“Review Video”
Disusun Oleh:
Arifin
185040201111120
Kelas N
tersebut juga perlu kita damping dengan strategi guna menjaga peran dari kawasan
yang terlindungi tersebut. Salah satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan
mempertahankan biodiversitas yang ada dimana kita dapat menjaga keragaman pada
kawasan yang terdapat pada ruang diantara wilayah manusia dan wilayah alami.
Wilayah tersebut diantaranya yaitu wilayah pertanian, peternakan dan bentang alam
dimana menjadi tempat kita mengelola produk kebutuhan pangan kita seperti
tanaman dan hewan ternak itu sendiri. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Sebab
dalam perbandingannya ruang luasan lahan yang kita miliki guna melakukan
pekerjaan dalam pemenuhan kebutuhan hidup memiliki luas yang lebih besar (75%)
apabila dibandingkan dengan luasan kawasan terlindungi (15%) sehingga dengan
tetap menjaga keberagaman biodiversitas pada kawasan kita sendiri akan membantu
eksistensi dari spesies spesies yang ada baik pada kawasan yang kita manfaatkan
atapun kawasan terlindungi itu sendiri.
Salah satu teknik pertanian yang dapat diterapkan dalam menjaga
keberagaman biodiversitas adalah dengan sebuah sistem tanam, jenis sistem tanam itu
bernama silvopastorial. Silvopastorial merupakan produksi ternak berkelanjutan pada
masa yang akan datang melalui sistem peternakan hutan, meliputi semak, daun atau
buah-buahan pada pohon serta rumput-rumputan sebagai pakan ternak. Sistem ini
apabila dibandingkan dengan sistem ladang terbuka dan sistem monokultur memiliki
benefit yang lebih tinggi dimana secara hasil, sistem silvopastorial memiliki ouput
yang bervariatif seperti jumlah hewan pedaging, susu yang dihasilkan dari ternak
yang ada, rumput guna pakan ternak dan perlu diketahui juga bahwasannya sistem ini
selain menguntungkan dari segi produksi juga memiliki keunggulan dalam sistem
bekerlanjutan dengan cara sistem ini turut menjaga keragaman biodiversitas yang ada
dan turut menjaga kesuburan pada lahan dari bio-fertilizer yang dihasilkan dari
bentuk integrasi hewan ternak dan perhutanan.
Rusaman Video Materi Tentang Good Practice Pertanian Berlanjut
Bebrapa daerah di berbagai Negara mendapat perhatian dan dipilih sebagai
salah satu kawasan percontohan dengan penerapan sebuah konsep berkelanjutan pada
lingkungannya dimana sistem tradisional pada pertanian beras di Bali
mengkombinasikan antara sebuah organisasi kebudayaan dengan aspek ritual
kerohanian dimana kedua hal tersebut saling berintegrasi satu sama lain guna
mengatur segala sesuatu tentang pertanian di Bali mulai dari waktu tanam, sistemasi
pengairan sampai kepada pemanenan hasil pada lahan. Masyarakat juga turut
menjaga keseimbangan terhadap pemanfaatan air, penggunaan pupuk dan
pengendalian hama dan penyakit yang dimana segala halnya terlah terjadwal secara
sistematis dan terstruktur oleh suatu organisasi kemasyarakatan yang beranggotakan
ratusan petani ini. Menariknya sistem tersebut tetap menghasilkan hasil produksi
yang mengesankan sama halnya apabila dibandingkan dengan sistem pertanian
modern sekaran yang berorientasi kepada sisi industrialnya. Bali bertempat pada garis
ekuatorial yang langsung bersebrangan dengan pula Jawa menjadikan Bali memiliki
persebaran tanah dengan dominan sifat yang berasal dari gunung berapi (vulkanik)
dan juga suhu temperature yang hangat. Daerah aliran sungai tersebar pada seluruh
penjuru bali dan juga lahan dengan multi-level yang dipergunakan masyarakat untuk
bertani.
Dalam proses pertanian masyarakat Bali dengan kondisi lahan berbukit
memilih untuk memanfaatkan lahan dengan kelerengan tersebut melalui cara
pemotongan tepian lereng dengan membentuk lahan berundak-undak atau dengan
nama yang kita kenal terasering. Lantas pada lahan yang berundak di bukit tersebut
bagaimana cara petani mengalirkan air guna mencukupi kebutuhan irigasi pada lahan
yang mereka miliki? Mereka memanfaatkan aliran sungai yang ada dengan
membentuk saluran seperti bendungan kecil yang terhubung dengan parit parit
tersebar pada seluruh lahan yang ada kemudian sistem pengairan dari air sungai
tersebut pun diatur penjadwalannya sedemikian rupa sehingga petani tidak perlu
khawatir akan kekurangan air pada lahan yang mereka miliki. Sistem tersebut
bernama subak, Subak mengaliri sawah-sawah milik warga dengan berdasarkan asas
keadilan yang membuat pemberian air menjadi sama rata satu dengan lainnya dengan
dikepalai oleh seorang pemuka adat. Subak tidak hanya menjadi sarana gua
memfasilitasi lahan pertanian saja, sebab adanya subak juga menjadikan para petani
lebih dekat dengan sang Maha Pencipta, hal ini dikarenakan subak memiliki ritual
keagamaannya sendiri. Dimana pada kesehariannya masyarakat mengaitkan unsur
unsur keagamaannya dengan segala sesuatu yang mereka miliki, salah satunya adalah
dengan berdoa kepada Dewi Padi sebelum dan setelah mereka melakukan kegiatan
pada lahan mereka seperti contoh melakukan pengairan subak. Setiap subak memiliki
kuil peribadatannya sendiri guna dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berdoa
meminta keberkahan pada sang pemilik segalanya.
Resuman Video Materi Tentang Good Practice Manajemen Sumberday Air
Dalam Pertanian Berlanjut
Pada video ini dibahas tentang manajemen yang spesifik terhadap suatu
manajemen alat pada beberbagai area ekosistem yang ada, pokok pemabahasan dari
video ini diantaranya yang pertama tentang fungsi utama dari manajemen alat dan
jenis pendekatan yang digunakan pada Eco-DRR dan juga bagaimana cara suatu alat
bekerja dan bagaimana sistematisasi dari Eco-DRR diberlakukan. Dalam menjawab
pertanyaan tersebut maka kita perlu mengetahui apa itu pengelolaan sumber air atau
pada singkatan dalam bahasa inggrisnya adalah (IWRM) yang mengintegrasikan
proses perencanaan dan manajemen dari pendekatan cara kerja kepada manajemen
spasial dan juga manajemen sumberdaya alam. Selain manajemen sumberdaya air
yang terintegrasi ada beberapa jenis manajemen yang hadirnya perlu diperhatikan
dalam mengelola sumberdaya tanah dan air dimana diantaranya adalah manajemen
api dalam hal kebakaran hutan, manajemen kawasan terlindungi dan juga manajemen
wilayah pesisir pantai yang dimana semua bentuk manajemen tersebut berorientasi
kepada sistem keberlanjutan lahan.
Manajemen wilayah pesisir merupakan bentuk manajemen multi-disiplin atau
penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah dalam hal
pendekatan terhadap wilayah pesisir yang di dalamnya terdiri atas proses perencanaan,
manajemen hasil pesisir, sumber informasi dan keterlibatan komunitas setempat. Hal
tersebut menjadi sebuah pertimbangan dalam proses perencanaan dari pengelolaan
sumberdaya yang ada dimana bentuk manajemen dari wilayah pesisir ini dirasa
sangat penting bagi lingkungan mengingat hasil yang dapat diperoleh melalui wilyah
pesisir. Fakta menunjukan bahwas sebagian pangsa populasi global terdapat pada
kawasan pesisir yang pada wilayah tersebut sering terancam dengan kondisi alam
seperti halnya permukaan air laut yang naik ataupun badai. Pada manajemen ini kita
akan mengukur bentuk rehabilitasi terhadap penanaman kembali dari tanaman bakau
pada pesisir, kemudian perlindungan terhadap pasir pada pesisir sebagai buffer alami
dari media tumbuh tanaman yang ada. Pembahasan selanjutnya adalah tujuan dari
manajemen kebakaran dimana hal ini bermaksud menjaga keseimbangan dari hasil
yang diperoleh pada lahan dan juga dampak negatif dari kebakaran hutan secara
alami yang dimana hal tersebut juga berkaitan langsung pada kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Kemudian adalah manajemen kawasan terlindungi dimana langkah yang
dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan biodiversitas yang ada dimana kita
dapat menjaga keragaman pada kawasan yang terdapat pada ruang diantara wilayah
manusia dan wilayah alami. Wilayah tersebut diantaranya yaitu wilayah pertanian,
peternakan dan bentang alam dimana menjadi tempat kita mengelola produk
kebutuhan pangan kita seperti tanaman dan hewan ternak itu sendiri. Pengelolaan dari
kawasan lindung merupakan bentuk upaya dalam meningkatkan pengendalian dari
resiko bencana alam dan juga menjaga terwujudnya cita cita berkelanjutan yang
selama ini kita tuangkan dalam sustainable goals development. Salah satu bentuk dari
manajemen lainnya adalah manajemn lahan berkelanjutan yang dimana dituangkan
pada sebuha pola agroforestri yaitu dengan mengkombinasikan dua jenis tanaman
pertanian dengan tanaman hutan sehingga dalam waktu yang bersamaan hal tersebut
dapat menghasilkan hasil produksi pangan dan juga menjaga kelestarian dari
sumberdaya dan ligkungan pada lahan. Hal yang tidak kalah penting lainnya
manajemen sumberdaya air dimana dengan melakukan manajemen sumberdaya air
ini akan membantu menghidupi lingkungan sekitar sebab sumber air akan terintegrasi
dan terkoneksi secara langsung dengan sektor lainnya seperti pertanian ataupun hutan.
Pertanyaan:
1. Bagaimana pentingnya sumberdaya air dalam mendukung pertanian
berlanjut?