Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI

NOMOR 28 TAHUN 2017

TENTANG

PELAKSANAAN SISTEM E-PLANNING KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 274 Undang-Undang Nomor 23


Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
mengamanatkan agar Perencanaan Pembangunan
Daerah didasarkan pada data dan informasi yang
dikelola dalam sistem informasi pembangunan daerah;

b. bahwa dalam rangka proses perencanaan yang efektif,


efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu untuk
mengembangkan sistem informasi perencanaan terpadu
dan terintegrasi melalui Sistem e-Planning, yang menjadi
rujukan bersama untuk seluruh pemangku kepentingan
pembangunan pada setiap proses dan tahapan
perencanaan pembangunan daerah di Kabupdaten
Kepulauan Meranti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti
sebagaimana tersebut dalam telaah staf Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti Nomor 050/Bappeda-set/III/2017
tanggal 27 maret 2017, maka dipandang perlu
ditetapkan dengan Peraturan Bupati

d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b,


perlu menetapkan Peraturan Bupati Kepulauan Meranti
tentang Pelaksanaan Sistem e-Planning Pemerintah
Kabupdaten Kepulauan Meranti.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomot 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor4700);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4846);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang


Pembentukan Kapubaten Kepulauan Meranti di Provinsi
Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor4968);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor5587), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah daerah menjadi Undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5657);

7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun
2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Peraturan Pelaksanaan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.14-664
Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Bupati Kepulauan
Meranti Provinsi Riau;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti


Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti Tahun 2016 Nomor 9;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti


Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti Tahun 2016 Nomor 11;

15. Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor 48 Tahun


2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Pokok dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti
(Berita Daerah Kabupaten Kepualauan Meranti tahun
2016 Nomor 48);

16. Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor 59 Tahun


2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Kepualauan
Meranti tahun 2016 Nomor 59);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PELAKSANAAN SISTEM E-PLANNING KABUPDATEN


KEPULAUAN MERANTI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peratuan Bupati ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupdaten Kepulauan Meranti.


2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Meranti.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupdaten Kepulauan Meranti.
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupdaten Kepulauan Meranti.
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupdaten Kepulauan
Meranti selanjutnya disebut Bappeda adalah Perangkat Daerah yang
memiliki tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah bidang perencanaan pembangunan daerah.
7. Kepala Bappeda adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupdaten Kepulauan Meranti.
8. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan pembangunan, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
untuk jangka waktu tertentu.
9. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk priode 1 (satu) tahun atau
disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
10. Rencana Kerja Perangkat Daerahyang selanjutnya disebut Renja PD
adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk priode 1 (satu)
tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
11. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh Perangkat Daerah.
12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disingkat Musrenbangda adalah forum antar pemangku kepentingan
dalam rangka menyusun rencana pembangunan Daerah.
13. Forum Perangkat Daerah adalah wahana antar pihak-pihak yang
langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari
program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah
Kabupdaten Kepulauan Meranti.
14. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisa,
dan/atau menyebarkan informasi.
15. Pelaksana Sistem e-Planning adalah unsur dalam Pemerintahan Daerah
yang diberikan tugas mengelola dan memanfaatkan barang, jasa,
fasilitas, atau informasi pada Sistem e-Planning.
16. Data adalah kumpulan informasi yang meliputi kata-kata, bagan, grafik,
ataupun simbol yang menggambarkan suatu ide, obyek, kondisi atau
situasi tertentu.
17. Pengolahan Data adalah kegiatan yang menyangkut penambahan data,
penghapusan data, pengeditan data, pengurutan data, pencarian
terhadap data tertentu, perhitungan-perhitungan yang dilakukan
terhadap data, penyimpanan terhadap data yang telah akurat dan
lainnya sesuai dengan yang diinginkan pemakai.
18. Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan keputusan.
19. Pempinan Daerah adalah Bupati, Wakil Bupati dan tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD).
20. Administrator e-Planning adalah orang atau sejumlah orang yang
bertanggung jawab untuk mengelola sistem e-Planning.
21. Input Usulan Kegiatan adalah proses pengisian usulan kegiatan yang
dilakukan oleh pelaksana sistem pada setiap tahapan kegiatan.
22. Update Usulan Kegiatan adalah proses merubah hasil pengisian usulan
kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana pada setiap tahapan kegaitan.
23. Delete Usulan Kegiatan adalah proses menghapus hasil pengisian usulan
kegiatan.
BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

Peraturan Bupati ini disusun berasaskan pada:


(1) Transparansi;
(2) Efektifitas;
(3) Professionalitas;
(4) Efisiensi; dan
(5) Akuntabilitas.

Pasal 3

Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk :


(1) Mengatur Pelaksanaan Sistem e-Planning untuk Lingkup Pemerintah
Daerah; dan
(2) Mengatur penyampaian/input usulan kegiatan, pengolahan dan
penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah;

Pasal 4

Peraturan Bupati ini bertujuan untuk :


(1) Memberikan acuan pelaksanaan dan pengelolaan sistem e-Planning untuk
Lingkup Pemerintah Daerah;
(2) Menciptakan konsistensi tahapan perencanaan pembangunan Daerah;
(3) Mendorong terjadinya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menghasilkan
perencanaan yang berkualitas dan konsisten.

Pasal 5

Peraturan Bupati ini berkedudukan sebagai :


(1) Sistem pendukung keputusan (decision support system) untuk
mengumpulkan data, mengolah data, analisis data, dan pengambilan
keputusan dalam proses perencanaan Daerah secara terpadu; dan
(2) Sistem yang dapat mewujudkan dokumentasi secara terstruktur pada
setiap tahapan perencanaan daerah.

BAB III
RUANG LINGKUP DAN PELAKSANA SISTEM E-PLANNING

Bagian Pertama
Ruang Lingkup Sistem e-Planning

Pasal 6

Ruang lingkup Sistem e-Planning meliputi dokumen perencanaan dan


dokumen terkait lainnya dalam lingkup tugas pokok dan fungsi Bappeda,
yang meliputi:
(1) RPJMD;
(2) Renstra Perangkat Daerah;
(3) Dokumen Hasil Penelaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD;
(4) Dokumen Hasil Musrenbang Kecamatan;
(5) Usulan APBD Provinsi;
(6) Usulan APBN;
(7) Rancangan Awal Renja Perangkat Daerah;
(8) Pra-RKA dan Rancangan Renja Perangkat Daerah;
(9) RancanganRKPD;
(10) Renja Perangkat Daerah;
(11) RKPD;
(12) Rancangan KUA-PPAS;
(13) KUA-PPAS; dan
(14) Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Daerah.

Bagian Kedua
Pelaksana Sistem e-Planning

Pasal 7

Pelaksana sistem e-Planning adalah sebagai berikut :


(1) Kepala Bappeda sebagai penanggung jawab pelaksanaan sistem e-
Planning/Super Administrator;
(2) Sekretaris Bappeda sebagai penanggung jawab harian pelaksanaan sistem
e-Planning/Pembantu Super Administrator;
(3) Kepala Sub Bagian Perencanaan/Program pada Bappeda selaku
Administrator Pusat e-Planning sekaligus sebagai penanggung jawab
teknis sistem e-Planning;
(4) Kepala Bidang pada Bappeda sebagai Administrator Bidang sistem e-
Planning; dan
(5) Kepala Sub Bidang pada Bappeda sebagai Pembantu Administrator Bidang
sistem e-Planning.

Pasal 8

(1) Penanggung jawab pelaksanaan sistem e-Planning sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 ayat (1) bertanggung jawab terhadap keseluruhan
pelaksanaan sistem e-Planning;
(2) Penanggung jawab harian pelaksanaan sistem e-Planning sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) bertanggung jawab menjalankan
pengelolaan sistem e-Planning sesuai arahan penanggung jawab;
(3) Administrator sistem pusat e-Planning, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (3) bertanggung jawab terhadap :
a. Keberlangsungan, kelancaran, dan keamanan sistem e-Planning;
b. Pendistribusian usulan eksternal melalui Kepala Bidang Bappeda yang
akan diinput ke sistem e-Planning;
c. Pemberian informasi terkait perkembangan usulan kegiatan yang
masuk dalam sistem e-Planning;
d. Keamanan sistem e-Planning, dengan mengubah password secara
periodik; dan
e. Penanganan permasalahan dan keluhan penggunaan sistem e-
Planning.
(4) Administrator Bidang Sistem e-Planning sebagaimana dimaksud Pasal 7
ayat (4) bertanggung jawab terhadap validitas dan kebenaran data
perencanaan Perangkat Daerah.
(5) Pembantu Administrator Bidang Sistem e-Planning sebagaimana
dimaksud Pasal 7 ayat (5) bertanggungjawab membantu Administrator
Bidang terkait validitas dan kebenaran data perencanaan Perangkat
Daerah sesuai arahan Administrator Bidang.
Pasal 9

Dalam melaksanakan tugasnya, administrator Pusat e-Planning sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), dibantu oleh Tim Pengelola sistem e-
Planning yang terdiri dari :
a. Tim Teknis, yakni tenaga ahli/personil yang berpengalaman di bidang
sistem informasi dan teknologi; dan
b. Tim Pendamping, yakni staf Sub Bagian Perencanaan/Program;

Pasal 10

Pelaksana sebagimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Tim Teknis dan Tim
Pendamping sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan oleh Bupati
dan diberikan honorarium dan/atau tunjangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Bagian Ketiga
Pelaksana sistem e-Planning Pada Perangkat Daerah

Pasal 11

(1) Pelaksana Sistem e-Planning pada Perangkat Daerah diatur dengan


ketentuan sebagai berikut :
a. Sekretariat/Bagian/TU/Sub Bagian yang menangani perencanaan
melaksanakan sistem e-Planning pada Perangkat Daerah yang
bersangkutan;
b. Sekretaris/ Kepala Bagian/ Kepala TU/ Kepala Subbagian pada
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a ditunjuk
selaku Administrator e-Planning Perangkat Daerah.
(2) Administrator e-Planning Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b bertanggung jawab :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem e-Planning lingkup Perangkat
Daerah;
b. Mengkoordinasikan distribusi dan Verifikasi usulan kegiatan pada
Perangkat Daerah untuk diinput/update kedalam Sistem E-Planning;
c. Mengkoordinasikan distribusi dan Verifikasi usulan kegiatan hasil
penelaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD pada Perangkat Daerah
Sekretariat DPRD untuk diinput/update kedalam Sistem E-Planning;
d. Mengkoordinasikan distribusi dan Verifikasi usulan kegiatan Hasil
Musrenbang Kecamatan pada Perangkat Daerah Kecamatan untuk
diinput/update kedalam Sistem e-Planning;
e. Mengkoordinasikan distribusi danVerifikasi usulan kegiatan untuk
APBD Provinsidan APBN untuk di Input/update kedalam Sistem E-
Planning.
(3) Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Administrator E-Planning Perangkat Daerah dibantu oleh operator
sistem e-Planning, yang bertugas untuk melakukan input/update/delete
usulan kegiatan Perangkat Daerah ke dalam Sistem e-Planning beserta
kelengkapan administrasi kegiatan;
(4) Administrator dan Operator Sistem e-Planning sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan (3) ditetapkan oleh Kepala Perangkat Daerah melalui
keputusan Kepala Perangkat Daerah dan disampaikan kepada Kepala
Bappeda pada permulaan proses perencanaan tahunan;
(5) Administrator dan Operator Sistem e-Planning sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan (3) dapat diberikan honor dan/atau tunjangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12

Pelaksana sistem e-Planning mendapatkan user name dan password dari


Penanggung Jawab E-Planning melalui Administrator Pusat e-Planning.

Pasal 13

Penanggung Jawab E-Planning dapat memberhentikan pelaksana e-Planning,


dalam hal Pelaksana sistem melanggar ketentuan dan mengganggu
keamanan sistem e-Planning.

BAB IV
TAHAPAN DAN PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN

Pasal 14

(1) Tahapan dan proses penyusunan Dokumen Perencanaan melalui e-


Planning mengikuti ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
(2) Ketentuan teknis pelaksanaan Sistem e-Planning dan proses pengajuan
pengusulan diatur lebih lanjut oleh Kepala Bappeda.

BAB V
PENANGGUNG JAWAB DAN PEMEGANG SEKTOR

Pasal 15

(1) Kepala Bidang pada Bappeda selaku administrator Bidang sebagaimana


dimaksud Pasal 7 ayat (4) sebagai penanggung jawab sektor yang
bertanggung jawab terhadap seluruh usulan kegiatan sesuai tugas dan
fungsi;
(2) Kepala Sub Bidang Perencanaan pada Bappeda sebagai pemegang sektor
ditugaskan menjadi mitra Perangkat Daerah;
(3) Penanggung jawab sektor dibantu oleh pemegang sektor melakukan proses
pendalaman dan verifikasi terhadap usulan kegiatan pada setiap tahapan
perencanaan di dalam Sistem e-Planning.

BAB VI
PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 16

(1) Kepala Bappeda melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap


pelaksanaan sistem e-Planning, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(2) Kepala Bappeda melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
perencanaan pembangunan daerah dalam sistem E-Planning sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII
E-PLANNING SECARA ON LINE

Pasal 17

Untuk terwujudnya transparansi dalam perencanaan, pelaksanaan E-


Planning secara bertahap diarahkan untuk diselenggarakan secara On Line.

Anda mungkin juga menyukai