tetes/menit
06.00 2. Mengobservasi TTV
WIB R/ nadi 105 x/menit, suhu
38,5 C, respirasi 20 x/menit
06.15 3. Mengukur intake output
WIB R/ intake 500 ml output 350
ml
Dinas malam
04.00
1. Memberikan obat
WIB Tuti
paracetamol
05.15
2. R/ suhu 38,5 C
WIB
Mengobservasi suhu tubuh
Tuti
R/ suhu 38,5 C
05.30
3. Memberikan kompres
WIB
hangat
R/ demam klien masih suhu
38,5 C
84
16.30 1. Mempertahankan
P:
WIB kebersihan mulut Lisna Intervensi dilanjutkan
R/ lidah klien tampak bersih
no 2,3 dan 4
setelah dibersihkan oleh ibu
klien
17.00 2. Memberikan makanan yang
WIB mudah ditelan (bubur) Lisna
R/ klien makan habis ¼
porsi makan
18.00 3. Memberikan obat candistin
WIB 0,2 cc Lisna
R/ klein sudah tidak rewel
saat diberikan obat candistin
Dinas malam
Dinas malam
tetes/menit
21.30 WIB - Mengganti cairan infus
R/cairan infus telah terpasang futrolit 12 Tuti
tetes/menit
12.30 WIB 4. Memonitor nilai laboratorium
R/ HT 49% (Normal 37-47 %) trombosit Nuraeni
62.000 µL (Normal 150.000-450.000µL)
E:
Selasa, 13 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017 Tuti
ditandai dengan : nadi 90X/menit, suhu 36,5 C, HT
06.30 WIB
49%, trombosit 62.000µL, turgor elastis, membrane
mukosa bibir lembab, mencret tidak ada, tidak ada
muntah sehingga intervensi 1,2,3, dan 4 dilanjutkan
3 2 Senin, 11 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan demam anaknya masih
07.00 WIB naik turun
O: Nuraeni
- Suhu 38,5 C
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir kering
A:
Masalah hipertermi teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,3,4,5
I:
08.15 WIB 1. Mengobservasi suhu tiap 4 jam Nuraeni
R/suhu 38,5 C
12.15 WIB - Mengobservasi suhu Lisna
R/suhu 37, 4 C
16.15 WIB - Mengobservasi suhu Lisna
R/ suhu 36,9 C
20.15 WIB - Mengobservasi suhu Tuti
R/ suhu 36,5 C
08.50 WIB 2. Memberikan kompres hangat Nuraeni
R/suhu 38 C
17.15 WIB 3. Meningkatkan intake cairan sesuai Lisna
kebutuhan yaitu 1080 cc/hari
R/ klien minum 150 cc
12.00 WIB 4. Memberikan obat paracetamol 80 mg Nuraeni
R/ obat diberikan kepada klien
E:
Selasas, 13 Tuti
Masalah hipertermi teratasi sebagian ditandai
juni 2017
dengan suhu 36,5 C, turgor elastis,
06.30 WIB
membranmukosa bibir lembab sehingga intervensi
1,2,3,4, 5 dilanjutkan
88
3 3 Senin, 12 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan napsu makan anaknya
08.00 WIB sudah mulai ada, mual berkurang Nuraeni
O:
- BB saat sakit 11 kg, BB sebelum sakit 12 kg
- Makan habis ¼ porsi makan
- Sariawan masih ada
- Lidah bersih
A:
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2,3,4
I:
05.30 WIB 1. Mempertahankan kebersihan mulut Tuti
R/ lidah bersih
12.00 WIB 2. Memberikan makanan yang mudah ditelan
(bubur) dan dihidangkan dalam keadaan Nuraeni
hangat
R/makan habis ½ porsi
17.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis ½ porsi Lisna
06.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis ½ porsi Tuti
12.00 WIB 3. Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/ obat diberikan sesuai dosis yang Nuraeni
ditentukan oleh dokter
18.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R obat diberikan sesuai dosis yang Lisna
ditentukan oleh dokter
06.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
R/obat diberikan sesuai dosis yang Tuti
ditentukan oleh dokter
E:
Selasa, 13 Juni
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
2017 Tuti
teratasi sebagian ditandai dengan BB saat sakit 11
06.30 WIB
kg, BB sebelum sakit 12kg, sariawan tidak ada,
lidah bersih sehingga intervensi dilanjutkan no
2,3,4
2 4 Senin, 12 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan tidak cemas jika anaknya
07.45 WIB demam Nuraeni
- Ibu klien mengatakan ingn tahu cara perawatan
klien dirumah dan tentang penyakt DHF
89
O:
Ibu klien tampak tenang
A:
Masalah cemas (keluarga) teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2 dan 4
I:
11.00 WIB 1. Memfasilitasi keluarga untuk menanyakan
tentang penyakit DHF dan perawatan di Nuraeni
rumah
R/ ibu klein tampak paham dan tenang
12.30 WIB 2. Memfasilitasi keluarga untuk berkonsultasi
kepada dokter DPJP tentang proses penyakit
DHF
R/ ibu klien tampak paham dan tenang Nuraeni
E:
13.30 WIB
Masalah cemas (keluarga) teratasi ditandai dengan
ibu klien paham tentang proses penyakit DHF dan
perawatan dirumah sehingga intervensi dihentikan
Nuraeni
90
E:
Rabu, 14 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017
ditandai dengan : nadi 93X/menit, suhu 36 C, HT
06.30 WIB
40%, trombosit 68.000µL, turgor elastis, membran
Lisna
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi 1,2,3, dan
4 dilanjutkan
3 2 Selasa, 13 Juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan demam anaknya sudah
07.50 WIB tidak ada
O: Deti
- Suhu 36,5 C
- Turgor elastis
- Membrane mukosa bibir lembab
A:
Masalah hipertermi teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,3,4,5
I:
08.45 WIB 1. Mengobservasi suhu tiap 4 jam
R/suhu 36,5 C Deti
12.45 WIB - Mengobservasi suhu
R/suhu 36 C Nuraeni
16.45 WIB - Mengobservasi suhu
R/ suhu 37 C Nuraeni
20.15 WIB - Mengobservasi suhu
R/ suhu 36 C Lisna
E:
Rabu, 14 Juni
Masalah hipertermi teratasi ditandai dengan suhu
2017
36 C, turgor elastis, membrane mukosa bibir
06.45 WIB Lisna
lembab sehingga intervensi dihentikan
92
3 3 Selasa, 13 juni S:
2017 - Ibu klien mengatakan napsu makan anaknya
07.15 WIB sudah mulai ada, mual berkurang Deti
O:
- BB saat sakit 11 kg, BB sebelum sakit 12 kg
- Makan habis ½ porsi makan
- Sariawan berkurang
- Lidah bersih
A:
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 2,3,4
I:
05.30 WIB 1. Mempertahankan kebersihan mulut
R/ lidah bersih Lisna
12.00 WIB 2. Memberikan makanan yang mudah ditelan
(bubur) dan dihidangkan dalam keadaan Deti
hangat
R/makan habis ½ porsi
17.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis 3/4 porsi Nuraeni
06.00 WIB - Memberikan makanan bubur
R/klien makan habis 1 porsi Lisna
12.00 WIB 4. Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/ obat diberikan sesuai dosis yang Deti
ditentukan oleh dokter
18.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc Nuraeni
R obat diberikan sesuai dosis yang
ditentukan oleh dokter Lisna
06.00 WIB - Memberikan obat sariawan candistin drop
0,2 cc
R/klien makan habis ½ porsi
Lisna
E:
06.30 WIB
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi dengan BB saat sakit 11 kg, BB sebelum
sakit 12kg, sariawan tidak ada, lidah bersih
sehingga intervensi dihentikan
93
E:
Kamis, 15 Juni
Masalah kurang volume cairan teratasi sebagian
2017
ditandai dengan : nadi 90X/menit, suhu 36, 4 C, HT
06.30 WIB
38%, trombosit 81.000µL, turgor elastis, membran
Lisna
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi 1,2,3, dan
4 dilanjutkan
95
E:
Masalah kurang volume cairan teratasi ditandai
15.30 WIB
dengan : nadi 88X/menit, suhu 36,6 C, HT 45%,
trombosit 102.000µL, turgor elastis, membrane
Deti
mukosa bibir lembab, sehingga intervensi
dihentikan
96
4.2 Pembahasan
tahun) dengan gangguan hematologi akibat demam berdarah dengue dari tanggal 11
Juni 2017 sampai tanggal 15 Juni 2017 di Gedung Ade Irma Suryani Lantai 1
mengaplikasikan beberapa teori atau konsep keperawatan yang telah ada supaya
Pada bagian ini juga akan di uraikan hasil penulis selama melakukan Asuhan
Keperawatan pada An. M usia 1 tahun dengan gangguan system hamatologi akibat
demam berdarah dengue di ruang Ade Irma Suryani Lt.1 RSUD Sekarwangi
keluarga klien sehingga terjalin hubungan saling percaya dan kerjasama yang
1) Pengumpulan Data
data adalah dengan tehnik wawancara kepada keluarga klien tentang kondisi
97
2) Analisa Data
peroleh dengan konsep teori, dan prinsip keperawatan yang sesuai kondisi
klien. Dalam tahap ini penulis melakukan analisa dari semua data yang
diperoleh dari permasalahan yang muncul pada klien. Hasil analisa data
demam, suhu 39,8 C, nadi 110 x/menit, trombost 64.000, klien muntah,
klien mencret, turgor kurang elastis, ada petekie, membrane mukosa bibir
kering, ada mual, tidak ada napsu makan. Selain itu penulis menemukan
Menurut Hidayat (2008) dan Ridha (2014) bahwa diagnosa yang muncul
pada anak dengan DBD ada 6 diagnosa yaitu kekurangan volume cairan dan
muncul pada anak M ada 4 diagnosa berdasarkan prioritas yaitu sebagai berikut
kemampuan klien, situasi, dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada.
yang ada sesuai tinjauan teoritis dan melibatkan kerja sama keluarga klien, dan
sumber buku yang disediakan perpustakaan cukup banyak dan juga penulis
mengacu kepada landasan teori yang ada yaitu menurut Nursalam (2010).
awalnya tidak berjalan dengan lancar karena kondisi anak yang takut terhadap
dan kerja sama dengan keluarga, klien mulai terbiasa dengan perawat sehingga
cairan pada anak M dilakukan tindakan yaitu mengkaji TTV, mengkaji turgor
setiap hari, memberikan makanan yang mudah ditelan (bubur) dan dihidangkan
tindakan yang akan dilakukan kepada klien. Tindakan tersebut dilakukan untuk
pemahaman yang baik kepada keluarga tentang penyakit DBD belum secara
rutin dilaksanakan.
selesai melakukan tindakan. Pada kasus ini evaluasi formatifnya adalah saat
porsi makan, evaluasi saat klien diobervasi suhu adalah suhu yang diukur
kepada klen 39.8 C. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan dengan
kasus ini adalah tanda-tanda vital dalam batas normal, mukosa mulut lembab,
turgor elastis, tidak ada mual, napsu makan meningkat, keluarga tidak cemas.
masalah keperawatan yang ditemukan pada klien teratasi sesuai dengan tujuan
dalam perencanaan. Masalah yang dapat teratasi pertama pada hari kedua yaitu
cemas (keluarga). Masalah yang teratasi pada hari ketiga yaitu hipertermi dan
hari kelima dikarenakan hasil trombosit klien pada hari kelima adalah 102.000
µl. Penulis menganjurkan kepada keluarga untuk tetap melakukan anjuran yang
minum yang dikonsumsi oleh klien serta jangan gelisah jika anak demam
101
dan segera beri obat paracetamol sesuai dengan dosis yang diberikan oleh
dokter.