15422
Primary Productivity of Lake Sibili Tawaeli District, Palu City, Central Sulawesi
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Tondo
Palu, Sulawesi Tengah 94118
ABSTRACT
Keywords: The research "Primary Productivity of Lake Sibili of Tawaeli District, Palu City,
Primary
Central Sulawesi" was carried out from January to February 2019. This study
productivity,
Phytoplankt
aims to determine the primary productivity of waters and the physical and
on, Lake chemical parameters of Lake Sibili and as a first step in the use of Lake Sibili
Sibili, Palu sustainable. This study was carried out using the method of oxygen light bottles
City and dark bottles. The results of the research have shown that station III has the
highest net photosynthesis with a value of 1.875.0 mgC/m3/day (Table 2) this is
caused by the temperature and pH of the station is relatively high which has an
average temperature of 30.3 oC and average pH - 7.6 so that this can increase
the rate of photosynthetic activity by phytoplankton while the lowest net
photosynthetic value is at station I with a value of 812.4 mgC/m3/day which has
a relatively lower temperature and pH compared to other stations which have an
average temperature average of 28.9 oC and average pH 7. so that based on
primary productivity values obtained during the study, the waters of the lake
Sibili can be categorized as Eutrophic waters.
ABSTRAK
lainnya.
IB = Kadar oksigen awal
DB = Kadar oksigen akhir botol gelap
Pengukuran parameter fisika perairan LB = Kadar oksigen akhir botol terang
dilakukan pada setiap stasiun yang
meliputi kecerahan dan suhu dilakukan Setelah melakukan penghitungan diatas,
yang meliputi pH dan oksigen terlarut juga Cuvin, 1998) dengan rumus :
2000
1800
1600
1400
1200
1000
Status
Perair
Trofik
an
800
600
400
200
0
STASIUN I STASIUN II STASIUN III STASIUN IV
Berdasarkan penelitian yang telah bersih oleh fitoplankton. akan tetapi dapat
dilakukan, lokasi stasiun tidak diketahui pada stasiun III memiliki
berpengaruh nyata terhadap fotosintesis fotosintesis bersih tertinggi dibandingkan
ISSN-P : 1978-6417; ISSN-E : 2580-5991 248
Karuntu dan Ramadanil. Biocelebes. Desember. 2020. Vol. 14 No. 3, 244-252
Produktivitar primer perairan sel lebih besar dari pada suatu intensitas
Proses fotosintesis pada fitoplankton tertentu. Hal ini berarti fitoplankton yang
hanya dapat dilakukan jika intensitas produktif hanya berada pada lapisan-
menghasilkan bahan organik yang dapat fotosintsis. Suhu dan pH air merupakan
dimanfaatkan baik untuk fitoplankton itu faktor yang penting bagi pertumbuhan
tergantung pada produsen utama dalam laju metabolisme dan aktivitas fotosintesis.
hal ini adalah fitoplankton dalam Zat hara yang terkandung disuatu perairan
memproduksi senyawa organik yang juga memiliki peran yang sangat penting
Menurut Asriana dan Yuliana, (2012) Berdasarkan hasil penelitian yang telah
cahaya, suhu, pH dan zat hara. dibandingkan stasiun lainnya dengan nilai
Fotosintesis hanya dapat berlangsung bila 1,875.0 mgC/m3/hari (Tabel 2) hal ini
disebabkan oleh suhu dan pH pada dan umumnya kaya akan kandungan
stasiun tersebut relatif tinggi yaitu memiliki makanan atau nutrien, karena aktivitas
nilai rata-rata suhu 30,3 oC dan pH rata- fitoplankton pada perairan tersebut sangat
rata 7,6 sehingga hal ini dapat produktif dan ciri umum dari perairan ini
meningkatkan laju aktivitas fotosintesis adalah airnya terlihat keruh dikarenakan
oleh fitoplankton sedangkan nilai pertumbuhan fitoplakton yang sangat
fotosintesis bersih terendah berada pada pesat. Selain air didominasi oleh
stasiun I dengan nilai 812,4 mgC/m3/hari fitoplankton yang tidak ramah lingkungan,
yang mana memiliki suhu dan pH relatif perairan eutofik juga merangsang
lebih rendah dibandingkian stasiun lainnya pertumbuhan tanaman air lainnya, hal ini
o
yaitu memiliki suhu rata-rata 28,9 C dan dapat dibuktikan dengan cukup
pH rata-rata 7. banyaknya formasi tumbuhan air
Perbedaan nilai fotosintesis bersih pada (Eichhornia crassipes) dan kangkung air
tiap stasiun menunjukan adanya (Ipomoea aquatica) pada perairan danau
karakteristik yang berbeda pada masing- Sibili.
masing stasiun pengambilan, namun Perlu adanya tindakan yang tepat untuk
dapat diketahui bahwa produktivitas mencegah kondisi perairan menjadi
primer pada tiap stasiun tidak memiliki semakin buruk, kondisi seperti ini dapat
perubahan yang signifikan pada setiap berakibat negatif bagi kualitas perairan
pengulangan (Gambar 2) yaitu tetap danau Sibili yang mana hal yang sama
berada pada angka > 750, sehingga juga terjadi pada danau Rawa Pening
berdasarkan nilai produktivitas primer yang dilaporkan oleh (Yuningsih., dkk,
yang diperoleh selama penelitian, perairan 2014) yang menyatakan danau tersebut
danau Sibili dapat dikategorikan sebagai memiliki tingkat produktivitas primer
perairan eutrofik, hal ini dapat dilihat tertinggi yaitu 3.333,12 mgC/m 3/hari dan
berdasarkan klasifikasi tingkat kesuburan juga tergolong danau eutrofik sehingga
produktivitas primer perairan menurut Sari memicu pertumbuhan tanaman air yang
dkk., (2017) yaitu : sangat pesat dikarenakan fitoplankton
yang sangat produktif.
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Kesuburan Patameter fisika dan kimia
berdasarkan Produktivitas Primer Hasil pengukuran rata-rata nilai kecerahan
Produktivitas Tingkat pada setiap stasiun menggunakan secchi
Primer kesuburan
0-200 Oligotrofik disk yaitu 50 cm. hal ini dikarenakan
200-750 Mesotrofik substrat dasar perairan yang ada pada
>750 Eutrofik
danau Sibili didominasi oleh lumpur,
Perairan eutrofik yaitu perairan yang
aktivitas berlebihan oleh fitoplankton dan
memiliki produktivitas primer yang tinggi
kedalaman tertinggi ± 2 m sehingga
ISSN-P : 1978-6417; ISSN-E : 2580-5991 250
Karuntu dan Ramadanil. Biocelebes. Desember. 2020. Vol. 14 No. 3, 244-252
perairan terlihat keruh. Boyd (1990), Nilai oksigen terlaurut yang didapatkan
menyatakan bahwa tingkat kecerahan yaitu 5,7 mg/L – 6,2 mg/L. kandungan DO
perairan yang baik untuk plankton secara diukur pada permukaan perairan,
optimal yaitu 30-50 cm. sehingga dapat mengingat DO maksimal perairan terdapat
diketahui bahwa kecerahan perairan pada pada tingkatan permukaan. PP No.28
danau Sibili tergolong baik untuk tahun 2001 menyatakan bahwa nilai
pertumbuhan plankton. standar baku mutu untuk kelangsungan
Suhu air merupakan salah satu faktor hidup perairan sebesar 3 mg/L.
abiotik yang memegang peranan penting Produktivitas suatu perairan sangat
bagi keidupan organisme perairan. hasil ditentukan oleh sifat fisika dan kimia serta
pengukuran suhu pada tiap stasiun organisme hidup pendukung lainnya.
diperairan danau Sibili Kota Palu berkisar perairan yang miliki sifat fisika dan kimia
o o
antara 28,5 C ssampai 31,3 C . Menurut sangat tinggi ataupun sebaliknya dapat
Reynold (1990), suhu optimum untuk merusak jaringan tubuh fitoplankton,
pertumbuhan fitoplankton adalah 25-32 sehingga akan mengganggu proses
o
C. Nilai kisaran suhu di perairan danau fotosintesis dan menghambat pembuatan
Sibili kota palu perairan berada pada ikatan-ikatan organik yang kompleks dari
kisaran suhu yang baik untuk bahan organik yang sederhana serta akan
kelangsungan hidup fitoplankton. mengganggu kestabilan perairan itu
Angka derajat keasaman (pH) pada sendiri (Yuningsih., dkk, 2014). Dari hasil
danau Sibili berkisar antara 7 sampai 8. pengukuran parameter fisika dan kimia
Menurut PP No. 82 Tahun 2001, derajat perairan danau Sibili didapatkan nilai
keasaman (pH) yang diperlukan untuk kecerahan, suhu, pH dan oksigen terlarut
mendukung kehidupan perairan yaitu 6-9. rata-rata berada pada nilai standar baku
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai mutu dalam mendukung pertumbuhan
kisaran pH pada danau Sibili masih fitoplankton.
tergolong dalam keadaan baik.