Menurut A.T. Mosher dalam Mubyarto (1989), pertanian adalah suatu jenis
kegiatan produksi yang dilandasi oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Secara
lebih lanjut, pengertian pertanian dibagi menjadi dua, yakni pertanian dalam arti sempit
dan pertanian dalam arti luas. Menurut Mubyarto (1989;16-17), pertanian dalam arti
sempit diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana
diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan
dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-
buahan.Sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan.
Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi
Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebabkan bidang ekonomi diletakkan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat pada sektor pada pertanian. Pembangunan
pertanian diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam
negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesmpatan
kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.
Dalam Soekartawi (1993) dijelaskan bahwa sektor pertanian di Indonesia
mempunyai keunggulan komparatif hal itu disebabkan oleh karena:
1. Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga perbedaan musim menjadi jelas
dan periodenya agak lama.
2. Karena lokasinya di khatulistiwa maka tanaman cukup memperoleh sinar matahari
untuk keperluan fotosintesisnya.
3. Curah hujan umumnya cukup memadai.
4. Adanya politik pemerintah yang sedemikian rupa sehingga mendorong tumbuah
dan berkembangnya sektor pertanian.
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Peranan penting sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara antara lain,
sebagai: (1) penyedia bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin
ketahanan pangan, (2) penyedia bahan baku bagi sektor industri, (3) sebagai pasar
potensial bagi produk-produk industri, contohnya: industri pupuk dan pestisida, (4) sumber
tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan sektor lain, (5)
sumber perolehan devisa karena produk pertanian merupakan komoditi ekspor, (6)
mengurangi kemiskinan, (7) pelestarian lingkungan hidup dan kontributor pembangunan
pedesaan (Tambunan, 2001).
a. Peran Sektor Pertanian sebagai Pemasok Bahan Pangan, Serat, Bahan Baku
Industri dan Sumber Energi
Ternyata pertanian sangat penting dan tetap akan penting bagi negara industri maju
pertama dan terutama adalah karena pertanian menyediakan pangan. Dalam hal ini,
lingkup pangan termasuk pangan segar, sayur, buah, daging, ikan, susu, telur; atau produk
olahan seperti minyak makan, sereal, makanan bayi, es krim, dan sebagainya. Disamping
itu juga terdapat peran yang semakin penting dan juga tidak tergantikan dalam produk-
produk kesehatan, kecantikan (kosmetik) dan kebugaran. Industri-industri
(manufaktur) tersebut tetap membutuhkan pertanian sebagai basis produksinya. Peran
pertanian dalam menyediakan serat (fiber), seperti ‘cotton’, kulit, partikel, dan ‘kayu
lapis’ juga tidak dapat digantikan secara sempurna oleh produk non-pertanian.
15 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
d. Peranan Sektor Pertanian sebagai Kontributor Devisa Negara
Peran lain sektor pertanian dalam perekonomian adalah memperbesar devisa
negara. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumberdaya melimpah untuk
memproduksi komoditi pertanian merupakan salah satu tujuan negara importir untuk
memperoleh bahan mentah. Selain bahan pangan mentah, negara-negara importir juga
membeli produk sektor pertambangan dan energi (minyak dan gas) serta produk industri
pengolahan seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman.
B. Tujuan Praktikum
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Menumbuhkan kesadaran dan terampil mengidentifikasi peran sub-sektor pertanian
dalam sektor perekonomian Indonesia.
2. Mengidentifikasi variabel ekonomi yang terkait dengan persoalan umum dan
terbaru pada bidang pertanian.
3. Menghargai peran pertanian sehingga menjadikan pola hidup dalam menjalankan
profesinya.
16 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikan telah memiliki Modul 1 sebelum pelaksanaan praktikum.
2. Praktikan melakukan pre-test sebelum praktikum dimulai. Pre-test terdiri dari
maksimal 4 pertanyaan berkaitan dengan pemahaman konsep di bab yang akan
dipraktikumkan.
3. Praktikan wajib mendapatkan nilai lebih dari 70 untuk dapat mengikuti praktikum
ini. Jika nilai pre-test di bawah nilai yang disyaratkan maka praktikan tidak
diijinkan mengikuti praktikum dan wajib mengulang pre-test. Jika setelah dua kali
tidak lulus pre-test maka praktikan mendapat tugas tambahan ditentukan oleh
asistent dengan nilai tugas maksimal 70.
4. Asisten sudah membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang per kelompoknya.
5. Pada pertemuan Modul 1, asisten mengarahkan sebagai berikut:
a) Setiap kelompok mendapat tugas sebagaimana dibagikan di pertemuan Modul-
1 sebagaimana di bawah ini:
Kelompok 1 dan 6 : Pertanian sebagai Pemasok Bahan Pangan, Serat,
Bahan Baku Industri dan Sumber Energi;
Kelompok 2 : Pertanian sebagai Kontributor Pendapatan Nasional
Kelompok 3 : Pertanian sebagai Penyedia Lapangan Kerja
Kelompok 4 : Pertanian sebagai Kontributor Devisa Negara
Kelompok 5 : Investasi Sektor Pertanian
b) Praktikan menunjukkan data digunakan dalam bentuk hard copy.
6. Terkait dengan data yang telah didapat, praktikan berdiskusi secara berkelompok
kemudian menjabarkan dan mengidentifikasi data tersebut secara individu yang
dituliskan sesuai dengan format pada Laporan/ Lembar Kerja Praktikum
Kegiatan 1 pada saat praktikum di kelas.
7. Hasil laporan/ lembar kerja individu dan data dikumpulkan praktikum Modul 1 ke
asisten kelas masing-masing.
8. Sebelum praktikum berakhir asisten menjelaskan tugas praktikum selanjutnya.
17 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Tugas Tambahan:
DAFTAR PUSTAKA
18 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
19 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
PRAKTIKUM I
Tanggal : ………………………
NIM : ………………………
Kelas : ………………………
Nilai : ………………………
Tanda Tangan :
20 | P a g e
Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian
KARAKTERISTIK EKONOMI PERTANIAN DI
INDONESIA
Lab. Agriculrural Economics, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya
Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian
Email :ekonomipertanian@gmail.com
12
C. Pelaksanaan Praktikum
D. Laporan Praktikum (Lembar Kerja)
A. Uraian Materi
Sektor pertanian mempunyai sejarah tersendiri yang unik dari sektor lainnya.
Kegiatan pertanian telah dimulai sejak beribu tahun yang lalu ketika manusia tidak lagi
memenuhi sumber pangannya dari berburu dan mengumpulkan. Kegiatan bercocok
tanamterus mengalami perkembangan seiring juga dengan perkembangan pengetahuan
modern. Karena sejarah panjangnya terhadap kehidupan manusia tersebut maka
perekonomian yang bercirikan pertanian khususnya pedesaan telah menumbuhkan adat
dan kebiasaan yang sangat kuat dalam masyarakat. Sebagai sector ekonomi yang paling
tua maka sector ini merupakan sector yang paling banyak menyerap tenaga kerja
terutama bagi negara-negara pada tahap membangun. Tingginya penyerapan tenaga kerja
sector pertanian tidak hanya disebabkan karena sector ini membutuhkan tenaga kerja
yang banyak dalam pengelolaanya tetapi juga karena pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja terhadap pertanian lebih baik dibandingkan sector lain. Hal ini ditunjukkan
bahwa penyerapan angkatan kerja bagi negara-negara miskin mencapai 60-70 persen
(Tambunan, 2001).
Sektor pertanian juga yang memiliki karakteristik yang khas. Menurut Dr.
Soekartawi (1989), karakteristik sektor pertanian diantaranya adalah produk bersifat
musiman dan volumenya tidak dapat diperkirakan secara tepat, bersifat segar dan tidak
mudah rusak, bersifat bulky artinya volume besar tetapi nilai relative kecil sehingga
diperlukan tempat yang luas serta biaya penyimpanan atau perawatan dan pengiriman
dalam jumlah yang relatif besar, mudah terserang hama dan penyakit, rawan terhadap
gangguan akan seperti banjir, kekeringan dan sebagainya. Pengembangan sektor
pertanian kadangkala terhambat karena masalah lokasi, mengingat produk pertanian
tidak dapat dihasilkan dari sembarang tempat.
Pada akhirnya sektor pertanian memiliki karakteristik utama yang tidak dimiliki
oleh sector lain,yakni hanya sector pertanian saja yang mampu menghasilkan bahan
pangan bagi keberlangsungan umat manusia. Meski manusia mampu menciptakan
industry besi, baja atau listrik yang berteknologi tinggi tapi manusia tetap membutuhkan
sector pertanian sebagai penyedia bahan pangan karena kebutuhan ini tidak ada
subtitusinya.
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
22 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
8. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut
Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi.Asal air sawah
irigasi dari bendung sungai, dam/waduk, mata air. Berdasarkan fasilitas teknisnya
dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana.
Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi
sumber airnya berasal dari air hujan.Sawah lebak mendapat air terus menerus
sepanjang masa.Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena
air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.
23 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
strategis ini perlu dicermati secara mendalam untuk perumusan strategi dalam bidang
pertanian dan bidang-bidang terkait (Kadarisman,2012).
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, akan diikuti
dengan peningkatan permintaan bahan pangan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia,
bahkan di negara maju pun masalah ini menjadi sangat penting untuk segera
diatasi.Peningkatan konsumsi ini semakin sulit diimbangi oleh peningkatan produksi yang
cenderung stagnan karena penurunan produktivitas usaha tani dan konversi lahan sawah
untuk keperluan lain.
Impor bahan pangan terutama gandum terus meningkat tidak terkendali. Meskipun
neraca perdagangan pertanian saat ini terlihat masih positip, akan tetapi untuk tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan mengalami defisit cukup besar. Defisit komoditi
tersebut pada tahun 2008 saja mencapai Rp 46,5 triliun. Nilai impor total ketiga kelompok
komoditi tersebut mencapai Rp. 60 triliun. Dapat dibayangkan bahwa secara sistematis
impor pangan tersebut telah “menggerogoti” ekonomi petani dan masyarakat pedesaan
(Kadarisman, 2012).
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi isu – isu aktual tentang ekonomi pertanian di Indonesia.
2. Mengidentifikasi permasalahan pertanian dan mampu memberikan solusi
permasalahan tersebut.
3. Merancang kegiatan yang terkait dengan profesinya berdasarkan karakteristik
ekonomi pertanian di Indonesia
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikan telah memiliki Modul 2 sebelum pelaksanaan praktikum.
2. Praktikan melakukan pre-test sebelum praktikum dimulai. Pre-test terdiri dari
maksimal 4 pertanyaan berkaitan dengan pemahaman konsep di bab yang akan
dipraktikumkan.
3. Praktikan wajib mendapatkan nilai lebih dari 70 untuk dapat mengikuti praktikum
ini. Jika nilai pre-test di bawah nilai yang disyaratkan maka praktikan tidak diijinkan
mengikuti praktikum dan wajib mengulang pre-test. Jika setelah dua kali tidak lulus
pre-test maka praktikan mendapat tugas tambahan ditentukan oleh asistent dengan
nilai tugas maksimal 70.
4. Asisten sudah membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang per kelompoknya.
5. Pada pertemuan Modul 2, asisten mengarahkan sebagai berikut:
a) Praktikan sudah mencari artikel ilmiah di bawah ini:
Pertanian Ekstraktif
Pertanian Generatif Lahan Berpindah
Pertanian Generatif Lahan Menetap
Pertanian Subsisten
Pertanian Komersial
24 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
b) Praktikan mencari artikel ilmiah yang merupakan contoh dari permasalahan di
bawah ini:
Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan petani. *)
Akses petani terhadap modal
Tataniaga/ pemasaran produk pertanian. *)
Perubahan iklim
Degradasi sumberdaya dan lahan
Kerawanan pangan
Kemiskinan petani
Kelembagaan petani
*) Komoditas (perkebunan, pangan, dan hortikultura tahunan/ semusim)
ditentukan oleh masing-masing kelompok dan tidak boleh sama dengan
kelompok lain.
6. Asisten mereview kembali materi agar praktikan lebih paham sehingga dapat
mengerjakan tugas pada Modul 2
7. Pelaksanaan Praktikum Kegiatan 2 didiskusikan secara berkelompok dan Laporan/
Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 2 dikerjakan secara individu, pelaksanaan
tersebut sebagai berikut:
Poin A: Praktikan menuliskan pengertian dan membuat review dari literature
yang telah didapat terdiri dari terdiri dari 200 – 250 kata pada Laporan/
Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 2.
Poin B: Praktikan mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dari literature
yang didapat, kemudian membuat alur logika serta menuliskan solusi dari
permasalahan tersebut pada Laporan/ Lembar Kerja Praktikum
Kegiatan 2.
6. Perwakilan setiap kelompok (2 anggota kelompok) memaparkan dan menjelaskan
hasil laporan/ lembar kerja tersebut di depan kelas.
7. Hasil laporan/ lembar kerja individu dan literature (artikel) dikumpulkan diakhir
praktikum Modul 2 ke asisten kelas masing-masing.
8. Sebelum praktikum berakhir asisten menjelaskan tugas praktikum selanjutnya.
25 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Tugas Tambahan
1. Buatlah deskripsi tanaman pangan di Indonesia dengan support data minimal 5
tahun terakhir! Jelaskan dari data yang saudara miliki!
2. Introduksi teknologi produksi di sektor pertanian tidak selamanya berdampak
positive pada kesejahteraan petani. Bagaimana pendapat Saudara tentang hal ini?
Jelaskan berdasarkan teori pasar produk pertanian yang inelastic terhadap demand!
3. Jelaskan manfaat dan permasalahan pengembangan koperasi dan kelompok tani
sebagai bentuk kelembagaan di tingkat petani!
DAFTAR PUSTAKA
26 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Review:
27 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Review:
28 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Alur Logika:
Solusi:
29 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Alur Logika:
Solusi:
30 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
Alur Logika:
Solusi:
PRAKTIKUM II
Tanggal : ………………………
NIM : ………………………
Kelas : ………………………
Nilai : ………………………
Tanda Tangan :
31 | P a g e