Oleh :
Anas Hananto Febrian
D 600 180 037
Oleh :
Anas Hananto Febrian
D 600 180 037
i
ii
Hari/Tanggal: ....................................................
Harman Hari
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri
ii
iii
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan,
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. …………………………
Ketua
______________________
2. …………………………
Anggota
_______________________
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri
iii
iv
ABSTRAK
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini dengan baik.
Tak lupa shalawat dan salam penulis haturkan pada baginda Rasulullah SAW,
yang berakhlak mulia, uswatun hasanah. Semoga dapat terus memotivasi kita
untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan tugas laporan Kerja Praktek ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek jurusan Teknik
Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tak lupa penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu
terselesainya penyusunan tugas laporan Kerja Praktek ini. Pihak-pihak tersebut
antara lain:
1. Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat, karunia, dan hidayahNya
sehingga dapat terselesaikannya laporan kerja praktek ini.
2. Mama, Papa, dan Adik tercinta, yang senantiasa memberikan do`a, semangat
dan motivasi sampai laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Bapak
Eko Setiawan, ST, MT. Ph. D.
4. Dosen Pembimbing Bapak Hari Prasetyo ,ST,MT atas kesediaan beliau
membimbing dalam penulisan laporan ini.
5. Kepada bapak Harman Sutopo selaku pembibing lapangan pada kerja praktek
di PT. Madubaru PG PS Madukismo
6. Teman-teman seperjuangan kerja praktek dan angkatan 2018 Teknik Industri
UMS yang telah memberikan semangat dan membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Semoga amal baik dan budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan kepada
penulis dari beliau-beliau di atas mendapatkan imbalan yang semestinya dari
Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih memiliki
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penjelasan mengingat keterbatasan
pengetahuan penulis, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun,
selalu penulis harapakan agar lebih sempurnanya laporan ini
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... iii
ABSTRAK............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A..... Sejarah Berdirinya Perusahaan.....................................................
B..... Visi Misi Perusahaan.................................................................
C..... Struktur Organisasi dan Job Description...................................
D..... Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi..................................
E..... Hasil Produksi dan Pemasaran...................................................
F......Lokasi dan Layout Pabrik...........................................................
G..... Personalia...................................................................................
H..... Permasalahan Umum dan Permasalahan Khusus......................
BAB II ANALISA PERMASALAHAN KHUSUS
A..... Pendahuluan...............................................................................
B..... Tujuan........................................................................................
C..... Metode........................................................................................
D..... Hasil dan Pembahasan................................................................
E..... Kesimpulan................................................................................
F......Ucapan Terimakasih...................................................................
G..... Daftar Pustaka............................................................................
BAB III DESKRIPSI LAPORAN HARIAN……………………………...
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PEUSAHAAN
1
2
3. Tujuan
Menumbuh kembangkan PT. Madu Baru melalui: Pertumbuhan
profit yang berkelanjutan, Jumlah unit usaha atau jenis produk (product
overing) bertambah, Meningkatkan manfaat perusahaan bagi stake
holders. Untuk mencapai tujuan dari PT. Madu baru melaksanakan
kegiatan usah sebagai berikut:
• Berusaha dalam bidang perkebunan tebu,
• Berusaha dalam bidang industry pembuatan gula,dan
• Berusaha dalam bidang perdagangan hasil industri gula termasuk
untuk kawasan lokal, maupun ekspor.
2. Job Description\
Berikut adalah tugas dan tanggungjawab masing-masing:
a. Dewan Komisaris
Dewan komisaris memiliki fungsi melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi
nasihat kepada Direksi. Berikut adalah tugas dari dewan komisaris.
• Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta
memberikan nasihat kepada Direksi
4
b. Karyawan produksi
Karyawan yang bekerja pada bagian proses produksi bekerja selama 6
hari kerja dengan 8 jam kerja setiap harinya. Kerja yang dilakukan
diluar ketentuan tersebut dihitung kerja lembur. Selama musim giling,
tenaga kerja terus berjalan dengan pembagian Shift yaitu:
Shift pagi : jam 06.00-14.00 WIB
Shift sore : jam 14.00-22.00 WIB
Shift malam : jam 22.00-06.00 WIB
6. Keselamatan Kerja
Menyadari akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, PG.
Madukismo telah mengambil suatu kebijakan untuk selalu mengutamakan
aspek keselamatan kerja dalamsemua kegiatan yang dilakukan di
perusahaan. Teknisi keamanan sangat berperan dalam keselamatan
karyawan dalam bekerja yakni dengan cara memperbaiki perilaku
mekanis guna mengurangi kecelakaan pada saat bekerja yang disebabkan
oleh mesin produksi.
7. Pusat Pendidikan dan Penelitian
Pendidikan dan latihan kepada karyawan diterapkan di PG.
Madukismo guna menciptakan kecakapan atau kemampuan karyawan
agar efektifitas dan efisiensi kerja karyawan dapat meningkat. Pendidikan
dan latihan dimaksudkan agar karyawan terampil dalam melakukan
pekerjaan.
8. Rekruitmen Karyawan
Perekrutan karyawan di PG. Madukismo dilakukan dengan cara
mengumumkan kembali kepada karyawan borongan yang dulu bekerja
selama proses giling,
Jumlah karyawan PG. Madukismo yaitu seperti tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT. Madubaru
No Golongan Karyawan Juml
ah
1 Karyawan Pimpinan 61
2 Karyawan Pelaksana 340
3 Karyawan Dalam Pabrik 800
4 Karyawan Luar Pabrik 150
5 Karyawan Borongan 3500
2. Permasalahan Khusus
Stasiun penggilingan merupakan tahap dimana tebu digiling hingga
didapa tkan perasan nira yang akan diolah menjadi gula. Proses
penggilingan pada PG. Madukismo dilakukan sebanyak 5 kali. Pertama –
tama tebu masuk ke meja tebu untuk dilakukan penimbangan. Lalu
setelah ditimbang, tebu masuk ke unigrator untuk dihancurkan dengan
cara ditumbuk. Tebu yang sudah hancur kemudian masuk ke Gilingan I.
Pada Gilingan I dihasilkan Nira Perahan Pertama dan sebagian hasil nira
Gilingan I masuk ke Gilingan II begitu seterusnya hingga terakhir pada
Gilingan V. Pada proses Gilingan III, IV, dan V dilakukan penambahan
air imbibisi dengan suhu 70oC. Hasil akhir dari Stasiun Penggilingan
adalah nira mentah dan ampas.
Permasalahan khusus yang disoroti pada pengamatan kali ini
adalah proses produksi pada stasiun kerja penggilingan yang mengalami
gangguan sehingga proses produksi harus terhenti. Risiko adalah suatu
keajadian atau peristiwa yang dapat menghambat pencapaian suatu
perusahaan. Manajemen risiko merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi. Terdapat banyak hal kejadian
yang menjadi potensi risiko sehingga harus dikendalikan guna
meminimalkan dampak risiko yang ditimbulkan. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Dengan adanya penelitian
dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat mengurangi risiko
operasional yang ada, sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai
dengan tujuan perusahaan.
BAB II
ANALISA PERMASALAHAN KHUSUS
A. Pendahuluan
PG. Madukismo merupakan pabrik yang memproduksi gula yang terletak
di Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. PG. Madukismo merupakan salah satu pabrik gula yang tertua di
Indonesia yang berdiri pada tanggal 14 juni 1955. Dalam upaya peningkatan
kapasitas giling berkelanjutan PG. Madukismo melakukan fungsi manajemen,
salah satunya dengan menggunakan manajemen resiko.
Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan menimbulkan
dampak terhadap suatu objek (OHS Risk Management Handbook, 2004)
Risiko harus dikendalikan untuk meminimalkan dampak dari risiko yang
ditimbulkan. Untuk itulah manajemen risiko diperlukan untuk
mengelola risiko yang terjadi. Menurut New South Wales Treasury (2004),
manajemen risiko merupakan kumpulan kegiatan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi, menganalisis dampak dan
probabilitas dari risiko tersebut, serta menerapkan respon atas risiko tersebut
untuk memastikan agar tujuan utama dari kegiatan tersebut dapat tercapai.
Manajemen Risiko perlu diterapkan karena perusahaan dapat mengetahui
cara menangani risiko dengan baik dan tepat serta dengan adanya manajemen
risiko membuat para pelaku usaha siap dalam menghadapi risiko yang akan
dihadapi nanti. Seperti pendapat menurut (Darmawi, 2010) manajemen risiko
diartikan sebagai proses pengukuran tau penilaian serta pengembangan
strategi pengolahannya. strateginya mulai dari mengidentidikasi resiko,
mengukur, dan menentukan besarnya resiko lalu mencari jalan bagiman
menangani resiko tersebut.
Dalam melakukan pengelolaan risiko terdapat banyak metode yang dapat
digunakan salah satunya menggunakan metode Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA). Menurut Yumaida (2011), FMEA adalah sebuah metode
evaluasi kemungkinan kegagalan dari sebuah sistem, desain, proses atau
servis untuk dibuat langkah penanganannya. Dalam penelitian ini FMEA
dilakukan untuk melihat risiko yang terjadi pada stasiun kerja penggilingan.
Dari hasil identifikasi menggunakan teknik document review pada buku
laporan harian dari 1-31 Agustus 2021, serta dengan melakukan wawancara
langsung kepada operator mesin serta mandor terdapat beberapa penyebab
kegagalan pada saat proses giling yang nantinya akan menghambat jalannya
proses produksi.
Dari hasil identifikasi menggunakan teknik document review pada buku
laporan produksi harian PG Madukismo dan wawancara langsung pada
operator mesin dan mandor terdapat beberapa kegagalan dalam proses
persiapan sampai giling selesai. Kegagalan dalam proses di stasiun
12
13
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini, antara lain :
a. Mengidentifikasi potensi risiko penyebab kegagalan dalam sistem
produksi gula pada stasiun penggilingan.
b. Mengetahui potensi risiko yang paling dominan dan menganalisis
penyebab dan dampak risiko tersebut dengan metode FTA
C. Metode
Metode penelitian merupakan langkah-langkah terstruktur yang
dilaksanakan dalam penelitian. Berikut akan dijelaskan mengenai waktu dan
tempat penelitian, pengumpulan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam
penyelesaian penelitian.
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Pelaksanaan penelitiaan ini dilaksanakan di PT. Madukismo PG PS
Madukismo yang terletak di Jalan Padokan, Jl. Madukismo No No.21pg,
Rogocolo, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55181. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Agustus sampai 16
September 2021.
2. Langkah - Langkah Penelitian
Tahapan yang penulis lakukan dalam penelitian ini antara lain:
a. Studi Lapangan
Tahapan ini merupakan tahap pengamatan langsung untuk dapat
mengetahui kondisi objek yang akan diamati di PT. Madubaru PG PS
Madukismo
14
b. Studi Literatur
Tahapan awal dalam melakukan penelitian ini dilakukan
dengan mencari referensi mengenai metode Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dan metode Fault Tree Analysis (FTA) sebagai
landasan teori penelitian.
c. Mengidentifikasi Masalah
Melakukan pengamatan lebih lanjut dengan melakukan document
review dan wawancara untuk dapat mengidentifikasi risiko pada
proses produksi stasiun kernel di PT. Madubaru PG PS Madukismo.
Risiko yang diidentifikasi merupakan risiko operasional stasiun
penggilingan.
d. Merumuskan Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyebab dan
dampak kegagalan operasional khususnya pada stasiun kernel
sehingga diharapkan dapat tercetuslah solusi dalam penanganan
kegagalan tersebut.
e. Mengidentifikasi Risiko
Identifikasi risiko awal dilakukan dengan document review, observasi,
dan wawancara. Proses ini bertujuan untuk mengetahui risiko
operasional apa saja yang kemungkinan terjadi.
f. Mengidentifikasi Penyebab Risiko
Sebelum melakukan penilaian terhadap risiko, perlu diketahui terlebih
dahulu penyebab dari risiko tersebut. Identifikasi terhadap penyebab
risiko sangat penting untuk dilakukan agar responden yang ditetapkan
dapat sesuai dan dapat mengurangi potensi terjadinya risiko.
g. Mengukur Risiko
Pengukuran terhadap risiko dilakukan dengan menentukan nilai Risk
Priority Number (RPN) menggunakan metode Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA). Dari perhitungan Risk Priority Number
(RPN), kemudian resiko kritis yang didapatkan digunakan sebagai top
event dalam analisis akar penyebab risiko (basic event) dengan
menggunakan Fault Tree Analysis (FTA).
h. Hasil dan Pembahasan
Berisi analisis terhadap risiko kritis beserta basic event dan usulan
mitigasi.
i. Kesimpulan
Tahap kesimpulan dan saran merupakan tahap akhir dari penelitian ini
yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengumpulan,
pengolahan dan analisis yang menjawab tujuan penelitian.
15
Mulai
Penentuan Tema
Penelitian
Tema Tidak
disetujui
Ya
Identifikasi dan
perumusan masalah
Studi literature
Pengumpulan data
Pengolahan data
1. Skala pembobotan
2. perhitungan Risk Priority
Number
Analisis
Selesai
demikian, apabila akibat yang terjadi bukan merupakan akibat yang kritis,
maka nilai severity pun akan sangat rendah.
Tingkat Kejadian (Occurance) adalah kemungkinan bahwa penyebab
tersebut akan terjadi dan menghasilkan bentuk kegagalan selama masa
penggunaan produk. Occurance merupakan nilai rating yang disesuaikan
dengan frekuensi yang diperkirakan dan atau angka kumulatif dari
kegagalan yang dapat terjadi.
Tingkat Deteksi (Detection) dalam menentukan tingkat deteksi ini dapat
ditentukan bagaimana kegagalan tersebut dapat diketahui sebelum terjadi.
Tingkat deteksi juga dapat dipengaruhi dari banyaknya kontrol yang
mengatur jalannya proses. Semakin banyak kontrol dan prosedur yang
mengatur jalannya sistem penanganan operasional perawatan dan kegiatan
operasional pabrik maka diharapkan tingkat deteksi dari kegagalan dapat
semakin tinggi.
Hasil identifikasi potensi risiko pada stasiun kernel dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.1 Potensi Risiko
Risiko Operasional
1 Listrik mati
2 tebu terlambat datang
3 Turbin gilingan trip
4 cane cutter patah
5 Gilingan overload
6 Rantai penggerak/conveyor putus
7 kabel gilingan konslet
8 Baut stang hammer putus
9 Menaikkan Tekanan uap
10 Menambah ganjal gilingan
11 pisau tebu overload
12 elevator overload
13 trafo overload
14 gangguan pada talang luncur
15 kerusakan gearbox penggerak
16 suri - suri putus
17 kerusakan sraper plate
18 turbin gilingan overload
19 pinion gear rusak
20 penggantian stang hammer
21 kancing elevator putus
17
Tabel 2.4
No Risiko Oprasional Penyebab Effect S O D RPN
1 Tebu terlambat datang Sarana Transportasi Tidak ada bahan baku untuk produksi 4 4 2 32
2 Turbin gilingan trip Gear box rusak Turbin tidak dapat berputar 6 6 1 36
3 cane cutter patah Korosi dan kelebihan beban Tidak dapat mencacah tebu 8 2 2 32
4 Gilingan overload Gilingan melebihi kapasitas Tebu tidak terpotong dengan lembut 4 3 1 12
Rantai
5 penggerak/conveyor putus Korosi dan kelebihan beban Elevator berhenti 4 3 7 84
6 Kabel gilingan konslet Kabel sudah kropos Gilingan berhenti 5 3 5 75
Stang hammer tidak berfungsi dengan
Baut stang hammer putus
7 Korosi pada baut baik 7 4 2 56
Bahan yang digunakan kurang Komponen bisa masuk ke mesin giling
Ujung cutter patah-patah
8 bagus dan menyebabkan berhenti 5 5 4 100
Bahan yang digunakan kurang Tidak dapat menghubungkan gearbox
Coupling Rusak
9 bagus cepat dan gearbox lambat 6 4 4 96
Tebu tidak terpotong dengan
Pisau tebu overload
10 lembut Tidak dapat memcah dengan baik 5 4 4 80
11 Elevator overload Ampas masih tebal Motor penggerak mati mesin berhenti 5 2 5 50
12 Trafo overload Kelebihan beban Kelebihan beban 2 8 3 48
Gangguan pada talang
13 luncur Bak nira tersumbat Ampas tebu tidak bisa mengalir 3 7 2 42
Terhantam benda keras yang ikut
Rol berlubang
14 tergiling Pemerahan kurang maksimal 3 6 4 72
15 Suri - suri putus Kelebihan beban dan korosi Menyebabkan mesin berhenti giling 6 4 5 120
Adanya benda lain selain bahan
Kerusakan sraper plate
16 produksi Rollingan terisi penuh dengan ampas 8 2 2 32
20
Berdasarkan pengolahan metode FMEA pada tabel 2.4 diperoleh nilai RPN
tertinggi untuk failure mode pada mesin giling yaitu baut suri-suri putus dengan
nilai RPN 120. Nilai RPN peringkat kedua failure mode pada stasiun penggilingan
yaitu ujung cutter patah-patah dengan nilai RPN 100. Kemudian risiko kritis yang
didapatkan digunakan sebagai top event dalam analisis akar penyebab risiko
(basic event) dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA)
Bahan Adanya
yang benda lain
Kelebihan
Korosi digunakan yang
Beban
kurang masuk
bagus selain
barang
produksi
Terdapat 4 basic event dari 2 top event yang berada di stasiun kernel.
Basic event tersebut adalah Bearing pecah, pelumasan yang tidak tepat,
material plat aus, dan gesekan serat atau adanya benda asing. Kemudian dari
hasil basic event tersebut nantinya akan dicari bagaimana solusi
penanganannya.
Bearing bagian bawah pada mesin shell fiber conveyor mengalami
kerusakan yang disebabkan oleh pecahnya bering pada mesin ini. Selain itu
rusaknya bearing juga disebabkan karena beberapa faktor seperti pemasangan
bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai dengan standart yang
ditentukan. Kesalahan pada saat pemasangan diantaranya pemasangan yang
terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar yang berputar
menimbulkan gesekan dengan poros, atau terjadi pembenjolan pada jalur
jalan atau pada roll sehingga bantalan saat berputar akan tersendat- sendat.
Dengan nilai RPN 168.
Ducting Fiber Cyclone bocor disebabkan oleh material plat yang sudah
aus atau korosi. Adapun penyebab dari korosi diantaranya yaitu karena
material yang sudah termakan oleh usia, biasanya hal ini juga disebabkan
oleh faktor udara, faktor perawatan, terjadi gesekan pada material yang terus
22
menerus, sehingga menyebabkan korosi. Bentuk korosi pada mesin ini yaitu
terjadi lubang pada body atau plat sehingga menyebabkan kebocoran, dengan
nilai RPN 126
Untuk menangani permasalahan basic event pelumasan yang tidak tepat
adalah dengan melakukan pelumasan secara rutin pada bearing agar dapat
berputar seara maksimal dan menjaga pelumas agar tidak terkontaminasi
dengan benda asing sehingga pelumasan dapat dilakukan sesuai dengan
prosedur. Sedangkan untuk penanganan basic event gesekan serat yaitu
dengan melakukan perbaikan material dan pengontrolan secara maksimal
sehingga tidak terjadi kebocoran pada mesin fiber cycloneKesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan
didapatkan kesimpulan bahwa :
a. Terdapat 23 risiko operasional di stasiun kernel yang mengganggu
efektivitas dan efisiensi proses produksi di PT. Kalimantan Sawit Abadi.
Antara lain: pipa bocor, getaran tinggi, valve steam trap rusak, bearing
bagian bawah rusak, sirine yang ke arah pres tidak berbunyi, air lock
distroner line 2 kampas aus dan bodi bocor, claybath getaran tinggi, dan
lain-lain.
b. Terdapat dua risiko operasional yang memiliki nilai kritis pada
perhitungan RPN, yaitu Bearing bagian bawah rusak yang mana
disebabkan oleh roller pecah dan mengakibatkan pengantar bahan bakar
boiler tidak sempurna.
c. Usulan perbaikan yang dapat diberikan pada perusahaan untuk
permasalahan bearing bagian bawah rusak antara lain melakukan
preventif maintenance berupa pemberian pelumas secara berkala dan
menjaga agar pelumas tidak terkontamisasi dengan benda asing.
E. Ucapan Terimakasih
Dalam menyelesaikan penelitian ini tentunya penulis mendapatkan
bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. PT. Kalimantan Sawit Abadi beserta staff yang telah
memberikan pengalaman, ilmu dan kesempatan untuk kerja praktek serta
pengambilan data untuk pembuatan laporan.
2. Bapak Bambang Sukma Sentosa selaku pembimbing lapangan yang
banyak membantu saat proses pengambilan data dan segala kegiatan yang
ada di Perusahaan.
3. Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Semua
pihak yang berkontribusi dan membimbing dalam proses pembuatan
laporan.
4. Teman Kerja Praktek dan Sahabat-sahabat yang selalu membantu dan
memotivasi selama kerja praktek dan dalam penyusunan laporan kerja
praktek.
23
DAFTAR PUSTAKA