Anda di halaman 1dari 3

Menampung soal,

1. mengapa tetap digunakan furosemide sebagai terapi ? sedangkan penggunaan


furosemide sendiri dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatermia?
Jawab :
furosemid merupakan first line terapi golongan loop diuretik. Walaupun furosemid
lbh bnyk mengeluarkan kalium di dalam tubuh dibanding spironolaton dan obat
lainnya tetapi utk sediaan injeksi hnya dimiliki oleh obat furosemid

2. Bagaimana tatalaksana terapi pengobatan pada penyakiy BPH


Jawab :
Berdasarkan jurnal (Anggoro,2022) mengenai studi kasus benign prostatic
hyperplasia (BPH).Pemberian terapi pada pasien BPH dapat dilakukan dengan
tindakan bedah dan medikamentosa. Terapi medikamentosa diberikan pada
pasien dengan skor IPSS >7. Jenis obat yang diberikan yaitu alfa 1 blocker, 5-
alpha reductase inhibitor, antagonis reseptor muskarinik, phosphodiesterase 5
inhibitor, atau bisa menggunakan terapi kombinasi alfa 1 blocker + 5 alpha
reductase inhibitor, alpha 1 blocker antagonis reseptor muskarinik. Pengobatan
menggunakan alpha 1 blocker bertujuan untuk menghambat kontraksi otot polos
prostat sehingga dapat mengurangi resistensi tonus leher kandung kemih dan
uretra. Beberapa contoh obat golongan alpha 1 blocker yaitu terazosin,
doksazosin, alfuzosin dan tamsulosin yang biasanya diberikan satu kali sehari.
Sedangkan 5-alpha reductase bekerja dengan menginduksi terjadinya apoptosis
sel epitel prostat sehingga dapat mengecilkan volume prostat hingga 20-
30%. Contoh obat golongan ini adalah finasteride dan dutasteride. Antagonis
Reseptor muskarinik seperti fesoterodine fumarate, propiverine HCL, solifenacin
succinate dan tolterodine l-tartrate bekerja dengan menghambat atau
mengurangi stimulasi reseptor muskarinik sehingga akan mengurangi
kontraksi dari sel otot polos kandung kemih. Golongan Phosphodiesterase bekerja
dengan cara meningkatkan konsentrasi dan memperpanjang aktivitas dari cyclic
guanosine monophosphate (cGMP) intraseluler sehingga mengurangi tonus
otot polos detrusor, prostat dan uretra. Contoh obat golongan ini yaitu
sildenafil,vardenafil dan tadalafil.

3. Apa perbedaannya kanker prostat dan BPH ?


Jawab :
a. Kanker prostat
terjadi akibat pertumbuhan tumor ganas di kelenjar prostat. Karena sifat tumornya
ganas, sel kanker prostat bisa bertumbuh sangat cepat dan menyebar ke bagian
tubuh lainnya. Gejala: Sering buang air kecil, terutama di malam hari,. desakan kuat
untuk buang air kecil., sulit untuk memulai atau menghentikan., aliran urin tidak
mampu untuk buang air kecil aliran urin yang lemah atau berkurang., Aliran urin
yang putus-putus., Perasaan bahwa kandung kemih belum sepenuhnya kosong rasa
terbakar atau nyeri saat buang air kecil., Darah di urin (hematuria) atau air mani rasa
sakit saat ejakulasi
b. BPH adalah pertumbuhan sel tumor jinak (tidak bersifat kanker).
Gejala: Sulit untuk memulai atau menghentikan aliran urin (menetes)., Aliran urin
yang lemah., Merasa kandung kemih belum sepenuhnya kosong setelah buang air
kecil., Kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih, seperti perasaan ingin buang
air kecil setelah buang air kecil, atau memiliki rasa sakit saat buang air kecil.,
Kesulitan dalam menampung air kencing, seperti bangun pada malam hari untuk
buang air kecil, sering buang air kecil, tiba-tiba tidak tertahankan untuk buang air
kecil., Nyeri saat buang air kecil., Demam di atas 38°C, menggigil., Tubuh pegal linu.,
Urin atau air mani berdarah atau bernanah

4. Apa hubungannya penyakit BPH dengan penyakit ISK?

Pada pasien BPH dan ISK sama-sama ditemukan adanya kenaikan kadar Prostate Specific
Antigen (PSA) dalam darah, berbagai studi telah membuktikan bahwa kenaikan PSA
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pembesaran prostat yang diakibatkan oleh
inflamasi luar pada infeksi saluran kemih, dan inflamasi pada diri sendiri (self inflammation)
karena distrupsi pada sel epitel prostat (BPH)
5. Di plan itu ditambahkan obat terazosin dan ksr, nah apakah ada interaksi obat antara
keduanya jika diminum secara bersamaan?
Jawab :
Untuk interaksi obat ksr/kcl(potasium chlorida) dan terazosin) tidak ada interaksi
antara kedua obat tsb. Ini bisa di cek menggunakan medscape interaksi/ drug.com
interaction,

Anda mungkin juga menyukai