Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arifin

No Absen : 25
NIM : 185040201111120
Kelas :N

Lembar Kerja
”Siklus Hidrologi dalam Lansekap Pertanian”

1. Bagaimana kondisi manajemen lahan yang mempengaruhi ketidak


berlanjutan kondisi hidrologi pengunaan lahan berikut ini di
masing-masing tutupan atau pengunaan lahan yang anda lihat dari
foto-foto masing masing Land Unit (LU) dengan ranking 0 = tidak ada, 1

Kondisi LU1 LU 2 LU3 LU 4 LU LU 6


5
Manajemen Kanopi 4 4 3 1 1 0
Pengolahan Tanah : guludanm 1 2 2 4 4 1
parit dsb
TutupanTanah 4 3 3 2 0 0
(Terbuka/Terturtup)
Pemupukan 0 1 2 4 4 0
Pengendalian Hama, Penyakit 0 1 3 4 4 0
dan Gulma
Irigasi, Drainase 1 1 2 4 4 1
Pengelolaan sampah/limbah 1 1 2 4 4 4
Keterangan : Kondisi masing-masing landuse silahkan lihat pada materi yang
ada di vlm.
= Sedikit, 2 = Sedang, 3 = Tinggi, 4 = sangat tinggi pengaruhnya:
2. Kondisi yang bagaimana masing-masing LU yang menyebabkan
ketidak berlanjutan kondisi hidrologi pengunaan lahan?
Jawab:
Pada table LU1 merupakan hutan produksi alami memliki manajemen
kegiatan budidaya yang dilakukan semaksimal mungkin tanpa merusak
fungsi hutan sebagai hutan alami tidak berubah dari yang aslinya
sehingga kondisi hidrologinya berkelanjutan. Pada LU2 yang merupakan
hutan produksi yang memungkinkan mengganggu keberlanjutan kondisi
hidrologi adalah mengenai pengolahan lahan dengan penerasan atau
pembuatan parit, karena penggunaan hutan produksi inilah ketika salah
dalam penerapan teras akan menyebabkan tingkat erosi yang tinggi
sehingga apabila hujan akan menyebabkan akumulasi erosi ke sumber
mata airsehingga terganggu keberlanjutannya. Pada LU3 penggunaan
lahan yaitu kebun apel dan jeruk yang memungkinkan mengakibatkan
ketidakberlanjutan kondisi hidrologi adalah pemupukan, pengendalian
hama, penyakit dan gulma dengan bahan kimia akan mencemari kondisi
air. Penggunaan irigasi dan drainasi yang tinggi mengakibatkan
penggunaan air yang tinggi juga sehingga mempengaruhi dalam siklus
hidrologi. Pada LU4 penggunaan lahan hortikultura yang mengakibatkan
ketidakberlanjutan hidrologi yaitu pemupukan dan pengendalian hama,
penyakit dan gulma yang menggunakan bahan kimia sehingga
meninggalkan residu yang akan mempengaruhi kondisi hidrologi. Pada
LU5 penggunaan lahan yaitu sawah, kondisi yang mengganggu
keberlanjutan hidrologi adalah pemupukan, pengendalian hama, penyakit
dan gulma dan irigasi dan drainasi. Penggunaan lahan sawah yang
intensif ini sangatlah berpotensi dalam siklus hidrologi karena tidak
tersedianya daerah resapan air sehingga air hujan yang turun ke bumi
tidak diserap oleh tanah melainkan menjadi limpasan permukaan.
Limpasan permukaan membawa lapisan atas tanah (partikel tanah) ikut
terangkut air sehingga menyebabkan pencemaran air dan sedimen ke
anak sungai dan sunga, sehingga aliran irigasi dan drainase juga terkena
dampaknya air menjadi keruh dan tidak sehat untuk kebutuhan pertanian
yang diusahakan. Pada LU6 penggunaan lahan kegiataan ,masyarakat
atau pemukiman karena tidak ada tutupan lahan kecuali rumah,
kemungkinan akan mengakibatkan masalah dalam keberlanjutan
hidrologi karena kondisi lahan yang sudah berubah dari yang aslinya.
Komponen Siklus Hutan Hutan Kebun Apel Sayuran
Air Alami Tanaman Kentang
Pinus
Presipitasi (hujan) 100% 100% 100% 100%
Aliran Lateral 100 100 100 100
Intersepsi 5 10 20 25
Lolos Tajuk 40 20 10 0
Infiltrasi 30 35 40 45
Perkolasi 10 10 5 5
Evapotranspirasi 10 10 5 5
Limpasan Permukaan 5 15 20 20

Keterangan : Jumah Aliran lateral+ intersepsi+ lolos tajuk+ infiltrasi+


Perkolasi+ Evapotranspirasi + Limpasan Permukaan = 100% (Tiap LU)

1. Berapa proporsi masing-masing komponen ketika terjadi hujan


100%?
Jawab : table diatas
2. Berapa besarnya limpasan permukaan dari berbagai macam
penggunaan lahan ini?
Jawab: laju besarnya limpasan permukan berbanding lurus dengan
aliran lateral + (lolos tajuk – infiltrasi), pada hutan alam limpasan
permukaan yang didapat 25%, pada hutan tanaman pinus limpasan
permukaan yang dihasilkan sebanyak 35%, pada kebun apel
limpasan permukaan yang dihasilkan sebanyak 55%, dan pada
lahan sayuran kentang limpasan permukaan 65%.
3. Komponen apa saja yang berbeda? Mengapa demikian?

Jawab: komponen dari setiap penggunaan lahan akan berbeda


beda sesuai dengan jenis lahannya, contohnya hutan alami akan
memiliki tutupan lahan yang luas karena memeliki pohon dan tajuk
yang maish terjaga sehingga terjadinya erosi dan limpasan
permukaan akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan lahan
lainnya seperti lahan tanaman semusim.

Anda mungkin juga menyukai