Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EPIDEMIOLOGI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

SURVEY LAPANGAN DI PEMUKIMAN BANTARAN SUNGAI


GAJAH WONG

Dosen Pengampu:
Azham Umar Abidin
Anggota Kelompok 3:
Vito Sastra Bintang (18513066)
Alma Rizky Aurellya (18513107)
Wibi Anggriawan (18513124)
Dandi Ikraragara (18513125)
Alfina Nabila (18513129)
Intan Kusuma W. (18513151)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan kami yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Yogyakarta, 20 November 2019

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika sebuah perkotaan tidak bisa dipisahkan dari perkembangan


yang dibawa oleh kemajuan teknologi, Hal ini menjadi daya tarik bagi penduduk
dari wilayah lain untuk menetap dan mencari penghasilan di kota tersebut.
Ketersediaan lahan tempat tinggal menjadi salah satu permasalahan yang timbul
dan ditambah lagi dengan tingginya harga lahan yang tersedia. Akibatnya,
banyak warga yang memanfaatkan wilayah atau lahan yang tidak semestinya,
seperti Kawasan rawan bencana, pemukiman sempit/tidak layak, bahkan bantaran
sungai yang tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Karena hal ini,
terjadi pertumbuhan pemukiman liar yang tidak memiliki izin resmi untuk
ditinggali.

Terdapat salah satu Sungai yang berada di Kotamadya Yogyakarta yaitu


Sungai Gajah Wong. Di beberapa titik sepanjang sungai ini berkembang
pemukiman liar yang tidak direncanakan. Pertumbuhan ini berpengaruh terhadap
kelayakan hunian yang apabila dinilai berdasarkan Kriteria Standar Pelayanan
Minimal sesuai Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No.
534/KPTS/M2001.

Dengan begitu pemukiman di bantaran Sungai Gajah Wong ini dapat


dikatakan tidak layak huni. Sehingga terdapat beberapa potensi penyakit yang
akan timbul dan menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat
yang ada di sana. Guna mengidentifikasi potensi-potensi penyakit dan
penyebarannya, kami melakukan survey untuk memperoleh informasi yang
terkait dengan Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.

B. Tujuan

Tujuan peyusunan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi kasus


penyakit yang berkaitan dengan Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.

C. Tinjauan Pustaka

Sungai Gajah Wong adalah salah satu sungai yang terdapat di kota
Yogyakarta. Bagian hulu berada di lereng Merapi Kabupaten Sleman, sedangkan
bagian hilir berada di Kabupaten Bantul. Sungai Gajah Wong
merupakan ekosisten aquatik yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh
aktivitas atau kegiatan di sekitarnya atau di daerah aliran sungai (DAS).
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta, peruntukkan Sungai Gajah Wong dimasukkan dalam
golongan B, yaitu sebagai sumber air minum dengan diolah terlebih
dahulu. Namun sayangnya, limbah dari proses penyamakan kulit yang
dihasilkan, dibuang ke Sungai Gajah Wong yang mengandung logam berat
krom (Cr) relative tinggi, sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas air
sungai, menimbulkan bau tak sedap, dan menyebabkan timbulnya bibit
penyakit. (Purnomo, 1985).

Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila telah terjadi


perubahan perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi
dengan bentuk asalnya. Terjadinya pencemaran akibat dari masuk atau
dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam tatanan lingkungan
itu. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kemasukan benda asing itu,
memberikan pengaruh (dampak) buruk terhadap organisme yang sudah
ada dan hidup dengan baik dalam tatanan lingkungan tersebut (Palar,
1994).

Sungai Gajah Wong sekarang sangat ironis keadaannya,


pencemaran air sungai sudah tergolong parah. Setiap harinya, berbagai
limbah padat maupun cair dibuang ke sungai ini. Hal yang lebih
memprihatinkan, limbah cair yang berasal dari berbagai pabrik di
sepanjang bantaran sungai telah mengandung logam berat,bahan beracun,
minyak, mineral, dll. Limbah berasal dari buangan industri penyamakan
kulit, pelapisan perak, bengkel dan cuci mobil (Purba, 2008).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. HASIL /GAMBARAN UMUM/HASIL WAWANCARA(POTENSI KASUS)

Sungai gajah wong yang terletak di Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta,


Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan tempat yang mungkin bisa dibilang tepat untuk
kita kunjungi karena ada beberapa potensi-potensi yang akan terjadi. Sungai gajah wong
dipilih sebagai pengamatan untuk mengetahui seberapa besar kemunkinan terjadi potensi-
potensi yang terjadi dan untuk mencari tau hal menarik mengenai keadaan sungai gajah
wong. Pengamatan awal yang mungkin kita lihat dengan keadaan taman yang indah tetapi
di dekat taman langsung berhubungan dengan sungai gajah wong. Bau tidak sedap
tercium akibat adanya banyak sampah di sungai dan buah-buah yang jatuh kemudian
membusuk.

Sungai gajah wong terletak dekat dengan taman dan pemukiman warga. Kondisi
yang telah diamati yaitu terdapatnya banyak sampah yang tergenang di bagian hulu
karena terhalang oleh ranting-ranting yang menghalangi aliran sungai tersebut. Kami
mengamati pemukiman warga sekitar dan juga aktivitas warga. Sebelum kami melalukan
wawancara dengan warga sekitar sungai gajah wong, kami mengamati aktivitas yang
berada di dekat sungai tersebut. Tenyata ada beberapa warga yang melakukan kegiatan
memancing. Setelah itu kami langsung melakukan wawancara dengan mendatangi salah
satu keluarga yang kebetulan mereka sedang berada di luar rumah. Kami mulai bertanya
dengan keadaan warga sekitar, apakah sering terserang penyakit atau tidak. Mereka
memberikan pernyataan bahwa warga akan terserang penyakit ketika banjir mulai datang
dan pasang air sungai di dekat pemukiman warga. Jarak sungai dengan rumah beliau ini
hanya ±50m. mereka belum mendapatkan sanitasi yang cukup baik, septik tank dan air
bersih. Mereka masih menggunakan sungai sebagai alternatif untuk buang air besar dan
buang air kecil di sungai tersebut. Tetapi sekarang sudah tidak sesering dulu, sekarang
mereka sudah diberi fasilitas kamar mandi umum untuk bersama. Tapi jarak dari rumah
mereka lumayan jauh, jadi apabila mereka tidak bisa menahan untuk buang air besar dan
buang air kecil ke kamar mandi maka mereka langsung menggunakan sungai tersebut.
Untuk air bersih sekarang sudah membaik karena telah di buatkan penampungan bak air
bersih untuk warga sekitar.

Di sungai gajah wong juga terdapat banyak ikan-ikan, karena itu warga sekitar
berbondong-bondong untuk memancing ikan tersebut. Menurut penyataan yang
diberikan, ikan-ikan tersebut berasal dari dinas perikanan yang di berikan kepada mereka
dan melepasnya di ke sungai tersebut. Ikan hasil dari memancing tersebut tidak untuk
dijual, melainkan untuk dikonsumsi sendiri. Sanitasi warga yang dekat sungai juga
langsung di buang ke sungai tersebut, limbah dari aktivitas pemukiman warga langsung
di buang melalui pipa yang mengalir langsung ke sungai tersebut. Padahal banyak warga
sekitar yang melakukan aktivitas di sungai tersebut, seperti memancing.

Ada kejadian pada tahun 2017 terjadinya pencemaran limbah dari pabrik kulit
yang membuang limbahnya ke sungai tersebut. Warga memberikan pernyataan bahwa air
sungai tersebut lama sekali tercemar karena semakin banyak pabrik kulit membuang
limbah ke sungai gajah wong tersebut. Hingga 1pada akhirnya mereka yang berada
disekitaran sungai gajah wong tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Karena
sudah tercemar air sungainya tersebut maka warga banyak terserang penyakit. Tetapi
tidak lama setelah itu pabrik tersebut dtutup, kejadian pencemaran tersebut berlangsung
selama ±7 bulan lamanya. Proses pemulihan dari sungai tersebut luamayan cepat karena
terbantu oleh musim hujan dan pasang surut.

Ketika musim banjir sungai gajah wong akan mengalami penaikan air sehingga
membuat sanitasi mereka terhambat. Air akan pasang sekitar 80% tetapi tidak sampai
naik ke dasar permukaan rumah warga. Sanitasi yang mereka miliki di alirkan ke sungai
langsung itu akan terhambat karena kenaikan air yang menutupi alirannya sehingga
mengakibatkan tersumbatnya aliran tersebut.

2.2. POTENSI PENYAKIT YANG DITIMBULKAN

Sanitasi di daerah pemukiman warga sungai gajah wong masih kurang layak, hal
tersebut dikarenakan limbah rumah tangga warga sekitar di alirkan langsung ke
sungai., secara tidak langsung menyebabkan tercemarnya kualitas sungai tersebut.
Berdasarkan hasil dari wawancara yang kami lakukan terhadap warga sekitar, salah satu
warga pernah mengatakan bahwa Dinas Perikanan daerah Yogyakarta tiap tahunnya
memberi berbagai macam bibit ikan ke sungai tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjadi
sumber makanan warga sekitar. Kami kemudian berspekulasi bahwasanya ketika warga
sekitar mengkonsumsi ikan dari sungai tersebut, tidak menutup kemungkinan penyakit
akan timbul. Pada saat musim penghujan kondisi sungai akan mengalami banjir, pada saat
yang bersamaan berbagai macam penyakit dapat ditimbulkan.

Potensi penyakit yang ditimbulkan antara lain :

- Diare, sakit perut (di akibatkan mengkonsumsi ikan di sungai yang tercemar)

- Gatal – gatal, malaria, kolera, disentri, dll (di akibatkan banjir dan pencemaran air)

2.3. HASIL IDENTIFIKASI

Kurang baiknya sanitasi, kurangnya fasilitas kamar mandi untuk MCK warga
setempat yang memaksa mereka harus buang air besar dan buang air kecil di sungai
tersebut. Yang mengakibatkan timbulnya beberapa potensi penyakit yang berdampak
kepada warga sekitaran sungai gajah wong tersebut. Warga juga mengatakan beberapa
keluhan akibat dari masalah tersebut, mereka mengeluhkan beberpa penyakit yaitu DBD;
malaria; gatal-gatal; bahkan demam tinggi akibat pencemaran dari kegiatan warga sekitar.

Kemudian pencemaran air (water born disease) yang terjadi pada tahun 2017
selama ±7 bulan itu mengakibatkan potensi penyakit yang ditimbulkan, salah satunya
diare dan gatal-gatal. Karena warga masih melakukan aktivitas di sungai gajah wong
maka potensi yang ditimbulkan semakin besar karena limbah dari pabrik kulit yang
langsung di buang melalui pengaliran yang menumpuk di sungai gajah wong
menmbulkan bau yang kurang sedap, warna air yang berubah menjadi kuning kecoklatan,
juga banyak ikan-ikan yang mati akibat masalah tersebut. Kemudian ditambah dengan
pembuangan sanitasi yang langsung ke sungai gajah wong, buang air besar dan buang air
kecil yang semakin maraknya warga yang mengalami terserangnya penyakit diare dan
gatal-gatal.

Potensi water born disease akibat masuknya limbah pabrik kulit dan aktvitas
warga yang terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan pencemaran air sungai
gajah wong tercemar. Limbah pabrik kulit dan akibat aktivitas serta ikan yang mati akibat
pencemaran tersebut disungai gajah wong akan mencemari sungai yang akan di gunakan
warga sekitar sungai gajah wong dan akan menyebabkan penyakit diare.

2.4. CARA PENULARAN, PENYEBAB, DISTRIBUSI PENYAKIT, FAKTOR


DETERMINAN PENYAKIT, PNCEGAHAN(5 LEVEL OF PREVER)

1. Cara penularan penyakit di sungai gajah wong Jogjakarta


Disungai gajah wong saat ini mulai tercemar, karena banyak sekali sampah-
sampah yang menumpuk di pinggiran-pinggiran sungai. Sungai gajah wong tercemar
karena banyaknya pembuangan sampah organik dan sampah anorganik ke sugai tersbut.
Kebanyakan adalah sampah- sampah plastik dan sampah sisa bungkus makanan. Selain
itu air di sungai gajah wong ini sudah mulai berubah warna menjadi warna hitam karena
banyaknya polutan yg menumpuk akibat endapan dari sampah organik. Akibat keadaan
sungai wong yg sudah mulai tercemar dapat menyebabkan penyakit karena tidak sehatnya
lingkungan di sekitar sungai tersebut. Penyakit dapat terjadi melewati udara, bisa juga
melalui air yang masih di gunakan oleh bebrapa para penduduk sekitar sungai gajah wong
untuk kebutuhan sehari-hari, dengan keadaan air yang sudah kotor dan tercemar
penularan penyakit bisa sangat besar kemungkinannya.
2. Penyebab penyakit
Penyebab terjadinya penyakit bisa terjadi karena para penduduk di sekitar sungai
gajah wong masih menggunakan air dari sungai tersebut untuk kebutuhan sehari- hari,
seperti untuk MCK bahkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti memangcing ikan di
sungai tersebut dan dikonsumsi sendiri.
3. Dari distribusi penyakitnya
Untuk distribusi penyakit di sungai gajah wong sangat besar kemungkinannya,
apalagi di sungai tersubut sudah sangat tercemar. Contohnya para penduduk yang
menggunakan air sungai gajah wong tersebut untuk memasak, makanan yang telah
dimasak jika kita makan otomatis banyak sekali mengandung bakteri. Yang dimana nanti
bakteri itu dapat membuat orang yang mengkomsumsinya bisa terkena berbagai penyakit.
Seperti penyakit diare.
4. Faktor determinan penyakit
Faktor determinan terjadinya penyakit di sungai gajah wong sangat banyak.
Diantaranya seperti lingkungan yang sudah tercemar. Sungai yang dulunya bersih
senkarang menjadi tempat penumpukan sampah-sampah. Dan warna sungai yang sudah
berubah menjadi warna hitam keruh akibat banyaknya polutan yang masuk kedalam
sungai tersebut. Selain itu, lingkungan yang berada dipinggiran sungai juga ikut tercemar.
Ada beberapa tanaman yang mati, air yang ada di dekar sungai tersebut juga ikut tercemar
karena air dari sungai juga meresap kedalam tanah yang mengakibatkan air yang ada di
dekat sungai tersebut menjadi ikut tercemar. Udara yang dulunya juga sejuk sekarang
sudah menjadi tercemar. Bau busuk yang menyengat dari sungai gajah wong akibat
penumpukan sampah-sampah sangat mengganggu pernapasan para penduduk yang
berada disekitar sungai tersebut.
5. Pencegahannya
Untuk pencegahannya sendiri banyak yang dapat dilakukan. Diantaranya kita
bisa membantu mengurangi pencemaran di sungai gajah wong dengan cara tidak lagi
membuang sampah – sampah ke sungai. Baik sampah organik maupun sampah
anorganik. Bisa juga dengan cara membersihkan atau mengambil sampah sampah yang
berada di pinggiran sungai atau di dalam sungai terbut, agar pencemaran di sungai tidak
lagi terjadi. Dengan beberapa cara tersebut dikit demi sedikit pencemaran di sungai gajah
wong bisa berkurang. Dengan itu untuk timbulnya penyakit- penyakit di lingkungan
sungai gajah wong dapat berkurang.
BAB III

KESIMPULAN

Tujuan peyusunan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi kasus


penyakit yang berkaitan dengan Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan. Dalam
hal ini kami berinisiatif untuk melakukan riset dan penelitian di daerah bantaran
sungai gajah wong.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai