305 (CP1)
ANALISIS SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
makalah yang berjudul “Analisis Sektor-Sektor Unggulan” dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Tujuan menyusun makalah ini yaitu agar pembaca dan
penyusun dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Analisis Sektor-Sektor Unggulan.
Selama proses penulisan paper ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu dari hati
yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini. Serta kami juga berterima kasih kepada Prof. Dr.
Made Suyana Utama, S.E., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Pembangunan Regional Kelas CP1.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab
terhadap semua isi makalah. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
BAB III ......................................................................................................................................... 15
PENUTUP..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Shift-Share
• Ada data periode waktu tertentu di tengah periode pengamatan yang tidak
terungkap.
1
a. Karena pertumbuhan ekonom secara keseluruhan pada wilayah referensi (wilayah
yang lebih luas), yang mana hal ini disebut pertumbuhan nasional apabila studinya
di propinsi, dan pertumbuhan propinsi apabila studinya wilayah kabupaten.
b. Karena komparatif sektor-sektor ekonomi pada wilayah yang lebih luas (referensi),
yang dilihat dari diviasi pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terhadap
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada wilayah tersebut. Hal ini disebut
bauran industri=BI (industrial mix).
c. Karena keunggulan kompetitif sektor-sektor ekonomi di wilayah studi relatif
terhadap pertumbuhan sektor-sektor ekonomi wilayah yang lebih luas (referensi).
Hal ini disebut kontribusi daerah (regional share).
Dimana:
PRi = Pertumbuhan sektor ke-i Wilayah Referensi
BIi = Bauran Industri (keunggulan komparatif) sektor ke-I
Kdi = Kontribusi Wilayah Studi (keunggulan kompetitif) sektor ke-i
Ynt = Produk Wilayah Referensi l Bruto (PNB) = total nasional
Yni = Produk Wilayah Referensi sektor ke-i
Tdi = Produksi sektor ke-i Wilayah Studi
1 = Periode atau tahun ke-1
O = Periode atau tahun ke-0 atau dasar
2
Tabel 2.1. Nilai, Kontribusi dan Pertumbuhan PDRB Kota Denpasar, 1996 – 2000.
3
Tabel 2.2. Nilai, Kontribusi dan Pertumbuhan PDRB Propinsi Bali, 1996 – 2000.
4
Tabel 2.3. Pergeseran Pangsa Sektor-Sektor Ekonomi Kota Denpasar, 1996 – 2000,
Modell Shift Share Klasik.
5
ini memberikan indikasi bahwa sektor-sektor tersebut memiliki keunggulan dalam
mengakses pasar lokal maupun pasar yang lebih luas (propinsi).
Analisis MRP merupakan alat untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang
potensial dengan formula :
a) Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs)
b) Rasio Pertumbuhan Wilayah Refrensi (RPr)
Keterangan:
Eij = perubahan PDRB sektor I di wilayah studi
E ij(t) = PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah studi
E ir = perubahan PDRB sektor I diwilayah refrensi
Eir (t) = PDRB awal periode penelitian wilayah refrensi
RPs adalah : perbandingan antara laju pertumbuhan pendapatan / Tenaga kerja
kegiatan i wilayah studi dengan laju pertumbuhan pendapatan / Tenaga kerja
kegiatan i diwilayah refrensi.
Keterangan:
Eir = Perubahan PDRB kegiatan i diwilayah refrensi
6
Eir (t) = PDRB disektor i pada awal periode penelitian
E r = Perubahan PDRB di wilayah refrensi
E r (t) = PDRB pada awal penelitian wilayah refrensi
RPr adalah : perbandingan antara laju petumbuhan pendapatan / tenaga kerja
kegiatan i diwilayah refrensi dengan laju pertumbuhan total kegiatan (PDRB)/
total tenaga kerja wilayah refrensi.
• Jika nilai RPr > 1 diberikan tanda ( + ), dan Nilai RPr < 1 diberikan tanda
(-)
• RPr positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu
dalam wilayah refrensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB total wilayah
refrensi
• RPr Negatif artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu
dalam wilayah refrensi lebih kecil dari pertumbuhan PDRB total wilayah
refrensi.
• Jika nilai RPs > 1 diberikan tanda ( + ), dan RPs < 1 diberikan tanda ( -)
• RPs positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pada tingkat
wilayah studi lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pada
wilayah refrensi.
• RPs Negatif artinya pertumbuhan suatu sektor pada tingkat wilayah studi
lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sektor tersebut pada wilayah
refrensi.
7
b) Nilai RPr positip (+) dan nilai RPs negatif (-) artinya sektor tersebut mempunyai
pertumbuhan menonjol pada wilayah refrensi tetapi belum menonjol pada wilayah
studi.
c) Nilai RPr negati (-) dan nilai RPs positip (+) artinya pertumbuhan sektor tersebut
tidak menonjol diwilyah refrensi tetapi pada wilayah studi pertumbuhan sektor
tersebut menonjol.
d) Nilai RPr negatif (-) dan nilai RPs negatif (-) berarti pertumbuhan sector tersebut
adalah rendah baik diwilayah refrensi ataupun wilayah studi.
8
No Sektor 1996 2000 Perubahan
9
Tabel 2.7. Keterangan Hasil MRP
No Sektor Keterangan
Operasi Overlay standar dilakukan dengan menggabungkan dua data layer yang
memiliki sistem georeferensi yang sama dan dilakukan tumpang susun pada daerah
penelitian tersebut (de By, et al, 2001: 305). Jika ketentuan tersebut tidak lengkap,
maka operasi ini tidak dapat dijalankan. Prinsip pada operasi ini adalah dengan
membandingkan karakteristik suatu lokasi, dan memperoleh hasil dari lokasi tersebut
pada output layer (de By, et al, 2001:305). Untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi
yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria keunggulan komparative.
Analysis Overlay ada 4 kemungkinan
a. RPs (+) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari
pertumbuhan maupun keunggulan komperative.
10
b. RPs (+) dan LQ (-) menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya dominan
tetapi tidak mempunyai keunggulan komperative.
c. RPs (-) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya. kecil tetapi
mempunyai keunggulan komperative
d. RPs (-) dan LQ (-) menunjukkan bahwa suatu kegiatan yang tidak potensial baik
dilihat dari pertumbuhan maupun kriteria keunggulan komperative.
1996 2000
Pertumbuhan
LAPANGAN USAHA Rp juta (%) Rp juta (%)
Pertanian 116.540 8,29 131.825 8,88 15.285
Pertambangan & Penggalian 109 0,01 109 0,01 1
Industri pengolahan 147.129 10,46 153.404 10,33 6.275
Listrik, Gas, Air Minum 31.883 2,27 41.677 2,81 9.793
Bangunan 39.159 2,79 41.358 2,79 2.199
Perdagangan, Hotel dan
476.201 33,87 510.965 34,41
Restoran 34.764
Pengangkutan dan
192.946 13,72 216.252 14,57
komunikasi 23.306
Keuangan, Persewaan dan
266.922 18,98 224.678 15,13
Jasa Perusahaan -42.244
Jasa-jasa 136.000 9,67 164.458 11,08 28.458
Total 1.406.049 100,00 1.484.726 100,00 78.677
11
Tabel 2.9. PDRB Bali tahun 1996 - 2000
1996 2000
Pertumbuhan
LAPANGAN USAHA Rp juta (%) Rp juta (%)
Pertanian 1.389.097 19,45 1.447.768 19,25 58.671
Pertambangan & Penggalian 53.991 0,76 55.243 0,73 1.253
Industri pengolahan 583.460 8,17 635.446 8,45 51.986
Listrik, Gas, Air Minum 73.070 1,02 109.923 1,46 36.854
Bangunan 349.727 4,90 329.725 4,38 -20.002
Perdagangan, Hotel dan
2.200.841 30,82 2.377.976 31,61
Restoran 177.135
Pengangkutan dan komunikasi 932.515 13,06 961.846 12,79 29.331
Keuangan, Persewaan dan Jasa
502.254 7,03 494.996 6,58
Perusahaan -7.258
Jasa-jasa 1.056.818 14,80 1.108.917 14,74 52.099
Total 7.141.773 100,00 7.521.841 100,00 380.068
LQ
LAPANGAN USAHA RPs 1996 LQ 2000 Rataan LQ
Pertanian 15,97 0,43 0,46 0,44
Pertambangan & Penggalian 39,37 0,01 0,01 0,01
Industri pengolahan 5,86 1,28 1,22 1,25
Listrik, Gas, Air Minum 59,52 2,22 1,92 2,07
Bangunan -20,05 0,57 0,64 0,60
Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,94 1,10 1,09 1,09
Pengangkutan dan komunikasi 29,41 1,05 1,14 1,09
12
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 155,72 2,70 2,30 2,50
Jasa-jasa 28,68 0,65 0,75 0,70
Tanda Tanda
LAPANGAN SUAHA RPs RLQ Keterangan
RPs LQ
Dominan pertumbuhan
Pertanian 15,97 0,44 + - tapi tidak unggul
Dominan pertumbuhan
Perdagangan, Hotel dan
dan Keunggulan
Restoran 2,94 1,09 + + komparatif
Dominan pertumbuhan
Pengangkutan dan dan Keunggulan
komunikasi 29,41 1,09 + + komparatif
13
Tanda Tanda
LAPANGAN SUAHA RPs RLQ Keterangan
RPs LQ
Dominan pertumbuhan
Keuangan, Persewaan dan dan Keunggulan
155,72 2,50 + +
Jasa Perusahaan komparatif
Dominan pertumbuhan
Jasa-jasa 28,68 0,70 + - tapi tidak unggul
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16