Anda di halaman 1dari 4

1.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
makhluk hidup berada permukaan bumi yang terdiri dari batuan dasar dan di mana
kehidupan terjadi manusia, hewan dan tumbuhan. Lahan tersebut dapat digunakan
untuk pertanian. Pertanian kering, perkebunan, pemukiman dan hutan. Menurut
Cytorus Siswanto (2006) mendefinisikan sumber daya lahan lingkungan fisik terdiri
dari iklim, tanah, air dan tumbuh-tumbuhan serta benda-benda lainnya tentang hal itu
selama hal itu berdampak pada penggunaan tanah Sumber daya lahan dapat disebut
ekosistem karena keterkaitannya hubungan dinamis antara organisme terestrial dan
untuk lingkungan. 

Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Sumber Daya Alam hayati dan non hayati yang ada di sawah?
2. Manakah jenis Sumber daya Alam yang belum dimanfaatkan dengan baik di
daerah sawah?
3. Manakah Sumber Daya Alam yang terancam keberadaannya di lingkungan
sawah?
Tujuan
1. Menganalisis kondisi Sumber Daya Alam hayati dan non hayati yang ada di
sawah.
2. Menganalisis jenis Sumber Daya Alam yang belum dimanfaatkan dengan baik di
daerah sawah.
3. Menganalisis Sumber Daya Alam yang terancam keberadaannya di lingkungan
sawah.

2. DASAR TEORI
Makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri, mereka pasti membutuhkan makhluk
hidup dan sesuatu hal yang lain untuk membantunya bertahan hidup. Sesuatu tersebut
adalah sumber daya alam. Sumber daya alam memiliki peran yang sangat penting
bagi kehidupan. Salah satu peran dari sumber daya alam adalah untuk megamankan
kelangsungan dan keberlanjutan kehidupan makhluk hidup. Alam menyediakan
pangan, energi, air, serta menjadi penyangga sistem kehidupan. Kebijakan dalam
mengelola sumber daya alam diperlukan agar kuliatas lingkungannya tetap terjaga dan
tidak rusak.
Sumber daya alam (SDA) adalah semua material atau bahan yang disediakan
oleh alam baik dalam wujud padat, cair, dan gas dan memiliki manfaat terhadap
makhluk hidup lainnya terutama manusia (Simarmata, 2021). Sumber daya alam ada
untuk menopang serta mendukung kehidupan manusia. Manusia memiliki
ketergantungan terhadap sumber daya alam dimana hal ini sifatnya adalah mutlak.
Artinya manusia hidup dengan bergantung kepada material alam. Dalam pengelolaan
sumber daya alam, ada tiga aspek yang harus dipenuhi antara lain ketersediaan yang
ckup, berkualitas, dan mudah dijangkau. Aspek-aspek tersebut sangat penting untuk
terpenuhi karena semakin bertambahnya populasi seiring waktu menyebabkan
kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam juga akan semakin tinggi.
Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dibagi menjadi sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
Sumber daya alam yang dapar diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus
ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan seperti sinar matahari, air,
angin, panas, bumi, dan biomassa. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus menerus akan
habis seperti batu bara, gas alam, mineral, dan hasil tambang lainnya (Hendawati,
2010).
Berdasarkan karakteristiknya, Sumber daya alam dibagi menjadi sumber daya
alam hayati dan non hayati. Sumber daya alam hayati adalah segala kekayaan alam
yang berasal dari makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung
keberlangsungan hidup manusia. Sumber daya alam hayati dapat berasal dari hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Hewan dapat digunakan sebagai penolong pekerjaan berat
manusia seperti kerbau dan kuda, ataupun sebagai sumber pangan seperti unggas dan
sapi. Perlu dilakukan pemberdayaan supaya potensi hewani dapat digunakan secara
maksimal. Tumbuhan adalah penyusun dasar rantai makanan yang ada di alam karena
adanya kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati. Tumbuhan harus dijaga
sebaik mungkin, karena kerusakan dapat mengakibatkan putusnya rantai makanan dan
mengakibatkan punahnya konsumn diatasnya.
Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang dapat
diperbanyak dan dimanfaatkan secara terus menerus (Purba, 2020). Sumber daya alam
non hayati berupa air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang. Air adalah kebutuhan
utama makhluk hidup. Sebagian besar populasi manusia menggunakan air untuk
keperluan rumah tangga ataupun industri dan penggunaannya terus meningkat. Selain
air, angin juga sangat berguna bagi kehidupan. Angin mampu menghasilkan energi
yang biasanya digunakan sebagai ganti bahan bakar di daerah pertambangan. Energi
didapatkan dari turbin yang berputar. Selain sebagai sumber daya alam yang
terbarukan, energi yang dihasilkan angin lebih bersih daripada residu yang dihasilkan
oleh bahan bakar lain pada umumnya.
Diantara banyaknya macam sumber daya alam, salah satu sumber daya alam
yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah sawah. Sawah adalah lahan usaha
pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat
ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Sawah umumnya digunakan
untuk bercocok tanam padi. Sistem irigasi digunakan dalam pengairan sawah karena
sawah memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Pada
dataran tinggi seperti daerah pegunungan sawah disusun dengan cara berteras agar
terhindar dari erosi dan berfungsi untuk menahan air.
Sumber daya alam harus dimanfaatkan dengan selaras dan seimbang dengan
fungsi lingkungan hidup agar tidak terjadi ketimpangan. Terdapat beberapa prinsip
dalam memanfaatkan sumber daya alam. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut. (Iswandi & Dewata, 2020).
a. Selektif. Dibuat perancangan yang matang dalam menggunakan sumber daya alam
karena harus sesuai kebutuhan.
b. Kelestarian. Apabila ingin menggunakan sumber daya alam dalam jangka waktu
yang lama maka harus dijaga kelestariannya.
c. Penghematan. Seperti halnya selektif, penggunaan sumber daya alam harus
dilakukan dengan perancangan yang matang agar tidak terjadi pemborosan.
d. Memperbaharui. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperbaharui sumber
daya alam adalah dengan reboisasi, penangkaran hewan dan tumbuhan, penanaman
lading secara bergilir, dan pengolahan tanah pertanian dengan baik.

3. PEMBAHASAN
Sawah merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumberdaya
pertanian bagi masyarakat Indonesia. Sawah juga merupakan lahan produktif yang
berguna untuk pertanian dan budidaya padi. Para petani memanfaatkan sawah sebagai
media bercocok tanam padi yang nantinya akan menjadi makanan pokok masyarakat
Indonesia yakni beras. Selain sebagai sumber daya pertanian, sawah juga merupakan
tempat hidup bagi banyak flora dan fauna.

Flora dan fauna yang terdapat di persawahan tersebut juga merupakan sumber
daya hayati. Sumberdaya hayati sendiri merupakan segala kekayaan alam yang
dihasilkan oleh makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung
keberlangsungan hidup manuia. Macam-macam sumber daya hayati yang terdapat di
daerah persawahan seperti padi, jagung, ubi, tomat, cabai, dan lain sebagainya.
Faunanya sendiri seperti tikus, ular, serangga, burung, hama, keong, kepiting, ikan,
dan lain sebagainya. Selain sumber daya hayati, daerah persawahan juga memiliki
sumberdaya non hayati seperti tanah, air, matahari, suhu, kelempaman tanah,
kelembaman air, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis sumberdaya alam itu ada banyak, salah satunya sumberdaya


tumbuhan hasil pertanian. Luas lahan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan
kegiatan pertanian. Lahan pertanian biasanya ditemukan di daerah dataran rendah.
Namun, tidak menutup kemungkinan lahan pertanian ditemukan di dataran tinggi,
tentunya dengan menggunakan Teknik tertentu seperti terasering.

Masyarakat Indonesia biasanya memanfaatkan sawah sebagai media bercocok


tanam. Tenaga yang digunakan untuk bercocok tanam masih manual menggunakan
tenaga manusia. Kurangnya pengetahuan mengenai bercocok tanam serta peralatan
konvensional yang masih terbatas untuk bercocok tanam masih menjadi kekurangan
dalam pemanfaatan sumber daya alam ini. Pemanfaatan sumber daya alam ini disebut
potential resources yakni pengetahuan manusia yang belum dimanfaatkan, tetapi
suatu saat akan menjadi SDA karena kemampuan manusia untuk memanfaatkannya.

Semakin berkembangnya teknologi dan penduduk Indonesia, sumber daya


alam berupa lahan pertanian juga semakin sedikit, hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya kegiatan alih fungsi lahan yang awalnya digunakan sebagai media
bercocok tanam menjadi pabrik-pabrik industri atau dijadikan sebagai pemukiman
penduduk. Hal ini menyebabkan ketersediaan lahan pertanian semakin menyempit,
dan akan berpengaruh pada hasil kelola pertanian baik padi ataupun jagung. Kita
ketahui padi beras merupakan bahan pangan pokok yang sangat diperlukan oleh
masyarakat. Jika terlalu banyak lahan yang di alih fungsikan sebagai pabrik atau
pemukiman warga, maka kapasitas lahan untuk pertanian semakin menyempit yang
mengakibatkan penurunan produksi bahan pangan pokok dan produksi makanan juga
semakin menipis. Hal tersebut juga bisa menyebabkan suatu krisis pangan. Kondisi
tersebut menjadikan harga bahan pangan menjadi mahal dikarenakan terjadi
kelangkaan bahan pangan tersebut. Sehingga, pemerintah untuk menanggukangi
masalah tersebut dengan mengimpor beras atau bahan pokok dari luar negeri. Padahal
di Indonesia sendiri mayoritas masyarakatnya sebagai petani dan beras yang
dihasilkan cukup banyak dalam pemenuhan penyimpanan bahan pangan pokok tanpa
perlu mengimpor.

4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami dapat disimpulkan sumber daya
alam memiliki banyak jenis. Salah satunya sumber daya alam pertanian seperti
sawah. Keberadaan sawah sangat berperan penting dalam masyarakat
dikarenakan tempat pengolahan padi yang akan diproses sebagai bahan pangan
pokok. Berkembangnya zaman pemanfaatan lahan sawah semakin menyempit
dikarenakan alih fungsi lahan sebagai pabrik atau tempat tinggal. Hal tersebut
dapat menyebabkan krisis pangan padahal mayoritas masyarakat kita merupakan
petani dan mendorong pemerintah untuk mengimpor bahan pangan dari luar
negeri.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Hendawati, Y. (2010). Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Iswandi, & Dewata, I. (2020). Pengelolaan Sumber Daya Alam. Yogyakarta:
Deepublish.
Purba, B. (2020). Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan.
Medan: Yayasan Suka Menulis.
Simarmata, M. (2021). Ekonomi Sumber Daya Alam. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai