Anda di halaman 1dari 22

MODUL PRAKTIKUM

“ANALISIS SHIFT AND SHARE”

DISUSUN OLEH:

1. Yohanes A. Dapa 2224004


2. Dityanda R. Saputra 2224005
3. Eglantyne L. S 2224026
4. Ester Parmanes 2224034

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat serta hidayah-Nya, kami kelompok 2 Modul Praktikum “Analisis Shift and
Share”. Penyusunan modul ini kami lakukan dan kerjakan sebagaimana untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota. Selama proses-proses
pengerjaan Modul ini, tidak luput dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari
pihak-pihak tertentu, oleh sebab itu, kami selaku peneliti mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Titik Poerwati, Ibu Hj. Nurul, dan Bapak Hari Subagya selaku
dosen pembimbing Mata Ekonomi Wilayah Kota
2. Asisten dosen yang telah banyak membatu serta membimbing kami dalam
proses penyusunan laporan
3. Kakak-kakak tingkat diluar Asisten Dosen dan juga Alumni yang telah
memberikan informasi dan masukan mengenai Mata kuliah ekonomi
Wilayah dan Kota berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
4. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik dalam
doa, motivasi, serta finansial.
5. Teman-teman kelompok 2 atas semangat, kerjasama, dan
kekompakannya.
6. Teman-teman seperjuangan PWK Angkatan 2022 (Ataraksa) atas
semangat, kerja keras, dan kekompakannya.
7. Dan semua pihak yang bersangkutan yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Dalam penyusunan Modul Praktikum ini kami sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya.
Namun, kami sadar bahwa kami memiliki keterbatasan akan pengetahuan
maupun pengalaman. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini dan kemajuan studi kamiselanjutnya dan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, dan bagi mahasiswa Perencanaan
Wilayah dan Kota khususnya.
Malang, 11 Maret 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................4
DAFTAR ISI.....................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................6
DAFTAR TABEL.............................................................................................................7
BAB I................................................................................................................................8
PENDAHULUAN.............................................................................................................8
1.1 Konsep dasar....................................................................................................8
1.2 Kelebihan..........................................................................................................8
1.3 Kekurangan....................................................................................................10
BAB II.............................................................................................................................12
2.1 Pengertian Shift and Share............................................................................12
2.2 Sejarah............................................................................................................12
2.3 Manfaat dan Kegunaan.................................................................................13
2.4 Komponen Utama..........................................................................................13
2.5 Keunggulan Komparatif................................................................................14
2.6 Gambaran Umum Wilayah (Kabupaten Sumenep )....................................14
BAB III........................................................................................................................17
3.1 Langkah Kerja Pengolahan Data..................................................................17
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode analisis shift-share merupakan salah satu metode analisis ekonomi
yang digunakan untuk mengetahui pengembangan pada suatu wilayah,
ditunjukkan berdasarkan kondisi struktur perekonomian, pergeseran sector-
sektor unggulan pada dua kurun waktu, dan mengetahui posisi sektor
perekonomian suatu wilayah terhadap wilayah yang lebih luas, Metode
analisis ini diperkenalkan oleh Daniel Creamer pada awal 1940-an (Yang &
Yun Shi, 2008). Metode ini telah diuji dan dibuktikan dalam berbagai bidang
di berbagai negara.
Berkaitan dengan kebijakan anggaran, Pemerintah Daerah perlu untuk
menentukan sektor-sektor prioritas agar kebijakan pengeluaran yang dilakukan
dapat berjalan sesuai rencana. Namun demikian, pemerintah daerah sering
dihadapkan pada kendala keterbatasan data dan sumber daya manusia yang
kurang memadai. Untuk mengakomodasi kepentingan tersebut, analisis Shift-
share dapat menjadi salah satu alternatif. Analisis Shift-share dapat membantu
para pengambil kebijakan (pemerintah daerah) untuk membuat keputusan
berkaitan dengan pembangunan dan perencanaan suatu wilayah.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi topik bahasan dalam modul ini
adalah:
1. Apa itu analisis Shift and Share?
2. Apa saja komponen analisis Shift and Share?
3. Apa fungsi, kegunaan, dan manfaat analisis Shift and Share?
4. Bagaimana penerapan analisis Shift and share menggunakan studi
kasus Kabupaten Sumenep?
1.3 Tujuan dan Sasaran

Adapun Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai dalam modul ini adalah:
1.3.1. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu analisis Shift and Share
2. Untuk mengetahui apa saja komponen analisis Shift and Share
3. Untuk mengetahui apa fungsi, kegunaan, dan manfaat analisis
Shift and Share
4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan analisis Shift and
share menggunakan studi kasus Kabupaten Sumenep
1.3.2. Sasaran
Teridentifikasinya metode analisis Shift and Share secara
keseluruhan dari gambaran umum hingga penerapan dan interpretasi
metode analisis menggunakan studi kasus Kabupaten Sumenep.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Shift and Share


Shift-share merupakan metode analisis untuk mengetahui struktur
perekonomian pada suatu wilayah, pergeseran sektor-sektor unggulan pada
dua kurun waktu, dan mengetahui posisi sektor perekonomian suatu wilayah
terhadap wilayah yang lebih luas.

2.2 Sejarah
Metode analisis Shift and Share pertama kali diperkenalkan oleh Daniel
Creamer pada awal 1940-an. Kemudian metode analisis ini kemudian
disempurnakan oleh Dunn pada tahun 1960. Analisis shift-share umumnya
digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi regional untuk
memeriksa efek struktural dan regional atau Daya saing industri
menggarisbawahi perubahan dari waktu ke waktu. Metode ini telah diuji dan
dibuktikan dalam berbagai bidang di berbagai negara (Yang & Yun Shi, 2008).

2.3 Manfaat dan Kegunaan


2.3.1 Manfaat
Analisis shift-share dapat digunakan untuk mengetahui gambaran
kondisi ekonomi pada suatu wilayah tertentu, dan membandingkan
pertumbuhan daerah tersebut terhadap wilayah yang lebih luas,
mengetahui jenis - jenis sektor yang mengalami kemajuan, identifikasi
sektor- sektor yang unggul, agak unggul, mundur, agak mundur (Martina
Kasikoen, 2018).
2.3.2 Kegunaan
Analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis peranan sektor
atau pergereseran sektor di wilayah tertentu, berbanding dengan sektor
yang sama dalam ekonomi Nasional. Analisis ini membandingkan laju
pertumbuhan suatu sektor di wilayah yang lebih kecil terhadap wilayah
yang lebih luas. Dengan analisis shift share, potensi serta sektor unggulan
di suatu daerah tertentu dapat diketahui dan tentunya akan memudahkan
dalam menyusun strategi pengembangan ke depannya (PERKIM.ID,
2021).

2.4 Komponen Utama


Analisis shift share memiliki tiga komponen yaitu:

2.4.1 National share,


National Share digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh
pertumbuhan ekonomi nasional terhadap daerah. Hal ini dilakukan dengan
cara menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara sektoral
dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama di perekonomian
yang dijadikan acuan (PERKIM.ID, 2021).
2.4.2 Proportional shift
Proportional Shift digunakan untuk mengukur perubahan
pertumbuhan atau penurunan pada daerah dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini
dapat mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada sektor-
sektor yang tumbuh lebih cepat dibanding perekonomian yang dijadikan
acuan (PERKIM.ID, 2021).
2.4.3 Differential shift
Differential Shift digunakan untuk menentukan seberapa jauh daya
saing suatu sektor ekonomi di daerah (lokal) dengan perekonomian yang
cakupannya lebih besar yang dijadikan acuan (PERKIM.ID, 2021).

2.5 Kelebihan dan Kelemahan


2.5.1. Kelebihan
Teknik perhitungan Analisis Shift Share memiliki kelebihan-
kelebihan. Menurut Soepono 1993 kelebihan-kelebihan dari analisis
Shift Share adalah:
1. Analisis Shift Share dapat melihat perkembangan indikator
kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada dua titik waktu tertentu,
yang mana satu titik waktu dijadikan sebagai dasar awal analisis,
sedangkan satu titik waktu lainnya dijadikan sebagai akhir analisis.
2. Perubahan indikator kegiatan ekonomi di suatu wilayah antara
tahun dasar analisis dengan tahun akhir analisis dapat dilihat
melalui tiga komponen pertumbuhan wilayah, yakni komponen
pertumbuhan nasional PN, komponen pertumbuhan proporsional
PP, dan komponenpertumbuhan pangsa wilayah PPW. Komponen
Pertumbuhan Nasional Wilayah ke j sektor ke i Komponen
Pertumbuhan Proporsional Komponen Pertumbuhan Pangsa
Wilayah Wilayah ke j sektor ke i Lambat PP + PPW 0 Maju PP +
PPW ≥ 0.
3. Berdasarkan komponen PN dapat diketahui laju pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah dibandingkan dengan laju pertumbuhan
nasional.
4. Komponen PP dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah. Hal ini berarti bahwa
suatu wilayah dapat mengadakan spesialisasi di sektor-sektor yang
berkembang secara nasional dan bahwa sektor-sektor dari
perekonomian wilayah telah berkembang lebih cepat daripada rata-
rata nasional untuk sektor itu.
5. Komponen PPW dapat digunakan untuk melihat daya saing sektor-
sektor ekonomi dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi pada
wilayah lainnya. 6. Jika persentase PP dan PPW dijumlahkan,
maka dapat ditunjukkan adanya Shift pergeseran hasil
pembangunan perekonomian daerah.
2.5.2. Kelemahan
Kemampuan teknik analisis Shift Share memberikan dua indikator
positif yang berarti, yaitu suatu wilayah mengadakan spesialisasi di sektor-
sektor yang berkembang secara nasional dan perkembangan sektor-sektor
perekonomian di suatu wilayah yang berkembang lebih cepat daripada
rata-rata nasional untuk sektor-sektor tersebut. Namun, dalam teknik
analisis Shift Share ini tidaklah lepas dari kelemahan-kelemahan. Menurut
Soepono 1993, kelemahan-kelemahan dari analisis Shift Share adalah:
1. Analisis Shift Share tidak lebih daripada suatu pengukuran atau
prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel
wilayah menjadi komponen- komponen. Persamaan hanyalah
identity equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi
keperilakuan. Metode Shift Share tidak untuk menjelaskan
mengapa, misalnya pengaruh keunggulan kompetitif adalah positif
di beberapa wilayah, tetapi negatif di daerah-daerah lain. Metode
Shift Share merupakan Teknik Pengukuran yang mencerminkan
suatu sistem penghitungan semata dan tidak analitik.
2. Komponen pertumbuhan nasional secara implisit mengemukakan
bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada
laju nasional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan
wilayah.
3. Kedua komponen pertumbuhan wilayah PP dan PPW berkaitan
dengan hal- hal yang sama seperti perubahan permintaan dan
penawaran, perubahan teknologi dan perubahan lokasi sehingga
tidak dapat berkembang dengan baik.
4. Teknik analisis Shift Share secara implisit mengambil asumsi
bahwa semua barang dijual secara nasional, padahal tidak semua
demikian. Bila pasar suatu wilayah bersifat lokal, maka barang itu
tidak dapat bersaing dengan wilayah- wilayah lain yang
menghasilkan barang yang sama, sehingga tidak mempengaruhi
permintaan agregat.
5. Analisis Shift Share tidak mampu menganalisis keterkaitan ke
depan dan ke belakang antar sektor yang disebabkan oleh adanya
pergeseran pertumbuhan seperti yang dilakukan pada analisis Input
Output.
2.6 Keunggulan Komparatif
Konsep Keunggulan komparatid dikembangkan oleh David Ricardo pada
tahun 1770-an. Keungguluan Komparatif merupakan sebuah konsep yang
menjelaskan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya nasional secara
efektif di bawah sistem ekonomi terbuka. Konsep keunggulan komparatif juga
memperlihatkan daya saing atau keunggulan potensial. Dengan adanya
keunggulan komparatif dapat menjelaskan perbandingan/komparatif antara
suatu sektor atau produk yang sama di suatu wilayah relatif lebih unggul
dengan daerah lain. Dalam menentukan keunggulan komparatif, potensi dan
peluang masing-masing sektor perlu dianalisis, dan kemudian akan
dipertimbangkan untuk perbaikan, serta diidentifikasi apa yang harus
diperbaiki (Wibisono, Amir, & Zulfanetti, 2019).
BAB III
STUDI KASUS DAN ANALISIS

3.1 Gambaran Umum Wilayah (Kabupaten Sumenep)


Wilayah Kabupaten Sumenep berada diujung timur Pulau Madura dimana
terdapat 27 Kecamatan, 19 Kecamatan daratan dan 8 Kecamatan kepulauan.
Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau (sesuai dengan hasil sinkronisasi
luas Kabupaten Sumenep Tahun 2002), tersebar membentuk gugusan pulau-
pulau baik berpenghuni (48 pulau) maupun tidak berpenghuni (78 pulau).
Pulau paling utara adalah Pulau Karamian yang terletak di Kecamatan
Masalembu dengan jarak ±151 mil laut dari Pelabuhan Kalianget, dan pulau
yang paling timur adalah Pulau Sakala dengan jarak ±165 miI laut dari
Pelabuhan Kalianget.

Posisi geografis Kabupaten Sumenep terletak diantara 113º 32’ - 116º 16’
Bujur Timur dan 4º 55’ - 7º 24’ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai
berikut :

 Sebelah Selatan        : Selat Madura


 Sebelah Utara            : Laut Jawa
 Sebelah Barat            : Kabupaten Pamekasan
 Sebelah Timur           : Laut Jawa dan Laut Flores

Secara administratif Kabupaten Sumenep termasuk dalam wilayah


Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 wilayah kecamatan,
332 desa/kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 2,093.47 km2.
Pusat pemerintahan kabupaten berada di Kota Sumenep tepatnya di
Kecamatan Kota Sumenep.

Penduduk di Kabupaten Sumenep pada tahun 2016 mencapai 1.076.805


jiwa, yang terdiri laki-laki sebanyak 512.211 jiwa dan perempuan sebanyak
564.594jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 2.093,47 km2 , setiap km2
ditempati penduduk sebanyak 512 orang pada tahun 2016. Kepadatan
penduduk tertinggi di Kecamatan Kota Sumenep disusul Kecamatan
Kalianget.

Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding dengan jumlah


penduduk laki-laki. Rasio Jenis Kelamin sebesar 90,6, artinya terdapat sekitar 91
penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan

3.2 Langkah Kerja Pengolahan Data


Untuk mengetahui data PDRB Kabupaten Sumenep Jawa Timur atas dasar
harga konstan 2020-2022 menurut lapangan kerja dalam pengolahan data
diperlukan langkah – langkah untuk mendapat data yang dibutuhkan. Adapun
tahap – tahap yang perlu dilakukan, antara lain

3.2.1. Menentukan Data (PDRB Kabupaten Sumenep Atas Dasar Harga


Konstan 2020-2022 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
(Juta Rupiah))

Langkah awal untuk menentukan data, mengambil data dari BPS. Di BPS
mengambil data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lapangan usaha di
Kelurahan Pajagalan, Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Data yang didapatkan
adalah data terbaru pada tahun 2020 - 2022.

1. Klik Website atau situs BPS dalam device Anda.

2. Setelah Website terbuka cari data yang dibutuhkan, saat ini mencari data
PDRB. Setelah itu data akan muncul.
3. Untuk mengelolah data dalam bentuk Microsoft Excel, Klik kotak warna
hijau untuk mendowload.

4. Langkah selanjutnya setelah data diperoleh dari BPS, di olah kedalam


Microsoft Excel. Data yang sudah di download dan buka Aplikasi
Microsoft Excel. Untuk memunculkan data yang sudah tersedia di
Microsoft Excel.

5. Mengolah Data menggunakan Rumus


Data yang sudah diperoleh dari BPS ke Microsoft Excel ini akan diolah
dan menggunakan Rumus penggunaan Shift – Share, kita akan menentukn
antara lain:
a. Perhitungan Regional Share (Dij)
b. Pertumbuhan Regional/ PR (Nij)
c. Proportional Shift/ Bauran Komoditas (Mij)
d. Differential Shift/Keunggulan Kompetitif (Cij)
Mencari Indeks Keunggulan Komparatif Tahap selanjutnya data wajib
berupa tahun sekarang dan 5 tahun sebelumnya. Selanjutnya kita akan
mencari:
rij: sektor i tingkat kabupaten
rin: sektor i tingkat nasional
rn: sektor nasional
1) Menentukan rij dengan rumus
=(data tahun sekarang-data 5 tahun yang lalu)/data 5 tahun yang
lalu tingkat kabupaten, kemudian enter. Hasil otomatis muncul.

2) Selanjutnya rin dengan rumus


=(data tahun sekarang-data 5 tahun yang lalu)/data 5 tahun yang
lalu tingkat povinsi, kemudian enter. Hasil otomatis juga akan
muncul.

3) Kemudian mencari rn dengan rumus


= (total 2022 – total 2018)/total 2018 tingkat kabupaten Klik enter,
nilai otomatis langsung muncul. Khusus nilai rn merupakan data
dari PDB bukan sektoral yang berarti nilainya sama, maka untuk
tidak
terjadi error perlu ditambahi tanda $ diantara angka dan huruf pada
rumus. Supaya saat drop nilai kebawah nilai tetap sama dan tidak
terjadi error.

4) Setelah itu mencari nilai Nij dengan rumus= rn* sektor tahun awal
tingkat kabupaten.

5) Setelah itu mencari rumus Mij dengan rumus = (rn*rin)* sektor


tahun awal tingkat kabupaten.

6) Selanjutnya mencari rumus Cij dengan rumus = (rij-rin)* sektor


tahun awal tingkat kabupaten.
7) Terakhir mentukan Dij dengen rumus =SUM (Nij+Mij+Cij)

Berdasarkan data yang telah di substitusikan dengan rumus, maka akan


keluar nilai positif (+) dan negatif (-). Pada nilai Dij menujukkan antara
lain:
(+): Pergerakan bersih memiliki nilai positif
(-): Pergerakan bersih memiliki nilai negative
Sedangkan pada nilai Cij menujukkan antara lain:
(+): Memiliki keunggulan Kompetitif
(-): Tidak memiliki keunggulan Kompetitif
Pada nilai Nij menujukkan antara lain:
(+): Pertumbuhan sektor cepat
(-): Pertumbuhan sector lambat

Anda mungkin juga menyukai