Anda di halaman 1dari 20

82

1.1.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Dx Hari & Implementasi Paraf / Evaluasi Paraf &


Tanggal Nama Nama
1 Minggu Senin, 12 Juni 2017
11 Juni Dinas pagi Jam 06.30 WIB
2017 S: Tuti
09.00 1. Mengobservasi TTV Ibu klien mengatakan
WIB R/ nadi 110 x/menit, suhu anaknya demam
Nuraeni
39,8 c, respirasi 22 x/menit
2. Memberikan cairan O:
10.00
intravena dan - Nadi 105x/menit
WIB
mempertahankan tetesan - Suhu 38,5 C
sesuai dengan ketentuan Nuraeni - Respirasi 20x/menit
- Turgor elastis
R/ Futrolit 12 tetes/menit
- Membrane mukosa
dalam mikro drip
bibir lembab
11.00 3. Menganjurkan anak banyak
- Trombosit 64.000
WIB minum sesuai usia dan berat - Tidak ada muntah
badan yaitu 1.080 cc perhari Nuraeni - Intake :
R/ klen minum sebanyak Klien minum ±
150 cc 700 ml
12.00 4. Memonitor nilai Infus futrolit ±
WIB laboratorium elektrolit 700
Nuraeni
darah, urine, serum albumin Sisa ±300 ml
R/ trombosit 64.000 Total :1400 ml
13.00 5. Mengukur intake output - Output : 4
WIB R/ intake 400 ml output 250 diapers x
ml (±1000 ml)
Lisna - IWL : 30
Dinas siang ml/kg BB
30/11 kg = 330
15.00 1. Mengobservasi TTV
ml/hari
WIB R/ nadi 100 x/menit, suhu Lisna Total : 1330
37 c, respirasi 20 x/menit
- Balance cairan
17.00 2. Mempertahankan tetesan
: ± 70 ml
WIB sesuai dengan ketentuan
A:
R/ Futrolit 12 tetes/menit
Masalah kekurangan
dalam mikro drip
valume cairan belum
17.30 3. Memberikan intake cairan
teratasi
WIB peroral Tuti
R/ klien minum 250 ml P:
19.00 4. Mengukur intake output Intervensi dilanjutkan
R/ intake 500 ml output 400 no 1, 3 dan 4
WIB Tuti
Dinas malam
22.00
1. Mengganti cairan infus
WIB
R/ infus futrolit 12
83

tetes/menit
06.00 2. Mengobservasi TTV
WIB R/ nadi 105 x/menit, suhu
38,5 C, respirasi 20 x/menit
06.15 3. Mengukur intake output
WIB R/ intake 500 ml output 350
ml

2 Minggu, Senin, 12 Juni 2016


11 Juni Dinas pagi Jam 06.30 WIB
2017 S:
09.00 1. Mengobservasi suhu tubuh Ibu klien mengatakan
WIB R/ suhu 39,8 C Nuraeni demam pada anaknya Tuti
09.05 2. Mengajarkan kepada masih naik turun
WIB keluarga untuk suhu normal Nuraeni
R/ ibu klien mengatakan O:
suhu normal 36 – 37 C, saat - Suhu 38,5 C
ini anaknya demam dengan - Turgor elastis
suhu 39,8 C - Membran mukosa
3. Memberikan kompres bibir kering
09.10
WIB hangat Nuraeni
R/ klien masih teraba panas, A:
suhu 39 C Masalah hipertermi
4. Memberikan obat belum teratasi
12.0 0
WIB paracetamol Nuraeni
R/ suhu 37,5 C
P:
Intervensi dilanjutkan
Dinas siang
no 1,3, 4 dan 5Jam
13.30 WIB
15.10 1. Mengobservasi suhu tubuh
WIB R/ suhu 37 C Lisna
2. Mengukur intake ouput
19.00
R/ intake 600 ml output 400
WIB Lisna
ml

Dinas malam

04.00
1. Memberikan obat
WIB Tuti
paracetamol
05.15
2. R/ suhu 38,5 C
WIB
Mengobservasi suhu tubuh
Tuti
R/ suhu 38,5 C
05.30
3. Memberikan kompres
WIB
hangat
R/ demam klien masih suhu
38,5 C
84

3 Minggu, Senin, 12 Juni 2017


11 Juni Dinas pagi Jam 06.30 WIB
2017 S:
10.20 1. Memonitor perubahan berat Ibu klien mengatakan
WIB badan ( timbang BB ) Nuraeni anaknya masih mual Tuti
R/ BB 11 kg, BB sebelum dan tidak ada napsu
sakit 12 kg makan
12.00 2. Memberikan obat candistin
drop 0,2 cc O:
WIB
R/ klien rewel saat akan - Klien makan habis
Nuraeni
diberikan obat karena ¼ porsi makan
sariawan pada mulut klien - Masih ada sariawan
3. Memberikan makanan yang pada daerah
12.10
mudah ditelan (bubur) dan mukosa mulut klien
WIB
dihidangkan dalam keadaan - Lidah bersih
Nuraeni
hangat A:
R/ klien makan 5 sendok Masalah perubahan
makan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi
Dinas siang sebagian

16.30 1. Mempertahankan
P:
WIB kebersihan mulut Lisna Intervensi dilanjutkan
R/ lidah klien tampak bersih
no 2,3 dan 4
setelah dibersihkan oleh ibu
klien
17.00 2. Memberikan makanan yang
WIB mudah ditelan (bubur) Lisna
R/ klien makan habis ¼
porsi makan
18.00 3. Memberikan obat candistin
WIB 0,2 cc Lisna
R/ klein sudah tidak rewel
saat diberikan obat candistin

Dinas malam

1. Memberikan obat candistin


06.00
0,2 cc
WIB Tuti
R/ klein sudah tidak rewel
saat diberikan obat candistin
06.15
2. Memberikan makanan yang
WIB Tuti
mudah ditelan (bubur) dan
dihidangkan dalam keadaan
hangat
R/ klien makan habis ¼
porsi makan
85

4 Minggu, Senin, 12 Juni 2017


11 Juni Dinas pagi Jam 06.30 WIB
2017 S:
09.30 1. Mengkaji tingkat cemas Ibu klien mengatakan
WIB R/ ibu klein mengatakan Nuraeni cemas berkurang Tuti
demam pada anaknya masih walaupun anaknya
naik turun sedang demam
09.45 2. Menjelaskan prosedur
kompres hangat pada klien O:
WIB
R/ ibu klen paham akan - Ibu klien tampak
Nuraeni
tujuan pemberian kompres tenang
hangat dan dapat melakukan
secara mandiri pemberian A:
kompres hangat pada klien Masalah cemas
teratasi sebagian
Dinas siang
P:
19.00 1. Mengkaji tingkat cemas Intervensi dilanjutkan
WIB R/ ibu klien mengatakan Lisna no 1, 2, 3 dan 4Jam
cemas berkurang karena
pada anaknya tidak demam
20.00 2. Menjelaskan prosedur
WIB pemberian obat paracetamol
R/ ibu klein mengatakan
cemas berkurang karena Tuti
anaknya sudah diber obat
penurun panas

Dinas malam

04.00 1. Menjelaskan prosedur


WIB pemberian obat paracetamol
R/ ibu klein mengatakan
cemas berkurang karena
anaknya sudah diber obat
penurun panas
06.00
2. Mengkaji tingkat cemas
WIB R/ ibu klien mengatakan
cemas berkurang walaupun
anaknya sedang demam
86

CATATAN PERKEMBANGAN KE-1

Hari No Tanggal Dan Catatan Perkembangan Nama /


Dx Jam Paraf
2 1 Senin, 12 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
07.30 WIB O:
- Nadi 105x/menit Nuraeni
- Suhu 38,5 C
- Respirasi 20x/menit
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
- Trombosit 64.000
- Tidak ada muntah
- Intake :
Klien minum ± 500 ml
Infus futrolit ± 150 ml dari sisa 200
Sisa ±50 ml
Total :650 ml
- Output : 2 diapers x (±500 ml)
- IWL : 30 ml/kg BB
30/11 kg = 330 ml/hari
Total : 830
- Balance cairan : ± 190 ml
A:
- Masalah kurang volume cairan belum
teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
09.00 WIB 1. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
R/hasil ttv S : 38ᵒC ,R : 21x/menit, Nuraeni
N :105x/menit
13.00 WIB - Mengobservasi TTV
S : 37,0˚C N: 90 x/menit Lisna
RR : 20 x/menit
17.00 WIB - Mengobservasi TTV
S : 36.4˚C N: 90 x/menit Lisna
RR : 20 x/menit
21.00 WIB - Mengobserasi TTV
S : 36.8˚C N : 100 x/menit Tuti
RR : 20 x/menit
11.00 WIB 2. Memberikan minum sesuai kebutuhan klien
1080 cc perhari Nuraeni
R/ klien minum 250 cc
09.30 WIB 3. Memberikan cairan intra vena
R/terpasanng cairan infus futrolit 12 Nuraeni
87

tetes/menit
21.30 WIB - Mengganti cairan infus
R/cairan infus telah terpasang futrolit 12 Tuti
tetes/menit
12.30 WIB 4. Memonitor nilai laboratorium
R/ HT 49% (Normal 37-47 %) trombosit Nuraeni
62.000 µL (Normal 150.000-450.000µL)

E:
Selasa, 13 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017 Tuti
ditandai dengan : nadi 90X/menit, suhu 36,5 C, HT
06.30 WIB
49%, trombosit 62.000µL, turgor elastis, membrane
mukosa bibir lembab, mencret tidak ada, tidak ada
muntah sehingga intervensi 1,2,3, dan 4 dilanjutkan

3 2 Senin, 11 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan demam anaknya masih
07.00 WIB naik turun
O: Nuraeni
- Suhu 38,5 C
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir kering
A:
Masalah hipertermi teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,3,4,5
I:
08.15 WIB 1. Mengobservasi suhu tiap 4 jam Nuraeni
R/suhu 38,5 C
12.15 WIB - Mengobservasi suhu Lisna
R/suhu 37, 4 C
16.15 WIB - Mengobservasi suhu Lisna
R/ suhu 36,9 C
20.15 WIB - Mengobservasi suhu Tuti
R/ suhu 36,5 C
08.50 WIB 2. Memberikan kompres hangat Nuraeni
R/suhu 38 C
17.15 WIB 3. Meningkatkan intake cairan sesuai Lisna
kebutuhan yaitu 1080 cc/hari
R/ klien minum 150 cc
12.00 WIB 4. Memberikan obat paracetamol 80 mg Nuraeni
R/ obat diberikan kepada klien

E:
Selasas, 13 Tuti
Masalah hipertermi teratasi sebagian ditandai
juni 2017
dengan suhu 36,5 C, turgor elastis,
06.30 WIB
membranmukosa bibir lembab sehingga intervensi
1,2,3,4, 5 dilanjutkan
88

3 3 Senin, 12 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan napsu makan anaknya
08.00 WIB sudah mulai ada, mual berkurang Nuraeni
O:
- BB saat sakit 11 kg, BB sebelum sakit 12 kg
- Makan habis ¼ porsi makan
- Sariawan masih ada
- Lidah bersih
A:
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2,3,4
I:
05.30 WIB 1. Mempertahankan kebersihan mulut Tuti
R/ lidah bersih
12.00 WIB 2. Memberikan makanan yang mudah ditelan
(bubur) dan dihidangkan dalam keadaan Nuraeni
hangat
R/makan habis ½ porsi
17.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis ½ porsi Lisna
06.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis ½ porsi Tuti
12.00 WIB 3. Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/ obat diberikan sesuai dosis yang Nuraeni
ditentukan oleh dokter
18.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R obat diberikan sesuai dosis yang Lisna
ditentukan oleh dokter
06.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
R/obat diberikan sesuai dosis yang Tuti
ditentukan oleh dokter

E:
Selasa, 13 Juni
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
2017 Tuti
teratasi sebagian ditandai dengan BB saat sakit 11
06.30 WIB
kg, BB sebelum sakit 12kg, sariawan tidak ada,
lidah bersih sehingga intervensi dilanjutkan no
2,3,4

2 4 Senin, 12 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan tidak cemas jika anaknya
07.45 WIB demam Nuraeni
- Ibu klien mengatakan ingn tahu cara perawatan
klien dirumah dan tentang penyakt DHF
89

O:
Ibu klien tampak tenang
A:
Masalah cemas (keluarga) teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2 dan 4
I:
11.00 WIB 1. Memfasilitasi keluarga untuk menanyakan
tentang penyakit DHF dan perawatan di Nuraeni
rumah
R/ ibu klein tampak paham dan tenang
12.30 WIB 2. Memfasilitasi keluarga untuk berkonsultasi
kepada dokter DPJP tentang proses penyakit
DHF
R/ ibu klien tampak paham dan tenang Nuraeni

E:
13.30 WIB
Masalah cemas (keluarga) teratasi ditandai dengan
ibu klien paham tentang proses penyakit DHF dan
perawatan dirumah sehingga intervensi dihentikan
Nuraeni
90

CATATAN PERKEMBANGAN KE-2

Hari No Tanggal Dan Catatan Perkembangan Nama /


Dx Jam Paraf
3 1 Selasa, 13 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
07.30 WIB demam
O: Deti
- Nadi 95x/menit
- Suhu 36,5 C
- Respirasi 20x/menit
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
- Trombosit 62.000
- Tidak ada muntah
- Intake :
Klien minum ± 500 ml
Infus futrolit ± 300 ml
Sisa ±200 ml
Total :650 ml
- Output : 2 diapers x (±500 ml)
- IWL : 30 ml/kg BB
30/11 kg = 330 ml/hari
Total : 830
- Balance cairan : ± 190 ml
A:
- Masalah kurang volume teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
08.00 WIB 1. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
R/ S : 36,5 ᵒC ,R : 20x/menit,
N :95x/menit Deti
12.00 WIB - Mengobservasi TTV
S : 36,0˚C N: 90 x/menit
RR : 20 x/menit Deti
16.00 WIB - Mengobservasi TTV
S : 37 ˚C N: 100 x/menit
RR : 20 x/menit Nuraeni
20.00 WIB - Mengobserasi TTV
S : 36.8˚C N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit Nuraeni
06.00 WIB - Mengobserasi TTV
S : 36 C N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit Lisna
91

15.00 WIB 2. Memberikan minum sesuai kebutuhan klien


1080 cc perhari Nuareni
R/ klien minum 250 cc
08.30 WIB 3. Memberikan cairan intra vena
R/ infus terpasang futrolit 12 tetes/menit Deti
20.30 WIB - Mengganti cairan infus
R/cairan infus telah terpasang futrolit 12
tetes/menit Nuraeni
11.30 WIB 4. Memonitor nilai laboratorium
R/ HT 40% (Normal 37-47 %) trombosit
68.000 µL (Normal 150.000-450.000µL) Deti

E:
Rabu, 14 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017
ditandai dengan : nadi 93X/menit, suhu 36 C, HT
06.30 WIB
40%, trombosit 68.000µL, turgor elastis, membran
Lisna
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi 1,2,3, dan
4 dilanjutkan

3 2 Selasa, 13 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan demam anaknya sudah
07.50 WIB tidak ada
O: Deti
- Suhu 36,5 C
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
A:
Masalah hipertermi teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,3,4,5
I:
08.45 WIB 1. Mengobservasi suhu tiap 4 jam
R/suhu 36,5 C Deti
12.45 WIB - Mengobservasi suhu
R/suhu 36 C Nuraeni
16.45 WIB - Mengobservasi suhu
R/ suhu 37 C Nuraeni
20.15 WIB - Mengobservasi suhu
R/ suhu 36 C Lisna

17.10 WIB 3. Meningkatkan intake cairan sesuai Nuraeni


kebutuhan yaitu 1080 cc/hari Deti
R/ klien minum 150 cc

E:
Rabu, 14 Juni
Masalah hipertermi teratasi ditandai dengan suhu
2017
36 C, turgor elastis, membrane mukosa bibir
06.45 WIB Lisna
lembab sehingga intervensi dihentikan
92

3 3 Selasa, 13 juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan napsu makan anaknya
07.15 WIB sudah mulai ada, mual berkurang Deti
O:
- BB saat sakit 11 kg, BB sebelum sakit 12 kg
- Makan habis ½ porsi makan
- Sariawan berkurang
- Lidah bersih
A:
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2,3,4
I:
05.30 WIB 1. Mempertahankan kebersihan mulut
R/ lidah bersih Lisna
12.00 WIB 2. Memberikan makanan yang mudah ditelan
(bubur) dan dihidangkan dalam keadaan Deti
hangat
R/makan habis ½ porsi
17.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis 3/4 porsi Nuraeni
06.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis 1 porsi Lisna
12.00 WIB 4. Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/ obat diberikan sesuai dosis yang Deti
ditentukan oleh dokter
18.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc Nuraeni
R obat diberikan sesuai dosis yang
ditentukan oleh dokter Lisna
06.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/klien makan habis ½ porsi
Lisna
E:
06.30 WIB
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi dengan BB saat sakit 11 kg, BB sebelum
sakit 12kg, sariawan tidak ada, lidah bersih
sehingga intervensi dihentikan
93

CATATAN PERKEMBANGAN KE-3

Hari No Tanggal Dan Catatan Perkembangan Nama /


Dx Jam Paraf
4 1 Rabu, 14 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
07.30 WIB demam
O:
- Nadi 85x/menit
- Suhu 36 C Deti
- Respirasi 20x/menit
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
- Trombosit 68.000
- Tidak ada muntah
- Intake :
Klien minum ± 750 ml
Infus futrolit ± 400 ml
Sisa ±100 ml
Total : 1150 ml
- Output : 3 diapers x (±750 ml)
- IWL : 30 ml/kg BB
30/11 kg = 330 ml/hari
Total : 1080
- Balance cairan : ± 70 ml
A:
- Masalah kurang volume teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
09.00 WIB 1. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
R/ S : 36 ᵒC ,R : 20x/menit,
N : 85x/menit
13.00 WIB - Mengobservasi TTV Deti
S : 36,2˚C N: 90 x/menit
RR : 20 x/menit Deti
17.00 WIB - Mengobservasi TTV
S : 36 ˚C N: 88 x/menit
RR : 20 x/menit Nuraeni
21.00 WIB - Mengobserasi TTV
S : 36.5˚C N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit Nuraeni
06.00 WIB - Mengobserasi TTV
S : 36,4 C N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit Lisna
94

13.00 WIB 2. Memberikan minum sesuai kebutuhan klien


1080 cc perhari Deti
R/ klien minum 150 cc
08.00 WIB 3. Memberikan cairan intra vena
R/ infus terpasang futrolit 12 tetes/menit Deti
20.00 WIB - Mengganti cairan infus
R/cairan infus telah terpasang futrolit 12
tetes/menit Nuraeni
12.00 WIB 4. Memonitor nilai laboratorium
R/ HT 38% (Normal 37-47 %) trombosit
81.000 µL (Normal 150.000-450.000µL) Deti

E:
Kamis, 15 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017
ditandai dengan : nadi 90X/menit, suhu 36, 4 C, HT
06.30 WIB
38%, trombosit 81.000µL, turgor elastis, membran
Lisna
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi 1,2,3, dan
4 dilanjutkan
95

CATATAN PERKEMBANGAN KE-4

Hari No Tanggal Dan Catatan Perkembangan Nama /


Dx Jam Paraf
5 1 Kamis, 15 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
07.30 WIB demam
O:
- Nadi 90x/menit Nuraeni
- Respirasi 20x/menit
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
- Trombosit 81.000
- Intake :
Klien minum ± 500 ml
Infus futrolit ± 200 ml
Sisa ±300 ml
Total : 700 ml
- Output : 2 diapers x (±500 ml)
- IWL : 30 ml/kg BB
30/11 kg = 330 ml/hari
Total : 830
- Balance cairan : ± 130 ml
A:
- Masalah kurang volume teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
1. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
08.30 WIB R/ S : 36 ᵒC ,R : 20x/menit, N : 90x/menit Nuraeni
- Mengobservasi TTV
12.30 WIB R/ S : 36,8˚C N: 88 x/menit
RR : 20 x/menit Nuraeni
- Mengobservasi TTV
16.30 WIB S : 36,4˚C N: 100 x/menit
RR : 20 x/menit Deti
2. Memberikan cairan intra vena
11.00 WIB R/infus terpasang futrolit 12 tetes/menit Nuraeni
3. Memonitor nilai laboratorium
10.30 WIB R/ trombosit 102.000 µL (Normal 150.000-
450.000µL) Nuraeni

E:
Masalah kurang volume cairan teratasi ditandai
15.30 WIB
dengan : nadi 88X/menit, suhu 36,6 C, HT 45%,
trombosit 102.000µL, turgor elastis, membrane
Deti
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi
dihentikan
96

4.2 Pembahasan

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Anak usia toddler (1

tahun) dengan gangguan hematologi akibat demam berdarah dengue dari tanggal 11

Juni 2017 sampai tanggal 15 Juni 2017 di Gedung Ade Irma Suryani Lantai 1

RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Penulis berusaha memberikan pelayanan

keperawatan seoptimal mungkin dan menerapkan asuhan keperawatan dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan secara kompherensif. Penulis juga

mengaplikasikan beberapa teori atau konsep keperawatan yang telah ada supaya

hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan.

Pada bagian ini juga akan di uraikan hasil penulis selama melakukan Asuhan

Keperawatan pada An. M usia 1 tahun dengan gangguan system hamatologi akibat

demam berdarah dengue di ruang Ade Irma Suryani Lt.1 RSUD Sekarwangi

Kabupaten Sukabumi. Uraian pembahasan kasus ini menggunakan pendekatan

proses keperawatan yang meliputi pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,

ntervensi, implementasi dan evaluasi.

4.2.1 Pengkajian Keperawatan

Sebelum pengkajian penulis terlebih dahulu membuat kontrak dengan

keluarga klien sehingga terjalin hubungan saling percaya dan kerjasama yang

baik antara penulis, klien dan keluarga.

1) Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam pengumpulan

data adalah dengan tehnik wawancara kepada keluarga klien tentang kondisi
97

kesehatan klien. Pada saat penulis akan melakukan pengelolaan kasus

penulis mengalami hambatan karena keadaan anak rewel sehingga dalam

melaksanakan pengkajian terutama pemeriksaan fisik, penulis

melakukannya secara bertahap. Penulis bekerja sama dengan keluarga klien

dalam melakukan pendekatan kepada klien serta penulis melakukan

pendekatan kepada klien dengan menggunakan metode bermain.

2) Analisa Data

Pada tahap analisa untuk menentukan masalah keperawatan, proses

analisa data dilakukan dengan cara menggabungkan antara data yang di

peroleh dengan konsep teori, dan prinsip keperawatan yang sesuai kondisi

klien. Dalam tahap ini penulis melakukan analisa dari semua data yang

diperoleh dari permasalahan yang muncul pada klien. Hasil analisa data

penulis menemukan beberapa data yang menjadi masalah yaitu klien

demam, suhu 39,8 C, nadi 110 x/menit, trombost 64.000, klien muntah,

klien mencret, turgor kurang elastis, ada petekie, membrane mukosa bibir

kering, ada mual, tidak ada napsu makan. Selain itu penulis menemukan

bahwa keluarga memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit

demam berdarah dengue dan cara perawatan di rumah.

4.2.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Hidayat (2008) dan Ridha (2014) bahwa diagnosa yang muncul

pada anak dengan DBD ada 6 diagnosa yaitu kekurangan volume cairan dan

elektrolit, perubahan nutrisi, nyeri, perubahan perfusi jaringan perifer,

hipertermi dan kurang pengetahuan keluarga. Sedangkan diagnosa yang


98

muncul pada anak M ada 4 diagnosa berdasarkan prioritas yaitu sebagai berikut

: kurang volume cairan, hipertermi, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

dan cemas (keluarga).

4.2.3 Intervensi Keperawatan

Penulis menyusun rencana disesuaikan dengan permasalahan yang ada,

kemampuan klien, situasi, dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada.

Perencanaan keperawatan tersebut disusun berdasarkan asuhan keperawatan

yang ada sesuai tinjauan teoritis dan melibatkan kerja sama keluarga klien, dan

petugas kesehatan yang ada. Penulis tidak menemukan hambatan karena

sumber buku yang disediakan perpustakaan cukup banyak dan juga penulis

menggunakan media internet untuk menambah sumber asuhan keperawatan

yang penulis rencanakan. Dalam menentukan intervensi kepada klien penulis

mengacu kepada landasan teori yang ada yaitu menurut Nursalam (2010).

4.2.4 Implementasi Keperawatan

Sebelum tahap pelaksanaan kontrak waktu terlebih dahulu kepada

keluarga klien dan menjelaskan tujuan tindakan. Pada tahap pelaksanaan

awalnya tidak berjalan dengan lancar karena kondisi anak yang takut terhadap

perawat, namun setelah penulis melakukan pendekatan dengan metode bermain

dan kerja sama dengan keluarga, klien mulai terbiasa dengan perawat sehingga

mempermudah dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

Pada pelaksanaan tindakan dari diagnosa keperawatan kurang volume

cairan pada anak M dilakukan tindakan yaitu mengkaji TTV, mengkaji turgor

kulit dan membrane mukosa, memberikan cairan intravena sesuai dengan


99

kebutuhan yaitu 1.080 cc dan memonitor hasil laboratorium : trombosit.

Tindakan tersebut dilakukan untuk memantau dan mengatasi masalah

kekurangan volume cairan.

Pada pelaksanaan tindakan dari diagnosa hipertermi pada anak M

dilakukan tindakan yaitu mengkaji suhu, memberikan inmformasi tentang

pengukuran hasil suhu kepada keluarga, memberikan kompres hangat,

memberikan intake sesuai kebutuhan yaitu 1.080 cc perhari dan memberikan

obat paracetamol 80 mg. Tindakan tersebut dilakukan untuk memantau dan

mengatasi masalah hipertermi.

Untuk pelaksanaan tindakan dari diagnosa perubahan nutrisi pada anak

M dilakukan tindakan diantaranya yaitu : observasi BB klien dan timbang BB

setiap hari, memberikan makanan yang mudah ditelan (bubur) dan dihidangkan

dalam keadaan hangat, mempertahakan kebershan mulut dan memberikan obat

sariawan candistin 0,2 cc per 6 jam. Tindakan tersebut di lakukan supaya

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bisa teratasi.

Pada pelaksanaan tindakan dari diagnosa cemas (keluarga) pada keluarga

anak M dilakukan tindakan mengkaji tingkat cemas keluarga, memfasilitasi

keluarga untuk menanyakan tentang proses penyakit DBD dan perawatan

dirumah, memfasilitasi keluarga untuk berkonsultasi dengan dokter DPJP

tentang proses penyakit DBD dan diberikan penjelasan tentang prosedur

tindakan yang akan dilakukan kepada klien. Tindakan tersebut dilakukan untuk

mengatasi cemas pada keluarga anak M. pada ruangan ini pelaksanaan

pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dalam upaya memberikan


100

pemahaman yang baik kepada keluarga tentang penyakit DBD belum secara

rutin dilaksanakan.

4.2.5 Evaluasi Keperawatan

Pada asuhan keperawatan dilakukan evaluasi secara formatif dan

evaluasi secara sumatif yang mana untuk menentukan tercapai tidaknya

perkembangan klien sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam

perencanaan keperawatan. Evaluasi formatif adalah evaluasi dilakukan setiap

selesai melakukan tindakan. Pada kasus ini evaluasi formatifnya adalah saat

klien diberikan makanan bubur dalam keadaan hangat klien menghabiskan ¾

porsi makan, evaluasi saat klien diobervasi suhu adalah suhu yang diukur

kepada klen 39.8 C. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan dengan

membandingkan respon klien dengan tujuan khusus. Evaluasi sumatif pada

kasus ini adalah tanda-tanda vital dalam batas normal, mukosa mulut lembab,

turgor elastis, tidak ada mual, napsu makan meningkat, keluarga tidak cemas.

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan selama 5 hari, semua

masalah keperawatan yang ditemukan pada klien teratasi sesuai dengan tujuan

dalam perencanaan. Masalah yang dapat teratasi pertama pada hari kedua yaitu

cemas (keluarga). Masalah yang teratasi pada hari ketiga yaitu hipertermi dan

perubahan nutrisi. Sedangkan masalah kekurangan volume cairan teratasi pada

hari kelima dikarenakan hasil trombosit klien pada hari kelima adalah 102.000

µl. Penulis menganjurkan kepada keluarga untuk tetap melakukan anjuran yang

telah diberikan sebelumnya yaitu senantiasa menjaga kecukupan makan dan

minum yang dikonsumsi oleh klien serta jangan gelisah jika anak demam
101

tinggi tetapi lakukan perawatan pertama dengan memberikan kompres hangat

dan segera beri obat paracetamol sesuai dengan dosis yang diberikan oleh

dokter.

Anda mungkin juga menyukai