Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Pontaianak Selatan
Jumlah Penduduk
No Kelurahan (Jiwa)
2016 2017 2018 2019 2020
1 Benua Melayu Laut 9.915 10.054 10.226 10.368 8.921
2 Benua Melayu Darat 29.60 30.013 30.532 30.958 26.537
1
3 Parit Tokaya 17.94 18.197 18.507 18.764 18.578
6
4 Akcaya 19.12 19.389 19.722 19.997 16.968
2
5 Kota Baru 16.36 16.596 16.880 17.115 19.837
8
Total 92 94 249 95.867 97 202 90.839
952
Sumber : Kecamatan Pontianak Selatan Dalam Angka 2016-2020, BPS
4.1.3 Gambaran Umum Kelurahan Benua Melayu Laut
Kelurahan Benua Melayu Laut secara geografis merupakan salah
kelurahan yang berada di Kecamatan Pontianak Selatan. Luas wilayah
Kelurahan Benua Melayu Laut pada tahun 2019 yaitu 0,56 m2 atau 56 Hektar
atau sekitar 4% dari total keseluruhan wilayah Kecamatan Pontianak Selatan.
Wilayah Kelurahan Benua Melayu Laut terdiri atas 11 Rukun Warga dan 41
Rukun tetangga. Kelurahan Benua Melayu Laut dibentuk bersamaan dengan
terbentuknya Kecamatan Pontianak Selatan berdasarkan SK Gubernur
Kalimantan Barat No. 061/II/A/II tertanggal 19 Mei 1968 Secara geografis,
Kelurahan Benua Melayu Laut memiliki batas wilayah yaitu:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sungai Kapuas
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Bangka Belitung Laut
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Dalam Bugis
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Benua Melayu Darat
Secara umum keadaan topografi kelurahan Benua Melayu Laut berada di
dataran rendah dengan ketinggian ±0.1 sampai dengan 1.5 mdpl. Kelurahan
Benua Melayu Laut berbatasan langsung dengan Sungai Kapuas.
4.1 Kondisi Fisik Kawasan
Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai kondisi tapak pada wilayah
studi yang terdiri dari kondisi topografi, kondisi curah hujan, kondisi jenis tanah,
kondisi hidrogeologi, kondisi geologi dan kondisi rawan bencana alam.
Untuk menilai Kondisi sosial ekonomi pada kelurahan benua melayu laut
yang disebarkan kepada pemerintahan terkait dan masyarakat maka dilakukan
pengambilan data melalui angket dengan hasil sebagai berikut
Tabel 4.1
Hasil Kuisioner Kondisi sosial ekonomi masyarakat
N Jawaban Masyarakat
Pertanyaan
o SS S N TS STS Total
Sosial
1 Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan 25 45 14 13 97
kawasan tepian sungai kapuas
2 Masyarakat perlu dilibatkan dalam kegiatan 41 48 7 1 97
pengelolaan Waterfront
3 Masyarakat sekitar sangat 13 40 22 21 1 97
bertanggunggjawab terhadap lingkungan
dan fasilitas sarana prasanara yang ada di
lingkungan Waterfront
4 Tingkat konflik antar pedagang atau 5 53 27 12 1 97
masyarakat sekitar di lingkungan
Waterfront sangat rendah
5 Toleransi antar pedagang, masyarakat 5 66 21 5 97
sekitar dan pengunjung di kawasan
Waterfront sangat baik
6 perubahan terhadap sosialisasi antar warga 7 65 25 1 97
setelah adanya pembangunan Waterfront
7 Terjalinnya gotong royong antar masyarakat 8 48 29 11 1 97
sekitar setelah adanya pembangunan
Waterfront
Ekonomi
9 Waterfront menjadi sumber pendapatan 17 58 19 2 1 97
daerah
10 Pemerintah mengendalikan perkembangan 16 68 7 6 0 97
kegiatan ekonomi di Kelurahan Benua
Melayu Laut
11 Perlu upaya pengendalian kegiatan ekonomi 29 63 4 0 1 97
di kawasan tepian sungai kapuas
12 Pemerintah mengelola kegiatan ekonomi di 21 45 19 12 0 97
kawasan tepian sungai kapuas
13 Tersedianya sarana dan prasarana 19 49 17 11 1 97
penunjang pariwisata
14 Perlu ada sarana dan prasarana penunjang 36 53 7 1 0 97
pariwisata
15 Pemerintah memberikan pelatihan 21 31 37 8 0 97
pengembangan ekonomi lokal pada
masyarakat
16 Pihak Swasta sering mengadakan pelatihan 10 35 38 13 1 97
untuk pengembangan ekonomi lokal pada
masyarakat Kelurahan Benua Melayu Laut
17 Komunitas lokal sering melakukan kegiatan 11 58 18 10 0 97
untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan masyarakat di Kelurahan Benua
Melayu Laut
18 Perlu dilakukan penyuluhan mengenai 36 5 6
pengembangan destinasi wisata 5
19 Perlu dilakukan penyuluhan mengenai 28 5 13 4 1
pengembangan ekonomi lokal 1
20 Dominasi matapencaharian masyarakat 15 5 23 2
memanfaatkan kawasan tepian sungai 7
kapuas sebagai objek mata pencharian
21 Sebagian besar masyarakat mendapatkan 13 6 22 1
kesejahteraan dari aktivitas kawasan tepian 1
sungai kapuas
22 Masyarakat memiliki kemampuan dan 11 4 24 13 7
keterampilan untuk mengembangkan 2
ekonomi lokal
23 Masyarakat telah mengembangkan atraksi 10 5 20 6 2
budaya (tarian, upacara adat, musik, dsb) 9
sebagai salah satu kegiatan ekonomi
24 Masyarakat telah mengembangkan usaha 10 5 19 8 1
kuliner khas pontianak 9
25 Pemerintah memfasilitasi kegiatan ekonomi 15 5 21 7
lokal di kawasan tepian sungai kapuas 4
26 Pemerintah telah melakukan promosi untuk 37 5 5 1
produk lokal 4
Sumber: Hasil Kuisioner, 2021
Gambar
Kondisi Sirkulasi dan Parkir
Sumber: Survey Lapangan, 2021
Untuk menilai Kondisi Sirkulasi dan Parkir yang berada di kelurahan benua
melayu laut disebarkan kepada pemerintahan terkait dan elemen masyarakat
terhadap kondisi eksisting di Kelurahan Benua Melayu Laut maka dilakukan
pengambilan data melalui angket dengan hasil sebagai berikut
Tabel 4.4
Hasil Kuisioner Kondisi Sirkulasi dan Parkir Kelurahan Benua Melayu Laut
N Pertanyaan Jawaban Masyarakat
o SS S N TS STS Total
Sirkulasi
1 Tidak ada PKL (hambatan lain) yang 10 6 24 41 16 97
menggunakan bahu jalan Kelurahan Benua
Melayu Laut.
2 Jaringan jalan di Kelurahan Benua Melayu 5 2 14 50 2 97
Laut cukup baik 7
3 Perlu ada perbaikan jalan di Kelurahan 31 6 5 1 97
Benua Melayu Laut 1
4 Perlu Pelebaran ruas jalan di Kelurahan 30 5 7 2 97
Benua Melayu Laut 8
5 Tidak terjadi kemacetan di Kelurahan Benua 9 1 4 49 18 97
Melayu Laut 7
6 Terdapat street furniture (lampu, bangku, 11 2 10 46 2 97
tempat sampah, dsb) yang memperkuat 8
karakter di sepanjang koridor jalan di
Kelurahan Benua Melayu Laut
7 Perlu diadakan street furniture di sepanjang 49 4 4 2 97
koridor jalan 2
8 Adanya penanda berupa petunjuk jalan atau 34 3 14 13 97
iklan yang menunjukan (Waterfront) 6
Ruang Parkir
10 Terdapat ruang parkir di Kelurahan Benua 9 5 30 2 97
Melayu Laut (Waterfront, Pelabuhan, Pasar) 6
11 Perlu disediakan ruang parkir di Kelurahan 38 5 5 1 97
Benua Melayu Laut 3
12 Ruang parkir di Kelurahan Benua Melayu 7 1 17 51 7 97
Laut sudah tertata sangat baik 5
13 Perlu penataan kembali ruang parkir di 28 5 9 3 1 97
Kelurahan Benua Melayu Laut 6
14 Lokasi ruang parkir di Kelurahan Benua 9 2 26 29 6 97
Melayu Laut strategis 7
15 Lokasi ruang parkir aman dan dapat diamati 3 3 26 31 2 97
6
16 Ruang parkir di Kelurahan Benua Melayu 5 9 24 51 8 97
Laut sudah sangat memadai
17 Perlu penambahan ruang parkir di Kelurahan 37 4 6 6 97
Benua Melayu Laut 8
18 Sistem parkir di Kelurahan Benua Melayu 15 5 16 9 97
Laut dikelola oleh pemerintah 8
19 Perlu pengelolaan sistem parkir di Kelurahan 39 5 4 5 97
Benua Melayu Laut 0
20 Sistem sirkulasi dan parkir di Kelurahan 12 2 23 38 3 97
Benua Melayu Laut sudah berfungsi secara 2
efektif
Sumber: Hasil Kuisioner, 2021
Gambar
Kondisi Ruang Terbuka
Sumber: Survey Lapangan, 2021
4.5 Heritage
Kawasan menuju waterfront merupakan kawasan yang bersejarah
dengan usia >50 tahun, bangunan perdagangan dengan gaya arsitektural
belanda dan rumah dengan gaya arsitektural melayu banyak ditemui dikawasan
ini. Keunikan dari kawasan ini terlihat dari beberapa bangunan arsitektural
belanda dengan bentuk design balkon, bentuk Fasade bangunan, dan papan
nama toko yang berbeda.
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses
penetapan (Undang-Undang RI No.10 tahun 2011 tentang Cagar Budaya).
Berdasarkan RTRW Kota Pontianak tahun 2013-2033 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah tahun 2015-2019 terdapat 14 bangunan cagar
budaya yang harus dilindungi di kota Pontianak. Salah satunya berada pada
kawasan kelurahan Benua Melayu Laut yaitu Pelabuhan Seng Hie pelabuhan ini
merupakan pelabuhan rakyat pertama dan tertua yang berada di Kota Pontianak
yang terletak di jalan Sultan Mohammad, bersebelahan dengan pintu masuk
utama waterfront kota Pontianak. Berdasarkan kondisi eksisting, Kawasan
Pelabuhan Seng Hie sudah cukup memadai, hal ini ditunjukkan dengan adanya
sarana penunjang yang ada di Kawasan tersebut, seperti tempat parkir, pos
keamanan, toilet dan ruang informasi.
Gambar
Kondisi Heritage
Sumber: Survey Lapangan, 2021
4.7 Preservasi
Kegiatan preservasi atau perlindungan pada suatu bangunan dalam
penelitian ini hanya melihat hasil dari penelitian yang sudah di lakukan Tonapa
(2015) mengenai bangunan-bangunan yang layak dikonservasi pada Kawasan
Kelurahan Benua Melayu Laut.
Di Kawasan ini, terdapat banyak bangunan tua tetapi hanya berfungsi
untuk perdagangan dan jasa, serta permukiman masyarakat yang dimana tidak
memiliki nilai sisi historis walaupun bangunan-bangunan tersebut berusia >50
tahun. Adapun cagar budaya yang berfungsi sebagai transportasi masyarakat
yang berlokasi di kelurahan Benua Melayu Laut berada di pelabuhan Seng Hie
dimana masyarakat masih menggunakan transportasi air tradisional berupa
sampan/klotok sebagai sarana transportasi untuk melakukan penyebrangan.
Gambar
Kondisi Activity Support
Sumber: Survey Lapangan, 2021
Gambar
Kondisi Pos Keamanan
Sumber: Survey Lapangan, 2021
Gambar
Kondisi Sarana Peribadatan
Sumber: Survey Lapangan, 2021
Gambar
Kondisi Toilet Umum
Sumber: Survey Lapangan, 2021