006466 0.006761
R,S,T,U Jasa Lainnya 0.026807055 0.02766 0.027696 0.027646 0.027426 0.028019 0.029323
Tabel 4. Jumlah PDRB suatu sector tingkat provinsi di bagi jumlah PDRB total Tingkat Provinsi

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0.098257041 0.093431 0.089329 0.090582 0.087159 0.086893 0.088993
B Pertambangan dan Penggalian 0.033227534 0.038008 0.032673 0.027665 0.024262 0.017068 0.015338
C Industri Pengolahan 0.445105972 0.439025 0.432318 0.432239 0.43639 0.430303 0.424872
D Pengadaan Listrik dan Gas 0.005883653 0.006314 0.006892 0.006976 0.007944 0.007501 0.007213
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.000774906 0.000756 0.000742 0.000759 0.000736 0.000761 0.000813
F Konstruksi 0.069580666 0.072319 0.078019 0.078717 0.080871 0.082582 0.081153
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.154056871 0.154611 0.159062 0.158635 0.152595 0.15236 0.151459
H Transportasi dan Pergudangan 0.041180432 0.041493 0.04203 0.045037 0.047908 0.054994 0.057247
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.023902949 0.023211 0.023483 0.02385 0.024334 0.024986 0.026021
J Informasi dan Komunikasi 0.022924284 0.024725 0.024708 0.024042 0.024645 0.026044 0.027509
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0.022325473 0.022293 0.024212 0.025742 0.025626 0.026149 0.027948
L Real Estate 0.010870231 0.011082 0.011041 0.010913 0.010419 0.010216 0.010174
M,N Jasa Perusahaan 0.003549466 0.003792 0.003856 0.003871 0.003924 0.003985 0.004021
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.026034755 0.024804 0.025521 0.024021 0.023229 0.024051 0.02339
P Jasa Pendidikan 0.019810473 0.020751 0.022653 0.023508 0.025483 0.026602 0.027034
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.005875374 0.00583 0.005875 0.005714 0.006278 0.006961 0.007326
R,S,T,U Jasa Lainnya 0.016639921 0.017555 0.017586 0.017729 0.018198 0.018546 0.019489
Tabel 5. Nilai LQ (location Quotient) PDRB Kab. Garut dan Prov. Jawa Barat

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.106 4.242 4.344 4.299 4.487 4.479 4.365
B Pertambangan dan Penggalian 1.093 0.917 0.890 0.985 1.033 1.036 1.069
C Industri Pengolahan 0.167 0.167 0.168 0.168 0.168 0.176 0.182
D Pengadaan Listrik dan Gas 0.105 0.091 0.080 0.064 0.061 0.072 0.083
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.597 0.611 0.633 0.625 0.620 0.596 0.585
F Konstruksi 0.765 0.761 0.734 0.739 0.719 0.714 0.729
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.286 1.297 1.298 1.315 1.338 1.321 1.308
H Transportasi dan Pergudangan 0.840 0.801 0.784 0.744 0.729 0.706 0.684
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.336 1.391 1.428 1.388 1.351 1.306 1.282
J Informasi dan Komunikasi 0.871 0.827 0.778 0.787 0.775 0.762 0.747
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.044 1.063 1.043 1.016 1.061 1.078 1.054
L Real Estate 1.397 1.418 1.466 1.506 1.573 1.591 1.582
M,N Jasa Perusahaan 1.402 1.273 1.257 1.242 1.215 1.224 1.229
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.481 1.605 1.635 1.590 1.625 1.558 1.548
P Jasa Pendidikan 1.616 1.679 1.675 1.646 1.607 1.633 1.620
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.059 1.081 1.062 1.020 0.923 0.929 0.923
R,S,T,U Jasa Lainnya 1.611 1.576 1.575 1.559 1.507 1.511 1.505
Pada tahun 2010 sampai 2016, sector yang menjadi basis perokonomian kabupaten garut yaitu Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa
Keuangan dan Asuransi, Real Estate, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Perusahaan, Jasa
Pendidikan, dan Jasa Lainnya artinya sector tersebut menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Sector tersebut memiliki keunggulan
kompraratif, hasilnya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut akan tetapi juga dapat di ekspor ke wilayah luar.
2.3 Pengertian Analisis Shift Share
Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis
perubahan ekonomi wilayah dibandingkan dengan perekonomian wilayah yang lebih luas
(wilayah referensi) selama selang waktu tertentu, biasnya dilambangkan dengan t₀ (tahun
dasar) dan t₁ (tahun selanjutnya).
Tujuannya adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian
daerah dengan membandingkannya dengan wilayah yang lebih luas (wilayah referensi),
sehingga dapat menentukan posisi- baik itu berupa kelemahan atau kekuatan- dari
sector/industry di daerah dibandingkan dengan wilayah referensinya.
Komponen-komponen Pertumbuhan dalam Analisis Shift Share
1. Pertumbuhan ekonomi (economic growth), perubahan agregat secara sectoral
dibandingkan dengan perubahan pada sector yang sama di perekonomian yang
menjadi acuan/referensi. Disebut sebagai komponen “Share”.
2. Pergeseran proporsional (proportional shift), mengukur perubahan relative,
tumbuh lebih cepat atau lebih lambat, suatu sector di daerah dibandingkan
dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan (nasional).
3. Pergeseran differensial (differential shift), membantu dalam menentukan
seberapa jauh daya saing sectoral suatu daerah dibandingkan dengan
perekonomian yang dijadikan acuan.
Perhitungan analisis shift share diperoleh dengan menjumlahkan ketiga
komponen diatas dan hasilnya harus sama dengan data total perubahan dari data
industry/sektos yang ada di daerah. Perhitungan untuk ketiga komponen tersebut adalah :
Komponen Pergeseran Proporsional (PP) dan Pergeseran Differensial (PD) atau (PP+PD) disebut
sebagai komponen “Shift”.
• Jika didapatkan nilai “Shift” dari suatu sector adalah positif, maka sector tersebut dapat
dikatakan relative lebih maju dibandingkan sector yang sama di tingkat nasional.
• Jika nilai Shift dari suatu sector adalah negative, maka sector tersebut dapat dikatakan
sebagai sector yang mundur artinya perkembangan pada periode selanjutnya lebih buruk
dibandingkan dengan sector yang sama di wilayah referensinya
2.4 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Garut
Tabel 6. Analisis Shift Share
PROV KAB
SEKTOR
2010 2016 2010 2016
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 89,088,260.22 95,452,144.82 10,274,621.53 17,267,206.69
Pertambangan dan Penggalian 30,126,931.68 38,830,411.69 924,494.43 728,771.18
Industri Pengolahan 403,571,246.62 448,520,831.83 1,890,139.87 3,430,876.34
Pengadaan Listrik dan Gas 5,334,624.23 6,451,063.46 15,797.62 26,479.66
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 702,596.06 772,141.33 11,784.75 21,128.11
Konstruksi 63,087,799.08 73,882,820.54 1,356,154.84 2,630,860.85
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 139,681,171.23 157,954,971.19 5,045,739.28 8,802,819.37
Transportasi dan Pergudangan 37,337,711.07 42,390,067.56 880,384.35 1,740,600.46
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 21,672,463.05 23,712,902.29 813,285.04 1,482,676.45
Informasi dan Komunikasi 20,785,122.27 25,260,046.59 508,230.90 913,063.06
Jasa Keuangan dan Asuransi 20,242,188.19 22,775,042.74 593,571.63 1,309,890.22
Real Estate 9,855,884.05 11,322,065.39 386,664.77 715,597.24
Jasa Perusahaan 3,218,249.86 3,874,381.80 126,707.31 219,690.19
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 23,605,341.20 25,339,973.56 981,613.56 1,609,520.89
Jasa Pendidikan 17,961,874.21 21,199,765.60 815,008.56 1,946,235.14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,327,117.96 5,955,589.94 158,375.85 300,510.12
Jasa Lainnya 15,087,179.42 17,934,377.03 682,647.61 1,303,401.20
Tabel 7. Hasil perhitungan Shift Share
Pertumbuhan Pergeseran Pergeseran
Sektor Shift Share Xit-Xio
Ekonomi Proporsional Diferensial
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,302,539.64 -568,587.66 6,258,633.17 6,992,585.16 6,992,585.16
Pertambangan dan Penggalian 117,200.49 149,880.11 -462,803.84 -195,723.25 -195,723.25
Industri Pengolahan 239,617.79 -29,094.86 1,330,213.54 1,540,736.47 1,540,736.47
Pengadaan Listrik dan Gas 2,002.70 1,303.45 7,375.88 10,682.03 10,682.03
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,493.98 -327.49 8,176.86 9,343.36 9,343.36
Konstruksi 171,923.16 60,129.96 1,042,652.89 1,274,706.01 1,274,706.01
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
639,661.07 20,448.15 3,096,970.86 3,757,080.09 3,757,080.09
Motor
Transportasi dan Pergudangan 111,608.54 7,520.76 741,086.81 860,216.11 860,216.11
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 103,102.19 -26,532.28 592,821.50 669,391.41 669,391.41
Informasi dan Komunikasi 64,429.71 44,989.65 295,412.79 404,832.16 404,832.16
Jasa Keuangan dan Asuransi 75,248.57 -976.43 642,046.45 716,318.59 716,318.59
Real Estate 49,018.47 8,502.57 271,411.43 328,932.47 328,932.47
Jasa Perusahaan 16,063.00 9,769.89 67,149.98 92,982.88 92,982.88
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial
124,441.62 -52,308.01 555,773.71 627,907.33 627,907.33
Wajib
Jasa Pendidikan 103,320.69 43,596.56 984,309.32 1,131,226.58 1,131,226.58
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20,077.71 -1,393.16 123,449.72 142,134.26 142,134.26
Jasa Lainnya 86,540.96 42,285.82 491,926.82 620,753.60 620,753.60
Berdasarkan hasil analisis shift share yang kami peroleh dari data PDRB 2010-2016 Kabupaten Garut di peroleh sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten garut yang memiliki pertumbuhan nilai tambah paling tinggi terdapat pada sektor
pertanian, perikanan, dan kehutanan sebesar 1,302,539.64 sedangkan pertumbuhan nilai tambah paling rendah terdapat pada sektor
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 1,493.98.
2. Berdasarkan perhitungan pergeseran proporsional, Kabupaten garut memiliki konsentrasi pada sektor Pertambangan dan Penggalian,
Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan
Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, dan Jasa Lainnya.
3. Berdasarkan pergeseran diferensial, daya saing sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik
dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan
Asuransi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan
dan Kegiatan Sosial, dan Jasa Lainnya di Kabupaten Garut lebih besar dibandingkan dengan daya saing sektor yang sama di tingkat
nasional.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data PDRB Kabupaten Garut tahun 2010 sampai 2016, sector yang
menjadi basis perokonomian kabupaten garut yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate, Administrasi
Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, dan
Jasa Lainnya artinya sector tersebut menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil analisis shift share yang kami peroleh dari data PDRB 2010-
2016 Kabupaten Garut di peroleh sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten garut yang memiliki pertumbuhan nilai


tambah paling tinggi terdapat pada sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan
sebesar 1,302,539.64 sedangkan pertumbuhan nilai tambah paling rendah terdapat pada
sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 1,493.98.
2. Berdasarkan perhitungan pergeseran proporsional, Kabupaten garut memiliki konsentrasi
pada sektor Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi,
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan
Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, dan
Jasa Lainnya.
3. Berdasarkan pergeseran diferensial, daya saing sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate, Jasa
Perusahaan, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa
Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan Jasa Lainnya di Kabupaten Garut lebih
besar dibandingkan dengan daya saing sektor yang sama di tingkat nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Kalzum R. Jumiyanti, (Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non Basis
di Kabupaten Gorontalo) Vol. 1 no 1 April 2018 Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi
Universitas Gorontalo http://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/download/112/109.
BPS. https://garutkab.bps.go.id/statictable/2017/07/05/275/pdrb-kabupaten-garut-atas-dasar-
harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-juta-rupiah-2010-2016.html
BPS. https://jabar.bps.go.id/statictable/2017/07/05/189/pdrb-provinsi-jawa-barat-atas-dasar-
harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-juta-rupiah-2010-2016.html

Anda mungkin juga menyukai