PENDAHULUAN
2. Etiologi
a) Faktor infeksi
1) Bakteri enteropathogenic eschericia coli, saleuonella, strigela, yersinia,
enterocouhea.
2) Virus; enterovirus – enehoviruses, adenovirus, human retrovirua seperti agent
rotarirus.
3) Jamur, candida enteritis
4) Parasit, giardia clambia, crytosporidium
5) Protozoa
b) Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan; susu, protein
2. Gangguan metabolik atau malabsorpsi
3. Iritasi pada saluran pencernaan
4. Obat-obatan; antibiotik
5. Penyakit usus, confus alceratif
6. Eurosional atau stress
7. Obstruksi usus
c) Penyakit infeksi: otitis media, infeksi saluran nafas atas
Patofisiologi
a. Meningkatnya mobilitas dan cepatnya pengosongan pada infestinal
merupakan akibat dari gangguan absorpsi dan ekresi cairan dan elektrolit
yang berlebihan.
b. Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga
ekstraselular ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan tempat
terjadi asidosis metabolik.
c. Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam
usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatkan
sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel
mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal,
perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan
elektrolit
d. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi
cairan elektrolit dari bahan-bahan makanan.
e. Meningkatnya mobilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbs
intestinal.
4. Klasifikasi
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
b. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Ketentuan ini
berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu
2 minggu.
6. Penatalaksanaan
a. Penanganan fokus pada penyebab
b. Pemberian cairan dan elektrolit, onal seperti oralit atau terapi perenteral.
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
7. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Hipokelami
c. Hipokalsemi
d. Cardiae dysrhytimias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
e. Hiponatremi
f. Syok hipovolemik
selama 1 menit ¯
Sari-sari makanan terbuang
melalui feces
¯
Kebutuhan nutrisi terganggu
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
b. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Gol. Darah : -
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Tgl. Pengkajian : 23 Juli 2006
Diagnosa Medis : Diare
Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
mengatakan klien BAB ¯ elektrolit
Iritasi usus
mencret ± 5 x/hari
¯
DO: Paristaltik usus meningkat
Konsistensi feces cair ¯
Konsistensi Kulit jelek Sari makan sulit diserapi
menurun ¯
Sari-sari makanan terbuang
melalui feces
¯
Kebutuhan nutrisi terganggu
Diagnosa Keperawatan
c. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
d. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
K. Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
No. TTD & Nama
Hari/Tanggal Jam Tindakan Keperawatan respon
DP perawat
DX I Sabtu 08.00 T: Observasi TTV untuk mengetahui
23 Juli 2006 suhu normal klien
R: Suhu normal 36,5oC
T: Memberi therapi, oralit
R: Mencret masih tetap
T: Memberi cairan RL
DX 10.00 R: Kebutuhan cairan belum terpenuhi
II
A. Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi keseimbangan cairan
dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit secara teori ataupun
pelaksanaan ternyata cairan dan elektrolit tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari
kasusu yang ada ternyata berkurangnya cairan tubuh dapat memberikan dampak yang
negatif misal; kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor kulit jelek dan mata cekung,
dan untuk menanggulangi itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti cairan tubuh
itu dengan oralit dan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya cairan
tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah kami ini sifatnya hanya
mendukung terhadap permasalahan yang ada.
Adapun kritik yang membangun kami tambung.
B. Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para
mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses Asuhan
Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Jilid I. FKMI: Jakarta
Mansjoer Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Media Ausculapius: Jakarta
Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. CV. Sagung Seto:
Jakarta
Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek. Salemba Medika:
Jakarta
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tujuan Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan
BAB III : Studi Kasus, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi.
BAB IV : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka