Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
Karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan buku digital mengenai Desa Jambuwer yang
berjudul “Historiografi Desa Jambuwer: Perkembangan Jambuwer dari Masa ke Masa”.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan selama proses penulisan buku digital ini.
Adapun buku ini ditulis untuk memaparkan kepada pembaca mengenai perkembangan
Desa Jambuwer dari awal ditemukan hingga saat ini. Buku digital ini ditulis berdasarkan hasil
wawancara dengan sesepuh Desa Jambuwer, yaitu Bapak Sariyan warga Dusun Glagaharum
dan Bapak Bari warga Dusun Bulupogog. Selain itu, buku digital juga ditulis dengan
mengutip dari halaman website Desa Jambuwer.
Dengan adanya buku digital berjudul “Historiografi Desa Jambuwer: Perkembangan
Jambuwer dari Masa ke Masa” ini, penulis berharap agar pembaca dapat lebih mengenal dan
memahami sejarah Desa Jambuwer. Selain itu, penulis juga berharap agar pembaca tidak
melupakan sejarah Desa Jambuwer.
Penulis menyadari bahwa buku digital ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangaun guna memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam buku digital ini.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
PROFIL DESA...........................................................................................................................1
SEJARAH DESA JAMBUWER...............................................................................................2
1. Tahun 1857-1861............................................................................................................2
2. Tahun 1861-1867............................................................................................................2
3. Tahun 1867-1897............................................................................................................3
4. Tahun 1897-1913............................................................................................................4
5. Tahun 1913-1941............................................................................................................4
6. Tahun 1942-1988............................................................................................................6
7. Tahun 1988-2000............................................................................................................7
8. Tahun 2000-2011............................................................................................................8
9. Tahun 2011-2017............................................................................................................9
10. Tahun 2017-2023...........................................................................................................10
11. Tahun 2023-2029...........................................................................................................12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Desa Jambuwer.................................................................................................1


Gambar 2. Balai Desa Jambuwer...............................................................................................1
Gambar 3. Bapak Lebar.............................................................................................................3
Gambar 4. Sumber Ambyakan...................................................................................................3
Gambar 5. Dam Pehklitik...........................................................................................................3
Gambar 6. Bapak Demoen.........................................................................................................4
Gambar 7. Balai Dukuh Rekesan...............................................................................................4
Gambar 8. Rekesan....................................................................................................................4
Gambar 9. Bapak Asmorejo.......................................................................................................5
Gambar 10. Bapak Cokroredjo..................................................................................................5
Gambar 11. Pohon Bulu.............................................................................................................5
Gambar 12. Bapak Ranoedihardjo.............................................................................................6
Gambar 13. Bapak Kusnan Hadi................................................................................................7
Gambar 14. Perangkat Desa Jambuwer Tahun 1989.................................................................8
Gambar 15. Perangkat Desa Jambuwer Tahun 1989.................................................................8
Gambar 16. Bapak Sareh Suseno...............................................................................................8
Gambar 17. Bapak Tuwuhadi....................................................................................................9
Gambar 18. Talut di Sekitar Jowaran.......................................................................................10
Gambar 19. Pelantikan Bapak Mujiono oleh Bupati Malang..................................................12

iv
PROFIL DESA

Desa Jambuwer merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang terletak di kaki
Gunung Kawi. Jika dilihat secara geografis, Desa Jambuwer berada di daerah dataran tinggi
dengan ketinggian 433 meter di atas permukaan air laut. Sementara itu, secara administratif,
Desa Jambuwer termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Desa ini memiliki luas wilayah 656,577 ha dan terbagi menjadi 44 Rukun Tetangga (RT), 12
Rukun Warga (RW), serta 5 dusun. Kelima dusun tersebut ialah Dusun Krajan, Dusun
Glagaharum, Dusun Bulupogog, Dusun Cakru’an Klopo Kuning, dan Dusun Rekesan.

Gambar 1. Peta Desa Jambuwer Gambar 2. Balai Desa Jambuwer

Desa Jambuwer berada di perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten


Blitar. Di sebelah barat, Desa Jambuwer berbatasan dengan Desa Sumberdem, Kecamatan
Wonosari dan perkebunan PTPN XII Bangelan. Di sebelah timur berbatasan dengan Desa
Peniwen, Kecamatan Kromengan. Adapun di sebelah selatan berbatasan dengan Bendungan
Lahor, Kecamatan Sumberpucung. Sementara itu, di sebelah barat Desa Jambuwer
berbatasan dengan Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Seperti yang diketahui, Desa Jambuwer terletak di daerah dataran tinggi. Oleh karena
itu, banyak penduduk Desa Jambuwer yang bekerja di sektor pertanian. Adapun komoditas
pertanian yang banyak ditemui di desa ini seperti padi, jagung, ubi jalar, cabai, kacang tanah,
dan kacang panjang. Adapun komoditas perkebunan yang banyak ditemui di Desa Jambuwer
yaitu kopi, tebu, kelapa, cengkeh, kakao, dan tembakau.
Selain dari sektor pertanian, Desa Jambuwer juga memiliki beberapa potensi wisata.
Potensi wisata yang sedang dikembangkan di Jambuwer di antaranya berupa Wisata Edukasi
Jowaran dan Sumber Air Ambya’an. Wisata Edukasi Jowaran merupakan tempat wisata yang
mengusung konsep edukasi dan menyuguhkan pemandangan berupa persawahan. Lokasi
Wisata Edukasi Jowaran ini berada di Dusun Krajan dan berbatasan dengan Desa Peniwen.
Sementara itu, Sumber Air Ambya’an merupakan salah satu sumber air yang terdapat di Desa
Jambuwer, tepatnya di Dusun Glagaharum. Sumber air inilah yang mengairi sawah-sawah di
wilayah Jambuwer dan juga memenuhi kebutuhan warga akan air.

1
SEJARAH DESA JAMBUWER

1. Tahun 1857-1861
Pada awalnya, wilayah Jambuwer merupakan sebuah hutan belantara yang didiami
oleh sekelompok orang. Kemudian, pada tahun 1857 beberapa orang mendatangi daerah
tersebut. Orang-orang tersebut di antaranya Bapak Demoen, Bapak Giso, Bapak Senen,
Bapak Goneng, Bapak Koilah, Bapak Prodjo.
Menurut cerita Mbah Kemis/Tukimun, Bapak Demoen, Bapak Giso, Bapak Senen,
Bapak Goneng, dan Bapak Prodjo berasal dari Desa Begelen, Kabupaten Kulon Progo,
Yogyakarta datang ke wilayah tersebut dengan mengendarai dua cikar (pedati). Para
pendatang tersebut merupakan keluarga dari prajurit Kerajaan Mataram yang melarikan diri
karena terjadi persilisihan di Kerajaan Mataram. Sementara itu, menurut penuturan Bapak
Sariyan, Bapak Koilah berasal dari Kepanjen, Jawa Timur. Rombongan tersebut diarahkan
oleh pemerintahan Belanda untuk mengikuti babat alas.
Kedatangan Bapak Demoen ke wilayah tersebut bertujuan untuk membuka hutan
belantara (babat alas). Tujuan sekelompok orang tersebut melakukan babat alas adalah untuk
membuka lahan pertanian dan tempat tinggal (ndarung). Seiring berjalannya waktu,
penebangan hutan dilanjutkan untuk memperluas wilayah dan menanam tanaman guna
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari waktu ke waktu, makin banyak orang yang mengikuti jejak Bapak Demoen,
sehingga jumlah penduduk yang mendiami wilayah tersebut terus bertambah. Sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk, makin luas pula hutan yang mereka tebang untuk dijadikan
lahan pertanian (ladang). Di antara mereka, terdapat satu orang terkemuka bernama Bapak
Gobro yang berasal dari Kepanjen.

2. Tahun 1861-1867
Pada tahun 1861, Bapak Gobro ditunjuk sebagai perwakilan penduduk setempat untuk
memberi usulan kepada pemerintah Desa Kromengan. Usulan tersebut berupa permintaan
agar tempat yang mereka tinggali dijadikan sebagai dukuh dan dimasukkan dalam
pemerintahan Desa Kromengan. Usulan tersebut diterima oleh pemerintah Desa Kromengan
dan wilayah tersebut dijadikan dukuh bernama Jambuwer. Nama Jambuwer dipilih karena
wilayah tersebut dahulunya terdapat banyak pohon jambu air dan sumber air. Beberapa
sumber air yang ada di Jambuwer yaitu Sumber Ambya’an, Sumber Dul Sentul, Sumber
Jeruk, Kucur Pitu, Sumber Tibawan, dan Sumber Wongso.
Pada tahun 1861, Dukuh Jambuwer resmi masuk ke dalam Desa Kromengan
Kecamatan Sumberpucung yang dipimpin oleh Bapak Gobro sebagai kamituwo. Bapak
Gobro menjadi kamituwo selama 6 tahun, yakni pada tahun 1861-1867, kemudian diganti
oleh Mbah Lebar.

2
3. Tahun 1867-1897
Pada tahun 1867, Bapak Lebar mulai
menjalankan tugasnya sebagai kamituwo Dukuh
Jambuwer. Selanjutnya, pada suatu rapat di Desa
Kromengan, Bapak Lebar mengusulkan kepada
pemerintah agar Dukuh Jambuwer dijadikan desa
sendiri karena penduduknya cukup banyak, yaitu
lebih dari 70 buah rumah. Usulan tersebut diterima,
lalu Dukuh Jambuwer disahkan menjadi sebuah
desa bernama Desa Jambuwer. Bapak Lebar
diangkat sebagai Kepala Desa Jambuwer yang
pertama berdasarkan surat keputusan atas berdirinya
Desa Jambuwer oleh Residen Pasuruan.
Di bawah pimpinan Bapak Lebar, warga
Desa Jambuwer melakukan beberapa perbaikan dan
pembangunan berupa membangun Dam Pehklitik
Gambar 3. Bapak Lebar
dan mengatur sumber Ambyakan. Melalui
pembangunan tersebut, masyarakat Desa Jambuwer
dapat memperluas tanah-tanah pertanian dengan membuat (nyitak) tanah untuk lahan
pertanian baru.

Gambar 4. Sumber Ambyakan Gambar 5. Dam Pehklitik

Pada tahun 1897, Bapak Lebar meninggal dunia disebabkan oleh kecelakaan kerja,
yaitu tertimpa kayu di kebun kopi. Kecelakaan itu terjadi saat beliau sedang melakukan
pembangunan saluran irigasi dari Sumbergelang (Desa Sumberdem) yang akan digunakan
untuk mengairi sawah-sawah di Desa Jambuwer. Saluran irigasi tersebut dibangun dengan
membelah bukit bernama Bukit Putubunder. Bapak Lebar menjabat sebagai Kepala Desa
Jambuwer kurang lebih selama 30 tahun, yaitu pada tahun 1867 sampai dengan tahun 1897.

3
4. Tahun 1897-1913
Setelah meninggalnya Bapak Lebar,
pemerintahan Desa Jambuwer digantikan oleh
kamituwo Bapak Demoen. Selanjutnya, warga Desa
Jambuwer melakukan pemilihan kepala desa baru dan
hasilnya Bapak Demoen lah yang terpilih menjadi
Kepala Desa Jambuwer. Mengikuti perkembangan
jumlah penduduknya, Bapak Demoen mengajukan
permohonan (rekes) perluasan daerah kepada
pemerintah. Permohonan (rekes) tersebut berisi izin
untuk membuka hutan di Sumberdjo. Tempat tersebut
kini dikenal sebagai Dukuh Rekesan Sumberdjo.
Pada tahun 1913, Bapak Demoen
diberhentikan dengan hormat sebagai kepala desa
karena usianya yang sudah terlalu tua. Bapak
Demoen menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer
Gambar 6. Bapak Demoen
selama 16 tahun, yaitu mulai tahun 1897-1913.

Gambar 7. Balai Dukuh Rekesan Gambar 8. Rekesan

5. Tahun 1913-1941
Bapak Asmorejo diangkat menjadi kepala Desa Jambuwer untuk menggantikan
Bapak Demoen. Sebelumnya, beliau adalah seorang mantan Polisi Pamong Praja Kecamatan
Kepanjen, yang dahulu dikenal dengan sebutan Mantri Oepas Koenderan. Bapak Asmorejo
menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer hanya dua tahun, yaitu tahun 1913-1915, kemudian
digantikan oleh Bapak Cokroredjo.
Jasa yang tidak bisa dilupakan selama Bapak Asmorejo menjabat berupa pembuatan
saluran irigasi dari Sumbergelang yang mengalir hingga Desa Jambuwer. Pembangunan yang
dilakukan oleh Bapak Asmorejo tersebut merupakan pembangunan tahap kedua, meneruskan
pembangunan yang sebelumnya dikerjakan oleh Bapak Lebar sebelum beliau meninggal.
Saluran irigasi tersebut sangat membantu pengairan sawah milik masyarakat Desa Jambuwer
hingga saat ini.

4
Gambar10.
Gambar 9. Bapak Asmorejo
Cokroredjo

Pada tahun 1915, terdapat beberapa pembangunan di bawah pimpinan Bapak


Cokroredjo antara lain membangun Dam Leksho, Dam Mas, Dam Slamet, dan Dam
Sumbergelang. Selain itu, pada masa kepemimpinan Bapak Cokroredjo, juga melakukan
perluasan wilayah dengan melakukan babat alas untuk menambah dusun, yaitu Dusun
Bulupogog. Sebelum dijadikan dusun, wilayah Bulupogog merupakan hutan belantara yang
dibabat oleh rombongan dari Mataram. Kegiatan babat alas tersebut dipimpin oleh Mbah
Seladah dan Mbah Sodrono. Hingga saat ini makan Mbah Seladah masih dipelihara sebagai
bentuk penghormatan untuk orang yang melakukan babat alas di wilayah Bulupogog.

Gambar 11. Pohon Bulu

Dusun Bulupogog dinamakan demikian karena pada zaman dahulu terdapat beberapa
orang yang sedang melakukan babat alas di wilayah tersebut. Mereka menemukan pohon
yang berbeda dari pohon-pohon lainnya. Pohon tersebut diberi nama pohon bulu dikarenakan
apabila pucuk dari pohon tersebut pogog (putus) akan tumbuh kembali. Hingga akhirnya,
alas tersebut dibabat sampai habis dan jadikan tempat tinggal yang diberi nama Bulupogog.

5
Setelah menjabat selama 26 tahun, Bapak Cokroredjo mengajukan permohonan diri
untuk berhenti dari jabatannya sebagai Kepala Desa Jambuwer dikarenakan kesehatannya
yang mulai terganggu. Oleh karena itu, para warga sepakat untuk melakukan pemilihan
kepala desa untuk pertama kalinya. Pada pemilihan tersebut, Bapak Ranoedihardjo terpilih
sebagai kepala desa yang kelima.

6. Tahun 1942-1988
Pada tahun 1942, jabatan Kepala Desa Jambuwer
diisi oleh Bapak Ranoedihardjo. Selama menjabat,
Bapak Ranoedihardjo dan para pamong desa
melakukan banyak usaha untuk memajukan Desa
Jambuwer, terutama di bidang pendidikan dan
pertanian. Hasil yang sudah terwujud selama beliau
menjabat adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan
1) Membangun pindahan pasar.
2) Membangun kantor balai desa.
3) Membangun gedung SD di Rekesan
4) Membangan gedung SD di Glagaharum
5) Membangun gedung SD di Sumberdjo
6) Membangun Masjid Sarengat yang kini
dikenal dengan Masjid Jami’ Baitul Ma’mur.
Gambar 12. Bapak Ranoedihardjo 7) Membangun sebuah gedung TK.

b. Pertanian
1) Membangun dam di 8 tempat.
2) Membangun pembagi air di 11 tempat.
3) Membangun penahan walet di 3 tempat.
4) Membangun deker di 17 tempat.
5) Membangun jembatan di 8 tempat.
6) Membangun plengsengan di 2 tempat
c. Lain-lain
1) Membangun tugu di jalan-jalan sebanyak 6 buah.
2) Pengasapalan jalan yang pertama.
3) Pembangunan Puskesdes di Dusun Krajan.
4) Melakukan pelebaran jalan di Putukmiri.
5) Pembangunan lapangan desa.
6) Membangun saluran air minum Sidorukun yang sekarang dikenal sebagai Tirto
Mulyo.
7) Membangun got pasangan batu merah di kanan-kiri jalan sepanjang 500 m.
8) Mengubah kebun Ganjaran Pamong Desa menjadi sawah.
9) Mengadakan penghijauan tanah tandus agar bisa subur.
10) Membuat terasering untuk mencegah kelongsoran.

6
11) Mengajarkan warga cara menanam kopi secara teratur agar bisa mencapai hasil yang
lebih banyak.
Dikarenakan usianya yang sudah lanjut, Bapak Ranoedihardjo mengajukan
pemberhentian sebagai kepala desa kepada Kepala Daerah Tingkat II Malang. Pada tanggal
20 Agustus 1986 dikeluarkan SK Pemberhentian dengan hormat bernomor SK
141/53/452.010.1986. Setelah Bapak Ranoedihardjo berhenti menjadi kepala desa,
diangkatlah Sekretaris Desa Jambuwer, Bapak Ngali Suwito, sebagai PJ Kepala Desa
Jambuwer. Pada saat itu, beliau menjabat sebagai kepala desa mulai tahun 1986 dan berakhir
pada tahun 1988.

7. Tahun 1988-2000

Pada tahun 1988, pemerintah Desa Jambuwer


mengadakan kembali pemilihan kepala desa. Saat itu,
pemilihan kepala desa hanya diikuti oleh Bapak
Kusnan Hadi Wijaya, sehingga untuk mengikuti
aturan yang ada, calon kedua adalah bumbung kosong.
Apabila calon kedua yang terpilih, maka kepala desa
akan ditentukan oleh pemerintah daerah.
Dalam pemilihan kepala desa tahun 1988, Bapak
Kusnan Hadi Wijaya terpilih sebagai Kepala Desa
Jambuwer. Selama menjabat, Bapak Kusnan Hadi
Wijaya bersama perangkat desa berusaha melakukan
pembangunan di bidang pembangunan prasarana dan
transportasi. Hasil yang sudah terwujud selama beliau
menjabat adalah sebagai berikut.
Gambar 13. Bapak Kusnan Hadi

a. Pembangunan Prasarana
1) Pembangunan plengsengan.
2) Menyalurkan listrik ke dalam desa.
3) Membuat saluran air di RW02.
4) Membangun Balai Dusun Bulupogog.
5) Pembangunan saluran air minum di Putukmiri dan Rekesan.
b. Transportasi
1) Pembangunan makadam di Dusun Rekesan.
2) Pelebaran jalan di Putukmiri, Bulupogog, dan Ambyaan.
3) Mengaspal jalan di Dusun Krajan.
Setelah menjabat sebagai kepala desa selama 10 tahun, pada tahun 1998 diadakan
kembali pemilihan Kepala Desa Jambuwer. Pada memilihan kali ini, Bapak Kusnan Hadi
Wijaya kembali mencalonkan diri, sedangkan satu calon lainnya adalah Bapak Budi Adi.
Hasilnya, Bapak Kusnan Hadi Wijaya kembali terpilih sebagai Kepala Desa Jambuwer.

7
Gambar 14. Perangkat Desa Jambuwer Tahun 1989 Gambar 15. Perangkat Desa Jambuwer Tahun 1989

Pada tanggal 20 Oktober 2000, Bapak Kusnan Hadi Wijaya mengajukan permohonan
berhenti sebagai Kepala Desa kepada Kepala Daerah Kabupaten Malang. Kemudian,
keluarlah SK Pemberhentian bertanggal 28 Oktober 2000 dan diangkatlah Kepala Dusun
Krajan, Bapak Soeparno N. P., sebagai PJ Kepala Desa Jambuwer.

8. Tahun 2000-2011
Pada tahun 2000, diakan pemilihan Kepala Desa Jambuwer yang diikuti oleh Bapak
Sareh Suseno dan Bapak Baru Santoso. Hasil dari pemilihan tersebut adalah Bapak Sareh
Suseno terpilih menjadi Kepala Desa Jambuwer yang baru. Beliau menjabat sebagai kepala
desa selama dua periode atau kurang lebih selama 10 tahun, yaitu tahun 2000-2011.

Selama menjabat, beliau telah melakukan


banyak pembangunan. Berikut ini adalah
pembangunan-pembangunan yang dilakukan pada
masa Bapak Sareh Suseno.
1) Makadam
jalan mulai
dari Dusun
Bulupogog
hingga
Dusun

Glagaharum.
2) Pelebaran jalan tanah Ganjaran.
3) Makadam jalan mulai dari Dusun Bulupogog
hingga Dusun Cakru’an.

8
4) Pendirian PAUD di Dusun Glagaharum.
5) Pelebaran jalan dari lapangan menuju kampung.
6) Pelebaran jalan Ambyaan.
7) Pelebaran jalan mulai dari Sawah Lo menuju
Rekesan.
Gambar 16. Bapak Sareh Suseno 8) Pembangunan Jembatan Lo.
9) Makadam jalan Lo.
10) Pembukaan Jalan Sidolancar.
11) Makadam Jalan Sidolancar.
12) Pengaspalan jalan di RW02.
13) Pelebaran jalan gang di RT09.
14) Pelebaran jalan di RT10.
15) Pembukaan jalan perkebunan Sidodadi.
16) Pembukaan jalan perkebunan Sidomuncul.
17) Makadam jalan lintas timur Krajan.
18) Makadam jalan di sekitar SMP 04 Kromengan.
19) Makadam jalan di RW02.
20) Makadam jalan di RW03.
21) Aspal jalan di Dusun Rekesan.
Pada saat menjabat sebagai kepala Desa Jambuwer, Bapak Sareh Suseno melakukan
pemekaran wilayah terhadap Dusun Krajan. Dusun Krajan dimekarkan menjadi dua dusun,
yaitu Dusun Krajan (RW01-03) dan Dusun Glagaharum (RW04-06). Pemekaran tersebut
dilakukan untuk keperluan administratif. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di
kedua wilayah tersebut, maka pemekaran wilayah diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan kepada warga. Jabatan sebagai Kepala Dusun Krajan dipercayakan kepada Bapak
Winardi, sedangkan Kepala Dusun Glagaharum dipercayakan kepada Bapak Suparno.

9. Tahun 2011-2017

Pada tahun 2011, kembali diselenggarakan


proses pemilihan kepala desa. Pemilihan tersebut
merupakan pemilihan kepala desa dengan jumlah
peserta terbanyak, yaitu lima orang calon kepala desa.
Kelima calon tersebut, yaitu Gita, Sukirno, Tuwuhadi,
Ngajiono Endro Susanto, dan Purwanto. Banyaknya
calon kepala desa ini menandakan bahwa kehidupan
demokrasi di Desa Jambuwer sudah mengalami
peningkatan. Proses pemilihan kepala desa dilakukan
pada hari Rabu Pahing, tanggal 21 September 2011.
Hasilnya, Bapak Tuwuhadi terpilih sebagai kepala
desa untuk tahun 2011-2017.
Pada periode ini, kembali terjadi pemekaran
wilayah, tepatnya pada Dusun Rekesan. Dusun
Gambar 17. Bapak Tuwuhadi Rekesan dipecah menjadi dua dusun, yaitu Dusun
9
Rekesan dan Dusun Cakru’an Klopokuning. Dusun Rekesan dipimpin oleh Bapak Laseri,
sedangkan Dusun Cakru’an Klopokuning dipimpin oleh Bapak Abdi Sutopo. Selain
melakukan pemekaran wilayah, Bapak Tuwuhadi juga melakukan beberapa pembangunan
yang bermanfaat bagi penduduk Desa Jambuwer. Berikut adalah pembangunan yang
dilakukan Bapak Tuwuhadi.

Gambar 18. Talut di Sekitar Jowaran

1) Pembangunan jalan yang menghubungkan sawah kidul dengan jalan di Tanggulasi.


2) Membangun jalan antara sawah di utara Cakru’an hingga melewati makam desa.
3) Membangun jalan baru yang menghubungkan Glagaharum dengan daerah timur sungai.
4) Pembangunan jembatan yang menghubungkan Glagaharum dengan daerah timut sungai.
Selain membangun jalan, pada masa pemerintahannya,
5) Membangun beberapa talut penyangga jalan di sepanjang jalan Jowaran.
6) Membuka jalan ke tanah kas desa.
7) Pembelian tanah untuk tandon air.
8) Mendapatkan hibah tanah untuk posyandu di Rekesan.
9) Mendapatkan hibah tanah untuk posyandu di Cakru’an.
10) Membangun gedung balai posyandu di Bulupogog.
11) Membangun gedung balai posyandu di Glagaharum.
12) Pembangunan jembatan dan jalan pertanian dari Rekesan hingga Peniwen.
13) Pembangunan TPT jalan Tengkingan.
14) Pembangunan jembatan Kalisat, Bulupogog.
15) Mempaving jalan di Bulupogog.
16) Hibah makam desa.
17) Pengerasan jalan Ganjaran.
18) Melakukan perubahan sistem pengelolaan tanah kas desa dari bagi hasil menjadi sistem
sewa.

10. Tahun 2017-2023


Pemilihan kepala desa kembali dilakukan pada tahun 2017. Pada pemilihan kali ini,
Bapak Tuwuhadi kembali mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Jambuwer. Dikarenakan

10
masa jabatannya belum berakhir, maka Bapak Tuwuhadi harus mengajukan cuti sebagai
kepala desa. Selama masa cuti ini, ditunjuklah Bapak Sariyan sebagai pejabat sementara PJ
Kepala Desa Jambuwer. Dalam pemilihan ini, Bapak Tuwuhadi kembali memenangkan
pemilihan kepala desa sehingga beliau akan menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer hingga
tahun 2023.

11
Pada tanggal 13 Juni 2017, Bapak Tuwuhadi terpilih menjadi Kepala Desa Jambuwer.
Setelah terpilih, beliau dilantik oleh Bupati Malang, Rendra Krisna. Pelantikan kali ini
dilakukan bersamaan dengan 57 kepala desa terpilih sekabupaten Malang untuk masa jabatan
2017-2023. Pelantikan ini dilakukan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, di Jalan Agus
Salim, No.07, Kabupaten Malang. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini
berdasarkan Surat Keputusan Bupati No. 188.45/435/KEP/35.07.013/2017 sampai dengan
No. 188.45/491/KEP/35.07.013/2017 tentang pengesahan pengangkatan kepala desa dengan
masa jabatan 2017-2023.
a. Pencapaian pembangunan infrastruktur pada tahun 2018-2019.
1) Pembangunan rabat beton RT33 Dusun Cakru'an Klopokuning.
2) Pembangunan selokan bertulang RT22.
3) Pembangunan rabat beton di RT27 dan RT28.
4) Pembangunan hasil pengolahan kopi di Jowaran.
5) Pembangunan selokan beton bertulang RT09 dan RT10.
6) Pembangunan jalan paving di sawah Jowaran.
7) Pembangunan talut penahanan tanah di RT24, RT10, dan RT37.
8) Pengerasan jalan menuju Wisata Edukasi Jowaran.
b. Pencapaian pembangunan infrastruktur pada tahun 2021.
1) Pengerasan jalan paving di lingkungan PAUD.
2) Pembangunan selokan bertulang Pak Suri.
3) Pembangunan fasilitas jamban umum.
4) Pembangunan tempat TPT mata air kolam di Ambyaan.
5) Pembangunan wisata kolam renang Ambyaan.
6) Pembangunan TPT pelataran wisata satu di Ambyaan.
7) Pembangunan TPT pelataran wisata dua di Ambyaan.
8) Pembangunan pembatasan tanah wisata Ambyaan.
9) Pembangunan kamar mandi wisata Ambyaan.
10) Pembangunan pipanisasi di wilayah Ki Dul Karim.
11) Pemasangan paving di Ambyaan wilayah atas dan bawah.
12) Pembangunan TPT pelataran tiga di wisata Ambyaan.
13) Pembangunan tandon air di wisata Jowaran.
14) Pembangunan stan penjualan produk Jowaran.
15) Pembangunan drainase dan TPT beton bertulang RT33.
16) Pembangunan TPT Pak Salam.
Selain beberapa pencapaian yang didapat dari sumber RPD atau APS, terdapat
beberapa pencapaian dari dana pribadi milik Bapak Tuwuhadi yang diperuntukkan bagi desa
Jambuwer. Beberapa pencapaian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Pembelian tanah untuk tandon air di Dusun Cakru'an Klopokuning pada tahun 2017.
2) Pembelian tanah untuk penambahan polindes.
3) Pembelian tanah untuk penambahan lahan posyandu di Dusun Rekesan.
4) Pembelian tanah di depan Mbok Sakem untuk gudang.
5) Pembelian tanah di Ambyaan sebagai destinasi wisata Ambyaan.

12
11. Tahun 2023-2029

Gambar 19. Pelantikan Bapak Mujiono oleh Bupati Malang

Sehubung dengan belum berakhirnya masa jabatan Bapak Tuwuhadi selaku kepala
desa, beliau harus mengajukan cuti guna memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri
sebagai calon kepala desa yang baru. Dengan cutinya Bapak Tuwuhadi sebagai kepala desa,
maka ditunjuklah Bapak Hendro …., selaku sekretaris desa, menjadi Pejabat Harian (PLH)
untuk mengisi kekosongan jabatan kepala desa.
Pemilihan tahun ini diikuti sebanyak tiga calon kepala desa. Ketiga calon tersebut
yaitu Bapak Mujiono, Bapak Feri Dwi, serta Bapak Tuwuhadi. Lalu, pada hari Minggu Pon,
tanggal 14 Mei 2023, dilaksanakan pemilihan kepala desa serentak gelombang kedua yang
diselenggarakan di 12 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Desa Jambuwer. Adapun
pemenang dari pemilihan kepala desa tersebut adalah Bapak Mujiono. Beliau akan menjabat
sebagai Kepala Desa Jambuwer untuk masa jabatan 2023-2029.

13

Anda mungkin juga menyukai