Anda di halaman 1dari 15

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


GEOGRAFI

BAB VIII
LINGKUNGAN HIDUP, SUMBER DAYA ALAM DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Drs. Daryono, M.Si

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016
BAB VIII
LINGKUNGAN HIDUP, SUMBERDAYA ALAM, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

A. Lingkungan Hdup
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Dakaitkan Negara Indonesia, maka ruang lingkup lingkungan hidup adalah meliputi
ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup
terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Manusia bersama makluk hidup yang lain selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Keseluruhan komponenemiliki peran yang sangat hidup (biotik)
besama-sama dengan komponen fisik (abiotik) membentuk suatu ekosistem. Interaksi
manusia dengan lingkungannya memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem.
Berkembangnya ilmu pengetahuaan dan teknologi telah membawa perubahan yang
sangat besar terhadap lingkungan.Perubahan tersebut kadang-kadang menimbulkan
dampak buruk bagi kehidupan manusia. Di samping itu, pertumbuhan penduduk yang
tinggi telah membawa dampak buruk bagi sumberdaya alam.
Dalam ekologi, lingkungan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu lingkungan
fisik (abiotik) dan lingkungan biotik. Lingkungan fisik adalah segala benda tak hidup dan
keadaan fisik yang ada disekitar individu. Benda tidak hidup misalnya tanah dan air,
sedangkan keadaan fisik antara lain suhu dan kelembaban. Lingkungan fisik ini sangat
erat hubungannya dengan makluk hidup yang menghuninya. Misalnya, banyaknya
tumbuhan hijau di suatu wilayah akan mempengaruhi kadar oksigen yang ada di wilayah
tersebut.

1
Lingkungan abiotik bagi individu dalam ekologi adalah semua makluk hidup lain
yang ada di sekitar individu tersebut. Keberadaan individu lain dalam lingkungan bisa
menguntungkan atau merugikan. Dalam ekologi dikenal adanya satuan fungsional dari
makluk hidup dan lingkungannya yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem makluk
hidup saling berinteraksi baik diantara makluk hidup sejenis ataupun dengan yang
berlainan jenis, dan juga dengan lingkungan fisik atau lingkungan biotiknya.
Individu-individu yang sejenis yang ada pada suatu tempat pada saat tertentu
disebut populasi. Bila suatu populasi sudah mencapai kapasitas tampung dari suatu
tempat, maka akan terjadi persaingan dalam hal makanan, ruang tempat hidup, dan
kebutuhan lainnya.

Semua populasi dari semua jenis makluk hidup yang saling berinteraksi di antara
berbagai populasi di suatu tempat disebut komunitas. Interaksi di antara berbagai
populasi dapat saling menguntungkan, ada saling bersaing dan ada yang netral.
Komunitas bersama-sama dengan faktor abiotik di tempatnya akan membentuk
ekosistem. Berbagai ekosistem terdapat di permukaan bumi, baik ekosistem daratan
maupun lautan saling berhbngan satu sama lain. Seluruh ekosistem ini di permukaan
bumi membentuk lapisan kehidupan yang disebut dengan biosfer.
Faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik selalu mengalami perubahan.
Populasi manusia yang terus berkembang dan penguasaan ilmu pengetahuannya,
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan yang cepat. Setiap makluk hidup
menginginkan agar tempat hidupnya nyaman dan aman bagi kelangsungan hidup
individu dan maupun bagi jenisnya. Suatu ekosistem memiliki stabilitas tertentu.Makin
besar dan beraneka ragam ekosistemnya, makin besar stabilitasnya. Contohnya hutan
tropis yang banyak ragam tumbuhan dan hewannya, walaupun tanpa perawatan tetap
berlangsung hidupnya. Sebaliknya sawah yang hanya terdiri dari satu jenis tanaman akan
sangat rawan terhadap kelangsungan hidupnya.
Meskipun hutan memiliki stabilitas yang tinggi tetapi memberikan daya dukung
(carrying capacity) yang kecil sekali terhadap kehidupan manusia.Oleh karena itu
manusia selalu berusaha untuk menaikkan daya dukung lingkungannya. Lingkungan
hidup dapatmemenuhi syarat kehidupan para penghuninya bila situasi dan kondisi
lingkungan hidup dapat disesuaikan dengan kebutuhan minimal para penghuninya.

2
Semakin moder masyarakat, berarti semakin kompleks kebutuhannya. Berkat
teknologi yangdikembangkan, manusia semakin mudah untuk memenuhi hidupnya,
namun semakin mencemari lingkungannya.

B. Sumberdaya Alam
1. Pengertian
Bumi sampai saat ini telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan
bagi makluk idup penghuninya. Hal ini disebabkan terdapatnya sumberdaya alam
yang dapat di bumi yang dapat digunakan makluk hidup, termasuk manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Katili (1983), mendifinisikan bahwa sumberdaya
alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial
dapat memenuhi kebutuhan manusia, atau dengan perkataan lain sumberdaya alam
adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai
untuk kepentingan hidupnya.

2. Klasifikasi Sumberdaya Alam


Sumberdaya alam dapat dibedakanmenjadi dua macam, yaitu sumberdaya
alam hidup (biotik dan sumberdaya alam tak hidup (abiotik). Sumberdaya alam biotik
meliputi hewan liar maupun hewan ternak, hutan dan tumbuhan lainnya.
Sumberdaya ini bersifat dapat diperbarui atau memperbarui dirinya.Artinya dapat
memperbayak dirinya dengan berkembangbiak. Oleh karena itu sumberdaya biotik
disebut juga renewable rosources.Sumberdaya alam abiotik tidak dapat
memperbarui diri atau bertambah banyak,oleh karena itu disebut juga norenewable
resources.Contohnya adalah sumberdaya yang berupa mineral yang diperoleh dari
kerak bumi.
Sumberdaya abiotik sifatnya tidak bisa diperbarui dan keberadaannya terbatas
dan tersebar secara tidak merata.Oleh karena itu, dalam menggunakannya harus
bijaksana. Karena sekali sumberdaya itu habis, maka tidak akan ditemukan kembali.
Manusia harus berhemat dalam menggunakan sumberdaya alam agar dapat
mendukung kehidupan dipermukaan bumi lebih lama lagi.
Meskipun sumberdaya alam biotik dapat memperbarui diri, namun juga harus
berhati-hati. Manusia harus memberi kesempatan kepada hewan atau tumbuhan
untuk berkembang biak. Karena pada saat ini ternyata ada beberapa spesies hewan

3
yang lenyap dari permukaan bumi. Harimau Jawa misalnya, pada saat ini sudah
sangat sulit ditemukan, bahkan diperkirakan sudah punah.
3. Potensi Sumberdaya Alam di Indonesia.
menjelaskan potensi sumberdaya alam yang ada di Indonesia sebagai berikut.
a. Potensi Sumberdaya air.
Sumberdaya air di samping berguna untuk keperluan kehidupan sehari-hari
juga berfungsi untuk membantu berbagai usaha dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan manusia seperti pertanian, perindustrian pembangkit tenaga
listrik, dan sebagainya. Disamping itu di dalam air dan di dasar laut terdapat
sejumlah sumberdaya alam baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan
seperti ganggang, ikan, mineral-mineral lepas pantai, minyak bumi, dan lain-lain.
Sebagian air hujan, meresap ke dalam tanah menjadi air tanah dan dapat
muncul di permukaan bumi sebagai sumber air atau dapat diambil sebagai air
sumur. Lautan dan samudera mengandung potensi yang sangat besar akan
sumberdaya energi dan mineral. Endapan-endapan minyak dan gas bumi banyak
terdapat di landas kontinen. Usaha-usaha ke arah penambangan sumberdaya
alam di laut dalam seperti minyak bumi dan mineral, antara lain cobalt, mangan,
tembaga, dan nikel yang dikenal dengan nodul-nodul mangan sedang giat
dikembangkan.
Di Indonesia curah hujan cukup besar.Di beberapa daerah mencapai 3000
mm/tahun.Hal ini merupakan potensi besar air tanah yang hingga kini belum
banyak dimanfaatkan.Aquifer yang baik telah ditemukan pada aliran lava yang
dalam kasus tertentu dapat menghasilkan lebih dari 2000 liter/detik.
Dengan perkembangan sistem irigasi dan stasiun pembangkit tenaga listrik,
maka danau buatan manusia atau waduk pun dibangun antara lain seperti
Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo, dan Gajahmungkur.
Sumberdaya hayati indonesia memiliki potensi lestari sebesar 4 juta ton
untk perairan laut dan 1,5 juta ton untuk perairan budidaya, dan 0,8 juta ton
untuk perairan air tawar yang yang eksploitasinya masih di bawah potensi
lestarinya. Di samping sumberdaya hayati, dasar lautan di Indonesia juga
mengandung bahan mineral seperti timah dan minyak dan gas bumi (Katili 1983).

4
b. Potensi Suberdaya Pertanian.
Indonesia dilalui oleh jalur vulkanik aktif di dunia.Akibatnya wilayah-wilayah
yang dilalui oleh jalur vulkan tersebut memiliki tingkat kesuburan yang
tinggi.Meskipun Indonesia memiliki iklim tropis, namun karena wilayahnya terdiri
dari relief yang sangat bervariasi, hasil pertaniannya menjadi lebih
beragam.Beberapa jenis tanaman subtropis berhasil dibudidayakan di wilayah-
wilayah tertentu di Indonesia.Tanaman apel dan gandum adalah jenis tanaman
subtropis, tetapi dapat dibudidayakan dengan baik di beberapa wilayah, misalnya
apel di Batu, gandum cocok di tanam di Dieng, Tengger, dan Tawangmangu.

c. Potensi Sumberdaya Mineral


Beberapa potensi sumberdaya mineral di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Bijih besi
Bijih besi di Indonesia yang diketahui terdapat dalam bentuk
 Pasir besi hitam titan-magnetit terdapat di pantai selatan Yogyakarta
dan Kedu.
 Pasir besi laterit terdapat di Sulawesi dan Kalimantan.
 Bijih besi magnetit-hematit terdapat di Lampung.
2) Nikel
Digunakan sebagai unsur alloy digunakan dalam baja tahan karat, dan dalam
pipa tekanan tinggi untuk bagian otomotif dan mesin. Di Indonesia terdapat di
Pulau Gak, GEB, Pegunungan Cyclop di Papua dan Jazirah di Tenggara
Sulawesi.
3) Mangan
Termasuk unsur alloy yang penting dalam pembuatan baja. Mangan dalam
jumlah kecil ditemukan di Pulau Jawa, Ternate, dan Nusa Tenggara Timur.
4) Chromium
Digunakan sebagai unsur alloy dan juga digunakan untuk bahan pelapis pelat.
Chromium ditemukan di Sulawesi bagian Tenggara, Kalimantan bagian
Tenggara, Timor, dan beberapa pulau di sebalah barat Papua.

5) Molibdenium dan Vanadium

5
Merupakan bahan alloy untuk pembuatan baja. Ditemukan di Sulawesi
Tengah, Kaimantan Barat, Sumatera dan pulau-pulau Timah.
6) Wolfarm dan Kobalt
Digunakan sebagai unsur alloy dalam pembuatan baja. Wolfarm memiliki titik
lebur tertinggi dari semua logam.Sehingga digunakan untuk pembuatan alloy-
steel yang dapat menahan temperatur tinggi.Wolfarm ditemukan di
Kepulauan Timah bersamaan dengan endapan timah.Kobalt juga terdapat
bersama-sama dengan endapan nikel di Sulawesi bagian Tenggara dan Pulau
Gap di Papua.
7) Tembaga

Merupakan salah satu metal dasar (base metal) yang penting.Penggunaan


terbesar adalah untuk industri alat-alat listrik.Di Indonesia ditemukan di
Papua, Sulawesi bagian Utara dan Selatan, yang diperkirakan mengandung
tembaga porfir seperti di Filipina.
8) Timbal
Digunakan untuk patri (plumbing), aki, amunisi, pelat, pipa, dan pelindung
terhadap radiasi.Endapan-endapan kecil timbal tersebar di Sumatera,
Sulawesi, dan Kalimantan.
9) Seng
Digunakan sebagai pelapis untuk melindungi baja dari korosi.Endapan-
endapan kecil seng tersebar di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
10) Timah
Digunakan secara luas dalam industri elektronik.Ditemukan di Kepulauan Riau,
Bangka, Belitung, Singkep, dan di sebelah Timur Sumatera antaranya di
Bangkinang.
11) Aluminium
Karena sifatnya yang ringan, aluminium digunakan dalam industri dan
konstruksi serta alat transportasi seperti kapal terbang, bis, dan kereta api.
Ditemukan di Kalimantan Barat dan daerah Riau sebagai bauksit.

12) Bahan galian industri


Adalah mineral bukan logam seperti pasir, lempung, gamping, dan intan.

6
13) Belerang
Merupakan bahan baku yang sangat penting dalam industri kimia. Bahan
penting dalam pembuatan pupuk dan industri kimia lainnya.Ditemukan
sebagai endapan vulkanik di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan
Sulawesi Utara.
14) Fosfat
Adalah mineral yang penting dalam industri pertanian, yaitu sebagai bahan
untuk pupuk.Ditemukan di Pulau Jawa bagian Selatan, yaitu dalam goa-goa
kapur sebagai hasil antara kotoran kelelawar dan batu kapur.
15) Batu kapur/gamping
Memiliki penggunaan yang sangat luas, yaitu untuk pembuatan jalan,
konstruksi bangunan, dan sebagai bahan baku semen. Terdapat di hampir
semua pulau di Indonesia.
16) Kaolin
Tergolong bahan galian industri yang penggunaannya sangat luas dalam
industri keramik dan bahan tahan api. Endapan kaolin terdapat di Pulau Jawa,
Sumatera, Bangka, Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi.

d. Potensi Sumberdaya Energi


1) Minyak bumi
Endapan minyak bumi di Indonesia berhubungan erat dengan cekungan-
cekungan sedimen tersier yang berupa geosinklin, antara lain terdapat di Pulau
Kalimantan bagian Timur, Pulau Jawa bagian Utara dan lepas pantai bagian
Utara.Pada kegiatan eksplorasi minyak bumi di Indonesia pada umumnya
ditemukan cadangan-cadangan gas bumi.Gas bumi ini terdapat pada satu
reserfoir dan dihasilkan bersama minyak.Namun juga ada gas yang dihasilkan dari
cadangan yang hanya menghasilkan gas tanpa minyak.
2. Batubara

Endapan batubara yang memiliki nilai ekonomis terdapat di Pulau Kalimantan


bagian Timur, Sumatera bagian Tengah dan Selatan.

3. Panas bumi

7
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang memiliki prospek yang cukup baik
untuk pembangkit tenaga listrik di masa mendatang.Hal ini dimungkinkan karena
kepulauan Indonesia dilintasi oleh jalur vulkanik dan beriklim tropik basah. Pulau-
pulau yang memiliki potensi antara lain Jawa, Bali, Sumtera, Sulawesi, Nusa
Tenggara barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
4. Sumber Energi Matahari
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa sehingga memiliki potensi dalam
pemanfaatan tenaga surya sebagai salah satu sumber energi.
5. Radioaktif
Sebagai sumberdaya energi yang lain di Indonesia, radioaktif diharapkan dapat
menjadi salah satu sumber energi di Indonesia dengan ditemukannya endapan
uranium di beberapa tempat di Kalimantan.

4. Konservasi sumber alam.


Untuk mendukung hidupnya, manusia memerlukan suberdaya alam. Keperluan
sumberdaya alam terus meningkat antara lain karena dua alasan, yaitu karena
adanya pertumbuhan penduduk dan semakin berkembangnya peradaban. Jumlah
penduduk yang terus bertambah akan diikuti oleh semakin banyaknya kebutuhan
hidup dengan mengeksploitasi sumberdaya alam. Karena pemanfaatan sumberdaya
alam yang tidak bijaksana banyak timbul bencana seperti banjir, tanah longsor,
polusi, dan sebagainya. Jika hal ini berjalan terus, maka suatu saat akan berada
dalam suatu kondisi planet bumi tidak layak dihuni lagi.
Terkait dengan hal tersebut, maka perlu adanya usaha yang bijaksana yang
berupa konservasi. Konservasi lingkungan merupakan suatu hal yang telah mendesak
di Indonesia, terutama konservasi air, tanah, hutan, mineral dan
margasatwa.Konservasi air bertalian erat dengan konservasi tanah.Jika berhasil
mengatasi pencemaran air, maka pencemaran tanahpun teratasi.
Masalah utama dari penggunaan air antara lain sebagai berikut.
a. Menyimpan air sampai air tersebut digunakan
b. mengangkutnya sampai ke tempat manusia yang memerlukan
c. mencegah menumpumpuknya dan melenyapnya air di suatu tempat.

8
Air hujan yang jatuh dapat menimbulkan erosi, terutama pada tempat-tempat
yang tidak tertutup oleh vegetasi. Oleh karena itu menjaga menjaga kelestarian
hutan pada daerah-daerah pegunungan sangat penting artinya. Konservasi hutan
juga erat kaitannya dengan perlindungan margasatwa. Hewan liar dapat berkurang
karena habitatnya yang semakin sempit dan adanya perburuan liar. Untuk
menghindari punahnya hewan liar di Indonesia, maka keberadaan suaka
margasatwa, seperti Ujungkulon, Pangandaran, dan Baluran harus dujaga
kelestariannya.

5. Pencemaran
a. Pencemaran udara
Pencemaran udara sebagian besar terjadi dari hasil pembakaran yang tidak
lengkap dari bahan bakar fosil.Bahan bakar yang paling banyak menghasilkan
polutan adalah batubara dan yang paling sedikit polutannya adalah gas
alam.Penghasil polutan ini terutama alat transportasi dan mesin-mesin industri.
Jenis –jenis polutan yang dihasilkan antara lain karbon monoksida, sulfur
dioksida, hidro karbon, dan nitrogen oksida. Pencemaaran udara ini sudah
sedemikian seriusnya, sehingga menjadi isu global yang disebut dengan global
warming atau pemanasan global.

b. Pencemaran air
Pencemaran air disebabkan antara lain oleh bahan buangan organis yang
berasal dari sampah rumah tangga, buangan industri yang mengolah bahan
makanan, racun yang berasal dari pestisida, dan lain-lain. Pencemaran air dapat
mempengaruhi keseimbangan ekologis, terutama sampah yang berasal dari
pabrik dan pertambangan yang bersifat racun seperti Hg, Pb, Zm, dan lain-lain.

c. Pencemaran tanah.
Pencemaran tanah identik dengan pencemaran air.Suatu tempat yang
mengalami pencemaran air dapat dipastikan mengalami pencemaran tanah. Di
samping itu pencemaran tanah dapat pula terjadi sebagai akibat pemupukan
kimia dan penggunaan obat-obatan pembasmi hama (insektisida, pestisida, dan
lain-lain)

9
C. Pembangunan Berkelanjutan
Beberapa definisi pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang dikutip oleh
Muta’Ali (2012) adalah sebagai berikut.
1. Komisi Burndtland
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk keperluan hidup manusia kini
dengan tanpa mengabaikan keperluan hidup manusia masa datang.
2. Menurut Salim dalam Brata (1992)
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah sebuah proses
pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumberdaya alam dan sumberdaya
manusia, dengan menyerasikan sumber alam dan manusia dalam pembangunan.
Perlunya konsep pembangunan berkelanjutan ini didasari oleh lima ide pokok. Pertama,
proses pembangunan mesti berlangsung secara berlanjut, terus menerus, dan kontinu,
yang ditopang oleh sumber alam, kualitas lingkungan, dan manusia yang berkembang
secara berlanjut pula.Kedua, sumber alam (terutama udara, air, dan tanah) memiliki
ambang batas, dimana penggunaannya menciutkan kuantitas dan kualitasnya.Ketiga,
kualitas lingkungan berkorelasi langsung dengan kualitas hidup. Keempat, bahwa pola
penggunaan sumber alam saat ini mestinya tidak menutup kemungkinan memilih opsi
atau pilihan lain di masa depan. Kelima, pembangunan berkelanjutan mengandaikan
solidaritas trans generasi sehingga kesejahteraan bagi generasi sekarang tidak
mengurangi kemungkinan bagi generasi selanjutnya untuk meningkatkan
kesejahteraannya pula.

3. Menurut Bon et al (2001)


Adalah pembangunan dari kesepakatan multi dimensional untuk mencapai kualitas
hidup yang lebih baik untuk semua orang dimana pembangunan ekonomi sosial dan
proteksi lingkungan saling memperkuat dalam pembangunan.

4. Menurut Bosshard (2000)


Mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang harus
mempertimbangkan lima prinsip kriteria, yaitu 1) abiotik lingkungan, 2) biotik
lingkungan, 3) nilai-nilai budaya, 4) sosiologi, dan 5) ekonomi.

5. Marten (2001)

10
Mendefinisikan sebagai pemenuhan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
kecukupan kebutuhan generasi. Pembangunan berkelanjutan tidak berarti berlanjutnya
pertumbuhan ekonomi, karena tidak mungkin ekonomi tumbuh jika ia tergantung pada
keterbatasan kapasitas sumberdaya alam yang ada.
Menurut Muta’ali, pembangunan berkelanjutan memiliki tiga matra, yaitu sebagai
berikut.

1. Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan fakta bahwa lingkungan hidup


dan berbagai elemen di dalamnya memiliki keterkaitan dan juga memiliki nilai ekonomi
(dapat dinyatakan dengan nilai uang). Pembangunan ekonomi berkelanjutan dapat
mengelola lingkungan hidup dan sumberdaya alam secara efektif dan efisien dengan yang
berkeadilan perimbangan modal masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.

2. Keberlanjutan sosial budaya. Pembangunan berkelanjutan berimplikasi pada


pembentukan nilai-nilai sosial budaya baru dan perubahan bagi nilai-nilai sosial budaya
yang telah ada, serta peranan pembangunan yang berkelanjutan terhadap iklim politik
serta stabilitasnya.

3. Keberlanjutan kehidupan lingkungan (ekologi) manusia dan segala eksistensinya. Sebagai


penopang pembangunan ekonomi, lingkungan perlu dipertahankan kualitasnya, karena
itu harus dijaga keselarasan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.Sebagai satu
upaya mempertahankan keberlanjutan, setiap kegiatan diminimasikan dampak
lingkungannya, diupayakan menggunakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui,
mengurangi limbah dan meningkatkan penggunaan teknologi bersih.

D. Kerarifan Lokal
1. Pengertian Kearifan Lokal
Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari
tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang
ditempatkan pada tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan)
dalam geografi kenusantaraan sebuah bangsa. Dari penjelasan itu dapat dilihat
bahwa kearifan lokal merupakan langkah penerapan dari tradisi yang diterjemahkan
dalam artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan lokal adalah proses sebelum
implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam untuk mengajak dan
mengajarkan tentang bagaimana ‘membaca’ potensi alam dan menuliskannya
11
kembali sebagai tradisi yang diterima secara universal oleh masyarakat, khususnya
dalam berarsitektur. Nilai tradisi untuk menselaraskan kehidupan manusia dengan
cara menghargai, memelihara dan melestarikan alam lingkungan.
Jadi pengertian kearifan lokaldapat dikatakan sebagai nilai-nilai budaya yang
baik yang ada dalam masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan
lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya yang ada di
dalam wilayah tersebut.Oleh karena itu kearifan lokal adalah sebagian bentuk dari
tradisi dan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur dan sudah diajarkan sejak lama
secara turun temurun. Dengan demikian kearifan lokal adalah persoalan identitas.
Sebagai sistem pengetahuan lokal, ia membedakan suatu masyarakat lokal dengan
masyarakat lokal yang lainnya.

E. Bentuk Kearifan Lokal


1. Kearifan Lokal di Bidang Pertanian
a. Pada Suku Bali terdapat subak yang yang mengatur sistem irigasi pada lahan
persawan di pulau tersebut.
b. Pada masyarakat Jawa terdapat istilah pranoto mongso yang diguanakan sebagai
arahan kepada petani untuk bercocok tanam mengikuti tanda-tanda alam. Hal ini
akan menghidarkan eksploitasi lahan secara berlebihan keseimbangan alam tetap
terjaga.
c. Pada masyarakat Jawa yang tinggal di daerah pegunungan terdapat istilah nyabuk
gunung. Istilah ini identik dengan cara konservasi lahan yang sekarang dikenal
dengan contour plowing, yaitu membajak tanah sesuai dengan garis kontur untuk
mengurangi erosi.
d. tumpangsari, yaitu pertanian ini dilakukan dengan cara menanam beberapa jenis
tanaman yang berbeda dalam suatu areal pada saat yang bersamaan. Dengan
bertani ini sama artinya dengan menciptakan keragaman hayati pada suatu
lahan, sehingga jika salah satu jenis tanaman tertentu terkena serangan
hama/penyakit, jenis tanaman yang lain masih bisa bertahan, dan hal ini sangat
penting artinya bagi ketahan pangan di suatu wilayah.

2. Kearifan lokal di bidang pertambangan


12
a. Suku Madura memanfaatkan potensi salinitas laut dan karakteristik iklim yang ada
di pulau madura untuk dijadikannya sebagai tambang garam.
b. Pada daerah perdesaan Jawa yang ada di lereng gunung api pada masa lalu banyak
yang masih mengkeramatkan batu besar yang ada di lereng atau tepi sungai,
sehingga tidak ada orang yang mengusiknya. Hal ini penting artinya bagi
lingkungan, yaitu untuk menghindari terjadinya erosi dan tanah longsor.

3. Kearifan lokal di bidang industri


a. Adanya industri di beberapa wilayah yang keberadaannya secara karakteristik ada
di wilayah tersebut. Di Kabupaten Bojonegoro yang potensial hasil hutan, yaitu
kayu jati dimanfaatkan oleh penduduknya dalam industri/kerajinan mebel.Di
Kecamatan Besole kabupaten Tulungagung muncul industri kerajinan marmer yang
bahan mentahnya tersedia di wilayah tersebut.
b. Penggunaan warna alami, misalnya dari tumbuh-tumbuhan atau dari bahan lain
untuk kerajinan batik.
c. Pembuatan desain batik berdasarkan potensi wilayah, bisa berupa motif tumbuhan
atau hewan

4. Keraifan bidang pariwisata


a. Pengembangan pariwisata yang berbasis potensi fisik, misalnya karena keindahan
alamnya
b. Pengembangan pariwisata yang berbasis budaya, misalnya karena tariannya, kekhasan
bentuk rumahnya, upacara-upacara adatnya, dan lain

13
DAFTAR PUSTAKA

Katili,J.A. 1983. Sumberdaya Alamuntuk Pembangunan Nasional.Jakarta: Ghalia Indonesia.


Muta’Ali, Lutfi. 2012. Daya dukung Lingkungan untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah.
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi(BPFG) Univesitas Gadjah Mada
Prawiro H, Ruslan. 1983. Ekonomi Sumberdaya Bandung: Alumni
Skinner, Brian J. 1984. Sumberdaya Bumi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai