NAMA KELOMPOK :
1 Adilla Novianda Rany (2104026002)
2 Agustina Emilia Sahara (2104026003)
3 Ainia Kilwalaga (2104026004)
4 Allinda (2104026005)
5 Annisa Asyifa Humairoh (2104026010)
6 Astried Geovanny (2104026011)
7 Atika Mulia (2104026012)
8 Balya Noor Husein (2104026014)
9 Chelsea Aulia Anjani (2104026016)
10 Destri Rahma Dona (2104026019)
11 Devi Merliana Damara (2104026020)
12 Dian Ramadini (2104026023)
13 Ega Widyawati (2104026028)
14 Ego Andriano (2104026029)
15 Einstenia Kemalahayati (2104026030)
b. lembaga penelitian/pendidikan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan
1. sanksi administratif
a. peringatan tertulis
1. sanksi administratif
a. peringatan tertulis
b. Klinik Jamu
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
semua menyesatkan.
bahan yang
Obat tradisional
digunakan
dilarang mengandung:
serta
produk a. Etil alkohol lebih
jadi dari 1%, kecuali
dengan dalam sediaan
bukti yang tingtur yg
sahih; pemakaiannya
c.Penanda dengan
an berisi pengenceran
informasi b. Bahan kimia obat
yang yang merupakan
lengkap hasil isolasi atau
dan sintetik berkhasiat
obyektif obat
yang dapat
menjamin c. Narkotika atau
pengguna psikotropika
an obat
d. Bahan lain yg
secara
berdasarkan
tepat,
pertimbangan
rasional
dan aman; kesehatan atau
penelitian
d.Sesuai membahayakan
dengan kesehatan
kebutuhan
nyata Obat tradisional
dilarang dibuat dan
masyarakat.
atau diedarkan dalam
e.Khusus bentuk sediaan :
untuk
a. Intravaginal
psikotropi
ka harus b. Tetes mata
memiliki
keunggulan c. Parenteral
kemanfaatan d. Supositoria,
dan kecuali diganakan
keamanan untuk
dibandingka wasir
n dengan
obat standar
dan
obat yang
telah
disetujui
beredar di
Indonesia
untuk indikasi
yang diklaim.
f.Khusus
kontrasepsi
untuk
program
nasional
dan obat
program
lainnya
yang akan
ditentukan
kemudian,
harus
dilakukan
uji klinik
di
Indonesia.
9. PERMENKES PERMENKES
∙ Registrasi ∙ Registrasi OT
persyarat nomor Obat nomor produksi dalam
an 1010/ Produksi 007/2012 negeri (Pasal
registrasi MENKE S/ Dalam 9)Registrasi OT
PER/XI/2008 Negeri produksi dalam
(Pasal 6) negeri hanya dapat
1. dilakukan oleh IOT,
Registrasi UKOT, atau
obat UMOT yang
produksi memiliki izin
dalam sesuai ketentuan
negeri peraturan per-UU
hanya
dilakukan ∙ Registrasi OT
oleh
Kontrak (Pasal 10)
industri
1. Registrasi OT
farmasi
kontrak hanya
yang
dapat dilakukan
memiliki olehpemberi
izin kontrak dengan
industri melampirkan
farmasi dokumenkontrak
yang 2. Pemberi kontrak
dikeluarka berupa IOT,
n UKOT, atau
oleh Menteri UMOT yg
2.Industri memiliki izin sesuai
farmasi ketentuan peraturan
wajib per- UU
memenuhi 3. Pemberi dan
persyaratan penerima kontrak
CPOB yang bertanggung jawab
dibuktikan atas keamanan,
dengan khasiat/manfaat,
sertifikat dan mutu obat
CPOB yang tradisional yg
dikeluarkan diproduksi
oleh Kepala berdasarkan
Badan. kontrak
∙ Registrasi
Obat
Khusus
Ekspor
(Pasal 11)
1.Registrasi
obat khusus
untuk
ekspor
hanya
dilakukan
oleh
industri
farmasi.
2.Obat
khusus
untuk
ekspor
harus
memenuhi
kriteria
sebagaima
na
dimaksud
dalam Pasal
4 huruf a
dan
huruf
b,Dikecuali
ka n dari
ketentuan
bila ada
persetujuan
tertulis dari
negara tujuan.
9. PERMENK • Registrasi PERMENK • Registrasi OT
persyarat ES nomor Obat lmpor ES nomor Impor (Pasal 12)
an 1010/ (Pasal 10) 007/2012 1. Registrasi OT
registrasi MENKE S/ 1. impor hanya
PER/XI/2008 Registrasi dilakukan oleh IOT,
Obat UKOT, atau
Impor importir OT yg
dilakukan mendapat
oleh penunujukan
industri keagenan dan hak
farmasi untuk melakukan
dalam registrasi dari
negeri industri di negara
yang asal
mendapat 2. Importir harus
persetujua memnuhi
n tertulis persyaratan:
dari a. Memiliki
industri fasilitas
farmasi di distribusi
luar obat
negeri. tradisional
2. sesuaiketent
Persetu uan yang
jua n berlaku, dan
tertulis a. Memiliki
harus penanggung
mencakup jawab
alih apotek
teknologi 3. Penunjukan
dengan keagenan dan hak
ketentuan untuk melakukan
paling registrasi hanya
lambat dapat diberikan
dalam untuk 1 nama
jangka produk kepada 1
waktu 5 IOT, UKOT atau
(lima) importir
tahun 4. Pemenuhan
harus persyaratan CPOTB
sudah bagi industri di
dapat luar negeri
diproduks dibuktikan dengan
i di dalam sertifikat CPOTB
negeri.
3.
Dikec
uali
kan
dari
ketentuan dan jika diperlukan
obat yang pemeriksaan
masih setempat oleh
dilindungi petugas yg
paten. berwenang
4. Industri 5. Sertifikat harus
farmasi di dilengkapi dengan
luar data inspeksi
negeri terakhir paling lama
wajib 2 tahun yg
memenuh dikeluarkan oleh
i pejabat berwenang
persyarata setempat
n CPOB
5.
Pemenuha
n
persyarata
n CPOB
bagi
industri
farmasi
dibuktika
n dengan
dokumen
yang
sesuai
atau jika
diperluka
n
dilakukan
pemeriksa
an
setempat
oleh
petugas
yang
berwenan
g.
6.
Dokumen
harus
dilengkap
i dengan
data
inspeksi
terakhir
paling
lama 2
(dua)
tahun
yang
dikeluark
an oleh
pejabat
berwenang
setempat.
• Registrasi
obat
yang
dilindungi
paten
Pasal 12
1.
Registrasi
obat
dengan zat
berkhasiat
yg
dilindungi
paten di
Indonesia
hanya
dilakukan
oleh
industri
farmasi
dalam
negeri
pemegang
hak paten,
atau
industri
farmasi
lain yg
ditunjuk
oleh
pemegang
hak paten
Pasal 13
1.
Registrasi
obat
dengan zat
berkhasiat
yg
dilindungi
paten di
Indonesia
dapat
dilakukan
oleh
industri
farmasi
dalam
negeri
bukan
pemegang
hak paten
2.
Registrasi
dapat
diajukan
mulai 2
tahun
sebelum
berakhirny
a
perlindung
an hak
paten
3. Dalam
hal
registras
i,
obat yg
bersangkut
an hanya
boleh
diedarkan
setelah
habis masa
perlindung
an paten
obat
inovator
10. PERMENKES • Registrasi PERMENK • Umum (Pasal 14)
(Pasal ES nomor
mekanis nomor 14) Permohonan registrasi
me /tah 1010/ 007/2012 diajukan kepada
ap MENKE Registrasi kepala badan
S/P diajukan
Pasal 15
ER/XI/2008 kepada
Kepala Badan Terhadap permohonan
registrasi dikenai biaya
• Biaya
sebagai penerimaan
(Pasal 14)
negara bukan pajak
Terhadap sesuai
registrasi ketentuan peraturan
dikenakan per UU
biaya • Evaluasi (Pasal 16)
sesuai
peraturan Dilakukan terhadap
per UU dokumen registrasi
dalam rangka
∙ Evaluasi pemenuhan kriteria
(Pasal • Pemberian Izin
16)
Edar (pasal 18)
terhadap
dokumen Kepala Badan
registrasi memberikan persetujuan
yang telah berupa izin edar atau
memenuhi penolakan
ketentuan registrasi berdasarkan
dilakuakn rekomendasi yg
evaluasi diberikan oleh Tim
sesuai kriteria penilai
keamanan,
∙ Pemberian khasiat/manfaat, dan
izin edar mutu, dan atau Komite
(Pasal 18) Nasional Penilai Obat
Kepala Tradisional
badan
memberika
n
persetujuan
atau
penolakan
izin edar
berdasarka
n
rekomenda
si yg
diberikan
oleh
Komite
Nasional
Penilai
Obat,
Panitia
Penilai
Khasiat
Keamanan
dan Panitia
Penilai
Mutu,
Teknologi,
Penandaan
dan
Kerasional
an Obat
an obat