Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Indonesia memiliki berbagai macam buah-buahan yang hanya sebagian


besar dimanfaatkan daging buahnya saja, khususnya buah naga yang dapat
menimbulkan penumpukan limbah kulit buah tanpa adanya penanganan secara
tepat, seperti Reuse, Reduce dan Recycle. Adanya penumpukan tersebut
menyebabkan beberapa masalah serius yaitu dampak terhadap lingkungan,
dampak terhadap kesehatan dan dampak terhadap sosial dan ekonomi. Hal ini
menjadi latar belakang pembuatan Es Cin-Ta (Cincau Tiruan dari Kulit Buah
Naga). Pemanfaatan kulit buah naga dengan dijadikan perbandingan antara kulit
buah naga dan daun cincau hijau dalam pembuatan Es Cin-Ta dapat dinilai efektif
karena kulit buah naga memiliki kemampuan dalam pembentukan gel yang
berguna dalam proses pembuatan cincau tiruan, sehingga akan meminimalisir
penambahan larutan abu qi.
Mengawali kegiatan produksi yang diperlukannya limbah buah yaitu
kulit buah naga, maka sasaran sumber daya sebagai bahan baku pembuatan cincau
tiruan (kulit buah naga dan daun cincau hijau) yang dipilih yaitu mengamati
pelaku usaha yang menjual produk seperti es buah, jus buah dan pasar tradisional
yang mayoritasnya menghasilkan limbah kulit buah naga yang lebih banyak,
sedangkan daun cincau hijau didapatkan dari pemilik usaha atau orang yang
memiliki tanaman cincau tersebut, selain itu juga dapat dilakukan dengan
melakukan komunikasi dan dilakukan sejumlah pembayaran dengan pemilik
usaha terlebih dahulu untuk menyimpan limbah kulit buah naga dan daun cincau
hijau tersebut dengan waktu periode tertentu. Proses selanjutnya, kulit buah hasil
survey akan dibawa ke rumah produksi untuk dilakukan proses pembuatan cincau
tiruan. Hasil produksi tersebut berbentuk kotak berwarna merah muda kehijauan
dengan tekstur seperti jelly, supaya mudah jika dimasukkan dalam kemasan dan
memudahkan konsumen saat produk dikonsumsi.
Produk yang dihasilkan dari rumah produksi ini adalah cincau tiruan
yang sudah dikemas dalam beberapa 2 varian ukuran, yaitu kemasan standing
pouch ukuran 100-250 ml (hanya berisi potongan cincau tiruan saja) dan kemasan
botol plastik ukuran 375 ml (cincau dijadikan bahan penunjang bagi produk
minuman). Desain kemasan produk juga disertai dengan penambahan stiker
beserta nama produk dan komposisi.
2.1 Analisa Produk
Produk ini adalah cincau tiruan dengan dibentuk kotak yang berwarna
merah muda kehjauan yang terbuat dari limbah kulit buah naga dan daun
cincau hijau.

2.2 Analisa Pemasaran


1. Kekuatan (Strenght)
a.Pemanfaatan kulit buah naga sebagai pembentuk gel, sehingga
meminimalisir penambahan larutan abu qi.
b. Bahan mudah ditemukan.
c. Pemasaran dilakukan dengan bantuan media sosial.
d. Kemasan yang digunakan mudah dibawa .
e. Produk cincau sudah dikenal di masyarakat Indonesia, sehingga dapat
dalam pemasarannya tidak sulit.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Varian rasa cincau tiruan masih terbatas.
b. Warna yang dihasilkan kurang menarik perhatian konsumen.
c. Ketergantungan dengan penjual usaha buah dan daun cincau hijau.
d. Daya simpan cincau tiruan hanya bertahan 2-3 hari saja.
3. Peluang (Oppurtunity)
a. Belum adanya penjual cincau tiruan yang berasal dari kulit buah naga dan
daun cincau hijau.
b. Produk cincau tiruan dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap minuman.
c. Rasa cincau yang dihasilkan hambar sehingga dapat bersifat netral pada
minuman manis.
d. Adanya pengemasan dalam botol plastik maupun standing pouch
sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
4. Ancaman (Threat)
a. Adanya pelaku usaha yang memiliki rasa cincau yang enak tanpa harus
menambahkan kulit buah naga.
b. Harga cincau yang lebih murah dibanding cincau tiruan dari kulit buah
naga.

2.3 Perhitungan Ekonomi


Untuk perhitungan perencanaan keuangannya adalah sebagai berikut:
1. Biaya tetap per bulan
Nama Barang Kontribusi Total
Gaji Pegawai 4 orang x @Rp. 100.000,00 x 4 kali Rp. 1.000.000,00
jualan
Sewa Tempat 4 kali jualan x @Rp. 500.000,00 Rp. 2.000.000,00
Total Rp. 3.000.000,00
2. Biaya variabel per bulan
Nama Barang Kontribusi Total
Daun Cincau Rp. 20.000/ kg x 2 kali pembuatan x 6 Rp. 40.000,00
Hijau kali jual
Nestle Carnation Rp. 9.600/ kaleng x 10 botol x 1 kali jual Rp. 96.000,00
370 gr
Air Galon Aqua Rp. 17.000/ galon x 50 botol x 1 kali jual Rp. 17.000,00
19 L
Kulit Buah Naga Rp. 6.000/ kg x 4 kali pembuatan x 2 kali Rp. 48.000,00
jual
Botol Almond Rp. 1.400/ botol x 50 botol x 2 kali jual Rp. 140.000,00
set 375 ml
Stiker ukuran 1 Rp. 12.000/ lembar x 2 kali pembuatan x Rp. 48.000,00
lembar A3 (35 2 kali jual
buah)
Standing Pouch Rp. 600/ lembar x 50 kali x 2 kali jual Rp. 60.000,00
ukuran 12x20
cm
Total Rp. 449.000,00

3. Omset = Uang masuk penjualan


Dalam 1 bulan
Produk Jumlah Terjual Harga per buah Total
Kemasan Standing 50 Rp. 5.000,00 Rp. 250.000,00
Pouch
Kemasan botol 50 Rp. 7.000,00 Rp. 350.000,00
plastik
Total Rp. 600.000,00

Perhitungan Omset
a. Kemasan Standing Pouch
= Harga per biji x jumlah jual x 12 bulan
= Rp. 5.000,00 x 50 x 12
= Rp. 3.000.000,00
b. Kemasan Botol Plastik
= Harga per biji x jumlah jual x 12 bulan
= Rp. 7.000,00 x 50 x12
= Rp. 4.200.000,00
Total = Rp. 3.000.000,00 + Rp. 4.200.000,00
= Rp. 7.200.000,00
4. Penghasilan kotor dan penghasilan bersih
a. Penghasilan Kotor
= Total Omset- Biaya Tetap
= Rp. 7.200.000,00 – Rp. 3.000.000,00
= Rp. 4.200.000,00
b. Penghasilan Bersih
= Total Omset – (Biaya Tetap+ Biaya Variabel)
= Rp. 7.200.000,00 – (Rp. 3.000.000,00- Rp. 449.000,00)
= Rp. 7.200.000,00 –Rp. 2.551.000,00
= Rp. 4.649.000,00

Anda mungkin juga menyukai