Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program dari
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai salah satu
pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat
untuk membantu masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya yang dapat memajukan
potensi masyarakat di daerah. Program ini dilaksanakan dengan menyelaraskan kegiatan
riset dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen serta mahasiswa lintas keilmuan.
Program ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk membantu mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuannya secara nyata dan handal sehingga dapat
memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi desanya.

Kuliah Kerja Nyata yang diadakan di Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran” Jawa Timur pada tahun ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti KKN-
Reguler, KKN-Kewirausahaan, KKN-PPM, KKN-Kebangsaan, dan KKN-Tematik
dengan definisi, tujuan dan waktu pelaksanaannya masing-masing.

KKN-Tematik pada kelompok empat bertempatan di Desa Telemung. Kecamatan


Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi menjadi lokasi pertama untuk menjadi tempat kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur pada tahun 2019
dengan tujuan untuk pemetaan permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa
Telemung, serta pencarian data atau informasi guna mendukung perkembangan desa dan
pengoptimalan potensi yang ada di desa tersebut.

Pelaksanaan KKN-Tematik kelompok empat UPN “Veteran” Jawa Timur


memiliki tema “Mengembangkan Potensi Desa Telemung, Kecamatan Kalipur,
Kabupaten Banyuwangi” yang diharapkan menghasilkan luaran berupa perencanaan
program kerja atau usulan – usulan kegiatan yang akan direalisasikan dalam pelaksanaan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata di tahun berikutnya untuk menunjang perencanaan
pengoptimalan potensi yang ada di Desa Telemung.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan tujuan dan manfaat dari pelaksanaan
KKN-Tematik kelompok empat adalah:
a. Memetakan permasalahan dan potensi yang terdaoat pada Desa Telemung
b. Membuat produk olahan dari potensi yang terdapat pada Desa Telemung
c. Pengenalan produk olahan yang telah dibuat kepada warga Desa Telemung

1.3 Sasaran

Dari penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan tujuan dan manfaat dari
pelaksanaan KKN-Tematik kelompok empat yaitu:

a. Pemerintah Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi


b. Tokoh masyarakat Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi
c. Maysrakat Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi
BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH

Desa Telemung merupakan Desa yang berasal dari pemekaran dari Desa Kelir,
yang dulunya merupakan suatu kedusunan Telemung bagian dari Desa Kelir Kecamatan
Kalipuro, pemekaran terjadi pada tahun 2000, dengan memiliki perbatasan wilayah
sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Gombengsari

• Sebelah Barat berbatasan dengan : Hutan

• Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Kelir

• Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Bulusari

Pada dasarnya pembentukan nama Desa Telemung berdasarkan musyawarah dari


tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah pada saat itu, sejak terbentuknya Desa
Telemung Pemerintahan Desa Telemung sudah 5 kali ganti Kepala Desa. Kepala Desa
pertama bernama H. Ach. Mustofa Kepala Desa Pj Persiapan. Dari hasil pemilihan
Kepala Desa tersebut terpilih seorang Kepala Desa yang bernama Bapak Kusnoto,
diberhentihan oleh Bupati. Lalu Desa Telemung Kepala Desa Telemung diisi oleh Bapak
Chairman Dahlan sebagai Pj, maka diadakannya lagi pemilihan calon Kepala Desa baru,
dengan hasil pemilihan Kepala Desa, maka terpilihlah Kepala Desa baru yang bernama
Bapak Yudo Marlito, masa Jabatan Kepala Desa Bapak Yudo Marlito telah habis pada
tanggal 29 september 2013, maka diadakannya lagi pemilihan calon Kepala Desa baru
pada tanggal 5 September 2013, dengan hasil pemilihan Kepala Desa, maka terpilihlah
Kepala Desa baru yang bernama Bapak Misdi beliaulah yang sampai saat ini memerintah
di Desa Telemung
BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1 Persiapan KKN

Ada beberapa persiapan yang dilakukan kelompok empat sebelum melakukan


kegiatan KKN-Tematik di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi
yaitu melakukan survey lokasi KKN dan penyusunan divisi serta program kerja yang
akan dilakukan.

3.1.1

3.1.2 Survey Lokasi KKN

Survey lokasi yang tepatnya berada di Dusun Telmungsari Desa


Telemung dilakukan oleh dua perwakilan dari anggota kelompok berangkat pada
hari Sabtu, 22 Juni 2019 pada pagi hari dan kembali ke Surabaya pada hari
Minggu, 23 Juni 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan selama survey sebagai
berikut:

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


1. Sabtu, 22 Juni 2019 03.30 Berangkat dari Surabaya
menuju lokasi kegiatan KKN
yang akan disurvey.
09.00 – 14.00 Istirahat, sholat, dan makan
16.00 Tiba di tempat survey
2. Minggu, 23 Juni 2019

Survey yang telah dilakukan tersebut mendapatkan informasi seperti


kondisi Desa Telemung hal ini menyangkut akses jalan, puskesmas, sekolah,
tempat ibadah, serta kantor balai desa. Adapun informasi mengenai potensi desa
serta permasalahannya.

a. Potensi Desa Telemung

Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi dikenal


sebagai tempat budidaya dan peternakan kambing etawa. Sebagian besar
penduduk nya bekerja di sector pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Telemung kini terus dikembangkan menjadi sebuah destinasi desa wisata
dengan produknya berupa kopi. Desa Telemung tidak hanya menghasilkan
kopi tetapi juga memiliki potensi lainnya seperti susu kambing etawa, gula
semut dari mira kelapa, aren ( gula merah ) sampai peci dari anyaman bambu,
hingga kini terus di kembangkan karena hampir produk dari Desa Telemung
ini sudah tersebar sampai ke luar pulau.

Berikut merupakan diagram yang menunjukkan komoditas terbesar di


Desa Telemung yang pertama dalam sektor pertanian.

Pertanian
8
7
6
5
Ton/Ha

4
3
2
1
0
Jagung Ubi Jalar Cabe Ubi Kayu

Pertanian

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa hasil pertanian


terbesar di Desa Telemung Kecamatan Kalipuro Kab. Banyuwangi
yaitu jagung dengan hasil produksi 7 ton/ha dan terendah yaitu ubi
jalar sebesar 0,4 ton/ha.

Diagram kedua merupakan diagram yang menunjukkan


komoditas terbesar di Desa Telemung dalam sektor perkebunan yaitu
sebagai berikut.

Perkebunan
4
3.5
3
2.5
Ton/Ha

2
1.5
1
0.5
0
Kelapa Kopi Cengkeh

Perkebunan
Hasil perkebunan terbesar di Desa Telemung Kecamatan
Kalipuro Kab. Banyuwangi dari diagram di atas yaitu kopi sebesar
3,34 ton/ha, cengkeh sebesar 3,075 ton/ha, dan terendah yaitu kelapa
1,7 ton/ha.

Dan selajutnya, diagram ketiga menunjukkan komoditas


terbesar di Desa Telemung dalam sektor peternakan sebagai berikut.

Peternakan
2500
Hasil Produksi

2000

1500

1000

500

0
Telur Madu Susu

Peternakan

Hasil peternakan terbesar secara berurutan di Desa Telemung


Kec. Kalipuro Kab. Banyuwangi yaitu susu sebesar 2.251 L/Th, madu
sebesar 175 L/ Th dan telur sebesar 150 buah/ th.

Desa Telemung sendiri sudah memiliki Produk yang memiliki


nilai jual yang bagus,baik dalam Pariwisata,Peternakan dan Pertanian.
Berikut produk desa Telemung

a. Omah Kopi Luwak

Omah Kopi Luwak berada di Desa Telemung, Kabupaten


Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia Omah Kopi Luwak
terletak di Desa Telemung yang merupakan kawasan lereng
Pegunungan ljen di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Desa Telemung memiliki wilayah seluas 550Ha dan sebesar
330Ha didominasi oleh perkebunan kopi rakyat. Anda dapat
mengunjungi lokasi ini dari pelabuhan Ketapang menggunakan bus
jurusan Jember atau naik taxi ke arah kota, turun di perempatan Brak
kemudian naik ojek ke Desa Telemung kurang lebih 15 menit, bila
mengendarai taxi bisa langsung ke Desa Telemung. Jalur lainnya
adalah via kereta api turun di Stasiun Karangasem atau Stasiun
Banyuwangi Baru, kemudian naik taxi untuk bisa menuju ke desa
Telemung.

Omah Kopi Luwak cocok untuk keluarga yang ingin


berwisata, pecinta dan kolektor kopi Indonesia. Omah Kopi Luwak
ditujukan untuk keluarga yang ingin mendapatkan pengalaman
wisata berbeda setelah jenuh dengan aktivitas rutin. Omah Kopi
Luwak juga ditujukan bagi para pecinta kopi yang rela menjelajah
daerah-daerah untuk melengkapi koleksi kopi. Kami memiliki dua
pilihan teknik pengolahan untuk menghasilkan karakter kopi
berbeda. Pengolahan pertama dilakukan secara tradisional dan
ditujukan bagi mereka yang gemar bertualang mencari citarasa
kopi 'autentik' pengolahan kopi yang lainnya menggunakan mesin
produksi sehingga para pecinta kopi dapat menikmati sajian kopi
yang berkualitas dengan citarasa yang makasimal.Gambar. Pintu
Masuk Omah Kopi.
Gambar. Kegiatan Omah Kopi Luwak
Para pengunjung dapat merasakan pengalaman ketika
panen di bulan Juli hingga bulan Oktober. Selain di musim panen,
pengunjung dapat ke omah kopi luwak di hari-hari biasa maupun di
akhir pekan. Pengunjung yang datang ketika musim panen akan
diberikan kesempatan untuk memetik buah kopi di perkebunan
yang dikelola. Namun, para pengunjung diharapkan melakukan
reservasi atau konfirmasi terlebih dahulu bila ingin datang ke omah
kopi luwak, karena tempat wisata ini menjaga kulitas
pendampingan setiap pengunjung yang datang.
b. Susu Kambing Etawa

Susu Kambing Etawa merupakan salah satu produk ternak


yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Menurut hasil
dari penelitian yang dilakukan oleh United State Departement
of Agriculture (USDA) menunjukkan gizi susu kakegumbing
etawa mendekati komposisi sempurna ASI. Setiap 100 gram
susu kambing mengandung 3-4% protein, 4-7% lemak, 4,5%
karbohidrat, 134 gram kalsium dan 111 g fosfor. Komposisi
kimiawi susu kambing etawa mengandung protein, lemak,
karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium,
kalium, vitamin A,B1 (IU), B2 (mg), B6, B12, C, D, E, Niacin,
V, Asam Pantotenant, Kolin dan Inositol. Anak yang
mengkomsumsi susu kambing memiliki kepadatan tulang yang
baik, kadar hemoglobin meningkat, serta kecukupan vitamin A,
B1, B2 dan B3 yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan sel otak dan saraf. Asam amino yang
mengandung unsur belerang metionin, sistin dan sistein penting
untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf, serta
berperan dalam pembentukan sel darah penawar racun
(detoksifikasi) bahan bahan kimia berbahaya yang masuk ke
dalam tubuh.

Gambar. Pemerasan Susu Kambing Etawa


Adapun kegunaan susu kambing etawa sebagai
berikut :
1) Membantu pencernaan dan mentralisir asam lambung.
2) Sebagai terapi penyembuhan penderita asma, TBC dan
infeksi paru-paru akut menahun.
3) Membantu mengobati alergi pada kulit dan organ tubuh
lainnya.
4) Menambah stamina dan daya tahan tubuh.
5) Mengatasi masalah impotensi/ frigiditas serta
meningkatkan vitalitas pria dan wanita dewasa.
6) Berkhasiat untuk penderita kelainan fungsi ginjal atau
dalam dunia medis disebut dengan neprotic sindrom.
7) Berkhasiat sebagai terapi penyembuhan asam urat.
8) Berkhasiat untuk pembentukan tulang, sangat dianjurkan
bagi mereka yang menderita reumatik dan mencegah
kerapuhan tulang/ osteophorosis.
9) Membantu untuk memberikan asupan nutrisi dan gangguan
metabolisme tubuh lainnya.
10) Membantu menghaluskan kulit karena sudah ada susu
kambing etawa dalam bentuk sabun (Soap).

Gambar. Produk Susu Kambing Etawa

c. Gula Semut

Desa Telemung memiliki potensi lain yaitu gula semut.


Gula semut merupakan gula yang terbuat dari nira kelapa yang
dapat digunakan sebagai bahan campuran kopi, teh, dan
minuman lainnya. Gula semut dapat menjadi oleh-oleh untuk
wisatawan yang berkunjung di Desa Telemung. Gula semut
memiliki kandungan berupa Thiamin (Vitamin B1), Riboflavin
(Vitamin B2), Nicotinic Acid (Vitamin B3), Pyridoksin
(Vitamin B6), Ascorbic Acid, Kalsium. Manfaat gula semut
yaitu mencegah anemia, menurunkan gula darah, menstabilkan
kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan
peredaran darah, mencegah asam urat, dan mengurangi risiko
stroke.
b. Permasalahan Desa

Permasalahan yang terjadi di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro,


Kabupaten Banyuwangi yaitu ketika para petani menjual hasil panen kopinya.
Harga kopi yang dijual terbilang cukup murah diakibatkan oleh kurangnya
sumberdaya manusia yang termotivasi untuk mengembangkan komoditi yang ada
seperti melakukan proses lanjutan sehingga dapat dipasarkan sendiri dan tidak
melalui tengkulak. Untuk saat ini kopi dijual seharga 20.000 per-kilo sedangkan
seharusnya kopi bisa dijual seharga 75.000 per-kilo dan 200.000 per-kilo jika
menggunakan pupuk kendang. Pemerintah setempat telah menyediakan alat
pengolahan kopi untuk Desa Telemung, namun alat tersebut tidak dimanfaatkan
dengan baik. Kurangnya motivasi kepada sumber daya manusia di daerah
tersebut menyebabkan alat tersebut tidak digunakan dengan sebaiknya. Saat ini
untuk pemasaran kopi melalui tengkulak dan untuk pemasaran susu melalu agen.

Peternak di Desa Telemung rata-rata memiliki sapi dan kambing.


Hampir semua peternak memiliki kambing namun hanya beberapa saja
yang memiliki sapi. Dalam 1 RT di Desa Telemung terdapat 11 peternak
Kambing, 7 peternak Sapi, dan hampir setiap ruman memiliki Ayam.
Untuk perkebunan sendiri terdapat beberapa komoditi yang di tanam
seperti kelapa, manggis, duren, pisang, kopi, alpukat dan langsat.
Terkadang mereka menanamnya dalam satu kebun dan untuk sayuran
belum ada warga yang menanamnya.

Adapun permasalahan lain yang ada di Desa Telemung yang


dialami oleh para peternak yaitu pemanfaatan untuk memproduksi susu
kambing etawa yang menjadi ikon dari desa tersebut. Susu kambing etawa
memiliki kekurangan yaitu adanya aroma prengus dari susu tersebut,
sehingga mengurangi peminat dari konsumen untuk membeli susu
kambing etawa.

3.1.3 Penyusunan Program Kerja

Program kerja pada KKN-Tematik memiliki empat pengelompokkan


divisi yang disusun sesuai dengan arahan dari dosen pembimbing pada waktu
pembekalan, yaitu 1) Divisi Produksi; 2) Divisi Pendidikan, Sosial Budaya, dan
Spiritual; 3) Divisi Kesehatan dan Kebersihan, 4) Divisi Administrasi Pemerintah
Desa. Pembagian tersebut memiliki program kerja masing-masing yang telah
disesuaikan dengan tema yang tela ditentukan.

Kuliah Kerja Nyata di daerah Kabupaten Banyuwangi tepatnya di Desa


Telemung, Kecamatan Kalipuro pada tahun 2019 merupakan tahun pertama yang
dijadikan lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik UPN “Veteran” Jawa Timur,
sehingga program kerja pada setiap divisi berfokus pada kegiatan pemetaan
permasalahan, pencarian data primer dan sekunder, dan proses pencarian solusi
dari pemetaan permasalahan yang difokuskan pada pengelohan produk susu
kambing etawa sehingga potensi tersebut dapat dikembangkan.

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 1 – 15 Juli 2019

Tempat : Desa Telemung Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi

3.3 Rencana Kegiatan

Perencanaan kegiatan dipetakan ke dalam empat divisi guna memudahkan


pengumpulan data yang dibutuhkan dan pelaksanaan pemetaan permasalahan, yaitu, 1)
Divisi Produksi; 2) Divisi Pendidikan, Sosial Budaya, dan Spiritual; 3) Divisi Kesehatan
dan Kebersihan, 4) Divisi Administrasi Pemerintah Desa.
3.3.1 Divisi Pendidikan, Sosial Budaya, dan Spritual

Program
Kerja/ Deskripsi Sasaran Tempat Waktu
Kegiatan Pelaksanaan
Observasi dan Melakukan Perangkat Kantor Selasa, 2 Juli
Pendataan observasi dan Desa dan Balai Desa 2019
pemintaan data Tokoh
mengenai Masyarakat
pendidikan,
sosial, dan
spritual di Desa
Telemung
Pendekatan Pendekatan Anak-anak Posko Rabu, 3 Juli
kepada anak- melalui di Desa Kuliah 2019
anak di Desa pengenalan diri Telemung Kerja
Telemung dan memberikan Nyata
permainan yang
beredukasi serta
memberikan
informasi
mengenai adanya
Taman Belajar
Pengenalan Memberikan Anak-anak Posko Kamis, 4
Taman Belajar permainan yang di Desa Kuliah Juli 2019
dapat mengasah Telemung Kerja
pengetahuan Nyata
Taman Belajar 1. Jalan-jalan Anak-anak Posko Jumat, 5 Juli
pagi di Desa Kuliah 2019
2. Kegiatan Telemung Kerja
membaca dan Nyata
penghapalan
angka dalam
bahasa inggris
Taman Belajar 1. Mereview Anak-anak Posko Sabtu, 6 Juli
mengenai di Desa Kuliah 2019
penghapalan Telemung Kerja
2. Memberikan Nyata
materi bahas
Inggris
tentang
anggota
keluarga
Taman Belajar 1. Penghapalan Anak-anak Posko Minggu, 7
perkalian di Desa Kuliah Juli 2019
2. Pemberian Telemung Kerja
hadiah Nyata
Taman Belajar 1. Penghapalan Anak-anak Posko Selasa, 9 Juli
perkalian di Desa Kuliah 2019
2. Belajar serta Telemung Kerja
bernyanyi Nyata
lagu anak-
anak dalam
bahasa
Inggris
Taman Belajar Belajar mengaji , Anak-anak Posko Kamis, 11
sholawat, serta di Desa Kuliah Juli 2019
surat-surat pendek Telemung Kerja
Nyata
Lomba 1. Memberikan Anak-anak Balai Desa Sabtu, 13
lomba seperti di Desa Juli 2019
mewarnai, Telemung
memasukkan
paku dalam
botol beregu,
estafet air
2. Pemberian
hadiah

3.3.2 Divisi Administrasi Pemerintah Desa


Program
Kerja/ Deskripsi Sasaran Tempat Waktu
Kegiatan Pelaksanaan
Survey dan Melakukan Perangkat Kantor Selasa, 2 Juli
pemetaan pemetaan dan Desa Balai Desa 2019
permasalahan pengajuan
permintaan data
primer dan
sekunder Desa
Telemung
Pendataan Pengambilan data Perangkat Kantor Kamis, 4
primer dan Desa Balai Desa Juli 2019
sekunder Desa
Tekemung
Pembuatan Perancangan Perangkat Kantor Sabtu, 6 Juli
website desa mengenai Desa Balai Desa 2019
pembuatan desain
website desa
Survey dan Melakukan Tokoh Omah Kopi Minggu, 07
Pemetaan survey mengenai Masyarakat Luwak dan Juli 2019
wisata Desa wisata yang ada Villa
Telemung di Desa Telemung Belanda
Musyawarah Diskusi mengenai Anggota Posko Senin, 8 Juli
bersama divisi konten web profil Divisi Kuliah 2019
produksi Desa Telemung Produksi Kerja
tentang Nyata
perkembangan
potensi Desa
Telemung
Musyawarah Mendiskusikan Perangkat Kantor Selasa, 9 Juli
bersama rancangan website Desa Balai Desa 2019
Perangkat Desa Telemung
Desa
Pengerjaan Memulai Masyarakat Kantor Rabu, 10
Webstite Desa pengerjaan web dan Balai Desa Juli 2019
utama Pemerintah
an Kota
Pengerjaan Memulai Masyarakat Kantor Kamis, 11
Website Desa pengerjaan web dan Balai Desa Juli 2019
admin di web Pemerintah
utama an Kota

3.3.3 Divisi Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Program
Kerja/ Deskripsi Sasaran Tempat Waktu
Kegiatan Pelaksanaan
Survey dan Melakukan Anak-anak Puskesmas Rabu, 3 Juli
pemetaan survey dan (balita Pembantu 2019
permasalahan pemetaan masalah sampai usia
kesehatan pada memasuki
masyarakat Desa sekolah
Telemung dasar)
Pengurusan Mengurus surat Perangkat Kantor Kamis, 4
perizinan pengantar untuk desa Balai Desa Juli 2019
mengadakan
penyuluhan
“Sanitasi dan
Keamanan
Pangan”
Pengurusan Mengurus surat Staff Puskesmas Jumat, 5 Juli
Perizinan perijinan untuk Puskesmas Kelir 2019
mengadakan
penyuluhan
“Sanitasi dan
Keamanan
Pangan”
Persiapan Mempersiapkan Kader Puskesmas Sabtu, 6 Juli
acara mengenai materi Kelir 2019
penyuluhan yang akan
disampaikan
dengan konsultasi
kepada pegawai
Puskesmas Kelir
Pelaksanaan Melakukan Kader Balai Desa Rabu, 10
acara sosialisasi Juli 2019
penyuluhan penyuluhan
bersama pegawai
Puskesmas Kelir
mengenai
“Sanitasi dan
Keamanan
Pangan”

3.3.4 Divisi Produksi

Program
Kerja/ Deskripsi Sasaran Tempat Waktu
Kegiatan Pelaksanaa
n
Survey dan Melakukan Ketua Rumah ketua Rabu, 3
pemetaan observasi dan kelompok kelompok Juli 2019.
permasalahan pemetaan tani dan tani yang ada
mengenai tokoh di Dusun
potensi dan masyarakat. Gedor,
permasalahan Dusun
yang ada. Krajan,
Dusun Watu
Gepeng, dan
Dusun
Wonosuko.
Focus Group Diskusi Kelompok Balai Desa Jumat, 5
Discussion mengenai Tani dan Juli 2019
potensi desa dan Tokoh
pencarian Masyarakat
alternatif.
Survey dan Melakukan Potensi Omah Kopi Minggu, 7
pemetaan observasi dan Wisata Telemung Juli 2019.
permasalahan pemetaan (Omah Kopi dan Rumah
mengenai Telemung Peninggalan
potensi dan dan Rumah Belanda.
permasalahan Peninggalan
yang ada. Belanda).
Penyuluhan Memberikan Ibu-ibu PKK Balai Desa Selasa, 9
Olahan Produk edukasi macam- dan Juli 2019.
Susu Kambing macam olahan kelompok
Etawa yang terbuat tani.
dari susu
kambing etawa.
Demo Melakukan Ibu–Ibu PKK Rumah Pak Sabtu, 13
Pembuatan demo (Pemberdaya Muhammad Juli 2019.
produk pembuatan susu an di dusun
pasteurisasi, Kesejahteraa Wonosuko.
permen dari n Keluarga).
susu kambing
etawa briket dari
kulit kopi kering
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Divisi Pendidikan, Sosial Budaya, dan Spiritual

4.1.1 Observasi

Divisi pendidikan, sosial budaya, dan spritual melakukan observasi untuk


kegiatan yang akan dilaksanakan selama Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa
Telemung dengan cara melakukan wawancara kepada beberapa pihak terkait.
Wawancara tersebut dilakukan di beberapa tempat, yaitu Kantor Balai Desa
Telemung, beberapa rumah tokoh masyarakat. Observasi yang dilakukan bertujuan
untuk menyesuaikan kurikulum yang akan menjadi patokan selama kegiatan dari
divisi pendidikan, sosial budaya, dan spiritual yaitu adanya Taman Belajar. Observasi
tersebut dilakukan pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.00
WIB. Sasaran dari kegiatan ini adalah perangkat desa, tokoh masyarakat, dan anak-
anak di Desa Telemung mulai dari yang belum sekolah sampai SD sederajat. Kendala
pertama yang dialami selama kegiatan berlangsung yaitu keterbatasan kendaraan
sehingga memobalisasi untuk kegiatan ini tergolong rendah, namun selebihnya
berjalan lancar. Dan yang kedua kendala yang dialami yaitu belum terlaksananya
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat.

4.1.2 Taman Belajar

Adapun program kerja yang diselenggarakan oleh divisi pendidikan, sosial


budaya, dan spiritual yaitu mengadakan kegiatan bimbingan belajar yang dinamakan
“Taman Belajar”. Dikarenakan kegiatan belajar mengajar di Sekolah belum
terlaksanakan, maka materi yang diberikan hanya mereview kembali pengetahuan
dasar mengenai matematika, bahasa asing seperti Bahasa Inggris, dan pengetahuan
alam. Kegiatan “Taman Belajar” dilaksanakan di Posko KKN-Tematik kelompok
empat yang dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Anak-anak
yang berpartisipasi dalam kegiatan “Taman Belajar” berasal dari Dusun
Telemungsari dan Dusun Krajan. Kendala dari kegiatan bimbingan belajar yaitu
jauhnya rumah dari anak-anak yang berpartisipasi dengan Posko KKN-Tematik
kelompok empat dan kurangnya kendaraan yang memadai untuk menjangkau anak-
anak dari Dusun lain, contohnya Dusun Gedor, Wonosuko, dan Watu Gepeng.
Namun, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan anak-anak yang berpartisipasi
menunjukkan antusiasnya mengikuti kegiatan ini.

4.1.3 Permainan Edukasi

Permainan Edukasi yang dilaksanakan oleh divisi pendidikan, sosial budaya,


dan spiritual meliputi bernyanyi lagu anak – anak berbahasa Inggris yang bertujuan
untuk melatih cara membaca kata dalam Bahasa Inggris yang benar dan melatih
speaking pada peserta taman belajar. Pembelajaran Bahasa Inggris sangat penting
diberikan karena belum adanya mata pelajaran Bahasa Inggris pada tingkat Sekolah
Dasar. Adanya kegiatan jalan – jalan di lingkungan sekitar dengan diselingi
pertanyaan – pertanyaan untuk mengulang materi – materi yang sudah di berikan.
Permainan ABC lima dasar merupakan permainan sederhana dimana peserta
bernyanyi bersama kemudian menyebutkan satu kata secara berurutan dan tidak boleh
di ulang sampai salah satu peserta tidak dapat menyebutkan kata yang sudah di
sepakati. Ketika peserta tidak dapat menyebutkan kata dalam waktu lima detik akan
diberikan hukuman berupa petanyaan mengenai ilmu pengetahuan sesuai dengan
tingkat pembelajaran yang ada di sekolah. Tebak – tebakan surat pendek dan
sholawat bersama jika ada peserta yang hafal akan mendapatkan hadiah.

4.1.4 Lomba

Divisi pendidikan, sosial budaya, dan spiritual mengadakan lomba untuk anak-
anak di Desa Telemung yang diadakan pada tanggal 13 Juli 2019 di halaman Balai
Desa. Lomba yg diadakan yaitu lomba mewarnai, memasukkan paku ke dalam botol
secara beregu, dan estafet air. Lomba tersebut bertujuan untuk melatih kreatifitas dan
kekompakan untuk anak-anak di Desa Telemung. Pertama, dengan lomba mewarnai,
anak-anak bisa mengembangkan kreatifitasnya. Lomba memasukkan paku ke dalam
botol memiliki tujuan yaitu melatih kekompakan, kepercayaan, dan fokus. Begitupun
juga dengan lomba estafet air.

4.2 Divisi Administrasi Pemerintahan Desa

4.2.1 Observasi

Divisi Administrasi Pemerintahan Desa melakukan observasi dengan


menggunakan teknik wawancara dengan narasumber dari pihak administrasi desa
setempat. Yang menjadi narasumber dari wawancara ini yaitu Kasi Pemerintah di
Desa Telemung. Pelaksanaan kegiatan observasi dimulai tanggal 2 sampai dengan 4
Juli 2019 pada pukul 08.00 hingga 13.00 di Kantor Balai Desa Telemung. Tujuan dari
observasi ini yaitu untuk mencari data primer dan sekunder dari Desa Telemung yang
akan dijadikan bahan untuk pembuatan website desa.

Pada tanggal 7 Juli 2019 perwakilan divisi administrasi dan perwakilan dari
divisi-divisi lainnya melakukan observasi pariwisata desa di Desa Telemung yaitu
Omah Kopi Luwak dan Villa Belanda. Obesrvasi ini bertujuan untuk melihat
perkembangan destinasi lokal di Desa Telemung yang dijadikan obyek wisata untuk
meningkatkan potensi Desa Telemung. Kegiatan observasi tersebut berjalan dengan
lancar dan terlaksana dengan baik.

4.2.2 Pembuatan Website Desa

Dengan adanya web desa, wisatawan dapat dengan mudah mencari informasi
mengenai Desa Telemung seperti destinasi wisata dan juga potensi apa saja yang ada
di sana sehingga wisatawan asing maupun lokal dapat lebih tertarik untuk
mengunjungi Desa Telemung Sebagai destinasi wisata saat berkunjung ke Kabupaten
Banyuwangi. Adapun informasi yang telah disediakan pada website Desa Telemung
diantaranya yaitu, Home, Profil Desa, Fasilitas, Struktur, dan Hubungi Kami.
Pembuatan website desa dimulai pada tanggal 6 sampai dengan 11 Juli 2019. Selama
tanggal tersebut divisi administrasi melakukan musyawarah dengan divisi produksi
pada tanggal 8 Juli 2019 untuk mendiskusikan mengenai perkembangan potensi desa
untuk konten website desa. Pada tanggal 9 Juli 2019 melakukan musyawarah bersama
perangkat desa untuk mendiskusikan rancangan website desa. Selama kegiatan
pengerjaan pembuatan website desa terdapat kendala yaitu susahnya koneksi internet.
Selebihnya proses pembuatan website berjalan dengan lancar.

4.3 Divisi Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

4.3.1 Observasi

Divisi Kesehatan melakukan observasi dengan menggunakan teknik


wawancara. Narasumber dari wawancara tersebut yaitu staff puskesmas di Puskesmas
Pembantu yang terletak di Dusun Krajan, Desa Telemung pada tanggal 3 Juli 2019.
Permasalahan kesehatan yang terjadi di Desa Telemung antara lain gizi dan sanitasi.
Gizi dan sanitasi masyarakat di Desa Telemung bisa dikategorikan cukup buruk.
Penyebabnya antara lain faktor ekonomi, kurangnya sanitasi dan kurangnya tenaga
medis. Berdasarkan hasil pendataan status gizi Puskesmas Kelir pada bulan Mei 2019
ditemukan adanya balita yang memiliki permasalahan gizi di Desa Telemung
sebanyak 58 anak.

Status Gizi Z-Score Jumlah


Gizi Buruk <-3,0 SD 1balita
Gizi Kurang -3,0 SD s/d < -2,0 SD 12 balita
Gizi Baik -2,0 SD s/d 2,0 SD 234 balita
Gizi Lebih >2,0 SD 3 balita
TOTAL 250 balita
Tabel 1. Status Gizi Balita berdasarkan Indikator Berat Badan dibandingkan Umur

Berdasarkan indikator berat badan disbanding dengan tinggi badan dapat


diketahui 13 balita memiliki badan yang kurus, 220 balita memiliki badan yang
normal dan 15 balita memiliki berat badan yang gemuk. Badan yang dikategorikan
kurus pada 13 balita terdiri dari 8 balita berjenis kelamin laki-laki dan 5 balita berjenis
kelamin perempuan. Badan yang dikategorikan normal pada 220 balita terdiri dari 118
balita berjenis kelamin laki-laki dan 102 balita berjenis kelamin perempuan. Badan
yang dikategorikan gemuk pada 15 balita terdiri dari 10 balita berjenis kelamin laki-
laki dan 5 balita berjenis kelamin perempuan. Selain gizi buruk di Desa Telemung
juga ditemukan beberapa penyakit tidak menular yang sering di derita oleh masyarakat
antara lain rematik dan flu.

Kegiatan observasi yang dilakukan divisi kesehatan dan kebersihan lingkungan


di Desa Telemung berjalan dengan lancar, sehingga mendapatkan data-data yang
diperlukan seperti yang telah dijabarkan pada uraian di atas. Kendala dalam
melakukan observasi yaitu keterbatasan kendaraan, karena observasi yang dilakukan
berada do Dusun Krajan yang memiliki jarak cukup jauh dari Posko KKN-Tematik
yang berada di Dusun Telemungsari.

b) Perijinan Surat

Pada tanggal 4 Juli 2019, divisi kesehatan mengajukan surat pengantar ke


Kepala Desa Telemung untuk dilakukan pendampingan dari Puskesmas Induk Desa
Kelir pada acara penyuluhan mengenai “Sanitasi dan Keamanan Pangan”. Tanggal 5
Juli 2019, divisi kesehatan melakukan perizinan pendampingan penyuluhan “Sanitasi
dan Keamanan Pangan” di Puskesmas Induk Desa Kelir. Tidak ada kendala selama
pengajuan surat perijinan.
c) Penyuluhan “Sanitasi dan Keamanan Pangan”

Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan “Sanitasi dan Keamanan Pangan”,


pada tanggal 6 Juli 2019 divisi kesehatan dan kebersihan lingkungan mempersiapkan
materi acara penyuluhan dengan berkonsultasi dengan Bu Yuyun selaku pegawai
Puskesmas Induk Desa Kelir. Kegiatan penyuluhan “Sanitasi dan Keamanan Pangan”
dilaksanakan di Balai Desa Telemung pada tanggal 10 Juli 2019 dengan didampingi
Bu Yuyun selaku pegawai Puskesmas Induk Desa Kelir. Acara penyuluhan dihadiri 6
kader posyandu yang berasal dari setiap dusun di Desa Telemung. Materi yang
disampaikan dalam penyuluhan tersebut antara lain :

1. Tujuan keamanan pangan

2. Masalah keamanan pangan

3. Resiko bahaya pangan

4. Standart Mutu dan Kebersihan Makanan

5. Kriteria sanitasi pengolahan makanan

6. Dasar hukum penyuluhan kesehatan

Acara penyuluhan mengenai “Sanitasi dan Keamanan Pangan” diakhiri dengan


melakukan senam GERMAS (Gerakan Masyarakat) yang dipandu oleh Bu Yuyun
dan diikuti oleh peserta penyuluhan. Kegiatan penyuluhan “Sanitasi dan Keamanan
Pangan” berjalan dengan lancar.

4.4 Divisi Produksi

4.4.1 Observasi

Divisi produksi melakukan observasi dengan menggunakan teknik wawancara


dan pembagian kuisioner kepada gapoktan tiap dusun yang terdiri dari Dusun Gedor,
Watu Gepeng, Krajan, Telemungsari, dan Wonosuko. Pelaksanaan observasi dimulai
sejak hari pertama yaitu pada tanggal 3 sampai dengan 4 Juli 2019 pukul 13.00 hingga
15.00 di masing-masing rumah gapoktan, dengan tujuan untuk mencari data dan
informasi tentang seluk beluk potensi yang dimiliki tiap dusun. Kegiatan ini berjalan
cukup lancar dan terlaksana dengan teratur, walau terkadang masih terkendala oleh
kurangnya transportasi untuk menuju lokasi wawancara yang kurang fleksibel antara
anggota bidang dengan narasumber disebabkan oleh perbedaan jadwal yang dimiliki
masing-masing personal.
4.4.2. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion adalah suatu forum diskusi yang bertjuan untuk
menambah ilmu serta pengalaman yang berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh
Desa Telemung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 5 Juli 2019 pukul 19.00
sampai dengan pukul 21.00 yang diawali dengan pembukaan dari Kepala Desa
dilanjutkan oleh penyampaian materi dari Divisi Produksi mengenai pemanfaatan
potensi Desa Telemung.

Dengan adanya FGD, dapat menambah wawasan bagi masyarakat dan


mahasiswa. Kegiatan tersebut juga dihadiri kepala desa, Gapoktan, Pak Alfian selaku
dosen pembimbing lapangan serta mahasiswa. Focus Group Discussion ini membahas
tentang permasalahan yang ada di Desa Telemung serta memberikan beberapa solusi
dari permasalahan tersebut.

4.4.3 Penyuluhan Pemanfaatan Olahan Susu

Penyuluhan pemanfatan olahan susu ini adalah salah satu kegiatan yang
diberikan oleh Bu Sri Winarti selaku dosen pembimbing lapangan. Kegiatan ini
bertjuan untuk memberikan wawasan mengenai pengolahan susu kambing etawa
menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Kegiatan ini dilaksanakan pada
Selasa, 9 Juli 2019 pukul 19.00 sampai dengan 21.00 yang dihadiri oleh Kepala Desa,
Gapoktan, Bu Kustini dan Bu Sri Winarti selaku dosen pembimbing lapangan serta
mahasiswa.

4.4.4 Pelatihan Produksi

Pelatihan produksi adalah kegiatan penyuluhan untuk membuat produk berupa


susu pasteurisasi, permen susu kambing etawa dan briket dari kulit kopi dengan tujuan
memberikan wawasan mengenai pengolahan produk tersebut secara langsung
sehingga masyarakat termotivasi untuk mengembangkan produk susu kambing etawa
dan limbah kulit kopi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2019 pukul 17.00
sampai dengan pukul 18.00 yang diawali dengan demo pembuatan produk, pemberian
contoh produk kepada masyarakat dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
4.4.5 Proses Pengolahan Komoditi Desa

4.4.5.1 Gambaran Umum

a) Susu Kambing Etawa

Susu kambing etawa merupakan susu dengan kandungan protein yang lebih tinggi dari
susu sapi, susu kambing etawa juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Nilai jual susu
kambing etawa akan semakin meningkat jika terdapat pengolahan susu etawa yang
tepat, seperti yang sedang kelompok kami kembangkan yaitu pengolahan susu
kambing etawa menjadi permen susu dan susu pasteurisasi.

b) Briket Dari Kulit Kopi

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan
bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum
digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian
karena biomassa limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket, salah satunya berasal
dari kulit kopi. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa,
dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang
keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah
atau serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket
digunakan di industri dan rumah tangga.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar
air rendah untuk mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga
mempengaruhi seberapa cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan
volatil tinggi akan lebih cepat habis terbakar.
4.4.5.2 Proses Produksi

a) Bahan Pembuatan Permen Susu Kambing Etawa

1. SUSU KAMBING SEGAR 400 ml

2. SIRUP GLUKOSA 3 sdm

3. TEPUNG MAIZENA + AIR 3 sdm

4. GULA PASIR 4 sdm

5. MENTEGA ½ sdm
6. PERISA COKLAT ATAU STOBERI 1 sdm

7. KAYU MANIS 3 batang (kecil)

b) Bahan Pembuatan Susu Pasteurisasi

1. Susu kambing segar 350 ml

2. Gula Pasir 3 sdm

3. Kayu Manis 2 batang (kecil)

4. Perisa coklat atau strawberry 1 sdm

c) Briket Dari Kulit Kopi

1. Kulit Kopi ( 800 gram )


2. Tepung Tapioka ( Tepung Kanji 100 gram )
3. Air ( 400 ml – 500 ml )
4.4.5.3 Perhitungan Biaya Produksi

A. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan pengeluaran dalam suatu usaha yang tidak bergantung
pada tingkat barang dan jasa yang dihasilkan. Karakteristik biaya tetap ada dua
yakni: yang pertama biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode
atau aktifitas tertentu. Lalu yang kedua adalah biaya per unitnya berbanding
terbalik dengan perubahan volume. Dalam usaha pembuatan permen susu
perlengkapan yang termasuk dalam kategori biaya tetap yaitu:

a.) Permen Susu Kambing Etawa

No. Jenis Barang Jumlah Harga


1 Kompor 1 Rp. 690
2 Panci Ukuran Sedang 1 Rp. 86
3 Loyang 1 Rp. 33
4 Gelas Ukur 1 Rp. 97
5 Spatula 1 Rp. 37
6 Sendok 2 Rp. 15
7 Pisau 1 Rp. 49
Total Biaya Tetap Rp. 1.007
b.) Susu Pasteurisasi

No. Jenis Barang Jumlah Harga


1 Kompor 1 Rp. 690
2 Panci Ukuran Sedang 1 Rp. 86
3 Sendok 1 Rp. 15
4 Gelas Ukur 1 Rp. 97
5 Spatula 1 Rp. 37
Total Biaya Tetap Rp. 925

c.) Briket dari Kulit Kopi

No. Jenis Barang Jumlah Harga


1. Timbangan 1 Rp. 24
2. Ayakan 50 mesh 1 Rp. 123
3. Wajan 1 Rp. 66
4. Oven 1 Rp. 168
5. Cetakan Briket (pipa paralon 1 2 Rp. 161
¼ dim dan 1 dim)
Total Biaya Tetap Rp. 542

B. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proposional dengan aktifitas usaha
atau bisnis. Karakteristik biaya variabel ada dua yakni: yang pertama adalah
total biaya variabel akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume
atau kapasitas, semakin besar kapastitas yang digunakan semakin besar pula
total biaya variabel yang dikeluarkan, begitu juga sebaliknya. Yang kedua
adalah biaya per unitnya tetap atau konstan.

Dibawah ini disajikan tabel biaya variabel yang digunakan dalam operasional permen
susu kambing etawa:

a.) Permen Susu Kambing Etawa

No. Jenis Barang Harga


1 Susu Kambing Etawa 10 L Rp. 200.000 : 25
(Bisa di pakai 25x produksi) = 8.000
2 Sirup Glukosa (Bisa di pakai Rp. 14.000 : 5 =
5x produksi) 2.800
3 Tepung Maizena (Bisa di Rp. 15.000 : 5 =
pakai 5x produksi) 3.000
4 Gula Pasir (Bisa di pakai 5x Rp. 12.000 : 5 =
produksi) 2.400
5 Mentega (Bisa di pakai 5x Rp. 7.500 : 5 =
produksi) 1.500
6 Perisa Coklat dan Strawberry Rp. 20.000 : 25 =
(Bisa di pakai 25x produksi) 800
7 Kayu Manis (Bisa di pakai Rp. 10.000 : 5 =
5x produksi) 2.000
8 Plastik Motif Bening (Bisa di Rp. 2.000 : 4 =
pakai 4x produksi) 500
9 Pita Kawat (Bisa di pakai Rp. 20.000 : 25 =
25x produksi) 800
10 Sticker Label (Bisa di pakai Rp. 25.000 : 25 =
25x produksi) 1.000
11 Cup Kemasan (Bisa di pakai Rp, 45.000 : 6 =
6x produksi) 7.500
Total Biaya Variabel Rp. 30.300

Hasil Produksi : 5 Cup ( @Cup : 16 Permen )

Total Biaya : Rp. 31.307

Harga Pokok Produk : Rp. 31.307 : 5 = 6.261

Harga Penjualan Produk : Rp. 10.000

Nilai Total Produksi :Rp. 10.000 x 5 Cup = 50.000

Keuntungan :Rp. 19.700

Analisis :Rp. 50.000 : Rp. 31.307 = 1,60 (Maka usaha


Permen Susu dikatakan layak atau berhasil
Dalam satu kali produksi dihasilkan sebanyak 80 bungkus permen susu dan
dikemas dalam 5 cup plastik.

b.) Susu Pasteurisasi

No. Jenis Barang Harga


1 Susu Kambing Etawa 10 L Rp. 200.000 : 30
(Bisa di pakai 30x produksi) = 6.700
2 Perisa coklat atau strawberry Rp. 14.000 : 12 =
(Bisa di pakai 12x produksi) 1.200
3 Kayu Manis (Bisa di pakai Rp. 15.000 : 3 =
3x produksi) 5.000
4 Gula Pasir (Bisa di pakai 10x Rp. 12.000 : 10 =
produksi) 1.200
5. Botol Kemasan (Bisa di Rp. 122.000 : 16
pakai 16x produksi = 7. 600
6. Sticker Label Rp. 25.000 : 25 =
1.000
Total Biaya Variabel Rp. 22.700

Hasil Produksi : 5 Botol

Total Biaya : Rp. 23.625

Harga Pokok Produk : Rp. 23.625 : 5 = 4.725

Harga Penjualan Produk : Rp. 8.000

Nilai Total Produksi :Rp. 8.000 x 5 Botol = 40.000

Keuntungan :Rp. 16.375

Analisis :Rp. 40.000 : Rp. 23.625 = 1,7 (Maka usaha


Susu Pasteurisasi dikatakan layak atau berhasil

Dalam satu kali produksi dihasilkan sebanyak 5 botol susu pasteurisasi.

c.) Briket dari Kulit Kopi

No. Jenis Barang Harga


1. 0
Kulit Kopi

2. Tepung Tapioka (Bisa Rp. 25.000 : 10 =


dipakai 10x produksi) 2.500

3. Air 0

Total Biaya Variabel Rp. 2.500

Hasil Produksi : 2 kantong plastik (@kantung plastik = 10 biji)

Total Biaya : Rp. 3.042

Harga Pokok Produk : Rp. 3.042 : 2 = 1.521

Harga Penjualan Produk : Rp. 5.000

Nilai Total Produksi :Rp. 5.000 x 2 kantong plastik = 10.000

Keuntungan :Rp. 7.500

Analisis :Rp. 10.000 : Rp. 3.042 = 3.2 (Maka usaha


Briket dari Kulit Kopi dikatakan layak atau berhasil

Dalam satu kali produksi dihasilkan sebanyak 2 kantong plastik briket kulit
kopi.
BAB V

EVALUASI KEGIATAN

Secara keselurahan, program-program yang telah dirancang oleh tiap-tiap divisi


Kuliah Kerja Nyata Tematik sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan indikator
keberhasilan. Demi tercapainya keberhasilan tersebut, diperlukan evaluasi pada setiap
rangkaian program sehingga program yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.

Namun, meskipun telah dirancang dengan mempertimbangkan kemungkinan


terburuk. Terdapat beberapa hambatan dan kesalahpahaman antar mahasiswa maupun
kesalahpahaman antara mahasiswa dengan dosen pembimbing lapangan. Kurangnya
inisiatif dan terkesan pasif dalam melakukan observasi dan analisis mengenai
permasalahan yang ada pada Desa Telemung menyebabkan kegiatan kurang berjalan
dengan lancar.

Maka dari itu, perlu dilakukannya koordinasi secara intensif dan berkualitas antar
mahasiswa maupun koordinasi antara mahasiswa dengan para dosen pembimbing
lapangan. Meningkatkan lagi inisiatif dan aktif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kritik dan Saran

Penyusunan laporan dilakukan berdasarkan hasil observasi mendalam dengan


pengamatan langsung di lapangan, serta teknik wawancara intensif yang dilakukan
kepada para pemangku kepentingan desa seperti, Kepala Desa, Kepala Dusun, Kepala
BPD, Ketua Gabungan Kelompok Tani, Ketua Kelompok Tani, dan pengurus PKK, serta
beberapa tokoh masyarakat yang memahami tentang kondisi desa.

Sesuai dengan bab sebelumnya, penyusunan laporan tidak luput dari kurangnya
data dan informasi yang mungkin dapat membuat pembaca memiliki perbedaan
pandangan atau multi-perspektif.

Karena itu, diharapkan penggunaan laporan ini sebagai bahan acuan dalam
penelitian, pengembangan, dan pengimplementasian harus lebih terstruktur, detail, dan
tidak menimbulkan multi-perspektif dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai