Anda di halaman 1dari 53

Gejala Urban Sprawl

Sebagai Pemicu
Transformasi Wilayah di
Pinggiran Kota
Materi Disampaikan Dalam Kuliah Umum
di Universitas Negeri Medan
Pada Tanggal 3 Juni 2023

Oleh :
Sri Rum Giyarsih
Fakultas Geografi UGM
OUTLINE PAPARAN
• Makna urban sprawl
• Pola ekspresi keruangan urban sprawl
• Makna transformasi wilayah
• Jenis jenis transformasi wilayah
• Faktor faktor yang memengaruhi
transformasi wilayah
• Dampak transformasi wilayah
• Rekomendasi kebijakan untuk pengelolaan
transformasi wilayah
MAKNA URBAN SPRAWL
• Urban sprawl merupakan bagian dari urban
extension/perluasan kota
• Urban extension terdiri dari tiga kategori
yaitu urban sprawl, urban reclassification,
dan urban annexation
• Urban sprawl dimaknai sebagai proses
peremetan kenampakan fisikal kekotaan ke
arah luar
POLA EKSPRESI KERUANGAN
URBAN SPRAWL
• Concentric development/low density
continuous development
• Ribbon development/linear
development/axial development
• Leap frog development/checker board
development
PEREMBETAN KONSENTRIS
• Merupakan perembetan areal
kekotaan yang paling lambat
• Perembetan berjalan perlahan-lahan
terbatas pada semua bagian bagian
luar kenampakan fisik kota.
• Peran transporasi tidak begitu besar
PEREMBETAN MEMANJANG
• Menunjukkan ketidak merataan perembetan ke
semua bagian sisi luar.
• Perembetan tercepat terlihat di sepanjang jalur
transportasi.
• Kawasan di sepanjang jalur transportasi
merupakan kawasan yang menerima tekanan
paling berat dari sisi ekspansi penduduk dan
fungsi-fungsi kekotaan
PEREMBETAN MELOMPAT
– Merupakan perembetan yang terjadi
berpencaran secara sporadis dan tumbuh di
tengah-tengah lahan pertanian
– Tipe yang paling merugikan secara
ekologis
– Sangat cepat menimbulkan dampak negatif
terhadap kegiatan pertanian
MAKNA TRANSFORMASI WILAYAH
• Istilah transformasi merujuk pada suatu proses
pergantian (perbedaan) ciri-ciri tertentu dalam satuan
waktu tertentu.
• Perbedaan merupakan aspek yang sangat penting
dalam proses transformasi karena dengan
perbedaanlah dapat dilihat perwujudan dari sebuah
proses transformasi.
• Transformasi menyangkut perubahan dari suatu
keadaan yang lebih sederhana ke suatu keadaan yang
lebih kompleks dalam satuan waktu yang berbeda
MAKNA TRANSFORMASI WILAYAH
• Transformasi wilayah merupakan representasi dari
perkembangan wilayah yang digambarkan sebagai
suatu proses perubahan dan pergeseran
karakteristik dari komponen wilayah dalam kurun
waktu tertentu sebagai akibat dari hubungan
timbal balik antarkomponen wilayah tersebut.
• Dengan demikian transformasi wilayah ini
meliputi variabel-variabel yang bersifat multi
dimensional.
MAKNA TRANSFORMASI
WILAYAH
• Kotadesasi (McGee)
• In situ urbanization (Brookfield, et
al.)
• Zones of mixed rural and urban
activities and land use (Douglas)
JENIS JENIS TRANSFORMASI
WILAYAH
• Transformasi wilayah secara fisikal
• Transformasi wilayah secara ekonomi
• Transformasi wilayah secara sosial
• Transformasi wilayah secara kultural
• Transformasi wilayah secara teknologi
TRANSFORMASI WILAYAH
SECARA FISIKAL
• Perubahan penggunaan lahan dari
pertanian ke non pertanian
• Perubahan tutupan vegetasi menjadi
tutupan bangunan
• Pemadatan bangunan/densifikasi
bangunan
TRANSFORMASI WILAYAH
SECARA EKONOMI
• Sumbangan sektor pertanian secara relatif akan
merosot dan sektor lain semakin besar
peranannya dalam produksi nasional,
• Persentase pekerja sektor pertanian semakin kecil
dan sebaliknya persentase yang yang bekerja di
sektor non pertanian akan semakin besar,
• Sifat produksi di semua bidang akan berubah
sifatnya yaitu menjadi lebih bersifat industrial.
TRANSFORMASI
WILAYAH SECARA
SOSIAL
• Perubahan perilaku penduduk
dari perilaku kedesaan
(paguyuban) menjadi perilaku
kekotaan /patembayan.
TRANSFORMASI
WILAYAH SECARA
KULTURAL
• Perubahan adat istiadat dari
sifat kompleks ke sifat lebih
sederhana.
TRANSFORMASI WILAYAH
SECARA TEKNOLOGI

• Perubahan pemanfaatan
teknologi dari teknologi lebih
sederhana ke teknologi lebih
kompleks.
FAKTOR PENGARUH TRANSFORMASI
WILAYAH (SARGENT)

• Peningkatan jumlah penduduk,


• Peningkatan kesejahteraan penduduk,
• Peningkatan pelayanan transportasi,
• Adanya gejala penurunan peranan pusat
kota sebagai pusat kegiatan,
• Peningkatan peranan para pengembang
(developers).
FAKTOR PENGARUH TRANSFORMASI
WILAYAH (SUNDARAM & RAO)

• Adanya jalur transportasi yang memadai,


• Proksimitas dengan pusat kegiatan,
• Preferensi penduduk maupun fungsi-
fungsi kekotaan untuk memilih lokasi di
daerah pinggiran kota
• Ketersediaan lahan yang masih leluasa di
pinggiran kota.
FAKTOR PENGARUH TRANSFORMASI
WILAYAH (BAIQUNI)
• Pertumbuhan ekonomi yang mendorong perkembangan
spasial di pusat kota bahkan meluber melewati batas
administrasi kota dan berkembang ke wilayah pinggiran
kota,
• Perluasan permukiman di pinggiran kota,
• Pertumbuhan penduduk dan kegiatan di kota-kota kecil
(kecamatan dan kabupaten) yang berdekatan hingga
menimbulkan perkembangan koridor yang akhirnya
bergabung,
• Perkembangan infrastruktur dan jaringan jalan di pinggiran
kota yang mendorong pertumbuhan baru di sepanjang akses
tersebut sehingga menjadi wilayah perluasan kota.
DAMPAK TRANSFORMASI
WILAYAH

• Dampak terhadap bentuk


pemanfatan lahan
• Dampak terhadap harga lahan
• Dampak terhadap lingkungan
DAMPAK TERHADAP BENTUK
PEMANFAATAN LAHAN

• Hilangnya lahan pertanian


• Gejala komersialisasi dan
intensifikasi pertanian
• Menurunnya produksi dan
produktivitas
HILANGNYA LAHAN
PERTANIAN

• Perpindahan penduduk dan


kegiatan sosial ekonomi
penunjang kehidupan telah
menyebabkan konversi lahan
pertanian ke non pertanian
GEJALA KOMERSIALISASI DAN
INTENSIFIKASI PERTANIAN
• Komersialisasi pertanian terjadi karena
orientasi komoditas pertanian tak hanya
untuk subsisten tapi juga komersial
karena kedekatan dengan pasar.
• Intensifikasi pertanian dilakukan untuk
mempertahankan kapasitas produksi
dengan luas lahan yang semakin
berkurang.
MENURUNNYA PRODUKSI
DAN PROUKTIVITAS
• Banyaknya rumah penduduk dan
kawasan industri di tengah lahan
pertanian telah menyebabkan
gangguan terhadap lahan dan
tanaman pertanian (polusi, gangguan
ternak, terputusnya saluran irigasi)
DAMPAK TERHADAP BENTUK
PEMANFATAAN LAHAN PERMUKIMAN

• Pertambahan luas lahan permukiman


• Pemadatan bangunan
• Kecenderungan segregasi rumah
• Merebaknya permukiman liar
PERTAMBAHAN LUAS LAHAN
PERMUKIMAN
• Dengan berpindahnya penduduk akan
menyebabkan semakin bertambahnya
luas lahan permukiman di destination
area.
PEMADATAN BANGUNAN
• Dengan berpindahnya penduduk
ke lahan-lahan permukiman
dengan melalui infilling process
akan menyebabkan peningkatan
kepadatan bangunan
MEREBAKNYA PERMUKIMAN
LIAR
• Permukiman liar yang didirikan di atas
lahan milik orang lain
• Permukiman liar yang didirikan di atas
lahan dengan peruntukan bukan untuk
permukiman
• Permukiman liar yang didirikan di atas
lahan milik orang lain dan peruntukannya
bukan untuk permukiman
DAMPAK TERHADAP HARGA
LAHAN SANGAT DIPENGARUHI

• Karakteristik fisikal lahan


• Keberadaan peraturan
• Karakteristik pemilik lahan
• Spekulasi lahan
• Peranan pengembang
• Kondisi moneter nasional
KARAKTERISTIK FISIK
LAHAN
• Kondisi yang terkait dengan keadaan
fisikal alami lingkungan, aksesibilitas
fisik yang dicerminkan dalam hal
keberadaan prasarana dan sarana
transportasi, keberadaan ulititas umum
seperti jaringan listrik, jaringan air
minum, kedekatan dengan pusat kegiatan.
KEBERADAAN PERATURAN
• Apabila pada kawasan tertentu dikenai
peraturan tertentu yang bersifat melarang
untuk mendirikan bangunan karena
sebab-sebab tertentu (seperti agricultural
zoning, green belt policies, development
moratorium), maka lahan tersebut akan
tidak menarik sama sekali bagi pembeli.
KARAKTERISTIK PEMILIK
LAHAN
• Pemilik lahan dengan status sosial
ekonomi kuat lebih tahan untuk
menahan transaksi jual beli lahannya
sampai pada suatu saat di mana harga
lahan dianggap paling tinggi,
dibandingkan dengan mereka yang
berstatus sosial ekonomi lemah.
SPEKULASI LAHAN
• Spekulasi lahan adalah suatu istilah
yang berkaitan dengan perilaku jual
beli lahan di mana seseorang yang
memiliki lahan akan menjualnya
pada saat harga lahannya dianggap
mencapai titik yang paling
menguntungkan.
SPEKULASI LAHAN
• Dengan demikian di dalamnya tersirat
pengertian bahwa proses jual beli lahan
tidak didasari oleh karena alasan
keterpaksaan ekonomi pemilik lahan awal.
Pemilik lahan awal menentukan kapan
lahan miliknya akan dijual sehingga dalam
beberapa hal pemilik lahan awal mampu
mendikte harga pasaran lahan
SPEKULASI LAHAN
• Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa
kawasan yang didominasi oleh para spekulator
akan mengakibatkan kesulitan dalam hal
perencanaan tata ruang dan implementasinya
sehingga untuk mengatasi gejala spekulasi lahan
bagi pemerintah yang mempunyai kekuatan
finansial yang tinggi akan menerapkan teknik
land banking untuk mengantisipasi implementasi
tata ruangnya.
SPEKULASI LAHAN
• Spekulator lahan profesional adalah mereka yang
pekerjaan utamanya berjual beli lahan dengan landasan
tindakan untuk memperoleh keuntungan setinggi-
tingginya akibat kenaikan harga lahan
• Spekulator lahan non profesional adalah mereka yang
pekerjaan utamanya bukan berjual beli lahan, namun
berhubung mempunyai lahan dan tidak
memproyeksikannya untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri kemudian mempunyai pemikiran bahwa pada
saat di mana harga lahan mencapai titik yang diangggap
menguntungkan akan dijual.
PERANAN PENGEMBANG
• Hal ini terkait dengan ekspektasi
yang besar terhadap perkembangan
wilayah di masa depan dan terkait
dengan kemudahan dalam menikmati
utilitas umum yang dibangun oleh
pengembang
KONDISI MONETER NASIONAL

• Tingkat inflasi yang tinggi di suatu negara


dapat mendorong pemilik modal untuk
membeli lahan yang banyak dengan harapan
agar berfungsi sebagai katup pengaman sistem
keuangannya.
• Hal ini disebabkan bahwa harga lahan akan
selalu meningkat disebabkan semakin
melebarnya jurang antara permintaan dan
penawaran.
DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
ABIOTIK
• Penurunan kualitas lingkungan abiotik yang
disebabkan oleh polusi udara
• Penurunan kualitas lingkungan abiotik yang
disebabkan oleh polusi tanah
• Penurunan kualitas lingkungan abiotik yang
disebabkan oleh polusi air
• Penurunan kualitas lingkungan abiotik yang
disebabkan oleh kerusakan lahan
POLUSI UDARA
• Polusi yang berasal dari kegiatan
manusia di daerah permukiman
• Polusi yang berasal dari transportasi
• Polusi yang berasal dari kegiatan
industri
POLUSI TANAH
• Polusi yang berasal dari limbah cair
dan limbah padat (sampah)
• Sampah adalah sumber kekotoran
dan bau yang sangat tidak sedap dan
berpotensi untuk menimbulkan
penyakit tertentu
POLUSI AIR
• Pencemaran air tanah dan air permukaan
• Pencemaran dapat berasal dari rumah tangga
maupun industri
• Walaupun limbah cair dari rumah tangga
volumenya kecil namun karena jumlah rumah
tangganya banyak maka akan terakumulasi.
• Penyebabnya : keterbatasan lahan dan atau
keterbatasan kemampuan ekonomi.
KERUSAKAN LAHAN
• Kerusakan lahan akibat kegiatan
cut and fill, kegiatan
penambangan, pembuatan
material bangunan (batu bata,
genting)
DAMPAK TERHADAP
LINGKUNGAN BIOTIK
• Perubahan lingkungan biotik karena intra
environmental elements
• Perubahan lingkungan biotik karena inter
environmental elements
• Penurunan keanekaragamannya dan
populasinya serta penurunan kualitas
kondisi biota.
DAMPAK TERHADAP
LINGKUNGAN SOSIO KULTURAL
• Penurunan kualitas lingkungan permukiman
• Gejala dekohesivitas sosial
• Gejala pendesakan petani
• Diversifikasi mata pencaharian
• Alih mata pencaharian
• Penurunan jumlah petani
• Perubahan gaya hidup
PENURUNAN KUALITAS
LINGKUNGAN PERMUKIMAN

• Proses penuaan bangunan


• Proses penggenangan
• Densifikasi yang tidak terkendali
GEJALA DEKOHESIVITAS
SOSIAL

• Perubahan paguyuban menjadi


patembayan
• Semakin memudarnya tradisi-
tradisi masyarakat lokal
PENDESAKAN PETANI
• Petani semakin terdesak menjauhi
kota karena semakin banyak
pendatang yang membeli lahan
pertanian untuk dijadikan lahan
permukiman di pinggiran kota.
DIVERSIFIKASI MATA
PENCAHARIAN

• Melakukan diversifikasi mata


pencaharian karena penghasilan dari
satu sumber saja tidak mencukupi
• Melakukan diversifikasi karena ada
peluang ekonomi baru
ALIH MATA PENCAHARIAN
• Alih mata pencaharian dari pertanian
ke luar sektor pertanian karena luas
lahan tak memadai dan semakin
banyaknya gangguan terhadap lahan
dan tanaman pertanian sehingga
pendapatan menurun drastis
PENURUNAN JUMLAH
PETANI

• Karena sebagian petani beralih


profesi di luar sektor pertanian
disebabkan oleh sektor pertanian
yang sudah tidak menjanjikan lagi
secara ekonomi.
PERUBAHAN GAYA HIDUP

• Dari bersifat kedesaan beralih


ke kekotaan misal dalam hal
pola makan, berpakaian,
arsitektur dan tata ruang dalam
rumah.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
• Konsisten dalam melaksanakan aturan
penataan ruang,
• Sinergisme spasial dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan pembangunan,
• Pembinaan untuk meningkatkan kapasitas
penduduk baik penduduk asli maupun
penduduk pendatang,

Anda mungkin juga menyukai