Anda di halaman 1dari 18

Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian

PERAN PERTANIAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN


INDONESIA
Lab. Agricultural Economics, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya
Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian
Email : ekonomipertanian@gmail.com

A. Uraian Materi Materi Praktikum Kegiatan 1


B. Tujuan Praktikum
MODUL
MODUL
C. Pelaksanaan Praktikum
D. Laporan Praktikum (Lembar Kerja)
1
A. Uraian Materi

SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT


SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Menurut A.T. Mosher dalam Mubyarto (1989), pertanian adalah suatu jenis
kegiatan produksi yang dilandasi oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Secara
lebih lanjut, pengertian pertanian dibagi menjadi dua, yakni pertanian dalam arti sempit
dan pertanian dalam arti luas. Menurut Mubyarto (1989;16-17), pertanian dalam arti
sempit diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana
diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan
dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-
buahan.Sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan.
Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi
Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebabkan bidang ekonomi diletakkan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat pada sektor pada pertanian. Pembangunan
pertanian diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam
negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesmpatan
kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.
Dalam Soekartawi (1993) dijelaskan bahwa sektor pertanian di Indonesia
mempunyai keunggulan komparatif hal itu disebabkan oleh karena:
1. Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga perbedaan musim menjadi jelas
dan periodenya agak lama.
2. Karena lokasinya di khatulistiwa maka tanaman cukup memperoleh sinar matahari
untuk keperluan fotosintesisnya.
3. Curah hujan umumnya cukup memadai.
4. Adanya politik pemerintah yang sedemikian rupa sehingga mendorong tumbuah
dan berkembangnya sektor pertanian.
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

PERANAN SEKTOR PERTANIAN

Peranan penting sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara antara lain,
sebagai: (1) penyedia bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin
ketahanan pangan, (2) penyedia bahan baku bagi sektor industri, (3) sebagai pasar
potensial bagi produk-produk industri, contohnya: industri pupuk dan pestisida, (4) sumber
tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan sektor lain, (5)
sumber perolehan devisa karena produk pertanian merupakan komoditi ekspor, (6)
mengurangi kemiskinan, (7) pelestarian lingkungan hidup dan kontributor pembangunan
pedesaan (Tambunan, 2001).
a. Peran Sektor Pertanian sebagai Pemasok Bahan Pangan, Serat, Bahan Baku
Industri dan Sumber Energi
Ternyata pertanian sangat penting dan tetap akan penting bagi negara industri maju
pertama dan terutama adalah karena pertanian menyediakan pangan. Dalam hal ini,
lingkup pangan termasuk pangan segar, sayur, buah, daging, ikan, susu, telur; atau produk
olahan seperti minyak makan, sereal, makanan bayi, es krim, dan sebagainya. Disamping
itu juga terdapat peran yang semakin penting dan juga tidak tergantikan dalam produk-
produk kesehatan, kecantikan (kosmetik) dan kebugaran. Industri-industri
(manufaktur) tersebut tetap membutuhkan pertanian sebagai basis produksinya. Peran
pertanian dalam menyediakan serat (fiber), seperti ‘cotton’, kulit, partikel, dan ‘kayu
lapis’ juga tidak dapat digantikan secara sempurna oleh produk non-pertanian.

b. Peran Sektor Pertanian sebagai Kontributor Pendapatan Nasional


Jika dilihat dari struktur perekonomian (struktur PDB/Produk Domestik Bruto)
Indonesia pada kurun waktu 1988-2005, perekonomian Indonesia didominasi oleh tiga
sektor yaitu pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Pada tahun 1988-1989
kontribusi sektor pertanian berada pada proporsi lebih dari 20 persen dan paling besar
diantara 9 sektor lainnya.
Sementara itu, kondisi tahun 2004 hingga 2011 mnunjukkan adanya proses
transformasi struktural, share sektor pertanian terhadap PDB nasional terus mengalami
penurunan. Pada tahun 2004, share pertanian terhadap PDB sebesar 14.3 persen, kemudian
menjadi sekitar 13 persen pada tahun 2005 dan ternyata meningkat kembali ketika
memasuki tahun 2008 dan pada tahun 2011 sekitar 15 persen.

c. Peranan Sektor Pertanian Sebagai Penyedia Lapangan Kerja


Sektor pertanian dianggap penting dalam perekonomian karena daya serap yang
tinggi sektor ini terhadap tenaga kerja. Tingginya daya serap ini tidak hanya karena
kegiatan pertanian memang membutuhkan tenaga kerja relatif lebih banyak tetapi juga
karena keahlian masyarakat atas sektor ini lebih baik dibandingkan sektor lain. Hal ini
merupakan fenomena umum di negara sedang berkembang di mana tingkat pendidikan
masih rendah. Dengan kata lain, pekerjaan utama dari penduduk negara yang sedang
berkembang adalah petani.

15 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
d. Peranan Sektor Pertanian sebagai Kontributor Devisa Negara
Peran lain sektor pertanian dalam perekonomian adalah memperbesar devisa
negara. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumberdaya melimpah untuk
memproduksi komoditi pertanian merupakan salah satu tujuan negara importir untuk
memperoleh bahan mentah. Selain bahan pangan mentah, negara-negara importir juga
membeli produk sektor pertambangan dan energi (minyak dan gas) serta produk industri
pengolahan seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman.

e. Sektor Pertanian dan Investasi


Investasi mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan ekonomi
nasional, termasuk sector pertanian. Dalam perspektif jangka panjang ekonomi makro,
investasi akan meningkatkan stok kapital, dimana penambahan stok capital akan
meningkatkan kapasitas produksi masyarakat yang kemudian mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi nasional (Van der Eng, 2009).
Investasi dapat dibagi menjadi investasi publik dan investasi usaha. Investasi publik
menjadi tanggungjawab pemerintah, yaitu infrastruktur yang mendukung investasi usaha
pertanian, antara lain pembangunan jaringan pengairan, jalan pertanian dan bangunan pasar
hasil pertanian. Sementara itu, investasi usaha pertanian dilakukan oleh pelaku usaha, baik
perusahaan berbadan hukum maupun usaha perseorangan. Bentuk investasi usaha
pertanian adalah pembelian barang modal yang mempunyai masa pakai (umur ekonomi)
lebih dari satu tahun (BPS, 1997;Van der Eng, 2009). Sebagai contoh adalah pembelian
lahan usaha pertanian, pendirian/pembelian bangunan pertanian dan pembelian alsintan
(traktor, thresher, pompa air, dan lain-lain).
Investasi di sektor pertanian dapat berupa investasi langsung dan tak langsung.
Investasi langsung umumnya ditujukan untuk membeli alat mesin pertanian baru, peralatan
modern serta sarana produksi pertanian. Investasi tak langsung umumnya berupa kegiatan
penelitian dan pengembangan, pelatihan bagi petani berkaitan dengan manajemen, quality
control, berbagai metode budidaya tanaman, penanganan dan pengolahan pasca panen
produk pertanian.

B. Tujuan Praktikum
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Menumbuhkan kesadaran dan terampil mengidentifikasi peran sub-sektor pertanian
dalam sektor perekonomian Indonesia.
2. Mengidentifikasi variabel ekonomi yang terkait dengan persoalan umum dan
terbaru pada bidang pertanian.
3. Menghargai peran pertanian sehingga menjadikan pola hidup dalam menjalankan
profesinya.

16 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

C. Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikan telah memiliki Modul 1 sebelum pelaksanaan praktikum.
2. Praktikan melakukan pre-test sebelum praktikum dimulai. Pre-test terdiri dari
maksimal 4 pertanyaan berkaitan dengan pemahaman konsep di bab yang akan
dipraktikumkan.
3. Praktikan wajib mendapatkan nilai lebih dari 70 untuk dapat mengikuti praktikum
ini. Jika nilai pre-test di bawah nilai yang disyaratkan maka praktikan tidak
diijinkan mengikuti praktikum dan wajib mengulang pre-test. Jika setelah dua kali
tidak lulus pre-test maka praktikan mendapat tugas tambahan ditentukan oleh
asistent dengan nilai tugas maksimal 70.
4. Asisten sudah membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang per kelompoknya.
5. Pada pertemuan Modul 1, asisten mengarahkan sebagai berikut:
a) Setiap kelompok mendapat tugas sebagaimana dibagikan di pertemuan Modul-
1 sebagaimana di bawah ini:
 Kelompok 1 dan 6 : Pertanian sebagai Pemasok Bahan Pangan, Serat,
Bahan Baku Industri dan Sumber Energi;
 Kelompok 2 : Pertanian sebagai Kontributor Pendapatan Nasional
 Kelompok 3 : Pertanian sebagai Penyedia Lapangan Kerja
 Kelompok 4 : Pertanian sebagai Kontributor Devisa Negara
 Kelompok 5 : Investasi Sektor Pertanian
b) Praktikan menunjukkan data digunakan dalam bentuk hard copy.
6. Terkait dengan data yang telah didapat, praktikan berdiskusi secara berkelompok
kemudian menjabarkan dan mengidentifikasi data tersebut secara individu yang
dituliskan sesuai dengan format pada Laporan/ Lembar Kerja Praktikum
Kegiatan 1 pada saat praktikum di kelas.
7. Hasil laporan/ lembar kerja individu dan data dikumpulkan praktikum Modul 1 ke
asisten kelas masing-masing.
8. Sebelum praktikum berakhir asisten menjelaskan tugas praktikum selanjutnya.

17 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Tugas Tambahan:

1. Bagaimanakah investasi bisa mendukung peran sektor pertanian? Sebutkan 3 alasan


hal tersebut!
2. Jelaskan kebijakan-kebijakan yang bisa ditempuh pemerintah untuk peningkatan
peran sektor pertanian dalam perekonomian?
3. Jelaskan kontribusi pertanian dalam PDB nasional!

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 1982. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.


Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2012. Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Tahun 2010-2025 . Jakarta: Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia (http://www.depnakertrans.go.id/uploads/doc/RPJP.pdf, diakses pada
tanggal 20 Januari 2013).
Krisnamurthi, Bayu . 2004. Arti Penting Pertanian: Masa Lalu dan Masa Depan. Jurnal
Agro-Ekonomika N0.2 Tahun XXXIV Oktober 2004.
(http://www.perhepi.org/images/stories/publikasi/agroekonomika_okt04/bayu.pdf,
diakses pada tanggal 20 Januari 2013).
Lipsey,R.G. dan Courant, P.N.1996. Economics, Harper Collins College Publisher. New
York.
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.
Utomo Hadi, Prayogo, dkk. 2010. Analisis Dampak Investasi Pertanian Terhadap Kinerja
Sektor Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Kementerian Pertanian. (http://pse.litbang.deptan. go.id/ind/pdffiles/MAKPROP_
PUH.pdf, diakses pada tanggal 24 September 2014)

18 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

D. Laporan/ Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 1

19 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

PRAKTIKUM I

Tanggal : ………………………

Nama Praktikan : ………………………

NIM : ………………………

Kelas : ………………………

Nilai : ………………………

Nama Asisten : ………………………

Tanda Tangan :

20 | P a g e
Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian
KARAKTERISTIK EKONOMI PERTANIAN DI
INDONESIA
Lab. Agriculrural Economics, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya
Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian
Email :ekonomipertanian@gmail.com

A. Uraian Materi Materi Praktikum Kegiatan 2 MODUL


MODUL
B. Tujuan Praktikum

12
C. Pelaksanaan Praktikum
D. Laporan Praktikum (Lembar Kerja)

A. Uraian Materi

SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT


KARAKTERISTIK EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Sektor pertanian mempunyai sejarah tersendiri yang unik dari sektor lainnya.
Kegiatan pertanian telah dimulai sejak beribu tahun yang lalu ketika manusia tidak lagi
memenuhi sumber pangannya dari berburu dan mengumpulkan. Kegiatan bercocok
tanamterus mengalami perkembangan seiring juga dengan perkembangan pengetahuan
modern. Karena sejarah panjangnya terhadap kehidupan manusia tersebut maka
perekonomian yang bercirikan pertanian khususnya pedesaan telah menumbuhkan adat
dan kebiasaan yang sangat kuat dalam masyarakat. Sebagai sector ekonomi yang paling
tua maka sector ini merupakan sector yang paling banyak menyerap tenaga kerja
terutama bagi negara-negara pada tahap membangun. Tingginya penyerapan tenaga kerja
sector pertanian tidak hanya disebabkan karena sector ini membutuhkan tenaga kerja
yang banyak dalam pengelolaanya tetapi juga karena pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja terhadap pertanian lebih baik dibandingkan sector lain. Hal ini ditunjukkan
bahwa penyerapan angkatan kerja bagi negara-negara miskin mencapai 60-70 persen
(Tambunan, 2001).
Sektor pertanian juga yang memiliki karakteristik yang khas. Menurut Dr.
Soekartawi (1989), karakteristik sektor pertanian diantaranya adalah produk bersifat
musiman dan volumenya tidak dapat diperkirakan secara tepat, bersifat segar dan tidak
mudah rusak, bersifat bulky artinya volume besar tetapi nilai relative kecil sehingga
diperlukan tempat yang luas serta biaya penyimpanan atau perawatan dan pengiriman
dalam jumlah yang relatif besar, mudah terserang hama dan penyakit, rawan terhadap
gangguan akan seperti banjir, kekeringan dan sebagainya. Pengembangan sektor
pertanian kadangkala terhambat karena masalah lokasi, mengingat produk pertanian
tidak dapat dihasilkan dari sembarang tempat.
Pada akhirnya sektor pertanian memiliki karakteristik utama yang tidak dimiliki
oleh sector lain,yakni hanya sector pertanian saja yang mampu menghasilkan bahan
pangan bagi keberlangsungan umat manusia. Meski manusia mampu menciptakan
industry besi, baja atau listrik yang berteknologi tinggi tapi manusia tetap membutuhkan
sector pertanian sebagai penyedia bahan pangan karena kebutuhan ini tidak ada
subtitusinya.
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

I. Ciri-ciri Pertanian Indonesia


1. Pertanian tropika
Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa yang berarti
merupakan daerah tropika.Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan
hutan sangat dipengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada
pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan
dan topografinya yang bergunung- gunung.
Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan
Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya
perbedaan iklim di Indonesia, sehingga menimbulkan ciri pertanian Indonesia
merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.
2. Pertanian dataran tinggi dan rendah
Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki banyak gunung), sehingga
memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah.
Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim
subtropis.
3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur)
Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian Sulawesi)
mempunyai iklim basah : banyak hujan, sedangkan bagian Indonesia lain terutama
Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering.
4. Adanya hutan tropika dan padang rumput
Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hujan
terbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput.
5. Perikanan darat dan laut
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga
daerahnya terdiri dari darat dan perairan.Keadaan ini memungkinkan terdapatnya
perikanan darat dan laut.
6. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa
Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang berbeda :
a) Jawa umumnya : tanah subur, penduduk padat
b) Luar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarang
Mempengaruhi corak pertanian : peranian di jawa umumnya merupakan tanaman
bahan pangan, berskala kecil, sedangkan pertanian di luar Jawa umumnya
merupakan perkebunan, kehutanan berskala lebih besar.
7. Pertanian rawa, pertanian darat / kering , pertanian beririgasi / basah
Daratan Indonesia terbagi menjadi :
a) Tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa,
b) Lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan
c) Pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.

22 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
8. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut
Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi.Asal air sawah
irigasi dari bendung sungai, dam/waduk, mata air. Berdasarkan fasilitas teknisnya
dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana.
Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi
sumber airnya berasal dari air hujan.Sawah lebak mendapat air terus menerus
sepanjang masa.Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena
air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.

II. Pemasalahan Utama Pertanian di Indonesia


Dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan sektor
pertanian juga perlu menjadi salah satu komponen utama.Namun dalam pelaksanaannya
terdapat beberapa kendala. Kendala ini muncul karena pada dasarnya karena pada dasarnya
sektor pertanian mempunyai beberapa masalah utama dalam pertanian di Indonesia,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Masalah pertama pertanian adalah penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya
lahan pertanian. Berbagai hasil riset mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan
pertanian intensif di Indonesia, terutama di Pulau Jawa telah menurun produktivitasnya,
dan mengalami degradasi lahan. Selain itu, alih guna lahan pertanian menjadi
pemukiman semakin menurunkan kuantitas sumber daya lahan.
2. Masalah kedua adalah terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang
pertanian. Infrastruktur penunjang tersebut berupa bangunan irigasi yang meliputi
saluran air, bendungan, pintu sadap,dll.
3. Masalah ketiga adalah adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi. Ciri utama
pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang
terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Sehingga dibutuhkan teknologi
untuk mengatasi hal tersebut.
4. Masalah keempat adalah terbatasnya akses petani terhadap modal. Kemampuan petani
untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapai
masih di bawah produktivitas potensial.
5. Masalah kelima adalah masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian, sehingga
menyebabkan petani tidak dapat menikmati harga yang lebih baik, karena pedagang
telah mengambil untung terlalu besar dari hasil penjualan.
6. Masalah keenam adalah lemahnya kelembagaan ditingkat petani. Kelembagaan di
tingkat petani sangat penting sebagai wadah dan proses pengembangan kapasitas
ekonomi dan social serta instrument intervensi pemerintah dalam pembangunan
pertanian

III. Isu Aktual Ekonomi Pertanian di Indonesia


Salah satu isu dalam ekonomi pertanian saat ini adalah belum terwujudnya ketahanan
pangan nasional di Indonesia. Empat isu strategis berkaitan dengan ketahanan pangan
Indonesia saat ini, yaitu 1) Tingginya konsumsi beras per kapita, 2) Meningkatnya impor
bahan pangan terutama gandum dan terigu, 3) Menurunnya tingkat konsumsi pangan non
beras, dan 4) Rendahnya konsumsi protein hewani, sayuran dan buah-buahan. Keempat isu

23 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
strategis ini perlu dicermati secara mendalam untuk perumusan strategi dalam bidang
pertanian dan bidang-bidang terkait (Kadarisman,2012).
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, akan diikuti
dengan peningkatan permintaan bahan pangan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia,
bahkan di negara maju pun masalah ini menjadi sangat penting untuk segera
diatasi.Peningkatan konsumsi ini semakin sulit diimbangi oleh peningkatan produksi yang
cenderung stagnan karena penurunan produktivitas usaha tani dan konversi lahan sawah
untuk keperluan lain.
Impor bahan pangan terutama gandum terus meningkat tidak terkendali. Meskipun
neraca perdagangan pertanian saat ini terlihat masih positip, akan tetapi untuk tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan mengalami defisit cukup besar. Defisit komoditi
tersebut pada tahun 2008 saja mencapai Rp 46,5 triliun. Nilai impor total ketiga kelompok
komoditi tersebut mencapai Rp. 60 triliun. Dapat dibayangkan bahwa secara sistematis
impor pangan tersebut telah “menggerogoti” ekonomi petani dan masyarakat pedesaan
(Kadarisman, 2012).

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi isu – isu aktual tentang ekonomi pertanian di Indonesia.
2. Mengidentifikasi permasalahan pertanian dan mampu memberikan solusi
permasalahan tersebut.
3. Merancang kegiatan yang terkait dengan profesinya berdasarkan karakteristik
ekonomi pertanian di Indonesia

C. Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikan telah memiliki Modul 2 sebelum pelaksanaan praktikum.
2. Praktikan melakukan pre-test sebelum praktikum dimulai. Pre-test terdiri dari
maksimal 4 pertanyaan berkaitan dengan pemahaman konsep di bab yang akan
dipraktikumkan.
3. Praktikan wajib mendapatkan nilai lebih dari 70 untuk dapat mengikuti praktikum
ini. Jika nilai pre-test di bawah nilai yang disyaratkan maka praktikan tidak diijinkan
mengikuti praktikum dan wajib mengulang pre-test. Jika setelah dua kali tidak lulus
pre-test maka praktikan mendapat tugas tambahan ditentukan oleh asistent dengan
nilai tugas maksimal 70.
4. Asisten sudah membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang per kelompoknya.
5. Pada pertemuan Modul 2, asisten mengarahkan sebagai berikut:
a) Praktikan sudah mencari artikel ilmiah di bawah ini:
 Pertanian Ekstraktif
 Pertanian Generatif Lahan Berpindah
 Pertanian Generatif Lahan Menetap
 Pertanian Subsisten
 Pertanian Komersial

24 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019
b) Praktikan mencari artikel ilmiah yang merupakan contoh dari permasalahan di
bawah ini:
 Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan petani. *)
 Akses petani terhadap modal
 Tataniaga/ pemasaran produk pertanian. *)
 Perubahan iklim
 Degradasi sumberdaya dan lahan
 Kerawanan pangan
 Kemiskinan petani
 Kelembagaan petani
*) Komoditas (perkebunan, pangan, dan hortikultura tahunan/ semusim)
ditentukan oleh masing-masing kelompok dan tidak boleh sama dengan
kelompok lain.
6. Asisten mereview kembali materi agar praktikan lebih paham sehingga dapat
mengerjakan tugas pada Modul 2
7. Pelaksanaan Praktikum Kegiatan 2 didiskusikan secara berkelompok dan Laporan/
Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 2 dikerjakan secara individu, pelaksanaan
tersebut sebagai berikut:
Poin A: Praktikan menuliskan pengertian dan membuat review dari literature
yang telah didapat terdiri dari terdiri dari 200 – 250 kata pada Laporan/
Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 2.
Poin B: Praktikan mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dari literature
yang didapat, kemudian membuat alur logika serta menuliskan solusi dari
permasalahan tersebut pada Laporan/ Lembar Kerja Praktikum
Kegiatan 2.
6. Perwakilan setiap kelompok (2 anggota kelompok) memaparkan dan menjelaskan
hasil laporan/ lembar kerja tersebut di depan kelas.
7. Hasil laporan/ lembar kerja individu dan literature (artikel) dikumpulkan diakhir
praktikum Modul 2 ke asisten kelas masing-masing.
8. Sebelum praktikum berakhir asisten menjelaskan tugas praktikum selanjutnya.

25 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Tugas Tambahan
1. Buatlah deskripsi tanaman pangan di Indonesia dengan support data minimal 5
tahun terakhir! Jelaskan dari data yang saudara miliki!
2. Introduksi teknologi produksi di sektor pertanian tidak selamanya berdampak
positive pada kesejahteraan petani. Bagaimana pendapat Saudara tentang hal ini?
Jelaskan berdasarkan teori pasar produk pertanian yang inelastic terhadap demand!
3. Jelaskan manfaat dan permasalahan pengembangan koperasi dan kelompok tani
sebagai bentuk kelembagaan di tingkat petani!

DAFTAR PUSTAKA

Kadarisman, Darwin. 2012. Ketahanan Pangan Indonesia: Beberapa Isu Strategis.


Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan FATETA
IPB.http://ilmudanteknologipangan.com/2012/05/25/ketahanan-pangan-indonesia-
beberapa-isu-strategis/. Diakses tanggal 15 Februari 2013.
Mubyarto. 1982. Pengantar EkonomiP ertanian. Jakarta: LP3ES
Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya. Jakarta: CV.
Rajawali.
Tambunan,T.T.H. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

26 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

D. Laporan / Lembar Kerja Praktikan Kegiatan 2

Review:

27 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Review:

28 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Alur Logika:

Solusi:

29 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Alur Logika:

Solusi:

30 | P a g e
Pengantar Ekonomi Pertanian Brawijaya University 2019

Alur Logika:

Solusi:

PRAKTIKUM II

Tanggal : ………………………

Nama Praktikan : ………………………

NIM : ………………………

Kelas : ………………………

Nilai : ………………………

Nama Asisten : ………………………

Tanda Tangan :

31 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai