PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber daya alam
planet ini. Kehidupan tumbuh dan berkembang berkat adanya air. Tanpa
air, berbagai proses kehidupan tidak dapat terjadi. Oleh karena itu,
penyediaan air yang cukup untuk kebutuhan domestik, irigasi dan industri
awan, hujan, sungai, muka air tawar, dan uap air. Objek-objek ini berperan
dalam siklus air yang melibatkan penguapan, hujan dan aliran air di atas
permukaan tanah, seperti mata air dan sungai, yang akhirnya mengalir
menuju laut. Dari keseluruhan badan air di bumi, 97% berada di laut,
al., 2019).
Air yang baik dan sehat bagi kesehatan manusia adalah air yang tidak
menggunakan air maka semakin sulit untuk mencari kualitas air yang baik,
karena pada saat ini air bersih sudah banyak tercemar akibat dari
kegiatan manusia ataupun dari alam itu sendiri (Putri & Yudhastuti, 2013).
menggunakan sumber air tanah, baik melalui sumur gali maupun sumur
pompa, sebagai sumber air bersih mereka. Sumber air tanah dipilih
karena kualitasnya relatif lebih baik daripada air sungai, terutama dalam
kesehatan tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi (Aba, 2017).
sumber air. Biasanya, besi yang terdapat dalam air dapat ada dalam
bentuk larut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+ (feri); tersuspensi dalam bentuk
seperti Fe2O3, FeO, Fe(OH)2, Fe(OH)3, dan lain sebagainya; atau terikat
dengan materi organik atau padat anorganik seperti tanah liat. Pada air
yang tinggi ini bisa terasa dan dapat menyebabkan noda pada pakaian
batuan. Adanya kandungan besi dalam air tanah biasanya terkait dengan
larutnya batuan dan mineral, terutama oksida, sulfida, karbonat, dan silikat
air tidak lagi merupakan sesuatu yang baru. Perubahan warna air setelah
kandungan Fe yang tinggi dalam air. Cara yang paling sederhana untuk
atau teknik dalam pengolahan air yang tercemar agar dapat digunakan
ini, karbon aktif atau arang digunakan sebagai adsorben yang sangat
efektif dalam menyerap zat terlarut dalam air, baik yang bersifat organik
luas wilayah 2,72 km2 yang terdiri dari 55 RT dan 10 RW. Pada kelurahan
satu tempat untuk menciptakan SDM yang berkulitas. Namun, jika airnya
yang telah dilakukan oleh Damayati dkk, sumur gali Pondok Pesantren
yang melebihi baku mutu. Salah satu proses penurunan kadar yaitu
menggunakan arang aktif sebagai filtrasi. Ada banyak cara dan metode
Kumalasari, 2011).
menggunakan gas, uap air, dan bahan kimia tertentu sehingga pori-
Dengan demikian, karbon aktif memiliki daya adsorpsi yang lebih tinggi
digunakan untuk membuat karbon aktif meliputi kayu, gambut, batu bara,
tempurung kelapa, bakau dan sisa-sisa minyak bumi (Heriyani & Mugisidi,
2016).
kelapa. Ini terdiri dari serat-serat keras yang kuat dan biasanya berwarna
arang aktif, kerajinan tangan, atau bahan untuk aplikasi pertanian dan
abu yang rendah, kelarutan dalam air yang tinggi dan reaktivitas yang
seperti yang telah dijelaskan oleh Yusro pada tahun 2011. Senyawa tanin
yang terdapat dalam kayu bakau mengandung fenol yang memiliki gugus
Selain itu, kayu bakau memiliki struktur yang padat dan keras, seperti
yang dicatat oleh Masthura dan Zulkarnain pada tahun 2018. Kayu bakau
juga memiliki nilai kalor yang tinggi, berkisar antara 4.400 hingga 7.300
besi dalam air. Pada penelitan yang telah dilakukan oleh Sappewali
penurunan kadar besi hingga 40,68% dengan lama waktu filtrasi 21 hari.
besi dalam air, pengujian dengan metode yang sama diperlukan untuk
Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Pondok Pesantren
B. Rumusan Masalah
biosorben?
kelapa dan kayu bakau terhadap penurunan kadar besi (Fe) dalam
air?
C. Tujuan Penelitian
sebagai biosorben?
2. Mengetahui perbandingan efektifitas biosorben arang aktif tempurung
kelapa dan kayu bakau terhadap penurunan kadar besi (Fe) dalam
air?
D. Manfaat Penelitian